Tesis
uniuk memenuhi sebagianpersyaratan
untuk mencapai derajai Sarjana S-1
Program Studi
l\lagi"tcr Perencanaan Kota dan Daerah
drajukan uleh:
ROSPITA ODOR LINA PILIANNA SITUMORANG
0912953(13/PTK/06579
Kepada
PROGRA~I PASCASAR,IANA
FAKllL T.\S TEKNIK
tl\,VERSITAS GAD.JAR I\JAf)A
\'OGYAKARTA
2010
PERKEMBANGAN AGROJNDUSTRI
PENGOLAilAN JERUK DI KABUPATEN
KARO SUM A TERA UT ARA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR VANG
ME:\f PE'JGARl!Hl
Tesi~
untuk mernenuhi sebagian persyararan
untuk mencapai derajar Sarjana S-2
Program Studi
Magister Percncanaan Kota dan Daerah
diajukan oleh:
ROSPITA ODORl.l>.lA PII.IANNA SITill.10RANG
09/295363/PTK!06579
Kepada
PROGRAM pAS(:ASAR.JANA
FAKULTAS Tt:K!\-IK
UN lVERSIT AS GAOJt\H :'\1ADA
YOGYAKARTA
2010
Tes is
PERKEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN JERUK
DI KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
I .
.~
'
rt.
.../
L T'
t...
Prof.~- Keban, S.U.,MURP. Ir. Dwita Hadl Rahmi, M.A.
Pemblmbin
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Arsltektur dan Perencanaan/
Wakil Penang n Jawab Program Pascasarjana Fakultas Teknik
)
. Ph.D.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
Puji syukur selalu dipanjatkan kcpada Tuhan Yang Maha Ilsa, aras berkat,
rahmat, sena karunia yang diciptakan atas bumi dan scgala isinya untuk
kehitlupan seluruh umat manusra serta kelebihan akal dan pikiran yang diberikan
kepada manusia Kclcbihan itu digunakan unt.ik rnengelola burni dan menJagar,ya
Perencar.aan Kota dan Daerah, Jurusan llmu-ilmu teknik padtt Lnivcrsi.as Oa<lJah
Mada serta untuk mengerahui peran pemenntah seru faktor-faktor lamnya yang
Proses pcnulisan iesis serta pencarian data di lapangan tidak akan berhasil
2 Kedua pcuguii, yaitu h Dwita Hadi Rahmi, M A dan Ir Suryanio. MSP atas
Arcl.itcktur dan Perencanaan Um vet siras Gadjah Mada dengan korcksi :ala
4 Prof Ir Baku Setrawan, MA, PhD, selaku Ketua Pengelola beserta Staf
iii
7 Bupau Karo melalui Sckrctaris Oaerah Kabupaten Karo dan Kcpala Dinas
& Kepala Diuas P11r1~man dan Perkcbunan Kabcpaten Karo, Kt):l~!e Dina~
data primer
9 Petani jcruk yang ada dr Kecamaian Kabanjahe, Tigapanah. M crek,
JU wendra Salomo Manik. yang bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk
12 Scmua pihak yang turur serta rnembautu dalaru peayusunan tesis ini
Penuhs
lV
DAl•T AR ISi
Halarnan
l'F.RNYATAAN
PR>\KI-\TA ii
DAl'T:\R. lSI Iv
PJ\FTAR TABEL Vil
OAfTAR UAMtlAR IX
DA.FT AR LAMPlRA:-. xi
11'T1SA.Rl xii
ABSTRACT x1n
HAil l PE).'DAHlfl.l.lA, \
l I Latar Delakttng 1
\ 2 Perumusan Masalah . 6
I :; Tujuan Penelitian 7
1 4 Munfuat Penelitian s
I 5 Keashan l'enelitian 8
DAFT AR TABEL
DAFT AR GAMBAR
Gambar 2 3
dan Industn
l'ohnn mdustri Jeruk
,,
.>.
Gamhar4 I Peta Adrrunistrasi Kabupatcn Karo ss
G11111ba1 4 2 Pela Topografi Kabupaten Karo 60
Gambar4 3 Peta Penggunaan I .ahan Kahnpaten Karo 6~
Gambar4 4 Grafik Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo tahun 66
2004 Sampai dengan Tanun 2008
Garnbar 4 S Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di 67
Kabupaten Karo pada tahun 2008
Garnbar 4 6 Kornposisi Penduduk Berdasarkan Usia Produktit'dan 68
non Produknf
Gambar 4 7 nistr1bus1 PE1nrl11duk Berdasarkan Mata Pcncaharian 6&
Garnbar SI (a) Rumah toko yang d1jad1k.ll11 sebagal tempat 75
pcngolahan dan tempat pemasaran, (b) manisan jeruk
dan hasil olahan pabrik manisan ··SEMI"
Gambar 5 2 (a) Proses sonasi dan pengkelasan (grading yang 77
di!akukan dt ladang jeruk (b) Kemasan kcran;anp.
plastik untuk tujuan penjualan kc supermarket (c]
Kemasan keranjang bambu yang siap dikirimkan kc
lokasi pemasaran (d) Kemasau kotak kayu umuk
tujuan pengmman kc pulau Batarn
Gambar 5 J Ladang Jcruk di Kecarnatan Sirnpang Frnpat yang 79
Sudah Duerlantarkao
Garnbar 5 4 lirnfik Perkembangan Produksi Jeruk Kabupaten Karo 115
Tahu11 200-1 2008
Gambar 5 5 Peta Seoaran Produksi Jcruk di K.abupaten Karo 86
Gambar ~ 6 Grafik Perbandmgan Usia l'rnduktifdan Non Produkrif 87
di Kahupaten Karn Tahun 200!!
Gambar 5 7 Kcrdrsi Jaringan Jalan di Kabupaten Karo 95
Gambar ~ 8 Peta Jaringan Jalar Kabupaten Karo 96
Gambar 5 9 Grafik Persentase Perbandmgan Rumah Tangga 110
Pengguna PLJ\' dan non PL): <.11 Kaoupaten Karo tahun
200R
Gambar S 10 Peta Potensi Air Kabupaten Karn IOJ
Gambar 5 11 Peta Hubungan Lokasi Kabupaten Karo dengan JOo
Wilayah di Sekitarnya
c~moor ~ 1'.1. Grafik Perbandmgan Persepsi Pctani, Pengusaha dan l:'12
Pemerintah pada Pe1a11 Pemerintah tcrhadap
Pengcmbangan Agroindustri Pengolahan Jeruk di
Kabupaten Karn
Gambar 5 13 Alai Sonasi dan Grading Jeruk yang ndak Operasi onal 118
Gambar S 14 Kernasan Jeruk yang Diusulkan O\eh Pemenmab 118
Gambar 5 15 Tcpung Jeruk (Orange J>ow,lt!r) Hasil Keg.atan UKM 120
di Dcsa Bunuraya Kee Tlgapanah
Gambar ~ 16 Grafik Perhandingan Jalan Kabupaten Berdasarkan uo
Kualitas Iatan
Gambar S 17 Perscntase Perbandmgan Rurnahtangga Pclanggan 132
POAM dcngan Peududuk. yang Menggunakan Sumber
Air Lain per Kecamatan
Garnbar 5 IX Hasil Anahsis Lokasi Pengembangan Kawasan Industri 137
Dan Agroindustn dr Kabupatcn Karo
xi
DAFTAR LAMPIRAN
INTI SARI
ABSTRACT
PENDAHIJLUAN
peda pcmbangunan industri yang didukung olch pertanian yang tangguh ielah
vis; indusmahsast Indonesia yang paling iepat adalah bergerak dari ni,191,·n agraris
dasarnya berasal dan dua kata agncnlmro! dan 111"11stryyang berarn suatu industri
(2000) berpendapat bahwa istilah agroindustr. dr ncgara maju kurang dikenal, dan
1
2
kegiatan pengolahan basil pertaman, dalam benmk prodnk antara (bahan setengah
harga basil pertarnan, sementara tl, sck.1or ekonom], sektor agroiedustri berperan
hanya satu scktor saja yang dikembangkan Sebagai contoh, perkcrnbangan sektor
pertarua lanpa diikuti oleh pcrkcmbang.an sekttlf" irdus.rt akan mcmperburuk term
of trade sektor pertanian tersebut akibat kelebihan produksi atau tenaga kerja
3
penarnan salah satu implikasi yang paling besar sebagai akibat dari ndak
produk pertanian rnereka Petani hanya mampu menenma harga ya.ng ditawarkan
karena udak ada ternpat Jain yang dapat menampung basil panen mereka
Kerugian yang besar brasanya terjadr 1ik-.i sudah memasuki rnusim panen raya
tcrma~uk pada komoditi jcruk ya~ ada di Kahupalen Karo Kabupaten Karo
rnerupakan salah saru Kabupnten di Sumatera Utara yang sangat dikenal sebagai
senna produksi jeruk Jeruk dari Kabupaten Karo brasa discbut JCIUk Medan
Jeruk lni merupakan varieras j~ruk. siarn maciu yang merupakan produk unggulan
Kabupaten Karo Pada tahun 2009 areal pancn jeruk d1 Kabupate:11 Karo mencapai
11 407 Ha Luas lahan panen ini mencapai 17,98% pcrscn luas panen jeruk d1
()63.140 00 ton padz tahun 2007, dan Kabupatcn Karo adalah salah saiu
Usaha tani komoditi jcruk selam membeokan pendapatan bagi petani, tetapr
pemerintah tcrhadap usaha tarn jeruk ini juga cukup besar Petani jeruk padu
termanajemen dun juga adanya himpunan petani jeruk dari scluruh Kahupaten
Karo Pcrhatian lainnya Juga diberikan dcngan adanya sekolah lapang usaha tani
jeruk yang selalu dilakukan hampsr tiap rahun disertai dengan panduan budrdaya,
dalam bcntuk alat usaha rani, pupuk, pcstisida dan buku panduan usaha cam
agromdustrinya Hal ini terhhat dengan konrnbusi sektor industri (sektor industn
dan pengolahan ·, terhadap PDRB Kabupaten Karo yang sangat rendah Menurut
data BI'S Kabupaten Karn l'.t009) besarnya komribusi sekror perranian dalam
sektor industn hanya 111e111.;apai 0, 79 persen Scktor ini sudah termasuk scktor
rendahnya posis: tawar petani terhadan produk pcrtarnan mereka. I la! ini
diakibatkan kurangnya atau ndak adanya ,ndustro yang <lapat menampung ha~il
pcrtanian terutarna kelimpahan hasil pada saar panen raya Kondis' serupa Juga
terjadi pada pcnanian jcruk yang ada di Kabupaten Karo Pada saat panen raya
sering drtcmui buah jeruk yang jatuh dan mcmbusuk karena terlalu matang
dipanen selama menunggu harga muk Atau buah jeruk terpaksa dipanen dengan
harga yang rcndah kalau barga rcrus turun dan tidak dapar menutupi biaya
Kabupaten Karo saja tetapi sudah mcmasuki med.a cetak maupun elektrooik
Beberapa media rnassa yang memuat berna tentang kondisi pcrtanian jcruk di
Kabupaten Karo dikunb dari berbagai surat kabar seperti di bawah ini
" SCJak Descmber 2009 lalu buah jeruknya di Desa Seberaya, Kecamatan
Tigapanah sedah bisa dipancn, namun karena penawaran harga dianggap
rerlalu rendah Rp 2 100 per kg, jeruknya yang sudah menguning di pohon
ridak dipanen dcngan harapan harga maI<i:i membaik Kenvataannva Januar!
20 IO harga jeruk terus makir. mcrosoi, malahan tidak ada penawar datang,
kalaupun ada harganya lebih rcndah dltf. sebelumnya Athasil buah jeruk
seharusnya sudah uipaoen sekarang mi berjatuhan karena sudah kclamaao di
pohon " (Kornpas, 27 Januan 2010)
·• Harga jeruk dari Karo sangar ftuktuatif, pada saat tertentu harganya biss
mencapai Rp 12 000 per kg. tapt sering pula dibiarkan membusuk di kebun
olch pcmilikuya kareaa harganya an:Jok dt pasaran terutarna bila terjadi
oanen raya dan pasokan melimpaa Barga berkisar ~P- 4(1(){J per kg tidak
mampu menutupt bia:ya panen dan cperassonal'' (Harian Global, 25 JaTl\lari
2010)
'' kondisi ousing tujuh kehling sangat meresahkan masyarakat petani jeruk
khususnya untuk jerus jeruk rnedu y,mg selama mi tumbuh mcnycbar dt
sckitar dataran tinggi Karo Porensi ekononn dari jeruk Tanah Karo itu
sebenarnya sangat besar Hayangkan, saat ini saja ada kira-kira 6 000 K K
peram 3.:ruk di Karo yang dalam tempo dua bulan biSII menghasilkan Rp 200
milyar bila rata-rata menghasilkan 10 ton dengan Rp 3.000 per k.logram
Tapi kenyataannya ridak ads yang mau menampung jeruk basil pancn itu
dengan harga tertcntu 1111 sangar mempnltatinkan dan mcnjadi tantangan
khusus bagi para calon pemimpin Karo naruinya" (Harian Sinar Indonesia
Baru, 2 pebruari 20 IO)
posisi rawar perani jernk. daya sa.1ng ~a menjaga stabilitas harga komoditi jeruk
1.hu·i KalJu~aten Karo telah dilakukan oleh lcmbsga pcmcnntahan, akademisi can
pcningkatan usaoa tani, analisis keragaman marjin pemasaran jeruk dan anahsis
?eningkata:1 daya saing jcruk dan aspek perungkatan kualitas dengan penerapan
menyimpulkan salah saiu upaya y~ng dapat men,ngkatkan daya saing jeruk dan
kuahtas akhir kornoditi jeruk sehingga mampu menambah daya saing jeruk di
buah dengan kualiras kurang baik sccara laugsung dapat rnenjaga stabilitas harga
7
pcngo.ahan jeruk tidak berkembang scsuai dengan meh rnpahnya produk jeruk
Kabupalen Karo
Kabupaten Karo
Karo
di K abupaten Karo
Karo
selama ini difokuskan pada upaya pcnanganan budidaya dan pemasarannya sena
!IS:e
E'tl
] .. c
..-...
z~
---~
·~ I~
.----1._
,-o
10
pengaruhnya Faktor yang drtelui aclalah dari aspek peranan faktor produksr,
sarana dan prasarana, spasial, pasar serta peran pemerimah daerah dan mehhar
pernbahasan yang lcbih bcsar dilakucan terhadap pcran pcmcrintah daerah karena
faktor produksi, kerersedraan sarana dan prasarana, spasial serta kebutuhan pa.sar
digunakan sebo3a, salah satu dasar melihal hal hat apa y(IJ1s reluh dilakukun oleh
KAJIAN Pl'STAKA
dasamva ocrasal dan dua kata agncuhora! dan industry. Soekartawi ('.:?000)
mdustn yane berbahan baku utama dan pro<luk pertaman Srud, agroindustn pada
konteks 1111 adalah menckankan pada./i>od pl'm:e~.nng managemen: Art1 yang kedua
!X""'h~neunAn mdustn l.ebrh nnci lag1 FAO dalam Scekanawi (2000) menyebuikan
bahwa pengernan agromdusm adalah ~uat., mdustn yang mengguna.kan bahan baku
dan pertarnan dengan jumlah nunimal 'Z0°4. dan kesehnuhan jumlah bahan baku yang
digunakan Trdak bcrbeda jauh dan pcndapat se'e>e.lumnyi,, Deptan RI melahn Badan
pengclahan hasil :icrtanuui dan karena itu agromdustn mt'n1pakan bagian cl.an enam
produksi dan peralatan, usaha rem, pengolahan has1l (agromdustn), pemasaran, sarana
don pernbmaan
sebagai berikut
11
12
Ag1ibisnis
lc1f1bagn
A@ro111lu~tl'I k(.;11an~,u1 d~n
i>embinynM
tnfrnst'.lklur
r,;n~11l11'1ar.
