Anda di halaman 1dari 16

FERINKA DESTY RACHMADHANI 18031010060

NERISSA ARVIANA 18031010073


DYAH HESTI NUR INDRYANI 18031010074
Pengertian Aglomerasi

Aglomerasi identik dengan pengumpulan pada satu tempat yang
sama. Secara fisis aglomerasi adalah cara untuk memperbesar
ukuran partikel yaitu dengan menyatukan partikel-partikel kecil agar
partikel lebih berat dan mudah mengendap. Dalam arti luas
aglomerasi adalah istilah yang mencakup semua proses di mana
partikel halus, terdispersi baik gas atau cairan, untuk membentuk
produk kasar. Jadi Aglomerasi adalah suatu proses penggumpalan dari
partikel-partikel yang kecil atau halus menjadi partikel yang besar
atau kasar. Koleksi partikel yang dihasilkan disebut aglomerat
(gumpalan) atau granul.
Fungsi Aglomerasi

 Mendapatkan produk dengan dimensi partikel yang lebih besar
 Menghasilkan produk dengan distribusi ukuran yang diinginkan
 Menghasilkan bentuk baru yang memiliki sifat porositas
(yang dihasilkan dari ruang kosong antar partikel
aglomerat) yang dapat meningkatkan kemampuan dispersi
produk hasil aglomerasi.
 Memberikan keuntungan untuk pengguna dengan produk hasil
proses aglomerasi yang memiliki kualitas dan fungsi yang sudah
ditingkatkan
Metode Aglomerasi

1) Metode Agitasi
Partikel halus dibuat kontak satu sama lain dalam sebuah sistem yang mengalir atau
di udara pada konsentrasi yang lebih tinggi. Hal ini biasanya dilakukan pada cairan
dan pengikat. Ukuran partikel pembesaran terjadi melalui peleburan atau
accregation (bola salju) berdasarkan suatu gaya kapiler. Biasanya aglomeratnya
berbentuk bola dengan diameter antara 0,5 dan 20 mm. Jenis peralatan khas yaitu
drums, cones, dan paddle mixers. Throughput maksimum adalah sekitar 100-200
ton/jam untuk pelet bijih besi dan 50 ton/jam untuk pupuk.
2) Metode Semprot
Ini adalah salah satu metode yang paling umum digunakan dalam kimia, farmasi,
dan industri makanan. Suspensi dapat dipompa dipecah-pecah dan cairan diuapkan
dari tetesan dengan udara panas, sebagai langkah awal pengeringan. Gaya kohesif
pertama adalah gaya kapiler, yang diikuti oleh jembatan kristal pada titik kontak.
Ukuran aglomerat adalah 20-500 mm. Untuk aplikasi kimia, throughput
memungkinkan hingga 50 ton/jam.
Metode Aglomerasi

3. Metode Selektif
Proses aglomerasi antara dua fase di mana fase cair akan membasahi fase padat dan
mengikat partikel bersama-sama dengan cara gaya kapiler. Sebagai hasil, gumpalan
bulat atau aglomerat dengan diameter sampai 5 mm. Aglomerasi Selektif dapat
digunakan untuk campuran padatan. Dalam kasus suspense batubara, throughput
bisa mencapai dan bahkan melebihi beberapa ton daripada metode lainnya.
3. Metode Tekanan, Pemadatan
Partikel dengan kelembaban kecil dibentuk dalam tablet dan briket dalam
pengepresan atau pemampatan. Gaya yang mengikat adalah gaya van der Waals.
Aglomerat memiliki bentuk seragam dan memiliki ukuran sama. Produk tidak
mudah rusak ketika di tekan. memiliki kekuatan Dalam kasus briket, hasil serpihan
dapat dipecah menjadi ukuran yang diinginkan. Throughput untuk bijih adalah
sekitar 100 ton / jam, karena bahan kimia hingga 30 ton / jam.
Drum Agglomerator

