OLEH:
ZULKARNAIN
NIM: 15113121032
PROGRAM KUALIFIKASI
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM 2017
1
PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII SMP ISLAM
NURUL QUR’AN LENDANG SIMBE LOMBOK TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Islam
OLEH:
ZULKARNAIN
NIM: 15113121032
PROGRAM KUALIFIKASI
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM 2017
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
AssalamualaikumWr. Wb.
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VIII SMP Islam Nurul
memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu
Wassalamu’alaykumWr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Nama : ZULKARNAIN
NIM : 15.1.1312.1.032
Pelajaran PAI Kelas VIII SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok
sumbernya.
Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap
dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN
Mataram.
Mataram, 2017
NIM: 15113121032
PENGESAHAN
S
kripsi ini saya persembahkan kepadaKedua orang tua saya, Ibundaku
tercinta “Murniati” dan Ayahandaku tercinta “Burhanudin” terima kasih
telah menjadi motivasi terbesar dalam hidup.
Kepada penyemangatku yang terkasih “Nurwati” terima kasih untuk dukungan
dan kasih sayang yang selalu tercurah setiap saat. Kepada saudara-saudariku
tercinta dan kepada sahabatku yang selalu mendukungku.”
ABSTRAK
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan
limpahan taufik dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam peneliti sampaikan kepada
junjungan alam Nabi Muhammad SAW. yang telah menuntun kita menuju jalan
yang diridhoi Allah SWT.
Mataram, 2017
Peneliti
DAFTAR ISI
C. .................................................................................................. Ko
nsep Tentang Pelajaran PAI ............................................................... 29
1. ............................................................................................... Pe
ngertian .......................................................................................... 29
2. ............................................................................................... Fu
ngsi Pendidikan Agama Islam ....................................................... 31
3. ............................................................................................... Tuj
uan Pendidikan Agama Islam ........................................................ 33
D. .................................................................................................. Ke
rangka Pikir ......................................................................................... 36
E. .................................................................................................. Hi
potesis ................................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian .................................................................................. 39
B. Jenis Penelitian ................................................................................. 39
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 39
D. Tehnil Pengumpulan Data ................................................................ 40
E. Variabel Penelitian ........................................................................... 41
F. Tehnik Pengukuran Variabel ............................................................ 42
G. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 43
H. Metode Analisa Data ........................................................................ 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. ..................................................................................................... Gam
baran Umum Lokasi Penelitian ............................................................. 48
1................................................................................................... Letak
Geografis SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe ....................... 39
2................................................................................................... Struk
tur Organisasi .................................................................................... 49
3................................................................................................... Kead
aa Guru dan Pegawai ........................................................................ 50
4................................................................................................... Kead
aan Siswa .......................................................................................... 50
B. ..................................................................................................... Hasil
Penelitian ............................................................................................... 51
1. ..................................................................................................... Pelak
sanaa Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Menggu
-nakan Metode Diskusi Di Kelas VIII SMP Islam Nurul Qur’an
Lendang Simbe Lombok Teng .............................................................. 51
2................................................................................................... Peng
aruh Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Pada Mata Pelajaran PAI Di Kelas VIII SMP Islam Nurul Qur’an
Lendang Simbe Lombok Tengah ...................................................... 55
C. ..................................................................................................... Pemb
ahasan .................................................................................................... 58
BAB V PENUTUP
A. ......................................................................................................... Kesi
mpulan ........................................................................................................ 62
B. .......................................................................................................... Saran
..................................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dirinya sebagai hasil pengalaman.1 Mengajar adalah hal yang kompleks dan
karena siswa itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang
efektif untuk semua hal. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
ataupun kependidikan, maupun sarana dan prasarana. Salah satu upaya juga
siswa sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, harus ada kerjasama baik oleh guru
tujuan pembelajaran ditentukan oleh bagaimana cara belajar peserta didik baik
pada saat ia belajar di sekolah maupun pada saat ia belajar diluar jam sekolah.
1.
Zaenal Arifin. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007) hal. 5.
Dalam hal ini khususnya materi pelajaran PAI yang disampaikan guru di
merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa.
materi pelajaran berlangsung efektif dan efisien. Mata pelajaran PAI di SMP
dalam mengikuti pelajaran. Seperti kita ketahui mata pelajaran PAI banyak
merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembelajaran PAI, sebab
para siswa yang ada di SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Tahun
ada sebagian siswa masih memiliki nilai dibawah rata-rata khususnya pada mata
maksimal. Siswa tidak memiliki sifat positif dan tidak aktif terhadap pelajaran
PAI yang disampaikan oleh guru, mereka sering beranggapan bahwa belajar
PAI itu susah dan membosankan, sehingga proses belajar mengajar yang
masih kurang mengelolah kelas, memilih metode dan strategi yang tepat dalam
2
Observasi Tanggal 15 November 2016 di Kelas VIII SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe
siswa dibiasakan untuk memunculkan ide-ide baru, memecahkan masalah dan
dalam rangka membangun tatanan sosial yang baik, sehingga siswa merasakan
bahwa yang dipelajarinya adalah sesuatu yang akan dihadapinya suatu kelak.
Prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Islam Nurul Qur’an Lendang
pembelajaran oleh guru yang bersangkutan dalam hal ini adalah guru mata
tersebut.
yang anggotanya terdiri dari tiga sampai lima orang siswa di sekolah. Metode
diskusi ini dirasa sangat tepat untuk memberikan motivasi dan semangat
3
M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, , 2003), hal. 23-24.
belajar tinggi kepada siswa sehingga dengan demikian dapat meningkatkan
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VIII SMP Islam Nurul Qur’an
B. Fokus Penelitian
1. Perumusan Masalah
PAI Kelas VIII SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah
2. Tujuan Penelitian
Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas VIII
SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah Tahun Pelajaran
2016/2017.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
2) Bagi siswa
C. Kerangka Teoretis
dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan belajar serta
faktor, yaitu; faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti;
intelegensi, minat, bakat, motivasi dan gaya belajar), dan faktor eksternal
(faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti; lingkungan sekolah,
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Metode mengajar adalah suatu cara yang
sistematis yang digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar
menggali potensi-potensi yang ada pada peserta belajar itu sendiri. Adapun
kemudahan penggunaan metode diskusi ialah dari segi biaya yang relatif murah
sehingga semua guru dapat melaksanakannya. Dari segi waktu, metode diskusi
dapat disesuaikan dengan masa belajar yang sudah ditentukan oleh sekolah. Di
samping itu, manfaat lainnya ialah guru dapat menghidupkan suasana belajar
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian
bersama-sama.
dalam proses belajar mengajar di kelas akan lebih efektif apabila dilakukan
4
Zakiah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1979)
hal. 47.
5
Suryosubroto, Humas Dalam Dunia Pendidikan; Suatu Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: Mitra
Gama Widya, 2001) hal. 179.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 2002) hal. 23.
pengalaman belajar. Dalam hal ini bentuk-bentuk diskusi adalah dialog,
pembelajaran ini siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan
lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk menyelesaiakan
“Cara belajar atau mengajar yang melakukan tukar pikiran antara murid
pada dasarnya adalah, “Suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah,
baik dalam kelompok kecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan
masalah”.9
membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih (dapat guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang
berbincang memiliki perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang
7
Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1995) hal. 13.
8
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001) hal. 34.
9
Zaenal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, (Surabaya: Insan Cendekia, 2010) hal. 23.
jawaban terhadap topik yang didiskusikan. Dalam diskusi, setiap siswa turut
berpartisipasi secara aktif dan turut aktif pula dalam memecahkan masalah.
Semakin banyak siswa yang terlibat, semakin banyak pula yang mereka
secara aktif. Dalam diskusi, peranan guru sebagai pusat pemberi informasi
siswa lain dan tidak ramai sendiri ketika proses diskusi berlangsung, sebagai
siswanya.
dipecahkan oleh suatu jawaban atau suatu cara saja, tetapi memerlukan
berdiskusi diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran
10
A. Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) hal. 22.
pelajaran, memperjelas penguasaan bahan pelajaran atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
c. Diskusi Panel
dibawakan oleh beberapa peserta yang terplih. Peserta yang terpilih yang
dianggap benar.
e. Symposium
dengan sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah dan juga dari
pendengar. Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh
c. Memperluas wawasan.
masalah.11
1. Pengertian
fungsi prestasi belajar yaitu: Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
11
A. Arsyad, Ibid, hal. 23.
12
A. Arsyad, Ibid. hal.23.
13
Chatrina, Tri Anni, dkk, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) hal. 15.
belajar siswa strategi mengajar guru, Dasar dalam penyusunan laporan
kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya.14 Dalam laporan tersebut
evaluasi, Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
prestasi belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling
Memuaskan jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu yang
di lain waktu. Akibatnya siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar
untuk belajar lebih giat, agar mendapat hasil yang lebih memuaskan. Tidak
14
Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2003) hal. 3.
15
Sudjana dan Ibrahim, Ibid, hal. 22.
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) hal. 6-7.
memuaskan jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan
berusaha agar hal itu tidak terulang lagi, maka ia giat untuk belajar.
terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana di
sekolah prestasi belajar siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau
simbol tertentu.19 Kemudian dengan angka atau simbol tersebut, orang lain
atau siswa sendiri akan dapat mengetahui sejauhmana prestasi belajar yang
bentuk lain dari besarnya penguasaan bahan pelajaran yang telah dicapai
siswa, dan rapor bisa dijadikan hasil belajar terakhir dari penguasaan
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau pencapaian yang
17
Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) hal. 12.
18
Azwar Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) hal. 47.
19
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1994) hal. 16.
diperoleh siswa dari aktivitas belajar, yang dinyatakan dalam bentuk angka
apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu. Prestasi belajar yaitu
suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya
a. Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang
belajar seperti:
1) Faktor Jasmaniah (fisiology) meliputi :
a) Faktor kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang
terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah
pusing, mengantuk, kurang darah atau gangguan fungsi alat indera.
20
Purwanto, Evaluasi Prestasi belajar, (Yogyakarta: Pustaka Setia, 2007) hal.102.
21
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)
hal. 54.
b) Cacat tubuh
Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah tangan.
2) Faktor Psikologis, meliputi
a) Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang
memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.
Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara yang tepat.22
Seseorang yang memiliki intelegensi yang tinggi umumnya
mudah dalam belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Namun
sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cenderung
mengalami kesukaran dalam belajar, berpikirnya lambat sehingga
prestasi belajarnya pun rendah. Tingkat kecerdasan atau
intelegensi siswa tidak dapat diragukan lagi sangat menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini berarti, semakin tinggi
kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar
peluangnya untuk meraih prestasi belajar yang optimal. Sebaliknya
semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka
semakin kecil peluangnya untuk memperoleh prestasi belajar yang
optimal.
Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.
Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan
baik dalam belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan
metode belajar yang efisien. Sedangkan yang mempunyai
intelegensi rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus.
b) Perhatian
Perhatian menurut Ghazali yang dikutip oleh Slameto adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju
kepada suatu obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. 23 Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.24
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relatif tepat terhadap objek manusia, barang dan sebagainya, baik
berupa positif maupun negatif.
Sikap merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi belajar.
Dalam hal ini sikap yang akan menunjang belajar siswa ialah sikap
positif terhadap bahan atau pelajaran yang akan dipelajari, terhadap
guru yang mengajar, dan terhadap lingkungan atau tempat di mana
ia belajar seperti kondisi kelas, teman-teman, sarana pengajaran,
dan sebagainya.
22
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hal. 54.
23
Slameto, Ibid, hal. 55.
24
Slameto, Ibid, hal. 56.
c) Minat
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.25 Seperti yang
dipahami orang selama ini minat dapat mempengaruhi kualitas
pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan
pelajaran yang dipelajarinya tidak sesuai dengan minat anak, maka
hasil belajarnya pun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk mengembangkan minat siswa maka siswa itu sendiri harus
berusaha mencintai setiap bahan pelajaran yang diberikan. Dengan
demikian, siswa diharapkan dapat menangkap semua bahan
pelajaran tersebut dengan baik.
Minat mempunyai peranan yang penting dan mempunyai dampak
yang besar atas perilaku dan sikap. Minat menjadi sumber motivasi
yang kuat untuk belajar. Siswa yang berminat terhadap sebuah
kegiatan akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan
dengan siswa yang kurang berminat.
Dengan demikian tinggi rendahnya minat belajar siswa akan
mempengaruhi hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. .
d) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensi yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. 26 Dengan
demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Oleh karena itu bakat siswa harus dikembangkan atau diwujudkan
dan dilatih dengan baik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Siswa yang berbakat dalam bidang studi tertentu, akan lebih mudah
memahami bidang studi tersebut. Dengan demikian, bakat itu dapat
mempengaruhi belajar siswa, khususnya yang berkenaan dengan
keberhasilan prestasi belajar siswa itu sendiri.
e) Motivasi
Motivasi ialah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku.27 Kekurangan motivasi baik internal maupun
ekstrernal akan menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam
belajar. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai tujuan.
Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas
nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan
tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang
kuat dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapai
prestasi belajar. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan,
25
Slameto, Ibid, hal. 56.
26
Slameto, Ibid, hal. 56.
27
Slameto, Ibid, hal. 56.
sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak
akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi merupakan faktor menentukan dan berfungsi menimbulkan,
mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat
menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin
besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan. Mereka yang
memiliki motivasi yang tinggi akan tampak gigih, tidak mau menyerah,
dan giat membaca buku untuk meningkatkan prestasinya dalam belajar.
Sebaliknya, mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh,
mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, sering
meninggalkan pelajaran dan akibatnya banyak mengalami kesulitan
belajar.
Metode diskusi pada dasarnya mempengaruhi tingkah laku belajar.
Metode diskusi adalah sebagai penggerak tingkah laku dan sangat
penting di dalam proses belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang
tinggi dalam belajar maka prestasi belajarnya di sekolah akan
meningkat, sebaliknya siswa yang memiliki motivasi rendah dalam
belajar maka prestasi belajarnya rendah.
Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai
penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau
pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak
sudah siap (matang).
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau
bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar
mengajar karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar
maka hasil belajarnya akan lebih baik.
h) Faktor Kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglai, sedangkan kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan
kebosanan.
b. Faktor Eksternal
1) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan
yang ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam
pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua.
2) Keadaan sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara
sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya.
Lingkungan sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa, seperti dengan memberikan
sarana dan prasarana yang memadai, metode, kurikulum, dan alat-alat
pelajaran, seperti buku pelajaran, alat olah raga dan sebagainya.
Dengan demikian lingkungan sekolah sangat mendukung terhadap
prestasi belajar siswa di sekolah
3) Keadaan masyarakat
Siswa akan mudah kena pengaruh lingkungan masyarakat karena
keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, lingkungan tetangga
merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu
diusahakan lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa.
Pergaulan di lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi prestasi
belajar. Anak yang bergaul dengan teman yang tidak baik, selalu
bermalas-malas di dalam belajar, dan waktunya banyak digunakan
untuk bermain, maka anak itu akan terpengaruh oleh temannya,
sehingga prestasi belajarnya kurang optimal Kondisi masyarakat di
lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak
pengangguran akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika
memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat
belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya.
c. Faktor Pendekatan Belajar (Approach to Learning)
Di samping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana
yang telah dijelaskan di atas, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh
terhadap taraf keberhasilan proses belajar dan prestasi belajar siswa.
Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang
digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses
mempelajari materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat
langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.28
Berdasarkan pendapat di atas, pada hakikatnya terdapat berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi proses dan prestasi belajar siswa,
namun pada intinya prestasi belajar dapat diklasifikasikan atas dua
faktor, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa maupun dari
luar dirinya.