~neuunn dnn
rcn~cmhw,g.. ,
L.1:1u1.11l1n1
j)<lllCJ'.l\t<il\
primer (scper.t mdustn pupuk, ohat-ohatan, bibu/bemh, alat dan mesm penamanj
Sobsistern usaha tarn (on:fi11111 agnb11.m11es) yang pada mass lalu disebut sebaga,
kegtatan ckonorru yar.g mengolah hasil pertaman pnmer menjad: produk olahan baik
dalam bentuk srap drmasak a tau siap untuk disan (Nady to cook readyjur11,ed) atau
lebih n•en!larah kspada subsrstem keuga y111lu subsistcm agrib1sn1s hil.r (dmtn-
suatu operas, atau rentetan opcrasi terhadap suatu bahan mentah untuk drrubah
bcrada diantara petam yang mcmproduksi dengan konsumeo atau pcngguna hasol
agro mdustn
14
(b) menghasitkan produk yang dapat drpasarkan 11111u drgunakan atau dimakan,
serapan tenaga kerjanya untuk mehhat skala besar-kccunya suaru mdustn termasuk
yang bias" drscbut Ordc Baru, tt!f)aii perubahan sektor permmpm tleadtng .1,1cror)
ke sektor mdustn bag, ncgara berkembang sepern Indonesia ndak dapat dthmdatkan
15
Indonesia adalah negara agrans menuju negara mdustn ya11g lll<l:JU, Oleh karena itu
peranan sektor pertarnan rnasih tetap mewarnar kemaj uan sektor mdustn Pendapat
yar,g hampsr sama Juga disebutkan Saragih ( 1998) yauu v1s1 unlustnalassast Indonesia
Countnes (NAJC's) tcrlebih dahulu. ndak dapar mclompat langsung kepada New
industn canggih (hr-tech industry) yang berbasis tmpor tndustn yang dipandang
mampu memadi sektor pemi mpm dt Indonesia SM.t nu adala~ mdustn yang berbasis
merupakan satu-sanmya industn yang tangguh selama masa Ordc Baru hmgga
tcnadmya knsis rnoneter yang melanda negara - negara d1 Asia Tenggara l~• m1tSul
ekonomi d1 tndonesia yang terjadr ditandai oleh beberapa cm, sebagar hen kut
sarana produks: penaman primer sena kegiatan ckor.om: yang rnengolah basil
(Saragih. 1998)
pertumbuhan cepar Ekonorm desa yang rdentik dengan sekmr pruner (penaman)
ndak memperoleh rntai ta:nbah yang proporstonal akrbat dan w1!11yah perkotaan
hanya sekadar meI1Jad1 pspa pemasaran (markenng pipe) dan arus komoduas p, imer
dan perdesaan Dal am komeks dermkran, re1Jad1 pengurasan sumber daya ( backwash
e.fll!,1) o leh kota terhadap dcsa secara sistemans dan ko121 hanya menga.nbil
sendm
sektor telah d1kcmbangkan oleh Rosenstein-Rodan pada tahuu I 94] dan Ragnan
N urkse pada t.ahun 1961 dengan anahsrs .tupply side Mereka berpendapat bahwa
petkembangan suatu wilayah akan mengalarm stagnasi btia banya saiu sektor i<aJa
perkembangan sektor mdusrn akan mernperburuk term <-1( trade sektor pertaman
17
tersebut akibat kclebrhan produksi atau tenaga kerja Akibatnya, pendapatan di sektor
penaman mrun [depresif) dan rangsangan penanaman modal haru dau perubaharuan
ff:J~11 P.:11m1uu1
Ha"l:l lntlu"ilt1
1>1::1ul:1v:.ituu
adanya langkah yang pahng repat dalarn pembangunan yang seimbang antara scktor
pertaruan dan mdustn akan menghasukan hubungan yang sal 1ng rncnguntungkan
Adanya sektor mdustn yang mampu menarnpung surplus produksi pertaman akan
menmgkatkan pendapatan sektor pertanian Dcrmkian .111ga bila terjadi surplus tenaga
kena di sektor penaman yang dapat ditarnpung d1 sektor mdustn akan tetap menjaga
ti ngkat pcndapatan yang tmgg1 dt sckior pertaman Tmgkar pcndapatan yang tmggt
dunantaatkan sebagai pasar bagi hasil-hasil mdustn Ak1bat dan hubungan yang
smergrs antara kedua sektor tersebut dapat terns merangsang pertumbuhan ekononn
wilayeh
I&
perlu dikc-nbangkan lebih jauh karena selama int agromdustri berperan pennng dalam
menunjukkan agromdustn telah menyumbang 50"A. dan ekspor non mrgas dan 30%
dart total ekspor I .ebth nnci. Simampang dan Purwoto ( 1990) mengurarkan peranan
agromdustn d, Indonesia yang saat ,n, sedar:g menghadapt masalah pcrtarnan yauu
(1} Vlenc,ptakan mlai tambah hasrl pcrtaman d, dalam ncgcn. (2) mcnciptakan
lupMean pe.k~n)ll~n khu~,1~,a dapat menank sclctcr tcnaga k.erJa dan sektor penaruan
keputusan pemermtah yang rnenjadi pedomao ungkah laku guna mengatatasi masalah
pubhk yang mcmpcnyai tujuan, rencana clan program yang akan d, laksanakan dengao
bukan mcrupakan suani kcharusan tanpa scoab rnclamkan lahir dan adanya
rncrupakan pengembangan dan kebuakan yang dilakukan oleh insurusi pemci 111\~h
pe1abat·peJaba1 pemenntah
pemenntah, 1ad1 bukan merupakan apa yane bart, menjadi maksud atau
haruslah memuat (:) s1ra1eg1 dasar memecahkan masalah, (2) pencapaian sararan
keseruangan (gaps) arac keadaan sumber daya yang tidak IP.l"f"lk-'11 Sasaran
(kcga!!lllilll pasar), narnun fukta empmk Jusa menunjukknn hilbwa <11 berbagar negsra,
pcmcnntah) yang dampaknya Ji,lnh parah dan market :f,11/11,,, karena menciptakan
umumnya bcrsifat fup down Percncana wilayah pada umumnya melakukan secars
perencanaan wi layah diarnkan sebagai bemuk pengkaJian yang sistemaus dan aspek
fisik, sosial dan ekonorm umuk mendukung dan meugarahkan pemanfaatan sumber
daya yang terbaik unmk memngkatkan produku l11as dan rnerncnuhi kebutuhan
Menurut Nugroho can Dahuri (2004) salah satu sasaran utama pengembangan
mdustn dan jasa lmplikasmya, sasaran tersebut udak hanya harus menjadr acuan atau
2 Penguatan kelembagaan
agrorndustn yang menangam P3Sca panen Menu rut Gunawan (2:lO 1 ) dalarn x ug,nho
dan Dahun (2004). pengembangan pertanian m, dapat dilakukan dengan
kotahanan pangan, hal 1111 hertujuan agar kepentmgan konsumsi demesne scnanuasa
Pcmbmaan dan sosrahsas: drlakukan oleh aparat petnenntah atau bekenasama dengan
pihhannya mcnu.1u kcpaduan dan equuas sosial. Parusipast masyarukat yang ba,k
dapat metrucu memngka1knya skhrn mvcslast dan peran sekror swasta dalam sektor
pasar berlandaskan aturan mam dan hak propertJ yang didukung oleh kepengelolaan
yang bask, (h) pengcrnbar.gan mdustn secara bcrtahap dan konsisten, dan (c)
23
perhaikan ntlai rukzr yang membenkan msennf yang cukup bag, pctaru (Nugrohu <1~11
Dahun, 2004)
perencanaan psnggunaan lahsn tfand 11.,'I: planning) dan perencanaan pergerakan pada
ruang rersebu: l'ercncaru.an roang wrlayah pada dasarnya adalah rnenetapkan bag1an-
bagian 111,1Jayah ( ,..ona) yang dengan tegas diamr Pt'111ll!:l"naanya. (ielas perumukannya)
dl3inon,mkan dc11g1111 hasrl akhrr yang hendak dicapa: yarru tata ruang [Tangsn.
2006)
dikemukakan defuusi tata ruang adalah ,11uJ11d snukrura. dan pola pemanfaatan yang
perencanaan tata ruang, <Ian pengendahan pemanfaatan ruang yung benujuan untuk
pemanfaatan ruang yang dilakukan d1::1ga11 uuuan terwujudnya tata ruang yang
2A
hndung clan kawasan budidaya serta rercapamya tlta ruang yang herkuahtas bagi
tenadrnya rencana pernanfaatan sumber d&Yl alam terutama lahan dan arr yang
rerbatas jumlahnya dengan selektif (tepat guna) clan seefisien {has,1 guna) mungkm
~eh,ruh lembaga yang terl.bat daJam penee,akan snprcmas: hukum yaitu lembaga
eksekuuf lembaga peneaakan hul:um dar apar.u hukurn I lal mi akan memerlukan
perbaikan secara torus menerus pada kebuakan rekrunmcn, standar gaJ1, dan sisrem
y~n~ membenkan penghargaan dan sanlcs, terhadap kuahras ke,:,u dan pelangg;i.ran
hokum Scism kebijakan yang terkart dengan SOM tersebut, terdapst kebntnhan
babwa swasta dapat 1n,.,,i;clola kawasan mdustn, bahkan dan beberapa kawassn
mdustn yang sudah uda, pcagclolaan dilakukan oleh swasta Pengernan swasta di snu
dapat juga diarnkan bahwa pengelolaan drkclola olch lernbaga profesronal non
coalmons atau PPC) yang lebsh terbuka atau transparan merupakan sala]; satu
25
langkah menuiu ~owrn,mct? atau tara-pemenmaoan }'ang bark dan beradab (Nugroho
lcorh kecil pembagian sumber dava baru, mal.:a kabupaten kt>t.~ yang lebih kaya dapat
alokasi dana tambahan yang Iebih kecil Hal m; bukan hanya untuk kepentmgan
daeran yang lebih mukm (yang akan mendapat menfaat clan subsid: silang dan
1nv~tas1 '!>ilang) teiapi juga untuk kepennngen daerah yang leb,b kaya karena
ant.ar pemenntah daerah brsa mMl?Jlmh,1 bcrbat,a, bent.Jk dasar sepern rnenc.ptaksn
perjanjian ktg,atnn anlnr pernermtah daerab Benruk atau model yang dipihh akan
tergantung pada sasaran dan karakrensnk kegratan bersama iersebut (Nugroho dan
Oahun. 2004)
benoa-benda yang drsedrakan oleh alam aiau dnnptakan oleh ruanusia yang dapat
digunakan untuk memoroduksi barang dan jasa f'aktor-fakior produksi yang tersedia
mengzhasdkan barang dan jasa Paktor produksi yang tersedia dalam perekonorrnan
dibedakan pada empat jems yauu tanah dan sumber ah,111, tenaga ke.ja, modal dan
kcahlmn usahawan
Sumber alam dalam aspek pengembangan mdusm ataunun agromdustn
merupakan hahan baku yang d1B,unakan seoagat modal dasar berlangsungnya l<cgiatan
mtli:~tn Secara khusus lag, dr sektor agromdusm bahan baku yang drgmakan adalah
rersedia secara tepat waktu, k1111nt1tll~ clan kuahtas serta tcrsedia secara berkelaruutan
Akan meruarnm p1:,namp1lan perusahaan dalam waktu yang rclauf lama Usaha melalui
perhmya rnemperbaukan kcpenhngan masa depan, arnnya sumber daya alam yang
sehmgga surnber daya alam tersebut udak lagi mampu mendukung proses produksi
[tenaga kerja] yang sesuai bark kuahtas rnaupun jumlah Untuk mencapai tujuan
pennng Pengembangan sumber <laya manusta pedu d1\ak;anakan sccara bail< dengan
adalah segalanya Pe~a11 penung SOM adalah semua aspek kegiatan pcrusahaan mulai
Modal adalah barang atau uang yang bersama sama dengan faktor produksi
lahan clan rcnaga kerja rnenglesukan barang-barang baru Modal dapat bcrbentuk
uang kanal. uang gtral, atau lh,lam oennik barang yang dipakai dalam kcgiatan
produksi 01 dalarn suani perusahaan, yang disebut modal adalah seluruh kckayaan
Modal perusahaan terbagi atas modal tetap clan modal udak tetap Modal tctap
perusahaan adalah segata barang modal yang dmnhkr pcrusahaan, yang drgunakan do
dalam pelaksanaan usaba, akan 1ctap1 udak menghdang karenanya, rnelamkan dapat
rr.odal tetap adalah bangunan, mesm dan peralatan Mocal ndak tetap adalah modal
yang dalam proses ;>mduks1 hllb,s pakar dan pada nap pengulangan produksr harus
disediakan kembah. Sumbet utarna modal yanu modal sendin l~qr,1ry <-»prralj dan
masyarakar dan pernenntah dapat beoatan untuk membcnkan pelayanan atau jasa
ma~yara\:s.1 Prasarana ekonnmi meruJ11k p•M 111vesta.1 yan,g berupa jalan umum.
(A1hsusm1ta, 2005i
menjadt dua, yanu yang berkanan langsung (k,a,J1onal j1c10rs) dan ndak langsung
mersia dan !ahtor hubungan dengan rmmmasi biaya transport Faktor rnersia yaitu
faktor-Iaktor spesifik lnkasi berupa sumber daya ulam dan hubungan sosial M101ma.~1
biaya transport nemubungan oengan pencarnm \oka:;1 ierbaik secara ekonorms, yartu
tcrtinggi dzperoleh apahila biaya paling rendah -tan!l pcndapatan yang tert.nggi
(Oald1oen1J 997)
ta) wilayah yang seragam dalam hal tofografi, rklun dan penduduknya.
re) upah buruh, yanu ada upah yang telah baku anmya sama dunana-rnana, tetapi ada
(d) biaya transponasi )"dng tergantung clan bobot bahan mcnlali yang drangkut atau
pabnk,
biaya produksi dan nenasaran sena biaya uasnportasr dengan jurnlah hraya pahng
Bila mdeks lebrh hesar dan satu, maka pcrusahaan yang bersangkutan
dmamakan heronentas. kepada bahan balm, dan J•ka lebih kecil dan satu maka
faktor pertunbangan adalah jara], lokas: pasar dan penduduk Hal ,n, akan
(r,111p111) Hasrl anahsa kedua pendekatan ini d1pcroleh suatu perbecaan dan sc:g1 labu
memperhnungkau brays rcrkccil dengan JIIOg~auan pasar yang lebih luas seh,np.~a
pendekatan penlaku (b"/,mw,ml opprood: j ),mg duawarkan oleh geograf Allen Prcd
Pred menyusun suatu rnatnks per,laku yang berguna untuk menganahsis pengambitan
dianggap merupakan fung~, dan dl,a hal, yaitu (I) kuahtas dan kuamnas mformasi
yang dapa: diamau oleh seseorang, (2) kecakapan sesoorang da lam memanfaatxan
memrhkr mformasi yang terbatas skan menuhh lokasi mdustn yang berbeda jrka
'.ll
dibanomgkan dengan orang lam yang memihki banyak mformasr tetapi kec .. kapan
mdikator dalarn penentuan lokas: mdustn, yanu scmakm padar sebuah lokas, akan
ya,12 lehih luas danpada lckasr-lokasi yang la1:1 dan biaya tctap relauf cukup hesar
Walaupun produksr jeruk nasioal tergolong tmggi, 11a111u11 sebagian besar produk
,1oruk tcrserap pada pasar domesuk dalam bentuk bahan ~1.11:1ar dan ~eba!!•un kecil
bahan olaf;annya Irnpor jeruk 11ldon~1a tahun 2007 rncncapai 118 808 ton
,ooangkau eksoornva hanya sebesar 1,100 100 Selam mengunpur jeruk segar,
Indonesia ,111ga meng.rnpnr hasil olahan jeruk seperu konscntrat dan mstant jcruk clan
flavor temone. Teknologi peoanganan jeruk segar untuk ckspor masih sederhana,
menmgkatnya tunnnan konsurnen terhadap mutu jeruk segar Sela111 1t1.1, teknologi
keleb,han produksi, maupun untuk menauransi jeruk kaaluas rendah c, segmen pasar
jeruk segar I .ebrh lengkap lag1 Ducktorat Jendral Pengolahan dan Pernasaran Hasil
32
Pertarnan Deptan Rl (2004) atau yang biasa discout D1\1en l'2!TP Dcyta11 RI,
-nengeluarkan pohon mdustn .iem:< yang dapat dthhat dalam gambar dr bawah .m
Flavor
Kompcs
Dann {
In seknsrda
KtNttpos
Pakan tcmllk Proses utamn:
l'dll!UI
Peh11 Ei;sld..ast
Kuln -- All<ohol fenncnlMI
Flavor t:k~trak~I
:_... Man:,;illl Kenny Pcrcndeman &pcnt;cnngan
):j111
Mcubel
Bata,1g~
-
~uBnkar
l<Byu bakar
Gambar 2 2 Pohon lndustn foruk ( Sumbct D11Jen P2HP Deptan RJ, 200,1)
Dr Indonesia. industn jeruk baru mulai berkembang dan masih terbatas pada
pro<luks, huah ~P.gar Dr uegara maju, mdustn jeruk telah dunulai sejak tahun J C/90
pengolahan jeruk dt Indonesra dapat herkemhRng dengan pola usaha kecrl menengah
:n
dan kluster. Te\..11olog1 un dunulai deagan telmolog1 pengolahan jcruk srap saji :rang
pengembangan yang drhadapi hampir sama dnemukan pada kedua jems mdustn nu
Sockartawt (2000) berpendapa., bahwa sjfat dasar clan bahan haku pertaman yang
membuat berbeda dengaa bshan baku mdustn manufak1u, adalah adanya s1fa\ mudah
rusak (pen,hahl~). beragam kuahtas dan lruantJtaS (mnah1hll:), volume besar tetarn
ruhn kecil (bulky). scrta besifat musunac Stfat yang dermkran mengakibaikan
perlunya teknrk rertcntu dalam pt10anganannya S.eperti mula, clan cara memanen,
mengangkut, rnengmm arau cara menynnpan h!lrus dengan cara tertentu sesuai
dalam penanganannya
tekms lainnya Akibar <Ian s1fat produk penaman rm, maka da'.am pengeinbangan
agromdnsrn perlu dilakukan pemasaran yang cepat sesuai dengan nngkat ketahanan
produk tersebut serta diperlukan penanganan yang lebih han-han selama proses
peng-.in3kutan dan drsmbusi S1fa1 t,ulky (volume besar tetarn mla, kecil) produk
bahan baku h9,tl pcrrsruan, Soekartawi (2(00) berpeeoapar sifat hulhy produk
produk pertaruan adalah hahan baku y,ing s;,.hag,~n besar bersifat musrmen Hal mt
akan berpengaruh kepada lonhnuttas baban baku Rahan baku yang bersifat musrrnan
mcngnkibatkan bahau baku mehmpah pada saur-saar tcrtenro. teuop, hna ndak ada
padn soot udak musim panom Kondrsr terputusnya pasokan bahan haku dapat
terccnr 111 dan kuraugnya keterkartan antar sckior p.:rtaf)1an (primer} dcngan sektor
pedesaan dan perkotaan Pcrmasalahan s,fal produk pertarnan dcngan srrat mudah
3S
rusak dan bulky dan musiman. mcmerlukan teknologs pengemasan dan iransportasi
yang lebih spcsifik Hal mt merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan
amat kctar,
e kctcrbatasan pasar,
f lcmahnya mfrastruktur,
kualitas prcduksi dan prosesmg yang masrh belurn mampu bersaing; dan
J lemahnya enterprcncurshtp
36
I Ernan et al (2009) berpendapa1 suaru ncgara akan mengalarm stagnasr bila hanya
satu sektor S>1Ja yang d1kembangkan Sebagm comoh sektor pertaman Y""S tanpa
nnkun oleh pcrkembangan sektor ,ndustn aksn mempcrburuk term ,>j· trade
sekmr pertanian terscbul ak1\,a1 keleb1han produks1 atau \cnasa ke')a Ahoatnya,
modal bani dan pembaharuan udak te,ang:,1rn8 lft!!• Langkah yang paling tq,at
dalam pernbangunan yang seunbang antara scktor p~1 ta1111'111 dan indusm akan
pendapatan sek10, pertaruan Uem1loan JU!!,8 bila tc"1Jad1 surp'us tenaga :<erJa d,
sekior pP.rt,in,an yaue; dapat <l11ampung d, sektor rndustn, alum tctap nitonJi<ga
a faktor produks: terdrn dan ketersediaan bahan baku, tenaga kerja dan modal,
e kebijakan pemenntah
.17
bnku yang tersedra secara tepat waktu, kuanutas, kualnes dan berkelanjutan
keqa) yang sesuar ba.,k jumlah maupun lcuahtasnya SOM tcnaga kerja yang
renaga keqa rnehpuu aspck r.ianaJerial sampai kepada aspek kctcrampr Ian tenaga
kerJunya
modal borgorsk Moda! tetap berepa bangunan. per:ilatan dsn mesm, sedangkan
modal bcrgerak berupa barang hab,s pah1 dan unag ksrtal, uang grral yang
d1paka1 dolorn kegiatan proses produkr.i !Vlodal yang mencckupi ak.au menjamm
jasa Sarana dan prasarana yang n.cacakup; serta dalam kondest baik akan
.18
akses dan suam tokas: kc lokasi laumya Kondisi piasarana yang mcndukung dan
ekonorm lamnya di suatu wilayah Prasarana berupa sisiem janngan yai,~ ada
berhubungan !\rat dcngan Jara.le ke lokast bahan baku, pusat pemasaran dan pusat
berbeda sualU wilayah dengan wilayah lamnya Loka.~• wrlayah yang berada d:
kcnnggian yang tmgg1 memrhki suhu ucua yang lebih rendah dibandmgkan
dcogan wslayah yang lel:nh rendsh Hasd-ha~ol penaman mern1hk1 ~,mt yang
mudah ru~al.. karcna suhu udara yang t,ngg1 dan kclembaban udara yang rendah
suhu ruangan Kond151 khmatolog1 soaru wrlayah yang mem1ltki suhu udara yang
rcn,lah dan kelcmbaban udara yang rclanf lebih 1mgg1 akan membenkan kondrs:
sarana dan prasarana, faxtor lokasi serta pcranan pemeruuah secara keseiuruhan
laku guna rnengatarasr ma,alah pnhhk yang mcmpunyai tUJuun, rencana dan program
l Modal
Faktor Produkst '2 Bahan Ralru
3 Tcnaga Kena
l\.1ETODE PENELITIA~
Rab 111 i akan menjelaskan hahwa penehuan nu akan d1susun secara berurutan
dirnufa, dan pendekatan penehnan. lokasi dan hnskup penehuan, variabel penehuan.
