Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nursiska A.

Gesa
Nim : 441-418-043
Kelas : Pendidikan Kimia A

RESUME
Materi Tentang Pemisahan Berdasarkan Cara Pengendapan

A. Pemisahan dengan Pengendapan


Reaksi pemisahan pengendapan dengan teknik pengendapan membutuhkan
perbedaan kelarutan yang besar antara analit dan material pengganggunya. Pemisahan
dengan pengendapan bisa diketahui dengan menggunakan konsep kelarutan.
Kelarutan endapan-endapan merupakan zat yang memisahkan diri dari larutan
sebagai fase padat. Kelarutan bergantung pada sebagian kondisi suhu dan tekanan,
Kemurnian larutan, komposisi pelarut, kelarutan bergantung juga pada sifat dan
konsentrasi zat-zat lain, terutama ion-ion dalam campuran itu.
Pengendapan adalah suatu metode klasik untuk pemisahan logam, biomolekul
seperti protein, polisakarida, dan enzim. Jika dikombinasikan dengan pengukuran
massa endapan, metode analisis kuantitatif ini disebut dengan gravimetri (lihat
kembali Kimia Analitik 1). Zat pengendap (presipitan) ditambahkan ke dalam larutan
yang mengandung logam yang akan dipisahkan sehingga bereaksi dengan logam
tersebut membentuk padatan yang tidak larut. Pemisahan dengan pengendapan
diperlukan adanya perbedaan kelarutan yang tinggi antara analit dan pengganggu.
Pemisahan dengan cara pengendapan dapat dilakukan berdasarkan:
1) Pengaturan pH;
Pemisahan Berdasarkan Pengaturan pH Kelarutan hirdoksida-
hidroksida, oksida-oksida basa dan oksida-oksida asam berbagai macam unsur
mempunyai perbedaan kelarutan yang cukup besar. Selain itu konsentrasi ion
hidrogen atau ion hidroksida dapat divariasikan dengan faktor 1015 atau lebih
dan dapat dengan mudah dikontrol dengan penambahan buffer.
Pemisahan berdasarkan pengaturan pH pada praktiknya
dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu:
a) larutan dibuat dalam asam kuat yang relatif pekat;
b) larutan dibuffer pada pH pertengahan;
c) larutan dibuffer pada pH tinggi.
Perhatikan pada Tabel 1.1 Pemisahan berdasarkan pengaturan pH Pereaksi

P Pereaksi Spesi mengendap Spesi tidak mengendap


HNO3 pekat Oksida-oksida : W(IV), Kebanyakan ion-ion
panas Ta(V), Nb(V), Si(IV), logam
Sn(IV), Sb(III)
Buffer Fe(III), Cr(III), Al(III) Logam-logam alkali dan
NH3/NH4Cl alkali tanah Mn(II),
Cu(II), Zn(II), Ni(II),
Co(II)
Buffer Fe(III), Cr(III), Al(III) Biasanya ion-ion
HOac/NH4Oac bermuatan dua positif
NaOH/Na2O2 Fe(III), kebanyakan ion- Zn(II), Al(III),Cr(IV),
ion bermuatan dua positif, V(V), U(VI)
logam tanah jarang.

2) Penambahan pereaksi sulfida;


Pemisahan Berdasarkan Penambahan Pereaksi Sulfida Kebanyakan
ion-ion logam membentuk senyawa sulfida yang tak larut kecuali logam-
logam alkali dan alkali tanah. Karena konsentrasi ion sulfida dalam larutan
mudah dikontrol dengan pengaturan pH maka pemisahan berdasarkan
pengendapan sulfida banyak dilakukan. Perbedaan kelarutan yang besar dari
senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning. Lebih
selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan luas. Pereaksi
gas H2S (beracun) atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa
tioasetamida yang lebih aman. Pemisahan ion-ion logam dengan hidrogen
sulfida pada pengontrolan pH dapat dilihat pada Tabel 1.2
Perhatikan tabel 1.2 Pengendapan sulfida-sulfida pada pengontrolan
pH

Kondisi Kondisi untuk tidak


Unsur
pengendapan mengendap
Hg(II), Cu(II), Ag(II)
1,2,3,4 -
Sb(III)
As(V), As(III), Sb(V),
1,2,3 4
Sb(III)
Bi(III),
2,3,4 1
Cd(II),Pb(II),Sn(II)
Sn(IV) 2,3 1,4
Zn(II), Co(II), Ni(II) 3,4 1,2
Fe(II), Mn(II) 4 1,2,3

3) penambahan pereaksi anorganik;


Pemisahan Berdasarkan Penambahan Pereaksi Anorganik Ion-ion
posfat, karbonat dan oksalat sering digunakan sebagai presipitan untuk kation
tetapi tidak selektif, oleh karena itu pemisahan biasanya dipakai sebagai tahap
pendahuluan. Klorida dan sulfat digunakan karena selektivitasnya tinggi. Ion-
ion ini dapat digunakan untuk memisahkan ion perak dari ion-ion logam
lainnya, sedangkan ion sulfat dapat digunakan untuk isolasi kation timbal,
barium, dan stronsium. Endapan spesifik, selektif tetapi variasi kation yang
diendapkan sedikit. Contohnya pereaksi larutan klorida → ion Ag dan
pereaksi larutan sulfat → Pb, Ba, Sr.
4) Penambahan pereaksi organik;
Pemisahan Berdasarkan Penambahan Pereaksi Organik Pereaksi
organik terseleksi untuk isolasi berbagai ion anorganik telah dibicarakan pada
gravimetri (Kimia Analitik 1) seperti dimetilglioksima selektivitasnya sangat
baik dalam pembentukan endapan dengan sedikit ion. Lainnya 8-
hidroksikuinolin, dan Na-tetrafenilboron
Ada beberapa zat pengendap organik :
➢ Dimetilglioksim → Ni(III) dalam NH3/buffer asetat, Pd(II)
dalam HCl
➢ 8-hidroksikuinolin → beberapa ion logam sangan berguna
untuk Al(III) dan Mg(II)
➢ α-benzoinoksim → Cu(II) dalam NH3 dan tartrat, Mo(VI) dan
W(VI) dalam H+
➢ Cupferron untuk Fe(III) dan Cu dalam kondisi asam.
➢ 1-nitrosol-2-naftol untuk Co dalam keadaan asam.
➢ Asam mandelat untuk Zr
5) Pengendapan secara elektrolisis.
Pemisahan Berdasarkan Pengendapan Secara Elektrolisis.
Pengendapan secara elektrolisis (secara mendalam dibahas pada elektrokimia)
disebut juga dengan elektrodeposisi secara luas digunakan untuk
menyempurnakan pemisahan. Pada proses ini digunakan elektroda merkuri
sebagai katoda; di mana logam-logam yang mudah tereduksi dari seng akan
menempel pada katoda; sedangkan ion-ion logam seperti aluminium, berilium,
alkali tanah dan alkali akan tinggal dalam larutan. Metode ini akan menjadi
efektif bila potensial elektroda kerja dikontrol sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai