Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Nama : Ferinka Desty Rachmadhani
NPM/Semester : 18031010060 / IV
Praktikum : MATEMATIKA TEKNIK Sesi : B-1
Percobaan : Persamaan Diferensial Biasa, Metode Paralel :B
Satu Langkah Dan Metode Euler
Tanggal : 25 Maret 2020
Pembimbing : Nove Kartika Erliyanti, ST, MT
LAPORAN SEMENTARA

Dosen Pembimbing Asisten Laboratorium Laporan Resmi

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


_____________________________ ______________________ _____________
_

(NOVE KARTIKA ERLIYANTI, ST, MT) (NATASHA WIDYA.S.)


NPT. 17219861123057 NPM. 17031010138

SOAL :
1. Jelaskan perbedaan dari kedua metode, Metode Satu Langkah & Metode
Euler?
2. Metode mana yang kalian anggap paling efektif dari kedua metode
tersebut, berikan alasannya?
3. Buatlah logika dari kedua metode diatas!
4. Buatlah contoh soal untuk kedua metode diatas, kerjakan secara manual!
5. Buatlah contoh soal dari kedua metode diatas dengan menggunakan
aplikasi matlab!
JAWAB :
1. Perbedaan dari kedua metode
Metode satu langkah Metode euler
 Persamaan tersebut dapat didekati  Metode Euler dapat diturunkan dari
dengan bentuk berikut: deret Taylor. Persamaan umum :
dy ∆ y yi+ 1− yi yi+1 = yi + f (xi,yi) ∆x
= = = f (x,y)
dx ∆ x xi+ 1−xi
Atau yi+1 = yi + f (x,y) (xi+1 – xi) atau
yi+1 = yi + φ ∆x
 Tidak ada perhitungan untuk persen  metode satu langkah yang paling
kesalahan sehingga tidak diketahui sederhana. Di banding dengan
besar persen kesalahan berapa beberapa metode lainnya, metode ini
paling kurang teliti, tidak
memperhitungkan suku-suku terakhir
dari persamaan

2. Metode yang paling efektif adalah metode euler. Karena metode ini adalah
pengembangan dari metode satu langkah dan pengerjannya lebih sederhana
dari metode euler serta terdapat persen kesalaahannya. Sehingga hasilnya
semakin akurat.

3. Logika pengerjannya adalah pada differensial numerik, turunan suatu fungsi


pada sebuah titik menentukan pendekatan linier terbaik pada titik tersebut.
Pada pengerjaan terdapat nilai eksak dan nilai perkiraan yang kemudian
dihitung menjadi persen kesalahan. Sehingga semakin linier kedua garisnya
maka akan semakin sedikit persen kesalahan dan semakin akurat hasilnya.
5. Listing Program
a. Metode Satu Langkah
clear all;
clc;
syms x;
disp('-----------------------------------------------------------------------');
disp(' METODE SATU LANGKAH ');
disp('-----------------------------------------------------------------------');
f=input('Masukan persamaan kuadrat = ');
a=input('Masukan a sebagai nilai batas awal = ');
b=input('Masukan b sebagai nilai batas akhir = ');
dx=input('Interval = ');
f1=subs(f,x,a);
x1=f1;
x0=1;
yper=x0+(f1*dx);
disp('--------------------------------');
disp(' X Y perkiraan ');
disp('--------------------------------');
fprintf('%10.2f%11.4f\n',a,yper);
for u=a:dx:(b-dx)
uu=a+dx;
fu=subs(f,x,uu);
yperr=yper+(fu*dx);
a=uu;
yper=yperr;
fprintf('%10.2f%11.4f\n',a,yperr);
end
b. Metode Euler
clear all;
clc;
syms x;
disp('-----------------------------------------------------------------------');
disp(' METODE EULER ');
disp('-----------------------------------------------------------------------');
f=input('Masukan persamaan kuadrat = ');
fi=int(f);
a=input('Masukan a sebagai nilai batas awal = ');
b=input('Masukan b sebagai nilai batas akhir = ');
dx=input('Interval = ');
f1=subs(f,x,a);
xa=f1;
x1=1;
yper=x1+(f1*dx);
yek=subs(fi,x,a);
yek=yek+1;
perkes=abs((yek-yper)/yper)*100;
disp('-----------------------------------------------------------------------');
disp(' X Y Eksak Y Perkiraan %Kesalahan ');
disp('-----------------------------------------------------------------------');
fprintf('%8.2f%15.4f%15.4f%20.4f\n',a,yek,yper,perkes);
for u=a:dx:(b-dx)
uu=a+dx;
fu=subs(f,x,uu);
yperr=yper+(fu*dx);
a=uu;
yek=subs(fi,x,uu);
yek=yek+1;
perkes=abs(100*((yek-yperr)/yek));
yper=yperr;
fprintf('%8.2f%15.4f%15.4f%20.4f\n',a,yek,yper,perkes);
end

Anda mungkin juga menyukai