Anda di halaman 1dari 195

PERKEMBANGAN AGROINOUSTRJ

PENGOLAHAN JERUK DI KABUPATEN


· KARO SUMATERA UTARA
ANALl~IS FAKTOR-FAl\.'T()R Y<\.NG
\ t E~l 1'1.:'.l'\G A Rt, HI

Tesis
uniuk memenuhi sebagianpersyaratan
untuk mencapai derajai Sarjana S-1

Program Studi
l\lagi"tcr Perencanaan Kota dan Daerah

drajukan uleh:
ROSPITA ODOR LINA PILIANNA SITUMORANG
0912953(13/PTK/06579

Kepada
PROGRA~I PASCASAR,IANA
FAKllL T.\S TEKNIK
tl\,VERSITAS GAD.JAR I\JAf)A
\'OGYAKARTA
2010
PERKEMBANGAN AGROJNDUSTRI
PENGOLAilAN JERUK DI KABUPATEN
KARO SUM A TERA UT ARA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR VANG
ME:\f PE'JGARl!Hl

Tesi~
untuk mernenuhi sebagian persyararan
untuk mencapai derajar Sarjana S-2

Program Studi
Magister Percncanaan Kota dan Daerah

diajukan oleh:
ROSPITA ODORl.l>.lA PII.IANNA SITill.10RANG
09/295363/PTK!06579

Kepada
PROGRAM pAS(:ASAR.JANA
FAKULTAS Tt:K!\-IK
UN lVERSIT AS GAOJt\H :'\1ADA
YOGYAKARTA
2010
Tes is
PERKEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN JERUK
DI KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

dipersiapkan dan disusun oleh


Rospita Odorlina Pilianna Situmorang
09/295363/PTK/06579
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 29 Oktober 2010

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing Utama Anggota Dewan Penguji Lain

I .
.~
'
rt.
.../
L T'
t...
Prof.~- Keban, S.U.,MURP. Ir. Dwita Hadl Rahmi, M.A.

Pemblmbin

Ir. Suryanto, MSP.

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh gelar Magister

Tanggal 29 Oktober 201 O


Pengelola Program Studi :
Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A.,Ph.D.


NIP. 19590628 198503 1 006

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Arsltektur dan Perencanaan/
Wakil Penang n Jawab Program Pascasarjana Fakultas Teknik

)
. Ph.D.
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

ROSPITA ODORLINA PlLlANNA STTUMORANG


Tulum ..blah gcml.,la.ku. iak••'! Lclmranga11 aku
la membanng~analt~, ~l pwng yang ben.nnpulh9~u
i. mcmbunbmg.~ .. kt. airyar.g tenang, I• mcnyegark&njtwaki,

la menunhlll aku d1jalany~ng benar oleh I.arena nama· Nya

Wfl/llh ~fatMN (~ ~ ~ t1an, ~

~ ~u,V. ~ 6)1/~ (l/a1o- ~ ~


~ dtJt<ta- mrrn'"- -"," '6fltnkMa..,, ~ MOit llti.

~ 6uat t!vku:,an, tlan,t/oa,.,-,/pb,/,6.


PRAKATA

Puji syukur selalu dipanjatkan kcpada Tuhan Yang Maha Ilsa, aras berkat,

rahmat, sena karunia yang diciptakan atas bumi dan scgala isinya untuk

kehitlupan seluruh umat manusra serta kelebihan akal dan pikiran yang diberikan

kepada manusia Kclcbihan itu digunakan unt.ik rnengelola burni dan menJagar,ya

demi kelangsungan hidup ciptanyaanlvya.

Tests dengan judul Perkembangan Agroindustri Pengnlahan Jeruk di

Kabupsren Karo Sumatera Utara; Anulisi, Fak,or-faktor yang Mempengaruhi,

disusun sebaga. sya.ra.t untuk menyelcsaikan Program Stud, M.agimir

Perencar.aan Kota dan Daerah, Jurusan llmu-ilmu teknik padtt Lnivcrsi.as Oa<lJah

Mada serta untuk mengerahui peran pemenntah seru faktor-faktor lamnya yang

mempengaruhi perkembangan agroindustn pengolahan jeruk di Kabupaten Karo

Proses pcnulisan iesis serta pencarian data di lapangan tidak akan berhasil

tanpa keterlihatan pihak-pihak yang meluangkan waktu dan memherikan bantuan

kepada penuhs Oleh karcna nu ucapan terima kasih disampaikan kepada

Prof Dr Ycremias T Keban, SU M\.IRP, sclaku pemh1mbing utama dan

Prof Or R tl1janta, I\\ Sc . selaku pembimbmg pcndamping dengan ulasan.


koreksi redaksional. cara pcnulisan serta penajaman iopik pcnelitian

2 Kedua pcuguii, yaitu h Dwita Hadi Rahmi, M A dan Ir Suryanio. MSP atas

koreksi, uiasan dan penaJaman l<onscp

J Ir T Yoyok Wahyu Subroto, M Eng, PhD selaku Ketua Jurusan Tekrnk

Arcl.itcktur dan Perencanaan Um vet siras Gadjah Mada dengan korcksi :ala

bahasa dan fasibtes dalam menempuh pendidikan

4 Prof Ir Baku Setrawan, MA, PhD, selaku Ketua Pengelola beserta Staf
iii

Program Studi :\.11'KD Lniversnas Gadjah Mada yang banyak rnernbantu

kelancarsn administrasi dan perkuhahan


5. sapak dan Ibu Dosen Program Studi l\iPKD Umversitas Gadjah Mada yang

telah mcmberikau bekal ilmu dan pengetchuan

6 Pusbindiklatren llappenas, yang mcmberikan dukungan finsnsial dalam

penyusunan tesis sorta kesempatan umuk mempelajari ilmu perencanaan

7 Bupau Karo melalui Sckrctaris Oaerah Kabupaten Karo dan Kcpala Dinas

Pertanian dan Perkebunan Kabupaten KNO untuk ijin tugas bclajar

& Kepala Diuas P11r1~man dan Perkcbunan Kabcpaten Karo, Kt):l~!e Dina~

Koperasi, Perindusrrtan dan Perdagangan Kabupatcn Karo, Kepala Hadan

Perencauaan Dserah Kabupalen Karo, Kcpala Badan Pusat Sta11s1ik


Kabupaten Karo beserta Staf. dalam penyediaan data sckunrler dan tnformasi

data primer
9 Petani jcruk yang ada dr Kecamaian Kabanjahe, Tigapanah. M crek,

Barusjahe. S,mpang Empat dan Berasragi, serta pengusaha pengmm jeruk,

dalam penycdiaan data primer

JU wendra Salomo Manik. yang bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk

mengantar dan rneudampingi dalam pcngambi.an dara

J 1 Teman-teman angl<atan PW6, dengan kerjasamanya selarna masa kuliah

rnaupun dalam pcnyusunan tesis ini

12 Scmua pihak yang turur serta rnembautu dalaru peayusunan tesis ini

Akhirnya dcngan kerendahan baa pcnulis menyatakan bahwa hasil

penclitian maupun susunan tcsis ini belum sempurna, karena keterbatasan

wawasan, pengetahuan dan wakru yang tersedia. namun dernikian penulis

berharap semoga tcsis ini bermanfaat bagi pembaca


Y ogyakarta, Oktober 20 l O

Penuhs
lV

DAl•T AR ISi
Halarnan

l'F.RNYATAAN
PR>\KI-\TA ii
DAl'T:\R. lSI Iv
PJ\FTAR TABEL Vil

OAfTAR UAMtlAR IX
DA.FT AR LAMPlRA:-. xi
11'T1SA.Rl xii
ABSTRACT x1n

HAil l PE).'DAHlfl.l.lA, \
l I Latar Delakttng 1
\ 2 Perumusan Masalah . 6
I :; Tujuan Penelitian 7
1 4 Munfuat Penelitian s
I 5 Keashan l'enelitian 8

BAB TI KAJIAN Pl!ST AKA 11


'.! I Pengernan Agrnindustri 11
22 Pernbangunan Berimbang lntet • Sekun dalam 14
Pembangunan Ekonomi W1layah yang Berbasis
Pertanian
23 Keaijukan Pemermtah dalam Pembangunan 18
Agro indust ri
24 Faktor Produksi, Sarans dan Prescrana, den 25
Gcografis dalam Pengernbangan Agrorndustri
24 I I'aktor Produksi 25
2 4 2 Sarans dan Prasarana 28
2 4 3 Leiak Gcografis Lokasi Industri 29
25 Situasi Perkembangan Agroindustri Pcngolahan Jeruk , I
26 Kendala-kendala dalam Pengembangan Agromdustri 33
27 Landasan Teori 36
28 Kerangka Pik.r Logis Pcnelitian 40

Bi\B 111 M F..TOIJF. PENELIT\At- 41


3. I Pendekatan Penelirian 41
3.2 Variabel, lndikator . Tolok Ukur. Teknik Pengumpulan 46
Data dan Teknik Anahsis
J.3 Lokasi dan Lingkup Penelitian 48
3 4 Pcncntuan Sampel 48
3. 5 Prosedur Penelitian 49
.~ 6 Tckuik Pengambilan Data 50
3 7 Teknik AnRli,i~ 52
v

BAB IV OESKRIFSI WILAYAH PENH .lTll\N S6


4 '. Kondisi Fi~,k uasar 56
-l 1 I Kondrsi Geografis dan Admimstratnf 56
4 I 2 Topograf S9
4 I 3 lklim dan Curah Hujan 61
4 1 4 Ienis Tanah 62
4 \ 5 Prngguriaan Laban 62
42 Kependudukan 6S
4 2 I Jumlah, Drsuibusi dan Kepadatan Penduduk 65
-1 2. 2 Pertumbuhan Pcnduduk 66
4 l 3 Pcnduduk Berdasarkan Golong&n Umur 66
424 Distribusi Penduduk Mcnurut Lapangan Usaha 68
43 Struktur Pereknn~1m1an 69
BAB V HASTL DAN PElvIDAHAS ..\;.'J 72
S1 Perkembangan Agmindumi Pengolahan Jeruk d1 72
Kabupaten Kaw
S2 Fakror-fakror yang Menghambat Perkemhangan SO
Agromdustri Pcngolahan Jeruk di Kabupaten Karo
5 '.! I Faktor Produksi (Bahan Baku, Tenaga Kerja, &2
dan Modal Usaha )
5 2 I. I Uahaii Aaku 84
5 2 I 2 Tenaga Kerja 86
;i 2 1 3 '.vlodal U saha SS
5 2 2 Sarana dan Prasarana (Jaringan Jalan, Sarana 89
Transportasi Umom, 1-\ner~i Lisuik, Jaringau
Air Bersih, Fasiliras Penyedia Bahan Bakar,
dan l.embaga Permodalan]
S '.! 2 I Jaringan Jal an 93
5.2 2.2 Sarana Transportasi Urnum 97
5 2 2 .1 Energi Listrik 9!1
S 2 2 4 Janngan A.ir Rcrsih \19
5 2 2 S ra~ilila~ Penyedia Bahan Bakar 101
S2 26 Lembaga Pcrmodalan l 03
5 2 3 flak tor Lokasi ( Gcografis) I 05
5.2 3 I Jarak terhadap Pusat t.ayanan !05
5 2 3 2 Kesesuaian Khmatologi 109
SJ Pera nan Kcbumhan Pasar I IO
54 Pcranan Pemerintah Daerah ll~
5 4 I Penman Pemenntah Daerah scrta Jcnis 115
Kebijakannya untuk Mcrangsang Pertumhuhan
Agromdustri Pengolahan Jeruk di Kabupaten
Karo
5 4 I I Pengembangan Agribisnis dan 126
Pcningketan Ketabanan Pangan
5 4 I 2 Penguatan Kelernbagaan 123
S 4 1 .i Pcrungkatan Kcmampoan Aparat l 28
vi

S 4 l 4 Pembangunan Infrastrukstur 129


a Kebijakan Peningkatan Dukungan 129
Jaringan Jalan
b Kebijakan Pembangunan Gedung 13 I
Pengolahan
c Kebijakan Penyediaan Air Bersih I 31
5 4 I 5 Kebijakan Tata Ruang 134

~ 42 Kesesuaian Ke\.iijak~n yans Telah Dilakukan 138


Pemerintah terhadap Masalah-masalah
Pengham1:>a1 Perkembangan Agrolndustri
Pengolahan Jeruk di Kabupam Karo
S5 Potensi dan F aktor-faktor Penghambat Perkembangan 14 7
Agroindustri Menurut Tiugkat Pcngaruhnya
rcrhadap Tjdak Herkemhangnya Agromdusui
Pengolahan Jeruk di Kabcparen Karo

BAB VI KESIMPCl.AN DAN SARAN 1$3


(, I Kesirnpulan 1$3
62 Sarnn I SI\
62 I Saran bagi Petam 154
o22 Saran bagi Pcngusaha 155
623 Saran bagi Pcmcrintah l)ae,rah I '>5
624 Saran bagt Peneliuan Selanjutnya 156

DAFTAR PU~T AKA 157


L1\MPfRAN 160
vu

DAFT AR TABEL

'fomor Teks Hataman

Tabd J 1 Peneluian Sebelumnya yang Terkait pada Pt>.masaran 9


dan unava Penmg\:illJII\ Daya Samg Ieruk Karo serta
l-aktor- Faktor yang Mcrnpcngaruln Perkembangan
Industri
TalxlJ 1 Vanabel Penelitian 47
Tabel, 2 Pedoman uruuk Memilib Teknik Korelasi dalam 53
Pengujian Hrporcsis
Tabel 4 I Tabet Jumlah nesatKelurahan serta Luas Kecamatan d1 57
Kaboparen Karu
Tabet 4:?. Pembagian Wilayalt Kabupatcn Karn l:lerdasark:lln (, I
Persen Kelereogan
Tahe\ 41 Pcnggunaan I .aban lCabupalen K.aro Tahun 2008 63
Tabcl 4 4 .lumlah, Distribusi, dan Kepadatan l'enduduk 6.5
Kabupaten Karn
Tabel 4 5 Produk nomei;tik Regional Bnllo Kabupa1en Karo 70
Menurur LaJTanga11 Usaha Atas Daser Ilarga Konstan
rahun 2004 - 2008 (dalam juta Rupiah)
Tabel 4 6 Struktur Perekonomian Kabupaten Karo Menurut 71
Lapnngan L.:saha A1as Dasar Harga Konstan tahuo
tahun '.2004 S:d2008 (dalam persen)
Tabcl 5 I Persepsi Petani, Pcngusaha dan pemermtah pada 7:l
Kondisi Perkembangan Agroindl!Slri Pengotanan Jeruk
yaul! Ada di Kabupatcn Karo
Tube! 5 2 Keberadaan Unit Usaha Agroindustri di Kabuparen 74
Karo
Tube: S ., Uji Statistik Perseps, Petani terhadap Vanabel yang 8J
IJiamati
Tabet 5 4 Uji Stutib,1kl'cr&C?S' Pengusaha terhadap \lariabel \\ I
yang Diamau
Tabet 5 5 Uji Statistik Persepsi Pemerimah t.cri1adap Vanabel 81
yang Diamati
Tabet 5 6 Pe1~c~~i Petam, Pengusaha dan l'cme;1ntah pada 83
Ketersediaan Falctor Produksi Ada di Kabupatcn Karo
Tabcl 5 7 Hasil Uji Korelasi Persepsi Petaru, Pengusaha dan 84
Aparat Pemennlah Ketersediaan Faktor Produksi
terhadap tidak Berkernbangnya Agroindustri
Pcngolahau Jeruk di Kabupatcn Karo
Tahcl ~.8 Persepsi Petani, l'engusaha dan Pemerintah pada 90
Dukungan Sarana dan Prasarana yang Ada di
Kabupaten Karo
Tabel 5 9 Uj1 Siausuk Korelasi Dukungan Sarana dan Prasarana 92
Terhadap 'I'erhambatrya Perl<embangan Agroindustn
viii

Pcngolahan Jeruk di Kabuparen Karo


Tabcl S IO Jenis. Panianu dan Kondisi Jaringan Jal an d1 94
Kabupaten Karo tabun 2008
Tabcl 5 I! Jumlah SPHU yang ada di Kabuparen Karo 102
Tabcl 5 12 I .embaga Permodalnn yang ada c, Kabupsten Karn 104
'Tabel S I'..\ Iarak Wilayah f<abupatcn Kam ke Beberapa Pusat 106
I .ayanan dan Pusat Pasar di Sumatera Utara
TabelS 14 Anahsis Biaya Transportasi jika Pengolahan Tepung 108
jeruk jika Dilakukan dt t.okasi Ballan Baku atau dr
Daerah Pusat Pemasaran
Tabel S 15 Perkeribangan Produksi Jeruk Nasional tahun 2002- 110
2007
Tahe1516 Perkiraan Kebutuhan Konsumst Jeruk Nasional 112
Tabel S 17 Perseps1 Perani. Pengusaha dan pcmcrintah terhadap 115
Peran Pemerintah Daerah pada Pengembangan
Agrcindusrri Pengolaheu Jeruk
Ttbel 518 \Jji Stah~t,\.. Korelasi Peran Peme-rint~h terh~dap '17
Tcrhambatnya Perkembangan Agroindusui
Pcngolah~n Jeruk di Kabupaten Karo
Tahel519 Jenis Kebijakan yang L>iimplementasikan oleh Pemda 125
Karo untuk Meningkatken Pcrtumbuhan Agroindustri
Pengolanan Jcruk di Kabupaten Karo
Tabel .5 20 Analisis K.,,.,, sedsaan dan Kcbutuhan air IJersih di 13.l
Kota Kabaojahe
Tabelj 21 Kcscsuaran Persepsi Petani, Pengusaha, dan Aparat 141
Pemerintah terhadap Faktor-faktor yang Menghambat
Perkembangan Agroindustri l'engolahan Jeruk di
Kabupalen Karo
Tahel 5 22 Kesesuaian Kebijakan Pemenntah yang I :i6
Oiimplemcntasikan dalam Mcngarssl Mnsn!ah
Pengembangan Agrninclusrri Pengolahan Jeruk yang
Dipersepsikan oleh Petani dan Pe,1gusal1<1
'I'abel 5 23 Trayck Angkutan Umum di Kabupaten Karo 144
Tabel 5 24 Faktor Penghambat da.n l11te118itas Pengaruhnya 149
Terhadap udak B~rh:mbaugny~ Agr~,i:lduslri
Pengolahan jeruk dr Kabupaten Karo
JX

DAFT AR GAMBAR

l'l:omot Teks Hala man

Gambar 2 I Rangkllian Sisiem dalam Agribisnis 12


Gambar2 2 Hubungan Fungsional antara Sektor l'crtaman 1?

Gambar 2 3
dan Industn
l'ohnn mdustri Jeruk
,,
.>.
Gamhar4 I Peta Adrrunistrasi Kabupatcn Karo ss
G11111ba1 4 2 Pela Topografi Kabupaten Karo 60
Gambar4 3 Peta Penggunaan I .ahan Kahnpaten Karo 6~
Gambar4 4 Grafik Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo tahun 66
2004 Sampai dengan Tanun 2008
Garnbar 4 S Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di 67
Kabupaten Karo pada tahun 2008
Garnbar 4 6 Kornposisi Penduduk Berdasarkan Usia Produktit'dan 68
non Produknf
Gambar 4 7 nistr1bus1 PE1nrl11duk Berdasarkan Mata Pcncaharian 6&
Garnbar SI (a) Rumah toko yang d1jad1k.ll11 sebagal tempat 75
pcngolahan dan tempat pemasaran, (b) manisan jeruk
dan hasil olahan pabrik manisan ··SEMI"
Gambar 5 2 (a) Proses sonasi dan pengkelasan (grading yang 77
di!akukan dt ladang jeruk (b) Kemasan kcran;anp.
plastik untuk tujuan penjualan kc supermarket (c]
Kemasan keranjang bambu yang siap dikirimkan kc
lokasi pemasaran (d) Kemasau kotak kayu umuk
tujuan pengmman kc pulau Batarn
Gambar 5 J Ladang Jcruk di Kecarnatan Sirnpang Frnpat yang 79
Sudah Duerlantarkao
Garnbar 5 4 lirnfik Perkembangan Produksi Jeruk Kabupaten Karo 115
Tahu11 200-1 2008
Gambar 5 5 Peta Seoaran Produksi Jcruk di K.abupaten Karo 86
Gambar ~ 6 Grafik Perbandmgan Usia l'rnduktifdan Non Produkrif 87
di Kahupaten Karn Tahun 200!!
Gambar 5 7 Kcrdrsi Jaringan Jalan di Kabupaten Karo 95
Gambar ~ 8 Peta Jaringan Jalar Kabupaten Karo 96
Gambar 5 9 Grafik Persentase Perbandmgan Rumah Tangga 110
Pengguna PLJ\' dan non PL): <.11 Kaoupaten Karo tahun
200R
Gambar S 10 Peta Potensi Air Kabupaten Karn IOJ
Gambar 5 11 Peta Hubungan Lokasi Kabupaten Karo dengan JOo
Wilayah di Sekitarnya
c~moor ~ 1'.1. Grafik Perbandmgan Persepsi Pctani, Pengusaha dan l:'12
Pemerintah pada Pe1a11 Pemerintah tcrhadap
Pengcmbangan Agroindustri Pengolahan Jeruk di
Kabupaten Karn
Gambar 5 13 Alai Sonasi dan Grading Jeruk yang ndak Operasi onal 118
Gambar S 14 Kernasan Jeruk yang Diusulkan O\eh Pemenmab 118
Gambar 5 15 Tcpung Jeruk (Orange J>ow,lt!r) Hasil Keg.atan UKM 120
di Dcsa Bunuraya Kee Tlgapanah
Gambar ~ 16 Grafik Perhandingan Jalan Kabupaten Berdasarkan uo
Kualitas Iatan
Gambar S 17 Perscntase Perbandmgan Rurnahtangga Pclanggan 132
POAM dcngan Peududuk. yang Menggunakan Sumber
Air Lain per Kecamatan
Garnbar 5 IX Hasil Anahsis Lokasi Pengembangan Kawasan Industri 137
Dan Agroindustn dr Kabupatcn Karo
xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioncr 161


I .ampirnn 2 Panduan Wawancara 166
Larnpiran 3 Jawaban Petani Atas Pcrtanyean yang Diajakan 169
Lampiran4 Jawaban Pengusaha Aias Penanyaan yang Diajukan 170
Lampiran 5 Jawaban Aparar Pemerimeh Atas Pertanyaan yW1g 171
Disjukan
xii

INTI SARI

Pembangunan agroindustri sangat diperlukan untuk meruaga keseimbangan


pembangunan perranian (agrobisnis) tem1as.ik dalam keseirnbangan ekonomi
pertanian jcruk sebagai produk unggulan propi nsi Su mat era I Jtara Naman.
pembangunan agroindustn pengolahan jeruk saat ini rnasih kurang diperhaukan
schingga mengakinatkan anjloknya harga jeruk sena fluktuasi harga yang tinggi
Peneliuan ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan agroindustn
pengolahan jcruk, rnengeksplorasi faktor-faktor apa serta berapa besar peranan
faktor-faktor tersebut mcngakibatkan tidak berkembangnya agroindustri
peugolahan jeruk scrta mendcskripsikan dan rnengukur peranan pemerintah
dacrah dalam rnempcngaruhi perkembangan agroindustn pengolahan jeruk di
Kabupaten Karo Sumatera Utara
Penelitian ; ni di l akn kan dengan pcndekatan kuantitatif dan kualitanf Uata
dikumpulkan melalui penyampaian kuesioncr, observasi lapangan, wawancam,
data sckunder dan snidi kepustakaan Data kuantitarif dianalisis dcngan
menggunakan uj1 Spearman Rank, dan keseluruhan data dranalisis secara
deduktif rasionalistik mclalui teknik triangul asi data
Pcnelitian 1111 rnenemukan bahwa lakror-faktor ya11g mernpengaruhi
tcrhambnmya perkemhangan agroindustri pcngolahan jeruk di Kabupaten Karo
adalah rcndahnya kualitas sumber daya manusia, kurangnya dukungan sarana dan
prasarana, terbatasnya modal Perun pemerintah dalam penemuan kebijakan
publ ik untuk mcngembangkan agroindustri pengolahan jeruk tcrlihat masih
sangar Icndah ditinjau dari jenis kebij akan, frekucnsi kcgiatan, sorta waktu
drmulainya keg.atan Kebijakan agroindustri yang dilakukan mas.h merupakan
tahup awal dan masa uji coba uutuk menghasilkan produk pcrencanaan pada
masa yang akan datang Program yang telah dilakukan masih terpecah-pccah dan
belum dirernukan koordmast yang smergis autara insL1111s1 pemerintah yang
berkompeten dalam menangaru permasalahan agrnindustri pengola han jen.k '11
Kabupatcn Karo Kebij akan unruk peningkatan saran a dsn prasarana terutama
pcmenuban kebutuhan all' bcrsib sebagai kehutuhan vital da.am pengembangan
agroindustri pengolahan sangat minim

Kata-kola k1mt:i · t1,::ro111dus1r11xmgolahan;en1k,p<!n111, pemenntah daerah


xiii

ABSTRACT

The development of agro-industry is crucial in maintaining the balance or


agricultural development (agribusiness), including the economic balance of
orange agriculture as a superior product in North Sumatra Province. However, the
development of orange processing agro-industry receives insufficient attention
from the government, hence contributing to the price drop and highly fluctuating
prices. The study aims at describing the development of orange processing agro-
industry, exploring contributing factors and the magnitude of each factor to the
suboptimal development of orange processing agro-industry, and measuring the
role of government in influe.ndng the development of orange pmcessing agro-
industry in Karo Regency West Sumatra Province.
The study using qualitative and qWU1titative methods. Data were col leered
by means of questionnaires, 1ield ooservanons, interviews, ~comhuy ilala, and
literature reviews. Quantitative data were analyzed using Spearman Rank: test and
all of the data were analyzed using in rationalistic d~ucti..e way using
triangulation technique.
The study found thar some factors that contribute to the suboptimal
development of orange processing agro-industry in Karo Regency are insufficient
quality of human resources, lack facility and infrastructure support, and limited
capital. The role of llJC government !IS a policy maker for the development of
orange processing agro-industry was low in terms of policy. activity frequency,
and the commencement of activities. The available agro-industry policies were
still at the primary level and wider the experiment as an effort to fonnulate
planning products for the future. The programs were fragmented and there bad
not been a synergistic coordination among lhe competent governmental
institutions in solving the problems of orange processing agto-industry in Karo
Regency. The policy pertaining to the improvement of facilities and infrastructure
for the fulfillment of clean water as a vital requirement in the development of
orange: processing agrn-industry was minimal.

Keywords: <Jra,igc agro-lndustry, role, local ,invernment


BAB I

PENDAHIJLUAN

I.I. Latar Belakaug

Pcrubahan sasaran pernbangunan ckonomi nasional yang ditiuk beratkan

peda pcmbangunan industri yang didukung olch pertanian yang tangguh ielah

dimula1 sejak Awa1 P Jl'-11 (l'embangunan Jang.kcd l>anjang tahap Kedua)

Pembangunan mdusui yang didukung oleh penaman yang taogguh difokuskan

pada pcmbangunan mdusm yan8 bcrbasrs pet1aruan Saragih ( 1998) berpendapat

vis; indusmahsast Indonesia yang paling iepat adalah bergerak dari ni,191,·n agraris

kc New agro-111d11stn11ft:1td countnes (I\A!G's) terlebih dahulu Oleh karena itu,

industn yang scharusnya dik!'.mbangkan sebaga. kelanjutan dan pernbangunan

perianian adalah industn-mdustri yang mengolah hasil-hasil pertanian primer

mcnjad. produk t.>lahan, yakn: agroindustri

Agroi ndustri rncrupakan bagian dari kegiatan agribisnis Agroindustri pada

dasarnya berasal dan dua kata agncnlmro! dan 111"11stryyang berarn suatu industri

yang menggunakan hasil perraniau sebagai babau baku utamsoya Soekartawi

(2000) berpendapat bahwa istilah agroindustr. dr ncgara maju kurang dikenal, dan

isulah yang lazim dipakui adalah/rxxi processing manageme! Peneliu mengambil

pengenian agroindustri dengan mengaw pada pengelompokan susbsistem

agribisnis yang dilakukan oleh Oepartemen Penanian Repubhk Indonesia, yaitu

agroindustn merupakan salah saru subsistem dari agribisnis yang rnelakukan

1
2

kegiatan pengolahan basil pertaman, dalam benmk prodnk antara (bahan setengah

jadi) rnsupun dalam bentuk jadi

Kegiatan agroindustri pengotaban sangat diperlukan untuk mengurangi

xerusakan hasil-hasil pertan:an, mcningkatlcan mutu, serta menjaga stabilitas

harga basil pertarnan, sementara tl, sck.1or ekonom], sektor agroiedustri berperan

::lalam pcnumbuhan ekonornl, yctitu menciptakan nilat tambah hasil pertaman,

mcnciptakan lapangan pekerjaan, rncningkatkan penerimaan devisa melalui

peningkatan ek~pnr hasil agromdustri, memperbaiki pembagian pendapatan dan

menarik pcmbaogunan sektor pertaman Pcran sekmr agroindustri bcgrtu besar

dalam rncnitgkntkan ekonomi rakyat serta pembangunan di sektor agroindustri

sudah cukup lama dirumuskan, narnuo pembanguuan pertaman selarna im masih

terlampau beroueruasi kepada usahatar» (011 farm a1:,.,-1bHs1m,:.,) Dcpartemen

Pertanian Republik Indonesia ruelalui Dircktorat Jenderal Pengo.ahe» dan

Pemasaran Ilasrl Pcnaman (2004} berpcndapat bahwu sasaran utama

pembangunan penanian masih berorientasi pada peningkatan produksi dan kurang

mengacu kepada sistcm pengolahan, sehingga hasilnya tidak sesuai dengsn

potensi yang dimilikinya, baik lerluutar perckonomian nasional maupun

khususnya bag1 petani sebagai pclaku usaha terbesar sektor ini

Berhasilnya pcmbangunur, yang berimbang dalam suatu wilayah sangat

dipengaruhi olch kualitas pcrcocanaan yang dnmliki Rusuadi. er al, (2009)

menyatakan bahwa perkciubangan suatu wilayah akan rncngalami stagnasi bila

hanya satu scktor saja yang dikembangkan Sebagai contoh, perkcrnbangan sektor

pertarua lanpa diikuti oleh pcrkcmbang.an sekttlf" irdus.rt akan mcmperburuk term

of trade sektor pertanian tersebut akibat kelebihan produksi atau tenaga kerja
3

Akhirnya pendapatan di st.ktor penanian anjlck [depresif) dan rangsangan

penanaman modal ban, dan pembaharuan iidak ierangsang lagi. D1 sektor

penarnan salah satu implikasi yang paling besar sebagai akibat dari ndak

seirnbangnya sistcm pertarnan rm adalah rendahnya posrsi rawar petani terhadap

produk pertanian rnereka Petani hanya mampu menenma harga ya.ng ditawarkan

karena udak ada ternpat Jain yang dapat menampung basil panen mereka

Kerugian yang besar brasanya terjadr 1ik-.i sudah memasuki rnusim panen raya

Kurangnya oricntasi usaha pada sektor agroindustri tcrhada» produk

pcrtanian pada umumnya terjadi pA<fa hampir semua produk-produk pertanian

tcrma~uk pada komoditi jcruk ya~ ada di Kahupalen Karo Kabupaten Karo

rnerupakan salah saru Kabupnten di Sumatera Utara yang sangat dikenal sebagai

senna produksi jeruk Jeruk dari Kabupaten Karo brasa discbut JCIUk Medan

Jeruk lni merupakan varieras j~ruk. siarn maciu yang merupakan produk unggulan

Kabupaten Karo Pada tahun 2009 areal pancn jeruk d1 Kabupate:11 Karo mencapai

11 407 Ha Luas lahan panen ini mencapai 17,98% pcrscn luas panen jeruk d1

seluruh lndonesia Menurut data pruduk:;i jeruk di Indonesia, Sumatera Utara

adalah propmsi tertinggi pe.ngha~il jeruk dengan jumlah produksi rnencapai

()63.140 00 ton padz tahun 2007, dan Kabupatcn Karo adalah salah saiu

kabupaten dcngan produksi jeruk terbesar di Sumatera \Jtara

Usaha tani komoditi jcruk selam membeokan pendapatan bagi petani, tetapr

juga mampu meccrp.akan lapangan pekctjaan di sektor usaha tani, agroindustn,

transportaa, pemasaran, sena sektor jasa laiunya Perhatian yang diberikan

pemerintah tcrhadap usaha tarn jeruk ini juga cukup besar Petani jeruk padu

umumnya dikumpulkan pada suatu kelompok-kelompok tani yang relah


4

termanajemen dun juga adanya himpunan petani jeruk dari scluruh Kahupaten

Karo Pcrhatian lainnya Juga diberikan dcngan adanya sekolah lapang usaha tani

jeruk yang selalu dilakukan hampsr tiap rahun disertai dengan panduan budrdaya,

birnbmgan penerapan SPO Jeruk, sosiali:!!llsi sorta bantuan-bantuan pemenntah

dalam bcntuk alat usaha rani, pupuk, pcstisida dan buku panduan usaha cam

Besarnya perhauan pemcrintah cerhadap pembagunan dan porcncanaan usaha tani

(budidaya) jeruk udak sebanding dengan perhatian terhadap usaha

agromdustrinya Hal ini terhhat dengan konrnbusi sektor industri (sektor industn

dan pengolahan ·, terhadap PDRB Kabupaten Karo yang sangat rendah Menurut

data BI'S Kabupaten Karn l'.t009) besarnya komribusi sekror perranian dalam

pembcntukan PDRB Kabupaten Karo yailu mencapai 58,64 perr;;,n, sementara

sektor industn hanya 111e111.;apai 0, 79 persen Scktor ini sudah termasuk scktor

indusm pertarnan dan non pertanian Jurr.lah perseruase ini menggambarkan

sangai rendahnya pengemhangan sektor industn secara khusus sektor agroindustu

tmphkas: dari kurangnya perhauan pada sektor agroindustri mengakibatkan

rendahnya posis: tawar petani terhadan produk pcrtarnan mereka. I la! ini

diakibatkan kurangnya atau ndak adanya ,ndustro yang <lapat menampung ha~il

pcrtanian terutarna kelimpahan hasil pada saar panen raya Kondis' serupa Juga

terjadi pada pcnanian jcruk yang ada di Kabupaten Karo Pada saat panen raya

sering drtcmui buah jeruk yang jatuh dan mcmbusuk karena terlalu matang

dipanen selama menunggu harga muk Atau buah jeruk terpaksa dipanen dengan

harga yang rcndah kalau barga rcrus turun dan tidak dapar menutupi biaya

operasional usaha tanmya


Saat ini keluhan peiaru jeruk ~idak baaya terdengar scoatas di wilayah

Kabupaten Karo saja tetapi sudah mcmasuki med.a cetak maupun elektrooik

Beberapa media rnassa yang memuat berna tentang kondisi pcrtanian jcruk di

Kabupaten Karo dikunb dari berbagai surat kabar seperti di bawah ini

" SCJak Descmber 2009 lalu buah jeruknya di Desa Seberaya, Kecamatan
Tigapanah sedah bisa dipancn, namun karena penawaran harga dianggap
rerlalu rendah Rp 2 100 per kg, jeruknya yang sudah menguning di pohon
ridak dipanen dcngan harapan harga maI<i:i membaik Kenvataannva Januar!
20 IO harga jeruk terus makir. mcrosoi, malahan tidak ada penawar datang,
kalaupun ada harganya lebih rcndah dltf. sebelumnya Athasil buah jeruk
seharusnya sudah uipaoen sekarang mi berjatuhan karena sudah kclamaao di
pohon " (Kornpas, 27 Januan 2010)

·• Harga jeruk dari Karo sangar ftuktuatif, pada saat tertentu harganya biss
mencapai Rp 12 000 per kg. tapt sering pula dibiarkan membusuk di kebun
olch pcmilikuya kareaa harganya an:Jok dt pasaran terutarna bila terjadi
oanen raya dan pasokan melimpaa Barga berkisar ~P- 4(1(){J per kg tidak
mampu menutupt bia:ya panen dan cperassonal'' (Harian Global, 25 JaTl\lari
2010)

'' kondisi ousing tujuh kehling sangat meresahkan masyarakat petani jeruk
khususnya untuk jerus jeruk rnedu y,mg selama mi tumbuh mcnycbar dt
sckitar dataran tinggi Karo Porensi ekononn dari jeruk Tanah Karo itu
sebenarnya sangat besar Hayangkan, saat ini saja ada kira-kira 6 000 K K
peram 3.:ruk di Karo yang dalam tempo dua bulan biSII menghasilkan Rp 200
milyar bila rata-rata menghasilkan 10 ton dengan Rp 3.000 per k.logram
Tapi kenyataannya ridak ads yang mau menampung jeruk basil pancn itu
dengan harga tertcntu 1111 sangar mempnltatinkan dan mcnjadi tantangan
khusus bagi para calon pemimpin Karo naruinya" (Harian Sinar Indonesia
Baru, 2 pebruari 20 IO)

" permmraan jeruk Karo rurun drasris, kondrsi mi diyakini berhubungan


dengan masoknya jeruk irnpor asal Cina Fl Karo karo petani d1 Tigapanah
mernperkirakan kcnsurnen kini beralih ke jerulc ,mpor karena !cbih morab"
(Sumut l'us, S Pebruari 2010)

Hasil kajian penelitan sebelumnya yang berkaitan dcngan usaha peningkatan

posisi rawar perani jernk. daya sa.1ng ~a menjaga stabilitas harga komoditi jeruk

1.hu·i KalJu~aten Karo telah dilakukan oleh lcmbsga pcmcnntahan, akademisi can

\embag11 µ"ma>arn.n Penelitian terkai1 bcrupa analisis pcma.saran _icruk Karo,


6

analisa berbagai bcntuk kelembagaan pemasaran dan damoaknya terluulap

pcningkatan usaoa tani, analisis keragaman marjin pemasaran jeruk dan anahsis

?eningkata:1 daya saing jcruk dan aspek perungkatan kualitas dengan penerapan

Standart Prosedur Operasional (SPO) usaha tam Bcrbagai kajinn tcrsebut

menyimpulkan salah saiu upaya y~ng dapat men,ngkatkan daya saing jeruk dan

Kabupaten Karo adalah penanganan pases panen yang dapat meningkatkan

kuahtas akhir kornoditi jeruk sehingga mampu menambah daya saing jeruk di

pasaran nasional dan mterna.sional

Agrcmdusrri sebagRt bcntuk penanganan pssca panen jeruk yang berperan

dalam meningkatkan kualnas akhir komoditi jcruk nsmpaknya bolum bee•tu

berkernbang di Kabupatcn Karo walaupun pertaruan jeruk sudah cukup lama

diusahakan dr s111i Berkaitau dengan masalah ierscbut diperlukan pcnelitinn ynog

tebih lanjut tentang gambaran p:rkembangan agroindustri pcngolahan jeruk di

Kubupaten Karo. penelnian fak1or-lilictor yang ruenghambat perkembangan

agroindustri jcruk di Kabupaten Karo sena bagaimana peranan pemerimah dacrah

dalarn merangsang pertumbuhan agroindustri pcngolah.an jeruk bark dalarn bentuk

perencanaan maupun implcmctasinya

1.2. Perumusan Masalah

Agroindustri herupa pcnerapaa tckrologi pascapancn dan per.golahan

merupakan salah satu soiusr untuk memperpendek rauiai disuibusr pemasaran,

meningkatkan terjamrrnnnva kualnas jeruk. meningkatkan nilai tambah,

mcnampung kelimpahan hasil panen, memperpaniang masa sirnpan., rncnampcng

buah dengan kualiras kurang baik sccara laugsung dapat rnenjaga stabilitas harga
7

Pcrkembangan agrnindustn akan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat

dan daerah Kcnyataannya ch Kabupaten Karo perkembangan agroindustri

pcngo.ahan jeruk tidak berkembang scsuai dengan meh rnpahnya produk jeruk

siam Karo Oleh karena itu dalam peneljtian mi ingin dlbahas

Hagatmana gambaran perkembangan agroindustri pengolahan jeruk di

Kabupalen Karo

Faktor-faktor apa serta berapa besar peranan faktor-Iaktor tcrscbut

mengakibarkan tidak bcrkembangnya agroindustn pengolahan jeruk di

Kabupaten Karo

3 Bagaimana peranan pernerintah daerah Kabupaten Karo dalam bentuk

kebijakan pernerintah sorta seberapa besar peranan kcbijakan tersebut

ruempengaruhi ;,er\..e1nbangan agroindustri pengolahan jeruk di Kabupaten

Karo

J.3. Tujuan Penelltlan

Yang rnenj ~<h tujuan pcnelnian ini adalah

Mendesknpsikan gambaran perkembangan agroindustn pcngolahan jeruk

di K abupaten Karo

:?. Me:lgeb.ploi-a~t faktor-faktor apa serta berapa besai pcitull:ln la\s.1(,r-faktnr

rersebut mcngakibatkan tidak bcrkembangnya agroindustri pengolahan

jeruk di Kabupaten Karo


8

3. Mcndeskripsikan dan mcngukur peranan pemerintah daerah Kabupatcn

Karo dalam bentuk kelujakan pemermtah dalam mempengaruhi

pcrkcmbangan agroindustri pcngolahan jeruk di Kahnpater. Karo

1.4. Manfaat Pcnelitian

Pen el itian im diharapkan bcrrnanfaat baik secara teoritis maupun praktis

Sccara teonns, studi mi merupakan sumbangan pemikiran penulis dalam ilmu

perencanaan wilayah Perelitian ini diharapkan mampu memoerikan gambaran

impiikasi dari keudaksermoangan peromc1111a1:111 pcmbangunan pertenian dan

mdustn pertanian untuk komoditi jeruk dt Kubupaten Karo, faktor-Iakun y,u:g

mempcngaruhi tidak berkembangnya agroindustri pengolahan jeruk, sekaugus

menjadi masukan bagi Pcmerintah Kabupatcn Karo dalam penentuan (perumusanj

kebijakan pemer:ntah unt uk merangsang pertumbuhan agroindustri di Kabupaten

Karo

t.5. Keaslian Penelitian

Penelinan rerhadap komodiu jeruk yang berasal dari Kabupaten Karo

selama ini difokuskan pada upaya pcnanganan budidaya dan pemasarannya sena

unplikasinya kepada pendapatan petam mclalui pcningkatan produksi dan

peningkatan harga beli dan petani Beberapa penclitian yans mcnyangkut

peneluan komoditi jeruk di Kabupaten Karn dan faktor-faktor yang

mempengaruhi perkernoangan industri terdapat dalam Fabel I 1 bcr ikut


'·-----'---

!IS:e
E'tl
] .. c

..-...
z~

---~
·~ I~
.----1._
,-o
10

Peneiinan ini mcrnbahas secara mcnycluruh fakor-faktor yang

mempengaruhi perkembangan agroindustri pengolahan jeruk dan seberapa besar

pengaruhnya Faktor yang drtelui aclalah dari aspek peranan faktor produksr,

sarana dan prasarana, spasial, pasar serta peran pemerimah daerah dan mehhar

faktor apa diantara faktor-faktor yang dibahas yang drtemukan penghambat

pcrkcmbangan agroindusrri pcngolahan jeruk dt Kabupatco Karo Penekanan

pernbahasan yang lcbih bcsar dilakucan terhadap pcran pcmcrintah daerah karena

pernerintah rnernpunyai peranan yang sangdt penting dalam pcrnbangunan

wiiayah terrnaeuk <lalAm hRI pcngr.mh.11ng.11-. industri l'eneliflan rerbadap faktor-

faktor produksi, kerersedraan sarana dan prasarana, spasial serta kebutuhan pa.sar

digunakan sebo3a, salah satu dasar melihal hal hat apa y(IJ1s reluh dilakukun oleh

pernerintah unruk rnenjawab keberuhan-kcbuiuhan publik seperti yang

drpersepsikan oleh masyarake! dalam pe:1cl11i1U1 ini


BAH II

KAJIAN Pl'STAKA

2.1. Pengertian Agroindustri

Agromdustn merupakan bagran dan kegratan agnb.sms Agrouulustu pada

dasamva ocrasal dan dua kata agncuhora! dan industry. Soekartawi ('.:?000)

menycbutkan agroindusm d,art,kan dua hal, yauu pertama, agromdusm adalah

mdustn yane berbahan baku utama dan pro<luk pertaman Srud, agroindustn pada

konteks 1111 adalah menckankan pada./i>od pl'm:e~.nng managemen: Art1 yang kedua

adalah suatu a2,ou11lustn diarnkan sebaga: tahapan pernbangunan scbawii kelanjutan

dan pembangumn penaman, 1emp1 sebelum tahapan pembanguna» ttm1ebut mencapa:

!X""'h~neunAn mdustn l.ebrh nnci lag1 FAO dalam Scekanawi (2000) menyebuikan

bahwa pengernan agromdusm adalah ~uat., mdustn yang mengguna.kan bahan baku

dan pertarnan dengan jumlah nunimal 'Z0°4. dan kesehnuhan jumlah bahan baku yang

digunakan Trdak bcrbeda jauh dan pcndapat se'e>e.lumnyi,, Deptan RI melahn Badan

Agnbisms ( I 99!>) dalam Soekartawi (2000) menyebutkan bahwa agroindustn adalah

pengclahan hasil :icrtanuui dan karena itu agromdustn mt'n1pakan bagian cl.an enam

subsistem agnbrsms yang disepakau selama m: yaitu subsrstem pcnyedraan sarans

produksi dan peralatan, usaha rem, pengolahan has1l (agromdustn), pemasaran, sarana

don pernbmaan

Posisi dan hubungan agromdustn dalam rangkaian sistem agnbtsnis adalah

sebagai berikut

11
12

Ag1ibisnis

S"1h:,;i{l,'.'rn ~uh~1~tffil usaha ~uh~1~h..m Sub~~h.::i:n li:t~


ttgrnn~11~ hulu < up- ~--.. uiu c,..,,.p,,.,,, <.1~f1ln!\r11~ lu.u layunun
:~rwa,u n,q,·,hux:on~.'<) (dnlf•n-ttrea.,,, penduk11n~
u1,:r1hu:.s,nr...,) ag:·1611~,'f,nt+)

lc1f1bagn
A@ro111lu~tl'I k(.;11an~,u1 d~n
i>embinynM

Sainun Prvduk.i T 1'$1lSplll10SI Ono h1,11111(Ul


P<!>111osm an 1nl()n111:i.•u

tnfrnst'.lklur

r,;n~11l11'1ar.