3.1. PcndekatanPenelitian
Peucl I uan d1l11~ ukan dengan mcnggunakan metode kuaniuanf dan kuahtanf
pos mvrsme, d1gunakan untok meneh\l pada populasr aL'\U saropel tertentu,
kuantrtatil/stansuk dengan tu.1 uan untuk mcnguji lupotesrs yang \elah dnetapkan
Metode kuautnauf dapat berupa mctodc survai dan meiode ekspenmen Metode
e mgm mendapatkan data yang akurat bcrdasarkan fenomcna yang empins dan
dupat diukur.
41
42
proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman )·ang lcbih bark mengenai
kornpleksuas yang ada dalam mteraksi manusta Proses dala:n melakukan penehnan
penehnan. pcnchti lebih berfokus pada proses danpada hasi! aklur Sueoynno (2010)
filsafat pospoaruvisme, digunaksn untuk menelm pada objek yane alar-nah, penehtr
pada kuahtas atau hal yang terpcntmg dan stfal suatu objek yang dnehtr dengan cara
kemungkman generalrsasi, dan peranan mlai Pert,edaan sclanjumya adalah dan segi
dalam bentuk kata-kata atau gambar, dan ndak dnekankan pada angka
bei-beda antara penehnan kuant11aur dan kaalnauf l'ada proses pcnehtran kuanutatrf
st pencht1 mernpunyai tujuan untuk menjawab masalah Masalah digah melalui studr
mcnjawab rnasalah yang sudah d1dapatl:an Data yang drperoleh diujt dengao
mcnggunakan metode UJl sransuk yang sesuai Proses yang terakhir adalah drlakukan
Digunakan untuk menehtt objek yang sama tetapi tujuan yang berbeda, yartu
orang lain yang memahami rnasalah y:01g drtelm Jika data antara kuesioner
( Sugiyono, 20 l O)
Hal yang scrupa dengan pouu keu€a clan tara care penggunaan gaoungan
metodc penehnan kuantuauf dan kualnauf th atas, Singanrnbun dan Effendi ( I 987)
44
1 D1gunakan unruk men,;-1111 objek yang sama Lei.op, tujuan yang berbeda, yartu
orang law ya:ig memaherm masalah yang duelm Jika data untara kuesioner
[Sugiycnv, 2010)
Hal y1111g sen.pa dengan point kchga dan tata cara penggunaan gabungan
rnetode penelman kuanutauf dan kualrauf di atas, Smganmbun dan Fffend1 (19~7)
45
rnenvatakan bahwa dalam memperkaya data d~11 lebih memaharm fenomena yang
drtehn drlakukan usaha untuk menambahkan mformasr kuahtanf pada data kuanntanf
yaitu observasi awal kc iapangan serta stud; lneratur unmk menemukan masalati-
survai terhadap sampel dAl'I sejumleh poputasi teneniu Survai dslakukan untuk
mcrnperoleh pendapat masyarakat umum yang 1erd111 dan petam. pengusaha dan
Penulihan metodc kuanutauf dilakukan untuk memperolch mformasi yang luas dan
Wawancara drlakukan untuk tuiuan memnoroleh mformasi yang lebih akurat terhadap
ya,tu UJ' stansnk IArhadap data primer (hast! survar) serta penJabamn dengan
ndn serta mencan hubungan antara vanabel-vanahel yang ada dan sekahgus
sudah dikumpulkan
d1p.d1kan mdikator ynng perlu duehu den duanyakan kepada respondcn yang akRn
d,:;urva, Vanabel, indikator, teknrk pengumpulan data sena tekrns anahsrs, dapat
I f'a1tc ..
I toka-;
I Pcrall
·--'----- I_
48
wilayah tcrsebut merupakan wrlayah dongan oasis portaman dengan komodrn andalan
jeruk siaro Namun d1 Kabuparen Karo, tmggmya aknfitas ussha d1 bidang pertaman
berpendapat bahwa tekrnk iru digunakan unruk menentukan jurulah sampel b.l~
yany akan dijadrkan rcspondcn terdm dan petam jeruk. pengusaha yaog bergerak di
diperoteh data iumlah pengusaha yang oergerak di b•darig agnbisrus jeruk sejumlsh
41 umt usaha Jems usaha agnbisnrs jeru]; im terdir; dan I urut usaha dt b1dang
agro1r.duslr1 (pernbuatan marusan jeruk) serta 40 unit usaha jasa distnbusr jeruk
Jumlah petam jeruk yang tersebar d1 lnna lokasi sentra produks: jeruk 1Kecamatan
penanganan pascapancn serta badan usaha yang bekerja sama dengan pemcnntah
orang
Scsuai dengan jurnlah populasi yang ada sena tujuan pengambilan data cla.ri
berbagai aspek masyarakat (sampe) bcrstrata), ruaka metode pengarnbi lan sampcl
berbeda jauh Sehingga dengan deuukian rmcran jumlah sampel yang diperoleb
adalah
Carstan • sarnpel petam d!llmb1! dan l % dan jurnlah populast pctam jeruk
d,gunakan
e Mengnmpulkan data pro mer dengan mengsdakan survai dan sekahgus melakuken
drtemukan
J Mcnyusun kesimpulan dan saran penehuan sesuai dengan hasil penehnan dan
pembahasan
dan kualnauf Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif berupa angka-angka,
serta data kualitanf berupa mfonnasi [pcmyataan), hast! observasi lapangan berupa
sumber datanya, maka data yang d1peroleh merupakan data pnmer dan data sekundcr
nna pnmer dikumpulkan dengan cara 1':omumkas, langsung tfac« to .fiu:.:) sccara
kopada scmua sampel scrra wawancara kcpada sampel tujuan Selan: Hu .iuga
dengan u1fom,~s1/dam yang akan diperoleh Instans. tersebut rerdln clan Badan Pusat
kamera foto, GPS, video, sertn alat transportasi rod, dua Pada pengumpulan data.
penehti Juga d.bantu oleh I (sanr) orang asisten peneht; yang bertugas mcndampmg1
Analisrs data adalah suatu usaha atau keg,atan mcnycderhanakan penyajran data
sch ingga mudah untul.. drpahami dan dnntepretasrkan Seema, dengan judul penehnan.
maka tecnik analisa yang digunakan adabh peaclaahan desknpnf dcngan pendekamn
Sarwono (2006) hcrpcodapat bshwa "J' stansnk sobagai alat anahsis dalam
penelman kuuntuau f merupakan hal _yang waJib, karcna stansuk merupakan alat ukur
yang akurat dalam mcnchu hubungan antru vanabel yang drtelrti D31am memrhh UJt
sransuk fuktor yong harus drperhaukan dalam pcncntuan 111inya adalah jcms data
yang d1~roleh dan JCOIS l\\µvtesa yang dtgul\ll~an Jems da1ls berupa data nnrn,na.l,
data ordinal dan data interval ra110 H1pmes1s )"dlllj iH?Jm digunakan dalam penehnan
Jems datn kuannranf yang dipcroleh p..Ja penchtoan uu adalah data ordinal
mcnguJt hipotes.s asosreuf Sebagai pedoman uoluk memihn teknik korelasi dalam
. I 2. Kenda/"/ au
Jjj
Interval :Ian ratio I Pearson product moment
Korelas, ~ncfa
Korejasr parn,al
Sumbor Sugryono (2009) ·-- -------
Berdasarkan j~n1s data kuunntat1f y3flg dipcroleh dalam penehnan ru, mah
maka uJ, stausnk yang d1gu1wlmn ndalah tekrnk korclasi Sp,:arm,m rank Sarwono
untuk m,:11,:n\ukan be~amya hubunsiu> dua vanabcl \gcJaln) yang bers\..ala ordinal
atau uta bcrjcnjang s,asa11ya dam yang daanalms merupakan angka yang bc1Jon,ang
teta;:n banya simbol s•J~ Olrh karenn itu, korelasr in, termasuk UJl sta11st1k non-
parametnk Ucsarr.ya korelasi adalah o sampai dengan l Korelasr dapat po$tt1f yang
artmya searah, arnnya J ,k.i vanabel pcr.ama bes,,, inaka vanabcl sedua sernakm besar
Jugo Korctasi neganf artmya berlawanan arah Jika vanabe. pertarna besar maka
dirnana
6~·· rho,. = koefis rcn korelasi
rho"' - !'- ( N. 1 l
D = n!ffenmce [perbcdsan antar JenJane)
N = Jumlah responden
54
ditehn Dalam penehtian sosial karena data yang rnpcroteh dalam bcnnik pemyataan
atau pendapai, maka terlebih dahulu disusun skala sikap untuk mempennudan
pcngukuran Dalam penehuan m, skala sikap yang chgunakan adalah skala Lskert
Skala Liken digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan pcrsepsi seseorang arau
sekelompok or<1n8 1Anrnng fenomena. l)engan skala Liken, maka vanabcl yang akan
d1ukur duabarkan 111enJad1 mdikator vanabel dan selanjutnya d1Jad1kan scbagai nuk
tolak untuk mcnyusun item-item msrmmcn >111tu berupa pertanyaan atau pcrnyataan
Pemberian skor d.gunakan unruk lebrh mempermudah anahsts data dalam bennrk data
Scbagai contoh
maka skala sikap clan skor untuk stem pertanyaan terscbut adalah"
merangsang perkembangun ag: oindustn Tnangu las, data ddakukan untuk lcbth
Deskripsi wilaym, penelhian terdiri dari kondisi lisk dasar, kcpendudukan dan
topografl, iklim dan curah hujan, jenis tanah dan penggumwu lahan. Kondisi
Kabupaten Karo
Me(lan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis letak Kabupaten
Karo berada di antara 2"50' - 3019' Lintang Utara dan 97055 · - 93°.,8' Bujur Timur.
Kahupaten Kato t.erletAk di jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya
Secara administratif Wilayah Kabupaien Karo memiliki luas 2.127,25 KM2 atau
56
51
Serdang;
Samosir;
Siinalungun;
Aoch Darussalam.
Tabel 4.1. Tahcl Jumlah Desll/Kclurahan serta Luas Kecamatan di Kahupatcn Karo
-· JI
"12
10 Naman Teran
-
~ Merdeka
..
Kab1111Jahe
__ ..
~I
.--
14
9
.s
87.82
44,17
44.6-5-_ 1 ...
4,13
·-
2,0ll
2,IQ.
Bera:,tagi ·-- lAJ·-
13 4 5 '--. 30,50
--
14 Tisaoanah - 22 186,84 8,71!
15 Uola( Raval i 7 - 32.25 I 1,52._
16 Merck 19 125-51 5.90
17 Barusiahe I I ',I 128.04 6,02
-·-
Sumber : Rekapitulasi data dari Kecamatan Dalam Angka, 2009
:I:
<
a:
w
<
0
z <
-cno ~
r I i,.1
i
!! Lil 111_ IliL.
go
I!
00
V)
;§ a<
I ~
~er !11~~~~~~~~~~~ e
<"::i;o J. sj . <I)
I
•
I II
t- - :c: - I-~
OZ<o en c
c
""-,< -z
.
J $1:~
.!! ca
z~O~
Zw l = ....
a."'
<(/)~cc
~~<I)~
< ... <<
o:,~>
z"iiic>
~I-
o<(
<( a..
.~ ~JJ11 ,IL,IJ,
lis) ~ ! a
~
1~
·8
~~
l5~
~~
W<ccO
Q'.: IJ.. UJ >
w
a. >
z
<(
I-
:::>
a)
0
41 1 .d
p! ?.? . ii
:i
.!!l!!
-.,,
8~
a:
w ::::>
w<(
a.. ~ . '; !JjjJ! i
'I ... ~~ ! ~~
r· ~ :;a:g
~ "O
a. ;.r
0
c
..
11 I I
(/) c e
0 C> j ~" i ~
i• •. Ui
I
<
::i;
I
I
j ,ozz
; ~~
...J I ii!-«
e 8 5l
N
:,
"'5
..
,.. 1iii
(U
-8
}
•
a: t-
.0
~ ~
cu
ca:,
0 0
~
:i
iii c::
... Q) ....
.,, "' tll
;
::;;
o,
:J
.D
•" «!
:i
"
<ll
«!
!::
V)
c::
E
-0
~ ·;:::: ~ -e
-
: "<ii
0 I
~
(IJ .ri 0....
~ ~
<O
C>
c
ro ~
_J
t ~
.ri ~
:,
.D
(IJ -:s
~ m ~
.!!!
:) o
"i
!?
:!: " !?
:!I
•8
I
/
/
_______ / /
,,.-·
''
59
4.1.2. Topoierafi
tinggi bukit barisan dengan ketinggian 120 - 1.600 meter di atas permukaan laut.
Daerah Kabupaten Karo berada di daerah dalaran linggi bukit barisan dengan kondisi
topografi yang berbukit dan bergelombaug. Di daerah ini banyak ditemui lembah-
lembah dan alur-alur sungai yang dalam dan lereug-lerecg hulcit yang curam/terjal,
scbagai berikut:
a. Daerah kelinggian 120 - 200 meter dari permukaan laut seluas 28.606 Ha
(13,45%).
