Abstrak
Struma atau goiter merupakan suatu pembengkakan pada leher yang disebabkan oleh
pembesaran kelenjar tiroid. Struma terjadi akibat kekurangan yodium yang dapat
menghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga terjadi pula
penghambatan dalam pembentukan TSH oleh hipofisis anterior. Hal tersebut memungkinkan
hipofisis mensekresikan TSH dalam jumlah yang berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-
sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang besar (kolid) ke dalam folikel,
dan kelenjar tiroid makin lama makin bertambah besar. Struma dapat mengarah ke dalam
sehingga mendorong trakea, esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas
dan disfagia.
Abstract
Goiter is a swelling of the neck caused by an enlarged thyroid gland. Struma occurs due
to lack of iodine which can inhibit the formation of thyroid hormones by the thyroid
gland so that there is also an inhibition in the formation of TSH by the anterior pituitary.
This allows the pituitary to secrete excessive amounts of TSH. TSH then causes thyroid
cells to secrete large amounts of thyroglobulin (solid) into the follicle, and the thyroid
gland gets bigger and bigger. The goiter can point inward, pushing the trachea, esophagus
and vocal cords so that breathing and dysphagia are difficult.
Seorang pasien laki-laki 65 tahun ke puskesmas dengan keluhan benjolan dileher bagian
depan. Benjolan disadari sejak 1 tahun lalu. Awalnya benjolan kecil namun semakin membesar.
Keluhan disertai kesulitan menelan, bernapas, dan suara serak. Keluarga memiliki penyakit yang
sama dan tinggal di pegunungan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dari belakang kepala penderita sedikit flexi sehingga muskulus
sternocleidomastoideus relaksasi, dengan demikian tiroid dapat dengan mudah dievaluasi
dengan cara dilakukan palpasi.
TD : 120/80, nadi : 82x/menit, frekuensi nafas 26x/menit, suhu 36,8C. Diameter benjolan 10
cm dengan konsistensi keras, sukar digerakkan dari dasarnya dan terdapat nyeri tekan. Tidak
terdapat pembesaran kelenjar getah bening daerah leher.
Pemeriksaan Penunjang
Differential Diagnosis
Struma multi nodusa non toksik, struma difusa non toksik, kista tiroid, ca tiroid.
Working Diagnosis
Pendahuluan
Penyakit tiroid terjadi bila terdapat gangguan sekresi hormon tiroid, pembesaran kelenjar
tiroid, maupun keduanya.2 Di antara berbagai penyakit tiroid salah satunya dikenal dengan
struma atau goiter yang merupakan penyakit kelenjar tiroid tersering di dunia. 3 Kelainan
kelenjar tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya.
Anatomi Glandula Thyroidea
Glandula thyroidea terletak di anterior pada regio cervicalis di bawah dan lateral dari
cartilago thyroidea. Struktur tersebut terdiri dari 2 lobus lateral (yang menutup permukaan
anterolateral trachea, cartilago cricoidea, dan bagian bawah cartilago thyroidea) dengan sebuah
isthmus glandulae thyroideae yang menghubungkan lobus lateral dexter dan sinister, dan
menyilang permukaan anterior dari cartilagines tracheales kedua dan ketiga. 4
Gambar 1. Glandula thyroidea5
Lobi glandulae thyroideae dapat dengan mudah dipalpasi dengan menemukan prominentia
laryngea dan arcus cartilaginis cricoideae, dan kemudian meraba bagian posterolateral larynx.
Isthmus glandulae thyroideae menyilang di anterior pada akhiran atas trachea dan dapat dengan
mudah dipalpasi pada garis tengah inferior hingga arcus cartilaginis cricoideae. 4
Gambar 2. Cara menemukan glandula thyroidea 5
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan faktor penyebab
pembesaran kelenjar tyroid antara lain:
a. Defisiensi iodium
Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di daerah yang kondisi air minum
dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya daerah pegunungan.
b. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.
1) Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam kol, lobak, kacang
kedelai).
2) Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya: thiocarbamide, sulfonylurea dan
litium).
c. Hiperplasi dan involusi kelenjar tiroid.