~neuunn dnn
rcn~cmhw,g.. ,

L.1:1u1.11l1n1
j)<lllCJ'.l\t<il\

Gamba- 1 I .Rangka,an Sratcm Agnbisms (Sumber Saragsh, I ')98)

Subsrstern agntnsrns hulu (up-stream oznbussmes) yanu kegiatan ekonorm

yani; mf<neh8~1lka.n[agromdusm hulu) dan perdagangan saeana produkss pertarnan

primer (scper.t mdustn pupuk, ohat-ohatan, bibu/bemh, alat dan mesm penamanj

Sobsistern usaha tarn (on:fi11111 agnb11.m11es) yang pada mass lalu disebut sebaga,

sektor pertaman primer Subsrstem agribisms hihr idown-stream agri/111.,.,m<'s) yartu


13

kegtatan ckonorru yar.g mengolah hasil pertaman pnmer menjad: produk olahan baik

dalam bentuk srap drmasak a tau siap untuk disan (Nady to cook readyjur11,ed) atau

s111p untuk dikonsumst (ready to eat) besena kegiatan perdagangannya d1 pasar

domesuk dan mtemasional Semcntra subs.ster.t iasa layanan pendukung seperu

lernbaga kcuangan dan pembiayaan, transportasr, penyuluhan dan layanan mformasi

agnb,~ni~. peneliuan ruin pengernbangan, kcl>,Jahln pernenntaa. dan asuransr

agnbisms (Sarag1h, 1998)

Mengacu kepada (X'ngelompc,kan !:11h.~1~tem agnhsms <l, atas, maka defimsr

agromdustn sepern disebutkan oleh bebctapa ahlt sepern drseburkan sebeh.mnya

lebih n•en!larah kspada subsrstem keuga y111lu subsistcm agrib1sn1s hil.r (dmtn-

.1tn:a111 axr1b11s.imi:.•) Buckle, <!I al (!987 ) menyebutkan bahwa pengulahan dalam

U!l'~"nd~str, merupakan tnbapan proses transformas, dan pengawetar: melalui

peeubahan :is,k atau kuruawi, penyimpanan, pengepakan, dan d1s1nbus, terhadap

produk yan.!l dihasrlknn Pengolahen dapar berupa pengolahan sederhana sepern

pembersrhan, pemrlihan (gmdmg), pengepakan atau dapat pula berupa pegolahan

yang lebrh <.:anglJ1h. sepern pengg,hngan (m,//m/{), pcocpungun (powclcr111g),

ekstraks• dan penyulmgan (t!xlmc11on), pcnggorengan (rousung). pernmtalan

\.,p11mmg), pengalengen (cru,nmg) dan proses pabnkas. la,nnya Pcngolahan adalah

suatu operas, atau rentetan opcrasi terhadap suatu bahan mentah untuk drrubah

bentuknya. dan atau kcmpostsinya Pelaku agromdusm pengolahan haer l penanian

bcrada diantara petam yang mcmproduksi dengan konsumeo atau pcngguna hasol

agro mdustn
14

Simatupang dan J>urwoto ( 1990) mt,11y11mp,ukan cm - cm agromdustri

pengolahan hasil pertaman sebagai benkur

ta) dapat mcmngkatkan mlai tambsh,

(b) menghasitkan produk yang dapat drpasarkan 11111u drgunakan atau dimakan,

(c) rncnmgkatkan daya saing. dan

( d) rnenambah pcndapatan dan keuntungan produsen

Badan Pusat St.1t1s11k telah mengclompokkan skala mdusui bcrdasarkan

serapan tenaga kerjanya untuk mehhat skala besar-kccunya suaru mdustn termasuk

d1 dalamnya mdustn yang berbasis penaruan (agromdustn) Pengelompokan mJusu·,

pcngolahan menurut konsep Fl PS (2009) adalah

lndustn Besar (banyaknya tenaga ke!Ja 10) orang atau lebih)

" lndustn Sedang (banyaknya tenaga keTja 20-99 orang)

3 lndustrt Kectl (banyaknya ienaga kerja 5-19 orang)

4 lndustrt Ru mah Tangga (banyaknya ~ kerja '.-4 orang)

2.2. Pemhangunan Berimbang Inter - Sektor dalam Pembangunan


Ekonomi Wilayah yang Berbasis Pertanian

Sejak dunutamya pembangunan Jangka panJang Tahap Kedua (PJP-11) atau

yang bias" drscbut Ordc Baru, tt!f)aii perubahan sektor permmpm tleadtng .1,1cror)

penggerak perekonomian Indonesia yauu trasesfomasr dan sektor penanian primer

kepada sektor rndusm Sockartawi (I ~I) menyatakan trsnsformast sektor pertaman

ke sektor mdustn bag, ncgara berkembang sepern Indonesia ndak dapat dthmdatkan
15

Indonesia adalah negara agrans menuju negara mdustn ya11g lll<l:JU, Oleh karena itu

peranan sektor pertarnan rnasih tetap mewarnar kemaj uan sektor mdustn Pendapat

yar,g hampsr sama Juga disebutkan Saragih ( 1998) yauu v1s1 unlustnalassast Indonesia

yang palmg repar adalah bergerak dan negara agrans ke N.:n·-Airu-I111i11smal1z~d

Countnes (NAJC's) tcrlebih dahulu. ndak dapar mclompat langsung kepada New

Industnahzed Counmes (NJ(' s) sebagaunana diajukan oleh rnahzab suategi

mdusmahsasi berspcknum luas (broad based mdusrry .Hratel!)') maupun mahzab

industn canggih (hr-tech industry) yang berbasis tmpor tndustn yang dipandang

mampu memadi sektor pemi mpm dt Indonesia SM.t nu adala~ mdustn yang berbasis

pertaruan [Agromdustn), Solahuddm (1999) juga berpendapat babwa agromdustn

merupakan satu-sanmya industn yang tangguh selama masa Ordc Baru hmgga

tcnadmya knsis rnoneter yang melanda negara - negara d1 Asia Tenggara l~• m1tSul

Indonesia yang puncaknya tcrjadi pada tahun 1997

Selarna penalanan Orde Baru transfermasi pembangunan ekononn dan sektor

primer menjadi sektor mdustn telah membenkan caiatan kemajuan bag1

perekonomian Indonesia Kemajnan rtu duandai dengan berubahnya wajah '.<.eg1ata11

ekonomi d1 tndonesia yang terjadr ditandai oleh beberapa cm, sebagar hen kut

berubahnya onentasi kegiatan ekonorm dan onentast penmgkatan produksi

kepada cnentasi pasar:

2 berkembangnya kegsatan ekonomi yang menghasrlkan dan memperdagangkan

sarana produks: penaman primer sena kegiatan ckor.om: yang rnengolah basil

pertarnan pruner dan perdagangannya,


16

3 semakm kuamva keterkartan autara kcg1a1an produksi dan perdagangan

(Saragih. 1998)

Mengamau scjarah perjalanan Ordc Baru, Rusnadi. et al (.2009) mengemukakan

pendapatnya tentang paradigrna pe• encanaan pembangunan wilayah di Indonesia

Oncntasi pembangunan d1 Indonesia lebih duekankau di pusat pertumbuhan (growth

polt!) Pembangunan dan mdusmahsasi lebih thpusatkan d1 daerah yang memihki

pcrtumbuhan yang 1111gg1 Investast ekonomi ( infrasnuktur dan kelembagaan)

mayomas diarahkan untuk melayaru daerah perkotaan yaug reianf menuhki

pertumbuhan cepar Ekonorm desa yang rdentik dengan sekmr pruner (penaman)

ndak memperoleh rntai ta:nbah yang proporstonal akrbat dan w1!11yah perkotaan

hanya sekadar meI1Jad1 pspa pemasaran (markenng pipe) dan arus komoduas p, imer

dan perdesaan Dal am komeks dermkran, re1Jad1 pengurasan sumber daya ( backwash

e.fll!,1) o leh kota terhadap dcsa secara sistemans dan ko121 hanya menga.nbil

keuntungan dan jasa distnbusi scmata Akrbamya, senngkah teqadt kebocoran

wilayah (>egwnal feaka~11s) yang merugjkan pertumbunan ekunorm daerah itu

sendm

Rusnadi, et al (.2009). mcngcmukakan teon pembangunan benmbang antar

sektor telah d1kcmbangkan oleh Rosenstein-Rodan pada tahuu I 94] dan Ragnan

N urkse pada t.ahun 1961 dengan anahsrs .tupply side Mereka berpendapat bahwa

petkembangan suatu wilayah akan mengalarm stagnasi btia banya saiu sektor i<aJa

yang dikembangkan Scbagai contoh, sektor pertaman tanpa diikun oleh

perkembangan sektor mdusrn akan mernperburuk term <-1( trade sektor pertaman
17

tersebut akibat kclebrhan produksi atau tenaga kerja Akibatnya, pendapatan di sektor

penaman mrun [depresif) dan rangsangan penanaman modal haru dau perubaharuan

ndak terangsang lagi

ff:J~11 P.:11m1uu1

Ha"l:l lntlu"ilt1

1>1::1ul:1v:.ituu

Gambar :! 2 Hubungan J:<'ungs1onal antara Sektor Pertaman dan lndustn


(Sumbcr Rusnadi, et al; :!009)

Dalam Gambar 2 2 dt atas Rusnadi, et al (2009) menyatakan bahwa dcngan

adanya langkah yang pahng repat dalarn pembangunan yang seimbang antara scktor

pertaruan dan mdustn akan menghasukan hubungan yang sal 1ng rncnguntungkan

Adanya sektor mdustn yang mampu menarnpung surplus produksi pertaman akan

menmgkatkan pendapatan sektor pertanian Dcrmkian .111ga bila terjadi surplus tenaga

kena di sektor penaman yang dapat ditarnpung d1 sektor mdustn akan tetap menjaga

ti ngkat pcndapatan yang tmgg1 dt sckior pertaman Tmgkar pcndapatan yang tmggt

merangsang berbagai kebutuban akan barang-barang non pertaruan Kond1s1 mt bisa

dunantaatkan sebagai pasar bagi hasil-hasil mdustn Ak1bat dan hubungan yang

smergrs antara kedua sektor tersebut dapat terns merangsang pertumbuhan ekononn

wilayeh
I&

Industnahsasi pertanian (agromdestn] d1 pedesaan menurut Solahuddin (1999)

perlu dikc-nbangkan lebih jauh karena selama int agromdustri berperan pennng dalam

pcrexonorman nasional F.kspor nassonal selama kurun waktu 1981-1995

menunjukkan agromdustn telah menyumbang 50"A. dan ekspor non mrgas dan 30%

dart total ekspor I .ebth nnci. Simampang dan Purwoto ( 1990) mengurarkan peranan

agromdustn d, Indonesia yang saat ,n, sedar:g menghadapt masalah pcrtarnan yauu

(1} Vlenc,ptakan mlai tambah hasrl pcrtaman d, dalam ncgcn. (2) mcnciptakan

lupMean pe.k~n)ll~n khu~,1~,a dapat menank sclctcr tcnaga k.erJa dan sektor penaruan

ke sektor mdustn has,! pertarnan (agroindustn}. (:\) me,ninelatlcJln penenmsan devisa

melahn pemngkutan ekspor ~,I aeroindustn, (4} memperbaikr pernbagian

pendapatan, dan (Sj menank pembangunan sektor pertanian

2.3. Kehijakan Pemerintab dalam Pembaogunan Agroindustri

Kory:m, '!I al \ 2004) m~5<1rt1kan keb1Jakan pemenman s~bag:u rumusan

keputusan pemermtah yang rnenjadi pedomao ungkah laku guna mengatatasi masalah

pubhk yang mcmpcnyai tujuan, rencana clan program yang akan d, laksanakan dengao

jclas Pcnyusunan kcbuakzn pemermtah menurut Rustiadi, el ul (2009) pada dasarnya

bukan mcrupakan suani kcharusan tanpa scoab rnclamkan lahir dan adanya

kcbutuhan Secara mdrvrdual maupun kclompok, masyarakat secaru sendms endm

mclakukan perubahan-perubahan sorta pcngaturan-pcngaturan ruang pada

wrlayahnya. Perencanaan wilayah adalah suatu perencanaa.n yang bcroncntasi kcpada

pubhk secara umum


19

Menurut Anderson (!9'19) dalam KOl)'8.U el al ( 2004) kebijakan pubhk

rncrupakan pengembangan dan kebuakan yang dilakukan oleh insurusi pemci 111\~h

clan aparaturnya Kcbuakun publtk adalah

Kebuakan pemenntnh yang selalu mempunyai tujuan tertenru atau merupakan

nndakan yang hcroncrrasi kcpada tuJuan

2 Kebijakan pemenntah bensr undakan-nndaka» arau pola-pola nndakan

pe1abat·peJaba1 pemenntah

3 Reb•Jakan pemenntah mcrupalcan apa yang benar-benar drlakukan

pemenntah, 1ad1 bukan merupakan apa yane bart, menjadi maksud atau

pernyataan ocmenntah untuk melakukan sesuatu

4 Kcbijakan pemenntah bors,fat posref dalam am mcrupakan k.ep111,,~~n

pemenntah untuk melakukan sesuatu atau udak mclakukan

S Kebijakan pernerintah dalam art, yan~ po~1bf c!,dssarlcan atau ~P.laloo

dr.andaskan pada pcrmurau peruncbng-undangan dan b<:rs,fat mernaksa

Perumusan stra1eg1 dan 1c.,h,1:.~an pembangunan umuk mendukung

:,engembangan perekonoeuan dr pedcsaan menurut Nugroho dan Dahun (2004)

haruslah memuat (:) s1ra1eg1 dasar memecahkan masalah, (2) pencapaian sararan

rnernecahkan masalah, (3) kebijakan pendukung (secara ndak langsung). (4)

kcbijakan beronentast program (secara langsung)

Strategi dasar drarahkan kepada pengcnoahan semrmmal mungkm

keseruangan (gaps) arac keadaan sumber daya yang tidak IP.l"f"lk-'11 Sasaran

pemecahan masalah yang menyangkut penyerasran transformasi pembangunan


peraruan, mdusm dan jasa serta pcnguatan kejembagaan Kcb•Jakan pendukung yang

berpengaruh secara tidak langsung terhadap tcrcapamya 1kl1m yang mendukung

a'<11v1tas pcrckonorman aoalah pembangunan mfrastruktur, kebijakan ekonom,

makro, kehqakan penataan ruang dan pertanahan, pengembangan parnsipasi

masyarakat, kebijakan kepcmcnntaaan, sorta pembangunan kelembagaan Kebijakan

langsuog adalah p<"'n~e<l1Mn kebun1han langsung unnik penmgkatim p:odukttfitas den

pendapatan ( Nugroho dan Dahun, 2004)

Pandanga» konsep <'konnm, Keynesian mcnyatakan awalnya peran

pomcnntah adulah mendorong P"mbansunan untu~ menangg11lang1 market Jin/111'1;'

(kcga!!lllilll pasar), narnun fukta empmk Jusa menunjukknn hilbwa <11 berbagar negsra,

proses pcrnbangunan cenderung mengarah kcpada gov«mmt>nl fiutur« (ke8)lgalan

pcmcnntah) yang dampaknya Ji,lnh parah dan market :f,11/11,,, karena menciptakan

transacuoa cost lm,~g, yang mcnurunkan efiscins. ekonorm, rnengharnbat pemcrataan

dan pertumbuhan Gon:mnw111 P<>hcy jailur~ dapat tel)ad, akibat palaksanaan

pe.ubangunan secara lop down dun sentrahsuk Perencaoaan pcmbangunan wrlayah

sering d1salahart1kan sebaga, suaiu proses perencana yang mcngsrahkan masyarakat

untuk ruclakukan Lah1niya pendangan torsobut scbenarnya terutama sebagai akibat

dan proses pcndekatan perencanaan wilayah yang selama mi ddakukan pada

umumnya bcrsifat fup down Percncana wilayah pada umumnya melakukan secars

asirnetnk ya1:11 pernermtah rnemiliki kewenangan secara legal karcna rncmegang

amanat yang lcgt11m, padahal pemermtah berfungsi melayam/mcnfasrluasr

.nasvarakat yang berkcpentingan sccara tangsung dalam pemanfaatan sumber daya


21

(Rusnad), el al, 2009) Dalam paradigma perencanaan wilayah yang modem

perencanaan wi layah diarnkan sebagai bemuk pengkaJian yang sistemaus dan aspek

fisik, sosial dan ekonorm umuk mendukung dan meugarahkan pemanfaatan sumber

daya yang terbaik unmk memngkatkan produku l11as dan rnerncnuhi kebutuhan

masyarakat secara berkelanjutan

Menurut Nugroho can Dahuri (2004) salah satu sasaran utama pengembangan

perekononuan wuayah adalah penyelarasan transformas. pernbangunan penaman,

mdustn dan jasa lmplikasmya, sasaran tersebut udak hanya harus menjadr acuan atau

dioperasikan d1 dalarn rumusan cebnakan, tempi juga harus menoermmkan dan

membawa kepada kenaikan produktivnas Kebijakan-kebuakan lan5sung dan

pendukung yang dapat dtlakukan terhadap pemngkatan aknvuas perekonorman dan

yang dapat berpcngaruh langsung tcrhadap pengembangan agromdastn adalah

1•engemban11;an sektor pertaman dan pemngkatan ketahanan pangan

2 Penguatan kelembagaan

3 Pembangunan mfrastruktur [prasarana)

4 Kebijakan ekonorm makru

5 Keb.jakan pena'aan ruang dan portanahan

6 l'erluasan wewenang dan 1anggungjawab pemenntah daerah dan profesionahtas

dalam pelavanan pubhk

7 l'cngcmbangan kcmitraan pemermtan-swasta

8 Kerjasama antar wilayah


Pengcrnbangan sektnr penarnan ton-farm: dan penmgkatan ketahanan pangan

rnerupakan modal utama dalam pengenbangan agromdustn secara khusus

agrorndustn yang menangam P3Sca panen Menu rut Gunawan (2:lO 1 ) dalarn x ug,nho
dan Dahun (2004). pengembangan pertanian m, dapat dilakukan dengan

pengembangan produk-produk pihhan (komoduas unggufan yang mcmihki prospck)

dr wrlayah tersebut Peningkatan ketahanan pangan juga rnenjad. perhanan serous

pemenntah, tcrbukn c:lcngan d,keluarkannya lJC nomor 7 tahun I <)')6 tentang

kotahanan pangan, hal 1111 hertujuan agar kepentmgan konsumsi demesne scnanuasa

tersedia, terjangkau dan andal

Penguaian kelernbaisaan ekonom: masyarakat secara khusus wilayah yang

bcrbasrs pertaman, memnkberatkan pada pengarahan pengembangan nalun ekonorm

J:lcntuk kelembagaan ya11s d1p1hh dapa1 berupa md1111dua\ aiaupun berkelorrook

Pcmbmaan dan sosrahsas: drlakukan oleh aparat petnenntah atau bekenasama dengan

lembaga swasta. dan ma.~yarakat diben kescmpatan unwl menentukan pihhan-

pihhannya mcnu.1u kcpaduan dan equuas sosial. Parusipast masyarukat yang ba,k

dapat metrucu memngka1knya skhrn mvcslast dan peran sekror swasta dalam sektor

penaruan (Nugroho clan Dahun, 2004)

Kcbijakan ekonorm makro hcndaknya l>crtokus pada toga sasaran sccara

snmulan Jan berxesmambungan, yullu (a) pengendahan berJalannya mekarusrne

pasar berlandaskan aturan mam dan hak propertJ yang didukung oleh kepengelolaan

yang bask, (h) pengcrnbar.gan mdustn secara bcrtahap dan konsisten, dan (c)
23

perhaikan ntlai rukzr yang membenkan msennf yang cukup bag, pctaru (Nugrohu <1~11

Dahun, 2004)

Kebijakan penataa» ruang dan penananan disusun leb,h konsepsional dan

tenntegrast Diarahkan bukan hanya umuk menyerasikan pembangunan wilayah-

wilayah kota-desa dan rnelestankan hngkungan rrelamken juga sekahgus mengurangi

kescujangan kepemrhkan lahan pertaman Perencanaan ruang wilavah adalah

perencanean rcnggunaanipem!Ulfaatan ruang wdayah yang mtmya adalah

perencanaan psnggunaan lahsn tfand 11.,'I: planning) dan perencanaan pergerakan pada

ruang rersebu: l'ercncaru.an roang wrlayah pada dasarnya adalah rnenetapkan bag1an-

bagian 111,1Jayah ( ,..ona) yang dengan tegas diamr Pt'111ll!:l"naanya. (ielas perumukannya)

dan hagsan-bugian wilayah yang kurang/tidek diatur penggunaannya Bagi bag1an

ynn!j ndak dretur pen0gunaanya maka penaofaatannya d•~t1rahl.an keparla

mekamsme pa~a• Dalarn pelaksanaanya, perencanaan ruang wilayah rru

dl3inon,mkan dc11g1111 hasrl akhrr yang hendak dicapa: yarru tata ruang [Tangsn.

2006)

Berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun 1992 tentang penataau ruang.

dikemukakan defuusi tata ruang adalah ,11uJ11d snukrura. dan pola pemanfaatan yang

direncanakan maupun ndak Penataan ruang padn hakekamya adalah proses

perencanaan tata ruang, <Ian pengendahan pemanfaatan ruang yung benujuan untuk

memben zrah pemanfaatan ruang dan kawasan hndung Drscbutkan d, Pasal 3,

penataan ruang terdin dan kegiatan percncanaan, pernanfaatan, dan pcr.gcndahan

pemanfaatan ruang yang dilakukan d1::1ga11 uuuan terwujudnya tata ruang yang
2A

bcrwawasan hngkungsn, terselenggarenya peagaturan pernanfaatan ruaug kawar.an

hndung clan kawasan budidaya serta rercapamya tlta ruang yang herkuahtas bagi

kepenungan manusia Penataan ruang merupakan perangkat unruk mengupayakan

tenadrnya rencana pernanfaatan sumber d&Yl alam terutama lahan dan arr yang

rerbatas jumlahnya dengan selektif (tepat guna) clan seefisien {has,1 guna) mungkm

agar lerJ~mm pernbangunan yang berkelanjutan dan dtperuntukkan bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rskyat secant merata

Terdnpat kebutuhan y..ng jelas untuk menmilatk3n kernampuan orofesronal

~eh,ruh lembaga yang terl.bat daJam penee,akan snprcmas: hukum yaitu lembaga

eksekuuf lembaga peneaakan hul:um dar apar.u hukurn I lal mi akan memerlukan

perbaikan secara torus menerus pada kebuakan rekrunmcn, standar gaJ1, dan sisrem

y~n~ membenkan penghargaan dan sanlcs, terhadap kuahras ke,:,u dan pelangg;i.ran

hokum Scism kebijakan yang terkart dengan SOM tersebut, terdapst kebntnhan

untuk mcmpcrkuur l<l'1Ja$a1na antar lembaga (Nugroho dan Dahun, 2004)

Pengclolaan kawasan mdusm, seJak awal mernang sudah dibenkan korrdor

babwa swasta dapat 1n,.,,i;clola kawasan mdustn, bahkan dan beberapa kawassn

mdustn yang sudah uda, pcagclolaan dilakukan oleh swasta Pengernan swasta di snu

dapat juga diarnkan bahwa pengelolaan drkclola olch lernbaga profesronal non

b1rokras1, sekalipun bisa .iad1 keperruhkan perusahaan sebagian sahamnya adalah

nuhk pemenntah K1m11L1aan sektor pemcnntah dan sektor swasta (Jluh/1c1H'11'(JIC

coalmons atau PPC) yang lebsh terbuka atau transparan merupakan sala]; satu
25

langkah menuiu ~owrn,mct? atau tara-pemenmaoan }'ang bark dan beradab (Nugroho

clan Dahun. '.::004)

Melaun kerjasarna dengan beberapa kabuoaten/kota tetangga yang menenma

lcorh kecil pembagian sumber dava baru, mal.:a kabupaten kt>t.~ yang lebih kaya dapat

mcndukung pengadaan beberapa pelayanan dasar di ksbupaten/kota yang menenma

alokasi dana tambahan yang Iebih kecil Hal m; bukan hanya untuk kepentmgan

daeran yang lebih mukm (yang akan mendapat menfaat clan subsid: silang dan

1nv~tas1 '!>ilang) teiapi juga untuk kepennngen daerah yang leb,b kaya karena

pembangunan ranii lebih merata akan mcn1,>urar.g1 nngrasianrar wrlayah Kenasama

ant.ar pemenntah daerah brsa mMl?Jlmh,1 bcrbat,a, bent.Jk dasar sepern rnenc.ptaksn

um perencanaan atau kormsi mvesw, bcrsams atau peIT1hP.nt11kB.n kernnrasn dan

perjanjian ktg,atnn anlnr pernermtah daerab Benruk atau model yang dipihh akan

tergantung pada sasaran dan karakrensnk kegratan bersama iersebut (Nugroho dan

Oahun. 2004)

2.4. Faktor Pruduksi, Sarana dan Prasarana, dan Geografis dalam


Peogembangu Agroindustri

:Z.4.I. Fakter Prnduksi

Menurut Sukirno (2()():)) yang d.massud dengan faktor-faktorproduksi adalah

benoa-benda yang drsedrakan oleh alam aiau dnnptakan oleh ruanusia yang dapat

digunakan untuk memoroduksi barang dan jasa f'aktor-fakior produksi yang tersedia

dalam perekonomian akan menentuksn sampa1 d, rnana suaru negara dapat


26

mengzhasdkan barang dan jasa Paktor produksi yang tersedia dalam perekonorrnan

dibedakan pada empat jems yauu tanah dan sumber ah,111, tenaga ke.ja, modal dan

kcahlmn usahawan
Sumber alam dalam aspek pengembangan mdusm ataunun agromdustn

merupakan hahan baku yang d1B,unakan seoagat modal dasar berlangsungnya l<cgiatan

mtli:~tn Secara khusus lag, dr sektor agromdusm bahan baku yang drgmakan adalah

produk-prodnk pen~n,an PCITlbangunan agroindusm yang berkelanjutan, Soekartawr

i2000) menyataka« hahwa ketersedraen bahan baku perusahaan agroindusm yang

rersedia secara tepat waktu, k1111nt1tll~ clan kuahtas serta tcrsedia secara berkelaruutan

Akan meruarnm p1:,namp1lan perusahaan dalam waktu yang rclauf lama Usaha melalui

pendekatan pembangunan pertamen yan!:! berkelanjutan (.rn.wamahle agrtcuiture

de1•.:l~pm~n1) perlu drlskukan untuk n1enl:~pm pembangunan agroinousm yang

berkelanjutan Pendekatan ;,emhangurui.n sepern 1n1 antara lam dicmkan dengan

perhmya rnemperbaukan kcpenhngan masa depan, arnnya sumber daya alam yang

membcntuk produk pertaman tersebut udak boleh dieksplouasi scdermkran rupa

sehmgga surnber daya alam tersebut udak lagi mampu mendukung proses produksi

pcrtaman y~ng rncnghastlkan bahan baku perusuhaan agoindusm tersebut

Faktor yang ikut mcngambrl nndil besar dalam keseluruhan tahap

pengembangan agromduMn salah sanmya adalnh ketersediaan sumbcr daya manusta

[tenaga kerja] yang sesuai bark kuahtas rnaupun jumlah Untuk mencapai tujuan

pembangunan agromdusm. dukungan ketenagakcrjaan merupakan hal yang amat


27

pennng Pengembangan sumber <laya manusta pedu d1\ak;anakan sccara bail< dengan

memperhankan perubahan oneotesi pembangunan sektor pcrtaman (J\2.12., I 993)

Sockartawi (2000) mt21yebutkan bahwa kuahtas somber daya rnaousra (SDM)

adalah segalanya Pe~a11 penung SOM adalah semua aspek kegiatan pcrusahaan mulai

dan aspck manajenal sampai ke aspek keteramprlan Perusahaan seyogynnyn

memerlukan program pengembangan sumber daya manusia (/Hfman source

development) untuk memngkarkan SDM tenaga kerja Asumsmya adelah. kalau

kuahtas SDM nark maka perusahaan akan rnaju

Modal adalah barang atau uang yang bersama sama dengan faktor produksi

lahan clan rcnaga kerja rnenglesukan barang-barang baru Modal dapat bcrbentuk

uang kanal. uang gtral, atau lh,lam oennik barang yang dipakai dalam kcgiatan

produksi 01 dalarn suani perusahaan, yang disebut modal adalah seluruh kckayaan

pcrusahaan yang digunakan dabun usaha

Modal perusahaan terbagi atas modal tetap clan modal udak tetap Modal tctap

perusahaan adalah segata barang modal yang dmnhkr pcrusahaan, yang drgunakan do

dalam pelaksanaan usaba, akan 1ctap1 udak menghdang karenanya, rnelamkan dapat

digunakan berulangkah dalam jangka wahu yang benabun-tabun Terrnasuk calam

rr.odal tetap adalah bangunan, mesm dan peralatan Mocal ndak tetap adalah modal

yang dalam proses ;>mduks1 hllb,s pakar dan pada nap pengulangan produksr harus

disediakan kembah. Sumbet utarna modal yanu modal sendin l~qr,1ry <-»prralj dan

modal pmjaman (credu).


28

2.4.2. Sarana dan Prasarans


Prasarana (mfrastruktur) yauu sistem bangunan yang diperlukan terlebrh dahulu

agar srstern transportasi, relekomumkasj, dan sebagamya dapat berfungsi

Infrastruktur bcrupa bangunan-bangunan yang dq>erlukan sebelum keg1atan pokok

masyarakar dan pernenntah dapat beoatan untuk membcnkan pelayanan atau jasa

seperti prasarana transportasi (Jalan, jembatan, pelabuhan. bandara, [anngan hstnk.

jarmgan telepon] Pemhangunan prasarana (mfrasuuktur) mempunyai kegunaan

eks'.Crnal bac• pPtA~nnnrr ran, dalam am manfaamya dimkrnan bersama-sama oleh

ma~yara\:s.1 Prasarana ekonnmi meruJ11k p•M 111vesta.1 yan,g berupa jalan umum.

srstern pengangkutan, mgas), sistem pembuangan air. pelayanan air bcrsjh

(A1hsusm1ta, 2005i

Transpcrtasi sermg mcngambil pcran dom,n~n ,fa l•m perkernbangan

mfrastruksrur wilayah Janogan iraosportas. pada dasarnys. mempunyai dua fungs,

utama yaitu melayaru kebutuhan akan transportas, dan merangsang pekernbangan

wilayah Hal-hal yang senng m""Jaw permasalahan dalam pengembangan

agromdustn 1\an a;pck mrrostruklu< menumt Soelcartaw, (2000) adalah

a kurang mcmadamya mfrostruktur (J3.lan, komunikasr, air dan hstnk).

b kurangnya koordmasr mstans1 yang menangam mfresuuktur,

c rendahnya mfrastrukrur fistk,

d kurangnya lii.'1lllas gudang


29

2.4.3. Letak Gecrgafls Lokasi lnd~vi

Penentu peogambilan kepunean y,mg berkaitan dengan lokasi dikelornpokkan

menjadt dua, yanu yang berkanan langsung (k,a,J1onal j1c10rs) dan ndak langsung

inon-iocanorat .fac1or,i Berkauan langsung de;1gan fakror lckasi adalah faktor

mersia dan !ahtor hubungan dengan rmmmasi biaya transport Faktor rnersia yaitu

faktor-Iaktor spesifik lnkasi berupa sumber daya ulam dan hubungan sosial M101ma.~1

biaya transport nemubungan oengan pencarnm \oka:;1 ierbaik secara ekonorms, yartu

lokasi opumal (c,p11m11m location} yang memben keun1unga1t maksimal Keunnmgan

tcrtinggi dzperoleh apahila biaya paling rendah -tan!l pcndapatan yang tert.nggi

(Oald1oen1J 997)

Menurut Weber dalam Dald_1ocn1 (l~7) untuk incndapatkan biaya ten..Tldah

pcrlu diasumsrkan enam pra-kondrsr sebagai benkut

ta) wilayah yang seragam dalam hal tofografi, rklun dan penduduknya.

(b) surnber daya atae bahan mentah,

re) upah buruh, yanu ada upah yang telah baku anmya sama dunana-rnana, tetapi ada

pula upan yang rnerupakan produk dan persaingan aniar penduduk.

(d) biaya transponasi )"dng tergantung clan bobot bahan mcnlali yang drangkut atau

dipmdahkan serta jarak antara terdapatnyasumbcrdeya (bahan mentah) dan lokas,

pabnk,

( e J terdapamya kompetensi aniar mdusm,

( f) rnanusia uu berpikir rasional


30

Pendekatan biaya terkecil adalah pendeJ..aran dengan rnelakukan pengnnungan

biaya produksi dan nenasaran sena biaya uasnportasr dengan jurnlah hraya pahng

rendah Untuk mengctahui lokasi opnrnum .m drgunakan rumus

Benn input bahan lol.al


llerat l'roduk akhu

Bila mdeks lebrh hesar dan satu, maka pcrusahaan yang bersangkutan

dmamakan heronentas. kepada bahan balm, dan J•ka lebih kecil dan satu maka

perusahaan beronentasi kcpada pssar Pendekatanan anahsa pesar ym1g menjacr

faktor pertunbangan adalah jara], lokas: pasar dan penduduk Hal ,n, akan

berpengaruh lanw;ung ter'.1adap perrmmaan dan penawaran 1erhadap has1I produksi

(r,111p111) Hasrl anahsa kedua pendekatan ini d1pcroleh suatu perbecaan dan sc:g1 labu

Pendekatsn maksrmuhsasi laba adalah pendekatan yang dilakukan dcngen

memperhnungkau brays rcrkccil dengan JIIOg~auan pasar yang lebih luas seh,np.~a

dip0rolch laoa yang lcb,h op\1nllnn tGlassoo, 1,14)

Selam pendekatan biaya 1erkec1I. dalam pengembangan mdustn muncul

pendekatan penlaku (b"/,mw,ml opprood: j ),mg duawarkan oleh geograf Allen Prcd

Pred menyusun suatu rnatnks per,laku yang berguna untuk menganahsis pengambitan

keputusan atas berbagar alternanf lokasi Poogamh1IJ111 keputusan tentang lokasi

dianggap merupakan fung~, dan dl,a hal, yaitu (I) kuahtas dan kuamnas mformasi

yang dapa: diamau oleh seseorang, (2) kecakapan sesoorang da lam memanfaatxan

mforma,, te~:ehut Seorang pengusaha yang berbckal kec.akarM1 1.tn2,g1 namun

memrhkr mformasi yang terbatas skan menuhh lokasi mdustn yang berbeda jrka
'.ll

dibanomgkan dengan orang lam yang memihki banyak mformasr tetapi kec .. kapan

terbatas (DaldJoem. 1997)

Kuncoro t 2002) menambahkan populasi poiduduk JU!lll merupakan salah satu

mdikator dalarn penentuan lokas: mdustn, yanu scmakm padar sebuah lokas, akan

menank konsemrasi produksi Asumsmya, tokasr-iokas: rm menawarkan pasar lokal

ya,12 lehih luas danpada lckasr-lokasi yang la1:1 dan biaya tctap relauf cukup hesar

1101111< biaya transportas:

2.5. Sifuasi Pcrkembangau Agroindustri Pengolahan Jemk

Sadan Pcnchnau 1!11.11 Pengcmbangan Dcptan kl (2005) m~nycbutk1111 bahwn

lm.lone111a merupakan n~gm'it p~ul:lhas,I utama Jeruk dunia ke 13 setelah Vjomam

Walaupun produksr jeruk nasioal tergolong tmggi, 11a111u11 sebagian besar produk

,1oruk tcrserap pada pasar domesuk dalam bentuk bahan ~1.11:1ar dan ~eba!!•un kecil

bahan olaf;annya Irnpor jeruk 11ldon~1a tahun 2007 rncncapai 118 808 ton

,ooangkau eksoornva hanya sebesar 1,100 100 Selam mengunpur jeruk segar,

Indonesia ,111ga meng.rnpnr hasil olahan jeruk seperu konscntrat dan mstant jcruk clan

flavor temone. Teknologi peoanganan jeruk segar untuk ckspor masih sederhana,

sehmgga perlu diungkatkan sehubungan dengun memban.11mya jeruk nnpor dan

menmgkatnya tunnnan konsurnen terhadap mutu jeruk segar Sela111 1t1.1, teknologi

pengolahan juice perlu disernbangkan d1 Indonesia, bask untuk mernanfaatkan

keleb,han produksi, maupun untuk menauransi jeruk kaaluas rendah c, segmen pasar

jeruk segar I .ebrh lengkap lag1 Ducktorat Jendral Pengolahan dan Pernasaran Hasil
32

Pertarnan Deptan Rl (2004) atau yang biasa discout D1\1en l'2!TP Dcyta11 RI,

-nengeluarkan pohon mdustn .iem:< yang dapat dthhat dalam gambar dr bawah .m
Flavor
Kompcs
Dann {
In seknsrda
KtNttpos
Pakan tcmllk Proses utamn:
l'dll!UI
Peh11 Ei;sld..ast
Kuln -- All<ohol fenncnlMI
Flavor t:k~trak~I
:_... Man:,;illl Kenny Pcrcndeman &pcnt;cnngan

Buah Kaleng Pcsendrunan


A~nM • Pcrendaman
Ta11Mmnn Oagmg Mu,is~n : Percndaman
Ru•h
,leruk -- fluah Sela, Pcnghancuran clan ;>ctn:kRlao
San Bullh Pen!!,h:m.cunm
.luicc Pc11s)1ancur11:1
Tcpune Penscr1ngan dan pcuepw1g3n
Flavor Ekstmlcs,
Alkchol Fermcnta~1

):j111

Mcubel
Bata,1g~

-
~uBnkar

l<Byu bakar

Gambar 2 2 Pohon lndustn foruk ( Sumbct D11Jen P2HP Deptan RJ, 200,1)

Dr Indonesia. industn jeruk baru mulai berkembang dan masih terbatas pada

pro<luks, huah ~P.gar Dr uegara maju, mdustn jeruk telah dunulai sejak tahun J C/90

AdAnya tel<noloe• pcngolanan jeruk yang movauf diharapkan rnendorong industn

pengolahan jeruk dt Indonesra dapat herkemhRng dengan pola usaha kecrl menengah
:n

dan kluster. Te\..11olog1 un dunulai deagan telmolog1 pengolahan jcruk srap saji :rang

akan dukuu dengan pembuatan konsentrat dan pengolahan hrnbah

(http //pascapanen htbang deptan.go id{)

2.6. Kendala-kendala dalam Pengemban~an Agroiodustri

Pcngcmbangan sektor agro111dustn mempunyai iamangan tersendm uka

dibandingkan dengan industn 1naJ1ufaktur H~I mendasar yang mcojadskan kedua

mdusm rm berbeda, dikarenakan perbedaan karsktensnk bahan baku yang digunakan

pada agrorndustn dan mdusm ,m11ufak1ur Selebihnya, masalah-rnasalah

pengembangan yang drhadapi hampir sama dnemukan pada kedua jems mdustn nu

Sockartawt (2000) berpendapa., bahwa sjfat dasar clan bahan haku pertaman yang

membuat berbeda dengaa bshan baku mdustn manufak1u, adalah adanya s1fa\ mudah

rusak (pen,hahl~). beragam kuahtas dan lruantJtaS (mnah1hll:), volume besar tetarn

ruhn kecil (bulky). scrta besifat musunac Stfat yang dermkran mengakibaikan

perlunya teknrk rertcntu dalam pt10anganannya S.eperti mula, clan cara memanen,

mengangkut, rnengmm arau cara menynnpan h!lrus dengan cara tertentu sesuai

dengan jerus produknya Sifat dasar nu mengal<,hatru tcqadmya perbedaan cara

penanganan sclama proses pengolahan dan membutuhkan keterampilan tersendin

dalam penanganannya

Karakter rnudah rusak (pen<hahle) pada pro:luk penaman. khususnya produk

hortikutura menurut Sumoprastowo ('.WOO} draksbatkan masth terjadmya aknfiras

enzrmatrs dalam produk selepas panen Aktifitas cnzimans mengakibatkan terjadmya


34

peruhahan susunan kmuawi prcduk penaman },mg berujung pada rnenurunnya

kuabtas produk hmgg;, kcrusakan produk Untuk rnenjaga kesegarannya, berbagai

perlakuan dapat dilakukan, bcrupa pendmgman, perlakukan kmua, sena perlakuan

tekms lainnya Akibar <Ian s1fat produk penaman rm, maka da'.am pengeinbangan

agromdnsrn perlu dilakukan pemasaran yang cepat sesuai dengan nngkat ketahanan

produk tersebut serta diperlukan penanganan yang lebih han-han selama proses

peng-.in3kutan dan drsmbusi S1fa1 t,ulky (volume besar tetarn mla, kecil) produk

bahan baku h9,tl pcrrsruan, Soekartawi (2(00) berpeeoapar sifat hulhy produk

pertaman memerlukan tempal penyimpanan yang luas yang mengskitatka» biaya

penyrmpanan senu h1ayn transpcnasi rclanf mahal

Sela,n masalah mudah rusaknya pruduk penaman, salah satu karaktcristrk

produk pertaruan adalah hahan baku y,ing s;,.hag,~n besar bersifat musrmen Hal mt

akan berpengaruh kepada lonhnuttas baban baku Rahan baku yang bersifat musrrnan

mcngnkibatkan bahau baku mehmpah pada saur-saar tcrtenro. teuop, hna ndak ada

padn soot udak musim panom Kondrsr terputusnya pasokan bahan haku dapat

mengancarn opcrasronal agromdustn Hal milsh yant1 mengakrbaikan besarnya

pernmbangan investor ysng akan mengalokastkan modalnya di scktor a~romd11stn

karena mernpertaruhkan mvcstasr yang cukup besar (Soekartawi, 2000)