(8,39%).
c. Dacrah ketinggian 500-1.000 meter dari permukaan laur scluas seluas 84.892 Ha
(39,91%)
(33,27%).
e. Daerah kctinggian diatas t 400 meter dari permukaan laut seluas I 0.597 Ila
(4,98%)
.J::..
2 "'
~01110
_/
...
0
(ll
:::£
c
....
Q)
(ll
0.
:::,
..0
(ll
:::£
t.;:
...00
(ll
0
0.
0
f-
flQ)
0..
C"!
~
...
(ll
..0
E
(ll
0
61
=t="·~
lues wiloyoh Kab,
J Karo(%)
-----------
!. 0-2 % (datar) 11,24
74.919 ]5,22
2.
,__ _
2 - 1 S % (Landa i)
__,__ ·----·
19,35
3. 15 - 4-0 % (Miring) I 41.169
---· --· ·-
4. > 40 o/o (Curam ) I 72.737 J.5,19
- -------- ·- 2009
Sumber : Karo dalam Angka,
-- -- - - -·
Kabupaten Karo bcriklim tropis dun mempunyai dua musim yaitu rnusim hujan
dan musim kemarau. MLL~im hujan penama mulai bulan Agusfus sampai dengan
bulan Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei,
sedangkan rnusim kcmarau biasanya pada bulaa Februari, Juni dan Juli.
dcngan bulan b~ah lcbih tiga bulan uan bulan keting berkisar 2-3 bulan atau A
menurut Koppen denga11 curah hujan raia-rata di atas 1.000 mm/tahun dan merata
curah hujan terbesar terjadi pada bulan basah yaitu Agustus sampai dengan Januari
dan Maret . .lumlah hari huj2m tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu sebanyak 20
bari dall terendah pada bulan Februari sebanyak 8 hari, Suhu udara berkisar antara
62
l 5,9°C sampai dengan 22.2"C dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 88 pen.en.
4.1.4. .lcni~·rannh
Secara umum jenis tanah di Kabupaten Karo terdiri ala~ lxberapa kelnmpok
yakni alluvial, grumosol, andosol, latosol, podsolik serta regosol. Jenis tanah tersebut
oleh laJ11111 tegalan atau ladang 611.012 Ila (31,97%), hutan ncgera 60.16() ha
(28.28%), Kebun rakyal 21.291 (10,01%) dan guna lahan lain sepeni pcmukiman den
pekarangan, sawah, padang pcnggembalaan, hutan rakyat, tambak, rawa dan kolam
seluas 63.262 Ha ( 29, 74%). Lahan tegalan/looang pada umumnya ditanami tanaman
Karo pada tahun 2008 secara lengkap dapat ditihat dalarn Tabel 4.3 dSJ'I p~la guna
"'
N
,.
;,)
~
-
s-
"'
~
~
~
~
-
...I:!
...
-o m
~ ~ .....
.."' "' ... .... ...N
~ :;:
~
- ...
:;: ~ ::l
..
1l!
"'~ ;.; ?i!:!
m Si
~·1
M
s
ii~ ;!;
~ :;
ll
,,; ~
cN ~
st ~ ...
3. M
,,! .,; ~ :Ii
~
~
; •c
e
..
.... .'.l
°' ~
... -
c
~- -I :! e ... "' ~
' ' ' 0 0
•n :.1 0
m ~
0
N ' ~
"o.!!e~
~
~ "=.,."' ' S: ' '
'-· ,-'
' '
- ,...__ .~
' ~
~ .8
,2• •
~
: ' :;! 0
"'
' :,\ ..
~ ;::; ' ' ' s
-
'
-
Sl
..... .. -"'
M
....
s- - s
~
"' !3 ~ s
... ...
- ~ ~
-
~ ;:; ',l ~ N
.... i;1 ~ ~ ••
0,
~
0,
:::1
M
" '.!:
..
N
~ .!
'
....."'
:!
I ~
-- ~ '
I
-
&.
~
i~
N
"'
N
"' :ii
-
N
"
..
.... 0 .."', ..s ~ :::l ... e0 s 0 ' ..-
~ ' ' i-o ii. "'-
-
M
....
" 0
~
i
N ;!;
~ li• ~u !::: ~ "'
~
N
~ "' "'" N
. . .
;:! :,: .:
s- §- • "'·~
" •5 ....
~
V.· a ~ ~ ..
" °2~~
.:.ti
0
~ ~ ~ ::!
-
0
111
N
-
:!: r- ' i2
.... ~ ' '3- ;;
"'
,A
. ~.;.,;
-.. .. .. .. ."' "' - '
<., .M
-
e
lll~~i
0
" ,.,"'
"' .SI
0
- - "'
-. ~ ~ ~ 0, N
-
~ •n ~
~
-
2: !,;; ;; :;:: 0
- :::. ~ 1li
·1o N
•n ;:::
....
0,
.... .. '"
~~
--"' :.
~
... e .,, ;t.., ~ ::"
0 . ,i ....
~ '
-
'::l 8::l
i:. ~ ~ ~
"
N 0
1i "' :::
-··
~
-a. ~ ~ ' ' "' ' ' ' ' ' ' ..-
1., i!
<,
-
~,
N ~ " "1
N
. -
-
~
~
-
~ ~
si ::-
0
~ § a- ...,- ;;; l<l ~ :: ~
<> ~ ~
...
F;l ~ .;
...,
..-
v,
,___. !,! "
~~
~ ... ~~-...
~ '
--
~ ' t ~
~
. ~ . 'j ·' ' ...
~
~
·-
111
~.
.it ···-L
~
;;
I• 'ii= g ~c
.,, ]•
~
~
;: •s
~ ~
f,= 5s J!
~~ ~
j r ~ 1 ~ i
•
8 ::.i a:f --•
c: -
" ~•• ;, al! ·~ ~~ .,;
j
c
-
!! ~ I-?! ~
:i ~ • ....
"'
-- "' "'
l
l:
~. "' "'
z - "' -
~ ~ ~ .... ~ ~ !'.! "' ~ ~ ~ !::
I
0,
-
0
- ·--·
r
~
l
Q
c
0 l!'
~ ,i
~iii 0
zo
i1t
E
i
z<(
.. .a..
<(
a<( c
~
a 4'. 0::: a 00
:eo :r: 4'.
..
<(~ Q.
>--r~ 0.. .... :, c
c 0,
4'. ~
D
~~~~ ~ !! ,._
z~O~
~u,~O:
....J
4'. z
zW I I I II . -=..'=~~
s:
. o~
ai
Q.
,::>-
co
II'>
:::::) f- "~
Z~(/))2
Z~iii8
c5....1~<(
w <( 0: (9~
0
.s o~
c
"'"'
!! "'
15.0,
4'. ::::> ., c3
0:ILW)- s: .. c:,
w
Q.
>
- f- (D «> e 6~~
0:
...
w
(/)
z
::::,
~~
Q. Q)
~ Q.
.8
E~
..
c ....
c
:,
.ozz
~ ~~
c5
<(
::,
(l.)(ll
:;;
2 $!
..,
w Cl)
.£l
0 0
I-
:,
a,
c:
~
g - ~
ill - ~
~ ·.:: ~
'iii
s "'
"'
-
0
.ri
(U <U
~ ~
O>
c
(U A
..J <...,..-
.ci
(U
~
\;!
~
s Ii
.
8,
.,
65
4.2. Kepeododukan
Jumlah penduduk Kabupatcn Karo mhun 2008 sebanyak 360.881> jiwa, terdiri
dari laki-laki 177.637 jiwa (49.22 %) dan perempuan 183.243 jiwa (50,78 %) yang
jiwa.'KM\ Secara rinci jumlah, disuibusi, chm kcpadatan penduduk per kecamatan
·-2
'
I Mardi•ud_ln&..._&.134
L~t:ele-- ?.1so I
8.114
,.962
16.24&
19.712
2.21
2.10
2.25 4.50
2.7G 5.-16
267.11
2526
60.83
78.04
-
3 Ti••~inDnn• 9.SIJ 9.69/i 19.509 2.72 2.69 5.41 1603& 121.64
I
4 Julw .. 6632 I 7.394 14.026 1.84 2.05 J.89 218.$6 G<l.17
,_s Muntc IO.S43 I0.637 21.180 2.92 2.95 S.&7 12S.64 168.SS
19,. 7 62.22
..... ~ Kutahuluh. 6.030 6.147 12.177 1.67 1.70 3.37
'.I.II(> 47.24 234.0&
7 Pawn• S.424 5.@1 11.058 1.50 1.56
R Tig1111deli<el (,.976 7.296 14.2n I .'13 2.02 3.95 86.76 164.S()
I Simpong
20.610 2.83 2.88 ?-11 _ 93.48 '220 47
L2...._~p.,t 10214 J0 . .1~ f- - -
Naman
10 T1.,-rm1 6 15!> 6.127 12.282 1.71 1.7() 3.40 87.82
-13\1.ijj-
_ II Merdcka (>.396 6.410 12.306 1.77 1.78 355 44.11 21\9.93
112 Kahaniahe 30 371 JJ.?..71 62.142 8.55 8.67 17.22 4465 1391.76
-
J 13 Berastal!i
I~ Onlat R.avot
21.130
4.14.~
23.881
4.214
43.011
R.,~7
!1.86
I IS
6.62
I.Ii
12.47
2.32
30.5
186.84
--
1475.17
4473
15 T,••~ru,ah
16 Mcrok
1).133
7.957
16.243
7.923
3 l.7i(,
15.880
4 36
2.20
4.50
2. 711
8.8G
4.40
32.25
125.51
--·-
991.50
126.52
.- f-
128.04
r- 17 Raru.,jal,e . ,... 11.736 11 ~';18 1J.634 J.Z:> 3.30 6.5i 184.58
Tota! 18'.2-0
J77.637 3£0,880 ,ii.22 50.78 100 2127.?S 169.6!1
Sumber : Karo Dalam Angka. 2009
66
sebesar 2,63 % pada tahun 2008. Rata-rata pertumbuhan penduduk pada tahun 2004
s/d 2008 sebesar 2,90 %. Grafik pertumbuhan penduduk lima tahun terakhir yaitu dari
tahun 2004 sampai dengan 2008 dapat dilihat seperti dalam grafik di bawah ini:
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
2004 2005 2006 2007 2008
Pertumbuhan
0,16 1,48 7,69 2,51 2,64
perduduk (%)
Gambar 4.4. Grafik Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Karo tahun 2004 Sampai
dengan Tahun 2008
bahwa kelompok umur terbanyak adalah kelornpok umur pada usia O s/d 5 tahun,
disusul dengan kelornpok usia masa sekolah (usia 5 s/d 15 tahun). Hal ini
komposisi penduduk berdasarkan kelopok usia dan jenis kelaminnya dapat dilihat
Laki-laki Perempuan
usia tidak produktif (<15 tahun atau > 65 tahun) di Kabupaten Karo adalah sebagai
berikut:
68
laki-laki • perempuan
15-65 thn
Garn bar 4.6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia Produktif dan non Produktif
yang ada di Kabupeten Karo adalah dengan melihat tingkat penyerapan penduduk
menurut lapangan usaha. Distribusi penduduk bekerja Kabupaten Karo menurut mata
4,84
2,15
• Pertanian
• lndustri/Jasa
PNS/ABRI
• Perdagangan/ swasta
menunjukJcan bshwa sektor industri dan jasa merupakan sektor yang tidak bsnyak
Kabupatcn Karo yaitu sebesar 58,68%, dlsusul dengan sektor perdagangnn den hotel
sebesar 14,25% sena jasa-jasa sebesar 11, 11 %. 11111 ini dapat terlihat jelas jika
yang luas. Komoditi pertanian yang banyak diusahakan di wilayah Kabupaten Kano
adalah produk tanaman pangan dari jenis sayur mayur dan huah - buahan terutarna di
wilayan bagian timur yang didominssi olen dataran tinggi. Untuk mefihat rm{'Orsi
berbagai sektor yang di usahakan di Kabupatcn Karo, maka secara rinci Produk
Domestik Regional Brute Kabupaten K.aro mcnurut lapangan usaha atas dasar harga
konstan setama tahun 2004 sampai dengan tahun 2001! scrta strukfur perek.onomian
Kabupaten Karo dapat dilihat dalam Tabel 4.5 dan 4.6. berikut,
70
Tabe-14.5. Prolluk l)o!Uestik Regional Druto Kabupaten Karo Menurut Lapangan Usaha AtaJ: Dasar
Harga Konstan tal:un 2004 - 2008 toalam juta Rupiah)
- ----------- ------ ..... Tahu a
~o La(!!•ll!D Usob11 1004 2005 11166 I 2007 I
2008
J.515.U<~,51 l.562.7J2,4J I 1.624.938,74 h_694.608,66 1.770.~..._8~
,......!. ~PI\R'i-ANIAN -
! 1.338.869,93 1.379.009,~
' a. Tanama" bahan mali.anan
------·- : 23J.sg.i,6r, _l.~!9.145,99
---11.2.692,41. l.296.529,87
b. Tanoman perlehunsn 165.023.00 \&7 248,96 I 211.931,94 ' 241.665.~
I c, l'd•1·11,.Juu1 clan hasilnv" 132.279,38 142 S2j,4f 136.423, 70 • l:J.8.879,3~ 144.837,25
d. K,hutanan J67J,27 2.893,00 1.440,SS I I.Sl2,61 1.545,13
I_ ___
~---- - -
--I
I e. Petilc,u:,an
l'ERTAMBANGA."l Di\N
2.826.79 3.145,01) 1.295,63 I
'
3.414,85 ___}~42.JJ
I
I
z PENGGALIAN
a. Penambangan - 1.5S5,SZ
6.169.44
&J36,53
6.853.M 7.032,51
3,60g_M 8.SU,85
7.211,&4
10.1124,67
8.243,13
b, Pen,,=liao 1.386,08 J.48~90 - 1576.03 1.675.01 1.781.S4
J INDUSTRI )9.911,54 lf.446,,93 21.HS,50 22.93(),55 :U.80&,49
a. Jndu.,tri besadmenengal> 16.2!!:i.2',2 .__16.6&9,0l IS.316,66 19.00\)3 19 799.78
b. lndustn l<.ccil/rumahtan"- 1.707.62 3.iS7,9'l 3.828.84 . 3.927.02 4.008,7_!
LISTRIK, GAS, daa Am
- 4
- l.t<trik
- Bi:RSIH
A.
-
&.O-Ct>,59
4.685.73
3.1?,,.u
4.7Sl.36
&.l46,41
4.81 J,48
8,741,3(1
5.2\12,63.
9.11_!!.~
l-560~
b Air bel'$ih - , 3.360.86 _]~~?.. -~~4,9.1_ ,__ 3.441!,67 __ 3_.:.:550,03_
-- ---------· 90,7JJ,i0 97.918,811 IO.Z.589,10 11)8.026,.33
.... 5 DANG\!NAN 87.353,lO
PEKDAGA'IICAN,
6 uorer, & RESTORAN 316-lOl,09 3!18..~19,.23 l80.674.S4 404.&78~ 430.314,26
280.S:!2,SO 321.942.23 343.543,SI J66.JS8.36 390.613,12
·- a, Pmill~ll!!!l
b. H°'cl 12.683,76 !};63,00 ~ 13.~68,l? 13.926,37 14.651,93
c, Rertoran
ANGkUTAN& - 23.1186,81 2.'-309.00 23.557.,36 23 963,66 25049.21
~- c.Jasa-·hun'·-~lceuall.Jl!I'!
_b, I~ kw~ bubn bai!I.._ __ 5.~,~9-
_ . SUI.JI
- S.949,40
438.40
6.206,!l-t
457,36
6.174,53
S'.Z<i.73 ·---·-$44~2
6742,57
--
'-- 2.399,63 2.522,4~
,- I C. J..,.~·ahaa_!! - -- -
2.331,34 2~4 •. - 33S.447~2
9 J J_AS~ -J.\SA 148.479·"" 266.161,19 UIS.64-t.81 312.J98,12
a. Pemerintah clan an 184.553.95 201.338.72 218.331 70 243.418,0~ 264.449,:14
8.987,42 ~-9.09J~!..L
· b, sosial.~ ke,na,y-=lcotru, _ >-·---- 10.361.54 - fl.834.1)9
!_!.~.7.?_ ~·----
c. li~uran dan kebuda~aan 14..387,62 )4.757,68 14.834,13 15.13&,93 lS.644,57
d. Pcrorangan dan
ruinahtan••• 40.550,05 41.572,32 42.117.,44 42.582.40 43.519,22
Jamb!, 2.483.643,38 2.6()0,5%9, 74 1729.610'5 2-'™'·736,9!1 3.019.378 60
Sumner ; PDRB Kabupaten Karo, 200\I
71
Tabel 4.6. Struktur Pcrekonomian Kabupaten Karo Menut1.11 Lapaagan Usaha Atas Dasar
l larga Konsran !ahun tahun 2004 s/d2008 (daJam person)
-
pengumpulan data sekonder serta melalcukan anahsts da:a dan pembahasan Data
pnmer diperoleh dengan menyebarkan angker atau kuesioner yang dibagikan kepada
dengan melakukan tnangulasi data )'311g dq)eroleli Hasil anahsts dalam penehnan 'JJ'
diharaokan membenkan penjelasan gambaran perkembangan agromdustn pengolahan
pengolahan jeruk di l<abupate11 Karo, sena bentuk peranan pemenntan daerah dalam
5.1. Perkemban
gan Agr()jndustri Pengolaban Jeruk
di Kabupaten Karo
72
73
I Ragam Jawal>an
, , l'et.om
_ (orang)
S:aha
_
P•ngu ] t>,,mc
J{mtah
T II
I (%) _ __
l>,•nr,u
P,•ldnt Saha
Pem,•
Rmlah
I~.oo - 7 ,32
rt
Sangnt ndak berkcmbai_j _ 9 · 3 _ 0 0,00
dan suaru keadaan yang cidasarkan pada waktu yang berbeda Perkembangan
agroindusm pengolahan jeruk yang diaman pada saat sekarang D,kaiakan ndak
k
Selatan Pyrannd
_ +,1_!!1,1_ _ _ r,; I /
4 --+-l~JDD~w1 - Pabnk Syrue._ _ Berastag. _ J Mer.tl!!_g~ ,
I~ / UD. s~mi Pcntbuaran Be,-;;stagi- Kecil I
I manisan
_ _
(tCO'll111$11k
_!Nftlli~aa. jeru.hl__ __ __ -L __
1 ~
I I
.
