“ALAT PENCAMPURAN”
DISUSUN OLEH :
1. R. Vanji Habibul M 16031010197
2. Hans Balapradhana 18031010116
3. Zamroni Dita Firdaus 18031010127
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah tentang alat pencampuran ini bisa selesai pada
waktunya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
2. Bagaimana cara kerja alat pencampur?
3. Ada berapa jenis alat pencampur?
4. Komponen apa saja kah yang terdapat dalam alat pencampur itu?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian pencampuran
2. Agar mahasiswa mengetahui cara kerja dari alat pencampur
3. Agar mahasiswa mengetahui jenis dari alat pencampur
4. Agar mahasiswa mengetahui komponen-komponen dalam alat pencampur
1.4 Manfaat
1. Agar mahasiswa lebih memahami pengertian dari pencampuran
2. Agar mahasiswa lebih memahami aplikasi dari alat pencampur
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
keseragaman suhu, atau keseragaman fisik tepung. Pencampuran ini dapat terjadi
antara bahan solid-solid, solid-liquid, solid-gas, liquid-liquid, liquid-gas, dan gasgas
(Handoko, 1992).
Peralatan pencampur dapat dibagi atau diklasifikasikan atas beberapa
kategori, yaitu:
1. Berdasarkan jenis bahan yang dicampur yaitu alat pencampur liquid, alat
pencampur padat, dan alat pencampur pasta
7
yang ada. Untuk pencampuran liquid, propeller mixer adalah jenis yang paling
umum dan paling memuaskan.Alat ini terdiri dari tangki silinder yang dilengkapi
dengan propeller/ blades beserta motor pemutar. Bentuk propeller, impeller, blades
didisain sedemikian rupa untuk efektifitas pencampuran dan disesuaikan dengan
viskositas fluid. Pada jenis alat pencampur ini diusahakan untuk dihindari tipe aliran
monoton yang berputar melingkari dinding tangki , penambahan sekat-sekat
(baffles) pada dinding tangki juga dapat menciptakan pengaruh pengadukan, namun
menimbulkan masalah karena sulit membersihkannya.
Aplikasi alat ini adalah pada industri bakery (roti dan kue).
8
Yang umum ditemui yaitu kneader yang berbentuk sigmoid yang berputar
didalam suatu ”can” atau ”vessel” dengan berbagai kecepatan. Prinsip dari alat ini
adalah disamping mencampur juga mengadon yaitu membagi, mematahkan dan
selalu membuat luas permukaan yang baru sesering mungkin terhadap adonan.
Pada pencampuran bahan viscous seluruh bahan yang akan dicampur harus
dibawa ke pengaduk atau pengaduknya sendiri yang mendatangi seluruh bagian
campuran. Aksi pada mesin-mesin pencampuran merupakan kombinasi shear
berkecepatan rendah, penyapuan (wiping), pelipatan (folding), pelemasan
(stretching, dan penekanan (compressing). Energi mekanik diaplikasikan oleh
komponen-komponen yang bergerak langsung pada massa bahan.
Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga
menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen. Terdapat dua jenis mixer
yang berdasarkan jumlah propeler-nya (turbin), yaitu mixer dengan satu propeller
dan mixer dengan dua propiller. Mixer dengan satu propeller adalah mixer yang
biasanya digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah. Sedangkan mixer
9
dengan dua propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan viskositas tinggi.
Hal ini karena satu propeller tidak mampu mensirkulasikan keseluruhan massa dari
bahan pencampur (emulsi), selain itu ketinggi emulsi bervariasi dari waktu ke waktu
(Suryani, dkk., 2002).
Hal ini sesuai dengan pendapat Handoko (1992), yang menyatakan bahwa
satu prinsip penerapan untuk mencampur bahan dengan viskositas yang tinggi dan
berbentuk pasta adalah kinerja yang tergantung pada kontak langsung antara
material pencampur dengan bahan yang akan dicampur. Untuk bahan dengan
viskositas tinggi dan berbentuk pasta ini banyak menggunakan model pencampur
seperti:pencampur tipe pancim, pencampur dengan pisau berbentuk z.
Aliran yang terjadi di dalam bahan diperkirakan berupa seperti pada gambar
berikut sehingga pencampuran akan terjadi dengan cepat dan teratur. pandangan
depan pandangan lintang
→ → → →
← ← ← ←
← ← ← ←
→ → → →
10
Kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk mencampur suatu jumlah tertentu
bahan (cairan) tergantung pada viskositas cairan tersebut. Selain itu kecepatan
mixer juga berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan bahan-bahan tersebut. Mixer
dengan kecepatan rendah biasanya digunakan untuk cairan dengan viskositas tinggi
dimana campurannya pekat, licin dan sebagainya. Kecepatan tinggi biasanya
berkisar antara 1400-1800 rpm, kecepatan sedang biasanya adalah 1500 rpm dan
kecepatan rendah berkisar antara 100-500 rpm.