28
Lawson, 1991
ditentukan tingkat keberhasilan suatu program sekaligus juga dapat dinilai
siswa selama proses belajar dalam kurun waktu tertentu, dengan cara
tersebut maka akan diketahui tinggi rendahnya atau baik buruknya prestasi
belajar siswa. Tes hasil belajar adalah suatu tes yang digunakan untuk
29
Chatrina, Tri Anni, dkk.. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 25
30
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 26.
Dalam praktek, pelaksanaan tes hasil belajar dapat dilakukan
melalui tiga cara, yaitu;tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan. Masing-
a. Tes Tertulis
Jenis tes ini di mana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau
Tes uraian (essay) atau sering dikenal dengan istilah tes subjektif adalah
salah satu jenis tes hasil belajar yang berbentuk pertanyaan yang
Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang yang terdiri dari
butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan
dan analisis. Tes objektif terbagi menjadi lima bagian, yaitu; Tes Benar
Salah, Tes Menjodohkan, Tes Isian, Tes Melengkapi, dan Tes Pilihan
Tes menjodohkan adalah tes yang terdiri dari satu seri pertanyaan dan
Tes bentuk isian ini biasanya berbentuk cerita atau karangan. Kata-
atau disempurnakan oleh testee dengan jawaban yang oleh tester telah
dihilangkan.
bersangkutan.
(8)Tes Lisan
Tes lisan dapat berupa Tanya jawab antara penguji dengan siswa.
(9)Tes Perbuatan
Lendang Simbe adalah tes tertulis (essay dan objektif) dan tes
perbuatan. Nilai prestasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah nilai
nilai raport siswa kelas VIII semester I tahun ajaran 2016/2017. Skala
Agama Islam adalah usaha yang dilakukan oleh orang dewasa muslim
31
Zakiyah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal. 27.
32
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1986), hal.32
33
M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) hal. 28
34
Ahmad, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Friska Agung Insani, 1996) hal. 33.
memahami dam menghayati ajaran Islam secara menyeluruh yang pada
pandangan hidup.
1) Pengembangan
keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
tingkat perkembangnnya.
2) Penanaman
3) Penyesuaian mental
35
Depag RI, Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar Berciri Khas Agama Islam, (Jakarta: Direktorat
Jendral Pemb. Kelembagaan Agama Islam, 2013) hal. 12.
4) Perbaikan
5) Pencegahan
6) Pengajaran
dan fungsionalnya.
7) Penyaluran
Yaitu untuk menyalurkan bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat
siswa tentang keimanan dan ketaqwaan terhadap ajaran agama Islam yang
bisa menjadi tidak jelas, tanpa arah, dan bahkan bisa tersesat atau salah
sangat penting dalam menentukan isi dan arah pendidikan yang diberikan.
sebenarnya;
3) Pendidikan Islam tidak hanya segi agama, akhlak dan spiritual semata,
36
Suparta, Muzir dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Amisco, 2003) hal. 42.
agar dapat mencari rizki dalam hidup, di samping memelihara kerohanian
dan keagamaan.
37
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta:
Prenada Maedia 2003), hal. 27.
38
Depag RI, Al Qur’an Terjemahan 30 Juz, (Jakarta: 1992), hal. 105.
39
Depag RI , Ibid, hal. 98.
4) Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya sehingga ia
memiliki ilmu, akhlak, dan keterampilan dan semua ini dapat dipergunakan
guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya.
5) Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
ahirat.
dunia dan ahirat. Dengan demikian jelas tujuan pendidikan Islam pada
makhluk Allah yang baik di permukaan bumi ini baik kerangka kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang yang
lebih tinggi.
D. Kerangka Pikir
dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan belajar serta
faktor, yaitu; faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti;
intelegensi, minat, bakat, motivasi dan gaya belajar), dan faktor eksternal
(faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti; lingkungan sekolah,
prestasi belajar siswa. Motivasi adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri
seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam diri seseorang motivasi itu dapat
berupa suatu kebutuhan, tujuan, cita-cita atau suatu hasrat atau keinginan yang
belajar yang optimal merupakan hal yang didambakan siswa, oleh karena itu
siswa akan berusaha seoptimal mungkin untuk mencapai prestasi belajar yang
baik. Siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal apabila siswa
yaitu; adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan
dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan
menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai dan
sebagai hasil dari proses belajar di sekolah. Siswa yang tidak memiliki orang
tua, sekaligus akan kehilangan dorongan atau motivasi dari orang tua. Metode
diskusi bisa berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan dari luar diri siswa
belajar siswa. Semakin tinggi motivasi siswa, maka akan semakin tinggi
prestasi belajar mereka. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah motivasi siswa
E. Hipotesis
yang mungkin benar dan sering digunakan untuk dasar pembuatan keputusan
dan penelitian lebih lanjut. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut: “diduga ada pengaruh yang sangat signifikan antara metode
diskusi terhadap peningkatkan prestasi belajar PAI pada siswa kelas VIII SMP
METODE PENELITIAN
1. Tipe Penelitian
melihat hubungan antara dua variabel.40 Yaitu dengan cara menganalisis data
kuantitatif yang diperoleh dari hasil penelitian yang berupa data dan informasi
berikut.