T rgabutauga,
I Kabanjahe
· Sumbei- Dmai Kopernsi. 1:'c1induslt1c111 dan perd_a_g~ar'-1g_a_u~d-ai_1_D..,_11_1as-·-peill11111111
Kabuparen Karo (?.Ill 0)
pertaruan serta cw-cm agroindusm yang dapat men 1np,katkan nda1 tambah.
!Stmatui:ang dan Purwoto, 19901. maka berdasarkan rems uml usaha agroindustn
75
dalam Tabet 5.2. serta hasil pengamatan lapangan, ditemukan I unit usaha
jeruk menjadi manisan jeruk. Keadaan yang berkembang di Kabupaten Karo yang
berhubungan dengan agribisnis jeruk adalah maraknya usaha jasa pengiriman jeruk
(ekspedisi) skala menengah dan kecil yangjumlahnya mencapai dan 40 unit usaha.
Unit usaha agroindustri pengolahan jeruk dengan nama usaha pabrik manisan
"SEMI" berupa industri kecil pembuatan manisan jeruk yang terletak di Kota
memproduksi manisan jeruk, juga diproduksi manisan buah lainnya beserta obat-obat
tradisional Tiongkok. Unit usaha ini melakukan proses produksi yang masih sangat
sederhana dengan peralatan yang digunakan berupa alat-alat dapur skala rumah
tangga. Berikut ini adalah gambar dokumentasi keberadaan usaha dagang pembuatan
manisan jeruk serta produk olahannya berupa manisan jeruk dalam kemasan.
Gambar 5.1. (a). Rumah toko yang dijadikan sebagai tempat pengolahan dan tempat
pemasaran; (b) manisan jeruk dari hasil olahan pabrik manisan "SEMI"
Sumber : Dokumentasi Penelitian, 20 IO
76
Scrapan bahan baku jcruk usaha pengelahan mamsan jeruk lJO Semo sebanyak
penggunaan bahan baku jeruk senap tahunnya dengan asurns: proses produkst
flas,1 perhrtungan d1 atas d1perole]'I seoanyak 408 909 ton buah jeruk ndak
dipasok ke pabnk, atau hanya 0.00089 persen produksi jeruk yang diserap kl' pabnk
yang Ada d1 KAh-Jpatcn Karo Pabnk mansan 1n1 mendapalkan bahan baku dan
petaru, mereka tidak pemah menjual jerok ke pengusaha pengolah jeruk, tetap,
lang~uns menjual kt, pedagsng pengumpul. pcngusaha pengmrn atau d,antar kc:
Pasar Hal 1111 menunjukkan masih sangat rendahnys sektor mdusm di Kabupaten
yang drakses baru-baru 1111 drkatakan bahwa di Indonesia baru mulai mengembangkan
Kalnnantan tahun 2005 Kcsunpulan yang diperoleh selarna masa kegsatan dan
setelah selesa.nya masa kcgmtan tahun 2007 adalah besamya potensi pengcmbangan
Pengolahan harus dilakukan untuk menjaga stabilitas agribisnis jeruk. Dalam situsnya
ini juga disebutkan bahwa negara maju pengolahan jeruk sudah berkembang sejak
tahun I 990. Hal ini menunjukkan ketertinggalan Indonesia dalam segi tekonolgi
Kabupaten Karo yang dilakukan di ladang jeruk dan masih mengandalkan teknik
Gambar 5.2. (a) Proses sortasi dan pengkelasan (grading) di ladang jeruk
(b) Kemasan keranjang plastik untuk tujuan penjualan ke supermarket
(c). Kemasan keranjang bambu yang siap dikirimkan ke lokasi
Pemasaran di pasar lnduk Kramatjati, Bandung, Surabaya,Medan
(d) Kemasan kotak kayu untuk tujuan pengiriman ke Batam
d11kut> oleh perkernbangan sektor industn akan memperburuk term of trade sektor
perranian tersehut akibat kelebrhan produks, atau tenaga \terJa Akibatnya, pendapatan
d, sektor pertaruan turun (depresif) dan rangsangan penanaman modal baru dan
pe1an1 jeruk d, Kabupaten Karo Kondis. ,n, dipcrhuruk oleh munculnya wrlayah-
w1;ayah pcsaing pcnghasd jemk dilaar Karo (Jawa umnr, Kalunantan. Riau dan
Palombun~ dan produk ,mpor dan Cina}, serta ter,admya penolakan jeruk l<aro rh
pasaran m1ernas1onal seJak tahun 2004 (basil peneluian Ni.ra.qa dan Hidayat, 200:'i)
sermbangnya percncanaan dan pcmbangunan d, sektor usaha tam dao sektor mdustn,
sebagai akibarnya petan, niemd1k1 roszs1 tawar yang r::udah karena t1dak ada indusm
ya11g dapat mcnarnpung hasil paneo Httl"'ga yang rcndah dun sanget fluktuo.hf
merupakan implrkas. y11ug harus d1lalu1 dan kcrugu,n d1 prhak pctem ndak dapat
mt dan telah menurunkan mmat petaru unwk bertam Jeruk Produksi jeruk tahun 200!1
diakui oleh petani jeruk yang ada di Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat.
menanam dan memelihara jeruk lagi, padahal dulu hampir seluruhnya rumah tangga
petani memiliki ladang jeruk setidaknya I 00 batang jeruk (0,25 Ha). Berikut ini
Gambar 5.3. Ladang Jeruk di Kecamatan Simpang Empat yang Sudah Diterlantarkan
Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2010
kegiatan teknologi pengolahan jeruk untuk menambah nilai jual jeruk, seluruh
yang pemah dicobakan, memiliki biaya yang tinggi dan tidak sesuai dengan harga
80
J ual Rasa yang d I hasilkan juga ttdak dmunau karena menu bk, rasa pah 11
Peencanaau selanjutnya massh dipskukan hmgga saat 1111. be.um ada program yang
menurut Rusnadr, er al (2.C09) dan Nugroho tl1111 Dahun (20041 merupakan tugas
yang harus diemban oleh pemcnntah sebagai pcrnangku J..~b•Jaiim Kondisi udak
Kabupaten Karo
Hasil u.11 korelasi Spearman rank persepsi petam, pengusaha dan pemenntah
terhadap ketersediaan faktor produksi [bahan baku, tenaga kcrra dan modal), sarana
dan prasarana ( janngan jalan, sarana transpcrtasi umum, energi ustnk, ketersediaan
air oersrh, bahan bakar, dan lembaga pennodalan ). faktor lokast (letak geografis dan
u E ~
0.. &. 0..
a
(l ....
...J ,::.
.,
...J
u-
a.
.. ..-.. -
.,, •('110
-
I l'l
i ....,.
0
c
"
-"' -"'
I~ .,.,i
-ii~ "'
o_
::::: .&:, al ..0
"fj ';,;.....
.... :'5,: 0
or, " ..c:
~·E ~
-e.. ~- ''1 ~ .;
i·~r
...5 .:;;. ,,.,
;
-
~1::,
i
..-
I
Q. .,., Ei,~·.
~£ .
. ~~
-- ~ eV\
" 5 ;;:!
~ !i vi "'! s"'
3 ij ~·
-
'
"" ~ I
-·
~ : 0
;;E
"-
,,~.....:. ,...... or,
e-. --t
'"'\
-"' )
,... -
~I -e
"' ~ ''·
"
. .,.-
c s
82
m<ltfal clan sarana 1ransportas1 ( taraf kepercayaan 95%) scrta janngan jalan, jarmgan
1nu,lul ( taraf kepercayaan 9~%) serta jaringan jalan, janngan air bersih serta peranan
pengolahan jcruk Vanabel yang mempengaruhi tcrsobut adalah faktor JIU'lllgan jalan
~.2.1. Faktur Produksi (8ah110 Baku, Tenag» Kerj11 dun Modal Usaha)
tenaga ker_;a d1111 modal usaha yang ada d1 Kabupaten Karo capat dr'sbat dalam tabel
benkut nu
83
66.00
J9..~ ~
58.541
2222
66,6·71
38.00
OJJO
JG.59
17.07
33,33
-
JJ.JJ
doa
I Sangat I I
21.95 f ~ 1.1 l f 0.00 !
26.00 33.33 0.00 O.l~J 0.00
terscdsa -. -
Jumlah 100 100' 100, 1011 100 100 100 100 100
---~--~- .I -~---'---...L.--
Sumber Data pnmer pen el man, 20 IO
Kabupaten Karo berpendapat bahwa bahan baku jeruk serta tenaga i:crJa dart segi
jumlah tkuamutas) tersedia Namun dan aspek modal usaha petani dan pengusaha
mcnyatakan modal usaha ndak tersedaa Uj1 stansnk korelasi Speamu,n rank.
pengolahan jeruk Has: I yang diperolch dapat dihhat dalam label benkut uu
84
Tabel 5 7 Hasrl UJ• Kordas, l'o,rseps1 Petam, Pengusaha dan Aparar Pernermtah
Ketersediaan Faktor Produksr terhadap udak Berkernbangnya Agromdu~tr,
Pcngol:than Jeruk di Kabupaten Karo
Hasil UJ1 Korelasr
Bnhnn Oabt Tenaga Kerje
Pe1.1n1- Pengu- ' Pemc-
- .
Pet.1111 Pengu-] Pcme- Petam l'cn!,'U-1 Pcmo-
saha . !aha nn111h saha rmtah
nntah
Kocfisi.:n 0.109 0.327• 0_392• 0,289
5ot-4,
0.(118 0.1143 0.104 0,112 0,130
t Korchs1. .
. I so so 1
.. 9 41
. !) 4'. 9
..
keterangan - korclasi pada ungkarkepereayaan 99 %
• ,... koretas, pada nngkat kepercayaan 9S %
T idak ada wtda - ndak ada korclas1 yang srgmfikan
ketersediaan bahen bake dan renaga kCIJa 1,,,-ruulap t,clak berkembangnya agrouidustn
usaha, terdapat pengaruh yang nya1B (stgrufikan pada taraf 95%) keudaktersediaan
Kabupaten Karo Uleh Karena 1tu taktor produks1 yang dianggap menjadi faktor
untuk jems jeruk s1~m. dan Kahupaten Karo adalah pemasok jeruk terbesar dr
Sumatera utara Produksi jeruk Kabupatcn Karo tahun 200? mencapai 653 632 ton.
85
atau mencapai 24,89 produksi jeruk nasional. Berikut ini adalah grafik perkembangan
produksi jeruk di Kabupaten Karo selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.
-----"'
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
Sumber : Analsis Angkat Tetap, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.Karo, 2009
Gambar 5.4. Grafik Perkembangan Produksi Jeruk Kabupaten Karo Tahun 2004
Sampai dengan Tahun 2008
Tersedianya bahan baku yang melimpah serta periode panen yang dapat
dipertahankan tersedia setiap saat, akan menjamin usaha agoindustri jeruk di Karo
jika ditinjau dari aspek bahan baku. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi
yang tersedia secara tepat waktu, kuantitas dan kualitas serta tersedia secara
berkelanjutan akan menjamin penampilan perusahaan dalam waktu yang relatif lama.
Periode panen jeruk di Kabupaten karo dapat berlangsung selama 2 sampai 3 kali
dalam setahun. Selain adanya panen besar j uga dapat dilakukan pan en mingguan
dengan jumlah yang lebih sedikit. Menurut pengusaha pengirim jeruk, pengiriman
dilakukan tiap hari saat musim panen raya, dan setidaknya 2 kali dalam seminggu
dengan kuantitas yg lebih sedikit pada saat panen raya. Hal ini menunjukkan bahwa
86
ketersediaan bahan baku dapat dijamin setiap saat. Berikut nu adalah peta sebaran
Kab. Langkat
Kab Dell
Serdang
Kab Dam
~
4 0 4 BKM
analisis data perbandingan usia produktif yaitu usia 15 dampai dengan 65 tahun dan
usia non produktif O sampai 15 tahun dan diatas 65 tahun. Analisis ini mengasilkan
87
sejumlah 62,59 % dari jumlah total penduduk tahun 2008, yaitu sejumlah 225.882
kelompok usia produktif dan non produktif dapat dilihat di grafik di bawah ini:
1 «;-GS th11
Garn bar 5.6. Grafik Perbandingan Usia Produktif dan Non Produktif di Kabupaten
Karo Tahun 2008
tingkat pengetahuan tenaga kerja atau disebut sumber daya manusia. Ditanyakan
aparat pemerintah). Dari sisi petani, sebagian besar petani tidak mengetahui tentang
jeruk berupa syrup, manisan dan minuman segar, sementara bagaimana cara
agromdustn pengolanun jeruk memenuht dalam segi jumlah (kuantnas) tetspr bclum
merncnuhi jika dnmjau dan s,:g, kualuas Aspek kualnas yang rnasrh kurang dolthat
dan sebag.an besar pctaru, pengusaha dan Pemenntah udak mengetahui teknologi
mcrmhki modal yang tcrbatas T cr;admya kcmerosotan harga jeruk di pasar telah
rncngaobatkan rnereka l:chab1san modal uotuk biaya perawaian jeruk karena harga
jual yang drtenrna tidak scbanding dcngaa biaya opernsional Wawancaru kepada
besar drpcngaruhi oloh kumngnya kemampuan memasok jeruk ke pasar karens ndak
penghasil jcruk Jcruk yang udak tcrtampong d, pasar terutama pada musrm panen,
pcngmm joruk
89
lemahnya modal usaha bark u11t11k usaha budidaya 1uRa untuk kegiatan teknologr
serta ndak adanya pnhnk ternpat memasok produk jualan mereka setain kc pasar telah
mengnrangi kemampuan daya jual jeruk Jeruk ndak tertampung di pasar terutarna
padu musrm panen senna d,.,Jam, oleh peclagang dan mengakibatkan kerugran besar
Duxungan sarana dan prasarana merupakan aspek yang memrhks andrl yang
dapat berfungsr, sena kegraran pokok masyaiakat o.la11a1 bcnalan Sarana adalah alat
sarana transportasi urnum, fasilnas penyedia cnerg: hsmk.janngan air bersih, fasiluas
----+--f
I
I
- I
0
c,
=
-···-f---,,---1-----1
I
,-. lo
-~. I 0,
"'
'
I
tg
2
·---+----+---+--
,.. -=·
<'l. c
<Y> c
"
e
cc
-+---+--I ..:
e
j
..
..., - a
5
8_
,.."" c -ti
-~.:'; j"'
g_
0
8_
0 ;
s
"
91
keberadaan janogan jalan, ketersedraan Janngan air bersih udak mendukung bagi
katersediaan tasslnas penyedia energi hstnk, fasihtas penyedia bahan bakar dan
sarana transporrasi umum. terdapat persepsi yang berbeda amars petaui, pengusaha
umum
L ntuk mengetahui seberapa besar hubungan ketersediaan dukungan sarana dan
Kam, dilakukan Un sransnk korelast Spearman Rank dengan basil sebagai benkut
,.,,
e-
~.
c.··
-----
"' ('!
(7-.
.., ~
U'
-r
:::,
v,
?;,~ ~::!::
:
,,, s .,,°'
l
::
I _;
..
i""-
..>!
~
'!:!
~o
:;;
ii
1;l
~ ~
c: §i
;:
-s -€i
~ ~ .8
~ ~
~
.!<
C)
-"'
"!!
-
..
,1 II II
..,
"O
"''" "
!!!
"'
al
..
..-;
** :a"'
!-<
-
••
~.
0
"!
-1-----,
••
"'0
~ ,,..,.