Cara Kerja

Drum granulasi bekerja dengan menjatuhkan material dalam drum
yang berputar, biasanya di hadapan pengikat. Pengikat menyebabkan
benda menjadi lengket dan memungkinkan mereka untuk
mengambil benda tambahan, membentuk aglomerat dalam proses
yang disebut sebagai penggabungan. Tindakan jatuh membantu untuk
membulatkan aglomerat dan membuat campuran homogen.
Spray Agglomerator

Keterangan Gambar

1. Inlet : Tempat masuknya umpan
2. Collector : Tempat penampungan bahan baku
3. Bag Filter : Tempat penyaringan bahan baku
4. Outlet : Tempat keluarnya bahan baku
5. Heater : Pemanas untuk mengeringkan umpan masuk
6. Main Drying Chmber: Alat pengering utama mesin
Cara Kerja

Spray agglomerator mempunyai fungsi untuk proses
pencampuran/pengeringan suatu laruan menjadi bubuk homogen.
Proen pertama yakni umpan basah akan masuk ke Inlet melalui
nozzle. Umpan basah akan mengalami pemanasan oleh Heater
menjadi bubuk. Bubuk kemudian akan disaring oleh Bag Filter lalu
turun ke Drying Chamber untuk dikeringkan. Setelah pengeringan
selesai, bubuk akan ditampung sementasa dalam Collector kemudian
keluar melalui Outlet.
Granulator

Granulator

Granulasi merupakan suatu proses membesarkan ukuran partikel-partikel
kecil serbuk yang terikat satu sama lain menjadi besar yang dapat mengalir
bebas. Tujuan granulasi adalah membuat massa mengalir bebas,
memadatkan campuran bahan, membuat campuran seragam yang tidak
memisah, memperbaiki karakteristik kompresibilitas dari zat aktif,
mengendalikan kecepatan pelepasan zat aktif dari sediaan, mengurangi
debu dan meningkatkan penampilan tablet. Granulasi dibagi menjadi dua
metode, yaitu metode granulasi basah dan granulasi kering:
A.Granulasi Basah
Granulasi Basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien
menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat
dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat
digranulasi
Granulator

Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu
perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan,
suspensi atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan
kecampuran serbuk atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering ke dalam
campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan
memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk
diantara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan
yangditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler
paling penting pada awal pembentukan granul. Bila cairan sudah ditambahkan
pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yang merata dan semua
bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh massa basah atau lembab
maka massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling
atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas
permukaanmeningkat dan proses pengeringan menjadi lebih cepat.
Granulator

setelah pengeringan granul diayak. ukuran ayakan tergantung pada alat
penghancur dan ukuran tablet yang akan dibuat. Contohnya Paracetamol
B.Granulasi Kering
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan
eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat
yangselanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran
lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsipnya adalah membuat granul
secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat
melalui gaya. Pada proses ini komponen–komponen tablet dikompakan
dengan mesincetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakan dengan
punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug, prosesnya disebut slugging,
pada proses selanjutnya slug diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul
yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal. Contohnya Asetosal
Pelet

Pelet

Pembuatan pelet terdiri dari proses pencetakan, pendinginan dan
pengeringan. Perlakuan akhir terdiri dari proses sortasi, pengepakan dan
pergudangan. Menurut Parker (1988), proses penting dalam pembuatan
pelet adalah pencampuran (mixing), pengaliran uap (conditioning),
pencetakan (extruding) dan pendinginan (cooling).
Adalah suatu proses aglomerasi, dimana konsentrat yang sangat halus akan
dapat terbentuk menjadi suatu betuk seperti bola-bola kecil dengan
diameter 1 – 2 cm. Proses ini terjadi pada temperature antara 1000C –
1300C yang akan menghasilkan sifat mekanis yang lebih kuat.
Pembentukan dari pada pellet ini, terdiri atas partikel-partikel yang sangat
halus ditambah dengan 10% berat air dan 1% dari flux sebagai bahan
tambahan. Yang penting didalam proses Pelletisasi ini adalah proses
penggumpalannya.

Anda mungkin juga menyukai