Pada umumnya ditemui pada masa pertumbuan, puberitas, menstruasi, kehamilan, laktasi,
menopause, infeksi dan stress lainnya. Dimana menimbulkan nodularitas kelenjar tiroid serta
kelainan arseitektur yang dapat bekelanjutan dengan berkurangnya aliran darah didaerah
tersebut.
Epidemiologi
Umur
Jenis kelamin
Perempuan lebih berisiko terjadi ganguan tiroid karena mengalami fase kehidupan yang
membuat respons imunnya berubah-ubah. Misalnya, pada saat pubertas, perubahan mood
bisa terjadi ketika wanita tersebut hamil atau menyusui dan mampu membuat respons sel-sel
imun menjadi terganggu.
Genetik
Obat-obatan
Obat-obatan yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit tiroid. Seperti amiodaron,
lithium karbonat, interferon alfa.
Lingkungan
Patogenesis
Struma terjadi akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat pembentukan hormon
tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga terjadi pula penghambatan dalam pembentukan TSH oleh
hipofisis anterior. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH dalam jumlah yang
berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah
yang besar (kolid) ke dalam folikel, dan kelenjar tumbuh makin lama makin bertambah besar.
Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan pembentukan T4 dan T3, ukuran
folikel menjadi lebih besar dan kelenjar tiroid dapat bertambah berat sekitar 300-500 gram. 6
Selain itu struma dapat disebabkan kelainan metabolik kongenital yang menghambat
sintesa hormon tiroid, penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (goitrogenic agent), proses
peradangan atau gangguan autoimun seperti penyakit Graves. Pembesaran yang didasari oleh
suatu tumor atau neoplasma dan penghambatan sintesa hormon tiroid oleh obat-obatan
misalnya thiocarbamide, sulfonylurea dan litium, gangguan metabolik misalnya struma kolid dan
struma non toksik (struma endemik). 6
Gambar 5. Patogenesis penyakit tiroid
Manifestasi klnis9
1. Pembengkakan, mulai dari ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah benjolan besar, di
bagian depan leher tepat di bawah Adam’s apple.
2. Perasaan sesak di daerah tenggorokan.
3. Kesulitan bernapas (sesak napas), batuk, mengi (karena kompresi batang tenggorokan).
4. Kesulitan menelan (karena kompresi dari esofagus).
5. Suara serak.
6. Distensi vena leher.
7. Pusing ketika lengan dibangkitkan di atas kepala .
8. Kelainan fisik (asimetris leher)
Diagnosis struma nodosa non toksik dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, penilaian risiko keganasan, dan pemeriksaan penunjang, seperti :
1. Umumnya tidak terapat keluhan karena tidak ada hipo atau hippertiroid. Sebagian besar
penderita struma dapat hidup dengan strumanya tanpa keluhan.
2. Pada palpasi teraba batas yang jelas, bernodul satu atau lebih, konsistensinya kenyal.
3. Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan serum T4 (troksin) dan T3 (triyodotironin)
dalam batas normal.
4. Pada pemeriksaan USG (ultrasonografi) dapat dibedakan padat atau tidaknya nodul.
5. Kepastian histologi dapat ditegakkan melalui biopsi yang hanya dapat dilakukan oleh
seorang tenaga ahli yang berpengalaman.5
Goiter Diffusa non toksik9
Goiter difus adalah bentuk goiter yang membentuk satu buah pembesaran yang tampak tanpa
membentuk nodul. Bentuk ini biasa ditemukan dengan sifat non toksik (fungsi tiroid normal),
oleh karena itu bentuk ini disebut juga goiter simpel. Pada goiter simpel, terdapat dua fase
evolusi, yaitu hiperplatikk dan involusi koloid.
Fase hiperplastik, kelenjar tiroid membesar secara difus dan simetris, walaupun pembesarannya
tidak terlalu besar (100-150 gram). Folikel-folikelnya dilapisi oleh sel kolumna yang banyak dan
berdesakan. Akumulasi sel ini tidak sama dikeseluruhan kelenjar. Apabila setelah itu konsumsi
iodium ditingkatkan atau kebutuhan tubuh akan hormon tirid menurun, maka akan terjadi fase
involusi sel epitel folikel sehingga folikel akan membesar karena terpenuhi oleh koloid.