Lemahnya keterkanan kcgiatan ekonom1 bark secara sektoral maupun spasrsl,

terccnr 111 dan kuraugnya keterkartan antar sckior p.:rtaf)1an (primer} dcngan sektor

111,Ju~l11 (pcngolahan ), 3asa penunjang scrta kctcrkrutnn pembangunan antara kawasan

pedesaan dan perkotaan Pcrmasalahan s,fal produk pertarnan dcngan srrat mudah
3S

rusak dan bulky dan musiman. mcmerlukan teknologs pengemasan dan iransportasi

yang lebih spcsifik Hal mt merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan

pengeml>angan agromdustn relauf rendah jrka dsbandmgkan dengan mdusun

manufaktur (Rachmau dan Surnedi, 2002)

Sccara gans besar Soekartawi (2000) mengcmukaksn masalah-masalah dalam

peng~mhangJ111 agromdustn d1 Indonesia yartu

a beragamnya p~rrnasalahan berbagai aiiromdustn menurut macam usahanya,

\<hu~umya k.urnng terscdianya bahan baku yan11 cukup clan konunu,

b kurang nyatanya peran nernmdu~tr, d1 pedesaan karsna masih

berkonsentrasmya agromdustn <11 perkotaan:

c kurang konsrstonnya lreh1Jskan pemenntah terhadap ngrnmtlustn,

cl kurungnya fus1htn~ pemodalan [perkrednan) clan kalaupun Ada, prosedurnya

amat kctar,

e kctcrbatasan pasar,

f lcmahnya mfrastruktur,

g kurangnya perhatian tcrhadnp penehtian clan pengembangan:

h lemahnya keterkauan mdustn hulu clan hihr,

kualitas prcduksi dan prosesmg yang masrh belurn mampu bersaing; dan

J lemahnya enterprcncurshtp
36

2_7_ Landasan Tcori

Berdasarkan ka.11an pustaka c, atas, maks dapat disusun landasan konseptual

peuehuan yang a da dalam bcruuk landasan teon yang mendukung penelinan

Landasan teen tersebut adalah scbnga1 ber,kul

I Ernan et al (2009) berpendapa1 suaru ncgara akan mengalarm stagnasr bila hanya

satu sektor S>1Ja yang d1kembangkan Sebagm comoh sektor pertaman Y""S tanpa

nnkun oleh pcrkembangan sektor ,ndustn aksn mempcrburuk term ,>j· trade

sekmr pertanian terscbul ak1\,a1 keleb1han produks1 atau \cnasa ke')a Ahoatnya,

pendapatan di scklor penaman 1u111n (depres,f) dan rani:,sangim pem111aman

modal bani dan pembaharuan udak te,ang:,1rn8 lft!!• Langkah yang paling tq,at

dalam pernbangunan yang seunbang antara scktor p~1 ta1111'111 dan indusm akan

mcnghasrlkan hubungnn yang sahng menl!\lnrungkau Allllll)•ft sektor 1ndus1r1

yang marnpu menampung surplus produksi pcrtamau, u•n memngkaikan

pendapatan sek10, pertaruan Uem1loan JU!!,8 bila tc"1Jad1 surp'us tenaga :<erJa d,

sekior pP.rt,in,an yaue; dapat <l11ampung d, sektor rndustn, alum tctap nitonJi<ga

nngkat pendapatan y,Ulg trngg1 d1 sektor pertaman

2 Pcrkcmbangan agromdustn d1pe1ig.a.,iluoleh beberapa ha.I, yairu

a faktor produks: terdrn dan ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan modal,

b faktor sarana dan prasarana,

c laktor letak geografis,

d Iaktor peranan pasar.

e kebijakan pemenntah
.17

Ketersediaan dan kommutas bahan balm sangat menentukan keberlan,1ut.an

agromdustn dan merupakan pertimbangan penrmg bag: investor untuk

menanamkan modalnya d, sektor karena mem1hk1 resiko bcsar llntuk menjarmn

keberadaan agromdusrn dalam waknt yang relauf'Iarna. drperlukan jumlah bahan

bnku yang tersedra secara tepat waktu, kuanutas, kualnes dan berkelanjutan

Faktor yang rkut mengsmbrl andil besar dan keseloruhen taaap

pengernbangan ~~rorntlu~tn salah satunya adalah somber daya manusia (tenaga

keqa) yang sesuar ba.,k jumlah maupun lcuahtasnya SOM tcnaga kerja yang

rnemadar adalah segalanya karena :1hn menjarmn kemajuan rndustn Aspek

renaga keqa rnehpuu aspck r.ianaJerial sampai kepada aspek kctcrampr Ian tenaga

kerJunya

Modal usaha dalam pcngembangan agroindusm mencakup modal teUIP dan

modal borgorsk Moda! tetap berepa bangunan. per:ilatan dsn mesm, sedangkan

modal bcrgerak berupa barang hab,s pah1 dan unag ksrtal, uang grral yang

d1paka1 dolorn kegiatan proses produkr.i !Vlodal yang mencckupi ak.au menjamm

bertahannyu operasiouahsasr agromdustn

Sarena dan prasarana merupakan fsktor pendukung pcrkernbangan

agromdustn Infrastruktur yaitu ststem bangunan yang dipcrlukan terlebih dahulu

agar sistern transportasr, telckomunOOlSI., dun sebagamya dapat berfungsi

Prasarana berupa banguuan-bangenan yang diperlukan scbclum kegiatan pokok

masyarakat dan pemenntah dapat beqalan untuk rncmbcnkao pelayanan atau

jasa Sarana dan prasarana yang n.cacakup; serta dalam kondest baik akan
.18

rnenmgkatkan kemudahan mendaparkan layanan sena menmgkatkan kemudahan

akses dan suam tokas: kc lokasi laumya Kondisi piasarana yang mcndukung dan

sarana yang mencukupi akan mempengarum perkembangan mdusui dan kcgraran

ekonorm lamnya di suatu wilayah Prasarana berupa sisiem janngan yai,~ ada

yaitu berupa ja~mgan jalan, janngan telekomumkasr, sena janngan air

Faktor spasial menjadi bahan pertrmbangan permhhan lokasi mdus:n

dalarn rangka unn,k mempcrtahankan kclangsungan ujdustri tersebut Lokasr

berhubungan !\rat dcngan Jara.le ke lokast bahan baku, pusat pemasaran dan pusat

pelayanan Pemrhhan lu~M• mdnstn dengan menggunakan pendekatan biaya

terkecrl menurut teon Weber diasumsikan sebag.a, ketersedraan bahan baku,

porbandmgan bsaya transportast produk bahan memah dan produk 11kh1r

J .ell!k gcografls membenkan kond1~1 khmatologi dan suhu udn.ra yang

berbeda sualU wilayah dengan wilayah lamnya Loka.~• wrlayah yang berada d:

kcnnggian yang tmgg1 memrhki suhu ucua yang lebih rendah dibandmgkan

dcogan wslayah yang lel:nh rendsh Hasd-ha~ol penaman mern1hk1 ~,mt yang

mudah ru~al.. karcna suhu udara yang t,ngg1 dan kclembaban udara yang rendah

Suhu ruangan yang t1ngg1 akan mempercepse metsbohsme produk se.hmima

dilakukan upaya penurunan suhu untuk mengura11g1 kerusakan karena fakror

suhu ruangan Kond151 khmatolog1 soaru wrlayah yang mem1ltki suhu udara yang

rcn,lah dan kelcmbaban udara yang rclanf lebih 1mgg1 akan membenkan kondrs:

alannah yang cocok bagi pendman agromdustn karena dapat rnengurangt

percepatan kerusakau bahan baku dan menghcmat biaya pcndmgman ruangan


39

Tidak terscdianya atau kurangnya dukungan da11 falter produksi, faktor

sarana dan prasarana, faxtor lokasi serta pcranan pemeruuah secara keseiuruhan

atai: d1 bcberapa bagran facto-, akan menjadr faktor-faktor yang mengaksbatkan

terllambatnya \)Crkembangar. a~mmdust.rl pcngctahan ds lokas1 te1~b1>t

3 Fakror penentu perkembangan mdustn ada.ah berkauan dengan kebijakan

pe11~embangan mdusin Pemcnntah memegang peranan penung dalam

pengembangan hh1.1Akan mdustn Nugroho dan Dahun (2004) menyatakan

kebijakan langsung dan ndak langsung dalam pengembungan mdustn adalan

pwseinban1pn agnbssms den pemngkatan ketahanan pnn~n,

penguatan kelembagaan ekonomt,

3 penmgkatan kemarnpua« aparatur pemennrah,

4 pen1hangunan mfrn,1ruk1u, [prasarana),

S keb1Jokan ckonom1 macro.

6 kcbijakan penataan ruang <Ian pertanahan,

7 keb1JakW1 Pc11gembaogan partisjpas: masyarakat

Koryau, cl al ('.l,004l menyatakan kebuakan yang dtlskukan oleh msums:

pemenntah dan apaiatumya disebut sebagai kcbuakan pemenntah Kebuakan

pernenntah adalah rumusur keputusan pemcnntah yang rnenjadi pedornan tmgkah

laku guna rnengatarasr ma,alah pnhhk yang mcmpunyai tUJuun, rencana dan program

yang akan drlaksanakan dengzn jelas


40

2.8. Kerangka Poor Logis Pcnelitiau

l Modal
Faktor Produkst '2 Bahan Ralru
3 Tcnaga Kena

1 J arm gan Ja Ian


2 Sarana T ransportasi
Umum
3 F.is,l,tas Sumber energ,
\istnk
Sarana dan . 4 r as 1111.as Surnber bahan
Prasarana bakar
5 Jann gao air bcrsih
6 J .cmbaga Keuangsn
7 Fasihtas pcadokung Pl!'.RKEJ\-lBANGA;'\
tairmya AGROINlJUSTRl

1 Jarak tcrhadap pusat


F aktor Lokasi layanan ,___
( letak geograiis)
2 Khmatotogi
-
Kebutuhan
Pa.sar
- I Kebijakan
PcngemOOJ\g;m gnbisms
~ Keb1.iakan Penguatan
.:.
Kctembagaan
Dukungan 3 Kebqakan Perunglratan
Pcmenmah kcmaropuan (SOM)
4 Kebrjakan ekonom,
Makro
5 Kd;1_ialan
Pc-11eemhan@ll'I
parusipasr
BABIJI

l\.1ETODE PENELITIA~

Rab 111 i akan menjelaskan hahwa penehuan nu akan d1susun secara berurutan

dirnufa, dan pendekatan penehnan. lokasi dan hnskup penehuan, variabel penehuan.

prosedur peneluan, proses pcngumpulan data, serta tekrnk anahsis

3.1. PcndekatanPenelitian

Peucl I uan d1l11~ ukan dengan mcnggunakan metode kuaniuanf dan kuahtanf

dengan peudekatan dcdukuf rasionahsnk Sugiyonc (20101 mendefimsskan rnetodc

penehnan kuanutanf sebaga1 mctodc pcnchuan yang benandaskan pada filsafat

pos mvrsme, d1gunakan untok meneh\l pada populasr aL'\U saropel tertentu,

pengumpulan data menggunasan mstrumen penehtian, anahsis data bersifat

kuantrtatil/stansuk dengan tu.1 uan untuk mcnguji lupotesrs yang \elah dnetapkan

Metode kuautnauf dapat berupa mctodc survai dan meiode ekspenmen Metode

kuantauf dsgunakan iapab1la

a tnasalah yang rnerupakan 111,k tolak pcnelman sudah jelas,

b peoehn mgm mendapatkan informasi yang luas dan suatu populasi,

c i11g111 diketahut pcngaruh perlakuan/trcatmcm tertentu terhadap yang lain.

J 111gm mensuJ• hrpotesjs penelstian,

e mgm mendapatkan data yang akurat bcrdasarkan fenomcna yang empins dan

dupat diukur.

41
42

f ingm menguj 1 terhadap adanya keragu-raguan teatang vahdnas pengetahuan,

teon dan produk tertentu

Mctode Penehuan kualrtauf didefino;ikan oleh Sarwono l2006) sebagar suatu

proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman )·ang lcbih bark mengenai

kornpleksuas yang ada dalam mteraksi manusta Proses dala:n melakukan penehnan

rnerupakan penckanan penclman kuahtanf, oleh karena rtu dalam mclaksanakan

penehnan. pcnchti lebih berfokus pada proses danpada hasi! aklur Sueoynno (2010)

menambahkan bahwa penchnan kuahtanf sebagai penchuan yang berlandaskan

filsafat pospoaruvisme, digunaksn untuk menelm pada objek yane alar-nah, penehtr

adalah sebagai mstrumen; kunct, tekmk pengumpulan data dilakukan sccara

tr.angulasr (gabungan), analisis data ben.ifui indukt.rl'l\cuahta11f. dan basil penebuan

kuahtattf kb,h rnenekankan makna danpada generahsasi Satori Jan Komanah

(2009) berpcndapat bahwa pcr.chuan kuahtanf adalah penehhaa yang menekankan

pada kuahtas atau hal yang terpcntmg dan stfal suatu objek yang dnehtr dengan cara

n.endesknpsikan suatu keadaan yang scbenamya.

Sugiyono (201 O) berpendapat penelman kualuanf dan kualuanf berbeda dalam

hal aksioma, proses pcnclrnan, dan karaktensuk penehuan Aksiorna adalah

pandangan dasar Aksioma penehnaa kuantrtanf dan kuahtanf mehputr aksioma

tentang realrtas, hubungan penehtt dengan y,u,g dnehti, hubungan vanabel,

kemungkman generalrsasi, dan peranan mlai Pert,edaan sclanjumya adalah dan segi

karektenstik penelman Pcnelrnan kealrtauf drlakukan pads kondssi yang alamiah,


langsung ke sumber data dan penehn adalah mstrumcn kuncr, data yang :erkumpul

dalam bentuk kata-kata atau gambar, dan ndak dnekankan pada angka

Perbedaan dar: proses peoehnan adalah terdapat proscdur penehuan yang

bei-beda antara penehnan kuant11aur dan kaalnauf l'ada proses pcnehtran kuanutatrf

st pencht1 mernpunyai tujuan untuk menjawab masalah Masalah digah melalui studr

pendahuluan melalui fakta-fakta erupins, sclanJutnya djrumuskan dalarn kesimpulan

sernentara (lupotesrs) serta meneatukan metodel stratei,:1/ peadekatan/ desain

penehnan Pcnyusunao rnstrumen penelman dan pengambilan data drlakukan untuk

mcnjawab rnasalah yang sudah d1dapatl:an Data yang drperoleh diujt dengao

mcnggunakan metode UJl sransuk yang sesuai Proses yang terakhir adalah drlakukan

anahsrs dan penvimpulan

Berbeda halnya dcngan proses peeehuan kuahtanf dirnana pada proses

pcnehtran mi dapat drlakukan penehean langsung ke obJek1lapangan tanpa

mcngetarur masalah atau pcogetahuan tentang masalah tersebut masih mnnrn

Dengan mformasi yang diperclen setelah mernasuk. lapangan/objek, maka d1\alrukan

red<1ks1!foku, yang sclanjumya dilakukan pengumpulan data, seleksi data, anahsis

data serta penyrrnpulan (Sugrycno, 2010)

Kebcradaan penelnam kuatnanf dan kualnauf ndak perlu dipertentangkan

karena rncmpunyat keunggulan dan kekurangan iersendm Penggunaan metodc

kuanutatif dan kuautanf sekahgos merupakan p,:nggunaan metode peneliuan yang

sahng melengkapi (complement each others) Peu.!!,!!unaankedua rnetode mi sekahgus

dilakukan dengan catatan


44

Digunakan untuk menehtt objek yang sama tetapi tujuan yang berbeda, yartu

metodc kual uauf digunakan untuk menemuknn hiootesrs. sedangkan rnetode

kuanutanf digunakan unnik menguJ1 hipotests

Kedua metode \e1-..;o~t digeuakan secara becganurut

3 Metode penehtmn l..uanul31rf dan kualt1allfmem1l1lo paradigma yang berbeda.

tetapr dalam penehnan l.uatnauf dapat menggabungko.n tckmk pengumpu.an

data {bukan metudenya] sepcm rmsalnya pcnggunaan tnangulasi dalam

penehnan kuahtatif Dalarn penehtian kualnanf misalnya pengumpulan clata

yang utama rrnsalnya menggunakan kucs.oner, data yang drperoleh adalah

data kuantuanf Selanjuuiya untuk memperkuat dan mcngecek vahdalnas data

basil kuesioner tersebut, maka da:,at dilengkap. dengan observasi atau

wawancara kepaoa rcspondeu yang telah mcmbcrrkan angket tcrscbut, atau

orang lain yang memahami rnasalah y:01g drtelm Jika data antara kuesioner

dan wawancara udak sarna maka dilacak terus sarnpai ditemukan

kebenarannya data terseout Jika suoub demrkian maka proses pengumpulan

data yang dilakukan sedan mengguuakan rnetode kuahtanf seperti tnangulnsr

4 Menggunakan keoua meiode tersebut sccara bersamaan jika kedua metodc

tersebut sudah dipahami dengan :e~. dan seseorang tclah berpengalaman

luas dalam melakukan penchuan

( Sugiyono, 20 l O)

Hal yang scrupa dengan pouu keu€a clan tara care penggunaan gaoungan

metodc penehnan kuantuauf dan kualnauf th atas, Singanrnbun dan Effendi ( I 987)
44

1 D1gunakan unruk men,;-1111 objek yang sama Lei.op, tujuan yang berbeda, yartu

metode kuautanf digunakan untuk menemukun lupotesrs, sedangkan merode

kuanutauf digunakan unruk mengun nrporesss

2 Kedua me·.odc tersebut digunakan secara bergantian

1 Metode penehnan kuanntanf dan kualuauf memihk I paradigma yar.g berbeda,

1Arnr1 dalam pe,1el1t1an kuantanf dapat menRgahungkan tckmk pengumputan

dara (bukan metodenyal sepern rmsalnya penggunaan tnangulasi dalam

penelrnan ~u~l,1at1f Dalam pcneluran kuahtanf rmsalnya pengumpulan oata

ya:ig utama nusalnya menggunakan kucsioner, dMa yang diperoleh adalah

data kuanntauf Selanjurny» nntuk memperkuat dan mengecck vahdaluas data

has1l kuesroner rersebut, maka dapal d1'1engkap1 dengan observau atau

wawsncara kepada respondcn yiing telah membenkan angket tersebut, atau

orang law ya:ig memaherm masalah yang duelm Jika data untara kuesioner

don wa wancara ndak sama maka ddacak terns sampai duemukan

kebcnarannya data tersebut J1ka sudah demikian maka proses pcngumpulan

data yang dilakukan sudah mcnggunakan metooe kuahtauf'sepern tn.,r,gufa~,

4 Menggunakan kcduu metodc tersebut secara bersamaan jika kedua ruetode

tersebut sudah drpahami dcngan jelas, dan seseorang tclah berpengalaman

luas dalam melakukan pcnohnan

[Sugiycnv, 2010)

Hal y1111g sen.pa dengan point kchga dan tata cara penggunaan gabungan

rnetode penelman kuanutauf dan kualrauf di atas, Smganmbun dan Fffend1 (19~7)
45

rnenvatakan bahwa dalam memperkaya data d~11 lebih memaharm fenomena yang

drtehn drlakukan usaha untuk menambahkan mformasr kuahtanf pada data kuanntanf

dan disebut sebagai kombmasi pendekatan kuantnanf dan kualitauf

Dalam penehnan UH, terlebih dahulu drlakukan pendekatan penehuan kualuanf

yaitu observasi awal kc iapangan serta stud; lneratur unmk menemukan masalati-

masalah,pcnentuan fokus permasalahan. merumuskanmasaluh Langkah scl~njumya,

drlakukan proses peneht1an lcuantitatif yauu menennikan pendekatan penehuan,

menentukan desam penehtian. penentuan vanabel dan mdikator sew, tekmk

pengumpulan data Selar.111tnya ditentukan tekrnk penaumpulan data dengan metode

survai terhadap sampel dAl'I sejumleh poputasi teneniu Survai dslakukan untuk

mcrnperoleh pendapat masyarakat umum yang 1erd111 dan petam. pengusaha dan

aparat pemer1ntah tcnlan!! snuasr perkemoonsan agomdusm pengotahan Jeruk, taktor-

faktor penghambat perkembangan agromdustn serta peranan pemenntah daerab

dalam merangsang perkembangan agromdustn pengola.han jcruk d, Kabupaten Kam

Penulihan metodc kuanutauf dilakukan untuk memperolch mformasi yang luas dan

masyarakat dan berbagai golongan masyarakat tentsng objek yang duelin

Pcnggunaan tekmk pengumpulsn data pada metode penclinan k11ahlM1f Jllg,a

diiakukan pada penchuan mi Tekn1k pengumpulan data dunaksud adalah dcngan

melal<ukan wawancara mcndalnm kepada beberapa responden yans s11dah d1tentukan

sebclumuya. dengan perumbangan sesuai dcngan kompetet\SI masing-rnasmg sampel

Wawancara drlakukan untuk tuiuan memnoroleh mformasi yang lebih akurat terhadap

kondis: perkembangan agromdustn pengolahan jcruk, faktor-fakto! yang


mcnghambat pcrkembangan sena peranan pemermtah daerah dalam mernngsang

perkernbangan agrcmdustn Pcn.,1;11 juga rnelakukan obscrvasi :is1k lapangan unruk

rnemperkaya mformasr yang sudah diperoleh

Anahsis data dilakukan dengan cara menggabungkan ked1111 mctode anahs1!>

ya,tu UJ' stansnk IArhadap data primer (hast! survar) serta penJabamn dengan

memanfaarkan mangulasi data survar, wawar.cara dan observasi lapangan Hasrl

penehnan yang dmeroleh d1.1ahMkan dengan melakukan pendekatan deduknf

rastonahsnk de!tl!,ll•I lt1Juan untuk mcnggambarkan dan rnenJelaskan le11omena yang

ndn serta mencan hubungan antara vanabel-vanahel yang ada dan sekahgus

melakukan pembandmgan empm lapangan deneun teon-teon atau hteratur yang

sudah dikumpulkan

3.2. VariAbeJ, Jndikator,Tolok l.kur, Tekoik Pcngumpulan 011ta


dan Teknlk Analisis

Observasi awal iapangan sert:a kajian lneratur mengenai hal-hal yang

bcrhubungan dengan fakror-faktoryang mernpengaruhi perkemhAn!!,lln agromdustr:

pengolahan jeruk di Kabupaten Karo Dalam penclman mi faktor-faktor terscbut

d1p.d1kan mdikator ynng perlu duehu den duanyakan kepada respondcn yang akRn

d,:;urva, Vanabel, indikator, teknrk pengumpulan data sena tekrns anahsrs, dapat

dibhat dalam tabel benkut 1111


47

Tal,d 3 I Vanabel Penehnan

I f'a1tc ..
I toka-;

I Pcrall

·--'----- I_
48

3.3. Lokasi dan Li11gkup Peoclitiao

Penehtran rm diiakukan d, Kabupaten Karo dongan pernmbangan bahwa

wilayah tcrsebut merupakan wrlayah dongan oasis portaman dengan komodrn andalan

jeruk siaro Namun d1 Kabuparen Karo, tmggmya aknfitas ussha d1 bidang pertaman

udak didukung dcngan kcseuubangan sektor agromdustn pengolahun scbagai ,;alnh

saw subsoktor pcrtaman yang sangat mcnentukan dalam keberhasrlan pertaman

3.4. Penentuan Sampel

Peuentuan sampel d1laksan11kan dengan tekm!I. dispropornonal snontied

random .1<1111fhrtg [sampel berstrata secara udak porpossonal]. Sugiyono (2010)

berpendapat bahwa tekrnk iru digunakan unruk menentukan jurulah sampel b.l~

pupultts1 berstruta reb!.p1 kurone: p!<.>JK>1s11J11al Dalam penehnan mi kelompok sampel

yany akan dijadrkan rcspondcn terdm dan petam jeruk. pengusaha yaog bergerak di

btd!lll!! agnbrsms jeruk, serta aparat pemenntah yanji rnonangam agromdustn

(terrnasuk a3nh1sn1s) hasrl-nasil pertaman yang ada d, Kabupatcn Karo

Hasrl pengumpulan data dan mstausi pomenntah (Dmas Pertaruar, dan

l'erkcbunan serta Dinas ~operas•, Ponndustnan clan Perdagangan Kabupaten Karo).

diperoteh data iumlah pengusaha yang oergerak di b•darig agnbisrus jeruk sejumlsh

41 umt usaha Jems usaha agnbisnrs jeru]; im terdir; dan I urut usaha dt b1dang

agro1r.duslr1 (pernbuatan marusan jeruk) serta 40 unit usaha jasa distnbusr jeruk

Jumlah petam jeruk yang tersebar d1 lnna lokasi sentra produks: jeruk 1Kecamatan

Kabanjahe. Ttgapanah, Barusjahe, Simpaug Empat dan Mun~) be1iumlah 49S I


4'1

petam Jumlah aparat pemermtah yang bedmbungan agromdusm pertaruan dan

penanganan pascapancn serta badan usaha yang bekerja sama dengan pemcnntah

(pengelola Sub Terminal Agnbisms di Kecamatan Merek], mermlik r jumlah total 9

orang

Scsuai dengan jurnlah populasi yang ada sena tujuan pengambilan data cla.ri

berbagai aspek masyarakat (sampe) bcrstrata), ruaka metode pengarnbi lan sampcl

yang dilakukan adalah metode disp1vport1011al,·1rw1J1cdrandom sampling Hal mr

diyakrm karena perbandingau jumlah sampel pada masing-masing strata sangat

berbeda jauh Sehingga dengan deuukian rmcran jumlah sampel yang diperoleb

adalah

Sampcl pengusaha - 41 Ollillg

Sarr.pel aparat pemenntah = 9 orang

Sampel petam = 50 orang (hasil pembulaian)"

Carstan • sarnpel petam d!llmb1! dan l % dan jurnlah populast pctam jeruk

3.5. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap pcnehnan yang dilakukan adalah sebagar benkut

a Obsercasi pcndahuluan tentang kegratan ai.=mdustn pengolahan jeruk dan areal

pcnanaman jeruk yang ada d, wilayah Kabupaten Karo.

b Mcncnruknn fokus ponclman

c '.\1crnmusl<an masalah penelruan


so

d Merumuskan Iandasan teoreus yang menJadt bahan acuan penyusunan tuhsan

untuk melakukan kcgiatan pene'inan

e Merumuskan metodc penehuan yang digunakan tennasuk vanabel-vanabel yang

d,gunakan

f 'vfengumpulkan data sckunder dan berbagai mstarui pcrnenntah

e Mengnmpulkan data pro mer dengan mengsdakan survai dan sekahgus melakuken

wawancara kepada petam, pengusaha dan aparat pemenntah yang sudan

drtemukan

h Melakukan anahsts data kuantitanf'dengan UJ• stansuk Spearmanrank.

Melakukan pembahasan has1l pend,han .-Ieng.in menggunakan pendekatan

dedukuf rasionahsnk Pendckat.in ded:ik11f rasionabsuk diharapkan ak.an

mernbenkan garnbaran d, lapanga:1, hubunl!'dll ko:els.~1 antara vanabel

terpengaruh dan vanabel yang drpangaruhi scrta membandingkan s1tua~1 empm

tapangnn dongan reon-ieon yang ~udah oda

J Mcnyusun kesimpulan dan saran penehuan sesuai dengan hasil penehnan dan

pembahasan

3.6. Teknik Pen:ambilan Data

Pendekatan yang dilakukan pada penehuao 1111 adalah pendexatan kuanntauf

dan kualnauf Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif berupa angka-angka,

serta data kualitanf berupa mfonnasi [pcmyataan), hast! observasi lapangan berupa

fcto-foto dokurcentasr, mformasi lapangan (pcnsnwa) dan peta-peta Berdasarkan


SI

sumber datanya, maka data yang d1peroleh merupakan data pnmer dan data sekundcr

nna pnmer dikumpulkan dengan cara 1':omumkas, langsung tfac« to .fiu:.:) sccara

hsan maupun tortuhs Tekmk uu dilakukan untuk mclakukan penyebaran angket

kopada scmua sampel scrra wawancara kcpada sampel tujuan Selan: Hu .iuga

d1lakukan observas, l~ngsu'.lg ·~ntuk mengamau dan :ner.catat geJala-gejala yang

tampak puda objck pcnclrtran

Data sekun<ler diperoleh clan 1nstanS1 pemenntah )"dll,A mermlrk: hubungan

dengan u1fom,~s1/dam yang akan diperoleh Instans. tersebut rerdln clan Badan Pusat

Stausnk Kabupaten Karo, nadan Perencanaan Daerah Kabupeten Karo, Dmas

Kopcrasi. Penndustnan dan Pcmaaangan Kabupaten Karo, Dmas Pertarnan dan

Perkebunan Kabupaten Karo, serta Dmas Pemubungill'I Kabupaten Karo Data-data

yang djperoleh bcrupa inform:is1 ekonom], lrcuangan, kependudukan, mfrastruktur,

serta pcta-peia spasial

Oala.m rnenmgkat'<an d'is1cns1 da.n etekt,fo:as penelmsn, drgunakan alat-alat

bantu pcnelernan berupa a lat tuhs-menuhs, formuhr kuesioner, pedoman wawancara,

kamera foto, GPS, video, sertn alat transportasi rod, dua Pada pengumpulan data.

penehti Juga d.bantu oleh I (sanr) orang asisten peneht; yang bertugas mcndampmg1

selama proses pengambilan dale berlangi;.ung


52

3.7. Teknik Analisis

Analisrs data adalah suatu usaha atau keg,atan mcnycderhanakan penyajran data

sch ingga mudah untul.. drpahami dan dnntepretasrkan Seema, dengan judul penehnan.

maka tecnik analisa yang digunakan adabh peaclaahan desknpnf dcngan pendekamn

yang digunakar. adalah 1..-uantotallf dan ~uahtattf.

Sarwono (2006) hcrpcodapat bshwa "J' stansnk sobagai alat anahsis dalam

penelman kuuntuau f merupakan hal _yang waJib, karcna stansuk merupakan alat ukur

yang akurat dalam mcnchu hubungan antru vanabel yang drtelrti D31am memrhh UJt

sransuk fuktor yong harus drperhaukan dalam pcncntuan 111inya adalah jcms data

yang d1~roleh dan JCOIS l\\µvtesa yang dtgul\ll~an Jems da1ls berupa data nnrn,na.l,

data ordinal dan data interval ra110 H1pmes1s )"dlllj iH?Jm digunakan dalam penehnan

~aotitat,f adalah hrpotesn desknpnf, komparanf, dan asscsiauf

Jems datn kuannranf yang dipcroleh p..Ja penchtoan uu adalah data ordinal

(berankmg) dengan rems h1potes1s assos,a11f Sug1)·ono (2010) berpendepat bahwa

lllpotes•s a.-.s1,s1a11f rnerupskan jawabsn sememara terhadap 111l>:ialah

assosiattf!hubungan yailu menanvakan hubungan antara dua vanabel atau Jebih

Terdapat bennacam-mac2m tekn1k starsuk kcreiasi yang dapat dtgunakan untuk

mcnguJt hipotes.s asosreuf Sebagai pedoman uoluk memihn teknik korelasi dalam

pengu] ian hrpotests terdapat dalam I abcl 3.2 benkut 1111


53

Tabel 3 2 Pedoman untuk Merruhh Telouk Korela.s, dalarn P1;r1guJ1an Hipotesis

! l\'bcam/tingkal:rn dat.~ T cknik korela~i yan~ digtJllakan


---·- -
Nominal Koefissee konungens,
-
Ordinal , I Spearman rank

. I 2. Kenda/"/ au

Jjj
Interval :Ian ratio I Pearson product moment
Korelas, ~ncfa
Korejasr parn,al
Sumbor Sugryono (2009) ·-- -------
Berdasarkan j~n1s data kuunntat1f y3flg dipcroleh dalam penehnan ru, mah

maka uJ, stausnk yang d1gu1wlmn ndalah tekrnk korclasi Sp,:arm,m rank Sarwono

(2006) menyatakau korelasi be1Jet1Jat1g (Spclllman rank order corralanons berfungs.

untuk m,:11,:n\ukan be~amya hubunsiu> dua vanabcl \gcJaln) yang bers\..ala ordinal

atau uta bcrjcnjang s,asa11ya dam yang daanalms merupakan angka yang bc1Jon,ang

misalnya l .2.:\,4. dan 5 Augka-angka tC11Scb111 sebensmya bukan angka sebcnumya

teta;:n banya simbol s•J~ Olrh karenn itu, korelasr in, termasuk UJl sta11st1k non-

parametnk Ucsarr.ya korelasi adalah o sampai dengan l Korelasr dapat po$tt1f yang

artmya searah, arnnya J ,k.i vanabel pcr.ama bes,,, inaka vanabcl sedua sernakm besar

Jugo Korctasi neganf artmya berlawanan arah Jika vanabe. pertarna besar maka

vanabel kedua sernakin mengecil Korelas1 Speunnan rank menuhki 1 umus

dirnana
6~·· rho,. = koefis rcn korelasi
rho"' - !'- ( N. 1 l
D = n!ffenmce [perbcdsan antar JenJane)
N = Jumlah responden
54

Sebelum dilakukan anahsis data, terlebih dahuhi dnentukan mstrurnen

pcncnnan Instrumen penelman digunakan untuk meuguku.- mla: vanabel yang

ditehn Dalam penehtian sosial karena data yang rnpcroteh dalam bcnnik pemyataan

atau pendapai, maka terlebih dahulu disusun skala sikap untuk mempennudan

pcngukuran Dalam penehuan m, skala sikap yang chgunakan adalah skala Lskert

Skala Liken digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan pcrsepsi seseorang arau

sekelompok or<1n8 1Anrnng fenomena. l)engan skala Liken, maka vanabcl yang akan

d1ukur duabarkan 111enJad1 mdikator vanabel dan selanjutnya d1Jad1kan scbagai nuk

tolak untuk mcnyusun item-item msrmmcn >111tu berupa pertanyaan atau pcrnyataan

Pemberian skor d.gunakan unruk lebrh mempermudah anahsts data dalam bennrk data

kuuntuauf ( Sugiyono. 2010}

Setelah dilakukan penyusunan pernyatsan tentang kondist perkcmbangan

ngro1ndus<.r1 pengolahan jeruk serta faktor-faktor yl\ng diduga rnenghambat

pcrkcmbangan agi-01ndu~tn pengolahan jcruk ch Kabupatcn Karo, maka dircntukun

skala srkap dan skor ~ebaga1 bersku]

Scbagai contoh

"Bagaimanakah pcrkcmbangan agromdustn pengolahan jeruk d1 Kabupaten Karo",

maka skala sikap clan skor untuk stem pertanyaan terscbut adalah"

a San1:1at 11da1' berkembang skor


skor
..,~
b Tidak berkcmbang
c Ku rang bcrkembarg skor .l

d Berk em bang skur 4

e Sangat berkemoang skor ~


55

Langkah sdanJutnya adalah mclakukan pembahasan dcognn earn

mendesknpstkan/menggatubarkan perulapllt masyarakat tentang kcndtsi

perkembangan agromdustn pengolahan jeruk d• Kabuparen Kaeo, faktor-fakior yang

mempengarulu perkembangan agromdnsm dan peranan pemcnntah dnlam

merangsang perkembangun ag: oindustn Tnangu las, data ddakukan untuk lcbth

menjelaskan takta-fakta yang tampak, mencan hcbungannya. dan kemudtan ditank

kcsunpulan berdasarkan hasil UJI stausuk clan pembahasan


BABIV

DESKRIPSI WILA YAI-I PENELITIAN

Deskripsi wilaym, penelhian terdiri dari kondisi lisk dasar, kcpendudukan dan

perekonomian. Kondisi fisik dasar meliputi ko,1disi geografis dan administratif

topografl, iklim dan curah hujan, jenis tanah dan penggumwu lahan. Kondisi

kepel'dudukan meliputi jumlah, dlstribu.qi, dan kepadatan penduduk, pertumbuhan

penduduk. kemposisi penduduk berdasarkan golongan umur, dlstribusi penduduk

berdasarkan lapantian usaha. Aspek per~onomlan mtllputi ~truktur perekonomian

Kabupaten Karo

4.1. Koodisi Fislk Dasar

,.1.1. Kondlsi Geogratis dan Admioi.~tni.tif

Kabupaten Karo bcrada di Propinsi Sumatera Utara terletak 78 KM dari Kota

Me(lan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis letak Kabupaten

Karo berada di antara 2"50' - 3019' Lintang Utara dan 97055 · - 93°.,8' Bujur Timur.

Kahupaten Kato t.erletAk di jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya

mcrupaken clataran tinggi.

Secara administratif Wilayah Kabupaien Karo memiliki luas 2.127,25 KM2 atau

212.725 Ho dengan 17 Kecamoraa dan 258 Desa'Kelurahan, dengan batas-batas

administrasi sebagai berikut:

56
51

a. scbelah utarn bcrbatasan dengan Kabupaien Langkat dan Ksbupaten Deli

Serdang;

b. sebelah selatan l>erl>atosan dengan Kabupaten Dairi dan Kahupatcn Toba

Samosir;

c. sebelah timur berbatasan dcngan K.abupaten Deli Serdang dan Kabupaten

Siinalungun;

d. sebelsh barat bcrbetasan dcngan Kabupaten Aceh T enggara Propinsi Nangroe

Aoch Darussalam.

Tabel 4.1. Tahcl Jumlah Desll/Kclurahan serta Luas Kecamatan di Kahupatcn Karo

No. ·-Kecamatan Jumlah l.uss (Km2) I Persentase -


Kelurahan Desa Luas
i-
I
..'-
Mardingding ·- 12 267.11
K~11matAn (%)
12,56
I-·
2 Laubaleng
,' Ti11ahinaiil!a
·- . I
15
18
252,60
160.38
I 1,K7
7.54
4 .luhttr
s Munie - 24
22
218,56
125.64
10,27
5.91
-~
L=-
l 95,70
- 6 Kuiabuluh
7 l'ayung
-
. 16
8 . - ,--.
47,24 2,22
86.76
8 Tieanderket 17
- ,_4,0~-
9 Simoang Emp-;;i-
- 17 93.41! 4,39

-· JI
"12
10 Naman Teran
-
~ Merdeka
..
Kab1111Jahe
__ ..
~I
.--
14
9
.s
87.82
44,17
44.6-5-_ 1 ...
4,13
·-
2,0ll
2,IQ.
Bera:,tagi ·-- lAJ·-
13 4 5 '--. 30,50
--
14 Tisaoanah - 22 186,84 8,71!
15 Uola( Raval i 7 - 32.25 I 1,52._
16 Merck 19 125-51 5.90
17 Barusiahe I I ',I 128.04 6,02
-·-
Sumber : Rekapitulasi data dari Kecamatan Dalam Angka, 2009
:I:
<
a:
w
<
0
z <
-cno ~
r I i,.1
i
!! Lil 111_ IliL.
go
I!
00
V)

;§ a<
I ~
~er !11~~~~~~~~~~~ e
<"::i;o J. sj . <I)

I

I II
t- - :c: - I-~
OZ<o en c
c
""-,< -z
.
J $1:~
.!! ca
z~O~
Zw l = ....
a."'
<(/)~cc
~~<I)~
< ... <<
o:,~>
z"iiic>
~I-
o<(
<( a..
.~ ~JJ11 ,IL,IJ,
lis) ~ ! a
~
1~
·8
~~
l5~
~~
W<ccO
Q'.: IJ.. UJ >
w
a. >
z
<(
I-
:::>
a)
0

41 1 .d
p! ?.? . ii
:i
.!!l!!
-.,,
8~
a:
w ::::>
w<(
a.. ~ . '; !JjjJ! i
'I ... ~~ ! ~~
r· ~ :;a:g
~ "O
a. ;.r
0
c
..
11 I I
(/) c e
0 C> j ~" i ~
i• •. Ui
I
<
::i;
I
I
j ,ozz
; ~~
...J I ii!-«
e 8 5l
N
:,

"'5
..
,.. 1iii
(U

-8

}

a: t-
.0
~ ~
cu
ca:,
0 0
~
:i
iii c::
... Q) ....
.,, "' tll
;
::;;
o,
:J
.D
•" «!
:i
"
<ll
«!
!::
V)

c::
E
-0
~ ·;:::: ~ -e

-
: "<ii
0 I
~
(IJ .ri 0....
~ ~
<O
C>
c
ro ~
_J
t ~
.ri ~
:,
.D
(IJ -:s
~ m ~
.!!!
:) o
"i
!?
:!: " !?
:!I

•8
I
/
/
_______ / /
,,.-·
''
59

4.1.2. Topoierafi

Uitinjau dari ktmdisi topogmfinya, »ilayah Kabupatcn Karo terletak di dataran

tinggi bukit barisan dengan ketinggian 120 - 1.600 meter di atas permukaan laut.

Daerah Kabupaten Karo berada di daerah dalaran linggi bukit barisan dengan kondisi

topografi yang berbukit dan bergelombaug. Di daerah ini banyak ditemui lembah-

lembah dan alur-alur sungai yang dalam dan lereug-lerecg hulcit yang curam/terjal,

Persentase luas wilayah Kabupaten Kam berdasarkan ketinggiannya dapat dilihat

scbagai berikut:

a. Daerah kelinggian 120 - 200 meter dari permukaan laut seluas 28.606 Ha

(13,45%).

b. Daerah ketinggian 200-500 meter dari permnkaan laut seluas 17.856 Ha

(8,39%).

c. Dacrah ketinggian 500-1.000 meter dari permukaan laur scluas seluas 84.892 Ha

(39,91%)

d, Dacrsh ketinggian 1.000-1400 meter dari permukasn laid. scluas 70.774 Ha

(33,27%).

e. Daerah kctinggian diatas t 400 meter dari permukaan laut seluas I 0.597 Ila

(4,98%)

Berikut ini adalah peta morfologi K.abupaten J< aro:


... .~ - ;
-
0 ~
~ ~
t;: l!!..
'If I o t-. tt

.J::..
2 "'

~01110

_/
...
0
(ll
:::£
c
....
Q)
(ll
0.
:::,
..0
(ll
:::£
t.;:
...00
(ll

0
0.
0
f-
flQ)
0..