Keterangan:
Ge = Group atau kelompok eksperimen
Gk = Group atau kelompok kontrol
O1 = Pengukuran pertama
X = Perlakuan
O2 = Pengukuran kedua
40.
Sugiyono, Metode Penelititan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.
17.
41
Sugiyono, Ibid. hal. 117.
42
Saefudin Azwar. Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h.118.
Bentuk desain eksperimen ini menggunakan kelompok eksperimen
diskusi. Dalam hal ini peneliti memberikan tes kepada kelompok eksperimen
setelah diberikan perlakuan dan tes untuk kelas kontrol yang tidak diberikan
2. Jenis Penelitian
a. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A, B,
C,D dan E SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe yang berjumlah 138
orang.
43
Sugiyono, Metode Penelititan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal.
117.
b. Sampel
sekedar ancer-ancer, maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik
selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau
berjumlah 40 orang.
a. Observasi
b. Wawancara
45
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), hal. 205.
46
Kuswardoyo, Sosiologi dan Antropologi Sebagai Ilmu tentang Perilaku Sosial dalam
Masyarakat, (Surakarta: PT. Pabelan, 2006), hal. 9.
untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan apabilah peneliti
respondennya sedikit/kecil.47
c. Angket
d. Tes
e. Dokumentasi
seseorang.
2) Letak geografis.
47
Sugiyono, Ibid, hal.137.
48
Sugiyono, Ibid, hal. 142.
49
Ibid., h. 170.
Dalam pelaksanaan metode ini, peneliti harus pandai menciptakan
sesuatu metode yang harmonis dan akrab dengan respon, agar data yang
5. Variabel Penelitian
“ubahan”, “faktor tidak tetap”, atau “gejala yang diubah-ubah”.50 Dan variabel
adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan menjadi objek penelitian. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan dalam
hubungan antara metode diskusi dengan prestasi belajar siswa pada mata
oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi
dikembangkan oleh Delgado dan Munuera pada tahun 2005. Skala yang
50
Sugiyono, Ibid, hal. 142.
digunakan dalam penelitin ini adalah skala likert. Skala ini berinterasi 1-5
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
a. Uji Reliabilitas
antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total, dimana untuk
51
Ibid, Arikunto, hal. 154
mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya
terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama 52. Dalam
Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for
windows.
Rumus :
k S2 j
1 2
k 1
α=
S x
Keterangan :
k = jumlah item
52
Ibid, Azwar, hal. 3
b. Pengujian Validitas
butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada
berikut:54
xy x y
x y
rxy
N
2 2 2
2
x y
N
N
dengan pengertian
N : Jumlah Subyek
X : Skor item
Y : Skor total
53
Ibid, Arikunto, hal. 144
54
Ibid, hal. 146
∑X : Jumlah skor items
∑X2 :
Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 :
Jumlah kuadrat skor total55
moment dengan korelasi harga rxy lebih besar atau sama dengan regresi
tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika rxy lebih kecil dari
data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan bahan-bahan lain, sehingga
data merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengolah data yang telah
informasi yang berdaya guna dan berhasil sebagaimana diharapkan, data yang
55
Ibid.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif……h. 334.
sebagai baban peneliti dalam menyusun laporan. Dalam penelitian ini untuk
metrik ini digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau
dengan rumus:
a. Uji Normalitas
penelitian.57:
2 (Oi Ei ) 2
Ei
Dimana:
= chi kuadrat
Oi = frekuensi diobservasi
Ei = frekuensi ekspektasi(harapkan)
Apabila hitung tabel, maka data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
masing-masing dan .
57
Alfira Mulya Astuti, Statistika Penelitian, (Mataram: IAIN Mataram,2014), h. 66.
Berdasarkan sampel acak yang masing-masing secara bebas diambil
dari populasi tersebut, dapat diuji pasangan hipotesis ini dengan uji F. jika
varians terbesar
Fhitung =
varians terkecil
t=
Keterangan:
58
Ibid., h. 69.
1) Jika t-hitung ≥ t-tabel = hipotesis alternative (Ha) diterima, yaitu ada
mata pelajaran PAI kelas VIII di SMP Islam Nurul Qur’an Lendang
2) Jika t-hitung ≤ t-tabel = hipotesis alternatif (Ho) ditolak, yaitu tidak ada
pelajaran PAI kelas VIII di SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe
dan berada di daerah pedesaan dengan kultur budaya dan sosial yang masih
Nurul Qur’an sangat terkontrol karena sumber belajar yang memadai seperti
buku, ruang belajar, serta tenaga pengajar yang cukup dan disertai dengan
hal ini ditandai dengan tingkat jumlah peserta didik baru setiap tahunnya,
begitu pula dengan mutu lulusan yang sangat memuaskan sehingga mampu
SMP Islam Nurul Qur’an tidak lepas dari dukungan orang tua siswa yang
memiliki karakteristik keagamaan yang kuat sehingga mampu memberikan
2. Struktur Organisasi59
Pembina
Ust. H. Sabarudin, S.Pd.I
Wk. Ur. Kurikulum Wk. Ur. Kesiswaan Wk. Ur. Sarana Wk. Ur. Humas
Zaenudin, S.Pd Ahmad Ali, S.Pd.I Masrun, S.Pd.I Kusmiran Jayadi, S.Pd
Guru
Siswa
Masyarakat
59
Dokumentasi, 10 Juli 2017
3. Keadaan Guru dan Pegawai
sebanyak 6 Orang60
4. Keadaan Siswa
peserta didik maka sekolah itu tidak berarti apa-apa di mata masyarakat.
pesat dan terus meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada table berikut:61
Jumlah Jumlah
Jumlah
Kelas Rombel Siswa Siswa Laki-
Siswa
Perempuan laki
Kelas VII A,B,C 82 42 124
Kelas VIII A,B,C, D, E 85 53 138
Kelas IX A,B,C 30 61 91
Total 197 156 353
60
Ibid.
