Konsep Statistika
Ada dua jenis statistika, yaitu statistika deskriptif (mengumpul, mengolah, menyajikan, tanpa
mengambil kesimpulan) dan statistika inferensia (setelah data dikumpulkan, dilakukan berbagai
metode untuk menganalisis data kemudian menginterpretasikan hsilnya serta diambil kesimpulan)
Pada materi sebelumnya telah dibahas mengenai jenis data. Sekarang kita konsentrasi dengan 4
jenis data. Yaitu dara nominal, data ordinal, data rasio dan data interval.
Prosedur tersebut dibedakan menjadi 2. Yaitu statistik parametrik dan statistik Nonparametrik.
Statistik Parametrik dan non parametrik, digunakan untuk menguji hipotesis. Ada 3 bentuk rumusan
hipotesis, yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif. Tabel berikut contoh
jenis uji statistik yg digunakan dalam pengolahan data. Baik menggunakan statistik par maupun non
par.
Saat akan mengolah suatu data, perhatikan rumusan hipotesisnya, lalu perhatikan jenis datanya,
selanjutnya cek distribusinya normal tdk, homogen atau tdk. Terakhir baru bs ditentukan mau pake
statistik parametris atau non parametris, beserta uji mana yg akan digunakan
Berikut sumber bacaan yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai perbedaan
statistik par dan non par
https://www.mobilestatistik.com/parametrik-non-parametrik/
https://statmat.id/statistik-parametrik-dan-statistik-non-parametrik/
Uji Normalitas
Menguji normalitas data kerapkali disertakan dalam suatu analisis statistika inferensial
untuk asatu atau lebih kelompok sampel. Normalitas sebaran data menjadi sebuah asumsi
yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam penganalisa
selanjutnya.Asumsi normalitas senantiasa disertakan dalam penelitian pendidikan karena
kaitannya dengan sifat dari subjek/objek penelitian pendidikan, yaitu berkenaan dngan
kemampuan seseorang dalam kelompoknya. Galton, seorang ahli dalam teori pembelajaran,
mengatakan bahwa: apabila sejumlah anak/orangdikumpulkan dalam sebuah
kelas kemudian diukur kemampuannya (kekepandaian,kebiasaan, ketrampilan), hasil
pengukuurannya yang berupa skor kemampuan akan beristribusi menyerupai kurva
normal.Meskipun demikian, apabila sebaran data suatu penelitian yang mengungkapkan
kemampuan siswa ternyata diketahui tidak normal hal itu bukan berarti harus berhenti
penelitian itu sebab masih ada fasilitas statistik nonparametrikyang dapat dipergunakan
apabila data tadi tidak berditribusi normal.
Untuk memberikan kepastian suatu data berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya
dilakukan uji normalitas. Karena belum tentu data yg lbh dr 30 dipastikan berdistribusi
normal, dan sebaliknya. Uji normalitas data dapat menggunakan uji chi square, kolmogorov
smirnov, lilliefors, shapiro wilk.
Untuk melakukan uji tersebut, dapat menggunakan spss. Langkah langkahnya dapat belajar
di link berikut :
https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-normalitas-kolmogorov-smirnov-spss.html
https://www.spssindonesia.com/2015/05/cara-uji-normalitas-shapiro-wilk-dengan.html
https://www.spssindonesia.com/2018/11/uji-normalitas-one-way-anova-spss.html
Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabelindependen (IV)
dengan variabel dependen (DV) bersifat linier (garis lurus). Jikatidak linier atau tetap
dianalisis dengan teknik statistik parametrik, maka korelasiyang didapatkan bisa sangat
rendah, meskipun sebenarnya korelasinya bisa tinnggikalau teknik statistik parametriknya
diganti dengan statistik nonparametrik.
Cara melakukan uji linearitas dapat dipelajari di link berikut:
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-linearitas-dengan-program-spss.html
Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variansi antara kelompok yang
diuji berbeda atau tidak, variansinya homogen atau heterogen. Data yang diharapkanadalah
homogen
Cara melakukan uji homogenitas dapat dipelajari di link berikut:
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-homogenitas-dengan-spss.html