Secara makroskopis tiroid akan tampak coklat dan trasslusen, sementara secara mikroskopik
terlihat folikel dipenuhi oleh kkoloid serta sel epitelnya gepeng dan kuboid.
1. Difisiensi iodium.
2. Autoimun: hasimoto atau postpartum tiroiditis.
3. Kelebihan iodium (efek wolff chaikoff).
4. Tumor hipofisis merangsang reseptor TSH, resistensi hipofisis.
5. Dishomogenesis
6. Tepapar radiasi
Kista tiroid
Kista tiroid adalah cairan yang dibungkus kantong yang terdapat di kelenjar tiroid. Patogenesis
dari kista tiroid belum diketahui, kemungkinan disebabkan oleh proses infark, destruksi folikel
tiroid, degenerasi kistik dari folikel tiroid dan proses nekrosis dari tumor jinak atau ganas.
Penatalaksanaan nodul tiroid yang berupa kista dapat dilakukan aspirasi dan tindakan operatif.
Operator harus familiar dengan neuro anatomi dari laring. Informed consent sangat diperlukan
sebelum operasi terutama pada pasien yang profesinya tergantung pada suara. 7
Carsionoma Tiroid10
Goiter merupakan proliferasi kelenjar tiroid yang dapat terkait kondisi eutiroid, hipo- maupun
hipertiroid akibat penyakit primer pada tiroid maupun rangsangan sekunder oleh faktor
hormonal maupun faktor lain. Goiter dapat menimbulkan hiperplasia yang bersifat difusa
maupun noduler (nodul tunggal dan multipel). Goiter meningkatkan risiko karsinoma tiroid
sebanyak dua setengah kali lipat. Data epidemiologis menunjukkan bahwa insiden karsinoma
tiroid yang berkembang dari goiter berkisar antara 7,5% hingga 13%. 10
Prognosis5
Prognosis baik. Biasanya, struma non toksik tumbuh sangat lambat selama bertahun-
tahun. Pertumbuhan yang cepat harus dievaluasi baik untuk degenerasi atau hemoragi
nodul atau untuk pertumbuhan neoplasma. Seringkali, pada pasien yang datang dengan
pertumbuhan struma progresif, mereka dengan disfagia atau dyspnea yang signifikan
harus dievaluasi untuk tiroidektomi subtotal. Pada beberapa pasien, terapi yodium
radioaktif dapat dipertimbangkan, terutama jika pasien lebih tua.
Komplikasi
1. Obstruksi jalan nafas.
2. Infeksi luka.
3. Hipokalsemia.
4. Ketidakseimbangan hormon tiroid.
Tatalaksana
Tidak ada pengobatan khusus untuk struma nontoxic.
Antithyroid Agent
Penelitian ultrasonografi menunjukkan penurunan volume tiroid setelah terapi pada mayoritas
pasien dengan struma non toxic. Ketika diberikan pada dosis 100 μCi per g gondok (dikoreksi
untuk persen serapan dari I131 pada 24 jam), volume tiroid menurun rata-rata 50-60% dalam
12-18 bulan. Pada kebanyakan pasien, terapi yodium radioaktif mengurangi gejala tekan.
Umumnya digunakan di Eropa dan Amerika Latin tetapi bukan terapi standar di Amerika Serikat
kecuali pasien memiliki kontraindikasi untuk operasi.
Operasi/Pembedahan
Pencegahan6
b. Mengkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah dimasak, tidak
dianjurkan memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari hilangnya yodium dari
makanan
c. Iodisasi air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi. Cara ini memberikan
keuntungan yang lebih dibandingkan dengan garam karena dapat terjangkau daerah luas dan
terpencil. Iodisasi dilakukan dengan yodida diberikan dalam saluran air dalam pipa, yodida yang
diberikan dalam air yang mengalir, dan penambahan yodida dalam sediaan air minum.
d. Memberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah endemik berat dan
endemik sedang.
e. Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 40%) diberikan 3 tahun sekali dengan
dosis untuk dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun 1 cc dan untuk anak kurang dari 6 tahun 0,2-
0,8 cc.
Kesimpulan
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, laki-laki tersbut didiagnosa
terkena struma nodosa non toksik karena tidak didapatkan tanda-tanda hipertiroid dan
hipotiroid.
Daftar Pustaka