C"!
~
...
(ll
..0
E
(ll
0
61

Ditinjau dari sudut l<emiringan/llelerengan tanahnya, wilayah Kabupaten Karo

dapat dikclompokkan sebagal berikun

Tabet 4.2. Pcrnbagian Wilayah Kabupaten Karo Berdasarkan Persen Kclerengan


f N~--·Perscn Keiereng
an r Luas (Ka) Persentase cemadap
)

=t="·~
lues wiloyoh Kab,
J Karo(%)
-----------
!. 0-2 % (datar) 11,24

74.919 ]5,22
2.
,__ _
2 - 1 S % (Landa i)
__,__ ·----·
19,35
3. 15 - 4-0 % (Miring) I 41.169
---· --· ·-
4. > 40 o/o (Curam ) I 72.737 J.5,19
- -------- ·- 2009
Sumber : Karo dalam Angka,
-- -- - - -·

4.1.3. Iklim clan Curah Hujan

Kabupaten Karo bcriklim tropis dun mempunyai dua musim yaitu rnusim hujan

dan musim kemarau. MLL~im hujan penama mulai bulan Agusfus sampai dengan

bulan Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei,

sedangkan rnusim kcmarau biasanya pada bulaa Februari, Juni dan Juli.

Tipe iklim daerah Kabupaten Kaw adalah E2 menunrt klasifikasi Oldeman

dcngan bulan b~ah lcbih tiga bulan uan bulan keting berkisar 2-3 bulan atau A

menurut Koppen denga11 curah hujan raia-rata di atas 1.000 mm/tahun dan merata

sepanjang tahun. Curah bujan tlll1u11ai1 berkisar antara l.000-4.000mmltahun. dan

curah hujan terbesar terjadi pada bulan basah yaitu Agustus sampai dengan Januari

dan Maret . .lumlah hari huj2m tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu sebanyak 20

bari dall terendah pada bulan Februari sebanyak 8 hari, Suhu udara berkisar antara
62

l 5,9°C sampai dengan 22.2"C dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 88 pen.en.

4.1.4. .lcni~·rannh

Secara umum jenis tanah di Kabupaten Karo terdiri ala~ lxberapa kelnmpok

yakni alluvial, grumosol, andosol, latosol, podsolik serta regosol. Jenis tanah tersebut

mempcngaruhi tingkat kesuburan tanah, mempengaruhi penggunaan lahan serta lebih

jauh rnempcngaruhi produkiivltas hasil pertanian.

4.1.5. Pengguo11llu Lal1110

Secora umum penggunaan lahan di Kabupaien Karo tahun 2009 didomiM~i

oleh laJ11111 tegalan atau ladang 611.012 Ila (31,97%), hutan ncgera 60.16() ha

(28.28%), Kebun rakyal 21.291 (10,01%) dan guna lahan lain sepeni pcmukiman den

pekarangan, sawah, padang pcnggembalaan, hutan rakyat, tambak, rawa dan kolam

seluas 63.262 Ha ( 29, 74%). Lahan tegalan/looang pada umumnya ditanami tanaman

buah dan sayur-sayuran scmusim (hoitikulrura). Penggunaan lahan di Kabupare«

Karo pada tahun 2008 secara lengkap dapat ditihat dalarn Tabel 4.3 dSJ'I p~la guna

lahan dapat dilihat dalam (iambar 4 . .3. berikut.


-
-~·
g ~
"" '"' ....
-..
;:::
<I
e~
M

"'
N
,.
;,)
~

-
s-
"'
~
~
~
~
-
...I:!
...
-o m
~ ~ .....
.."' "' ... .... ...N
~ :;:
~

.."' - ..... ,- s.."' ..


:2 ~
0
:i;
"'s
-;
--...••
N :;;
"'
!::,
·--
... ..
~
!:! !:!
~
N

- ...
:;: ~ ::l

..
1l!
"'~ ;.; ?i!:!
m Si
~·1
M

s
ii~ ;!;
~ :;
ll
,,; ~
cN ~
st ~ ...
3. M
,,! .,; ~ :Ii
~
~
; •c
e

..
.... .'.l
°' ~
... -
c
~- -I :! e ... "' ~
' ' ' 0 0
•n :.1 0
m ~
0
N ' ~
"o.!!e~
~
~ "=.,."' ' S: ' '
'-· ,-'
' '
- ,...__ .~
' ~
~ .8

,2• •
~
: ' :;! 0

"'
' :,\ ..
~ ;::; ' ' ' s
-
'
-
Sl

..... .. -"'
M

....
s- - s
~
"' !3 ~ s
... ...
- ~ ~
-
~ ;:; ',l ~ N
.... i;1 ~ ~ ••
0,
~
0,

:::1
M

" '.!:
..
N
~ .!
'
....."'
:!
I ~
-- ~ '
I

' ' . ' ....e- ,. ....


"' ~ ' ' ...
•n
m

-
&.
~
i~
N

"'
N
"' :ii

-
N

"
..
.... 0 .."', ..s ~ :::l ... e0 s 0 ' ..-
~ ' ' i-o ii. "'-
-
M
....
" 0
~
i
N ;!;
~ li• ~u !::: ~ "'
~
N
~ "' "'" N

. . .
;:! :,: .:

s- §- • "'·~
" •5 ....
~
V.· a ~ ~ ..
" °2~~
.:.ti
0
~ ~ ~ ::!
-
0
111
N
-
:!: r- ' i2
.... ~ ' '3- ;;
"'
,A

. ~.;.,;
-.. .. .. .. ."' "' - '
<., .M

. -Ii~ "' .... g :g


-
n
~ ~ 0 0 :!: 0
~
0,
' ~
M
!;;
....
:!l!&.x:~ •
c ~ "' •• ~ -,. 4
.,;
N

-
e
lll~~i
0
" ,.,"'
"' .SI
0

"' s....- ;:::"' -


~ ~ ~ ' 8
N
~
~
n
.. ' ~ ~! ~

.. .. ... "'.... "'.. ... "' ...... l


6- ~.
.z "
~, "'.. .....-
1
··f--·

- - "'
-. ~ ~ ~ 0, N

-
~ •n ~
~
-
2: !,;; ;; :;:: 0
- :::. ~ 1li
·1o N
•n ;:::
....
0,

:l "' "' "


.. ..; ~ ~ ~

.... .. '"
~~

-·- .........- .."' -....-- - "'.... s'" " ..."'•• ..


... :c I
u ., ;;;
~I ;!; ~ ~
~ ~
~ ~
S:
....:!: -,. ~
~· !? tl
~3 - "l
0, N
;:;
~~~
.. .__
.....
----
i~ ~~,.. "'
g
~- ..."'
~ ,o
~ ~
- .,.
"' "' "' ~
....
0
0,
0
"'
~ ....
~
.... ..."'
0
~
<•
~ ....
~
...::l - "'
~
-
Ii
li .ll
!! •~

--"' :.
~
... e .,, ;t.., ~ ::"
0 . ,i ....
~ '
-
'::l 8::l
i:. ~ ~ ~
"
N 0

1i "' :::
-··
~
-a. ~ ~ ' ' "' ' ' ' ' ' ' ..-
1., i!
<,

-
~,
N ~ " "1
N

. -
-
~
~
-
~ ~
si ::-
0
~ § a- ...,- ;;; l<l ~ :: ~
<> ~ ~
...
F;l ~ .;
...,

..-
v,
,___. !,! "

~~
~ ... ~~-...
~ '
--
~ ' t ~
~
. ~ . 'j ·' ' ...
~
~
·-
111

~.
.it ···-L
~
;;

I• 'ii= g ~c
.,, ]•
~
~
;: •s
~ ~
f,= 5s J!
~~ ~
j r ~ 1 ~ i

8 ::.i a:f --•
c: -
" ~•• ;, al! ·~ ~~ .,;

j
c
-
!! ~ I-?! ~
:i ~ • ....
"'
-- "' "'
l
l:
~. "' "'
z - "' -
~ ~ ~ .... ~ ~ !'.! "' ~ ~ ~ !::
I
0,

-
0

- ·--·
r
~
l
Q
c
0 l!'
~ ,i
~iii 0

zo
i1t
E
i
z<(
.. .a..
<(
a<( c
~
a 4'. 0::: a 00
:eo :r: 4'.
..
<(~ Q.
>--r~ 0.. .... :, c
c 0,
4'. ~
D
~~~~ ~ !! ,._
z~O~
~u,~O:
....J
4'. z
zW I I I II . -=..'=~~
s:

. o~
ai
Q.

,::>-
co
II'>

:::::) f- "~
Z~(/))2
Z~iii8
c5....1~<(

w <( 0: (9~
0
.s o~
c
"'"'
!! "'
15.0,
4'. ::::> ., c3
0:ILW)- s: .. c:,
w
Q.
>
- f- (D «> e 6~~
0:
...
w
(/)
z
::::,
~~
Q. Q)
~ Q.
.8
E~
..
c ....
c
:,

.ozz
~ ~~
c5
<(
::,
(l.)(ll
:;;

2 $!
..,
w Cl)
.£l
0 0
I-
:,
a,
c:
~

g - ~
ill - ~

~ ·.:: ~
'iii
s "'
"'
-
0
.ri
(U <U
~ ~
O>
c
(U A

..J <...,..-

.ci
(U
~

\;!
~
s Ii

.
8,
.,
65

4.2. Kepeododukan

4.2.1. Jumlab, Di~lrihvsi dan t<epadatan Pcndudok

Jumlah penduduk Kabupatcn Karo mhun 2008 sebanyak 360.881> jiwa, terdiri

dari laki-laki 177.637 jiwa (49.22 %) dan perempuan 183.243 jiwa (50,78 %) yang

tersebar di seluruh kecamutan dengan kcpadatan rata-rara pcndudok mencupai 169,65

jiwa.'KM\ Secara rinci jumlah, disuibusi, chm kcpadatan penduduk per kecamatan

dapat dlhhat dalarn rebel berikut ini:

Tabcl 4.4. Jumlah, Dlsuibus', den Kepadatsn Penduduk Kabupaten Karo


r Kepada I
Jumlah ~
J><ndu
L8kl· Pcremp
uan
roruJu
Distrlbusl C%
Lua&
Wil•yah duk
I
laki ~k '
N I l3ki- pc.,.om Jun,- (jiwal
(Jiwal liiwa) laki ouan lllh IKM2) KMi)
0. Kecamat.o.o lllwa)

·-2
'
I Mardi•ud_ln&..._&.134
L~t:ele-- ?.1so I
8.114
,.962
16.24&
19.712
2.21
2.10
2.25 4.50
2.7G 5.-16
267.11
2526
60.83
78.04
-
3 Ti••~inDnn• 9.SIJ 9.69/i 19.509 2.72 2.69 5.41 1603& 121.64
I
4 Julw .. 6632 I 7.394 14.026 1.84 2.05 J.89 218.$6 G<l.17
,_s Muntc IO.S43 I0.637 21.180 2.92 2.95 S.&7 12S.64 168.SS
19,. 7 62.22
..... ~ Kutahuluh. 6.030 6.147 12.177 1.67 1.70 3.37
'.I.II(> 47.24 234.0&
7 Pawn• S.424 5.@1 11.058 1.50 1.56
R Tig1111deli<el (,.976 7.296 14.2n I .'13 2.02 3.95 86.76 164.S()
I Simpong
20.610 2.83 2.88 ?-11 _ 93.48 '220 47
L2...._~p.,t 10214 J0 . .1~ f- - -
Naman
10 T1.,-rm1 6 15!> 6.127 12.282 1.71 1.7() 3.40 87.82
-13\1.ijj-
_ II Merdcka (>.396 6.410 12.306 1.77 1.78 355 44.11 21\9.93
112 Kahaniahe 30 371 JJ.?..71 62.142 8.55 8.67 17.22 4465 1391.76
-
J 13 Berastal!i
I~ Onlat R.avot
21.130
4.14.~
23.881
4.214
43.011
R.,~7
!1.86
I IS
6.62
I.Ii
12.47
2.32
30.5
186.84
--
1475.17
4473
15 T,••~ru,ah
16 Mcrok
1).133
7.957
16.243
7.923
3 l.7i(,
15.880
4 36
2.20
4.50
2. 711
8.8G
4.40
32.25
125.51
--·-
991.50
126.52
.- f-
128.04
r- 17 Raru.,jal,e . ,... 11.736 11 ~';18 1J.634 J.Z:> 3.30 6.5i 184.58

Tota! 18'.2-0
J77.637 3£0,880 ,ii.22 50.78 100 2127.?S 169.6!1
Sumber : Karo Dalam Angka. 2009
66

4.2.2. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karo masih tergolong tinggi yaitu

sebesar 2,63 % pada tahun 2008. Rata-rata pertumbuhan penduduk pada tahun 2004

s/d 2008 sebesar 2,90 %. Grafik pertumbuhan penduduk lima tahun terakhir yaitu dari

tahun 2004 sampai dengan 2008 dapat dilihat seperti dalam grafik di bawah ini:

8,00

7,00

6,00

5,00

4,00

3,00

2,00

1,00

0,00
2004 2005 2006 2007 2008

Pertumbuhan
0,16 1,48 7,69 2,51 2,64
perduduk (%)

Sumber: Hasil analisis Karo Dalam Angka. 2009

Gambar 4.4. Grafik Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo tahun 2004 Sampai
dengan Tahun 2008

4.2.3. Penduduk Berdasarkan Golongan Umur

Komposisi penduduk berdasarkan klasifikasi umur pada 2008, menunjukkan

bahwa kelompok umur terbanyak adalah kelornpok umur pada usia O s/d 5 tahun,

disusul dengan kelornpok usia masa sekolah (usia 5 s/d 15 tahun). Hal ini

menunjukkan rnasih tingginya angka kelahiran di Kabupaten Karo. Lebih rinci


67

komposisi penduduk berdasarkan kelopok usia dan jenis kelaminnya dapat dilihat

dalam grafik di bawah ini:

Laki-laki Perempuan

-30000 -20000 -10000 0 10000 20000 30000

Sumber: Basil Analisis Karo dalam Angka, 2009

Gambar 4.5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di Kabupaten


Karo pada tahun 2008

Ditinjau dari komposisi penduduk menurut usia produktivitas, maka

perbandingan komposisi penduduk usia produktif ( 15-65 tahun) dengan penduduk

usia tidak produktif (<15 tahun atau > 65 tahun) di Kabupaten Karo adalah sebagai

berikut:
68

laki-laki • perempuan

0-1 + >65 thn

15-65 thn

-150000 -100000 -50000 0 50000 100000 150000

Sumber: Hasil Analisis Karo Dalam Angka, 2009

Garn bar 4.6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia Produktif dan non Produktif

4.2.4. Distribusi Penduduk Menurut Lapangan Usaha

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui sektor-sektor yang potensial

yang ada di Kabupeten Karo adalah dengan melihat tingkat penyerapan penduduk

menurut lapangan usaha. Distribusi penduduk bekerja Kabupaten Karo menurut mata

pencahariannya dapat dilihat dalam diagram di bawah ini:

4,84
2,15
• Pertanian
• lndustri/Jasa
PNS/ABRI

• Perdagangan/ swasta

Gambar 4.7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian


69

Berdasarkan Gambar 4.7. seb.anyak 83,24% dari anghu111 kerja p.:nduduk

Kahupaten Karo bekerja di sekror Perranian yaiig disusul oleh scktor

perdaga.ngan/swa.sw, Pcgawai negcri .Sipil don sektor indus1ri!jasa. Distribusi tersebut

menunjukJcan bshwa sektor industri dan jasa merupakan sektor yang tidak bsnyak

menyerap tMitea kerja.

4.3. Struktur Perekonomian

Tahun 200fl struktur ekonomi Kabupatcn Karo menunjukkan bahwa sektor

pertanian merupakan i;ektor yang membcrikan konrribusi terbcsar tcrhadep !'ORB

Kabupatcn Karo yaitu sebesar 58,68%, dlsusul dengan sektor perdagangnn den hotel

sebesar 14,25% sena jasa-jasa sebesar 11, 11 %. 11111 ini dapat terlihat jelas jika

menelusruri wilayah Kabupatcn Karo yang memiliki hamparan wilayah pertanian

yang luas. Komoditi pertanian yang banyak diusahakan di wilayah Kabupaten Kano

adalah produk tanaman pangan dari jenis sayur mayur dan huah - buahan terutarna di

wilayan bagian timur yang didominssi olen dataran tinggi. Untuk mefihat rm{'Orsi

berbagai sektor yang di usahakan di Kabupatcn Karo, maka secara rinci Produk

Domestik Regional Brute Kabupaten K.aro mcnurut lapangan usaha atas dasar harga

konstan setama tahun 2004 sampai dengan tahun 2001! scrta strukfur perek.onomian

Kabupaten Karo dapat dilihat dalam Tabel 4.5 dan 4.6. berikut,
70

Tabe-14.5. Prolluk l)o!Uestik Regional Druto Kabupaten Karo Menurut Lapangan Usaha AtaJ: Dasar
Harga Konstan tal:un 2004 - 2008 toalam juta Rupiah)
- ----------- ------ ..... Tahu a
~o La(!!•ll!D Usob11 1004 2005 11166 I 2007 I
2008
J.515.U<~,51 l.562.7J2,4J I 1.624.938,74 h_694.608,66 1.770.~..._8~
,......!. ~PI\R'i-ANIAN -
! 1.338.869,93 1.379.009,~
' a. Tanama" bahan mali.anan
------·- : 23J.sg.i,6r, _l.~!9.145,99
---11.2.692,41. l.296.529,87
b. Tanoman perlehunsn 165.023.00 \&7 248,96 I 211.931,94 ' 241.665.~
I c, l'd•1·11,.Juu1 clan hasilnv" 132.279,38 142 S2j,4f 136.423, 70 • l:J.8.879,3~ 144.837,25
d. K,hutanan J67J,27 2.893,00 1.440,SS I I.Sl2,61 1.545,13
I_ ___
~---- - -
--I
I e. Petilc,u:,an
l'ERTAMBANGA."l Di\N
2.826.79 3.145,01) 1.295,63 I
'
3.414,85 ___}~42.JJ

I
I
z PENGGALIAN
a. Penambangan - 1.5S5,SZ
6.169.44
&J36,53
6.853.M 7.032,51
3,60g_M 8.SU,85
7.211,&4
10.1124,67
8.243,13
b, Pen,,=liao 1.386,08 J.48~90 - 1576.03 1.675.01 1.781.S4
J INDUSTRI )9.911,54 lf.446,,93 21.HS,50 22.93(),55 :U.80&,49
a. Jndu.,tri besadmenengal> 16.2!!:i.2',2 .__16.6&9,0l IS.316,66 19.00\)3 19 799.78
b. lndustn l<.ccil/rumahtan"- 1.707.62 3.iS7,9'l 3.828.84 . 3.927.02 4.008,7_!
LISTRIK, GAS, daa Am
- 4
- l.t<trik
- Bi:RSIH
A.
-
&.O-Ct>,59
4.685.73
3.1?,,.u
4.7Sl.36
&.l46,41
4.81 J,48
8,741,3(1
5.2\12,63.
9.11_!!.~
l-560~
b Air bel'$ih - , 3.360.86 _]~~?.. -~~4,9.1_ ,__ 3.441!,67 __ 3_.:.:550,03_
-- ---------· 90,7JJ,i0 97.918,811 IO.Z.589,10 11)8.026,.33
.... 5 DANG\!NAN 87.353,lO
PEKDAGA'IICAN,
6 uorer, & RESTORAN 316-lOl,09 3!18..~19,.23 l80.674.S4 404.&78~ 430.314,26
280.S:!2,SO 321.942.23 343.543,SI J66.JS8.36 390.613,12
·- a, Pmill~ll!!!l
b. H°'cl 12.683,76 !};63,00 ~ 13.~68,l? 13.926,37 14.651,93
c, Rertoran
ANGkUTAN& - 23.1186,81 2.'-309.00 23.557.,36 23 963,66 25049.21

7 KOMUNIKASl 238.981..ll 241.191,0? ZoJ.383,81 I 269..317,70 281.%4,35


a A1l"bdonjaiao raya 224. 70).28 231.500,43 244.071.02 ' 250.295,64 260.198,2~
22.,~ii;ui
-- b, KomuniJ..asi
BANK& LEMBAGA
14.277,94 15.696,59 17.312,79 19.022,06

8 .Kl!UANCAN 41,946,67 _ ~7.6!1,18 411.114?,JO 46.J~ll 49,091,44


a.Bank 21.519,12 16.&6\41 -17.786.70 22.621,~7 24.499..27

~- c.Jasa-·hun'·-~lceuall.Jl!I'!
_b, I~ kw~ bubn bai!I.._ __ 5.~,~9-
_ . SUI.JI
- S.949,40
438.40
6.206,!l-t
457,36
6.174,53
S'.Z<i.73 ·---·-$44~2
6742,57

d. Sews bansunan 11.983.0l 12.016,90 13.199.00 14 101.~2 14.78393


n. , - ~-~·~-
I

--
'-- 2.399,63 2.522,4~
,- I C. J..,.~·ahaa_!! - -- -
2.331,34 2~4 •. - 33S.447~2
9 J J_AS~ -J.\SA 148.479·"" 266.161,19 UIS.64-t.81 312.J98,12
a. Pemerintah clan an 184.553.95 201.338.72 218.331 70 243.418,0~ 264.449,:14
8.987,42 ~-9.09J~!..L
· b, sosial.~ ke,na,y-=lcotru, _ >-·---- 10.361.54 - fl.834.1)9
!_!.~.7.?_ ~·----
c. li~uran dan kebuda~aan 14..387,62 )4.757,68 14.834,13 15.13&,93 lS.644,57
d. Pcrorangan dan
ruinahtan••• 40.550,05 41.572,32 42.117.,44 42.582.40 43.519,22
Jamb!, 2.483.643,38 2.6()0,5%9, 74 1729.610'5 2-'™'·736,9!1 3.019.378 60
Sumner ; PDRB Kabupaten Karo, 200\I
71

Tabel 4.6. Struktur Pcrekonomian Kabupaten Karo Menut1.11 Lapaagan Usaha Atas Dasar
l larga Konsran !ahun tahun 2004 s/d2008 (daJam person)
-

No Lll""'"'"D Usaba 2004 -·


2005
Tallun
2006 2007 2008
1 l'F.RT A~IAN _61,00_ . 60,119 59,53 59,05 58.M
--
a, Tanaman bahan malcanan 49,67 18,03 47.50 46,65 45,67
!!· Tanaman perkebunan - - 5,75
·- 6,35
-··
6,86 7,'YJ 8,00
'--·
c. ~te.makan dan hasilnya s,?3 5,48 5.00 4,84 4,80
d, Kchutan,m 0,15 0,11 0,05 0,05 0,05
e. Perikanan 0,11 0,12 0,12 0,12 ··- 0,12
PERTAI\WANGAN DAN
l l'ENGGALIAN n -ui 0,32 O'?
a. Pertambanean -· 0,25 0,26 0,26
0.31
0,25
0,33
0,27
h, fcn00Alj311 0,06
- o,a6 0,06 . .. 0,06 .. 0,06
3 INDUSTRJ D,80 0,79 0,81 0,80 0,79
e, Jodw;tri besar/meneng;ih 0,65 0,64 0.67 0,66 0,66
b. lndustri kecillrumah ,.,...;,.,,. 0,15 0,14
-
0,14 . 0,14 0,13
LJSTHJK, GAS, daa AIR
4 BKllSm 0.1, 0,31 0-'VI CJ,.» 0,30
a. Listrik 0,19 0,18 0,111 0,18 o.ts
.. b. Air bersiii- 0,14 0,13 0,13 0,12 0,12
·--·
5 RAN GUNAN ~,~7 3,4'l :\),9 3,57 .- 3,58
l>ERDAGANGAN. HOTEL,
c......!. &RESTORAN 1:Z,74 15,79 l3~ lWI 14.25
a.Perda
b. Hotel
··--
11.30
CJ,51
12,38
0,51
12,59
0.50
12,76
0,49 - 12,94
0,49
c, Restoran 0,93 0,90 0,86 0,81 0,83
'--··
ANGl\."UT AN &
7 kOMUNIKASl 'l,67 9,51 '1,58 9,38 9,37
a. Anzkuten ja.lan rala 9,05 IJ,90 8,94 8,72 s,~.?.
h. Komunikasi O,'Sl 0,60 0,63 O:f,6 .It~
BANK & LEMBAGA
8 KEUANGAN - -- 1,69 1,45 1,47 1,&l 1,63
it.'.Bank ···-- .o.~ 0,65 0_,65 0,79 0,81
1--

~- b, Lb& kcuangan bukan bru~ 0,23 0,23 0,23 U,23 0,22


c. Jasa nenunjang keuangan 0,02 0,02 0,02 0,02 0.02
.. ·-~
d, Sewn baneunan 0,48 0,46 0,48 0,49 0,49
e. Jasa_P.erusa~ 0,0') 0,09 O,ll9 (),(JI.I 0,08
'} JASA...JASA 10,00 10,%6 10,46 11),89 11,11
a. Pemerintah dao pertahanan 7,43. ~ ~,~ 8,00 8,48 ~,76
b, sosial win kema~~anikatan 0,?(, 0,35 0,18 0,39 0,39
'-·
c. Hibu1a11 dan kebudavaau 0,o6 D,57 0,54 0,53 .. 0,52
d. Peroransan dan rumahtanu~ 1,63 1,60 1.54 1,48 l,44
J,nalah 100.00 .. 100.00 100.00 100.00 100,00
Sumber : l'UKB Kabupaten Karo, 2009
BABY

HASIL DAN Plt'.MBAHASAN

l'e11cht1an dilakukan untuk rnengetahui taktor.faktor )'fill!,; mempengaruhi

perkembangan agromdustn pengclahan jeruk dt Kabupaten Karo Penelitran

dilakukan dengar cara mengadakan servar, wawancara, observasi Izpangan, dan

pengumpulan data sekonder serta melalcukan anahsts da:a dan pembahasan Data

pnmer diperoleh dengan menyebarkan angker atau kuesioner yang dibagikan kepada

responden (sampclt wawaoeara kepada p..'t3111,pengusaha dan aparat pemenntah

serta observasi lapangan Hasrl kemudian d1anah.-a secara dekstripuf rasumahsuk

dengan melakukan tnangulasi data )'311g dq)eroleli Hasil anahsts dalam penehnan 'JJ'
diharaokan membenkan penjelasan gambaran perkembangan agromdustn pengolahan

jerek d1 Kabuoaten Karo, takror-fskior yang menghambat perkcrnbangan agromdustn

pengolahan jeruk di l<abupate11 Karo, sena bentuk peranan pemenntan daerah dalam

rnerangsang perturnhuhan agromdus:n pengolabanJeruk d1 xabupaienKaro

5.1. Perkemban
gan Agr()jndustri Pengolaban Jeruk
di Kabupaten Karo

Tabulasr jawaban responden aias J.ondist perkembangan agromdustn

pengolanan jeruk di Kahupaten Karo diperolch persepss petani, pengusaha dan

pcmenntah dengan has,l sepem tertera dalam tsbcl benkur

72
73

Tabel ~ I Persepsi Peta111, Pengusaha dan Pemenntah pads Kondrss Perkembangan


Agromdustn Pengolahan Jeruk yang Ada di Kabupaten Karo
' -- - -- -- ~umlahJa,vnbar. I- PersenteseJawaban

I Ragam Jawal>an
, , l'et.om
_ (orang)

S:aha
_
P•ngu ] t>,,mc
J{mtah
T II
I (%) _ __
l>,•nr,u
P,•ldnt Saha
Pem,•
Rmlah
I~.oo - 7 ,32

rt
Sangnt ndak berkcmbai_j _ 9 · 3 _ 0 0,00

I Tidak berk~mb,mg 33 1 ____!!! L 66,00 ! _ 70,731 66,671

I K·Jrang berkernbang 8±' _ 9 l I 1,,00 ~ 21,95 ll,l~


, Berkembang O O 0,00 0,00 0,00
(.. -
' Sangat berkembang O O I- 0,00 0.00 I 0,00
------ ·--- ---
_··~mlah_ ~ I_ 4~ ~-too I_ 10~1- 1~

Tabel ; I menunjukksn sebagran besar petam, pengusaha dan pernenntah di

Kabupaten Karo berpendapat bahwa perkembangan agromdusm pengolahan jeruk d1

Kabupaten Karo ndak berkembang Perkembangan adalah suatu proses perubahan

dan suaru keadaan yang cidasarkan pada waktu yang berbeda Perkembangan

agnnndustn pengolahan jeruk yang diamati dalam peoehuan uu acfalah

pcrkembangan pemanfaatan ruang yang digunakan untuk pendman u111t usaha

agroindusm pengolahan jeruk yang diaman pada saat sekarang D,kaiakan ndak

berkernbang karena mmimnya penyebaran unit usaba )"dng melakukau pengolahan

jeruk di lokasi yang diamau ya·,tu wrlayah Kabupaten Karo

Konlmnasi dengan mstanst terkan diperlukan uutuk mendapatkan cross check

Persepsi petam, pengusaha dan pemcrrncah pada s1tu11s1 perke111barr~an agromdus1n

pengolahan jcruk dengan kebcradaan lokasi usaha agromdustn pengolahan jeruk di

Kabupaten Karo Keberadaan lokas. agromdustn di Kabupat.en Kain dapat dthhat

dalam Tabcl 5 2 benk~1 1m


74

Tabel 5 2 Kebcradaan t.nu Usaha Agrumdu~tn dr Kabupaten Karo


jNo~L:ntl lisaha - I Jems h1dang lisaha 11 Lokas1-- - l Skala- - -I
r
I
Putra Agr<) j
I IKc:caw.atan)
pengolahan~an Berastegi
I Perusahaan
' Besar I
, Sejatr , pengawetan I
1-,------i-' = , sa:,-uraa ! cmb.an _
2 I PT D1b1t baru I Tcknologi Berastagi 1
Besar -I
I I Plast1k11ltur bsbn / ,
h ~
;
sayuran dan bu~a
:l I PT Pmn-, -R~~a-;-t r•a lln k Syrup Bera~g;- - - I M
Menengah I

k
Selatan Pyrannd
_ +,1_!!1,1_ _ _ r,; I /
4 --+-l~JDD~w1 - Pabnk Syrue._ _ Berastag. _ J Mer.tl!!_g~ ,
I~ / UD. s~mi Pcntbuaran Be,-;;stagi- Kecil I
I manisan

_ _
(tCO'll111$11k
_!Nftlli~aa. jeru.hl__ __ __ -L __
1 ~

6 I UD. Majestyk [ Pcmbuatan "R.ot1 KabanJtthe . Kec1I


17 - GD G-.mi°da- - • Peml>ua~n R.otc_ K~ban__Eh':_ __ Kec1I __ 1
UD United I Industn Selai Berastagr tjRumah I
l\enas ! Strawberry _ _ _ _ Tangga _ )
9 I % umt usaha pcmtpi I jagung Kee Kab.tnJahc, Kec1I dan
I permpil Jas11ng I T1gabmanga. I Rumah
__ ,_ Juhar tangga J
IO I S7 umt usaha Penggihngan
1
padi Kee Juhar, Kecil dan I
I k1 lang pad, 1
Mardmdmg, Ru mah
f I Launbaleng, tangga

I I
.
T rgabutauga,
I Kabanjahe
· Sumbei- Dmai Kopernsi. 1:'c1induslt1c111 dan perd_a_g~ar'-1g_a_u~d-ai_1_D..,_11_1as-·-peill11111111
Kabuparen Karo (?.Ill 0)

Mengacu pada pengcruan agromdustn yaitu mdustri yang mcngolah hast!

pertaruan serta cw-cm agroindusm yang dapat men 1np,katkan nda1 tambah.

menghasukan produk yang dapat dipasarkan atau d1gunakan atau dunakan,

menmgkatkan daya samg, dan menambah pendapatan dan keunmngan produsen

!Stmatui:ang dan Purwoto, 19901. maka berdasarkan rems uml usaha agroindustn
75

dalam Tabet 5.2. serta hasil pengamatan lapangan, ditemukan I unit usaha

pengolahan jeruk (agroindustri) yaitu usaha dagang yang melakukan pengolahan

jeruk menjadi manisan jeruk. Keadaan yang berkembang di Kabupaten Karo yang

berhubungan dengan agribisnis jeruk adalah maraknya usaha jasa pengiriman jeruk

(ekspedisi) skala menengah dan kecil yangjumlahnya mencapai dan 40 unit usaha.

Unit usaha agroindustri pengolahan jeruk dengan nama usaha pabrik manisan

"SEMI" berupa industri kecil pembuatan manisan jeruk yang terletak di Kota

Berastagi Kecamatan Berastagi dengan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Selain

memproduksi manisan jeruk, juga diproduksi manisan buah lainnya beserta obat-obat

tradisional Tiongkok. Unit usaha ini melakukan proses produksi yang masih sangat

sederhana dengan peralatan yang digunakan berupa alat-alat dapur skala rumah

tangga. Berikut ini adalah gambar dokumentasi keberadaan usaha dagang pembuatan

manisan jeruk serta produk olahannya berupa manisan jeruk dalam kemasan.

Gambar 5.1. (a). Rumah toko yang dijadikan sebagai tempat pengolahan dan tempat
pemasaran; (b) manisan jeruk dari hasil olahan pabrik manisan "SEMI"
Sumber : Dokumentasi Penelitian, 20 IO
76

Scrapan bahan baku jcruk usaha pengelahan mamsan jeruk lJO Semo sebanyak

25 ~3111pa1 35 kg jeruk dengan pengolahan 2 kah dalam I rmnggu Jurnlah

penggunaan bahan baku jeruk senap tahunnya dengan asurns: proses produkst

beqalan normal, maka diperoleh produktrvitas pabnk sebagcr bcnkur

2 x 52 rmnggu x 35 Kg = 3640 kg per tahun


- 3 .64 ton (0,00089% dart total produksi jeruk]
Produksi Jel'Uk ( ?008) • 40H 91J ton

flas,1 perhrtungan d1 atas d1perole]'I seoanyak 408 909 ton buah jeruk ndak

dipasok ke pabnk, atau hanya 0.00089 persen produksi jeruk yang diserap kl' pabnk

yang Ada d1 KAh-Jpatcn Karo Pabnk mansan 1n1 mendapalkan bahan baku dan

pasar-pasar lerdc.knt karena jumlah kcbutuhan udak banyak ~enurul pengakuan

petaru, mereka tidak pemah menjual jerok ke pengusaha pengolah jeruk, tetap,

lang~uns menjual kt, pedagsng pengumpul. pcngusaha pengmrn atau d,antar kc:

Pasar Hal 1111 menunjukkan masih sangat rendahnys sektor mdusm di Kabupaten

Karo yang marnpu menyerap produksr jeruk

Rendahnya pengembangan teknolcgr pengolahan Jenok secara umum terJao, 01

lndones111 Bala, Beser Penchuan Pascapanen Deptan Rl menyehutkan dalarn suusnya

yang drakses baru-baru 1111 drkatakan bahwa di Indonesia baru mulai mengembangkan

tckonologt pcngolahan jeruk sejak adanya pilot protect agromdustn jeruk di

Kalnnantan tahun 2005 Kcsunpulan yang diperoleh selarna masa kegsatan dan

setelah selesa.nya masa kcgmtan tahun 2007 adalah besamya potensi pengcmbangan

agromdustn pengolaban jeruk meskipen sclama im onentasmya aoalah produk segar


77

Pengolahan harus dilakukan untuk menjaga stabilitas agribisnis jeruk. Dalam situsnya

ini juga disebutkan bahwa negara maju pengolahan jeruk sudah berkembang sejak

tahun I 990. Hal ini menunjukkan ketertinggalan Indonesia dalam segi tekonolgi

pengolahan jeruk. Berikut ini adalah kondisi penanganan pascapanen jeruk di

Kabupaten Karo yang dilakukan di ladang jeruk dan masih mengandalkan teknik

manual dan masih bersi fat tradisional.

Gambar 5.2. (a) Proses sortasi dan pengkelasan (grading) di ladang jeruk
(b) Kemasan keranjang plastik untuk tujuan penjualan ke supermarket
(c). Kemasan keranjang bambu yang siap dikirimkan ke lokasi
Pemasaran di pasar lnduk Kramatjati, Bandung, Surabaya,Medan
(d) Kemasan kotak kayu untuk tujuan pengiriman ke Batam

Keadaan tidak berkembangnya sektor agroindustri menunjukkan terjadinya

ketidakseimbangan pembangunan pertanian terutarna pertanian dengan komoditi


78

jeruk Rusnadi. el al (2009) menyatakan, pengembangan scktor pertaman tanpa

d11kut> oleh perkernbangan sektor industn akan memperburuk term of trade sektor

perranian tersehut akibat kelebrhan produks, atau tenaga \terJa Akibatnya, pendapatan

d, sektor pertaruan turun (depresif) dan rangsangan penanaman modal baru dan

pernbaharuan t1dak terangsang lag;

Kondrsi buruknya perekonomian d1 scktor pertaman sudah drrasakan oleh

pe1an1 jeruk d, Kabupaten Karo Kondis. ,n, dipcrhuruk oleh munculnya wrlayah-

w1;ayah pcsaing pcnghasd jemk dilaar Karo (Jawa umnr, Kalunantan. Riau dan

Palombun~ dan produk ,mpor dan Cina}, serta ter,admya penolakan jeruk l<aro rh

pasaran m1ernas1onal seJak tahun 2004 (basil peneluian Ni.ra.qa dan Hidayat, 200:'i)

Kono,~, mi mengakrbatkan menurunnya permintaan pasar sorta udak l\danya ,ndusin

yans dapat mcnampung kelebihan produksi jeruk

Scscai dcngan teon yang disarnpaikan oleh Rusnadi, el al (2009) bahwa

kondis. mcro~otnyn ekonorru pertan:an jeruk d, Karo discbabkan oleh udak

sermbangnya percncanaan dan pcmbangunan d, sektor usaha tam dao sektor mdustn,

sebagai akibarnya petan, niemd1k1 roszs1 tawar yang r::udah karena t1dak ada indusm

ya11g dapat mcnarnpung hasil paneo Httl"'ga yang rcndah dun sanget fluktuo.hf

merupakan implrkas. y11ug harus d1lalu1 dan kcrugu,n d1 prhak pctem ndak dapat

dtt11;,darkan Kondis: den11}.1an yang sudah bcrtangsung beberapa tahun belakangan

mt dan telah menurunkan mmat petaru unwk bertam Jeruk Produksi jeruk tahun 200!1

menurun secara drasns hrngga mencapai 37,44 persen padahal tahun-tahun

sebelumnya selalu teqad: perungkatan prodoksi jcruk


79

Menurunnya minat petani untuk membudidayakan jeruk pada akhir-akhir ini,

diakui oleh petani jeruk yang ada di Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat.

Dalam wawancaranya dikatakan sebagian besar penduduk di desa Perteguhen tidak

menanam dan memelihara jeruk lagi, padahal dulu hampir seluruhnya rumah tangga

petani memiliki ladang jeruk setidaknya I 00 batang jeruk (0,25 Ha). Berikut ini

adalah foto dokumentasi ladangjeruk yang sudah diterlantarkan.

Gambar 5.3. Ladang Jeruk di Kecamatan Simpang Empat yang Sudah Diterlantarkan
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2010

Wawancara kepada petani, pengusaha perihal mengapa tidak melakukan

kegiatan teknologi pengolahan jeruk untuk menambah nilai jual jeruk, seluruh

informan yang ditanyakan mengaku tidak mengetahui teknologi pengolahan yang

lebih membutuhkan pengetahuan serta keahlian teknis yang lebih memadai.

Wawancara dengan aparat pemerintah diperoleh hasil bahwa masih terdapat

keterbatasan teknologi pengolahan jeruk. Pembuatan tepung jeruk (orange powder)

yang pemah dicobakan, memiliki biaya yang tinggi dan tidak sesuai dengan harga
80

J ual Rasa yang d I hasilkan juga ttdak dmunau karena menu bk, rasa pah 11

Peencanaau selanjutnya massh dipskukan hmgga saat 1111. be.um ada program yang

sudah dllpttt d, laksanakan d1 lapangan dalam waktu dekat Hal uu menunjukkan

mllsrh sangal rcndahuy<t pengetahuan (SDM) peram, pengnsaha dan aparat

pemenntah dalarn pengolahan jeruk

Tidak seunbangnya pcmbangunan w1layah J, sektor pertaman dan mdusiu

menurut Rusnadr, er al (2.C09) dan Nugroho tl1111 Dahun (20041 merupakan tugas

yang harus diemban oleh pemcnntah sebagai pcrnangku J..~b•Jaiim Kondisi udak

berkembangnya agromdustn pengolahan jeruk y<tng terjadi d1 Kabupaten 1<1110 dan

secara umum di Indonesia menuji.kkan ndak respounya petnenutah selam111111 dalam

merencanakan pembangunan agromdusm pengolahan jeruk Pembahasan secara

mendalam akan dibicarakan pada subbab peranan pemenntah daerah dalam

merencanakan dan merangsang penumbuhan agromdustri pcngolahan jeruk di

Kabupaten Karo

5.2. Faktor-faktor yang Menghambat Perkembangan Agroindustri


l'engolaban Jeruk di Kahupaten Karo

Hasil u.11 korelasi Spearman rank persepsi petam, pengusaha dan pemenntah

terhadap ketersediaan faktor produksi [bahan baku, tenaga kcrra dan modal), sarana

dan prasarana ( janngan jalan, sarana transpcrtasi umum, energi ustnk, ketersediaan

air oersrh, bahan bakar, dan lembaga pennodalan ). faktor lokast (letak geografis dan

khrnatologi). d.peroleh basil yang dapat dtlihat dalam tabel benkut mi


~-
la~-"
... 1s··~
....... ~
c 9
" ~ -;;j "l
l;
..
·....
• -
00

u E ~
0.. &. 0..
a

(l ....
...J ,::.
.,
...J
u-
a.