11
p+q=1
3. Campuran liquid
Campuran jenis ini dapat dilakukan dan di analisa seperti halnya dengan
campuran-campuran sebelumnya, untuk liquid miscible yang dimaksud,
pencampuran akan sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat liquid itu sendiri, seperti
viskositas, densitas, jenis alat pencampuran (type mixer) dan tenaga yang
dibutuhkan untuk menggerakkan propeller atau blades. Salah satu persamaan
umum pencampuran liquid adalah sebagai berikut : Po = k (Re)n (Fr)m
12
Planetary Mixer merupakan tipe mixer yang memiliki 3 fungsi pengadukan
disesuaikan dengan tools-nya yaitu flat bitter untuk menghaluskan butter cream,
wiper untuk adonan yang lunak serta berfungsi untuk menaikkan volume telur,
dough hook untuk adonan roti. Dengan demikian dalam satu mixer bisa didapatkan
3 fungsi kerja yang bisa memberi jawaban akan investasi yang lebih efektif dan
efisien. Planetary Mixer, mesin mixer adonan roti dengan berbagai kapasitas.
Sistem kerja sesuai metode planet untuk menghasilkan campuiran adonan yang
merata.
Planetary mixer terdiri dari wadah atau bejana yang bersifat stasioner
sedangkan pengaduk yang digunakan mempunyai gerakan melingkar sehingga
ketika berputar, pengaduk secara berulang mendatangi seluruh bagian pada bejana.
Pada saat proses pencampuran berlangsung ruang pencampuran berada dalam
keadaan tertutup. Hal itu dimaksudkan agar bahan yang sedang bercampur tidak
sampai tumpah keluar karena perputaran dari pengaduk.
impeller
Wadah yang
ikut berputar
(http://www.snowtechpro.com/product1.htm).
2. Ribbon Blender
Ribbon Blender merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi
sehingga menghasilkan suatu dispersi/adonan yang seragam atau homogen. Sumber
tenaga pada Ribbon Blenderberfungsi sebagai penggerak dalam proses pengadukan.
Tenaga dari motor penggerak untuk pengaduk ditransmisikan secara langsung
dengan menggunakan besi.
13
Pengaduk itu sendiri memiliki fungsi untuk mengalirkan bahan dalam alat
pengaduk yang bergerak dan wadah yang diam. Pengaduk juga berfungsi untuk
mengaduk selama proses penampungan dan untuk menghindari
pengendapan.Proses pencampuran adonan dengan Ribbon Blender bertujuan untuk
memperoleh adonan yang elastis dan menghasilkan pengembangan gluten yang
diinginkan.
Alat ini dapat dicoba dan digunakan pada batch yang konsisten serta
pencampurannya kontinue untuk bahan bubuk (tepung) dan granula. Gardner
Ribbon Mixers mudah dibersihkan sehingga mudah untuk digunakan kembali.
Spesifikasi :
- Desain higienis
- Kapasitas antara 3.5 sampai 20.000 liter
- Dibuat berdasarkan permintaan konsumen
bak
Motor listrik
impeller
Keuntungan :
14
Spesifikasi alat :
- Kapasitasnya antara 2 samapai 100.000 liter.
- Desainnya higienis dengan segel diluar alat.
- Muatannya bekerja secara otomatis melalui pneumatic conveying
system.
(http://www.snowtechpro.com/product1.htm)
Keuntungan :
- Mudah digunakan untuk bahan-bahan halus
- Higienis dan mudah dibersihkan
- Prinsip kerjanya seperti KEMUTEC’s dengan multi shear deflector
plate untuk perbaikan efesiensi sehingga granula dan bubuk (tepung)
bebas mengalir
15
Gambar 2.5 Vertical Double Rotary Mixer
5. AlexanderWerk
(http://www.snowtechpro.com/product1.htm).
2.3. Pengaduk
Pemilihan pengaduk yang tepat menjadi salah satu faktor penting dalam
menghasilkan proses dan pencampuran yang efektif. Pengaduk jenis baling-baling
(propeller) dengan aliran aksial dan pengaduk jenis turbin dengan aliran radial
menjadi pilihan yang lazim dalam pengadukan dan pencampuran.
16
2.3.1. Jenis-jenis Pengaduk
Secara umum, terdapat empat jenis pengaduk yang biasa digunakan, yaitu
pengaduk baling–baling (propeller), pengaduk turbin (turbine),
pengaduk dayung (paddle), dan pengaduk helical ribbon.
Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750
rpm (revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas rendah.
