konsekuensi
duduk dikelas.
2. Menurut anda hal apa sajakah yang perlu diajarkan kepada anak yang memiliki
mandiri ?
mencoba hal-hal baru dengan cara dia sendiri. Mendorong anak untuk
melakukan hal-hal baru tanpa banyak intervensi akan membuat kepercayaan
penghargaan jika anak tersebut dapat menguasai hal baru dengan jerih
payahnya sendiri.
keterampilan sosial. Contoh kegiatan kelompok yang bisa diikuti oleh anak
antara lain kelas seni ataupun pramuka. Kegiatan kelompok ini bisa
orang lain.
Berkenalan dengan orangtua yang juga memiliki anak dengan kondisi yang
sama akan memberikan banyak manfaat. Mereka bisa memberi banyak tips
ditempat lain
3. Sebutkan kriteria anak Slowlearner?
untuk memahami suatu materi daripada anak lain dengan kemampuan rata-rata.
Maka, dibutuhkan penguatan kembali melalui aktivitas praktek dan yang familiar,
konsep baru daripada menuntut mereka menghafal materi dan fakta yang tidak
underachiever?
Menunjukan prestasi yang berlawanan dengan harapan atau potensi yang dimilikinya.
Merasa tidak senang dengan sekolah atau gurunya dan cenderung bergabung dengan
Kurang termotivasi untuk belajar, tidak mengerjakan tugas, sering mengantuk ketika
Memiliki disiplin yang rendah, sering telat sekolah, enggan mengerjakan tugas, sering
Tidak memiliki hobi atau minat terhadap kegiatan untuk mengisi waktu luang.
6. Menurut anda, penanganan pendidikan yang seperti apakah yang tepat untuk
waspada terhadap karakteristik khusus pada anak yang berkaitan dengan tugas
kelemahan
Mengalami masalah mempelajari nama – nama benda dan bunyi dari huruf –
huruf.
Menaruh kata dan bentuk dengan urutan yang salah, misalnya menuliskan
seusianya.
melihat bahwa huruf – huruf dan kata – kata akan tampak berlompatan atau
1. Metode Multisensori
Metode yang memanfaatkan kamampuan visual dan auditori anak dengan cara
menamai huruf sesuai dengan bunyi bacaannya. Misalnya saja huruf B yang
3. Metode Linguistik
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran
dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada
umumnya.
Memberi kesan pada orang tua dan masyarakat bahwa ABK pun mampu seperti
Anak yang berkelainan akan belajar menerima dirinya sebagaimana adanya dan
ABK memiliki kesempatan untuk beraktivitas (yang mungkin dapat diikutinya) dan
normal
ABK akan teruji dalam persaingan secara sehat dengan anak pada umumnya.