.. ..-.. -
.,, •('110
-
I l'l
i ....,.
0
c
"
-"' -"'
I~ .,.,i
-ii~ "'
o_
::::: .&:, al ..0

"fj ';,;.....
.... :'5,: 0
or, " ..c:
~·E ~
-e.. ~- ''1 ~ .;

i·~r
...5 .:;;. ,,.,
;

-
~1::,
i
..-
I
Q. .,., Ei,~·.
~£ .
. ~~
-- ~ eV\
" 5 ;;:!
~ !i vi "'! s"'
3 ij ~·

-
'
"" ~ I

~ : 0

;;E

"-
,,~.....:. ,...... or,
e-. --t
'"'\
-"' )
,... -
~I -e
"' ~ ''·
"
. .,.-
c s
82

Anahsis stansuk persepsi petam tentang faktor-faktor yang menghambat

perkembangan agromdusm dalam Tabel 53 ditemukan hma vanabel yanH

rncmpengaruhi secara nyata dan sangar nyata terhadap terhambatnya perkembangan

agrmndustn pcngolahan Jemk Vanabel yang mempengarulu tersebut adalah faktor

m<ltfal clan sarana 1ransportas1 ( taraf kepercayaan 95%) scrta janngan jalan, jarmgan

arr oersrh ~,ma peranan pcmenntah daerah (taraf kcpercayaan ')')%)

l:J• stausuk pcrsepsi pengus;eha tP.ntAng fuktor-fuktor yang menghambat

perkcmbangan agroindusm t\,i.lam Tabel 5 4 duemukan cmpat vanabel yang

mempengaruhi secara nyata dan sangat nyata t.erhfldap terhambatnya perkembangan

agromdustn pengolaha« jeruk Vanabel yang mempengaruhi tersebut sdalah faktor

1nu,lul ( taraf kepercayaan 9~%) serta jaringan jalan, janngan air bersih serta peranan

pcmenmah daerah (taraf keperceyaan 99%)

Anahsis u,11 stanstik persepsi pemenntah tentang faktor-faktor yang

mcnghamhat pcrkcmbnngnn ugromdustn dalarn Tabel 5 5 ditemukan dua vanabel

ya.rig mcmpengaruh• sccsra nyata tornedap terhambatnya perkembangan agroindustn

pengolahan jcruk Vanabel yang mempengaruhi tcrsobut adalah faktor JIU'lllgan jalan

dan Jarnigan air bcrssh (taraf kepercayaan 95%)

~.2.1. Faktur Produksi (8ah110 Baku, Tenag» Kerj11 dun Modal Usaha)

Pcrsepsi pctaru, pengusaha dun pemenntah tc1h1t1.lltp ketersedsaan bahan oaku,

tenaga ker_;a d1111 modal usaha yang ada d1 Kabupaten Karo capat dr'sbat dalam tabel

benkut nu
83

Tabel 5 6 f'erseps1 Petarn. J:'~1i.111suha da11 Pemermtah pada Kerersedraan Faktor


Produksi Ada di Kabupa\en Karo

Pcrsentese Jawaban i%)


-R-a-gam
I Bahan 13a);u
Tenaga kr1a Modal Ussha
Ju" ah311 [__ ---
P~am
Pengu- ·Pcme ; Pensu I Peme Pcngu Pemc
I saha rmlah Petani j Saha Rmtah+-P_c_la_1_11+-_~_al_1a--1_nn_1_ah
__
I Sangat !
udak (J.UO 0.00 • O,OD 0.\10 C,00 0.00 ,too I 0.00 ono I
t.,-,,.,d,a
I Tidal I o.oo ().00 0.00 0.(10 C.00 0.00 ,3.33 I
1e1sed1a --
1 Lc~d!
Tcr~c-
~
.
.I
62.00
2A4 11.11 34!JO

66.00
J9..~ ~

58.541
2222

66,6·71
38.00

OJJO
JG.59

17.07
33,33
-
JJ.JJ
doa
I Sangat I I
21.95 f ~ 1.1 l f 0.00 !
26.00 33.33 0.00 O.l~J 0.00
terscdsa -. -
Jumlah 100 100' 100, 1011 100 100 100 100 100
---~--~- .I -~---'---...L.--
Sumber Data pnmer pen el man, 20 IO

Tabel :i 6 menunjukkar baawa sebagian besar petam, pengusaha den pemenntah di

Kabupaten Karo berpendapat bahwa bahan baku jeruk serta tenaga i:crJa dart segi

jumlah tkuamutas) tersedia Namun dan aspek modal usaha petani dan pengusaha

mcnyatakan modal usaha ndak tersedaa Uj1 stansnk korelasi Speamu,n rank.

dilakukan untuk rnengetahui seberapa besar hambatan ketersediaan bahan bak u,

tenaga kerja sena modal usaha terhadap tidak berkembangnya agromdusm

pengolahan jeruk Has: I yang diperolch dapat dihhat dalam label benkut uu
84

Tabel 5 7 Hasrl UJ• Kordas, l'o,rseps1 Petam, Pengusaha dan Aparar Pernermtah
Ketersediaan Faktor Produksr terhadap udak Berkernbangnya Agromdu~tr,
Pcngol:than Jeruk di Kabupaten Karo
Hasil UJ1 Korelasr
Bnhnn Oabt Tenaga Kerje
Pe1.1n1- Pengu- ' Pemc-
- .
Pet.1111 Pengu-] Pcme- Petam l'cn!,'U-1 Pcmo-
saha . !aha nn111h saha rmtah
nntah
Kocfisi.:n 0.109 0.327• 0_392• 0,289

5ot-4,
0.(118 0.1143 0.104 0,112 0,130
t Korchs1. .
. I so so 1
.. 9 41
. !) 4'. 9
..
keterangan - korclasi pada ungkarkepereayaan 99 %
• ,... koretas, pada nngkat kepercayaan 9S %
T idak ada wtda - ndak ada korclas1 yang srgmfikan

label S. 7 rnenunjukkan odak ada ko11:llss1 yang s,gn,Cikan pengaruh

ketersediaan bahen bake dan renaga kCIJa 1,,,-ruulap t,clak berkembangnya agrouidustn

pengolahan jeruk d1 Kabupatcn Karo ~amun berbeda dengan ketersediaan modal

usaha, terdapat pengaruh yang nya1B (stgrufikan pada taraf 95%) keudaktersediaan

modal usaba terhadap udak bcrkembangnyo agromdustn pengolahan jeruk d,

Kabupaten Karo Uleh Karena 1tu taktor produks1 yang dianggap menjadi faktor

penghambat pcrkerr.bangan agroinustn menurut persepsi pctarn dan oeugusaha adalah

udak tersedianya modal usaha

5.2.1.l Bahan Baku

Sumatera T.:ta•a meropakan propms1 par.ghssrl jeruk terbesar nasional, terutama

untuk jems jeruk s1~m. dan Kahupaten Karo adalah pemasok jeruk terbesar dr

Sumatera utara Produksi jeruk Kabupatcn Karo tahun 200? mencapai 653 632 ton.
85

atau mencapai 24,89 produksi jeruk nasional. Berikut ini adalah grafik perkembangan

produksi jeruk di Kabupaten Karo selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.

-----"'
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000

2004 2005 2006 2007 2008


- -produksijeruk 437.149 542.237 588.706 653.623 408.913

Sumber : Analsis Angkat Tetap, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.Karo, 2009

Gambar 5.4. Grafik Perkembangan Produksi Jeruk Kabupaten Karo Tahun 2004
Sampai dengan Tahun 2008

Tersedianya bahan baku yang melimpah serta periode panen yang dapat

dipertahankan tersedia setiap saat, akan menjamin usaha agoindustri jeruk di Karo

jika ditinjau dari aspek bahan baku. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi

(2000), yang menyebutkan bahwa ketersediaan bahan baku perusahaan agroindustri

yang tersedia secara tepat waktu, kuantitas dan kualitas serta tersedia secara

berkelanjutan akan menjamin penampilan perusahaan dalam waktu yang relatif lama.

Periode panen jeruk di Kabupaten karo dapat berlangsung selama 2 sampai 3 kali

dalam setahun. Selain adanya panen besar j uga dapat dilakukan pan en mingguan

dengan jumlah yang lebih sedikit. Menurut pengusaha pengirim jeruk, pengiriman

dilakukan tiap hari saat musim panen raya, dan setidaknya 2 kali dalam seminggu

dengan kuantitas yg lebih sedikit pada saat panen raya. Hal ini menunjukkan bahwa
86

ketersediaan bahan baku dapat dijamin setiap saat. Berikut nu adalah peta sebaran

produksi jeruk Kabupaten Karo tahun 2008.

Kab. Langkat

Kab Dell
Serdang

Kab Dam

~
4 0 4 BKM

Ket.. Q Besaran Produksi (tonj jeruk perkecamatan tahun 2008


S. Empat 104 166 Mcrdeka 29.566 Bcrastagi 8.400 Mardingding 112
Barusjahc 82.542 Dolat Rayat 18.728 Juhar 4.314 Laubalcng 10
Kabanjahe 51 980 Naman Teran 12 258 Tigabmanga 1.740
Tigapanah 41.044 Muntc 10.345 Kutabuluh 1.475
Merek 31.846 T1 randerket 9 427 Pa un 960
Sumber: Hasil analisis data Karo dalam Angka, 2009

Gambar 5.5. Peta Sebaran Produksi Jeruk di Kabupaten Karo

5.2.J.2.l. Tenaga Kerja

lnformasi ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten Karo dilakukan melaui

analisis data perbandingan usia produktif yaitu usia 15 dampai dengan 65 tahun dan

usia non produktif O sampai 15 tahun dan diatas 65 tahun. Analisis ini mengasilkan
87

sejumlah 62,59 % dari jumlah total penduduk tahun 2008, yaitu sejumlah 225.882

orang berada pada kisaran usia produktif. Perbandingan penduduk berdasarkan

kelompok usia produktif dan non produktif dapat dilihat di grafik di bawah ini:

1 «;-GS th11

1~uooo 100000 - ~uooo 0 soouo .100000 1 ~OOCJU

Sumber: Hasil analisis Karo dalam Angka, 2009

Garn bar 5.6. Grafik Perbandingan Usia Produktif dan Non Produktif di Kabupaten
Karo Tahun 2008

Faktor penting yang dibutuhkan dalam pengembangan suatu industri adalah

tingkat pengetahuan tenaga kerja atau disebut sumber daya manusia. Ditanyakan

lebih jauh kepada beberapa responden tentang pengetahuan tenknologi pengolahan

jeruk (agroindustri pengolahan jeruk), diperoleh beberapa gambaran pengetahuan

tekologi pengolahan sesuai dengan golongan responden (petani, pengusaha, dan

aparat pemerintah). Dari sisi petani, sebagian besar petani tidak mengetahui tentang

teknologi pengolahan jeruk. Petani hanya sekadar tahu produk-produk pengolahan

jeruk berupa syrup, manisan dan minuman segar, sementara bagaimana cara

pengolahannya tidak diketahui samasekali.


88

Gambaran yang dapal d1hha1 tcntang ketersediaan tenaga keqa d, Kabupaten

Karo dapat diketahur b,ihw>1 ketersediaan tenaga kerja urnuk pengembangan

agromdustn pengolanun jeruk memenuht dalam segi jumlah (kuantnas) tetspr bclum

merncnuhi jika dnmjau dan s,:g, kualuas Aspek kualnas yang rnasrh kurang dolthat

dan sebag.an besar pctaru, pengusaha dan Pemenntah udak mengetahui teknologi

pcngolahan jeruk yang dapat rnecrpeugaiul» tJ<ltik berkembangnya agromdustn

pengolahanjeruk di Kabupaten Karo

5.2.1.J. Modal Usaha

Tabel 5 7 d, halaman 81 menunjukkan adanya korelasi yang srgmfikan (95%)

penguruh tidal tersediaanya modal usaha 11:rhadap terhambatnya agromdustn

pcngolahan jcruk di Kabupaten Karo meourut persepsi petam. pengusaha

Wawancara kepada pctaru scputar konden permodalaa peianr disebutkan mereka

mcrmhki modal yang tcrbatas T cr;admya kcmerosotan harga jeruk di pasar telah

rncngaobatkan rnereka l:chab1san modal uotuk biaya perawaian jeruk karena harga

jual yang drtenrna tidak scbanding dcngaa biaya opernsional Wawancaru kepada

pcogusaha pengrnrn jcruk discbutkan terjadi penurunnya kernampuan modal sebagian

besar drpcngaruhi oloh kumngnya kemampuan memasok jeruk ke pasar karens ndak

adanya pabnk icmpat momasok produk dan munculnya wrlayah-wrlayah pc,a1ng

penghasil jcruk Jcruk yang udak tcrtampong d, pasar terutama pada musrm panen,

s~rmg dralarm oleh pedagang Hal mi mengalobalkan kerugian kepada pengusaha

pcngmm joruk
89

Ter admva kcmerosotan ekonomi pertaman jeruk relah rnengakibatkan

menorunnya pendapatan drsektor usaha tam Penunman pendapatan mengakibatkan

lemahnya modal usaha bark u11t11k usaha budidaya 1uRa untuk kegiatan teknologr

pengolahan Sementara dikalangan pedagang munculnya wrlayah-wilayah pesaing

serta ndak adanya pnhnk ternpat memasok produk jualan mereka setain kc pasar telah

mengnrangi kemampuan daya jual jeruk Jeruk ndak tertampung di pasar terutarna

padu musrm panen senna d,.,Jam, oleh peclagang dan mengakibatkan kerugran besar

dan berkurangnya kcmampuan modal pengusaha

5.2.2.Siuana dan l'rasararu1 (Jaringan .Iatan, Samoa Transpo11asl lJmum,


Encrel Lbttil,, Juringau Air Bersih, FusiliCI\R Penyedill 8ahan 81dwr dan
Lembaea l'e1·mudnla11)

Duxungan sarana dan prasarana merupakan aspek yang memrhks andrl yang

besar dalam p•11gc111liangru1 agomdusm. Prasarana [mfrastruktur) merupakan srstcm

bangunan yang dsperlukan terlcbih dahulu agar ssstem transportasr, telekomumkasr.

dapat berfungsr, sena kegraran pokok masyaiakat o.la11a1 bcnalan Sarana adalah alat

yang d1gunakan untuk mencapai tuJuan tenemu

Persepsi petam, pengusaha d311 pemcnntah ter~adap dukungan Ja1111ga11 jalau.

sarana transportasi urnum, fasilnas penyedia cnerg: hsmk.janngan air bersih, fasiluas

penyedia banan bakar dan Iembaga permodalan pada perkcrnbangan agromdusm

danat dtl:hat dalam tabel benkut 1111


r
,.,~,., I~
,,,:
·.o
..

----+--f

I
I

- I

0
c,
=
-···-f---,,---1-----1
I
,-. lo
-~. I 0,
"'
'
I
tg
2
·---+----+---+--
,.. -=·
<'l. c
<Y> c
"
e
cc
-+---+--I ..:
e
j
..
..., - a
5
8_
,.."" c -ti
-~.:'; j"'
g_
0
8_
0 ;
s
"
91

Sebagian bcsar petam, pengusaha dan pemenmah berpendapa: bahwa

keberadaan janogan jalan, ketersedraan Janngan air bersih udak mendukung bagi

perkembangan agromdustn pengolahan jeruk d1 Kabupateu Karo Sementara umuk

katersediaan tasslnas penyedia energi hstnk, fasihtas penyedia bahan bakar dan

lembaga permodalan dianggap sudah rnencukupi dan mendukung bags

pengerr.bangan agromdustn pengolahan jeruk di Kabupaten Karo Untuk kctersediaau

sarana transporrasi umum. terdapat persepsi yang berbeda amars petaui, pengusaha

dan pihak pemenntah tcrhadap udak berkcmbangnya agromdustn pengolahan jeruk

di Kabupaten Karo Mcnurut pendapat petam dan pengusaha, ketersediaan S1<1a11a

transponasi umum di Kabupatcn Karo masih belum mencukupi ( kurang

mendukung) Sementara menurut persepsi aparat pemenman, ketersediaan sarana

transponast umum sudah mencukupi Untuk mengetahm perbedaan pendapat 1111

dapat djketahui Iebih lanjut di bagian pembahasan ketersediaan sarana transportasi

umum
L ntuk mengetahui seberapa besar hubungan ketersediaan dukungan sarana dan

prasarana terhadap udak berkcmbangnya agromdustn pcngolahan jeruk di K.abupat.en

Kam, dilakukan Un sransnk korelast Spearman Rank dengan basil sebagai benkut
,.,,
e-
~.
c.··
-----
"' ('!
(7-.

.., ~

U'

-r

:::,
v,

?;,~ ~::!::
:
,,, s .,,°'
l
::
I _;

..
i""-
..>!
~
'!:!
~o
:;;

ii
1;l
~ ~
c: §i
;:
-s -€i
~ ~ .8
~ ~
~
.!<
C)
-"'
"!!
-
..
,1 II II
..,
"O

"''" "
!!!
"'
al
..
..-;

** :a"'
!-<

-
••
~.
0
"!
-1-----,
••
"'0
~ ,,..,.
'~
0. c

ii ,.
i:L I §
~

I~
~ -::;
c,
!j ~
~ "-
9.1

Dalam Tabel 5 9 duunjukkan hubungan yang s1gmfikan (taraf kepercayaan

95%) dan sangat sigrufikan {taraf kepercayaan 99"A.) ndak memenuhmva dukungan

janngan jalan dan fasrutas penyedra au bersih menurut persepsi pctam, pengusaha

dan acarat pcrnenntah Hal mt menunjukkan terdapa; kesamaan perscpsi bahwa

kurangnya clukungan jarmgan jalen dan fasrhtas penyedia air bersrh d1anggap sebagai

,atah saru fuktnr yang mcnghambat perkembangan agromdustn pengolahan jeruk dt

Kabupaten Karo Sementara, l..etersechaan sarana transportasi umum dianggap

menJoo• men.1ad1 penghambar perken,bsne;tn agrmndustn pengolahan jeruk dt

Kabupaten Karo oleh kelompok petani

Ketersediaan fo.,;,hlAs penyedra ent!'l!' hstr,k., bah.an bakar dan lernbaga

permodalan membenkan pengaruh yang ndak s1gnifikan terhadap udak

borkembru>gnyu. aiiunndustn pcngolahan jeruk d, Kabupaten Karo Olch karcna rtu,

faktor-faktor 1n1 dianggap bukan merupakan faktor penghambat berkernbangnya

agroon<.lu~1ri pcngolahan J()CUk d, Kabupaten Karo

5.2.2.l. Jaringan Jalan

Kondrsr jalan yang mcncukup, sorta dalam kondm ba.k akan memperlancar

arus distnbus: barang dan rcnaga kerja Pengumpulan data sekunder dart mstan,1

Drnas Pekerjaan Urnum drlakukan untuk mengetahui jenis jalan, pan.111nl! JSlan sorta

kondisr jalan yang ada di Kabupatcn Karo. llasil yang drperoleh terdapat dalam Tabcl

5 10 benkut mi
94

Tabet 5 10 Jems, Pa11Jai1i dan Ko11d,s1 Janngar; Jahn di Kabupaten Karo tahun 2008
- I
No
I Jems Jalan
PanJang
Jalan Baik
Kondrsi Jalan
Sedang Rusak
{KM) (KM) lKM.) . - . (K~L
1 Jalan Negara 167,69 35,19 40 92.,5
-
z Jalan Provmsi 35,50 6 4 25,5
~ Ja IM kabupaten l 12-'),30 645,95 148 331.35
Sumber Hast! Analrsis Karo Dalam Angka, 2009

Berdasarkan tnangulasi data kuantrtanf, data sekunder, wawancara dan

obeservasi lapangan dapat drhhat bahwa JartnWUl jalan <l1 Kabupaten Karu pada

umumnya rnengalarru rusak sedang dan rusalc parah Janngan jalan yang pahng

banyak mengalanu kerusakan merupakan jalao negara dan Jaian propmsi yang

merupakan jalan arten primer yang menghubungkan antar propmsi dan antar

kabupaten D1 sepanjang jalan tcrscbut, drtemui banyak kubangan arr pada musnn

huian serta barn dar; aspal yang sudah tcpss l.okas1 jalan yang mengalarm kerusakan

parah oerada di jalur sepamang jalan Kabanjahe-Tsgaoanan dan sebagian besar jalan

Tigapanah dengan Merek Ko11dis1 kerusakan yang parah juga tcrdapat disepanjang

jalan Kabaruahe - Mardmdmg Gamber 5 9. merupakan kendrsi terakhtr beberapa

lokast jarrngan jalan yang ada d1 Kabupaten Karo


95

Sumber : Dokumentasi penelitian, 20 IO

Gambar 5.7. Kondisi Jaringan Jalan di Kabupaten Karo


(a) Jalan nasional Medan - Kabanjahe dengan kondisi yang baik
(b) Kondisi Jalan nasional Kabanjahe - Mardinding ( Jalan Kotacane)
yang mengalami kerusakan di sebagian besar ruas jalan
(c) Kondisi jalan nasional Kabanjahe-Merek yang mengalami
kerusakan di sebagian besar ruas jalan
(d) Jalan propinsi Tigapanah- Barusjahe dengan kondisi baik

Peta spasial kerusakan jalan arteri primer terutama jalan negara yang terdapat di

Kabupaten Karo dapat dilihat dalam Gambar 5.8. berikut ini:


.."' ~ ~ ...
i .
c:
ii
a. !
....~.,. "'..
2a. 9
C>.
"'
c:
...
UJ Q. ::,
i: I!
z .0 0
<(


0
~
0
a
~.. .
z ~
~..
d: 0

I
0.. .><.
E
~
;§ :5o •
;... !!
~ -,
_j
-, -,
j
a
a
..
ci>

..
<(:,c~O <(0::: (') <D

I ~
..., <( c:
-.,,.. c:.,.

I J~5.J·}3.
...... - :1: -
..,.,..

Ii
!! ...
....
0~<(~
z~ :,,:

.
:.:~a<(
z .c.
<(z

<( I-
~Cllc,a: <.9w .,
c:
~
c: ~~
i: ....

..
•E ;.:_· qr ~
,I'~

...
g~Cll~ ZI- a o c,
c3;:;
5~~ -<( 0. ;,!/ • c:
a::: o,
?:) s:;:
::,
Z:.'.Cll8
UJ -c a:
::> «J ...
.&J <>
c:
<(
ii~
:,,: :,,:
a.' IL UJ )-
5
UJ > 'co "O ~ s
..
.. c
Q.
0:
z::> c .s 2:, : i> I! 5a:o


Q. ..

~ ~~
w
Q)
ls n ,... ~ Q.

Jl i
c:
:,


0)
Cl)
o, Eo H~
i
Q)
...J ~~ c5~z
~ !!

Qi Cb
0 (llc
.a ~Cl)
J
.;;
J
f
(ll
~ (/)

i;i
I

¥
./
c: "
n:,
bO s: '.,. f
I
c: ...
n:,

-
111 r ~
...
n:,
"'O a.
c: )
111 /
E
·.::
n:,
.:,L. r ...iii s
~ I
(I) II)
Q. VI 0...
·.:: ::,

·\
I .... 0
111 111
t:'. .:,L.
I
.ci
~ ~
<{
:i2! 'li
•3
c: "'O
\) -,

;
..!!! c:
.....n:, 0
.:,L.
J
"3
~
Q)

~
"ll
"
I

( , r-
,,,

I>: ,,,,'"-·
8, ,'
I
/
'' ,,,,,/---\ \'
,, ,,I ,/ \' ( ...... 1'
-: __ •• -./' ( ,,•-... J
.. . ... _,, .,,-- , ..... - ....... \_ J
,, .... . . . . _.-JI,
\
. (

97

Sesuai dengan pendapar Soekartawi (2000) yang menyatakan bahwa terhambatnya

suatu perkembangan agromdnstn salah satu penyebabnya adalah kurang memadamya

intrasnuktur termasuk di dalamnya janngan jalan Hambatan-bambatan dalam

pengembangan agromdusrn pengolahan jeruk yang dapat terjadt karena kondssi jalan

yang rusak adalah menmgkatnya biaya opemsmm,I Jan menmgkatnya kerusakan

jcruk selama transportasi

5.2.2.2. Sar.ma Transportasi Umum

Kctersed1aan sarana transpcrtasi umum menurut persepsi petam t1J11k

mencukupi untuk beberapa bag.an/wrlayah d1 Kabupaten Karo Wawancara dengan

pctaiu. d1sebutkan bahwa angkutan umwn yang ad.I khususnya di daerab ,ang kun111g

ramai ndak mencukupr, apa1ag1 j,ka sarnpai ke pelosok desa Kadang-kadang Jam

angkutan umum. hanya dua kah dalam satu hart sepern angkutan yang ke Kecamatan

l ,a1;baleng clan Kecamatan Kutabuluh

Pengusaha yang bcrgerak <l1 bidang agnbisms jeruk berpendapat bahwa

sebagran besar sarana transpostasi umum di Kabupaten Karo kurang tersedra, tetapi

cukup tcrsedia d1 bcbcrapa wrlayah yang merm hk1 banyak penduduk dan lalulnuas

padat Sebagian besar pengusaha penJual jeruk mendmkan tempar usahanya d1 jalan

artcn ocnmer sepanjang jalan Berastag. rnenuui Kecamatan Merck Jalur uu

merupakan w1\ayah padat pcnduduk. dengan aktw11as penduduk yang tmgg1 sena

merupakan daerah peru ntasan ke Kabupaten di sebelahnya


98

5.2.2.3. Energi Listrik

Energi listrik di Kabupaten Karo pada umumnya dipasok dari PLN dengan

kondisi sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Karo sudah dimasuki listrik dari

PLN. Berikut ini adalah persentase rumah tangga pengguna PLN yang dijadikan

sebagai gambaran ketersediaan energi listrik di Kabupaten Karo.

100
90
80
70
60
50
40
30 ONon PLN
20
OPLN
10
0
...re, s: ..... ..... c: re, <I)
·no ..... s: .:,,:. <I)
..... t10
...
t10 t10 11) <I)
c c c .:,,:. s: RI s:
....VI
-
11)
~
(11
::::,
...
(11
t10 c. > RI
'o c s: c: ::::, .:,,:. (11 re, 11)
c: re,
...
(11
::::, ·-.;,

-
11) <I)
::::, ::::, > E <I) -0 ·2
s ...
<O
t10
c
iii
.c
<O
c .c re, (11
LJ.J I- RI ci:: c. ~ ::::,
-0
c <I) RI ....
s
RI c, re,
:0 c .c <I)
...
'o
RI
::,
11)
...J
RI
t10
::,
:..::
re,
llO
llO
c:
RI
re,
E
RI
:,,::
co ..!!!
0
llD
I=
re,
co
i= c. 0
~ i= RI
E z
vi

Sumber: Hasil Analisis Karo dalam Angka, 2009

Gambar 5. 9. Grafik Persentase Perbandingan Rumah Tangga Pengguna PLN dan


non PLN di Kabupaten Karo tahun 2008

Gambar 5.9 menunjukkan perbandingan rumah tangga pengguna jasa PLN

dengan yang tidak menggunakan jasa PLN. Terdapat perbandingan yang cukup jauh

yaitu rumah tangga penggunan PLN yaitu sebesar 81,89 % jauh lebih besar

dibandingan dengan yang tidak menggunakan jasa PLN (18,11 %). Hal ini
99

menunjukkan bahwa sebagran besar petaru, pecgusaba dan Pemenruah sudah

mcndapat layanan encrgi hstnk dan PL!'; sebagai perusahaan hsmk terbesar rmhk

pemenntah Kondisi 1n1 sd:al,gus meruin.1ukkan bahwa kctersediaan energi hstnk di

Kabupaten Karo bukan rnenjadr pengllambat udak berkembangnya agromdusm

pengolahan jeruk dt Kabupaten Karo

S.2.2A. Jaringan Air Bersih

Ha:;1'. wawancara dtngan rcspondca d,;,ercleh mformasr bahwa kerersed.aan air

bersih bark dan seg1 jurnlah dan kontinunas sangat rendah Masyarakat udak dapat

memkmau l:elancarun ahran air bersrh setiap hannya Anran arr brasanya dualankan

secara bergihr per lokas. dan pahng cepat air mengahr sekah dalam dua hari Di

lokft~1 lainnya bisa sa.rnpa, semmggu sekah. arau t,a.h.kan bermmggu-mmggu jika

rnusun kcrnarau Pemettuhan kebutuhan arr bersih senap han biasanya d1tukukan

dcngan pembuatan sumur bor usaha oersama keompok masyarakat, atao membeh air

dart pengusaha door srneer yang mcnjual air bersrh

Kebutuhan air untuk kt!perluan mrnah tan!Ula sangat rcrbstas, dcmikran Juga

halnya untuk kebutuhan uidusrrr Kebutuhan air untuk ,n<ln~lri pengolahan pangan

bervanasi tergantung jerns ba:1an yang diproduksi Kebub.1han arr bersrh biasanya

lcb1h besar dan keburuhan rumah tangga '.\llehhat kemampuan petayanan air hersih

olch pemermtah d1 Kabupaten Kare saat m,, kemungkman besar pemhukaan 11AA.ha

pengolahan terutama untuk skala mcnengah sampai besar trdak dapat mangadalkan
100

janngan air bersth dan PDA'VI Pemboata.1 sumur bor d1<11 reservoir merupakan

ptlthan utarna

Pembuaran surnur bor dengan memanfaatkan atr tanah sangat terganumg pada

ketersediaan au tanah yang drrml.kr Menurut peta potensi arr tanah Kabupaten Karo,

sebagran besar wilayah Kabupaten Karo tcrutama dt bagian barat merupakan daerah

dengan potens. au yang rendah Potens1 air yan~ tongg, rerdapat d1 wilayah

Kecamatan Berastagr, nolar Raya1 dan Barusjahe Hal m,lah sa\ah satu faktor yang

mengakrbatkan do wilairah Kccamaran Berasta.gr den Dolat Rayat banyak berdm

usaha perhotelan dan penndusman karena mcmihk, dukungan potens, air y.ing tmgg,

l:lahka.n do lckasi mo bcrdin pabrok 11u beruh kemasan merck AQUA yeng mem11tb

knpns1tas produks. hon!llla I SO 000000 liter/ tahun Benkut in, adalah peta potens1 air

d1 Kabupatcn Karo.
0

\-'!lll\
TIVl\l\"'H"" 'I

0
~
....
~
c:
....~Cl)
I! 0..
it ::l
I .0
~
~
....
~
.vi
c:
....0
Cl)

0..
....~
Cl)

li 0..

-
0
V)

.....
~
.0
E~
0
<

( I
( j
/

I!
fl
I

.o:wu
102

5.l.2.5. Fasilit.ts Penyedia lbban Bakar

Banan bakar dapat berupa Uahan Bakar Minya), (BBM l J uga bahan bakar sas

(LPG) Dalam penelman iru yang dtacu seba;;"dl lembaga penyedia bahan bakar

adalah penyedia hahan bakar mmyak 1BBM) Fasrlnas penyedia bahan bakar dr

Kabupaten Karo pada umemnya adalah penyedia bahan bakar atau SPl:ll! dan

Pertanuna Benkut 1111 adalah jurnlah SPBU yang ada d1 Kabupaten Karo

Tabel 5 l l Jumlah SPDU yangada di Kabupaten Kam

Nu Kccarnaian I Alamat
rr ~erastag,
-- --
SPDU Jalan raya Tongkoh-Bcrastagi

I SPRU Simpang Tugu Berastagi


f2 --· - --
SPRU Jalan Raya Berastagi-Kabanjahe
Kabanjahc
I SPJ3C s,mpan~tgaKabanjahc
SPnl 11.audah
SPBU KM 2 jalan Kabanjahe - Tigabinanga
(ialan Kotacane) _
3 Tigapanah SPBU D,:sa MulaWll<t Trgapanah
4 Mcrek I SPBU Srmpang Dolcan
Sumner l lasrl survei lapangan (2(}10) --

SPBU yang berkembang d, ICabtq,aien Karo adalah SPBU yang berada pada

_1anngan jalan negara dan Kabupaten !)ch Serdang dan Kota Medan menuju

Kabupatcn Simaiungun, Dam dan Pematang Smnw Jalur 10! rnerupakan Ja!ur padat

rranspcrtasi dengar; kesibukan jalan yang nnggi dibandmgkan dengan jalur jalan

negara menuju Kecarnatan Mardmding. Ko1B Cane ( provmsi NAO). araupun menoju
103

bagian utara Kabuparen Karo. Janugan jalan negara Och Serdang Simalungun

merupakan salah satu jalur dssmbus: pengangkutan hasrl-hasil pertaman clan bahan

hasil olahan pertaman dari K,,.bupaien Karo dan sebahknya scbagai jalur masuk

barang dan luar kabupaten clan sekahgus menjadr jalur hntas aruar kabupatcn

5.2.2.6. Lernbaga Penuodalan

D, Kabupatcn Karo terdapat suanr lembaga permodalan bank dan bukan bank

(Tabel 5 12) Lembaga pcrrnodnlan bank bernpa Badan Ussha Mihk Negara (bank

BL;tvt:K). Dank Pemermtah Dacrah ( BPD), serta Bank Perkreditan Rakyat sernentara

Iernbaga perrnodalan bukan bank berupa asuransr dsn berbagai jems kopcrasi

perkreditan. Lembaga permodalan yang terdapat dt Kabupatcn Karo didommasi oleh

lembaga permodalau Kopcrasr Serbs Usaha (KSC) dan Koperas: Pcrkreduan (Credu

limon) Pendman koperasi drdssarkan pada Lndang-Undang nomor 25 tahun J 992,

dengan azas yang dianut adalah azas kerakyatan Kopcrasi rnerupakan usaha bersarna

yang drkeloia secara bersama-sama dengan modal dan anggota kooersi Karena itu

bunga pm1aman pada koperasi biasanya bdak tmgs, dan persyaratan pemtnjaman

juga lcll,h mudah jika dibandmgkan Jengan prosedur pmjaman di bank


104

Tabet 5 l 2 Lembaga Permodaian yang ada di Kabupaten Karo

No Kccamatan
r -1
---.:c~ Permodalao (Un11)
: K·11~t I K llf)l..Ta.,1
s c,t-a r>a-,,vh.(.l
r1<,~·~
p~~{;:t~on I
I K..l?ffil<t · I(~ Us:m., per:rsi • ((.'1t:dH I
Dani. Worn.!!!._ Peniasa- (KSiJ) P"1llll""" ~lhJU)
I
f--....:l=--i--\1ard,ngdmg
2 Laubaleng -J - _1
1 ,___ 144
88 151
7~ -=-..:J
.----± I j~~:~mang;-TI : I ~-1 3~_f Iill_ ~5-
- sI Munte - I 411 ~
, 6 Kutabuluh I-' ---=-1_ JS .. -_ I
.___7_,_l'a:i!!ng - -I 71 108

t
8 Tiganderkcr --, ; __ 27'+1-- 45 • I_-· -....:1

Simpang I ~
9. Empat __ 120• j 2R; __ 25\0•
10 i'laman Teran
I I M~rdelrn * - * · *i
12 KabanJah~ 1949 0 __ 126 - 536]
J 13
15
Beras1'1g1
Dolac R~yat__
14 Tigapanah
-,
? .
_ 28'+1-- -
. __ -
~~·1