- Paddle anchor
- Paddle flat beam – basic
- Paddle double – motion
- Paddle gate
- Paddle horseshoe
17
- Paddle glassed steel (used in glass-lined vessels)
- Paddle finger
- Paddle helix
- Multi paddle
Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran radial
bisa terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil.Sebuah dayung
jangkar atau pagar, yang terlihat pada gambar 6 biasa digunakan dalam
pengadukan.Jenis ini menyapu dan mengeruk dinding tangki dan kadang-kadang
bagian bawah tangki. Jenis ini digunakan pada cairan kental dimana endapan pada
dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk meningkatkan transfer panas dari
dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis ini adalah pencampuran yang buruk.
Pengaduk dayung sering digunakan untuk proses pembuatan pasn kanji, cat, bahan
perekat dan kosmetik.
3. Pengaduk Turbin
Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun
pengaduk dan berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk
cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah turbin
biasanya antara 30 - 50% dari diamter tangki. Turbin biasanya memiliki empat atau
enam daun pengaduk.
Turbin dengan daun yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga
berguna untuk dispersi gas yang baik, gas akan dialirkan dari bagian bawah
pengadukdan akan menuju ke bagian daun pengaduk lalu tepotong-potong menjadi
gelembung gas. Beberapa jenis turbin yaitu:
18
- Turbine disc flat blade
- Turbine hub mounted curved blade
- Turbine disc mounted curved blade
- Turbine pitched blade
- Turbine bar
- Turbine shrouded
Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45o, seperti yang
terlihat pada Gambar 3, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah
kombinasi dari aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam
suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu padatan ke
atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat daun miring digunakan dalam
suspensi padat.Pengaduk dengan aliran aksial menghasilkan pergerakan fluida yang
lebih besar dan pencampuran per satuan daya dan sangat berguna dalam suspensi
padatan.
4. Pengaduk Helical-Ribbon
Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi dan
beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer. Ribbon (bentuk seperti pita)
dibentuk dalam sebuah bagian helical (bentuknya seperti baling-balling helikopter
dan ditempelkan ke pusat sumbu pengaduk). Cairan bergerak dalam sebuah bagian
19
aliran berliku-liku pada bagiam bawah dan naik ke bagian atas pengaduk.Beberapa
jenis pengaduk helical-ribbon yaitu:
- Ribbon impeller
- Double Ribbon impeller
- Helical screw impeller
- Sigma impeller
- Z-blades
Gambar 2.11. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) SemiSpiral
2.4. Kecepatan Pengaduk
Salah satu variasi dasar dalam proses pengadukan dan pencampuran adalah
kecepatan putaran pengaduk yang digunakan. Variasi kecepatan putaran pengaduk
bisa memberikan gambaran mengenai pola aliran yang dihasilkan dan daya listrik
yang dibutuhkan dalam proses pengadukan dan pencampuran. Secara umum
klasifikasi kecepatan putaran pengaduk dibagi tiga, yaitu : kecepatan putaran
rendah, sedang dan tinggi.
20
Jenis ini paling sering digunakan untuk meriakkan permukaan pada viskositas yang
rendah, mengurangi waktu pencampuan, mencampuran larutan dengan viskositas
yang berbeda dan bertujuan untuk memanaskan atau mendinginkan.
21
- Pengaduk jenis baling-baling digunakan untuk viskositas fluida di bawah
Pa.s (3000 cP)
- Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s
(100.000 cp)
- Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas di atas 1000
Pa.s dan telah digunakan hingga viskositas 25.000 Pa.s. Untuk viskositas
lebih dari 2,5 - 5 Pa.s (5000 cP) dan diatasnya, sekat tidak diperlukan karena
hanya terjadi pusaran kecil.
Gambar 2.12 Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang
berbeda, (a) Impeller, (b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbon
Dari tabel 2, pengaduk tipe propeller memiliki range kerja yang sama baik untuk
proses batch maupun proses kontinyu.
22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 KESIMPULAN
Pencampuran merupakan proses mencampurkan satu atau lebih
bahan dengan menambahkan satu bahan ke bahan lainnya sehingga
membuat suatu bentuk yang seragam dari beberapa konstituen baik cair-
padat, padat-padat, maupun cair-gas. Komponen yang jumlahnya lebih
banyak lebih banyak disebut fase kontinyu dan yang lebih sedikit disebut
fase disperse.
3. 2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawab
kan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.
23
DAFTAR PUSTAKA
Fellows, P. 1990. Food Processing Technology Principles and Practice. New York:
Ellis Horwood.
Hambali, E. dan A. Suryani. 2002. Teknologi Emulsi. Departemen Teknologi
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Bogor, Hal 23
Handoko, H. T. (1992). Manajemen Personalia dan SDM. Jakarta: PBFE.
McCabe, W.I. and Smith, J.C. 1985. Unit Operation of Chemical Engineering. 4th
edition. McGraw Hill Book Company. Singapore
Wiranatakusumah, A. dkk. 1992. Prinsip Teknik Pangan. PAU Pangan dan Gizi.
IPB Bogor
24