Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMAD KHOTIBUL UMAM

NIM : 171010200885
KELAS : V232

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 21 TAHUN 2020
TENTANG
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DALAM RANGKA
PERCEPATAN PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID- 19)

1. Pasal 1
Pengertian pembatasan sosial berskala besar yaitu pembatasan kegiatan
tertentu oleh penduduk pada suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona
Virus Disease 2019 (Covid- 19) dimana kebijakan ini diambil guna untuk
mencegah atau memperlambat kemungkinan penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (Covid- 19).
(Kebijakan ini diambil guna untuk memperlambat dan memutus rantai
penyebaran virus Covid- 19 yang mana saat ini sedang mewabah di hamper
seluruh penjuru dunia yang mana penyebarannya sangat cepat. Maka dari itu
kebijakan pembatasan social berskala besar ini harus dilakukan dan
diindahkan oleh penduduk Indonesia supaya memperlambat penyebaran virus
Covid- 19 ini).
2. Pasal 2
(1) Pemerintah Daerah dapat menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar atau kebijakan membatasi pergerakan orang dan barang
pada sebuah daerah ataupun provinsi tertentu, dimana kebijakan ini
diambil sesuai dengan anjuran menteri kesehatan.
(Pemerintah Daerah memiliki wewenang untuk menerapkan kebijakan
PSBB ini untuk penduduk di wilayahnya atau pada daerah yang memiliki
potensi penularan dan penyebaran yang cepat dengan kasus disuatu
wilayah itu banyak ditemukan orang yang terinveksi virus Covid- 19 ).
(2) Peraturan ini telah didasarkan pada pertimbangan epidemiologis, besarnya
ancaman, efektifitas, dukungan sumber daya, teknis operasional,
pertimbangan politik, ekonomi, social, budaya, pertahanan dan keamanan.
(Pemberlakuan peraturan ini sebelumnya juga sudah mempertimbangkan
berbagai aspek guna kelancaran program pemerintah yang terbaru
mengenai PSBB)
3. Pasal 3
Pembatasan Sosial Berskala Besar harus memenuhi beberapa kriteria meliputi
jumlah kasus dan / atau jumlah kematian meningkat akibat penyakit yang
terus meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat pada beberapa
wilayah yang diajangkit, serta kejadian ini merupakan kejadian yang serupa di
wilayah atau Negara lain.
(Peraturan ini banyak diselenggarakan atau diterapkan pada daerah yang
banyak kejadian atau banyak kasus terkait Covid- 19 supaya dengan langkah
baru ini yang telah disetujui oleh pemerintah mampu menekan bertambahnya
kejadian penduduk terjangkit atau tertular virus Covid- 19 ini).
4. Pasal 4
(1) Pembatasan Sosial Berskala Besar meliputi peliburan sekolah dan tempat
kerja, pembatasan kegiatan keagamaan dan kegiatan di tempat fasilitas
umum.
(2) Pembatasan kegiatan sebagaimana yang telah dimaksud harus tetap
mempertimbangkan kebutuhan pendidikan, produktivitas kerja dan
ibadah.
(3) Pembatasan kegiatan sebagaimana yang telah dimaksud dan dilakukan
dengan tetap mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk.
(Pembatasan Sosial Berskala Besar ini berdampak ke berbagai sector
seperti bidang pendidikan, perekonomian hingga kegiatan keagamaan.
Dimana saat ini bidang inilah yang sangat terdampak akan terjadinya
penyebaran virus Covid- 19 ini, seluruh sekolah diliburkan, banyak
pegawai atau kwryawan yang diliburkan bahkan sampai ada yang
dirumahkan sementara sampai batas yang belum ditentukan dan kegiatan
ibadah berjamaah yang dianjurkan untuk dilakukan dirumah masing-
masing. Tujuan dari penyelenggaraan ini memang baik, namun tidak
sedikit bidang-bidang dalam pemerintah ini yang ikut merugi seperti
pekerja harian misalnya yang mana jika tidak mampu bekerja maka
kebutuhan ekonominya pun sudah pasti terhambat namun tetap harus
melakukan anjuran pemerintah tetapi tidak ada yang menjamin dengan
kebutuhan dasar penduduk).
5. Pasal 5
(1) Dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar yang telah ditetapkan oleh
menteri kesehatan, Pemerintah Wajib melaksanakan dan memperhatikan
ketentuan sebagaimana Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan.
(2) Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan secara berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai
pihak terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Dalam pemberlakuan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar ini
diberlakukan sesuai dengan ketentuan Undang – Undang Nomor 6 Tahun
2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan yang mana peraturan ini pun
melibatkan banyak pihak yang terkait untuk melancarkan keiatan tersebut
agar berjalan dengan lancer dan dapat diindahkan oleh masyarakat agar
tetap selalu mematuhi anjuran Pemerintah untuk kepenringan bersama).
6. Pasal 6
(1) Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar diusulkan oleh
gubernur/bupati/walikota kepada menteri yang menyelenggarakn urusan
pemerintahan di bidang ksesahatan.
(2) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan
menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan memperhatikan
pertimbangan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19).
(3) Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID- 19) dapat mengusulkan kepada menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kesehatan untuk
menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah tertentu.
(4) Apabila menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
kesehatan menyetujui usulan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), kepala daerah di wilayah tertentu wajib
melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar.
(Peraturan ini sebelumnya telah disusulkan oleh pemerintah daerah seperti
gubernur, bupati dan walikota kepada menteri pemerintah dalam bidang
kesehatan dan menteri pemerintah dalam bidang kesehatan dengan
memperhatikan pertimbangan oleh Ketua Pelaksana Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19, dimana
mereka meminta untuk menetapkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala
Besar di wilayah tertentu. Jika peraturan ini sudah ditetapkan oleh menteri
pemerintah di bidang kesehatan maka bagi setiap kepala daerah wajib
untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar).
7. Pasal 7
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan Peraturan Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
(Peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah ini diharapkan dapat diindahkan
dan dipatuhi oleh seluruh penduduk, dan masyarakat sadar bahwa akan
kedudukan pemerintah adalah panutan atau lembaga formal yang mana kita
wajib mematuhi segala aturan yang telah dibuat oleh pemerintah.
Bahwasannya setiap peraturan yang dibuat semata-mata untuk kebaikan
bersama dan untuk kepentingan bersama. Dalam kasus ini yaitu mengenai
penanganan virus Covid-19 agar virus tersebut mampu diperlambat dan
dihentikan penyebarannya yang mana saat ini penyebarannya sangat pesat).

Anda mungkin juga menyukai