356
*
114

230
• ·,
i.--38011
35401

~~~s~ahc
__J Jum~
I :
. _!?
J --
--259
=j
!
:
3.25 I
I - ~~ I
3786 1
;!: 1
1414 ] -
2~~~

13875
I
Sumher I Karo Dalam Angka, 2009
2 Observasi Iapangan, 20!0
Keterangan tanda • menunjukkan data masih iergabung dalam kecamatan mduk
hasrl pemekaran kecamatan

Lembaga keuangan berupa bank yaog berdm di Kabupatcn Karo didommasi

olch BUMN dan ])UJl,,[J) yauu Bank Rakyat lndonesse (BRIJ, Bank Nansional

Indonesia 46 (BNf 46), dan Bank .:\>lantlm, Bank Pcmermrah Daerab Sumarcra lJtara

fBPDSU) Bank perkredrtan ya11i; berdin adatah Bank Perkredrtan Rakyat (.l:ll'R)

Bum, Asih dan Karo Mas Jaya Dank BRT ada di hampir seluruh kccamatan yang ada

d1 Kabanjahe kecuan cmpat kecaruatan basil pemekaran yang d1lakukan pada tahun
105

'.!006 Kccamatan pemekaran tersebut adalah Kecamatan Oolat Rayat. Kecamatan

Naman reran. Kecamatan Mcrdeka, dan Kecamaran T igandeiket

Hast! tnangulasi data menunjukkan ndak ada hambatan dan sis, keberadaan

lembaga pennodalan dalam pengembangan agromdustn Hal in, dikarenakan

,.,,..;drnnya lernhaga pennodalan ,111n1k skala pemmjaman sedrkn dan banyak Drhhat

dan aspck kemudahan memperoleh modal JU~ dapat dipenuhr karena adanya

koperusi yang 111em1hk1 prosedm pemmjaman yang lebih mudah

5.2.3. Faktor Lokasi (C..eoirafh)

Letak geo,l,\ral.is lok<1S1 tertentu berpengaruh pada keterkanan dengan daerah <l,

sckuarnva serta keadaan khmatologt Letak suatu wilayah dan hubungarmya dengan

wrlayah-witayah d, sekuarnya menunjukkan keterkanan wilayah dengan pusat-pusat

layanan Lctak geografls rnermhki kanan erat dengan hubungau loka:.1 terhac!ap

wilayah drsekrtamya terutama pusat-pusat layanan t.etak geografis Ju11;a benunjukkan

1A1ak wrlayah di muka bum 1. yang mermhkt kanan erat dengan knmatolog.

5.2.3.2..Iarak te,iw.dap Pusat l,uyanan

Lerak wilayah Kabupaten Karo rerhadap beberapa pusat kotamadya dan pusat

kabupaten yan!J 11<1a d sekuar wslayah Kabupaten Karo dmerlukan untuk

merpcrksrakan kemudaher; rnemperoleh bahan baku, distnbusi barang hasil olahan kc

pusat-pusat pasar, kedekatan dengan pusat layanan pelahuhan dan bandara lnformasi

Jara• Kabupaten Karo dengan kola 1amnya dapal ri,hhat dalam tabel benkut uu.
106

Tabel 5.13. Jarak Wilayah Kabupaten Karo ke Beberapa Pusat Layanan dan Pusat
Pasar di Sumatera Utara
No. Keterangan Jarak (KM)

1. Kabanjahe - Kota Medan (Kodya Medan) 78


2. Kabanjahe- Pelabuhan Belawan (Kodya Medan) 89
3. Kabanjahe - Kota Pematang Si an tar (Kody a Pematang 93
Siantar)
4. Kabanjahe - Parapat ( Kab. Simalungun) 136
5. Kabaniahe - Sidikalanz (Kab. Dairi) 74
6. Kabanjahe - Stabat (Kab. Langkat) 120
7. Kabaniahe - Lubuk Pakam ( Kab. Deli Serdang) 106
Sumber : Sumatera Utara Dalam Angka, 2009

Peta hubungan Kabupaten Karo dengan wilayah lainnya di Sumatera Utara dapat

dilihat dalam gambar di bawah ini:


~ ,...,....
)' sv @
ty " • Pelabuhan Laut
r: • '1' Belawan w.tlrrn n...-..":.A,..,.,.,Jl.!)'!'Abll,
rMta.f.l\f{IC.,-<
°"" .....,
°'flfl•.-,U•• .IAOJAM Wll 4

-
I
,\ /> ' .r.y.t,l(A"'-'Xl"O

J
Selat Malak
PETALOKASI

-
KABUPATEN KARO

Kab Langkat UII O 100


' 4001<11

-•
Legenda Peta

-
lbukota Kabupaten
intu masuk ke aa- p,op,ns,
ropinsi NAO Oanau
(
~· ,J·.-
l<abupetcn Karo
==> Arall Perge,uan
..,
Pematang s,ann,r
1>-

- ~!ot ...
~i \•

--
')

......... -~
- --

---
-
.... ft'*'°"()du,tw,itP~ 5~"9
ot,'2'9$,M;).P'f'K.'065"9

Gambar 5.11. Peta Hubungan Lokasi Kabupaten Karo dengan Wilayah di Sekitarnya
107

Oitinjau dari aspek kcdekatan dengan bahan bairn, maka pengembangan

agroindustri pcngolahan jeruk di Kabupaten Karo sangat tepat dijadikan sebagai

lokasi pendirian usana Hal ini karena Kabnpaten Karo merupakan surnbcr bahan

baku jeruk varieras siam. Sockartawi (2000) menyebutkan adanya sifat bahan

pertanian yang mudah rusak (perishable) mengakibatkan bahan baku harus segera

diolah, sifat volume besar 11:'tapi nilai rendah (hulky) menunjukkan besarnya biaya

transportasi jika lokasi industri jauh dari lokasi bahan baku,

Ditinjau dari letak wilayah dengan pusat IAyAnAn yairn pasar, pclabuhan can

bandara, Ksbupaten Karo dikategonkan relatif tidak jauh dari pusat layanan. Jarak

r<.ota Kubunjuhe dengan kota-kota di sekitsmya (Tabel 5.34 d1111 Gambar 5.13) sepen!

kotn Medan [ibukota Proplnsi) scbagai pusat pasar terbesar di Sumatera Ilmra,

memiliki jaruk s~jauh 78 KM dengan waktu tempuh kira-k.ira 2 jam. Waktu tempuh

h ingga rnencapai pclabuhan terbesar di Surnatera \Jtara yaitu pelabuhan Belawan,

dibutuhkan waktu tempuh sekitar I jam lagi dari k()ta Medan ( 3 jsm dari Kabanjahe).

Bcrdckatan dengan ibukota Medan dan Kahonjohe juga terdapat dsersh pasar y11og

bcsar seperti kota Biajai, Lubuk Paknm (Kab, Deli Serdang), kota Tebing Tinggi,

Kuta Pematang Sieutar dan Kora Parapat sebagai pusar parawisnta terbesur di

Sumaicra Utara. Melllpcrhatikan jarak terhadap pusat layanan maka kernudahan

layanan pemasaran dari Kabupaten Karo dianggap tidak menjadi masalah

pcngharnbat pengembangan agroindustri pcngolahen jeruk di Kabupaten Karo.

Menurut Glasson (1974), salah satu cara yang dapat digunak.an unluk

mcnganalisis kesesuian lokasi indu~tri adalah Jengau pendekatan biaya tcrkccil.


108

Pendekatan biaya terkccil adalab biaya minimum yang dikeluarkan sclarna

pengangkutan yang didasarkan pada bubo! bahan baku dcngan produk akbir, Salah

satu contoh yang dapat diambil adalah melalcukan analisis lokasi industri pengolahen

tepung jeruk jika lokasi ditempadum di lotasi bahau bairn atau di pusat pasar, Bia ya

transportasi dihitung berdasarkan kilogram produk yang diangkut yaitu Rp. I SO tiap

pengangkutan dari Kabanjahe kc Medan sebalikny11. Selisih biaya transportasi jika

lokasi tndustri ditempatkan di pusai pasar {',1edan) dengan di pusat bahan baku

(Kahanjahe) dapat dilihat pada analisisbiaya dalam label berikut ini:

Tabcl S.14. Analisis Biaya Transpoetasi jika Pengolaben Tepung jerukjika


Ditakukan di Lokasi Bahan Balcu at.au di Lokasi Pusar Pemasaran
No. Uraian
-· Jumlah
-
Biava Transport (R~
-
Kabaniane Medan ··-
I Buah (harga buah) 25 k2. 375
I k2 1
2 Sari buah hasil ekstraksi ----
-1__ Gula 0,2 In, I 30
4 Ektrak kerin!;\ + gum 0,15 k1;1
1.__ -~era! akhir lekstrak + Gula dihaluskan) . 0,3.5 kg 52,5
-
6

B iaya Trnnsportasi ti~n 1 kl? bahan ~- ISO i -·
7 Total ~iay! transportasi_ (P.er kg} I . 82,5 375
Sumber: Hasil Analisis

i\nalisis biaya teansportasi di etas terlihat behwa terdapat selisih biaya

transpoetasi Rp. 292,5 per kg bahan y!lllg diangkut. Hasil analisis diperoleh bahwa

biaya terkecil diperoleh jika pcogolahan tepungjeruk dilakukan di lokasi yang dekat

dengan bahan baku, Sesuai dcngan Toori Glasson (1974) jikadilakukan penghitungan

biaya produksi, pcmasaran scrm biaya tronspOrtasi dan diperoleh perbandingan biaya

produksi dan transportasi yang lebih besar di lokasi pemasaran, maka lokasi optimum

pendirian lokasi adaleh di \okasi behan baku.


109

5.2.3.3.Kesesu,iiaa Klimetologi

Kabupaten Karo berada di Pegunungan Bukit Oarisan dengan ketinggian 120 -

1400 mdpl. Sekimr 3J persen wi\11.)'ah ~bupaicn K11ro, yaitu wilayah yang sesuai

dengan pertanaman jeruk, berada pada ketinggian 1000-1400 meter diatas pcrrnukaan

taut oengan suhu udara di pagi httri dll(lal mencapai I s"C deng,,.n lcelcmbaban udara

rata-rata 88,80%. Kondisi ini menunjokk.m bahwa Kabupaten Karo memiliki iklim

yang dingin dan sejuk tennama daerah bagian timur. Keadaan ldimatologi bi:rlwitan

dengan daya simpan bahan balm sebetum dilakukan proses pengolahan. Pro<luk-

produk hortikuttura memiliki sifat yanp. mudah rusak (palshablt) serta reman dengan

perubahan cuaca tcrutama suhu ruangan penyimpanan. Oleh karena itu dil>utuhkan

ruangan penyimpanan dcngan suhu udara yang di11gin dan st.abil. Usaha penurunan

suhu ruangan dilakuksn untuk mcngurangi proses pembusukan, pcnguapan air darl

dalam jaringan tsnaman ~ehingga kesegaran dai,at dipenahankan.

Kabupaten Karo dengan kondisi iklim yang memiliki suhu udara dingin serta

kelembaban udera yang relatif tinggi mC111paltan potensi wilaysh yang sangat cocok

digenakan dalam pengembangan agroindmttri terutama agroindusrri dengan bahan

balw buah dan sayuren. Suhu udara yang dingrn, sejul< sena kelembeban yanw 1inggi

secara langsung menjadi kondisi yang baik bagi pcnyimpanan hahan-bahan basil

pertanian. Seisin menghemat biaya untuk pcndingin n.iangan juga sel(aligus

mengurangi persen kehilanganlkcrusakan (1-0ses) bahan selama proses pengolahan.


110

5.3. Peranan Kehufuhan Pasar

Sumatera Utara mcrupakan propinsi pengahasil jeruk rerbeser di Indonesia.

Rcrikut ini perkembangsn produksi jeruk nasional tahun 2002 hingga 2007.

label 5.15. Perkernbangan Produksi Jcruk Nasional tahun ?.002 Hingga 2007
··-
,..oac.Al 200l .. 100) 1004 1.00.'i 2006 2007
Nangg-roc Ac.,:eh
Danmalam 3?-191 22 041 20.2$MO 11 3'>5 22.9119 20R?l
Sun,o..tcm'l l.tara 273.847 HI 981 '49.504 •• , 586 ,1s 714 4SO 96) !1!!..

--
Sumol<.To 0(1!"1 ' 39(140 .. <3.827 57.212.UO ~.67'
••2
J7.791 21873
I\Ja,, .. 6')4,i 57..ll,5 112.913 00 &9 959 : 25.9-13
Jamb I I S.2i4 6966 19.605.00 12008 19 083 4~ ?.79

~-
Sumatcr\\ Sok.uin 426)8 48.243 167.6J900 2133?7 "h1332 9~0~8
Jlenokulu
Llll"nun•
- . -~ 067
41.107
HS6
72.612
4.932.00
76.%H.Oll
4.148
9).)70
9110
b.l 2R7
..ll!fil..
49.646
lifll'I....... Bchtun1.: 1.14~ H80 II 979.0" )9620 13 460 10::101
Kcoulav\111Ruw (I 0 0.00 0 I 242
DK II.it.,,,. l I 4.00 .. 21220IS ~
'·~-
)0.119
Jowa l!arat 26.,'4 20.!&I 2U 226.00 27 311
l_.,!!\'A'D ren-" ,1.tJ?) 24 ~94 2l 2!,3 OU J9 ~IO 24 (•71 "6.7J2
0.1 Yulll!~n 1.:120 2 41 I Z::F• "Cl 2.981 2.8~4 D17
J&\\'tlT;m~, .IS0.476 )9).30~ 467.41)6.00 39S.428 529.7.48 MK~~q
Bonton I J64 1.'110 1 732.00 1.,2c; 1.Ml I 59-t
llaJJ 4, 279 68.741 57.067.00 IOU63 120832 103913
Nusa 'rcn-~•a Sn I Bo 3.463 4.3Jb.OU 4.18) ,.118 b714
24 ,oc,
NUAB. l'en°01ua r,mw
-~uno.otan J:Jnrat
- 24~.2
16 .ol
49.070
24 714 00
IOll 21100
21.434
146314
32016
169672
504p1.
171.S99
IC.ulu!J_¥lan1·c...0M 3918 2.:11 a 2.266.0U I.Ill 4.~74 7003
' 59.659 9l MS.OU 114.432 Ill 292 73.110
KA1in1a,ua.n !ielltan 19.0.1-'
lushn1t1.nto.o 'rtmur 4.21NI 1JUS7 ?89400 .. 7.998 sm: 9.308
Sub.\\'(a,{ l:'1wi. J 939 S76 1.51900 I 534 I 70~ 20IIK
6.ot)J 46.IS2 24.95:° 37329
Sula,,'CS, Tcn·-'1 ... 70)0
)08 174 b5 928
17 01HI<•
191.815 00 t5718.\ 108 200 ,, 09.1
Sulnwcsi ~elautA
-··
Suta,,-e&iTen'"'"".... 6 374 15.592 l 1.400,00 22.ss; ":za.993 l~J7J
(inrontal~. 518. J4"/ 378.00 92:; &4l · 1.117
L-,~y!ftw~i naro1 .. I) 0 o:oo 0 150.869 1557Sll
M.Jul<u 1.607 3056 3.478,0(1 2.952 3q26 ·- ti.214
Pnnua ROO 1020 481,00 J.940 t 391 S.4J2
Midukulltoro 603 168 1.179,00 252.l 3 33~ J.865
p,..ni n, Jlata1 0 0 0,00 311 ,:1-1 626
958.132 1 441.680 2.071.084 2.214.021 2565.543 2.625.6114
~
Sumbcr: hnp:ffwww.honil<.11ll11ra.go.1d1 daikses 02 Nopember 2010
111

Bedasarkan tabel di atas, dapat dilihat babwa daerah penghasll jeruk terbesar ( diatas

50 rihu ton per tahun) berturut-tunn antara lain Sumaiera Utsra, Jawa Timur,

Kalimantan Barat, Sulawesi Harat, Bali, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.

Di Sumatcra Utara, daerah pcnghasil jeruk terbesar berssal dari Kabupaten

Karo. Produksi [cruk Kabupaten Karo tahun 2007 mencapai 24,89% produksi

nasional. Kondisi Kabupaten Karo sebagal salan satu Kllbupaten pengahasil jeruk

terbesar di Indonesia menladikan posisi yang sangat sirategls untuk memasok jeruk di

pasar nasional maupun intemasional mengingat lndonesia merupakan salah sam

daerah pemasok [eruk dunia pada unnan ketigabelas setelah Vielnam. Psda tahun

2004 produksi jeruk nasional hanya mampu menempaii 2,6% pangsa pasar jeruk

dunia. Hal ini mcnunjul<lc:anbahwa kebutuhan pasokan jeruk untuk konsumsi segar

maupun untuk produk olenan rnasih dapat ditingkatkan dari segi kuantiias maupun

kuahtas. Kondisi ini juga rnerupakan salah satu peluang yang dapai digunakan oleh

Kabupatcn Karo unluk meningkatkan kuanthas dan kualitas [eruknya agar rnampu

bersaing di pasar intcrnasional.


Konsumsi pcrkapita jeruk nasional mencapai 0,017 per minggu meningkat

menjadi 0,05 per minggu tahun 1996. Tanun 2003 mengalami peningkatan menjadi

0.09 kg/minggu. Mengikuti perkembangan konsumsi perkapita buah nasional, maka

dapat diproycksikan kenaikan konsumsi perkapita jeruk nasional per minggu tahun

20 IO menjadi 0.126 kg I minggu dengan proyeksi kcnaikan 0,0365 per minggu.

l'erkiraan kebutuhan konsumsi jeruk perkaplta perminggu dan per tahun dapat dilihat

dalam tabel berikut ini;


112

Tabcl S.16. Perkiraan Keburullan Konsurnsi Jeruk Nasional


Konsumsi konsumsi Total
Jumlah
Pcekapita perkapita i- keburuhan
Tahun Penduduk jeruk segar
perminggu tshnn
(kg) (Kg} (ribu jiwa) (ton)
1990 0,017 0,884 179.378 158.570
·--
1996 0,05 2,6 198.320 515.632

2003 0.09 4,68 21 ~.492 994.463


2010 0, 1265 6,578 23?.556 1.562.643
I 2015 0,163 8,4?6 247.623 2.098.853
L_ .. .. ..
Sumber: Dianalisis dsri pencl1t1an Mayuamca dan Karo-karn (2005) dan Data Stracag,s DPS
(2009)

Peluang pasar domestik lebih rnenitikberatkan uotuk keperhian konsumsi

rumah tangga, supermarket, hotel dan rcstoran sena industri olah.an. Konsumsi ini

akan terus mcningkat seiring dengan peningj<atan jumlah penduduk serta anjur.m

FAO unruk me.menuhi kebutuhan buah-buahan per kapita per tahun minimal 60 Kg.

Atos dasar anjuran FAO tersebut, maka konsumsi buah di Indonesia masih sangat

rcndah yukni llanya 34,06 Kg perkapita per tahun pada tahun 2007 sehingga akan

memberi peluang pcningkatan koosumsi tennasuk jeruk pada masa yang akan datang.

Perkcmbangan ieknologi tel ah membawa komoditas jeruk menjadi lcomodilas

bisnis yang dapsr meningkatkan kesejahteraan hidup para pelaku yang terlibai

didalamnya. Peningkatan produksi dan mutu buah jeruk saat ini, dilakukan melalui

berbagai upaya antara lain dengan peningk.atan pencrapan teknologi maju mulai dsri

pra-panen sampai pascapanen, terintegrasi dengan dukungan berbagai sektor,

Penggunaan jeruk yang demikian luas meoycbabkan kornoditas ini dikategorikan


113

scbagai komoditas hortlkultura strategis dau memerlukan penanganan yang terfokus

kepada upaya peningkaian nilai tambah dan pemcnuhan kebutuhan konsumsi dan

indusm pengolahan. Produk-produk olahan jeruk baik produksi nasional maupun

impor sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini diakibatkan citarasa, gizi dan aroma

yang dimiliki jeruk sangat dimmati oleh berbagai kalangsn dengan harga yang relen f

teriangkau, Bacrbagai bahan pangan. minuman, obat-obatan banyak menggunakan

aroma dan rasa jeruk yang dapat diperoleh dari ekstrak jeruk (sari je1uk). Hal ini [uga

sekaligus rnenunjukkaP bahwa potensi kebutuhan akan bahan pangan olahan dengan

menggunakan bahan baku jcruk rnasih memiliki prospek yang dapat dikembangkan.

Kcmarnpuanjeruk yang berasal dari Karo untuk bersaing di pasamn nasional

dan intemasional memerlukan tingkm kualitas tertentu selungga dapat diterima oleh

konsumen. Negara-ncgara tujuan ekspor juga menetapkkan standar kualitas buah

yang disepakati agar dapat memasok jeruk ke negara mereka. Standar yang

ditentukan diantaranya standar ukuran buah (grade), persen residu biologi dan kimia

khususnya rcsidu pestisida. Hasil penelitian yang dilakukan oleh N urasa dan Hidayat

(2005) yaitu pcnellti di Pusat Pcnelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi

Kel>\jakan Pertanian Deptan RI menyebutkan bahwa jeruk siam yang berasal dari

Kubupaten Karo sempat menembus pasar internasional tahun 1999 yaitu ke

Singapura, Malaysia dan Thailand. letapi berhcnti tahun 200 l hingg11 kini. Ekspor

jeruk tcrhenti karena jeruk Karo yang biasa disebut jeruk Medan diklaim sebagai

produksi pertaman pekat pestisida sehlngga kurang aman untuk dikonsumsi. Selain

itu tampi/sn kulil yang kurang hersih (berkoreng) dan warna buah pucat membuat
114

daya jualnya di pasar ekspor menjadi lemah karena kalah bersaing dengan jeruk di

ncgara Jain. Hal ini j uga sesuai dengan pendapat pcdagang pengirim jeruk yang tidak

pernah lagi menjual jeruk ke Juar negeri. Perusahaan ekspedisi jeruk yang

berkembang di Kabupaten Karo tidllk ada yang dikategorikan sebagai pedagang

eksportir jcruk.

Penolakan di pasar ekspor mcugakibatkan jcruk Karo hanya bisa bersaing di

pasar nasional dengan pesaing utama dengan jeruk yang bcrasal dari Jawa Timur dan

Kalimaman. Mcnurunnya daerah pemasaran scrta munculnya witayah-wilayah

pesaing mengakibatkan pennintaan terhadap jeruk Kam semakin menurun dan

mengaklbatkan anjloknya harga jeruk scwak.tu terjadiaya panen raya. Aejloknya

harga di pasar diakibatkan olch tklak tertampungnya jeruk di pasaran dan maslh

minim sckali perusahaan yang mampu menampung kelebiban prosuksi, Sebagei

implikasinya adatah kemerosotan harga di tingkat petani.

Sistem pemasaran jeruk yang ada di Kabupaten Karo juga turul

mengakibatkan lemahnya posisi tawar petani terhadap hasil p1111c11 jeruk mercka,

Si stem peraasaran jeruk yang ada saat ini dilakukan oleh petani sccara sendiri-sendl ri

dengan mekanisme dan sistem pembayaran yang beragarn. Behun muncul suatu

lembaga yang mampu rnemperkuat poslsi tawar petani, Apalagi pada ~aal pi111e11,

peran pedagang lebih duminan dalam mcnentukan klasifikasi buah, penetapsn warna

dan biaya transponasi yang bcrakibat tingkat harga jual petani jadi lebih rendah,
II 5

5.4. Peranan Pemerintah Daerah

S.4.1. Peranan Pemecintah Daerah serta .lenis Kebijakannya 11otuk


Merangsang Pertumbuhan Agroindustri Pengolahan Jerak di
Kabupaten Karo

Pemerintah mcmegang peranan )'308 =gm penting dalam pengembangan

agroindustri, karena pemerintah merupakan pemangku kepentingan (stake holder)

dalam penentuan kcbijakan dalam pengcmbangan agroindustri. Peranan pemerintah

dalern pengernbangan agroindustri sangat lnas. ~ugroho dan Dahuri (2004)

menyebutkan bahwa pemerintah berperan dalam penentuan kebijakan kctahanan

pangan, penguatsn kelembagaan, pembangunan inlrastruktur. kebijakan ckonomi

makro, kebijakan penataan ruang, pelayan:m publik, peogembangan kemitraan

pemerintah - swasta (partisipasi petani, pengusaha).

Perscpsi petan i, pengusaha dan pemerintah teehadap peran perneri nrah pada

pengembangan a.groindusu-i pcngolahan jeruk dapal dilihat sebagai berikur:

Tabel 5.17. Persepsi Pctani, l'engusaha dan Pemerintah terhadap Peran Pemerintah
Dacrah pada Pengembangan Agroindustri Pengolahan Jcruk
- Perserscsc Jawaban
Jwnlab jawaban
terang) (%)
Pmgu Pemc J Pengu Pcrne
Razam Jawaban Pela!ri ~ Kintah l:'etani Saha
- Rintah
Seozar tidak berecran 5 0 0 10,00 0,i:_JO .o,oo
_!!dak beroeran 32 28 1 M,00 ' 68.29 11,11
...Kurang becperan --· 13 13 4 26,00' 31,71 . 44.44
Berneran -- 0 0 4 0.00 0,00 44,44 i
Sanaat berperan 0 0 0 0,00 0.00 . O,Ofil
.Jumlah , 50 41 9 100 100 , 100
Samber: Data primer. 20 IO
116

Tabel 5.17. menunjukkan persepsi yang berbeda antara pemerintah dengan

petani, pengusaha pada pendapat bagaimana peran pemerintah Kabupaten Karo yang

sudah dilakukan dalam pengembangan agroindustri pengolahan jeruk. Perbandingan

pendapat tersebut dapat dilihat seperti pada grafik dibawah ini:

Persepsi Petani Pesepsi Pengusaha Persepsi Pemerintah Keterangan:

• SJngJl udak bcrperen


• TrdJk bcrpcran
kurJng berperan

• bcrporon

Gambar 5.12. Grafik Perbandingan Persepsi Petani, pengusaha dan Pemerintah pada
Peran Pemerintah Terhadap Pengembangan Agroindustri Pengolahan Jeruk di
Kabupaten Karo

Gambar 5.12. menunjukkan perbedaan yang sangat jauh antara persepsi petani,

pengusaha dengan pemerintah tentang pendapat bagaimana peran pemerintah

Kabupaten Karo dalam pengembangan agroindustri pengolahan jeruk. Grafik tersebut

menunjukkan ada perbedaan yang jauh pada pendapat pemerintah "tidak berperan"

dalam pengembangan agroidustri pengolahan jeruk, yaitu pendapat petani mencapai

64%, pengusaha 68,28% dan pemerintah 11, l I%. Uj i statistik korelasi peran

pemerintah daerah terhadap tidak berkembangnya agroindustri pengolahan jeruk

dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:


117

Tabel ;.18. Uji Stanstik Korelasi Perun Pemerintah terhadap Terhambamya


Perkemhangan Agrcindustri Pengolahan Jeruk di Kabupaten Kam
.-
Kclompok yang di survai
~-
Petani Pengusaha Pcmcrintah

l. ··--K-·o_e_fi_s_ie_n _K_o_rc_la. 81 0,543 .. o.s22•• 0,350

r
..
-
Jumlah Sampcl (N) .50 41 9
. ·- ....-
ketersngan : = korelasi pada tingkat kepercayaan 99 %
= korelasi pada tingkat kcpcrcayaan 95 %
Tidak ada tanda = ridak bcrpengaruh signi fikan

Uji korelasi peran pemerintah terhadap lechambatnya perkembangen

agroiodustri pengolahan jeruk di Kabupaten Kam menuniukkan kon:l11siyang sangat

nyata (signlnkan pada 99%) pada kclompok petant, pengusaha, sementara pada

kclompok aparat pemerintah tidak ada korelasi yang signifilom. Hal ini jugaa ada

perbedaan pendapat teetang bagaimana peran pemermtah dacrah yang sudah

dilakukan untuk mengembangkan agroindastri pengolahan jcruk. Hal ini

menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara petani, pengusaha clan pemcrintah

dalam menilai ki11erja pemerimah daerah dalam rnerangsang pcnumbuhan

agroindustri pengolahan jeruk di Kabupaten Karo.

Wawancara dengan pctanl, pengusana yang dijadikan respondcn dipcroleh basil

bahwa peranan pemerintah dalam pengenalan teknologi pengolahan jeruk sangat

minim. Kegiatan yang pcrnah disosialisaikan ada/ah pengadaan alar penyortir jeruk.

Dalam praktek pelaksanaanya, alst itu tidak cocok digunakan mcnyortir jeruk karena

mengakibatkan lcbam di permukaan kulit aldbat bcnturan dan desakan keras selama

proses penyortiran yang dapat meningkatkan kerusakan buah. Kegiatan selanjutnya


118

adalah mengenalkan kemasan kardus untuk pengemasan jeruk. Menurut pengusaha

kemasan tersebut memiliki biaya yang tinggi sehingga tidak digunakan untuk

transportasi. Berikut ini adalah alat sortasi jeruk dan contoh kemasan jeruk yang

pernah dilakukan dalam kegiatan/program pemerintah.

Gambar 5.13. Alat Sortasi dan Grading Jeruk yang Tidak Operasional

Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2010

Gambar 5.14. Kemasan Jeruk yang Diusulkan Oleh Pemerintah


Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2010

Untuk mengatahui peranan pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan dan

program-programnya yang sudah dilakukan dalam merangsang pertumbuhan

agroindustri pengolahan jeruk, maka dilakukan wawancara dengan aparat pemerintah


I 19

yang benugas dt bidang tersebut Wawancara dslakakan kepada Kepala Bidang

Pcnndusrnan Drnas l((lperas1. Permdustnan dan Perdagangau Kab\lparen beserta staf

yan!,"t menangaru urusan penii:emban11,an mdustn, Kepala Bidang Agrih1sn1s serta

Kepala Scksi Pcnanganan dan Pengolahan Hasil Pertaman Dmas Pcrtaman dan

Perkebunan Kabupaten Karo. Kepala Bidang F1s1k Bedan perencanaan Oaerah

r<abur,~tcn Karo dun Kepala seksi Tataruang h,dang Ftsik Badan percncanaan

r<.omentar pent1ng yar,~ d,amb1I dalam h11s1l wawancara dengan Kepala B1da11g

Penndusman dan staf'Dinas Kl)pera~, dan Psnndustnae Kabupaten Karo adalal1

Pernbmaan kelompok UK..\1 )'&ng ada d: desa Bunuraya rnasih helum i:fapai
duadikan contoh penumbuhan agrorndustn pengolahan jet uk katena UJI
coba tersebut dianggap behim berhasrl karena biaya terlalu ungg1, ya ndak
sesua: deogan hm,:f.t cost Jlka d1bandingkan dengan harga jual Nu111sa~1
Selam nu ektrak jeruk produk.~, l)K..\1 tersebut kurang d1suk.a1 karena eerasa
pahrt m11~11111t pengunJung sewaktu drlakukan pada pamerun kegiatan temu
,ndu~m dar. parncran produ], hasil olahan pertaruan d1 Peksnbaru
2 Usaha yang sudah ,hlakukao bcrupa pcmbcntukan kelompok UlO,,( dan
p~is11a1an modal kepada UK\1 terscbui l>1samprng 1tu juga ada program
pc11g11d= a lat pernbuatan ekstral<jeruk kenng.
3 Teknologi pengernasan dalam memperpan1ari1, rnasa sirnpan 1e• uk masoJ1
pada penggunaan kemasan yang layak, muatan dalarn sah• kernasan ndak
terlalu banyak agar pcrsen kerusakan dapat ditekan sewaktu pengangkutan
..i Komod1t1 jeruk siam merupakan komodm yang leb1h dtsokai dalarn bentuk
konsumsr segar, schmgga perlu d•benah• dalam 1alur pendismbusiannya
lnar udak terlalu lama dalam pc,ngangl..utandan b1ar li!b1h elekhf
'.l Saar 1111 kelornpok UK VI tersebut ti<lak meiaknkan kegiatan pernbuatan
esstrak jeruk kenng la!,lt setelsh selesai masa anggaran Bagaunana langkah
selanjuinya unluk rnengoperasikan k<!'mb~li alat-alat pengolahan rtu helum
ada d1p1k1rkan
120

Wawancara dengan aparat pemerintah pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Karo, dapat dilihat pandangan mereka yang menyatakan

bahwa produk jeruk lebih disukai petani, pengusaha dalam konsumsi segar.

Pengolahan ekstrak jeruk tidak efisen dilakukan karena biaya operasionalnya sangat

tinggi jika dilakukan analisis ekonomi usaha pengolahan (Cost benefit ratio).

Kesimpulan akhir dari aparat pemerintah pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Karo, menyatakan upaya penanganan teknologi lebih baik

difokuskan pada teknologi pengemasan agar dapat meningkatkan nilai tambah,

mengurangi kerusakan selama transportasi dan memperpanjang masa simpan. Berikut

ini adalah foto dokumentasi produksi tepung jeruk hasil olahan UKM di desa

Bunuraya yang menamakannya ekstrakjeruk kering "Super Sari Jeruk"

Gambar 5.15. Tepung Jeruk (Orange Powder) Hasil Kegiatan UKM di Desa
Bunuraya Kee. Tigapanah
Sumber: Dokumentasi penelitian, 20 IO
121

Dmas Penan1311 rnerupakan salah sani iostans1 yang mempunyai peranan

penung datam penanganan pasca pauen hast I pertaman Salah satu kcgratan

pascapanen adalah apaya pengembangan teknologr pasca panen dalam bentui<

agroirdustn Wawancara dengan Kepala Bidaug Agribisuis dan staf Dinas Pertaman

dan Perkebunan Kabupaten Karo disampaikan sebagai benkut

Pengernbangan agromdusto pengotahan jeruk dalam bentuk drvesrflkasr


produk harus drlakukaa untul: menolong pctaru jeruk Agro1ndustn jeruk
jangan hanya berfokus pada pcmbuatan ekstrak sari jcruk, tetapi masih
banyak produk-preduk la111nya }'ll.ng sudah berhasil drkembangkan di
daerah Jam
2 Program yang d1la~ukan dalam tcknolog1 penanganan pasca panen jeruk
bclum ada d1lakukan Sa1npa1 saat rm u,;aha yang d,lakukan umuk
memngkatkan kualtt!s jeruk mas1h scpuiar hmbauan membuurdayskan
pcttnnaman jeruk sesuai Standar Opetasronal Produksi agar memenuhi
stanoar buah jeruk nassonal dan interuasjonal
3 Upaya yang sudah pemah dilakukan dalam benruk program pemenntah
adalah pengadaau alat scrtasi dan grading jeruk (dua kah kcg1alan pade
tahun ?D06 dan 2008) yang lokasmya di Sub terminal Agnbrsnis d1
Kccarnatan Merek, drsampmg xtu adanya lahan percontohan di Puncak
2000 sebagat kawasan Agropohtan yang mermhkt rasituas gedung
pcngolahan dan pasca pa11e11
4 Belum ada dnelru teknologi yang sudah tepat pada pcngotahen jeruk ssarn
dan Karo, l<an11 sendm masih sangat terbatas pada pengetahuan tekrns
5 Program selanjumya untuk masa yang akan datanl;! masih dalam tahap
diskusi dcn;ian Kepala Dmas ~ntuk d1a1ukan kepada Kepala Daerah agar
lebih dipcrhankan Untuk masalah kapan mula1 dreealisasskan belum
diketabui karena masrh mengumpulkan mformasr dan kerjasama dengan
lcmbage NOTEK (Inovssi dan Teknologn yang ada di Medan
6 KerJa$arna dengan p,hai< swasra ya.nu CV Medan Agro Nussntara dalarn
penanganan teknologt pengelolaan pasca panen pada sayur dan bush pada
Sub1crn1i11al Agnbssms mas ih dalam masa percobaan
7 Kendala yang saya anggap met1JNd1 masalah pengembaagan agroindusm
adalah ndak adanya kesmergrsan aparat pemerintah dalam pola pikir
pengembangan jeruk Karo dalam bcutul< agromdustn. D1samp1r1g 1tu. JUg,a
say a anggap ke1,dakkons1~tenan petan I men1ahn kerJasama dalam
122

penyedraan bahan haku jeruk Karena berbagai upaya yang sudah pemah
drlakuxen sepern misalnya mengundang investor unmk melakukan tU•
coba pembuatan rmnuman beralkohol dengar; bahan baku jeruk UJ1
cobanya ndak terus berlangsung karena petam lebth rnermhh menjual
jeruk mereka kepada pengmman jeruk (ekspedisi} saat harga jeruk 1i11gg1
Untuk tetap berprodussi kan drbctuhcan konnnrunas bahan baku
8 Agar terns Jala:i dsperiukan dukungan besar dan petam, pcnguseha dan
Pemenntah khususnya pctam, pengosaba Selama mi saya perhankan
peram, pengusaha ndas mendukung pmgram pemcnmah S11ya katakan
hegm1 karena bcberapa upays teknl'llog, pasca panen melalut membenkan
contoh kemasan yang layak aga, bei-alth dan kemasa» keranjang bambu
yang mengakrbarkan kerusakan buaa tmggi saat pengangkuian udak
berhastl dtlaku!l.1111 f\,asanya kale udah ;elesu1 masa bant11an, ya t1dak
jalan lagt Bagarmana rnau v..uJudkan md1s1nab$Mt pedcsaan kalau pe111111,
penl(u;aha ndak rnendukung

Aparat pcmeruuah <.h O,na.s Pcrtamen clan Pcrkebunan Kabupaten Karo

ber pandangeu bahwa 31:!ro,ndustri pengolaben jcruk dalam benruk d1ves1fikos1 produk

olahan narus d1lakuka11 Anggapa« kererbatasan produk jeruk ~111m umuk diolah lidak

benar, karena mas,·~ banyak prwuk oiahan lainnya yang sudah d,cnba berha~tl sepcru

pembuatan syrup. s11fl Jnnk Jeruk, ~eta,, Jelly, rn111u111an beralkohol, peki1n l<11h1

jeruk Upaya yans dapai dilakukan umuk meneumkai; t~knoh~iP peni;olahan ~<.lalah

kerjasama dcngan lembaga penelman atau lembaga pe11<.l1<l1ka11 Keb ,Jakan

pemenntab datam heotulc program pelaksenaanya, masih dalam iallaJJ membuat

rencana kegiatan dan ~e<lanl\ berusaha diusulkan kepada Bupan Karo agar 1111.mdapal

pors. perhatian yang besar. Pcndapat benkumya dikatakan behwa petam, pengusaha

dan Pcmenntah ndak mendukung program pemenntah Hal im merapakan tantang,an

terbesar dalarn pewujudan peagembangan earomdetn pedesaan


123

Wawancara dengan aparat pcmenntab pada Sadan Perencanaan Daerah

Kabupaton Karo (Bl!f.'"Ua Karo) dilakukan untuk mengctabui pcrcncanaan kawasan

mdustn dr Kabupaten Wawancara yang disebutkan adal..h scbagai benkut

.. Rencana tataru ..mg kawasan uidustn )'llrtt; Kawasa» Agro Karn Sistem yang
dnempatkan d, Merek 01 sans sudah ada Sub Terrmnal Agrosistem 111ga
gedung pasca panen d, Puncak 2000"
(Wawaneara dengan f.:as1 Tataruang Dadan Pereneanaan Daerah Kabupaten
Karo)
" Belem ada anahsrs kescsuian lahan unruk lahan hudidaya termasuk untuk
daerah yang scsuai untuk wilayah indusin ltu yaog karru tenrna dan
konsultan Pembuatan peta spassal dan RTRW brasanya karm tenderkan ke
pihak kenga"
(Wawancara dengan Kasi Tataruang Badsn Perencanaan Daerah Kabupaten
Karo)
,. Belum ada program pcngembeag;,.n kawa!.an mdus1n ")'aJl2 lebih tcrpcnnc1
clan menurut komcdmnya. semuanya masih benfat urnum Saya malah
berharap penclrnan mt men.iad, masukan dalam pengembangaa agromdustn d1
Kabupaten Karo "
(Wawancara dcngan Kabid Fmk Sadan Perencanaan Daerah Kabupatcn
Karo)

Wawancara dengan aparat pemenntah pada 8adan Perencanaan Daerah

Kabupaten Karo (Beoeda Kam) drperoleh mformast bahwa kawasan yang akan

diplotkan menjadi mdustn yaitu agropolrtan (Agro Karo Sistem) adalah d1 Kecamatan

vterck Kawasan Karo Agrosistem adalah Kawasan Agropohtan Buk1tBansan yang

mehpun hrna kabupateo wilayah Ruktt Barisan yauu Karo, Dam, Simalungun. Toba

dan Tapanuh Ctara dengan Karo sebag.u pusat kawasan l'rogram·program yang

leb,h terpermci nntuk pengcmbangan agr01ndt1Stn belum ada. Tsdak ada a11al1s1s

kesesuam lahan uruuk kawasan budidava termasuk untuk kawasan inousm


124

Sesuai dengan pendapat Nugroho dan Dahun (2004) keb1Jakan langsung dan

kebijakan pendukung yang dapat dilakukan olch pemerintah da.am rangka

pengembangan desa (terrnasuk pengembangan agromdustn di desa sebagat scntra

pertaman) adalah (I) Pengembangan agnbisms dan pemngkatan ketahanen pangan,

(~} Penguatan kelembagaan ekonomi, (3) Penmgkatan kernampuan aparatur

pemcnntah. (4) Pernbangunan lnfraslruUur (prasarana). (5) Kebuakau ckonomi

Makro, (6) Kcb,.1aL:an penataan ruang' dan pertanahan.dan (7) Kebuaksn

Pengenibangan partrsrpssr petam. pengusaha

Cn1ui me!iha1 scberapa besar kctn.iabn per.,e1'1n1ah Kahupaten Karo dalam

mcrangsang pertumbuhan agromdustn pengolahsn jeruk ti, Kabupaten Karo. maka

d.rangkum kegiatan pemenntah yang sudah pcrnah d,la.Jcuk~n dan dikelompokkan

mcnunn Jet\15 keh\1aka.n pornenmah yang berpedornan psda pendapat Nuwoho d~n

Dahun (200-1} yang dspa dalam Tabel 5 19 benkut in,·


125

't'abel 5 19. Jems Kebuakan yang Dumplemenrasskan oleh Pemda Karo untuk
Mcnmgkatkan Pertumbuhan Agromdostn Pengolahan Jeruk d, Kabupaten Karo

r ,, I .,.., "' .,,,"" --r,7-- -- - - - --


. K.:b1pka_!l: Hngd1lakukanoleh Pcrnda ~~ _
~
.-t-,_rckuc~:
- - ...

l
I Pengembangan Sos,ahsasi. pelanhan dan pcrnd~prngan 3 kah
I air1bisi1Js p-~ngol:m.,r, tepung J<,'T\lk d, ;)csa Bunuraya, 1,

: l
Sulamaruh. y.i)ll..aD alprn. omega (Kee
Snnpa~F~!Jlhun2lXl~) \ __
l';:11gK<laa1 al.u pengolehau Jcruk d, des~ 4 peket
I i Bunuraya dan Sukamandi. pcngadaan nlat
p;;n)-Qtllt bu.,h d1 ST A Merel talnm 2003 dan I (
120C« · • - · -- J_ __ i
Sosiahsa» pcn~aan kemasan jcruk ~a~g p~ket
I mcms'lluh1 srandar nnemasumal w ST A Mc,cl- I
12
lp.<);lM)dandi K.i~=!l ~ Afil.CS!Sl.elll (lriO~ __

I
h, _ L_
\ Sos1al.1SM1 pc.,yorornn buob dcng~n pcng~unanri 2 pAket
lc~onotg1 )'llltu menggunak.in ala! pcn~,utir l
_ _ _ I buah (tahun :ll~~n ~008} _ _ _
I
l
ll Penguatan Pcmbeurukan kclompol Ul(\1 dcsa Bunuraya . l pakcl
!-,;; . kelembn!!,11~" JK ~ d1 de=!:tt=---
unh1k :1111nlbuhAn tPclaiilu,n
I
0

III Pemnijkulan - - Pcr,gnrahan ~ pCj!~WOI 01;·-J pokt-


' I ~~pua11 npara111r pcnnJustnan dalrun pcmbu:il&1 t..-pung.i---ruk I
~ ~.!!!crrntnh 4
IV- t>l:mbrui~man - t'perubangi.man Sub tam1na1Agr1lmnis(Merck) --
1
I ~1frasmsl.111r l scbaga, pu,;;it kc.g,atan agnb1srns ,:Inn 1 \
(prasariuu1) I p.;11angar,a11 ~icu bull\ dan sayur I '