61
Ibid.
B. Hasil Penelitian
Lendang Simbe
individual siswanya.
dilakukan oleh guru agar materi yang disampaikan mudah diterima dan
metode diskusi:
Agama Islam. Salah satu yang dikaji dalam analisis data ini adalah
64
Ibid.
dijadwalkan, setelah itu, siswa disuruh untuk mendiskusikan atau
dipelajari.
berlangsung.
mengunakan caraberdiskusi.
2. Pengaruh Metode Diskusi Dalam Meningkatkan PrestasiBelajar Siswa
dengan orang lain, begitu juga dalam proses belajar mengajar tidak pernah
lepas dari diskusi, oleh karena itu, guru telah mempersiapkan siswa untuk
dunia kerja nantinya untuk mencari solusi yang tepat, dengan begitu siswa
terlebih dahulu.
Metode ini memang tidak selalu dilakukan oleh guru dalam setiap
dengan tanya jawab singkat dengan guru saja, karena setiap guru juga
harus mampu memastikan ketersediaan waktu yang cukup agar siswa tidak
65
Wawancara dengan bapak Masrun, S.Pd.Iselaku guru mata pelajaran sejarah kebudayaan
islam hari senin tanggal 4 Juni 2017)
Dari pendapat di atas,dapat disimpulkan bahwa diskusi yang
sungguh. Hal ini diperkuat oleh siswa Kelas VIIIAlia Maola Safitri.
“Di kelas saya tidak setiap hari dilakukan diskusi, tapi kami lebih
senang berada di dalam kelas kalau ada kegiatan diskusi selama
jam pelajaran”.66
kelas, diluar kelas, maupun dirumah, dan yang lebih penting bagaimana
diharapkan.
66
Wawancaradengan siswa kelas V pada hari selasa tanggal 5 Juni 2017)
67
Wawancara dengan siswa kelas V pada hari selasa tanggal 5 Juni 2017)
Dalam membangun suasana belajar agar lebih aktif, guru berupaya
untuk mendapatkan nilai yang baik, hal ini terbukti dengan banyak siswa
yang tidak belajar bila tidak ulangan, akan tetapi apabila guru
giat belajar dengan menghafal untuk mendapat nilai yang baik, jadi
dalam mengikuti pelajaran. Hal ini disebabkan karena jika mereka tidak
untuk menjadikan siswa lebih giat lagi dalam belajar bukan dipahami
tepat untuk digunakan dalam proses belajar mengajar, karena metode ini
C. Pembahasan
Data dari hasil penelitian ini berupa skor yang diperoleh dari alat ukur
statistik data berupa tabel distribusi frekuensi, grafik, nilai mean, modus,
penggunaan metode diskusi (X) dan prestasi belajar siswa (Y) adalah sebagai
berikut:
kelas interval. Dari grafik tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden
menjawab 74,5 dengan frekuensi 12. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi
VariabelY) dapat dilihat pada kelas interval. Untuk lebih jelasnya distribusi
Gambar 3
Histrogram distribusi pengamatan Prestasi belajar Siswa
(Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan,dan hipotesis penelitian (Ha)
yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari fhitung ≥ ftabel pada taraf
belajar Siswa siswa Kelas VIII SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe.
0,44X yang berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X
variabel Y (Prestasi belajar Siswa) sebesar 0,44. Hal ini menunjukkan bahwa
sebesar 44% variasi yang terjadi pada prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
lain yang tidak didesain oleh peneliti dalam penelitian ini. Indikator
penggunaan metode diskusi yang telah diuji dalam penelitian ini adalah metode
penelitian ini adalah melalui prose pembelajaran diharapkan adanya hasil yang
psikomotorik.
PENUTUP
A. Simpulan
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan dapat
metode diskusi dengan prestasi belajar siswa pada kelas VIII di SMP Islam
bahwa sebesar 44% variasi yang terjadi pada prestasi belajar siswa
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti dalam
penelitian ini
oleh faktor-faktor lain baik dari dalam diri siswa maupun diluar diri siswa.
B. Saran
1. Bagi Guru
melaksanakan diskusi,
waktu.
2. Bagi Siswa
mentaati peraturan dan nasehat guru serta harus memiliki rasa percaya
pandangannya.
- Bagi sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah hendaknya untuk lebih
disampaikan.
koordinasi yang aktif dengan para guru agar dapat lebih sigap dalam
para guru untuk terus mengembangkan kreatifitas diri baik melalui jalur
.