'~
0. c
ii ,.
i:L I §
~
I~
~ -::;
c,
!j ~
~ "-
9.1
95%) dan sangat sigrufikan {taraf kepercayaan 99"A.) ndak memenuhmva dukungan
janngan jalan dan fasrutas penyedra au bersih menurut persepsi pctam, pengusaha
kurangnya clukungan jarmgan jalen dan fasrhtas penyedia air bersrh d1anggap sebagai
Kondrsr jalan yang mcncukup, sorta dalam kondm ba.k akan memperlancar
arus distnbus: barang dan rcnaga kerja Pengumpulan data sekunder dart mstan,1
Drnas Pekerjaan Urnum drlakukan untuk mengetahui jenis jalan, pan.111nl! JSlan sorta
kondisr jalan yang ada di Kabupatcn Karo. llasil yang drperoleh terdapat dalam Tabcl
5 10 benkut mi
94
Tabet 5 10 Jems, Pa11Jai1i dan Ko11d,s1 Janngar; Jahn di Kabupaten Karo tahun 2008
- I
No
I Jems Jalan
PanJang
Jalan Baik
Kondrsi Jalan
Sedang Rusak
{KM) (KM) lKM.) . - . (K~L
1 Jalan Negara 167,69 35,19 40 92.,5
-
z Jalan Provmsi 35,50 6 4 25,5
~ Ja IM kabupaten l 12-'),30 645,95 148 331.35
Sumber Hast! Analrsis Karo Dalam Angka, 2009
obeservasi lapangan dapat drhhat bahwa JartnWUl jalan <l1 Kabupaten Karu pada
umumnya rnengalarru rusak sedang dan rusalc parah Janngan jalan yang pahng
banyak mengalanu kerusakan merupakan jalao negara dan Jaian propmsi yang
merupakan jalan arten primer yang menghubungkan antar propmsi dan antar
kabupaten D1 sepanjang jalan tcrscbut, drtemui banyak kubangan arr pada musnn
huian serta barn dar; aspal yang sudah tcpss l.okas1 jalan yang mengalarm kerusakan
parah oerada di jalur sepamang jalan Kabanjahe-Tsgaoanan dan sebagian besar jalan
Tigapanah dengan Merek Ko11dis1 kerusakan yang parah juga tcrdapat disepanjang
Peta spasial kerusakan jalan arteri primer terutama jalan negara yang terdapat di
•
0
~
0
a
~.. .
z ~
~..
d: 0
I
0.. .><.
E
~
;§ :5o •
;... !!
~ -,
_j
-, -,
j
a
a
..
ci>
..
<(:,c~O <(0::: (') <D
I ~
..., <( c:
-.,,.. c:.,.
I J~5.J·}3.
...... - :1: -
..,.,..
Ii
!! ...
....
0~<(~
z~ :,,:
.
:.:~a<(
z .c.
<(z
•
<( I-
~Cllc,a: <.9w .,
c:
~
c: ~~
i: ....
..
•E ;.:_· qr ~
,I'~
...
g~Cll~ ZI- a o c,
c3;:;
5~~ -<( 0. ;,!/ • c:
a::: o,
?:) s:;:
::,
Z:.'.Cll8
UJ -c a:
::> «J ...
.&J <>
c:
<(
ii~
:,,: :,,:
a.' IL UJ )-
5
UJ > 'co "O ~ s
..
.. c
Q.
0:
z::> c .s 2:, : i> I! 5a:o
•
Q. ..
~ ~~
w
Q)
ls n ,... ~ Q.
Jl i
c:
:,
•
0)
Cl)
o, Eo H~
i
Q)
...J ~~ c5~z
~ !!
Qi Cb
0 (llc
.a ~Cl)
J
.;;
J
f
(ll
~ (/)
i;i
I
¥
./
c: "
n:,
bO s: '.,. f
I
c: ...
n:,
-
111 r ~
...
n:,
"'O a.
c: )
111 /
E
·.::
n:,
.:,L. r ...iii s
~ I
(I) II)
Q. VI 0...
·.:: ::,
·\
I .... 0
111 111
t:'. .:,L.
I
.ci
~ ~
<{
:i2! 'li
•3
c: "'O
\) -,
;
..!!! c:
.....n:, 0
.:,L.
J
"3
~
Q)
~
"ll
"
I
( , r-
,,,
I>: ,,,,'"-·
8, ,'
I
/
'' ,,,,,/---\ \'
,, ,,I ,/ \' ( ...... 1'
-: __ •• -./' ( ,,•-... J
.. . ... _,, .,,-- , ..... - ....... \_ J
,, .... . . . . _.-JI,
\
. (
L·
97
pengembangan agromdusrn pengolahan jeruk yang dapat terjadt karena kondssi jalan
pctaiu. d1sebutkan bahwa angkutan umwn yang ad.I khususnya di daerab ,ang kun111g
ramai ndak mencukupr, apa1ag1 j,ka sarnpai ke pelosok desa Kadang-kadang Jam
angkutan umum. hanya dua kah dalam satu hart sepern angkutan yang ke Kecamatan
sebagran besar sarana transpostasi umum di Kabupaten Karo kurang tersedra, tetapi
cukup tcrsedia d1 bcbcrapa wrlayah yang merm hk1 banyak penduduk dan lalulnuas
padat Sebagian besar pengusaha penJual jeruk mendmkan tempar usahanya d1 jalan
merupakan w1\ayah padat pcnduduk. dengan aktw11as penduduk yang tmgg1 sena
Energi listrik di Kabupaten Karo pada umumnya dipasok dari PLN dengan
kondisi sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Karo sudah dimasuki listrik dari
PLN. Berikut ini adalah persentase rumah tangga pengguna PLN yang dijadikan
100
90
80
70
60
50
40
30 ONon PLN
20
OPLN
10
0
...re, s: ..... ..... c: re, <I)
·no ..... s: .:,,:. <I)
..... t10
...
t10 t10 11) <I)
c c c .:,,:. s: RI s:
....VI
-
11)
~
(11
::::,
...
(11
t10 c. > RI
'o c s: c: ::::, .:,,:. (11 re, 11)
c: re,
...
(11
::::, ·-.;,
-
11) <I)
::::, ::::, > E <I) -0 ·2
s ...
<O
t10
c
iii
.c
<O
c .c re, (11
LJ.J I- RI ci:: c. ~ ::::,
-0
c <I) RI ....
s
RI c, re,
:0 c .c <I)
...
'o
RI
::,
11)
...J
RI
t10
::,
:..::
re,
llO
llO
c:
RI
re,
E
RI
:,,::
co ..!!!
0
llD
I=
re,
co
i= c. 0
~ i= RI
E z
vi
dengan yang tidak menggunakan jasa PLN. Terdapat perbandingan yang cukup jauh
yaitu rumah tangga penggunan PLN yaitu sebesar 81,89 % jauh lebih besar
dibandingan dengan yang tidak menggunakan jasa PLN (18,11 %). Hal ini
99
mcndapat layanan encrgi hstnk dan PL!'; sebagai perusahaan hsmk terbesar rmhk
bersih bark dan seg1 jurnlah dan kontinunas sangat rendah Masyarakat udak dapat
memkmau l:elancarun ahran air bersrh setiap hannya Anran arr brasanya dualankan
secara bergihr per lokas. dan pahng cepat air mengahr sekah dalam dua hari Di
lokft~1 lainnya bisa sa.rnpa, semmggu sekah. arau t,a.h.kan bermmggu-mmggu jika
rnusun kcrnarau Pemettuhan kebutuhan arr bersih senap han biasanya d1tukukan
dcngan pembuatan sumur bor usaha oersama keompok masyarakat, atao membeh air
Kebutuhan air untuk kt!perluan mrnah tan!Ula sangat rcrbstas, dcmikran Juga
halnya untuk kebutuhan uidusrrr Kebutuhan air untuk ,n<ln~lri pengolahan pangan
bervanasi tergantung jerns ba:1an yang diproduksi Kebub.1han arr bersrh biasanya
lcb1h besar dan keburuhan rumah tangga '.\llehhat kemampuan petayanan air hersih
olch pemermtah d1 Kabupaten Kare saat m,, kemungkman besar pemhukaan 11AA.ha
pengolahan terutama untuk skala mcnengah sampai besar trdak dapat mangadalkan
100
janngan air bersth dan PDA'VI Pemboata.1 sumur bor d1<11 reservoir merupakan
ptlthan utarna
Pembuaran surnur bor dengan memanfaatkan atr tanah sangat terganumg pada
ketersediaan au tanah yang drrml.kr Menurut peta potensi arr tanah Kabupaten Karo,
sebagran besar wilayah Kabupaten Karo tcrutama dt bagian barat merupakan daerah
dengan potens. au yang rendah Potens1 air yan~ tongg, rerdapat d1 wilayah
Kecamatan Berastagr, nolar Raya1 dan Barusjahe Hal m,lah sa\ah satu faktor yang
usaha perhotelan dan penndusman karena mcmihk, dukungan potens, air y.ing tmgg,
l:lahka.n do lckasi mo bcrdin pabrok 11u beruh kemasan merck AQUA yeng mem11tb
knpns1tas produks. hon!llla I SO 000000 liter/ tahun Benkut in, adalah peta potens1 air
d1 Kabupatcn Karo.
0
\-'!lll\
TIVl\l\"'H"" 'I
0
~
....
~
c:
....~Cl)
I! 0..
it ::l
I .0
~
~
....
~
.vi
c:
....0
Cl)
0..
....~
Cl)
li 0..
-
0
V)
.....
~
.0
E~
0
<
( I
( j
/
I!
fl
I
.o:wu
102
Banan bakar dapat berupa Uahan Bakar Minya), (BBM l J uga bahan bakar sas
(LPG) Dalam penelman iru yang dtacu seba;;"dl lembaga penyedia bahan bakar
adalah penyedia hahan bakar mmyak 1BBM) Fasrlnas penyedia bahan bakar dr
Kabupaten Karo pada umemnya adalah penyedia bahan bakar atau SPl:ll! dan
Pertanuna Benkut 1111 adalah jurnlah SPBU yang ada d1 Kabupaten Karo
Nu Kccarnaian I Alamat
rr ~erastag,
-- --
SPDU Jalan raya Tongkoh-Bcrastagi
SPBU yang berkembang d, ICabtq,aien Karo adalah SPBU yang berada pada
_1anngan jalan negara dan Kabupaten !)ch Serdang dan Kota Medan menuju
Kabupatcn Simaiungun, Dam dan Pematang Smnw Jalur 10! rnerupakan Ja!ur padat
rranspcrtasi dengar; kesibukan jalan yang nnggi dibandmgkan dengan jalur jalan
negara menuju Kecarnatan Mardmding. Ko1B Cane ( provmsi NAO). araupun menoju
103
bagian utara Kabuparen Karo. Janugan jalan negara Och Serdang Simalungun
merupakan salah satu jalur dssmbus: pengangkutan hasrl-hasil pertaman clan bahan
hasil olahan pertaman dari K,,.bupaien Karo dan sebahknya scbagai jalur masuk
barang dan luar kabupaten clan sekahgus menjadr jalur hntas aruar kabupatcn
D, Kabupatcn Karo terdapat suanr lembaga permodalan bank dan bukan bank
(Tabel 5 12) Lembaga pcrrnodnlan bank bernpa Badan Ussha Mihk Negara (bank
BL;tvt:K). Dank Pemermtah Dacrah ( BPD), serta Bank Perkreditan Rakyat sernentara
Iernbaga perrnodalan bukan bank berupa asuransr dsn berbagai jems kopcrasi
lembaga permodalau Kopcrasr Serbs Usaha (KSC) dan Koperas: Pcrkreduan (Credu
dengan azas yang dianut adalah azas kerakyatan Kopcrasi rnerupakan usaha bersarna
yang drkeloia secara bersama-sama dengan modal dan anggota kooersi Karena itu
bunga pm1aman pada koperasi biasanya bdak tmgs, dan persyaratan pemtnjaman
No Kccamatan
r -1
---.:c~ Permodalao (Un11)
: K·11~t I K llf)l..Ta.,1
s c,t-a r>a-,,vh.(.l
r1<,~·~
p~~{;:t~on I
I K..l?ffil<t · I(~ Us:m., per:rsi • ((.'1t:dH I
Dani. Worn.!!!._ Peniasa- (KSiJ) P"1llll""" ~lhJU)
I
f--....:l=--i--\1ard,ngdmg
2 Laubaleng -J - _1
1 ,___ 144
88 151
7~ -=-..:J
.----± I j~~:~mang;-TI : I ~-1 3~_f Iill_ ~5-
- sI Munte - I 411 ~
, 6 Kutabuluh I-' ---=-1_ JS .. -_ I
.___7_,_l'a:i!!ng - -I 71 108
t
8 Tiganderkcr --, ; __ 27'+1-- 45 • I_-· -....:1
Simpang I ~
9. Empat __ 120• j 2R; __ 25\0•
10 i'laman Teran
I I M~rdelrn * - * · *i
12 KabanJah~ 1949 0 __ 126 - 536]
J 13
15
Beras1'1g1
Dolac R~yat__
14 Tigapanah
-,
? .
_ 28'+1-- -
. __ -
~~·1
356
*
114
"·
230
• ·,
i.--38011
35401
~~~s~ahc
__J Jum~
I :
. _!?
J --
--259
=j
!
:
3.25 I
I - ~~ I
3786 1
;!: 1
1414 ] -
2~~~
13875
I
Sumher I Karo Dalam Angka, 2009
2 Observasi Iapangan, 20!0
Keterangan tanda • menunjukkan data masih iergabung dalam kecamatan mduk
hasrl pemekaran kecamatan
olch BUMN dan ])UJl,,[J) yauu Bank Rakyat lndonesse (BRIJ, Bank Nansional
Indonesia 46 (BNf 46), dan Bank .:\>lantlm, Bank Pcmermrah Daerab Sumarcra lJtara
fBPDSU) Bank perkredrtan ya11i; berdin adatah Bank Perkredrtan Rakyat (.l:ll'R)
Bum, Asih dan Karo Mas Jaya Dank BRT ada di hampir seluruh kccamatan yang ada
d1 Kabanjahe kecuan cmpat kecaruatan basil pemekaran yang d1lakukan pada tahun
105
Hast! tnangulasi data menunjukkan ndak ada hambatan dan sis, keberadaan
,.,,..;drnnya lernhaga pennodalan ,111n1k skala pemmjaman sedrkn dan banyak Drhhat
dan aspck kemudahan memperoleh modal JU~ dapat dipenuhr karena adanya
Letak geo,l,\ral.is lok<1S1 tertentu berpengaruh pada keterkanan dengan daerah <l,
sckuarnva serta keadaan khmatologt Letak suatu wilayah dan hubungarmya dengan
layanan Lctak geografls rnermhki kanan erat dengan hubungau loka:.1 terhac!ap
1A1ak wrlayah di muka bum 1. yang mermhkt kanan erat dengan knmatolog.
Lerak wilayah Kabupaten Karo rerhadap beberapa pusat kotamadya dan pusat
pusat-pusat pasar, kedekatan dengan pusat layanan pelahuhan dan bandara lnformasi
Jara• Kabupaten Karo dengan kola 1amnya dapal ri,hhat dalam tabel benkut uu.
106
Tabel 5.13. Jarak Wilayah Kabupaten Karo ke Beberapa Pusat Layanan dan Pusat
Pasar di Sumatera Utara
No. Keterangan Jarak (KM)
Peta hubungan Kabupaten Karo dengan wilayah lainnya di Sumatera Utara dapat
-
I
,\ /> ' .r.y.t,l(A"'-'Xl"O
J
Selat Malak
PETALOKASI
-
KABUPATEN KARO
-•
Legenda Peta
-
lbukota Kabupaten
intu masuk ke aa- p,op,ns,
ropinsi NAO Oanau
(
~· ,J·.-
l<abupetcn Karo
==> Arall Perge,uan
..,
Pematang s,ann,r
1>-
- ~!ot ...
~i \•
--
')
......... -~
- --
---
-
.... ft'*'°"()du,tw,itP~ 5~"9
ot,'2'9$,M;).P'f'K.'065"9
Gambar 5.11. Peta Hubungan Lokasi Kabupaten Karo dengan Wilayah di Sekitarnya
107
lokasi pendirian usana Hal ini karena Kabnpaten Karo merupakan surnbcr bahan
baku jeruk varieras siam. Sockartawi (2000) menyebutkan adanya sifat bahan
pertanian yang mudah rusak (perishable) mengakibatkan bahan baku harus segera
diolah, sifat volume besar 11:'tapi nilai rendah (hulky) menunjukkan besarnya biaya
Ditinjau dari letak wilayah dengan pusat IAyAnAn yairn pasar, pclabuhan can
bandara, Ksbupaten Karo dikategonkan relatif tidak jauh dari pusat layanan. Jarak
r<.ota Kubunjuhe dengan kota-kota di sekitsmya (Tabel 5.34 d1111 Gambar 5.13) sepen!
kotn Medan [ibukota Proplnsi) scbagai pusat pasar terbesar di Sumatera Ilmra,
memiliki jaruk s~jauh 78 KM dengan waktu tempuh kira-k.ira 2 jam. Waktu tempuh
dibutuhkan waktu tempuh sekitar I jam lagi dari k()ta Medan ( 3 jsm dari Kabanjahe).