I \ lennasul,.Jtrul: (d1mula11ahw1 2000L__ I __ -\
PcmbungU11;-nlpc,ba1kan 1a.lnn J..a.b1Jl)a.ten b.;i,p~ I '
I Jolnn usaha t1n1, pcrt>alkan Jal1t11 aspal, mncana
II
I
I pernbu~wi jalan l11gkar luar J..ab•n1ahc. serts

I
p,,,ba1ka11 nJal3n negara sc:panjG11g 6 J.:.M dt I
Mcrek dan 5 KM dJ Mume
,

l
\ I l'emmdallmi;~ MoU K.:,:1asa.mn Dengau
l'clllcrmtah Kota Zundel\ (Bclandai dularn I
I kel)as,unn Rla!UIJOOlcil. Alt Kabup~ten l<arQ
l3 kih - -

l
I
v
I d (2t()71 I
r- -- \
+.
~rb1i3k.~lonom1 :- ---- - - -
-+ /I
r
Makro
vr Kcb1Jakao pcnataen · Pcrencanaen Kawasan Agro Karo Sistern I 2 kah

I
ruang'dan pcrtanahan ' (McrekJ seboga• kawasen agropohtan '
-· . _ _ _ t(mdusln~ pcck,;ai,n) (~m~a., Th~1 2l)()Ql_ ~ _
. vu Kcb1Jokan Kc1Jil5am2 Omas Pc:tlaru,m Oengan CV Medan ' I kah
Pe11~cn1banlla" A'if<! Nusantant {2009) Datam reuse Iola an ST A ,
'-- L part1,1pa~• _ __ D1 t;.cc. Merck ..L__

Sumber Data Pruner


126

~.4.1.t. Pengemb1U1g1111 Agribisnis dan PeninJ?katan Kelahana11 Pangan

Kcb1,1a"kan pemenmah dalam pengcmbangan agn bisms dan pemngkatan

ketahanan pan~an berlujuai1 untuk meagembangken sistem agr,b1sn1s termasuk

dsdalanmya pen gembangau agromdustn sebagai salah satu sub sektor agnbisms

:v.fenurut Sarag1b ( 1998) terjadmya ketunpangan pada sa'ah satu sub sektor pertaman

dan 4 sub sektor yang ada (sektor hulu, sektor usaha tam, sektor hrlir, sektor

pen:mJang) akan sal mg mempengai ul1 i ke depan clan ke belakang dan beraksbat pada

kendaksermbangan keseluruhan ssstem agnbmus

Pengembangan agromdustn peogotahan jeruk bertujuan untuk menjaga

kes imbangan sistem pertan ran jcruk a!l"r pruduk hdak mengalann kelebshan produ\s1

dan mcnjaga stabrhtas harga d1 tmgkat petam Peran pemenmah daerah yang sudah

dilakukan dalam upaya pengembangan agro1 ndustn pengolahan JCl'UJ.. adalah

pengenalan agromdustn pengolahan jeruk rnelahn kegiatan sosiahsasi. peudampmgan

dan pelanhan bagi pctam clan kelompok UKM, dan pengadaan alat pengolahan

Kegsatan sosiahsasi dan pendampmgan yang pemah d1lakukan adalah sos1,1-h11s1

pernbuatan tcpung jeruk (mange powder). sosudahsas. pernmgan1;111 pascapaneu

rnelahn teknik pengcmasan, dan sortasi can gradmg jeruk dengan meugguuakan alat

pengolahan skala besar Kegratan yang sudah drlakukan terhhat 111as1h sangat rcndah

bark dart aspek _1e111s teknologi pengolahan ya11g diperkenalkan, jems produk yang

diolah sena frekuensi kegsatannya Kegiatan Juga baru d1mula1 pada tahun 2006

padahal budidaya jeruk sudah cukup lama dekembangkan d1 Kabupalen Karo


127

Keg1atan·keg1atan yang drlakukan rnasih pada tahap UJ' coba untuk rnenemukan dan

mcmperxenalkan teknclogi veugulahan jeruk yang tepar d, masa yang akan datang

Pengadaan alat reknolugi peogolahan }ani; pemah drlakukan adalsh pengadaan

a lat pengolah repung jcrus dan alat p.:nyorur jeruk skala besar Alat pengolahan y,mg

pernah dradakan oleh pemenntah daerah adalah oven pengermg, molen dner,

perootong buah, pengorek buah, i;eiiyanng. mesm pengemas untuk dua lokasi

kegiacan d1 desa Sukamandi dan desa Bunun.ya Pengadaan alat giadtng jeruk dan

kemasan jeruk dr Iokasi Sub Temunal Agnb1s111s di Kecamatan Merek dradakan

selama dua kah kegratan J1ka dihhat Jan ftd..uatte.• kegratan yang dtlakukan, maka

uosya yang sudah pcmah d1lak11kan masih te1golo11g fe;,dllh dan dilakukan masrh

d1t1ga lokas: kcgiaran

Keg1atan yang dilakukan umuk merungl.atl,:.w pengetahuan masyarakar dalam

pengembangan agrorndusm pcngolahan jeruk sempai saat im belum menemukan

teknologi yang yang sudah dapar ditcrapknn dt lapangan. Disebutkan ®m1kian

karena UJI coha pembuatan tepung jcruk wiak d•lanJ<Ltkan o.eh UK!vl yang drbentuk

karena adanya kendala dan aspck mutu produk yang dihasukan. dan alst grading

jeruk yang drperkenalkan tidak opems,onal dan bahbm merusak buah yang disornr

Reocana program yang akan d1lakllkan pada mssa y-ang akan datang oelum

dirumuskan Drseoutkan Juga bahwa pengotahan jeruk vanetas siam dan Kabupaten

Karo udak efisien drlakukan karena mennhh kererbatasan dalam pengolahan Hal im

mcngakibatkan udak ada rumusan prograrn;'kegialafl untuk melakukan pengolahan


1::s

jeruk setelah kegratan pembuatan tepuns jeruk berakhir UKM yang pernah drbentuk

udak melakukan pengolahan jeruk lagt, dan alat pengolahan yang pernah digunakan

udak d,3unakan 1;,g,

S.4.J .2. Peuguatan Kelcsnbai::tau

Kegiatae penguatan kcterabagsan y.mg pernah d1lakJbn adalah pcmbentukan

satu kelornpok CJKM yang ada dr desa Bunuraya. UKM uu adalah kelompok usaha

kecd rnenengah has,! bmaan Dmas Permdustnan yang dibentuk ~eJalan deng,an paket

kegiatan pembuatan tepung Jeruk Keklmpok l'lCM d1!at1h dengall tujuan agar

menjadi projek pcrcontohan pcoumbuhan agrerndustn d1 desa dengan produk olahan

yang dikcmbangkan adalah jenrk s1arn dan Karo Jika dihhat dan jum lab kelompok

yang dibentuk serta jcrus produk yang dtpericeoalkan, maka kebuakan pernenntah

dalam upaya penguatan kelembegaan masili sangat rendsh Kegiatan pembentukan

kelompok juga baru drlakukan pada tahun 2008 Karena uu, wajar saja kctrka

d.lakukan wawancara kopada resp<>ndcn petam dan pcogusaha, udak d1tcmukan

pemahaman agromdustn pcogolahanjeruk serta bagairnana cara pongolahannya

5.4,1.3.Peningkatlm Kernampuan Aparat

Kegiatan yang sudah dilakukan adalah pelanhan petugas dart Dmas

Pcrmdusrnan dan Drnas Pertanran pada pembuatan tepung jeruk dan pada saat

sosiahsesr penggunaan alat grading J&uk Agromdustn pengolahan jeruk yang dilatrh

masrh sangat rendah sehmgga ndak drtemukan pemaharnan yang bark tentang

pengolahan jeruk ketika d,lal-uk.an wawancars terhadap aparatur pernenntah


129

Beberspa aparatur pernenmah y1111g menduduki jabatan scbaga, pelaksana teknrs

agroindustn pengolahan dan pascapanen udak memrhki latar belakang pendidskan

teknologr pengolahan pertarnan Suate kcadaan yang sangat rroms Juga drtemukan

ketulaksmerg.san pejabar pemenrnan clan dua mstansr pennng yang berkanan erat

dengan teknotogi pengolahan 1~1s1l perla111a,1 dalam ha! pola pik ir bagannana

mcngernbangkan agromdusin pengolaha» jeruk Hal 1111 mengakibatkan belum

diternukan rumusan kebuakan pemermtah lnugg~ saat 1111 yang alum segera

dnaksanakan untuk rnenangaru pcrrnasalahan pengembangan agromdustn peugolahan

jeruk d1 Kabupate» Kam

~.4.1.4.Pemhan2u11anlnfra~tmkstur

a Kcbuakan Pemngkatan Dukungan Janngan Jalsn

Jalan milrk pernermtah ,abupatllll (Jalan kabupaten) Juga harnpir setengahnya

masih rnerupakan jalan berbatu dan jalan tanah Lokasr bahan baku jeruk yang

sebagran besar jauh dan jalan arten. pada umumnya dilalui jalan usaha tam dengan

kuahtas jalan yang rnasih rendah. I hngga saat 1111 i;paya yang dilakukan pemda Karo

dalam menmgkatkan kua luas jalan helum maksimal Hal mi terlihat dan kuahtas

jalan kabupaten yan1: ada tl, Kabupaten Karo sebesar 42,6 % masih merupakan jalan

berbatu dan jalsn tanah yang m~mihki kualaas jalan yang rendah Kebuakan

perbarkan jalan negara dan jalan propinsi d1 K.abupaten Karo sesuai dengan l,,.eadaan

yang tampek d1 lapanga.n terljhat lamhat Banyaknya jalan negara dan jalan propmst

yang mengalami kerusakan Mennrut mformas1 dan kepala brdang fisik Bappeda
130

Karo terutama selama 5 tahun terakhir, perbaikan jalan sangat minim. Jalan yang

sudah diperbaiki hanya 9,3 % dari total panjangjalan yang mengalami kerusakan. Hal

ini menunjukkan masih rendahnya kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan

dan perbaikan jaringan jalan. Berikut ini grafik perbandingan jalan kabupaten

berdasarkan jenis (kualitas) jaJan tahun 2008.

• Aspal

• Bcrbat.i
Kcnkil

Sumber: Hasil Analisis Karo Dalam Angka, 2009

Gambar 5.16. Grafik Perbandingan Jalan Kabupaten Berdasarkan Kualitas


JaJan

Rencana Pemerintah Daaerah Karo untuk memperbaiki dukungan jaringan jalan

dilakukan dengan rencana pembangunan jalan lingkar luar. Pengembangan jalan

lingkar luar masih dalam tahap penyusunan rencana yang akan dituangkan dalam

RTR W Kabupaten Karo 20I0-2015. Pengembangan jaringan jalan lingkar dianggap

perlu, karena besarnya beban jalan di Kota Kabanjahe. Kota Kabanjahe merupakan

kota tempat bertemunya jalur dari berbagai daerah terutama yang akan menuju

\
131

Kabupsren Aceh 'Jenggaia Propmsr Nanggroe Aceh Darussalam serta menuju

Kabupaten Dain Jalan ,11ic•1 pruner rersebut drlalui olch banyak kendaraan terutama

kendaraan truk pengangkut barllllg

b Kebzjakan Pembangunan Gedun!! Pengolahan

Pembangunao Sub Termmal Agribisnis dan gedung pascapanen yang drlakukan

di kawasan AJ!IO Karn Sistcm drlakukan tahun 200:l dan berakbir tahun 20()<; Hasrl

pcngarnatan lapangan drketahui gedung pascapanen dan Sub Termmal Agnbisms

ndak beroperast sebagarmana mestmya C'.edung yang dibangun tarnpac sepi dan

ndak ada kag,atan agnbrsns Kel,ka proyek pembangunan selcsai pcngelolaan

gedung rru dsserahkan kepada kelompok tam, terapi pengclolaan tidak benalen

sebagaunana harusnya Saat uu gcdung ST A mulat diaknfkan dengan melakukan

kerjasama dengan pihak swasta yauu CV Medan Agro :"Jusanwa yan.g drmulai tahun

20(;9 Namun pengamatan d1 lapangaa, pihak CV Medan Agro Nusantara rnerupakan

JSSa peng,nm umbi -umbran dan trdak melnkukan teknolog, pascapanen untuk

komodm buah-buahan CV Medlin Agro Nusantara sendiri merupakan perusahan

pengmm (ekspedisr) nasrl pcrtaman yang 111em,u1<, peran yang sama dengan jasa

penginm buah dan ,ayumn yang berl.em'oong marak d1 Kabupaten Karo

c Kebijakan Penyedraan Air Bersrh

Kekurangsn air b...rs,h di Kabupaten Karo sudah menjadi masalah umum yrutg

telah tenadi dalam J~ngka waktu yg ::ukJJ) lama. sehmgga masyarakat sudah terbiasa

der.gan masalah kckurangan arr Hntuk rnemenuln kekurangan arr warga biasanya
132

membeli air bersih dari pengusaha sumur bor seperti doorsmer dengan harga Rp.

4.000 sampai Rp. 5.000 per drum. Analisis data terhadap layanan PDAM Kabupaten

Karo menunjukkan peran pemerintah daerah yang sudah dilakukan dalam pemenuhan

kebutuhan air bersih di Kabupaten Karo. Hasil analinsis perbandingan pelanggan

PDAM dan yang bukan pelanggan menunjukkan perbandingan yang sangat besar.

Sebesar 71,29% rumah tangga di Kabupaten Karo tidak mendapatkan layanan air

minum dari PDAM. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan pemerintah daerah

dalam memberi layanan air bersih kepada petani, pengusaha. Perbandingan rumah

tangga pelanggan PDAM dan non PDAM dilihat di grafik dibawah ini:
100
90
80
70
60
50
DNon
40
PDAM
30
20 OPelanggan
10 PDAM
0
c
Q.O Q.O
c
n:, .... <II s:
..... tlO ....<II ..... c n:, <II ·oo ....n:, s: .::.!
<II
c n:, .::.! s:
n:,
~ s:
Q.O :::, n:,
'6 <II c s:;;;
c
::, ;;;
:::, .::.!
.... c. .... <II n:, ....n:,v, n:,>- c
n:,
n:,
co ro n:,
>- C1I E <II "O .... ·2 n:, C1I ·;;;-
..0 .s .... a:: c.
..0 LU I-
c
:a.... :::, ..0
'.2: .....
n:,
n:,
11.
"O
c tlO c
<II n:,
..0
n:,
<II
....n:, n:, :E ....
;;;
n:, n:, :::,
~
n:, c n:, '.2: n:, Ct)
0
tlO n:,
n:, _J tlO ll.O n:, E ~ i= Ct)

'.2: i= i= a. n:, 0
E z
in

Sumber: Hasil analisis Karo dalam Angka, 2009


Gambar 5.17. Persentase Perbandingan Rumahtangga Pelanggan PDAM dengan
Penduduk yang Menggunakan Sumber Air Lain per Kecamatan

Menurut data PDAM di Kota Kabanjahe, diperoleh kapasitas produksi air

bersih dan kebutuhan air bersih perkapita dengan rincian hitungan sebagai berikut:
l33

Tabel ; 20 Analurs Ketcrsediaan dan Kebutuhan air Bersrh dt Kot.t Kabanjahe


'No-; 1Ir.-a1an - ---- -- - - - ' Jumlah , s-atu~--1
'--1-jKap~t~pompaPU°Aivl - - --F-- -15 'ir.erld~:
1
2 I Jumlah pompa I I Umt
Produksr arr bersrh 3 024 000 luer/han
I
4 , Kebutchan air hersrh per kapua 125 I iter.'han
1
5 ] Jum fah penduduk kota kabamahe 62 i 42 \ orang

'_ ~b~tuha~i ~ ~enduduJ..ko~ Ka~anJahe 7 767 750 I Lrter/han


___ ,..L _
Sumber Hasrl anahsis data, :.!O JO

Tabel 5 20 d1 atas menumukkan adaoya \eterbatasan J>DAM u11tuk

menyediakan air bersth d1 Kota KabanJahe Basil anahsis tersebut rnenunjukkan

terjadmya kekurangan air bcrsih sebanyak 4 743 7:\0 liter per han d: w1layah

Kecamatan Kabamahe Mem'Jandingkan kapasnas dava 1sap pompa Pl>A.\1 yang

djgunakan d1 Kabanjahe j1ka dibandmgkan dengan kapasitas pompa yang d1gunakan

oleh PDAM terbesar d• Sumatera Utara yaitu ?DAM Tmanadr dengan daya isap

pompa sebanyak 160 hter I dtk, maka dapat d1keuhu1 bahwa kapasuas pomoa yang

ada d1 Kaban,1ahe masih tcrgolongJauh di bawah standart

Kebuakan untuk mempcrbaiki manajemen air bersih yang ditakukan oleh

Kabupaten Karo h ,ngga d1\ak~nakan11ya penelman im, masin dalam tahap kenasama

dan perencanaan awal Kerjasama manajemen air bersm dllalcLJkan dengan Wahkor.a

Zundert (Beiandal sebaga1 salah safu agenda kerja sama dl bu3ang ekonorm dan

parawisata T ahap yang sudah dslakukan adalah penandatangan Nota Kesepahaman

11,1oU (Me111nr,md1m1 oj l f11d~rs1m1dmK), stud! permasataben dan pembuatan draft


134

Perjanjian Kenasama anrara WMD (Wa1erlc1di11p, A1aa/Yclmupp,; /)1'1!111!1 yiutu

perusahaan air F.IUlUIJl Prop111s1 Dremhe Bcianda) dengan PDAM di Karo telah

setcsai disiapkan pada bulan ~·eoruaii 200& Perjanpa» lc<.:rJa sama y,m,g sesungguhnya

belum dt laksananan dau akan drlaksanakau setdah masmg-masing p1hak

rnernpelajannya Keb1Jakan pengelolaan air bersih yang dnuangkan dalarn kebijakan

pemcnntah belum dilaksanakan hmgga sekarang

5.4.l .5. Kel>ijnkan T:111a Ruang

Kebrjakan pengembangan kawasan agromdustn dalam bentuk pcsganuan tata

rua11g di K.abupa1ei1 Karo masih rerbatas Kawasan mdusm rermasuk agromdusm

yang berkembang d1 Kabuparen Karo berada d1 Kecamatan Berastagi dan Dolat Rayat

dengan program yang ndak terangkum dalam rencana tata ruang kawasan

agromdustn Program pemermtah yang dslakukan dalam pengembangan

111dustr13h1,a$1 pedesaan, sctarna im mas1h difokuskan pada Keca:natan Merek. Dagtan

perencanaan lis1k. liappeda Kabupaten Karo merencaaakan Kecamaian Merel<.

sebagai kawasan agrosistem sebagat kelaniutan dan upsya pembangkitan kegsatan

kawasan yang sudah lama ndak bcroperasi sejak dilakukannya pembangunan

kawasan pada tahun 2:lOO Anal ms kelayakan tokasi iru j ska d1Jad1kan sebagai

sebagar kawasan agromdustn pedesaan belum dilakukan Menunn enallsrs penuhs,

pengernbangan kawasan mt dapat mengakibatkan resiko cxsplonasi kawasan

Kawasan Buku Hansan meruuakan J..awasan hndung yang terbentang dan Propms1

NAil hmgga Lampung Scbagian besar kawasan Buht Bansan adalah kawasan hutan
135

hndung yang rawan terhadap upaya budidaya yang berlebihan Program yang

dsrencanakan pemenmah pada pembuatan master plan Kawasan Agropoluan Bukit

Bansan yang drpusatkan d1 Kecamatan Merci< (Kab Karo) adalah pembaagunan

mdustn pengolahan bemh, cold storag«, mdusm pengenngan, mdustn pengalengan,

terminal agnbrsms, mdustn syrup. indusm pengemasan, bank, mdustr: alar pertaman,

dan pengembangan lapangan rerbang khusus ka~go

A.llalts1s pd~ ~l'~~ial kelayakan pengembangan agroindustr. olch penuhs

d,temukan Kecamsran D"lat lbytit dan Berastagi sebagai wrlayah pengembangan

agroindustri Anal,sas diiakukan dengan cara melal<ukfln overlay pe1.a-pel:ll spa~1al

yMg Ilda )U•tu peta kclm~s1an, kcleren~n. t()P<,>!!,rali poien~1 aar,JMmganJalan,Jarak

dan lokan sumber bahan baku, serta jarak kc, lokas1 pusal la>-anan dan pemasaran,

maka diperoloh daerah y~ng sasuar d1gunakan sebaga. daerah pengembangan

at1ro11ulu~tri Kemnggulnn Kccamatan Berastagr dan DoJat llayn1 ya11L1

mer.11hk1 poiensr keterscduan air yan!!, cukup,

2 kennggian rata-rata 1-100 n1dpl sehmgga mermhki suhu udara yang lebih

rcndah dsbandmgkan dcngan kecamatan yang berada dibagran baret.

J dilahn JSla.11 artcn pnmor bcrupu Jalan nasional dengan kond1s1 ynng bask.

4 jarak dan sentra produksi bahan baku tidak ;au~,

~ lebih dekat ke pusat layanan pasar yauu kota Medan ( Ibukota Propms.):

6 :;\ldah,hkenal olch 1>ela111, pengusaha umum sebagai kota wtsata sehmgga

rncnjad. wilayah yang potensial bags perkembagao indcstri kecd dan rumah

tangga.
J.16

Di Kccamatsn Berastagi dan Doler Rayat sudah terdapat beberapa mdustri

skala kV1:Jl, rnenengah dan skala besar lndustn tersebut diantaranya PT Tirta

Sibayakmdo yar:u pabnk nunuman merk AQUA yang berada dr Dou lu kecamatan

Dolar Rayat, PT. l'mtu B..,;a1· Selatan yartu pabnk syrup rnarqursa d, desa Tongkoh

Kecamaran Berastagi, Pf Pu11a Agro Sejan yartu pabnk bertaraf mtcrnasional yar.g

mengolah dan mengawetkan sayuran dan umbr-umbian yang beralamat dt dcsa

Gurusrnga di Kecamatan Berastagi, s.;, la PT B,b,t Baru yauu perusahaan dengan

modal asing (PMA) yang bergerak <lr btdaug peoerapan telmolcg1 pembibnan

plasukultur tanaman hias dan bibu pernutian

Kecamatan Berastag1 dan Dolal Ra)-al yang menuhkr perkembangan parawisata

yang tmgg1 dapat berpengarun terhadap mmat mvestasr karena wdayah mi memihk:

mlat lahan yang tmgg, Hal m: dspar mempengaruh1 mvestor dalam rnendn ikan

perusanaan di lokasr-lokasr dengsn mlar lahan yar,g tmggi Di Kecarnatan B•r11Stag1

dan Dolat Rayat berkcmbang bidang usaha keparawrsataan sepern perhotclan,

restoran, resort villa, sorta pusat-pusat rekreasi, Fenomona mi terhhat disepanjang

jalan arten pr.mer dan Kecamatan Dolat Rayat hmg__ea kota Berastagj Kondisi nu

sendaknya memben pcngareh pada pengembangan agroindustn khususnya mdustn

pada skala besar karena diburuhkan br.aya yang lebih t1ngg1 dalam penyedtaan l.uw1

sorta scwa lahan yang tmw


~o, Fj 1i ~
:c I
~ z c
w
;§ ifa:!~ ~~
"'c!!!
;1111 .. ..
0

~
<(
a<( :5 a:: c
E
3

~~I
iii
..--x- z4: i
JlliJ
0
.&..
<( :.'.::.
c:
oz<~ c: O>

t:)
:.'. :.'.-,
~ !! ....

@}
z~~~ 4'.w .
If; JI· ~~.'. ....
s:
~
-="'
;~...e:
.. s_ .. r2i
~ II) Ir c: e
~
Z~Ul~
<(.,J<(<(
O:>>->
~~

UJ a..
L~

~
a~
., .l!
:,.,, ;;;!~"'~a
e c: c ~
..:! a
c
,::
O
-e ..,

·~ ?.? O:s!
z:.:ine> :::,
a ~~ t~~1~il
(/)
W<Ca:O
UJ CD .!!
acn "'
a:u..w>
e
•c -. ~.
w >
Q.
z::> ~~ . i:, ~~ a..><-><-za:~ii=>
... E ~!!!9ijJL~ jj
.. c t8~
5a:

.
a: 0

.
Q. ..
~ I- & ~-c!l~~~-!. 'Pl~ ~ Q. c
~
<<<
U) UJ .8 c:

~ a.. _J
' ,' E {; :, E ::i;

l
• (> !! IQ-
::i;
<,
'
Jl cZ ozz

'1'>

s:
....cltl
·.::
Q)
E
QJ
a.

00

II')

~
.0
E
ro
' 0
8, , '''
I: ,, '

,,,I/
,,'
,/
. . . . .. ,;'
138

5A.1.. Kesesuai1m Kehijakan yang telnh l)ilakuk:m l'cme,intllh tert1adap


Ma.talah-mas,dah Penghamb,tt Perkemban11;>1n Agroindust,·i
l'engolahan Jeruk di Kabupaten Karo

Petani, pengusaha dan pemenmah mempakan stake holder yang memrlrkr

peranan penung dalarn pcngcmbangan agromdustn pcngolahae J'l<u~ P~n,

rnerupakan pomasok bahan balu dan pengusaha sebagai pihak pelaksana Pemenntah

mermhki peranan pemmg dalarn merumuskan dan menetapkan keblJfi~an

pcngernbangan agar berjalan d, lapangan sepern yang drrumuskan Keb,jakan

pcmcuntah d1butuh~11n sebagai pedornan nngkah laku guna mengatasi masalah

mas1ng-ma.smg stake holder dalam rnclaksanakun perannya mssms·musmg

Berdasarkan hM1l surva, yang d1laksanak1111 kcpada petam, pengusab« serta ,;,,

sta1ts11k Spearman rank yang tcrdapat dalam Tabcl 5 3 • S 4 dan S ~ <.h hularnan SI,

duernukan adu faktcr-faktoi monjad; pengaharnbat yang menJad, masalah pada

pengcmbangan agromdusm pt:,11g11laha11 jeruk menurut persepsi petaru, pengusaha

dan pemcrmtah Sela•n vanabel )'M!! dramau, Jug;, d1pe,olch masalah-masalan lam

yang duernukan di lapangan Benkut 1111 adalah kesesuasan perscpss masmg-rnasmg

pihak vauu petani, pengusaha. dan aparat pernenntah terhadap faktor-faktor yang

n~ughambat perl..err.bangan agmmd115t.1 pengolaha« jeruk d1 Kabupaten Karo yang

dsamati sebagai vanabel pcnehnan serta faktor lain yang duemukan di lapangan
139

Tabet 5.21 Kesesuaian Persepsi Petam, Pengusaha, dan A1)arat Pemenntah tcrhadap
Faktor-faktor ya11g Menghambat Perkembangan Agrorndustn
Pengo.ahan Jeruk d1 Kabupaten Karo
I -·--::::- -~ - 1---
---- --
F td<tor yiln&; ---
Stake Holdar
~--- • ~ PN,,ni Pengusaha ! Pemerinfah

1~
I
I I
I mempeng11ruhi
- -· -·
Ketersediaan hahan bairn
·-- --------.. .
-- -
-::::,,._
\ 1--_ -j
j
-+
!.~1,:;,,.~d1aan .1umla~a~a kerJa _ -J-. · .
LDul<~an~l>M ($umber daya manu~- • __ .:__ • _
~ersed,ann modal L_saha_
~n~lll1J~ruo!\lll1Jalan
Kctcrsediaan sarana uansportus: umum
----!- -:- __ • · 1- ;-* * j

----1-- --- -
I Keterscdiuan janngan hsmk
--- .. •
if
Kettmic,uiuau 1aringll11 air bersih
I
i~ediaan ias1hta:; pcnyed1_a_b_a_luul_ ----1--
f Ke1ersed1aan fuSlhlas J'e°mbawi - -+-
_J ----1-
.- t - _
_
• permodalan -· _ _ _
I Kesesuaran :clllk geografis I ___ _,.
K<.-i;csu~1a11 kl11ua1olos•~
- ----- ·r----; -
~eran Pemerrnrah D~ah L ___: _ __
K.eterangau • "'fat-tor yang yang dianggap menJad, masalah pcnghambat
= fakror yang yang dranggap bukan masalah penghambat

Dalam Tabel 5 21 d1 atas tcrdapar persepsi yang borbeda antara petam,

pengusaha dan pe.nenruah terhadap fuktor-fuktor yang mcnghambet perkembangan

agrorndustn pengolaban jeruk d, Kabupaecn Karo Menurut pcrsepsi petam yang

menjadi Iakior penghambat perkembengan agromdusm pengolahan jeruk adalah

keterbatasan modal usaha, kurangnya sumber daya rnanus-a {SOM) dalam mengnlah
140

jeruk, kurangnya dukungan Janngan jalan, kurangnya sarana transponasr, kurangnya

ketersediaan air bersih, seata kurangaya peran pemcn!llah daerah Menurut pcrscpsi

pengusaha yang menjadi lal..tor peughambat perkembangan agroindustn pengolahan

jeruk adalah keterbatasan modal usaha, kurangnya sumber daya manusre (SDM)

dalam mengolah jeruk, kurangnya dukungan janngan jalan, kurangnya keterscdiaen

air bersih, ser:a kurangnya perau pen.;nntah daerah Sementara menurut persepsi

peruenntah yang men)ad, faktor penghambar perkembangan agromdustn pengolahan

jcruk adalah kurangnya sumber w.ya maausja iSDM) dslam mengolah jeruk,

kurangnya dukungan janngan jalan, kurangnya kctersediaar, arr bersih

Menurut Nugroho dan Dahuu (2004) dan R~tad,. ,:t al (2009), pemenntah

memegang peranan pennng dalam pernbaugunsn ~""IU wrlayab bark secara sektoral

maupun regional Perncrmtah mempunya, tugas untuk mengatas. rnasalah-masalah

pubhk, terrnasuk rnasaian pengembangan agromdustn pengolahan Jeru\; Koryatr, 111

al (2004) kebnakan pcmermtah adalah rumusan keputusan µtm1e111111th yang men.tad,

pedoman nngkah laku guna rnengatasi masalab pubhk yang mempunyai tujuan,

rencana dan program yang akan drlaksanakan dengan jelas ang dilakukan rnclahn

msntusr-rnst.tusi pemenntan

U111uk mengeranu. i:eoyeoo':i ndak berkembangnya agromdustn pengolahan

jeruk d1 Kabupaten Karo. ditakukan eksploras. bagaunaua kcbijaksn pemenntah yang

sudah dtlakukan dalarn mengatasi masalab pengcmbangan agromdustn pengolahan

jeruk Sesuar dengan pengertian keb!Jakan pemenntah sebagai rumusan keputusan

pernenruah yang mcruadr pedoman nngkah laku guna meagatasi rnasalah pubhk yang
141

dirnaksud oleh Koryan, et al (2004). maka dilakukan anahsis kesesuaian jerns

program dan kegiatan scbagai kebijakan pesuerintah Kabepaten Karo da.am

mcngatasi rnasalah-masalah yang mc;1•Jlld1 penghambat tidak berkembangnya

agromdustn pengolahan jcruk sepei Ii yiuig ci1pefSq.61kan oleh petaru dan pengusaha,

yang dapat d, tmai clalarn tabel di bawah mi

Tabel 5 22. Kesesuaian KebtJakao Pemenntah yang Dumplernentasikan dalam


Mengatas. Masalah Pengembangaa Agromdusm Pengolahan Jeruk yang

I
D1perseps1ka:1 olch Petam dan Pengusaha
Kur~a
m,-,J•I
lffl>ahny.
Sl)J.1 dalar~
Kura,:gm'•
Jakun~an
l Kur.-,rngny:i
kvlt.T~1Hl10
I<n<>ngnn
J)t.,T:,(,;Ju..1un
I
tnl.'11g0ub (fflO!"'fl

I lf8I:spt-i.rta-"1
I n:n urn C.:.1 desa
oar bersih

-j

..

- ••
+
I
---
· Pen111~kawn jalan ••
IM, 11 dii1nn,-1-,.-ng-e-J,-,l-,ar- :_j

,1,
Kcterangan
- -·
ndak ada kebijakan yang drlakukan oleh perncnruah
·- J
* ada kebijakan yang dilakukan, tapi memrhki intonsrtas (frekucnsi
kcgiatan dan penyebaran lokas: kegiatan) yang sangat lemah
•• - ada kebijakan yang d,lalcukao dengan mtensrtas kebuakan yang
Iebih kuat

Dalarn Tabel 5 22 dr atas, keoijakan pemenntah yi,ng dilakukan untuk

rnengatasi masalah - rnasalah y,mg drpo,r.;qr.;•bn petarn dan pengusaha sebagai

faktor penghambat udak berkernbangnya agromdusm pengolahan jeruk d1 Kabupaien


142

Karo sudah duuangkan dalam l,1.-r11Ul kegratan/program pemenntah kecuah terbadap

rnengarasr kurangnya trausponasi umum di pedesaan Narnun seperu yang sudah

duelaskan pada suobab sebelumnya dtketahu• bahwa keb~iak.m-leb13akan yang

duakukan masm belum dapat mengatasi permasalahan di lapangan karena pada

umumnya kegiatan bani dilaksanakan dan mtensuasnya kecrl sehmgga belum

drrasakan peruoahannya oleh masyarakat

Kebijakan Pemermtah Kabupaten Karo dalam upaya pengualllll modal petam

dalarn merangsang pertumbuhan agrorodestn pengolahan jeruk pernah duakukan

setama I tahun rnasa kegiatan ( l paket) Kegiatan dilakukan rnasrh dalarn tabap masa

UJJ coba pengolahan karena bclurn ada mdustn pengolahan _1e1uk yang, Lumbuh

Bel um ada pcnanjian mengrkai dar; dilakukan pesnbenan bantuan secara cuma-cuma

Kegiatan uJ1 coba udak berjalan lagi hmgga saar nu dan UKM ndak la_g1 inelakukan

pernbuatan tepung jeruk seielan selesai masa anggaran

Ke.njakan yang pernah dilakukan dalam pemngkaran SDM adalah dalarn

bcntuk kcgtatan sostahsass dan peedampmgan kelompok pada pembuatan tepung

jeruk, sostahsasi penggunaan alat penyorur jeruk dan kemasan jeruk yang layak

kepada petaru, pengusaha Kegiatan dilakukan untuk menmgkatkan pengctahuan

petani, pengusaha dan aoarat pemenntah tentang cara-cara pengolahan jeruk dan

teknolog: pascapanen Kebqakan adalc dneruskan tag, karena menermu kendala

karena tepung jeruk yan~ dmasilkan menuhki mu\u yang rendah, alat peuyorur jeruk

trdak dapat dipakai karcna riengakibatkan kerusakan buah Kendala karena


143

kurangnya pcngerahuan tckms petugas pemermzah mengakibatkan upaya

penzembangan udak drterusksn oleh petsru dan peogusaha

Keh1.1akan pemenntail daerah yang pemah dilakukan dalarn penmgkatan

dukungan janngan adalah perbaikan :alan kabupaten dan pemngkatan jalan usaha

tarn Hmgga saat rm upaya yang dtlakulran Pemda Karo dalam merungkatkan kuahtas

jalan bclum rnaksrmal Hal mr 1crhhat dan kualuas jalan kaoupaten yang ada di

Kahupaten Karo sebesar 42,6 % masrh merupakan jalan berbatu danjalan tanah yang

mem,lt~, kuahtas jalan ynng rendsh Perbaikan jalan negara dan jalan propmsr d1

Kabupaten Karo scsuai dengan keadaan yang tampak d, lapangsn rerhhat larnbat

Terhhat dcngan banyaknya jala~ neip1111. dan jalan propmsi yang mengalam:

kerusakan Menurut mformasi dan kepala brdang 6uk Bappeda Karo Terutama

selama 5 tahuo terskhrr perbKi~an JAlan sangRt rrumm Jalan yan.e sudRh d1p~rba1kr

hanya 9,3 % dan total p-.tnJaiig ialan yang mengalami kerusakan Hal in,

menunjukkan masth recdahnya keb•)akun pemermtah dalsm upaya pcnm~katan dan

peroaikan Jaungan jlllan

Kcberuduan sarana trunsportas1 umum d,tunJukkan dengan adanya rule

angkutan transportasr umu:n serta jumtah armada yang d1m1L1k1 Trayek angkutan

umum yang ada dr Kabup ..tcn Karo dapat d.Jlihat dalam tabcl benkut
144

Tabcl 5 23 Trayek Angkutan Umum di Kabupatcn Karo

Jumlah

1
Travek ~Jems
\>us Trayek
A, Bus Dalam Kabupatcn (AngJo,1311 K&ta
I-·-.
dau An2kutan Pcdenaul
l Dalal!l Koo, Kabanjahc - ~rga S,la;..;.ma....:... .L-_ 50
~daNusantara 90
- Kabanjahe · Ber~,ui,;i · Bintang Karo 10
~ 2
____ ._Sc:::1ga-.ntane
S,ra 50
I- --·-1------- Karva Transport 27
-----+-= . . -· __ .,_____:_ ___,
Karna 25
-------· --
3 · Kabanjahe s~.m~1~a ----,,----------1 Eltar __ . _,____ 30
4 KabanJehe-S111a01an (Kee BarusJahc) Arih ersada 30
5 Kabanjahe-Barusjahe -------1--=Ga-=-ya_Bar- u__ -1 50
Astra 16
6
1.-,--,-----
Kabanjehe-Penumbukcn (Kee Munte) Gava Baru I IO
7 KabanJahc - Mun_t.:..e_- +1_·s-"S:.gapin_m_n 20
--=..::....--1
-8 Kabai1Jahe - Desa Suka (Tigapanah) Sul-a San30
MeigaS1hma 13
. _'). Kabanjahe · · Do~M _(_ Kee Mer_ck_)----,
_A_:rihErsada:......-----~-1-1.....:..::...._-
15
\0 KabanJahc-Desa Merck Suka San _,__.c:2.:..3
__ _,
Suka Muha
..,...,...------+B,olll!l~.Ka_ro
11 Kabanjabc - Lau Kawar (Naman Teran) Takasmte
··--
30
1140 l
12 Berastag'i"='Perteeah~.n (S,TtlJ)aflg Empai) R,o----- 12
13 Kab&JJ:lhe - Perteguhen (Sunpang Erupal) R ..) 21
I- 1-1 Kaban.1ahc- T!~abmanga -,-Seb.lyang -?-0-~
--
I Pmern I s ·-
15 Kabanjahe -Juhar
-· Seboyang 24
-- --
Selarnat Jalan
16 Kahaojahc - Kurabuluh
- --!3 ~-
17 Kabanjahc- Ylardmdmg Pmcm 15
--- >-· - -
B Bus A,1tar Kofa dalam rro pinsi

l
I
--
Kaban_1ahc-M~n
-- -
Seras: B·amec>
. Sm~_bu.ng J~)"d
Sumatcra Transport ..
M _
JS
--70
15
'
2 Kabaruahe - PemarangSaantar Smar Sepadan
Snnas
-. 38
15
·-Sumber -Dmas Perhubungan Kabupaten Karo (20:lll) -
14S

Mcmpernatrkan cute angkutan umurn sena jumlah armada yang dunihki, dapat

dihhat bahwa Jumlah armada yang ada lebih drdormnasr olch rute transportasi yang

melalui jalan arten pruner vauu Jalan nasional dan Kabupaten Dd1 serdang menuju

Kabupaien S,rnatungun Kecamatan yang dilahn jalur ,alan nasional yartu K.ecamatan

Dolat Rayar, Rera~1J1g1, Kabamahe. Trgapanah dan Merck Jalan negara yang

mclewan Kecamatan l)olJu Rayat meruju Merek merupakan jalur yang padat dengan

lalulmtas antar kota dalarn propms1 karena jalan nu merupakan salah sam jalur dan

Kotamadya Medan (1b\1kota pmpins1) mennju Kabupaten S1malunQun. Kabupaten

Dam, serta Kotamadya Pernatang Siantar Rutc angkutan umurn mcnu.111 kecamatan

Munto. Ttgabinanga, S1mp11ng Fmpat, Payung, Kurabuluh, T,ganderkAI. dan Merdeka

mcrupakan kecarnutan dengan rute 11ngut.an umum yang rclauf lebih sedrku

dibandmgkan dengan rule arten primer Kecamat.an Dolat Rayat m<muJu Kecamatan

Merck Jumlah armada angkutan yang dirmhk: lebih scdikn

Fenomcna yang bcrbeda terJad• d1 Koia Kabenjahe dan Berastags O, kecamatan

rru terdapat penumpukan sarana transportasi dalarn kota Berdasarkan pcngarnatan d,

lapangan, d1 kota Kabanjahe dan Berastag», bus angkutan kota sangat banyak padabal

luas kota rdahf sangat kecrl dengan waktu lcmpuh kira-kim 20 merut untuk mengitan

kota Kabanjahe Akrbarnya, banyak angkutan umum dalam kota mclaju dongan

penuupang yang sangat sedrkit (1 sampas 2 orang), bahkan ndak ada pcnumpang

sama sekah Kond1s1 m1 menunjukkan adanya masalah terhadap rnanajemen sanana

uansportas: 11m11m d, Kahupaleo Karo Masatah yang dapat dihh~t dalarn penehuan
146

m1 adalah kurangnya pcngaanan tuie aagkutan umum yang udak merata dar. jumlah

armada yang ndak se, rnbang

Kcbutuhan sarans angkutan UJttum drsebabkan oleh adanya penmgkatan

komplcksrtas dan mtcnsrtas pergerakan akibat perkcrnbangan aktivrtas dan

pertambahan penduduk, pertumbuhan ekononu, serta penmgkatan kepermhkan

kendaraan Aktifitas pcnduduk merupakan salah satu faktor yang mengakrbatkan

terjadmya pergerakan spasial dan oon spasial Mei11113"1unya jumlah pcnduduk dan

pertumbuhan ekononu, akan mengakibatkan rnemngkatnya akhlila; penduduk yang

mernburuhkan moda rranspcrtasi untuk melakukan pergerakannya

Masalah menumpuknyasarana trsnsportast wnum o.h peskotaan dan di bebcrapa

ruas jalan anen pnmcr tampaknya belum mcujadr perhanan pemerintah Hal ir:1

terhhat dan tidal adanya program khusus Dmas Pernubungan dalam mengatur ru Le

angkutan umum ke daerah yang mcrruhki sarans nensportasr mrmrn Penambahan

angkutan di perkotaan udak cncngalam1 baiasen dan pemermtah Drkatakan d~u11k1au

karena angkuran perkotaan yang ada sangat banyak clan udalc sebanduig dengan

jumlah penduduk serta luas kota yang ada Tidak ada anhsis kebutuhan angkutan

kota angxutan desa yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk rnernngkatkan

layanan akses dan suatu tempat ke tempat lamnya Hal mi rnengakrbatkan pe, i:;.. ,11ki,,1

penduduk dan wilayah pedesaan dan ke wtlayah pcdesean relanf lebih larnbat

Kebijakan untuk mencukupr air bersih >'llt1~ dilakukan uleh Kabupaten Karo

masih dalarn tahap kerjasama dan pereneanaan awal Kerjasama manajemen air besih

dilakukan dengan Wahkota Zunden (Belandal yang sudah drlakukan adalah


147

penandatangan ~Ota Kesepahaman MoU (Melllt)r(lJIJr,m of l!nder.m1ndm~). studi

pcrmasalahan dan pembuatan Drall Penannan Kerjasama antara WMn (IVarer/,,,Jmx

Maa1;chaappu i)relllh yartu perusahaan arr m,num Propmsi Drenthe Bclanda)

dengan PDAM d, Karo telah setesai dis111pkl111 pada bulan Februan 2C08 Pe1JMJ1an

kerjasarna y~ng sesungguhnya belum dtlaksananan dan akan dilaksanakan setelah

masmg-rnasmg pihak m~mpcla.iannya Kebuakar; pengelolaan air bersih yang

dmiangkan dalam keb1Jakan pemer,nmh helum drlaksanakan hrngga sekarang

S.5. Potensi dan ll11ktor-faktor Penghambat Perkembaogao


A!!:roindustri Menurut Tingkat Pengitruhn)·a rerhadap Tidak
Rr.rkemhangnya Agroindnstr! Pcogolaban Jeruk di Kabuparen Karo

SOSW11 dengan baha,an yang sudnh d,foJ..ukan terhadsp hktor-foktor yang

mempengaruln perkembangsn :tgro,ndusln dumjau dan ,tspek produksi, sarana dan

prasarana, peran pasar serta peran pcmcnntoh. maka d1peroleh dua keadaan yang

saugal 1•..:111 U1g dalam pengembsngan agromdustn pengolahen jeruk till! portama

!«laluh terdapat f.'l!lcns, pengembangan agromdusm pengolahsn JCl'Uk d1 Kabupatcn

Karo yang mcmbenkan peluang u~11ha agnbisms jeruk nw,h mem1hk1 masa depan

yang masrh dapat diandalkan, sckahgus memben barapan peroa1kan ekonomi d<

bidang usaha tanmya Potensr tersebut adalah

Potens, wilayah yang sesuai bag, penumbuhan jeruk yang dapat rnenjanun

tersedianya bahan baku dalam jumlah yang cukup Jcruk siam tumbuh dengan

bark d1 daerah dataran tmggi yanu 800 - I 250 mdpl karena akan mempengar uht
148

suhu udara wilavah penumbuhannya Wtlayah Kabupaten Karo dengan

kelmgg1an SU0-1400 mdpl mencapai 73, I 8 persen dengan suhu udaru yang relauf

rendah membenkan tuas wilayah areal pertanaman yang besar sertaporensi rklun

yang cocok bag: pertumbuban jcruk