DAFTAR RUJUKAN
TENTANG
1. PEDOMAN OBSERVASI
a. Keadaan lokasi penelitian SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
b. Keadaan sarana dan prasarana SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
2. PEDOMAN DOKUMENTASI
a. Sejarah berdirinya SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
b. Visi, misi dan tujuan SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
c. Letak dan keadaan geografis SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
d. Daftar sarana dan prasarana SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
e. Daftar guru SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
f. Struktur organisasi SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
g. Daftar siswa SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
h. Kegiatan ekstrakurikuler SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah.
3. PEDOMAN WAWANCARA
a. Kepala Sekolah SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah
1) Apa visi, misi, dan tujuan SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok Tengah?
2) Bagaimana letak dan Keadaan geografis di SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe
Lombok Tengah?
3) Bagaimana latar belakang sejarah berdirinya SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe
Lombok Tengah?
4) Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe
Lombok Tengah?
5) Berapakan jumlah siswa keseluruhan di SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe
Lombok Tengah?
6) Keunggulan apa saja yang dimiliki SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok
Tengah?
b. Kepala Tata Usaha SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok
Tengah
Lombok Tengah?
2) Berapa jumlah guru yang ada di SMP Islam Nurul Qur’an Lendang
5) Keunggulan apa saja yang dimiliki SMP Islam Nurul Qur’an Lendang
c. Guru bidang studi PAI SMP Islam Nurul Qur’an Lendang Simbe Lombok
PAI?
pertemuan?
pelajaran?
8) Apa kiat anda agar siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tepat
waktu?
dalam proses belajar mengajar PAI di SMP Islam Nurul Qur’an Lendang
Lombok Tengah?
6) Apakah materi diskusi yang diberikan oleh guru sesuai dengan materi
pelajaran?
11) Apakah ada peningkatan nilai siswa setelah guru menerapkan metode
diskusi?
1) Apakah anda selalu mengawasi anak anda setiap pulang dari sekolah?
3) Apakah anda selalu memperhatikan anak anda saat mengerjakan tugas dari sekolah?
rumah?
6) Apakah anak anda selalu melakukan kegiatan diskusi di rumah?
7) Bagaimana sikap anda bila anak tidak dapat mengerjakan tugas yang diberikan dari
sekolah?
Mataram, .....................
2017
Peneliti,
ZULKARNAIN
NIM. 15113121032
LAMPIRAN 2
DAFTAR TABEL
Daftar Lampiran Tabel Bab IV.
a. Sarana prasarana
2. Sewa / Pinjam 0
1. Bangunan V 956
2. Lapangan Olahraga
3. Halaman V 744
4. Kebun/Taman
5. Belum digunakan
1. Ruang Kelas 4 2 0
6. Laboratorium Komputer 0 0 0
7. Laboratorium Bahasa 0 0 0
8. Ruang Perpustakaan 0 0 0
17. Masjid/Musholla 1 0 0
23. Kantin 0 0 0
1. Kursi Siswa 40 18 65
2. Meja Siswa 45 13 65
3. Loker Siswa 0 0 0
6. Papan Tulis 3 3 6
Baik Rusak
1. Laptop 2 0
2. Personal Komputer 0 0
3. Printer 1 0
4. Televisi 1 0
5. Mesin Fotocopy 1 0
6. Mesin Fax 0 0
7. Mesin Scanner 1 0
8. LCD Proyektor 0 0
9. Layar (Screen) 0 0
14. Brankas 0 0
e. Sumber listrik:PLN
NO NAMA KET
JABATAN
1 TGH. Sabaruddin Abdurrahman, S.Pd.I Pembina
Jumlah
No. Asal Sekolah Jumlah Diterima
Pendaftar
Lk. Pr. Lk. Pr.
1. RA
2. TK
3. PAUD 6 6 6 6
Sekarang)(Tabel, 4.8)
VII 74 43 117
VIII 85 53 138
IX 50 36 86
Jumlah 341
Peserta didik yang tidak naik kelas dan angka putus Sekolah (Droup-Out)
peserta didik ternyata sangat sedikit setiap tahunnya.