Bcrdckatan dengan ibukota Medan dan Kahonjohe juga terdapat dsersh pasar y11og
bcsar seperti kota Biajai, Lubuk Paknm (Kab, Deli Serdang), kota Tebing Tinggi,
Kuta Pematang Sieutar dan Kora Parapat sebagai pusar parawisnta terbesur di
Menurut Glasson (1974), salah satu cara yang dapat digunak.an unluk
pengangkutan yang didasarkan pada bubo! bahan baku dcngan produk akbir, Salah
satu contoh yang dapat diambil adalah melalcukan analisis lokasi industri pengolahen
tepung jeruk jika lokasi ditempadum di lotasi bahau bairn atau di pusat pasar, Bia ya
transportasi dihitung berdasarkan kilogram produk yang diangkut yaitu Rp. I SO tiap
lokasi tndustri ditempatkan di pusai pasar {',1edan) dengan di pusat bahan baku
transpoetasi Rp. 292,5 per kg bahan y!lllg diangkut. Hasil analisis diperoleh bahwa
biaya terkecil diperoleh jika pcogolahan tepungjeruk dilakukan di lokasi yang dekat
dengan bahan baku, Sesuai dcngan Toori Glasson (1974) jikadilakukan penghitungan
biaya produksi, pcmasaran scrm biaya tronspOrtasi dan diperoleh perbandingan biaya
produksi dan transportasi yang lebih besar di lokasi pemasaran, maka lokasi optimum
5.2.3.3.Kesesu,iiaa Klimetologi
1400 mdpl. Sekimr 3J persen wi\11.)'ah ~bupaicn K11ro, yaitu wilayah yang sesuai
dengan pertanaman jeruk, berada pada ketinggian 1000-1400 meter diatas pcrrnukaan
taut oengan suhu udara di pagi httri dll(lal mencapai I s"C deng,,.n lcelcmbaban udara
rata-rata 88,80%. Kondisi ini menunjokk.m bahwa Kabupaten Karo memiliki iklim
yang dingin dan sejuk tennama daerah bagian timur. Keadaan ldimatologi bi:rlwitan
dengan daya simpan bahan balm sebetum dilakukan proses pengolahan. Pro<luk-
produk hortikuttura memiliki sifat yanp. mudah rusak (palshablt) serta reman dengan
perubahan cuaca tcrutama suhu ruangan penyimpanan. Oleh karena itu dil>utuhkan
ruangan penyimpanan dcngan suhu udara yang di11gin dan st.abil. Usaha penurunan
suhu ruangan dilakuksn untuk mcngurangi proses pembusukan, pcnguapan air darl
Kabupaten Karo dengan kondisi iklim yang memiliki suhu udara dingin serta
kelembaban udera yang relatif tinggi mC111paltan potensi wilaysh yang sangat cocok
balw buah dan sayuren. Suhu udara yang dingrn, sejul< sena kelembeban yanw 1inggi
secara langsung menjadi kondisi yang baik bagi pcnyimpanan hahan-bahan basil
Rcrikut ini perkembangsn produksi jeruk nasional tahun 2002 hingga 2007.
label 5.15. Perkernbangan Produksi Jcruk Nasional tahun ?.002 Hingga 2007
··-
,..oac.Al 200l .. 100) 1004 1.00.'i 2006 2007
Nangg-roc Ac.,:eh
Danmalam 3?-191 22 041 20.2$MO 11 3'>5 22.9119 20R?l
Sun,o..tcm'l l.tara 273.847 HI 981 '49.504 •• , 586 ,1s 714 4SO 96) !1!!..
--
Sumol<.To 0(1!"1 ' 39(140 .. <3.827 57.212.UO ~.67'
••2
J7.791 21873
I\Ja,, .. 6')4,i 57..ll,5 112.913 00 &9 959 : 25.9-13
Jamb I I S.2i4 6966 19.605.00 12008 19 083 4~ ?.79
~-
Sumatcr\\ Sok.uin 426)8 48.243 167.6J900 2133?7 "h1332 9~0~8
Jlenokulu
Llll"nun•
- . -~ 067
41.107
HS6
72.612
4.932.00
76.%H.Oll
4.148
9).)70
9110
b.l 2R7
..ll!fil..
49.646
lifll'I....... Bchtun1.: 1.14~ H80 II 979.0" )9620 13 460 10::101
Kcoulav\111Ruw (I 0 0.00 0 I 242
DK II.it.,,,. l I 4.00 .. 21220IS ~
'·~-
)0.119
Jowa l!arat 26.,'4 20.!&I 2U 226.00 27 311
l_.,!!\'A'D ren-" ,1.tJ?) 24 ~94 2l 2!,3 OU J9 ~IO 24 (•71 "6.7J2
0.1 Yulll!~n 1.:120 2 41 I Z::F• "Cl 2.981 2.8~4 D17
J&\\'tlT;m~, .IS0.476 )9).30~ 467.41)6.00 39S.428 529.7.48 MK~~q
Bonton I J64 1.'110 1 732.00 1.,2c; 1.Ml I 59-t
llaJJ 4, 279 68.741 57.067.00 IOU63 120832 103913
Nusa 'rcn-~•a Sn I Bo 3.463 4.3Jb.OU 4.18) ,.118 b714
24 ,oc,
NUAB. l'en°01ua r,mw
-~uno.otan J:Jnrat
- 24~.2
16 .ol
49.070
24 714 00
IOll 21100
21.434
146314
32016
169672
504p1.
171.S99
IC.ulu!J_¥lan1·c...0M 3918 2.:11 a 2.266.0U I.Ill 4.~74 7003
' 59.659 9l MS.OU 114.432 Ill 292 73.110
KA1in1a,ua.n !ielltan 19.0.1-'
lushn1t1.nto.o 'rtmur 4.21NI 1JUS7 ?89400 .. 7.998 sm: 9.308
Sub.\\'(a,{ l:'1wi. J 939 S76 1.51900 I 534 I 70~ 20IIK
6.ot)J 46.IS2 24.95:° 37329
Sula,,'CS, Tcn·-'1 ... 70)0
)08 174 b5 928
17 01HI<•
191.815 00 t5718.\ 108 200 ,, 09.1
Sulnwcsi ~elautA
-··
Suta,,-e&iTen'"'"".... 6 374 15.592 l 1.400,00 22.ss; ":za.993 l~J7J
(inrontal~. 518. J4"/ 378.00 92:; &4l · 1.117
L-,~y!ftw~i naro1 .. I) 0 o:oo 0 150.869 1557Sll
M.Jul<u 1.607 3056 3.478,0(1 2.952 3q26 ·- ti.214
Pnnua ROO 1020 481,00 J.940 t 391 S.4J2
Midukulltoro 603 168 1.179,00 252.l 3 33~ J.865
p,..ni n, Jlata1 0 0 0,00 311 ,:1-1 626
958.132 1 441.680 2.071.084 2.214.021 2565.543 2.625.6114
~
Sumbcr: hnp:ffwww.honil<.11ll11ra.go.1d1 daikses 02 Nopember 2010
111
Bedasarkan tabel di atas, dapat dilihat babwa daerah penghasll jeruk terbesar ( diatas
50 rihu ton per tahun) berturut-tunn antara lain Sumaiera Utsra, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, Sulawesi Harat, Bali, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.
Karo. Produksi [cruk Kabupaten Karo tahun 2007 mencapai 24,89% produksi
nasional. Kondisi Kabupaten Karo sebagal salan satu Kllbupaten pengahasil jeruk
terbesar di Indonesia menladikan posisi yang sangat sirategls untuk memasok jeruk di
daerah pemasok [eruk dunia pada unnan ketigabelas setelah Vielnam. Psda tahun
2004 produksi jeruk nasional hanya mampu menempaii 2,6% pangsa pasar jeruk
dunia. Hal ini mcnunjul<lc:anbahwa kebutuhan pasokan jeruk untuk konsumsi segar
maupun untuk produk olenan rnasih dapat ditingkatkan dari segi kuantiias maupun
kuahtas. Kondisi ini juga rnerupakan salah satu peluang yang dapai digunakan oleh
Kabupatcn Karo unluk meningkatkan kuanthas dan kualitas [eruknya agar rnampu
menjadi 0,05 per minggu tahun 1996. Tanun 2003 mengalami peningkatan menjadi
dapat diproycksikan kenaikan konsumsi perkapita jeruk nasional per minggu tahun
l'erkiraan kebutuhan konsumsi jeruk perkaplta perminggu dan per tahun dapat dilihat
rumah tangga, supermarket, hotel dan rcstoran sena industri olah.an. Konsumsi ini
akan terus mcningkat seiring dengan peningj<atan jumlah penduduk serta anjur.m
FAO unruk me.menuhi kebutuhan buah-buahan per kapita per tahun minimal 60 Kg.
Atos dasar anjuran FAO tersebut, maka konsumsi buah di Indonesia masih sangat
rcndah yukni llanya 34,06 Kg perkapita per tahun pada tahun 2007 sehingga akan
memberi peluang pcningkatan koosumsi tennasuk jeruk pada masa yang akan datang.
bisnis yang dapsr meningkatkan kesejahteraan hidup para pelaku yang terlibai
didalamnya. Peningkatan produksi dan mutu buah jeruk saat ini, dilakukan melalui
berbagai upaya antara lain dengan peningk.atan pencrapan teknologi maju mulai dsri
kepada upaya peningkaian nilai tambah dan pemcnuhan kebutuhan konsumsi dan
impor sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini diakibatkan citarasa, gizi dan aroma
yang dimiliki jeruk sangat dimmati oleh berbagai kalangsn dengan harga yang relen f
aroma dan rasa jeruk yang dapat diperoleh dari ekstrak jeruk (sari je1uk). Hal ini [uga
sekaligus rnenunjukkaP bahwa potensi kebutuhan akan bahan pangan olahan dengan
menggunakan bahan baku jcruk rnasih memiliki prospek yang dapat dikembangkan.
dan intemasional memerlukan tingkm kualitas tertentu selungga dapat diterima oleh
yang disepakati agar dapat memasok jeruk ke negara mereka. Standar yang
ditentukan diantaranya standar ukuran buah (grade), persen residu biologi dan kimia
khususnya rcsidu pestisida. Hasil penelitian yang dilakukan oleh N urasa dan Hidayat
Kel>\jakan Pertanian Deptan RI menyebutkan bahwa jeruk siam yang berasal dari
Singapura, Malaysia dan Thailand. letapi berhcnti tahun 200 l hingg11 kini. Ekspor
jeruk tcrhenti karena jeruk Karo yang biasa disebut jeruk Medan diklaim sebagai
produksi pertaman pekat pestisida sehlngga kurang aman untuk dikonsumsi. Selain
itu tampi/sn kulil yang kurang hersih (berkoreng) dan warna buah pucat membuat
114
daya jualnya di pasar ekspor menjadi lemah karena kalah bersaing dengan jeruk di
ncgara Jain. Hal ini j uga sesuai dengan pendapat pcdagang pengirim jeruk yang tidak
pernah lagi menjual jeruk ke Juar negeri. Perusahaan ekspedisi jeruk yang
eksportir jcruk.
pasar nasional dengan pesaing utama dengan jeruk yang bcrasal dari Jawa Timur dan
harga di pasar diakibatkan olch tklak tertampungnya jeruk di pasaran dan maslh
mengakibatkan lemahnya posisi tawar petani terhadap hasil p1111c11 jeruk mercka,
Si stem peraasaran jeruk yang ada saat ini dilakukan oleh petani sccara sendiri-sendl ri
dengan mekanisme dan sistem pembayaran yang beragarn. Behun muncul suatu
lembaga yang mampu rnemperkuat poslsi tawar petani, Apalagi pada ~aal pi111e11,
peran pedagang lebih duminan dalam mcnentukan klasifikasi buah, penetapsn warna
dan biaya transponasi yang bcrakibat tingkat harga jual petani jadi lebih rendah,
II 5
Perscpsi petan i, pengusaha dan pemerintah teehadap peran perneri nrah pada
Tabel 5.17. Persepsi Pctani, l'engusaha dan Pemerintah terhadap Peran Pemerintah
Dacrah pada Pengembangan Agroindustri Pengolahan Jcruk
- Perserscsc Jawaban
Jwnlab jawaban
terang) (%)
Pmgu Pemc J Pengu Pcrne
Razam Jawaban Pela!ri ~ Kintah l:'etani Saha
- Rintah
Seozar tidak berecran 5 0 0 10,00 0,i:_JO .o,oo
_!!dak beroeran 32 28 1 M,00 ' 68.29 11,11
...Kurang becperan --· 13 13 4 26,00' 31,71 . 44.44
Berneran -- 0 0 4 0.00 0,00 44,44 i
Sanaat berperan 0 0 0 0,00 0.00 . O,Ofil
.Jumlah , 50 41 9 100 100 , 100
Samber: Data primer. 20 IO
116
petani, pengusaha pada pendapat bagaimana peran pemerintah Kabupaten Karo yang
• bcrporon
Gambar 5.12. Grafik Perbandingan Persepsi Petani, pengusaha dan Pemerintah pada
Peran Pemerintah Terhadap Pengembangan Agroindustri Pengolahan Jeruk di
Kabupaten Karo
Gambar 5.12. menunjukkan perbedaan yang sangat jauh antara persepsi petani,
menunjukkan ada perbedaan yang jauh pada pendapat pemerintah "tidak berperan"
64%, pengusaha 68,28% dan pemerintah 11, l I%. Uj i statistik korelasi peran
r
..
-
Jumlah Sampcl (N) .50 41 9
. ·- ....-
ketersngan : = korelasi pada tingkat kepercayaan 99 %
= korelasi pada tingkat kcpcrcayaan 95 %
Tidak ada tanda = ridak bcrpengaruh signi fikan
nyata (signlnkan pada 99%) pada kclompok petant, pengusaha, sementara pada
kclompok aparat pemerintah tidak ada korelasi yang signifilom. Hal ini jugaa ada
minim. Kegiatan yang pcrnah disosialisaikan ada/ah pengadaan alar penyortir jeruk.
Dalam praktek pelaksanaanya, alst itu tidak cocok digunakan mcnyortir jeruk karena
mengakibatkan lcbam di permukaan kulit aldbat bcnturan dan desakan keras selama
kemasan tersebut memiliki biaya yang tinggi sehingga tidak digunakan untuk
transportasi. Berikut ini adalah alat sortasi jeruk dan contoh kemasan jeruk yang
Gambar 5.13. Alat Sortasi dan Grading Jeruk yang Tidak Operasional
Kepala Scksi Pcnanganan dan Pengolahan Hasil Pertaman Dmas Pcrtaman dan
r<abur,~tcn Karo dun Kepala seksi Tataruang h,dang Ftsik Badan percncanaan
r<.omentar pent1ng yar,~ d,amb1I dalam h11s1l wawancara dengan Kepala B1da11g
Pernbmaan kelompok UK..\1 )'&ng ada d: desa Bunuraya rnasih helum i:fapai
duadikan contoh penumbuhan agrorndustn pengolahan jet uk katena UJI
coba tersebut dianggap behim berhasrl karena biaya terlalu ungg1, ya ndak
sesua: deogan hm,:f.t cost Jlka d1bandingkan dengan harga jual Nu111sa~1
Selam nu ektrak jeruk produk.~, l)K..\1 tersebut kurang d1suk.a1 karena eerasa
pahrt m11~11111t pengunJung sewaktu drlakukan pada pamerun kegiatan temu
,ndu~m dar. parncran produ], hasil olahan pertaruan d1 Peksnbaru
2 Usaha yang sudah ,hlakukao bcrupa pcmbcntukan kelompok UlO,,( dan
p~is11a1an modal kepada UK\1 terscbui l>1samprng 1tu juga ada program
pc11g11d= a lat pernbuatan ekstral<jeruk kenng.
3 Teknologi pengernasan dalam memperpan1ari1, rnasa sirnpan 1e• uk masoJ1
pada penggunaan kemasan yang layak, muatan dalarn sah• kernasan ndak
terlalu banyak agar pcrsen kerusakan dapat ditekan sewaktu pengangkutan
..i Komod1t1 jeruk siam merupakan komodm yang leb1h dtsokai dalarn bentuk
konsumsr segar, schmgga perlu d•benah• dalam 1alur pendismbusiannya
lnar udak terlalu lama dalam pc,ngangl..utandan b1ar li!b1h elekhf
'.l Saar 1111 kelornpok UK VI tersebut ti<lak meiaknkan kegiatan pernbuatan
esstrak jeruk kenng la!,lt setelsh selesai masa anggaran Bagaunana langkah
selanjuinya unluk rnengoperasikan k<!'mb~li alat-alat pengolahan rtu helum
ada d1p1k1rkan
120
bahwa produk jeruk lebih disukai petani, pengusaha dalam konsumsi segar.
Pengolahan ekstrak jeruk tidak efisen dilakukan karena biaya operasionalnya sangat
tinggi jika dilakukan analisis ekonomi usaha pengolahan (Cost benefit ratio).
