Dasar Hukum Dan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan-1
Dasar Hukum Dan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan-1
Disusun Oleh :
Kelompok 1
2019
Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan (Dasar hukum)
I. Menimbang
SKep Men Kes RI No 99a/Men.Kes /SK/III/1982 Tentang berlakunya Sistem Kesehatan
Nasional TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang pokok-pokok kesehatan. Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonom Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan aerah`/SK/IV/2000 tentang
Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat tahun 2010
Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men.Kes/SK/X/2001 tentang Susunan
organisasi dan Tata kerja Departemen Kesehatan
II. Memutuskan
Menetapkan
1. Keputusan Menteri Kesehatan tentang Sistem Kesehatan Nasional
2. Sistem Kesehatan Nasional Dimaksud dalam diktum kedua dimaksud agar digunakan
sebagai pedoman bagi semua pihak dalam penyelenggaran pembangunan kesehatan
di Indonesia
3. Keputusan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
ditetapkan 10 Februari 2004 ( Jakarta/ MenKes RI).
Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Kegiatan preventif dapat dilaksanakan dengan cara mencegah dan menghindari timbulnya
penyakit dan asalah kesehatan lain. Kegiatan ini bisa berupa pemberian imunisasi, perbaikan
lingkungan ( hygiene dan sanitasi )baik perorangan, perumahan, industri rumah tangga maupan
indistri perusahaan. Kegiatan preventif juga diulakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu
lintas juga kereta api dan keselamatan kerja terhadap seluruh pekerja termasuk pekerja perusahaan.
Pada tingkat perusahaan dan departemen dampak lingkungan dengan kegiatan analisa dampak
lingkungan ( AMDAL)
Pada departemen yang terkait misalkan Departemen Pertanian harus dipikirkan juga
bagaimana mencegah dan mengurangi terjadinya dampak insectisida terhadap penggunanya.
Contoh yang lain : misal pada kegiatan industri perusahaan, jadi semua industri perusahaan
dalam mengolah produknya harus sudah memikirkan dampak lingkungan utamanya terhadap
pengolahan polutan (limbah produksi) sehingga memenuhi batas ambang kesehatan yang ditentukan