Tahun
Kelas Jumlah Tidak Naik Putus Sekolah/DO
Pelajaran
VII
2016/2017 VIII - -
341
IX
VII
2017/2018 VIII
IX
VII
2019/2020 VIII
IX
1. Kelas VIII A
4 Bq. Yuliana 4
7 Hijaiyah 7
8 Ina Harpaeni 8
9 Lala Rizkiani 9
10 Lilis Hariani 10
11 Mariataun Adawiyah 11
12 Mira Eliana 12
15 Novia Fitriyanti 15
16 Rika suarawati 16
17 Rosalia 17
18 Sari Ayulan 18
20 Siti Jalilah 20
21 Siti Nurhaliza 21
23 Sri Wahyuni 23
24 Widia Juliani 24
25 Yaswinta 25
26 Yunida H Istiqomah 26
27 Zuhratul Aminah 27
2. Kelas VIII B
1 Amrina Rosyada 1
4 Bq Juni Astuti 3
5 Bq Marhaini 4
6 Bq Yuliani 5
9 Dewi Kartika 9
10 Elia Sofiana 10
11 Fitriani 11
12 Hayatul Izzati 12
13 Jastia Febriola 13
14 Khairunnisa 14
17 Miftahul Jannah 16
18 Muti'ah 17
20 Ririn Aprianingsih 19
21 Rita Rusmayanti 20
22 Suriani 21
23 Susanti 22
25 Yati Ratmita 24
26 yulia Septiana 25
3. Kelas VIII C
1 A Imamul Huda 1
2 Abdul Aziz Z 2
3 Angga Riska B 3
4 Arman ardiansyah 4
5 Bintang Pamungkas 5
26 Erwin Kurniawan 6
6 Feri ulfiadi 7
7 Herman suryadi 8
8 L Alan Mudrika 9
9 L M Fauzan 10
10 L M Rauhil Asgor 11
11 L. M. Zulkarnaen 12
12 M Amili 13
13 M Dimas Al Farisi 14
14 M Hamdani 15
15 M Khasim Azhari 16
16 M Kholilurrahman 17
17 M. Ulul Azmi 18
18 Rahmat Toyyibi 19
19 Ramdani 20
20 Rifki arinam M 21
21 Rifki Habibatillah 22
22 Rizki Hardian W 23
23 Wahyu hidayat 24
24 Yusril Hariri 25
4. Kelas VIII D
1 A Faqih Fawa'id 1
2 A Nazirul Maqi 2
3 A Rian Davala 3
4 A Sahidin Yusron 4
5 A Wasit awlawi 5
6 Amir Muzaki 6
7 Aqil Ali 7
10 Farirozi 10
12 Huriarahman 12
13 Ilham hadi 13
14 Kahirul Nizam 14
15 L Sutre Trisno 15
16 M Ihlas 16
17 M Naupal ulum 17
18 M Nizar fazari 18
19 M Sidqi Zaidan 19
20 M Yusril 20
21 M. Anwar Kholis 21
22 Nabil Zamharil 22
23 Rizki Maulana 23
24 Rosyid Rido 24
25 Solpa Repnanda 25
26 Sultan Jintak 26
27 Syarifudin Hidayatullah 27
28 Yudi Hariaji 28
5. Kelas VIII E
1 Ahmad Haryono 1
2 Ardian Maulana 2
3 Arifusota 3
4 Azi Saputra 4
6 Bayu Mizwar 6
7 Deni Sumendra 7
8 Firrizki Ananta 8
9 Gilang Pratama 9
10 Gilang Ramadhan 10
11 Kamarudin Sapoan 11
13 L Juaini Wardani 13
14 L M Sailatul Amri 14
15 L Sadam yahya 15
16 L. Nurul Huda 16
17 M Anwari 17
18 M Hamdanil 18
19 M Hija Al faradis 19
20 M Imam Arwatan 20
21 M Rizal Gozali 21
22 M Rizki aditia 22
23 M Ziadaurrizqi 23
24 M. Muhajirin 24
25 Shohibul Mizan 25
26 Sofian Khairi 26
27 Sukandi 27
28 Tamril Amili 28
29 Zaini Dahlan 29
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kemampuan instrtrinsikl
Siswa* kemampuan 40 100,0% 0 ,0% 40 100,0%
Ekstrinsik siswai
Kemampuan Sosialisasi
Kurang Cukup Baik Total
Dukungan sarana Kurang Count 2 1 1 4
Prasana*control Expected Count ,5 1,5 2,0 4,0
guru % within sarana
Prasarana dan kontrol 50,0% 25,0% 25,0% 100,0%
guru
Cukup Count 1 9 6 16
Expected Count
1,8 6,2 8,0 16,0
Baik Count 0 0 6 6
Expected Count
,7 2,3 3,0 6,0
% within sarana
Prasarana dan kontrol ,0% ,0% 100,0% 100,0%
guru
Total Count 3 10 13 26
% within sarana
Prasarana dan kontrol 3,0 10,0 13,0 26,0
guru
11,5% 38,5% 50,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 14,021a 4 ,007
Likelihood Ratio 14,100 4 ,007
Linear-by-Linear
8,110 1 ,004
Association
N of Valid Cases 40
a. 7 cells (77,8%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,46.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Dukungangan Sosial
Keluarga * Kemampuan 40 100,0% 0 ,0% 40 100,0%
Sosialisasi
Kemampuan Sosialisasi
Kurang Cukup Baik Total
Dukungangan Kurang Count 2 1 1 4
Sosial Keluarga % wit hin Dukungangan
50,0% 25,0% 25,0% 100,0%
Sosial Keluarga
Cukup Count 1 9 6 16
% wit hin Dukungangan
6,3% 56,3% 37,5% 100,0%
Sosial Keluarga
Baik Count 0 0 6 6
% wit hin Dukungangan
,0% ,0% 100,0% 100,0%
Sosial Keluarga
Total Count 3 10 13 26
% wit hin Dukungangan
11,5% 38,5% 50,0% 100,0%
Sosial Keluarga
Symmetric Measures
Asymp.
a b
Value Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-b ,538 ,140 3,264 ,001
N of Valid Cases 40
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Frequencies
Statistics
Kemampua Kemampuan
n instrinsik ekstrinsik
N Valid 40 40
Missing 0 0
Frequency Table
Dukungangan Sarana Prasarana
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang - 15,4 15,4 15,4
Cukup 20 61,5 61,5 76,9
Baik 20 23,1 23,1 100,0
Total 40 100,0 100,0
Cumulative
Frequency
Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 7 11,5 11,5 11,5
Cukup 15 38,5 38,5 50,0
Baik 18 50,0 50,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
Pie Chart
Kurang
Cukup
Baik
15.4
23.1
61.5
Dukungan Kontrol Guru
Kurang
Cukup
Baik
11.5
50
38.5