2 Kebutuhan pasar yang tmggi dalam hentuk segar maupun pangan olahaonya

karena digernan olch masyarakat dan berbag;u kalangan O,lc.at.akan dermkran

karena menurut D1t)M Hornkutura Deptan Rl kond,s1 tahun 2007 konsurnsr jeruk

rnerupakan kcnsumsi buah LCrlllliiJ l.:ellga setelah pisang dan rambutan

Kebutuhan pasar aknn men1ngka1 se,nng cengan mcn,ngkatnya teknolog,

pengolahan jeruk n1enJad1 produk·prnduk olahan yang dapat memngkatkan mlar

tarnbah produk Peluang pasar d, wib,yah mancanegara tun,r men mgkatkan

pduang ckspor jeruk mcngmgat Indonesia adalah penehAs1I jcruk rerbesar

ke:,gabela.s dalarn skala internsssonal

3 Agro1ndustn pengolahan jeruk secara umum d• Indonesra rnasih belum

berkcmbang sehmgga merupakan kesempatan yang dapat digunakan untuk dapat

mengernbangkan b,sms dalam agro111dustrmya Hal 1111 sesuai dengan hasrl kajian

Bala) Beser Penehtran Pascapanen Deptan Rl dalam suusnya (drakses 3 Oktober

~010) yang rnenyatakan bahwa d, Indonesia baru mulai rnengernbangkan

11:k.11Qlog1 oengolahan jeruk SCJ~k adanya ptio: project agroindstn Jeru~ dr

Kalimatan tahun 200:i

4 Adanya kesesuaien l.ikas1 mdustn j1ka ditmjau dan jarak tcrl-,adap bahan balm,

biaya nansportasi yang Jcl:1h sedilul j,b loka~1 pabnk be-orientan ternadap
]49

lokasi bahan baku. khmatologi yang sesuai sehmgga dapat mengu.. 11,g,1 biaya

operasional pabr,l< serta kedekatan terhadap pusat layanan dan pusat p,.,,a,

Hal kedua yang mco_1ad1 tcmuan selama pcnehtian ,n, adalah adanya bcrhagai

faktor yang telah mengakrbstkan tiduk oerkcmbsngnya agromstrr pengolahan jeruk dr

Kal>11pa1en Karo sepern terlihe.tdalam Tabel S 24 bcnlm\ m1

Tabel 5 24 Faktcr Pellgham:mt dan lnt0tisdas Pengaruhnya Terhadap ndak


Berkernbar.gnya Agro,ndu~rn Pengolahan Jemie dt Kabupaten Karo
No. I Faktor Penghambat ! Intensitas Penganrhnya l
I nendahnya
--·kualuas sumber
-- daya m,nus,a-- I ......-.
IT Rendahnys upaya ~mwntah yang sudah • •0~
I drlakukan dalam rnerangsang
agro I ndus!!!._pcn golahan J.:.ruc..k
__
pertumouhan

kurang tersedianya janngan air her..T ymg · _. ..


disedtakan pcmem1Lal1 ka,sena kurangnya
manajemen arr serta keterba!ll.'110 polensi air
tanah di Kabupaten l<.itro
_.._k-uransnya
dukungan ;anngan J3~
I
tcrbn111-sn_y_a
-,11odal - d~la-n-~-n-
pelan, dan •• - - \
I
16 l pcngusaha
I
. _ angkutan
Terbatasnva sarana
- _ urnurn
_ _d, oedesaan
~ J..j
; "' - -- J
11.ii.~,l~lists
-S-u1_n_t,..,--1-'-· data. 2010 - -· -

Faku» yang pahng domman menghambar pcrkcrnbangan a1;;ro1ndustn

pengolahan jerus d, Kabupatcu Ka10 adalah rcndahnya kuahtas sumber daya rnaousta

(SOM) bark di kalangau pcllllll, pengusaha. <Ian aparat pemermtah dalfJII mcngolah

jeruk Scperti drscbutkan oleh Soekartawi (2000) somber daya manusra sdalah

~egalanya Tanpa sumber daya manusia ym,g memadar maka mustah,I suatu
150

agromdustrt dapat bcrkcrnbang apalag, drketalun tekmk pengolahan hasil pertaruan

rnernbutuhkan tekmk pengoiahan renemu karera s1fai has, pertaman >'ang bcraneka

ra~am Petanr, pengusaha penginm jeruk dan aoerar ocmenntah ndak menge1ab,11

iekruk pengolahan jeruk yang sudah sesuai dslaksanakan d, Kabupaten Karo sepcrn

relah dibahas sebelumnya dalam anak sebbab faktor tenaga kerja di halaman 87

KcnyAIAan rendahnya ungkat pengetah\lan d&lam mengembat111,kan agmmdusm

pengolahan jeruk secara umnm _111gn terjad1 d, Indonesia. D~artcmen Pertanian

rnelalur Drrcktorar Jendral Pengolahan Has1I Per~1ni111 baro mclakukan program

pengcrnbangan agromdustn jeruk seeara 1rtens !:l'J~k tahun 2005 Hal ml

mengakrbatkan tckno\ol!' peogolahan Jcruk belum t>eg,tu <l,kcna.l dan udak han:,ak

kegmtnn ynng sudan dilakukan dalam pengolahan jeruk

Fuktor pcnghambae terbesar kedua dalsm pengernbangan agrorndustn

pengolahan :erul adalah nmdahn_va upaya pemem•tah yang sudah dilskukan da lam

mcrangsang pcrturnbuhan ugromdustn p;111gnlahan jem:.. Sepcrti telah drbabas dalarn

suhbab l'craneo Pemerintah Dacrah dr halamao 126, upaya pemenntah yang sudah

drlakukan dalam merangsang portumbuhan agro,ndustn pcngolahan jeruk masih

sangat rendah dari a5pek ti'dn1ciis1 kegiatan dun maeam kegiatan yang dtlakukan

Hrngga saat uu belurn ditcmukan teknolog, yang tcpat yang sudah dapat

diprcmosikan kepada masyarakat bark dan ka'angan petani, pcngusaha rnaupun

mvestnr yang ·Je1111al rnelakukan pengembaugan agroindust« pengolahan jeruk.

Rumusan l<eb1Jakan ~m~n1111d1 uni.Uk mengembangkau ,gromdus\ri pengolahan

jeruk secara belum ada dibuat hmgga saat ,ru Pola p1k1r terbadap komodrn jeruk stam
IS l

dan Karo yang letnh drsukai dalam konsumsi segar oleh aparat pemenntan JU!!,a turut

mengakibatkan rendahnya perhanan pemermtah pada upaya teknologi pengnlahan

Faktor poighambat terbesar kcnga adalah brar.g tersedjanya jairngan air bersih

yang disediakan pcmenntah karena kurangnya manajemen a.r serta keterbatasan

potens: a,r ranah di Kabupaten Karo, seperu telah dibahas dalam bahasan kebnakan

pemermtah dalam penyediaan air bers1h dalam hataman JJ I Kebutuhan air bersm

biasanya leb,'n bcsar dan kelmtuhan mmah tangga Sesuai kcmampuan pelayanan air

bersih oleh Pemenntah T<ah11J>alen Kam saat mt, pengembangan agromdusm

pengolahan Jeruk skata rumah tanasa, kootl dsn menengah y11ng memJ1nfM1kan

janngan air bet'l;1h dar: pcmenntah (PDAM) akan dapat terhamha1 karcna Jamg1111 au

bersih udak dapat niongahr senap saaL Untuk pengembangan skala besar dsbutuhkan

btaya yang leb1h DC6ar untuk memhuat sumer bor Potenst au yane terbatas juga

menjudi pert1mbangan dalam pengembangan agromdustn pcngolahan karena

dibutuhkan jarnman kctcrsediaan air dalam jangka waktu yang cukup lama

Faktor penghambat keempat terbesar yang menJad1 penghamhal perkembangan

1,gro1:1dustn pengolahan jcruk di Kabupaten Karo adalah kurangnya dukungan

Ja11J1gan jalan Scpeno telah dibahas scbclurnnya dalarn anak subbab faktor Jar111g1111

jalan dalam halarnan 93 dan 130, janngan jalan sengat drbutuhkan untuk mcndukung

pcrgerakan penduduk dan akufitas perekonorman Konchs• jalan arten primer ynng

ada rnengalami kerusakan parah yang tmggi dapat mengakrbaikan menunmnya mrnat

investor dalam rnenamkan modal di Kebupeten Karo Sekuar 79 % jalen negara

mengalaeu kcrusakan (55% rusak parah, 24 % rusak sedaug) dan 71,8 % jalan
152

propmsi mengalarm kerusakan parah Sekuar 42,6 % .1ala11 kabupaten menuhki

kuahtas yang rend ah (jalan berbatu dan jalan tanah) Koudrsi 1111 dapat mengaksbatkan

menmgka.tnya biaya eperasional selama nansportasr clan men.ngkamya kerusakan

oahan bairn selama transportasr

Faktor se.anjumya a.da\ah tcrbatasnya modal dr kalangan petam dan pengusaha

Sepern telah dibahas sebelumnya dalam bahasan faktor modal dalam halarnan 88,

terjadmya kemerosotan ekonomi penaman jeruk telah :nec.gak1batka11 menunmnya

pendapatan disektor usaha tam Penurunan pendapatan mengakibatkan lemahnya

modal usaha bark untuk usaha budidaya .1uga untuk kegratan teknologr pengolahan

Sernentara d1 kalangan pedagaag munculnya wilayah-wilayah pesamg serta ndak

adanva pabnk tempat memasok produk pertaruan sela in kc pas111 telah :m:ngu, augr

kemampuan dava iual jeruk Jeruk ndak tertampung di pasar tcrutama pada musim

panen senng dsatamt o leh pedagang clan bcraksbat pada kerugian besar

h1ktor pengnamuat perkembangan agromdusm selanjutnya adalah terbatasnya

sarana angkutan umum d: pedesaan I lal mt mengaksbatkan rendahnya pergerakan

penduduk dan perekonomian di pedcsaan yo1ng diakibatkan rcndahnya aksesibihtas

dan suatu tempat kc tcrnpat lamnya, sepern telah dsbahas sebelumnya pada anak

subbab fa tor sarana transponas 1 um um dalarn halaman 97 Masalah terbatasnya

sarana anghllan umum akibat dar: kurangnya manajemen angkutan kota (angkot) dan

angkutan pedesaau Terjadt penumpukan sarana transponast umum d1 perkotaan dan

d: beberapa ruas jalan arten primer Sebahknya akses dan dcsa ke kota sangat

terbatas karena kurangnya sarana transportasi umum.


BAB VI
KE.SIMPULAN l>AN SARAN

6.1. Kesi111 pulan

Kcsunpulan yang di1pa1 d1aml,1I dalam penehuan 111, adalah

Agromdusrn pcngclahan jerck d1 Kabupaten Karo drkategor.kau tnlak

bcrkemb-ang karena sangat sedrkrtnya drtemukan usaha mdustri yang, melakukan

pengolahan jeruk Trdak berkembangnya agromdustn pengolal1a11 un berakibat

pada menurunnya pendapatan d1 scktor pertaman (depresif) dan rangsangan

penanaman modal haru can pernbaharuan terhadap usaha ram JCJuk semakm

menurun Hargi1 yang rendah dan sangat llllktuat,r merupakan aksbat yang harus

dialarm olen petani d1111 pengusaha pen gm m jeruk

Z Tsdak berkembangaoya agrumdustn pengolahan jeruk d1 Kabupaten Karo

diakibatkan oleh hambata« dan fuklor preduksr, sarana prasarana dan peranan

pernenutah daerah Dan aspek Jaktor produksi duemukan rendanriya ungkat

pcngctahuan (SDM) petani, peugusaha dan aparat pemenntah terhadap tekruk

pengolahan J1m1k Kemsmpuau modal us..i1a yang lemah juga d1ariggap sebagar

narubatan dan aspek faktor produks i Dan aspek sarana dan prasarana duernukan

l.:1.rangi,ya duk1mgan ketersediaan Jarmgan all bersih, rendahnya dukungan

.1anngan jalan serta kurangnya manajernen saiaua transpurtasi umum yang

m~ngak,batkan kurangnya rmnat investor dalam pengembangan sektor

agroindustn pe11golaha:1 jeruk

1.53
I S-1

J Peran pcmenmah daerah dalam bentuk kebijakan pemenmah untuk mcraugsang

pertumbu'ian agromdusm pengolaaan Jen1k dan 1111ruk 111tingaia51 masalah-

masalah pengembangan a~ro1ntl11s1n pengolahan jeruk d, Kabupaten "Karo sepcrn

yang dipersopsikan petam dan pcngusaha masih tcrgolong rendah Hal rm

ditmjau clan jerus kebuakan yang d1bua1 serta trekuensi kegiaiannya Kebijakan

pemenrnah yarig dilakuklln masih merupakan tahau awal dan masa u;r coba

unnrk menghasrlkan pmduk percncanaan pada masa yaog akan datang Dclum

dilakukan p{';l"E':l'ICanaan r,embMl)lUtl.lln yang matang dari menyeluruh d1 sektor

agromdusrn pengolahan jeruk Program pemerintah yang relah dilakukan mas1h

terpecnh-pecah dao belum d1tem11kan koordmM,t yana: sme1g1~ atitara dua instanst

pemonntab yMg berkompeten dalam menangam r,cnnasAlahan a11rorndustr1

pengolahan jeruk d1 Kabupaten Karo

6.2. Sal"an

6.2.J. Saran bagi Petllni

Kornoditi jeruk ruerupakan komodm yang disemmg, oleh konsumen sehmgglt

kehutuhan akan komd1t1 jeruk dalam kond,~, segar dan produk olahan 11ka11 tetap

di.:an olel1 konsumcn Terjadmya penurunan ckonorm pertanian jeruk yang

diakibatkan udak mamnunva seJ..1.01 ugoindus\11 n1cng1rnbang1 penumbuhan sektor

pertaruan, chharapl<an udak mengakibatkan petam untuk berhenn bertani jeruk karena

prnduk jeruk siam dari Karo mtm11l1kr cm khas tersendm yang udak duernuks« pada
l 55

jeruk yang berasal dari wrlayah )111:i 01 lam pihak, petarn dapat melakukan ierobosau

tersendm untuk melakukan \1.11coba pe,"gol:!lha,1 }Cfllk d1 kalangan petaui yM11g tl1mula1

secara kecrl-kecrlan untuk rnenumbuhkan agroindus11i pengolshan jeruk d, pedesaan

serta uncuk. memngkatkan 11tla1 tambah produk Tnfonnas, tenlllng pengolaltan jeruk

sudah dapat diakses dan 1::erbaga, media kormnnkasi unmk menarnbah pengerahuan

dnn kcterampilan dalam mengolah Jeruk

6.2.2.. Saran ba,:.i l'egusaha

Potensr pengcmbangan agroindusln pen.!(olahall 1ero]( secara umum d,

Indonesia cfM secara khusus di Kabupaten Karo mas,h sangat bcsar, karena komodiu

jeruk merupakrul ~omc:,<\111 yang d1senani1 oleh konsumen karena cnarasanva yang

1ingg1 Hal rm meneak,hillkan kebutehan akan komdiu jeruk dillam kondist segar dan

produk olahan aka~ t.dak akan berhenu &lum berktmbangnya agromdustn

pengolahan jeruk merupakan peluang besar yang dapat diambil oleh pengusaha jika

relah duernukan cara pengolahan y~n~ tepat cm11 menguntungkan l\iienggali mformas:

yang seiuas-luasnya dan berbagai media can berb~ea1 penehnan yang sudah

driakukan, d•per:ukan untuk menemukan mvcstasi y~os terat d, sektor pengolahar,

jeruk sekal.gus akan rncnambah pengetahuan dan keterampilan penlJusnha

6.2,J. Saran bagi l'tme,.intah l>aerllh

Perkembangan agromdustn akan dapat memngkat Jtka drdukung olch

~cb1.1akan pemenntah ya11~ sesuai Diperiukan pcrcncanaan yang mala1115 dan


156

menveinrun di scktor pembangunan agroindustn agar kegiatan agroindustn dapar

berjalan sepern yang d1harapkan Pemenntah mem13u11ya, kewaJ1ha11 uutuk

memlasihtast kebutunar.-kebutuhan pubnk seper» sarana dan prasarana umum

Kebijakan untuk mernperkenalkan agromdust« pengotahan Jeruk d1po1lukan agar

masyarakat terbiasa dengan pengolahan jcruk dan ketuar dan pola p1k1r bahwa .1eruk

sram hanya disukat dalam bentuk konsumsr segar 'terkadang drbutuakan msennf

melahn kennganan JJIO produksr, baruuan modal hag, pengusaha yang memuhn

pengcmbangan agro1nd11$tn pengolahan jeruk untuk menunk mmat 111'1eSIOf clan

merangsang pertumbuhan agromdusrn pengolaha» ,1en1k rl, Kabupaten Karo

6-1.4. San111 b11ai Ponelitian SelHnjutny11

~enel,111111 m, men.,p3kan mformas: awal yang mengsambarkan kond1s1 ndak

berkembangnya agroindustn pengolaJian jeruk kareua pors: porhauan pemenmah dan

rnasyarakat terhadap scktor im masm 5anga1 rendah _'l,1erosornya perekonorman d1

sektor pertaman jeruk sudah dirasakan ohm peeam Oleh karena 1tu d1hutuhkan

pene\11,an ~elJ1nJ11tnya untuk menganahsrs seberapa besar kemunduran pembangunan

d ..onorm ch sekor pcrraman jeruk serta dampaknya bast p1:ta111 secara kJiu511s atau

bag, pembangunan mnsya,abt Karo secara umum

Dukungan fab:ir snrana dan prasarana dibutuhkan dalam p1ml!emba11gan

suaiu v.,layah penndustnan Keterbatasan dukungan sarana dan prasarana d1

Kabupaten Karo dianggap n1e111ad• salah satu faktor yang menghamba:

perkembangaa agromdustri pengolahan jeruk di Kabupaten Karo Oleh karena 1111


157

dioutuhkan penekuan le!.Hh laoJul tentang anahs1s l<elayakan mfrastuktur yang sudah

ada rernadap pengemuangi,o agrorndustn secara kbusus anahsis pada kelayakan

1a11.nga11 Jalat1 dan fasihtas peuyedia arr bersur

Pembangunan kawasan agrvpo!itao yartu kawasan Agro Karo Srsiem sudah

dilakukan seJak tahua '.WOO Program yang drreoeanakan pemenntah pada pembuaian

master ptan Kawasan Agropohtan Bukn Ba11sa,1 yang dipusatkan di Kecamate»

Merck (Kab. Karo) adalah pembangunen mdustn peugolahan bemh, cold storag«,

mdusm pengenngan, mdusm pengalengan, teumual agnbisnrs, mcustn syrup,

mdusin pengemasan, bank, mdustn alal pertaman, dan pengernbaugan lapangan

tcrb:mg khusus kargo Saar nu kondis1 kawasan agropoluan belum menunjukkan

akt1filas kegratan sepern yang dinarapken dalarn perencanaan sernula Sub Terminal

Agnbssrus <l1 Merek juga belum berftmgs, semesunya se:1ak selesamya inasa

pembanganan tah1:n 31.J(,4 Untuk nu d1perlukan penelnian lebih JarJut tentang fakror-

faktor yang mempengaruhr dalam pengembangan kawasan Anahsrs kesesuaian

kawasan juga dibotuhkan untult mcnnai kelayakan lokas1 sena sistem yang ada d1

dalamnya uumk cl1Jad1kan sebaga- pusat kawasan agropolnan.


DAFT AR PUST AKA

Adisasmita, R. 2005. Dasar-do-or Eknnomi Wila_vuh. Grana llmu,


Yogyakam1.
Aziz, M. 1993. Tenuxu Kerja Pengrimbanxan Agr<>industri. Pusat
Pengemhangan Agriblsnis, Jakarta.
Badan Pusat Slliti~tik. 2009. Data Strotegis nrs.
Bl•S-CV. Na~ional Indah,
Jakarta.
Badan Pusat Statisti'k Kabupaten K.aru. 2009. PDRB Kabupaten KPm 2(/08.
BPS, Kabanjahe.
Badan Pus.at Statistik Surnatera Utara, 2008. Suma/era Utara datum Angka
20011. BPS Sumut, Medan.
Badan Pusat Sta\istik K.abupaten Karo. 2009. Karo Dalam A ngka J.009.
BapPeda-BPS Karo, Kabanjahe.
Sadan Perencanaan Daerah Kabupatcn Karo. 2009. Kecarnatan dalsm Angka
2009. Bappeda-BPS Karo, Kabanjahe.
Badan Penelitian dan Pengembsngan Pertanian Rt 2005.
OepiU"tcn1.:11
Proxpek: dan Aroh P,mgembangan Agribi.sriix Jeruk: Badan Penelitian
dan Pengembangan Departemen Peruu1ian, Jakarta.
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton. 1987. limu
Pangan. Penerjernah H. Pumomo dan Adlono, Ul-Press, Jakarta.
Dald_joeni,N. 1998. <leografi Kntu Jan Desa. PT. Alumni, Bandung.
Oiroktmal Jenderal Pcngolahan Hasil Pertanian Dept.an R). 2004.Kebijahm
dan Program PembariJtUncm Pengolahan don Pemasaran Hasil
Pertanian. Jakarta
Direktorat Jenderal Pengolahan Hasil Pertanian Deptan RI. 2004. Ponduon
Teknolog! Pascoponen dan Per,go/afrar, Jeruk. Jakoo:ta
Dinas Pcrtanlan dan Pekebunan Kabupaten Karo. 2010. Angfu, Tetop'
Produf.1i renamo». Lapotan, tidak dipubli\\asikan.
Dinas Pcrindustrian, Pcrdagangan, Pcrtambongnn don Energi Kabupaten
Karo. 2007. Laporan Kegiatan /,iventaru·usi Daya Serat: Pasar
Komodit! Nasif Pertanian di Tiga Kota Bcsar di Puluu Jawa (.!alcarta,
Bandung don Semarang). Laporsn, tidak dipublikasikan.
Glasson, .1. 1974. An lntmductim1 IV Rfgivnal Pla,ming (Pi:n~nw
Perencanaan Regional). 1);1erjemabkan oleh Paul Sitohang. Lembaga
Penerbn rE-Ul, Jakarta.
Koryatl, N.I)., W. llidayat, dan H.N.S. Tangkilisan. 2004. Kebfiakan don
Ma11ajemen l'embangunan Wi{ayah. YPAPI, Yo!!,Yakana.

158
159

Kuncoro, M. 2002. Ana/isis Spasia! don Regional: Studt Aglu,111:rusi dan


Kluster lndusiri Indonesia. Ul'P AMP YK PN. Yogyakana.
Maryuanila Y ., dan T. Kam-karo. 2005. Business !'Ian dan S111di Kelayakan
Pengolahan Jeruk menjadi Prociuk Powder di Propinsi Sumatcra Utara .
Jumal Sis/em Tekik Industri Vol. 6 Nu. 5.
Nugroho, I. dan R. Dahuri. 2004. Peng<1mbanga11 WilayaF, Prespekuf
Ekonomi, Sosial don Lingkungan. LP3ES. Jakarta
N11rasa, T dan n. I lidayat. 2(105. Anallsi» Vsaha lani dan Kerogaman Margin
Pemasaran .teruk: di Kabupaten Karo. Pusat Pcnclnian dun
Pengembangsn Sosial F.konomi Kebijakan Pertanian, Bogar.
l{achman, B. dan Surnedi, 2002. Kajian Efisiensi Managemen dalarn
pengelolaan Agroindustri datam Analisis kebljakan: Paradigms
pembangunan dan 1<.ehi,iakan l:'embangunan Agroindustri. Monograph
Series No. 21. Pusat penelitian Sosial F.konomi pertanian. l:logor
Rusliadi, s., S. Saelillhakim den D.R. Panuju. 2009. Perencanaon dan
PmgcmbangunUt?layah. Cre~tpcnl Press Jan Yayasan Obor Indonesla,
Jakarta.
SaraKih, R. 199&. Agrlbi.l'nis : Purudigma Boru Pe111bu11x1ma11 £ktmomt
OerbasisPertanian, CV. Nastonal, Jakarta,
Sarwono, J. 2006. Motode Penelitian Kuomtuaif ,Jan Kunlitotif. Cirah11 llmu.
Yogyakarta
Sawri, D. dan i\. Komariah. 2001J. Mctodvlogi Ponc/lran Kualilotif. Alfabeta,
13andung.
Simatupang P. d1111 A. Purworo. 1990. Pe111t,em/Ja,1gar1 ltgroirrd«~tri seb"gai
P1mgg,,rak I'embangunan Deso. Prosldiolg Agroi11du.~1rl Faksor
Penunjang. Pembangunan Penantan di Indonesia. Pusat penelitian
Sosial eknnorni Pertanian, Begor.
Singari!llh1m. M. dan S. Eflendi. 1'187 . .Melode Penc(itian Sw.·ai. LP.3ES,
Yogyakarta.
Soekartawi. 1991. Agrihisnis: Teori don Aplika.sinya. PT. Rsja Graffiodo
l'er:sada, Jakarta.
Soekartawi, 2000. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Graffindo Persada,
Jakarta.
Solalmddin, S. l91J9. t/is! J'embanguru.m fertcmian A{J<tdU. 11'0, Bogor.
Sukirno.S. 2005. MiAru Ekanomi: Tcori Pengantar. P'T. Raja Grafindo
Persada Jakarta.
Sugiyono, 2009. Stattstika untr,A Penelttkm. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2010. Metod,: Pem:/itiun Kuanlitatif. li1wlitatif don R&D. Alfabela.
ilandung.
16()

SW11opra.,towo, R.M. 2000. Memilih dan .'l•fefT)iimpan Sayur Mayur. Buah-


buahan, dan Bohan Makanan. Bumi Aksara, Jakarta.
Tarigan, I{. 2006. Perencanaan rembangunan Wila>vh. Bumi . ~ksa.ra.
Jakarta,
hflp://www.hortikuliura.&o.id/. Diakses tanggat 24 Maret 2009 dan 02
Nopember 201 0
bup://www.pascapsnen.lilbans,deptan.,;o.id/. Diakses tanggal 3 Ok1ober2010
161

Lammran 1

Kuesion~r

Nomor responden
Nama
Urnur
Alamat
Pend1d1kiln Terakbor

Pstumuk
Ptbhlah ,alah satu Ja>'ab!Ul yang paling benar menann pcndapat anda Ben tanda
silang (\:) pada pihhan anda
Pertanyaan
I. Situasi Ptrkembangan Agroindustri Pengolaban jl'rnk
1 Sooah berapa lama and a bt>:rdom1s1\1 d1 Kahupaten Karo?
a -c l tahun d 5 sld <: 7 lahu11

b c 7 talum kc alas
c 3 s!d , 5tabun
2 Apakah anda pernah mendengar tennmg agromdusm peogolahan Jeruk'
a Ttdak pernah sama sekah d Pemah mmdengar
b .T;trang mendengar e Serine mcndengar
c Tidal tahu/ragu-ragu
3 Agromd11stn pe11golahan merupakan rangal.111an proses yang dikerjakan sebagran
atau seluruhnya ~ang terd rn darr k.tlgiatan pc111ber~d1a.1l. pengkelasan ( ptmrilihan)_
pengolahan (pengubahan bentuk '1Sh bahan baku), pengernasan, pemasaran
dengan 111.1uan untuk merungl<atkan m tai tambah (harga) produk Apakah anda
setu.t\J dengan pendapat U.\1·1

a Sangat ndak scnuu d SctuJu


b T1d..k se111111 c Sangat SctuJu
c Kur:mg Sennu
162

4. l.lagaimana pendapat anda tentang siruasi r,edembangan agroindusrti pcngolahan


jeruk di Kabupaten Kato
a. Sangar tidek berkembang d. Berkembang
b. Tidak berkembang e. Sangar herkembimg
c. Kurang berkembang

U. Faktor-faktaryang mcmpengaruh
i ptt\lemh.11npnuqba
/\. Behan baku
5. Bagairnanakan pengaruh keiersediaan bahan baku dalam usaha dibidang bisnis
jeruk ini
a. Sanga1 tidak berpengaruh .I. Berpengarnh
b. Tidak berpengaruh c. Sangat berpengaruh
c. Kurang berpengarnh
6. Bagaimana pendapet anda teeuang ketersediaan bahan baku jeruk di Kabupatcn
Karo?
a. Sanger tidal'. tersedia d. Tersedia
b. Tidnk tcrscdia c. Saagat tersedia
c. Kuran g tersedta

8. 'fcoaga Kerja
7. Bagaimsnakan pcngacub. tersediaan tenaga kcrja dalam pengembangilll
agroindustri jeruk'?
a. Sangat ticlak bcrpcngaruh d. berpengaruh
b. Tidak berpengaruh e. sangatberpengaruh
c. kurang berpengaruh
8. Bagaimana pendepat anda terhadap ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten
Karo saat ini
11. Sangat tidak terscdia d, Tcrsedia
I>. Tidak tersedia e. Sangat tersedia
1:. I( urang tersedia
163

C. Modal {Jsaba
9. Bagaimanakan pengaruh tersediaan modal usaha dalam pengembangen
agroindustri pengolahan jeruk
a. Sanger tidal< berpengarua d, Berpengaruh

b. Tidak berpengaruh e, Saugal bcrpcogarllh


c. Kurang bcrpengaruh

I O. Seandainya anda Sl18l ini i.11gi.t1 memulai useha di bidang agroindustri


pengolahan jeruk baik skala rurnah tangga, skala keci I, menengah atau besar,
apakah modal anda meo,ukupi saat ini?
a. Sangat liditk tersedia
b. Tidak tersedia
c. Kurang tersedia
d. Tcrscdia
a. Sangat tersedia
2. Faktor Sanma dan Priuiaraoa
A. Jariogan jalao
11 . Apakah kondisi jaringan jalan berpengaruh pada pengembangan agroindustri
pengolaban jeruk di Kahupaten Kara'!
a. Sanget tidak berpengaruh d. Berpengaruh
b. Tidak berpengaruh e. Sangar berpengaruh
c, K urang berpengaruh
12. Bagaimnnakan pendepat and.a pada kondisi jaringan jalan di Kabupaten Karo
saat ini terhadap dukW1gan pada pengembangan agro.industri pengotahan jeruk?
a. Sangat tidak mendukung d. Mendukung
b. Tidak.mendukung e. Sangar mendukung
c, Kwang meJ1dukung

R. Sarana Tran~port»siumum
13. Apakah ketersediaan sarana transportasi umum lx-'lpCngl\rllh pada
pengembangan agroindustri pengohdlan jeruk di Kabupaten Karo?
a. Sangat tidal< berpengaruh d. Berpengaruh
b, Tidak bcrpcngaruh e, Sangat berpengaruh
c. Kurang berpengaruh
164

14. Bagaimanakah ketersediaan sarana transportasi umum di Kabupaten Karo


,1. Sang3t tidak tersedia d. Tersedia
b, TiJak tersedia e. Sangat tersedia
c. Kurang tersedia

C. Energj LiNtrik
15. Apahllh ketersediaan energy listrik berpcngaruh pada pengcmbangan
agroindustri pcngolahanjeruk di Kabupaten Karo'?
a. Sangat tidak berpengaruh d. Berpengaruh
b. Tidak berpengeruh a. Sangat berpengaruh
c. Kurang,bcrpcngaruh
16. Begaimanakah kctersediaan energy li~1rik di Kabupaten Karo
a. Sangas tidak tersedia d. Tersedia
b. Tidak tersedia c. Sangat tersedia
c. Kurang tecsedia
D. JariPgan Air brrsih
17. Apakah ketersediaan jaringan air bersih berpengaruh pada pengcmbaogao
agroindustri pengolahan jeruk di Kabupaten Karo
a, Sangat tidak berpengaruh d. Berpengaruh
b. Tidak berpcngaruh e. Sangttl berpengaruh
c. Kurang berpengaruh
18. Bagaimanakeh keterscdiaan jaringan air bersih di Kabupaten Karo saat ini?
a. Sangal tidlik tersedia d. Tersedia
h. Tidak tcrsedia e. Sangat tersedia
c. Kurang tersedia
E. Fasilita.s penyedia bahaJl bakar
19. Apakah ketersediaan fasilitas penyedia bahan bakar berpcngaruh pada
pengembangan agroindustri pengolahan jeruk di Kabupaten Karo
a. Sangat tidak bcrpcngareh d. Bcrpengcruh
I>. Tidak. berpengaruh e. Sangat berpcngaruh
c. Kurang herpengaroh
20. Bagaimanakoh ketcrsediaan fasilitas penyedia behan bakar di Kabupaten Karo
,;aat i.ni
165

a. Sangat tidak tersedia d. Tersedia


b. Tidak tersedia e. Sangat tersedia
c. Kurang tersedia

F. Lembaga pennodalsm
21. Apakah kctersediaan Lembaga permodalan berpengaruh pada pengembangllll
agroindustri pengolahan [eruk di Kabupaten Karo
a. Sangat tidak berpeugaruh d. Berpengareh
b. Tidak berpengaruh e. Sangat berpengaruh
c. Kurang herpcnganm
22. Bagaimanakah ketersediaan fasilitas penjedia bahan bakar di Kabupaten Karo
saat ini
a. Sangat tidak iersedia d. Tersedia
b. Tidak tersedia c. Sangnt tersodia
c. Kurang tersedia

3. Faktor Loka.si
23. Bagaimanakan pendapat anda temang kesesuaian lctak lokas] kabupaten Karo
untuk. digunakan untuk pengemhangan agroindustri pengolahan jeruk?
a. Sangat tidak scsuai d. Sesuai
b. Tidak sesuai e. Sangat t sesuai
c. K urang sesuai
24. Bagnimanakan pcndapat anda tentang kesesuaian iklim Kabupaien Karo untuk
digunakan untuk pcngembangan agroindustrl pengotahan jcruk
a. Sangat tidak sesuai d. Sesuai
b. Tidak sesuai c. Sangat t sesuai
c. Kurang sesuai

4. Pcr:1.0Pemcriotllb
25. Bagaimanakeh pendapat anda icrltad&p pcran pcmcri.nmh dnerah kabupeten
Karo dalam Pengcmbangan agroindusiri pengolahan jcruk?
a. Sangat tidak berpcran d, Rcrper.an
b. Tidal be-rpcran e. Sangat berperan
c. Kurang berperan
166
I .ampiran 2

Wawantara luepad11 Petani


Nnma
Urnur

Atamat
Pendrdikan Terakhu

I Bcrapa luas lahan .1~ruk saudura?


2 Berapa koJ1 panen dalan I tahun?
) Berapa produksi (Ion) dalam I kali panen?
-I Brnsanya ke maria jeruk c1jual sewakfu panen?
~ Baga11na11a kondis: penJualan jeruk saudara belakangan in,?
C, Par1111hkah sebclumnya mendengar agromdusrn pengolahah jeruk?
7 Menurut pemaharnan saudara, apakah a~orndu~tr1 pengolnhijnJen1l. itu?
!I Pemahkah berp1lm untuk mcngolahJerul- agar hargaJualnyaleb1h 11ngg1'1 J1la YA.
apa produk olllhanr>ya.. J thn TIOA K mengap11udal,. malaL:ukan pengolahan jeruk?
'J J\p,w,h pemah me111ual jeruk k,:pada pengoseha penijoll\h .1cruk (menJuol kc
pabnk)?
10 M~~•uru\ p<::t1dll!l~t 111\da. bUl;lli111ona kond1~1is11u~, pcrl..<:mbaugan agromdustn
pengolahan jeruk d, K..uhupaten Karo"
11 13aga1mana pmch,plt 81\da tcntang kond1s1 hal-hal henkut Jan apa p~a,uhn~·a
tcrhadap pcngernbangan agrcmdustn peogolahan jeru],
a Keierstl<.111.11111 bahan baku
b Kctcrsedaan lt:n.:ga kerta
c Kotersedraen modal
d Kondis: .1anngun jalan
e l:elert:cduwn sarana trunspcrtasr umum dllf. rule 1rM$p,1rt9~i
f Ketersediaan air bersrh dan l'D.'\J\i tla11 su,nher lamn_vn
a Ketcrscdiaan energ. hstn], dan PLN
h Ketersediaa« bahan hit.ha,
l 2 Bagatrrinnnk~h pengaruh Pernerintah Daerah Kabupsten Kuo dala.n mera11gsang
pertumbuhan agromdusrn pengolahanjeruk
13 Semgru Saudara,apa l.egiat!ll11program Pemenman Daerah Ka':>upaten Karo ,ang
sudah pernah dilakul.an vang berhubu'l!lan dcngan pcngcrnbangan ogroiruillSlrt
peogolllhlln Jenik
167
\\-' itwanc1m1 kepj1d11 P~usaha
Nama
Umur
Alam al
l!end1d1lan Ternl.h,r

Bagaiu,aob lond1s1 pemualan jeruk saat ,ni·•


2 Kemana 1en1t rerset>ut d1Jual!d1pasart-an'1
1 Pcmahkah sebelumny a mendengar agromdusm Jlengolahah jeruk"
-I Menurut pernahaman saudara .. apakah a!Vo11u.l11s1r1 pengotahan jcruk 11.u1
5 Pcmahkah berpikrr umuk mengolah jeruk agar hargaiualnya lebih tmggi') Jika 'YA
apa produk olul111nr.ya. i•l:a TIO AK mtnga;>a tidal melakukan pengolahan jeruk?
o Apakah peman memuat ieruk kepada pengusaha pengolah Jel'\lk (mcnJuttl ke
palm~)·>
7 Menurut pendapat anda, bagaimana kondssi/suaas; pcrkembangan agromdusm
pengolahan jeruk <l, Kabupaten K(II'o'1
ll Bagannana (Jt:tldupa1 andn 1en1~ 1-ondm hal-hal benkut dan apa peni;11tuhn)'a
lerhudap pe1~cmhangan agroiodusm pengolahan jeruk
a Ketcrsediaan bahan ta!."
b Kctersedmun tenaga kerja
c Kctorscdsaan model
d 1':on<.hs1 Jru:m~.,,, Jt1laa
e Ketersedraan sarana uansportasr umum dan rule transportasi
f Kerersedman air bersrh dan PDA.Vl dan sumllcr tamnva
!:I Ketersediaan enorgr lw1nl<. dan PLN
h Kcicrscdman bahan bukar
9 Baga.unanaJ.ahp~ne\~ruh Pemeruuah Oaerah Kabupaten Karo dalam merengsang
penu•nbuhan agromd\15111 pengolahan Jerul..
IO Semgat Saodara :111a kc~1ataniprograrn Pemenmah Daerah Kabupaien Kam yan~
tuc'uh pernah dilakukan rari~ oertiubuncan dengan pengembangan agro1ndustri
peogoM•llll Jeiuk
16&
Wawa11c.<ir.:1 ktpada Apat-al Pemerintah
Naina

Umur
Alamat
Pendrdrkan Tcrakhir
Iabaian dalam 11\~tans,

Menurut pe11dapat anda bagaunana kondrsvsnuas: per~embangan aeromdusn


pengolahan Jeruk d, Kabuparen Karo?
2 Bagasmana pcndapat anda rentang kondrst hal-hal benkut dun apa pengaruhnya
ternadap pe11g.,m1>1111g1111 agromdusm pengolahan jeruk
a Kstersedraan bahan bal1.1
b Ketersediaan tenaga leoa
c Ke1erised1Mn modal
d K.ood1s1 Jar•n!!fill Joion
e K111m~tlta:u1 sarana 1ransp0ttas1 umum dun ruie transportasi
r Ketersediaan lllr bersrh den PDANJ. da11 sumber lamnyu
g Kctersi,d1uan ene:g1 hslnk dan l>LN
h Ketersedraan hahan baknr
3 Mcnurut anda, apu fakl.Or faktcr yang mempe111,aruh1 lldok berkembangnva
3&romdu;tn penguluha11 jeru], <l1 Kabupaeen Kru·u
-I Apa l..e!!iata11/progrum Pernennteh Dnerllh Kabupa1en Karo Yllll.!l sudeh pemah
d•laksanal:au untuk pt:nge111bani11.11 agromdustn pmgolahan 1eruk
1,illlll)Ulln) 169
Tabel Jawaben J>.:t.'"llU i\lJ:I" Pi.:rlUTI',"J<IU \•uns l)1uJui.:ln

h'"11111of
...
Jk:tl,:,n l..:~1,~r~Kercrse
hn11.gun dl<t(IJl Jn1,LII Rctcrsc Duku
dman
sa.mu11
-
l'~nbvbo1an.1~\\'ilbon
kctersc keterse ~M,;c dv1uu
(illlllJI d1unu du1tr11
,-,-· ·-
lc1nh.i~Pe:iue-:,
.. -··· . -1I
11

r<.:~J)l)J:1 l\l)JOIII hlhaJI 1·enap;l cll""'1 ngw, trun~O '-11Cfil t1r bah•n pcrrnod II L"lb I
~l.."7'1 (l11o;.1ri b11l.:·1 ll:')il .\11>.hl f,llan r 1.N.,1 hstnk lx:1S1h b!tLu: 8]~11 Da•-rah l
I 2 ·l ·I ~ 2 ) 4 2 ) 4 21
2 2 4 ·I ! 3 ~ ) 2 ) 4 i,

'
; .1 ·I 4 .1 ; 1 4 ), .J J
v 2 .I 4 J 2 .1 .1 2 4 1 2
j ~ 4 4 3 I 2 4 1 J ·I 2
I, I 4 3 3 l 2 ) 2 ~ ·I ~
" 2 -' ) 2 2 ) 4 ', ) 4 2
s :~
,,
8 .1
r
4
4
·1
3
3
.1
'•
I 2
J
.1
3
2
4
4
~
i-,
!O 2 4 J l J 2 I 2 ·I .I 2
r: ~ 5 J J 1 z ~ r I
--
4 2

.'
12 2 J ·l l .i 7 l ), 1 4 2
!) 2 ~ 4 3 1 l 1 4 J 2
14
15
1
2
.I
3
4

'
2
1
•'
.1
i
2 '2 -i :!
- --,
·l
4
- __:!
4 ~---i'
111 I ·I ~ .1 '• .1
·2• 2 4 1 l
17 2 ·I ·I 2 2 2 2 s :I 1
-' )-2

19
1
~
~
4
4
J
2
)
.1
2
?.
3 4 .,
2 4
4 2 .1
21J 2 5 : 2 i _2. -~ J - .....!2 - .I 2 2
3
21
'l 4 ·• 2 .l 1
2
J 4
.1 I
I 22
2) a
4
5
"·' 2
2
2
.1 2
4
2
2
i
·'
4 ·I 2
24 2 4 4 3 1 2 l 2 J 4 2
~5 2 5 .; 2 2 ) l 2 .\ 4 2
2(1 : 4 ., 2 .1 .1 I-- J 2 3 4 .l
21 l ,( ·I 2, ~ 2 2 ) 2 J 2
2~ 2 ~ ,l ZI z 3 .1 2 2 4 2
s --=i
-i
;;
29 I ~ 4
,.
2 1 J
--:i
·I
;lll
11 ,
'• 4
1
4
4 J
3
1
)
3
4
~
2
,\
~
~ I 2
J2
J.l l
l .1
4
'I
4 ,.
i 2
''
2
1 '
~
I
I
J
2
3
.1 ,
J

\4 2 4 .l 2 2 2 3 J J 3 2
,'l.) ~ 4 ·' ~ :; .\ 4 .l 4 4 2
'li; l s J 1 z 1 3 2 4 ·1 2
.17 I ·I ·I l I 2 J I 4 ·I !
z 2 2 4 4 2
.H
3:J
4
., ·I
~
I
I I
3
3
3
•I z J 3 2
4.o l 4 .l 2 2 2 2 2 4 s 3
4\ L ) > ~ .l ; .l 2 4 ~ 2
42 ~ ·l J ·1 ~ 4 ·I 3 .J 4 ~
·B ~ 4 J 2 2 ,1 4 2 4 1 2
44
-1:) }
• ~
s
4
4
2
.. J
3
2
,j
J
·l
<
2
·J
l
1
.j
J
2
·16 ·, s I 2 l 2 J l 4 4 1
47
., 5 4 2 2 ~ { :;, 4 5 2
·IS
~y
'
2
4
J
.1
J
J
2 2
z )
.1
4
J .•
2 4
3
~
:1 3
,'

:ill -' -21 ·I .1 1 .1 :, ·1 ·1 :I .1


170
Lureprran-l
T·1h1d ..
''h\'~~\ Pc-1~1.J~Jui Ali'!~ P«:>t·iTl...aan \•Hnn
0 r>i11111~,nl

·-
t't:tuhoOOtan~awti.ba:l

~1(11,1~t ketcr~ dta:~n Pt:1'3JLl1


pcrkem Keterse K,·:ti::r~: dman ketersc keterse l-.:ccr~-.: letr.bdt,t II
N<1Y11<U bangnn 1\1<1vJl dunut Kl'\c..cc f)u\..1111 ~11'\JU: dtaan ~l<t!\J\ d1l'lnn a Perrten
n;~-011 A.'l,l'OJA b,IWll TLn~n diaan }!.1111 tnmspo ~neri1 JU' boh:ai pennod n t>th
den '11..1~1rr boku 1..:C.ld J\ti),l~I 111htn T UISf h::1LnJ.: h,.-rsJ. bak..1r al.a f~t:-""(lh

S!
' ·I ~ 2 .1 -' '" 2 4
;
4
5
·'
<2 2 4 ·I 2 2
.,
2
' J
s
2
SJ
;1
2
l
4
4 .,
4 3
2
2
2 2
•'
2
2
I ·I
4
.<
3
2
55
56
1
2
1
I .,
J 2
2
I
2
2
4
''
''
2
2
.1
J
4
, 2
2
57
~&
z
2
5
)
4
5
2
l 2
'' 2
2 4
J
,2
4
) )
)
2
2
59 2 s 5 2 I 2 l 2 4 .. !
bl)
61
oz
2
2
4
4
5
J
J
2
.1
J
2
2
.1
'
~
2
2
·I

.,
1
2
2 5
s
;
4
J
2
2
2
2
<,, ..•
.1
s
$
z
~4 1 4
·'
4
3
.1
2
.
4
.l
4
3
2
3
~
4
)
4 2
h~ 2 ·I ~ ) l 4 4 l 4 4 3
66 z 5 4 2 .1 4 4 2 ; ,I 2
"7ti~ z

'
i .'I 4 2 2 4 2 J
l 4 ~ 1 ., 3 2 ; 1 2
o'> 1
4
s 4 2 ·' 4 ., 1 ·1 ·I J
1:• I s 4 2 I .1 4 ~ 4 ~ 1
s :. 2
' 4 2
71 2 ·I l l ,I
72 z .'I .'I 2 2 4 ,l .l s 4 ~
13 2 s 4 J 2 ·' 4 2 5 4 J
s
7l
i}
.1
2 J
I
·l
2
4
;
)
4
)
J
4
2
1
4
4 '
4
·'
J
7~ I 4 J 2 J l .1 r ~ .1 2
2 ~
Ti 2 5 J ~ J 2 4
.,l .l
78
'?9
2
2
~
·I
~
~
'
3
•'
2
J
4
4
.l
2
2 J
4
J
3
2

~,
Wl 3
1
4
4 4
s ~
•I
,I
l
,1
4 '
J 2
3 ·'
I
5
4
3
J
z
82 1 ~ 4 3 2 4 J 2 ·I d
83 ''
' ·I 3 ~ 4 .t 2
..
I • 1
~4
jl.'\
w,
2
J 4
4
1
.'
J
4
2
J
~
z J
2

'
4
2
,I
2
)
)
I

,I
"
.1
l
2
z
2
2 •• l
If! 2 4 4 2 z 2 3 2 I 3 2
!!-~ .1 J J 4 J J 3 3 1
.,
3 J
89

,,,
91.i
~
l
5
4 ,
.: 4
2
J
1
2
)
.1
2
1
2
·l
4 J
·2'
2 ·I -' 4 1 2 J .l 4
·' ...3.
171

Lampirzn S.
Tabel Ja"""1an Apara· l'ernerintlh lltl!S ferta,yaaa )'811g Umjukzn
..

--- -· -
Pm.tit (jQ l ,woib&,

S1rua.c:1
""""" ....... ....
b:-teN:e

...
~-- ·~"'
..eerse p,...an
pchcm }.ct=: ;:...,,.
""""' _..., lcmbaga -....
""""
N~.o,
bu1gan
,\~I\
.J:..JiUI
l,,1h:,11
b~i.;
di;J.'lrl
"Tena;s
It..,.,,.
......
lei=

.....w
p, __
Do\o.
.... """"
l,,et~e ~
b.,,an
nu ""°""'
..... Jlom)I

4 2 2
'3 3 3
a
92 4 3 2 2
"2
'13 4
s
4 J
3
2
2
'2 2 2
2 3
:l
4
}.
3
94 2 4
'4
s
.. 4
\>j :; J 4 2 3 ] 4 3
')6 :; 5 s 4 3 3 J 4 4 ~
97 2 4 4 3 2 ~ 3 2 .i ~ 4
3 4 4 2 3 4 4
98 J .. 4 2 3
99 2 4 4 2 2 3 4 2 3 4 3
JOO 2 4 4 • 2 4 J 2 ·1 .\ 4

Anda mungkin juga menyukai