Anda di halaman 1dari 3

Dasar Hukum dan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Pada Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Cahaya Asi PO.62.24.2.17.356


Dewi Wahyu Putri Siti Fatimah PO.62.24.2.17.360
Fransisca Rosauly Harianja PO.62.24.2.17.362
Intan Mustika Sari PO.62.24.2.17.363
Maulida Kuntiari PO.62.24.2.17.368
Octarina Lorenza PO.62.24.2.17.375
Qotrun Nada Salsabila Waris PO.62.24.2.17.376
Rei Tamara PO.62.24.2.17.379
Siti Maysarah PO.62.24.2.17.387
Sri Fitria PO.62.24.2.17.388
Summitri Hartani PO.62.24.2.17.389
Priska Akwila PO.62.24.2.16.183

PRODI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI KEBIDANAN REGULER IV

POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA

2019
Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan (Dasar hukum)

I. Menimbang
SKep Men Kes RI No 99a/Men.Kes /SK/III/1982 Tentang berlakunya Sistem Kesehatan
Nasional TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan. Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonom Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan aerah`/SK/IV/2000 tentang
Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat tahun 2010
Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men.Kes/SK/X/2001 tentang Susunan
organisasi dan Tata kerja Departemen Kesehatan

II. Memutuskan
Menetapkan
1. Keputusan Menteri Kesehatan tentang Sistem Kesehatan Nasional
2. Sistem Kesehatan Nasional Dimaksud dalam diktum kedua dimaksud agar digunakan
sebagai pedoman bagi semua pihak dalam penyelenggaran pembangunan kesehatan
di Indonesia
3. Keputusan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
ditetapkan 10 Februari 2004 ( Jakarta/ MenKes RI).
Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan adalah inisiatif semua komponen bangsa


dalam menetapkan perencanaan pembangunan selalu berorientasi untuk mengedapankan upaya
promotif dan preventif pada masalah kesehatan, walaupun bukan berarti mengesampingkan kegiatan
kuratif. Gerakan tersebut berlaku untuk semua komponen bangsa yang harus berpartisipasi secara
aktif baik yang berupa kegiatan individu, keluarga, kelompok masyarakat, instansi pemerintah
ataupun swasta. Promotif yang dimaksud adalah suatu upaya untuk meningkatkan status kesehatan
dan menjaganya dari semua kemungkinan-kemingkinan yang menyebabkan timbulnya penyakit dan
masalah kesehatan. Kegiatan tersebut bisa berupa meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan,
menjaga kebugaran tubuh, mengatur menu seimbang termasuk didalamnya kegiatan rekreasi dan
pembinaan mental spiritual.

Kegiatan preventif dapat dilaksanakan dengan cara mencegah dan menghindari timbulnya
penyakit dan asalah kesehatan lain. Kegiatan ini bisa berupa pemberian imunisasi, perbaikan
lingkungan ( hygiene dan sanitasi )baik perorangan, perumahan, industri rumah tangga maupan
indistri perusahaan. Kegiatan preventif juga diulakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu
lintas juga kereta api dan keselamatan kerja terhadap seluruh pekerja termasuk pekerja perusahaan.
Pada tingkat perusahaan dan departemen dampak lingkungan dengan kegiatan analisa dampak
lingkungan ( AMDAL)

Pada departemen yang terkait misalkan Departemen Pertanian harus dipikirkan juga
bagaimana mencegah dan mengurangi terjadinya dampak insectisida terhadap penggunanya.

Contoh yang lain : misal pada kegiatan industri perusahaan, jadi semua industri perusahaan
dalam mengolah produknya harus sudah memikirkan dampak lingkungan utamanya terhadap
pengolahan polutan (limbah produksi) sehingga memenuhi batas ambang kesehatan yang ditentukan

Anda mungkin juga menyukai