1. Mata
2. Respons verbal
Nilai (5) untuk mampu berbicara normal dan sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
Nilai (4) untuk cara bicara yang tidak jelas atau diulang-ulang, serta mengalami
disorientasi atau tidak mengenali lingkungannya.
Nilai (3) untuk mampu berbicara tapi tidak dapat berkomunikasi
Nilai (2) untuk bersuara namun tidak berkata-kata atau hanya mengerang saja.
Nilai (1) untuk tidak bersuara sama sekali.
3. Gerakan tubuh
1. Mata
2. Respons verbal
Nilai (5) untuk mampu berbicara atau mengoceh dengan normal.
Nilai (4) untuk menangis lemah.
Nilai (3) untuk menangis ketika diberikan rangsangan nyeri
Nilai (2) untuk menangis sangat lemah atau merintih ketika diberikan rangsangan
nyeri.
Nilai (1) untuk tidak bersuara sama sekali.
3. Gerakan tubuh
Nilai (6) untuk dapat mengikuti semua perintah yang diinstruksikan atau dapat
bergerak spontan.
Nilai (5) untuk dapat menjangkau atau menjauhkan stimulus ketika diberikan
rangsangan sentuh.
Nilai (4) untuk dapat menghindari atau menarik tubuh menjauhi stimulus ketika diberi
rangsangan nyeri.
Nilai (3) untuk satu atau kedua tangan menekuk (abnormal flexion) ketika diberikan
rangsangan nyeri.
Nilai (2) untuk satu atau kedua tangan lurus (abnormal extension) ketika diberikan
rasa nyeri.
Nilai (1) untuk tidak ada respons sama sekali.
Nilai dari ketiga aspek pemeriksaan di atas kemudian digabungkan untuk mendapatkan nilai
GCS. Contohnya jika pada pemeriksaan mata pasien mendapatkan nilai 4, pemeriksaan
respons verbal mendapatkan nilai 5, dan pemeriksaan gerak tubuh mendapatkan nilai 6, maka
totalnya adalah 15, itu artinya pasien berada dalam kondisi compos mentis atau tingkat
kesadaran tertinggi.
Sedangkan jika pada pemeriksaan mata pasien mendapat nilai 1, pada pemeriksaan respons
verbal mendapatkan nilai 1, dan pada pemeriksaan gerak tubuh mendapat nilai 1, maka
totalnya adalah 3. Nilai GCS mewakili kondisi tingkat kesadaran terendah yang artinya
pasien sedang mengalami koma.
Kenaikan tingkat kesadaran bisa disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman tertentu
yang dapat meningkatkan tingkat kesadaran, contohnya seperti konsumsi minuman berkafein.
Menurunnya tingkat kesadaran seseorang juga bisa dipengaruhi beberapa hal, antara lain:
b. Nyeri dada
Keluhan Nyeri Dada Kemungkinan Diagnosis
d. Batuk darah
N Batuk darah Muntah darah
o
1 Darah dibatukkan Darah dimuntahkan
berbuih bersama makanan
2 Darah merah segar Darah berwarna merah
kehitaman
3 Ph Alkalis ( Basa ) Ph Asam
4 Tes benzidine negatif Tes benzidine positif
5 Kelainan di paru Kelainan di lambung
N Jenis Keterangan
o
1 Eupnea Irama dari kecepatan
pernapasan norma
2 Takipnea
Peningkatan kecepatan
pernapasan
Apnea Tida
k ada pernapasan(mungkin secara periodik)
4
5 Hiperventilasi Pernapasan
dalam,kecepatan normal
6 Apneusis
Inspirasi tersengal-
sengal,lama dan diikuti oleh ekspirasi yang sangat
pendek
AUSKULTASI
No Suara Keterangan
Tambahan
1 Ronchi kering Bunyi yang tidak terputus oleh adanya
getaran dalam lumen saluran nafas
akibat adanya sekret kental/lengket
2 Ronchi basah Suara berisik yang terputus akibat
(Rales) aliran udara melewati cairan
3 Wheezing Bunyi musical terdengar “ngii..ik, ngiik”,
pada fase Inspirasi dan atau ekspirasi.
Akibat udara melewati saluran yang
sempit
4 Pleural Suara bunyi yang terdengar kering
friction-rub seperti gosokan amplas pada dinding,
terjadi karena peradangan pleura,
terdengar sepanjang fase pernafasan
5 Stridor Wheezing pada saat inspirasi dan
menyeluruh. Menunjukkan ada
obstruksi parsial
Gambar. Pola auskultasi pernapasan
PALPASI
1. Memeriksa dan melaporkan adanya nyeri tekan, massa (disertai
deskripsi massa), patah tulang
2. Melakukan dan melaporkan pemeriksaan pengembangan dinding
dada
3. Melakukan dan melaporkan pemeriksaan fremitus taktil dengan
benar
Definisi getaran yang dihantarkan
melalui bronchopulmonary
tree ke dinding dada saat
pasien berbicara, klien
diminta mengatakan ”66”).
Cara pemeriksaan Fremitus dapat dirasakan
dengan bagian basal dari
jari-jari atau bagian ulnar jari.
Fremitus lebih jelas di daerah
interskapula dibandingkan di
lapangan paru bawah. Paru
kanan lebih jelas dibanding
paru kiri. Fremitus menurun
atau menghilang di atas
perikondrium dan di atas
diafragma. Apabila
pemeriksaan ini dilakukan
pada perempuan, geser
payudara jika perlu.
Temuan Fremitus akan meninggi
pada konsolidasi paru,
pneumonia dan kavitas
Fremitus akan menurun pada
efusi pleura, emfisema dan
pneumothoraks