Kesimpulan akhir dari aparat pemerintah pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan
ini adalah foto dokumentasi produksi tepung jeruk hasil olahan UKM di desa
Gambar 5.15. Tepung Jeruk (Orange Powder) Hasil Kegiatan UKM di Desa
Bunuraya Kee. Tigapanah
Sumber: Dokumentasi penelitian, 20 IO
121
penung datam penanganan pasca pauen hast I pertaman Salah satu kcgratan
agroirdustn Wawancara dengan Kepala Bidaug Agribisuis dan staf Dinas Pertaman
penyedraan bahan haku jeruk Karena berbagai upaya yang sudah pemah
drlakuxen sepern misalnya mengundang investor unmk melakukan tU•
coba pembuatan rmnuman beralkohol dengar; bahan baku jeruk UJ1
cobanya ndak terus berlangsung karena petam lebth rnermhh menjual
jeruk mereka kepada pengmman jeruk (ekspedisi} saat harga jeruk 1i11gg1
Untuk tetap berprodussi kan drbctuhcan konnnrunas bahan baku
8 Agar terns Jala:i dsperiukan dukungan besar dan petam, pcnguseha dan
Pemenntah khususnya pctam, pengosaba Selama mi saya perhankan
peram, pengusaha ndas mendukung pmgram pemcnmah S11ya katakan
hegm1 karena bcberapa upays teknl'llog, pasca panen melalut membenkan
contoh kemasan yang layak aga, bei-alth dan kemasa» keranjang bambu
yang mengakrbarkan kerusakan buaa tmggi saat pengangkuian udak
berhastl dtlaku!l.1111 f\,asanya kale udah ;elesu1 masa bant11an, ya t1dak
jalan lagt Bagarmana rnau v..uJudkan md1s1nab$Mt pedcsaan kalau pe111111,
penl(u;aha ndak rnendukung
ber pandangeu bahwa 31:!ro,ndustri pengolaben jcruk dalam benruk d1ves1fikos1 produk
olahan narus d1lakuka11 Anggapa« kererbatasan produk jeruk ~111m umuk diolah lidak
benar, karena mas,·~ banyak prwuk oiahan lainnya yang sudah d,cnba berha~tl sepcru
pembuatan syrup. s11fl Jnnk Jeruk, ~eta,, Jelly, rn111u111an beralkohol, peki1n l<11h1
jeruk Upaya yans dapai dilakukan umuk meneumkai; t~knoh~iP peni;olahan ~<.lalah
rencana kegiatan dan ~e<lanl\ berusaha diusulkan kepada Bupan Karo agar 1111.mdapal
pors. perhatian yang besar. Pcndapat benkumya dikatakan behwa petam, pengusaha
.. Rencana tataru ..mg kawasan uidustn )'llrtt; Kawasa» Agro Karn Sistem yang
dnempatkan d, Merek 01 sans sudah ada Sub Terrmnal Agrosistem 111ga
gedung pasca panen d, Puncak 2000"
(Wawaneara dengan f.:as1 Tataruang Dadan Pereneanaan Daerah Kabupaten
Karo)
" Belem ada anahsrs kescsuian lahan unruk lahan hudidaya termasuk untuk
daerah yang scsuai untuk wilayah indusin ltu yaog karru tenrna dan
konsultan Pembuatan peta spassal dan RTRW brasanya karm tenderkan ke
pihak kenga"
(Wawancara dengan Kasi Tataruang Badsn Perencanaan Daerah Kabupaten
Karo)
,. Belum ada program pcngembeag;,.n kawa!.an mdus1n ")'aJl2 lebih tcrpcnnc1
clan menurut komcdmnya. semuanya masih benfat urnum Saya malah
berharap penclrnan mt men.iad, masukan dalam pengembangaa agromdustn d1
Kabupaten Karo "
(Wawancara dcngan Kabid Fmk Sadan Perencanaan Daerah Kabupatcn
Karo)
Kabupaten Karo (Beoeda Kam) drperoleh mformast bahwa kawasan yang akan
diplotkan menjadi mdustn yaitu agropolrtan (Agro Karo Sistem) adalah d1 Kecamatan
mehpun hrna kabupateo wilayah Ruktt Barisan yauu Karo, Dam, Simalungun. Toba
dan Tapanuh Ctara dengan Karo sebag.u pusat kawasan l'rogram·program yang
leb,h terpermci nntuk pengcmbangan agr01ndt1Stn belum ada. Tsdak ada a11al1s1s
Sesuai dengan pendapat Nugroho dan Dahun (2004) keb1Jakan langsung dan
mcnunn Jet\15 keh\1aka.n pornenmah yang berpedornan psda pendapat Nuwoho d~n
't'abel 5 19. Jems Kebuakan yang Dumplemenrasskan oleh Pemda Karo untuk
Mcnmgkatkan Pertumbuhan Agromdostn Pengolahan Jeruk d, Kabupaten Karo
l
I Pengembangan Sos,ahsasi. pelanhan dan pcrnd~prngan 3 kah
I air1bisi1Js p-~ngol:m.,r, tepung J<,'T\lk d, ;)csa Bunuraya, 1,
: l
Sulamaruh. y.i)ll..aD alprn. omega (Kee
Snnpa~F~!Jlhun2lXl~) \ __
l';:11gK<laa1 al.u pengolehau Jcruk d, des~ 4 peket
I i Bunuraya dan Sukamandi. pcngadaan nlat
p;;n)-Qtllt bu.,h d1 ST A Merel talnm 2003 dan I (
120C« · • - · -- J_ __ i
Sosiahsa» pcn~aan kemasan jcruk ~a~g p~ket
I mcms'lluh1 srandar nnemasumal w ST A Mc,cl- I
12
lp.<);lM)dandi K.i~=!l ~ Afil.CS!Sl.elll (lriO~ __
I
h, _ L_
\ Sos1al.1SM1 pc.,yorornn buob dcng~n pcng~unanri 2 pAket
lc~onotg1 )'llltu menggunak.in ala! pcn~,utir l
_ _ _ I buah (tahun :ll~~n ~008} _ _ _
I
l
ll Penguatan Pcmbeurukan kclompol Ul(\1 dcsa Bunuraya . l pakcl
!-,;; . kelembn!!,11~" JK ~ d1 de=!:tt=---
unh1k :1111nlbuhAn tPclaiilu,n
I
0
I
p,,,ba1ka11 nJal3n negara sc:panjG11g 6 J.:.M dt I
Mcrek dan 5 KM dJ Mume
,
l
\ I l'emmdallmi;~ MoU K.:,:1asa.mn Dengau
l'clllcrmtah Kota Zundel\ (Bclandai dularn I
I kel)as,unn Rla!UIJOOlcil. Alt Kabup~ten l<arQ
l3 kih - -
l
I
v
I d (2t()71 I
r- -- \
+.
~rb1i3k.~lonom1 :- ---- - - -
-+ /I
r
Makro
vr Kcb1Jakao pcnataen · Pcrencanaen Kawasan Agro Karo Sistern I 2 kah
I
ruang'dan pcrtanahan ' (McrekJ seboga• kawasen agropohtan '
-· . _ _ _ t(mdusln~ pcck,;ai,n) (~m~a., Th~1 2l)()Ql_ ~ _
. vu Kcb1Jokan Kc1Jil5am2 Omas Pc:tlaru,m Oengan CV Medan ' I kah
Pe11~cn1banlla" A'if<! Nusantant {2009) Datam reuse Iola an ST A ,
'-- L part1,1pa~• _ __ D1 t;.cc. Merck ..L__
dsdalanmya pen gembangau agromdustn sebagai salah satu sub sektor agnbisms
:v.fenurut Sarag1b ( 1998) terjadmya ketunpangan pada sa'ah satu sub sektor pertaman
dan 4 sub sektor yang ada (sektor hulu, sektor usaha tam, sektor hrlir, sektor
pen:mJang) akan sal mg mempengai ul1 i ke depan clan ke belakang dan beraksbat pada
kes imbangan sistem pertan ran jcruk a!l"r pruduk hdak mengalann kelebshan produ\s1
dan mcnjaga stabrhtas harga d1 tmgkat petam Peran pemenmah daerah yang sudah
dan pelanhan bagi pctam clan kelompok UKM, dan pengadaan alat pengolahan
rnelahn teknik pengcmasan, dan sortasi can gradmg jeruk dengan meugguuakan alat
pengolahan skala besar Kegratan yang sudah drlakukan terhhat 111as1h sangat rcndah
bark dart aspek _1e111s teknologi pengolahan ya11g diperkenalkan, jems produk yang
diolah sena frekuensi kegsatannya Kegiatan Juga baru d1mula1 pada tahun 2006
Keg1atan·keg1atan yang drlakukan rnasih pada tahap UJ' coba untuk rnenemukan dan
mcmperxenalkan teknclogi veugulahan jeruk yang tepar d, masa yang akan datang
a lat pengolah repung jcrus dan alat p.:nyorur jeruk skala besar Alat pengolahan y,mg
pernah dradakan oleh pemenntah daerah adalah oven pengermg, molen dner,
perootong buah, pengorek buah, i;eiiyanng. mesm pengemas untuk dua lokasi
kegiacan d1 desa Sukamandi dan desa Bunun.ya Pengadaan alat giadtng jeruk dan
selama dua kah kegratan J1ka dihhat Jan ftd..uatte.• kegratan yang dtlakukan, maka
uosya yang sudah pcmah d1lak11kan masih te1golo11g fe;,dllh dan dilakukan masrh
karena UJI coha pembuatan tepung jcruk wiak d•lanJ<Ltkan o.eh UK!vl yang drbentuk
karena adanya kendala dan aspck mutu produk yang dihasukan. dan alst grading
jeruk yang drperkenalkan tidak opems,onal dan bahbm merusak buah yang disornr
Reocana program yang akan d1lakllkan pada mssa y-ang akan datang oelum
dirumuskan Drseoutkan Juga bahwa pengotahan jeruk vanetas siam dan Kabupaten
Karo udak efisien drlakukan karena mennhh kererbatasan dalam pengolahan Hal im
jeruk setelah kegratan pembuatan tepuns jeruk berakhir UKM yang pernah drbentuk
udak melakukan pengolahan jeruk lagt, dan alat pengolahan yang pernah digunakan
satu kelornpok CJKM yang ada dr desa Bunuraya. UKM uu adalah kelompok usaha
kecd rnenengah has,! bmaan Dmas Permdustnan yang dibentuk ~eJalan deng,an paket
kegiatan pembuatan tepung Jeruk Keklmpok l'lCM d1!at1h dengall tujuan agar
yang dikcmbangkan adalah jenrk s1arn dan Karo Jika dihhat dan jum lab kelompok
yang dibentuk serta jcrus produk yang dtpericeoalkan, maka kebuakan pernenntah
kelompok juga baru drlakukan pada tahun 2008 Karena uu, wajar saja kctrka
Pcrmdusrnan dan Drnas Pertanran pada pembuatan tepung jeruk dan pada saat
sosiahsesr penggunaan alat grading J&uk Agromdustn pengolahan jeruk yang dilatrh
masrh sangat rendah sehmgga ndak drtemukan pemaharnan yang bark tentang
teknologr pengolahan pertarnan Suate kcadaan yang sangat rroms Juga drtemukan
ketulaksmerg.san pejabar pemenrnan clan dua mstansr pennng yang berkanan erat
dengan teknotogi pengolahan 1~1s1l perla111a,1 dalam ha! pola pik ir bagannana
diternukan rumusan kebuakan pemermtah lnugg~ saat 1111 yang alum segera
~.4.1.4.Pemhan2u11anlnfra~tmkstur
masih rnerupakan jalan berbatu dan jalan tanah Lokasr bahan baku jeruk yang
sebagran besar jauh dan jalan arten. pada umumnya dilalui jalan usaha tam dengan
kuahtas jalan yang rnasih rendah. I hngga saat 1111 i;paya yang dilakukan pemda Karo
dalam menmgkatkan kua luas jalan helum maksimal Hal mi terlihat dan kuahtas
jalan kabupaten yan1: ada tl, Kabupaten Karo sebesar 42,6 % masih merupakan jalan
berbatu dan jalsn tanah yang m~mihki kualaas jalan yang rendah Kebuakan
perbarkan jalan negara dan jalan propinsi d1 K.abupaten Karo sesuai dengan l,,.eadaan
yang tampek d1 lapanga.n terljhat lamhat Banyaknya jalan negara dan jalan propmst
yang mengalami kerusakan Mennrut mformas1 dan kepala brdang fisik Bappeda
130
Karo terutama selama 5 tahun terakhir, perbaikan jalan sangat minim. Jalan yang
sudah diperbaiki hanya 9,3 % dari total panjangjalan yang mengalami kerusakan. Hal
dan perbaikan jaringan jalan. Berikut ini grafik perbandingan jalan kabupaten
• Aspal
• Bcrbat.i
Kcnkil
lingkar luar masih dalam tahap penyusunan rencana yang akan dituangkan dalam
perlu, karena besarnya beban jalan di Kota Kabanjahe. Kota Kabanjahe merupakan
kota tempat bertemunya jalur dari berbagai daerah terutama yang akan menuju
\
131
Kabupaten Dain Jalan ,11ic•1 pruner rersebut drlalui olch banyak kendaraan terutama
di kawasan AJ!IO Karn Sistcm drlakukan tahun 200:l dan berakbir tahun 20()<; Hasrl
ndak beroperast sebagarmana mestmya C'.edung yang dibangun tarnpac sepi dan
gedung rru dsserahkan kepada kelompok tam, terapi pengclolaan tidak benalen
kerjasama dengan pihak swasta yauu CV Medan Agro :"Jusanwa yan.g drmulai tahun
JSSa peng,nm umbi -umbran dan trdak melnkukan teknolog, pascapanen untuk
pengmm (ekspedisr) nasrl pcrtaman yang 111em,u1<, peran yang sama dengan jasa
Kekurangsn air b...rs,h di Kabupaten Karo sudah menjadi masalah umum yrutg
telah tenadi dalam J~ngka waktu yg ::ukJJ) lama. sehmgga masyarakat sudah terbiasa
der.gan masalah kckurangan arr Hntuk rnemenuln kekurangan arr warga biasanya
132
membeli air bersih dari pengusaha sumur bor seperti doorsmer dengan harga Rp.
4.000 sampai Rp. 5.000 per drum. Analisis data terhadap layanan PDAM Kabupaten
Karo menunjukkan peran pemerintah daerah yang sudah dilakukan dalam pemenuhan
PDAM dan yang bukan pelanggan menunjukkan perbandingan yang sangat besar.
Sebesar 71,29% rumah tangga di Kabupaten Karo tidak mendapatkan layanan air
minum dari PDAM. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan pemerintah daerah
dalam memberi layanan air bersih kepada petani, pengusaha. Perbandingan rumah
tangga pelanggan PDAM dan non PDAM dilihat di grafik dibawah ini:
100
90
80
70
60
50
DNon
40
PDAM
30
20 OPelanggan
10 PDAM
0
c
Q.O Q.O
c
n:, .... <II s:
..... tlO ....<II ..... c n:, <II ·oo ....n:, s: .::.!
<II
c n:, .::.! s:
n:,
~ s:
Q.O :::, n:,
'6 <II c s:;;;
c
::, ;;;
:::, .::.!
.... c. .... <II n:, ....n:,v, n:,>- c
n:,
n:,
co ro n:,
>- C1I E <II "O .... ·2 n:, C1I ·;;;-
..0 .s .... a:: c.
..0 LU I-
c
:a.... :::, ..0
'.2: .....
n:,
n:,
11.
"O
c tlO c
<II n:,
..0
n:,
<II
....n:, n:, :E ....
;;;
n:, n:, :::,
~
n:, c n:, '.2: n:, Ct)
0
tlO n:,
n:, _J tlO ll.O n:, E ~ i= Ct)
'.2: i= i= a. n:, 0
E z
in
bersih dan kebutuhan air bersih perkapita dengan rincian hitungan sebagai berikut:
l33
terjadmya kekurangan air bcrsih sebanyak 4 743 7:\0 liter per han d: w1layah
oleh PDAM terbesar d• Sumatera Utara yaitu ?DAM Tmanadr dengan daya isap
pompa sebanyak 160 hter I dtk, maka dapat d1keuhu1 bahwa kapasuas pomoa yang
Kabupaten Karo h ,ngga d1\ak~nakan11ya penelman im, masin dalam tahap kenasama
dan perencanaan awal Kerjasama manajemen air bersm dllalcLJkan dengan Wahkor.a
Zundert (Beiandal sebaga1 salah safu agenda kerja sama dl bu3ang ekonorm dan
perusahaan air F.IUlUIJl Prop111s1 Dremhe Bcianda) dengan PDAM di Karo telah
setcsai disiapkan pada bulan ~·eoruaii 200& Perjanpa» lc<.:rJa sama y,m,g sesungguhnya
yang berkembang d1 Kabuparen Karo berada d1 Kecamatan Berastagi dan Dolat Rayat
dengan program yang ndak terangkum dalam rencana tata ruang kawasan
kawasan pada tahun 2:lOO Anal ms kelayakan tokasi iru j ska d1Jad1kan sebagai
Kawasan Buku Hansan meruuakan J..awasan hndung yang terbentang dan Propms1
NAil hmgga Lampung Scbagian besar kawasan Buht Bansan adalah kawasan hutan
135
hndung yang rawan terhadap upaya budidaya yang berlebihan Program yang
terminal agnbrsms, mdustn syrup. indusm pengemasan, bank, mdustr: alar pertaman,
dan lokan sumber bahan baku, serta jarak kc, lokas1 pusal la>-anan dan pemasaran,
2 kennggian rata-rata 1-100 n1dpl sehmgga mermhki suhu udara yang lebih
J dilahn JSla.11 artcn pnmor bcrupu Jalan nasional dengan kond1s1 ynng bask.
~ lebih dekat ke pusat layanan pasar yauu kota Medan ( Ibukota Propms.):
rncnjad. wilayah yang potensial bags perkembagao indcstri kecd dan rumah
tangga.
J.16
skala kV1:Jl, rnenengah dan skala besar lndustn tersebut diantaranya PT Tirta
Sibayakmdo yar:u pabnk nunuman merk AQUA yang berada dr Dou lu kecamatan
Dolar Rayat, PT. l'mtu B..,;a1· Selatan yartu pabnk syrup rnarqursa d, desa Tongkoh
Kecamaran Berastagi, Pf Pu11a Agro Sejan yartu pabnk bertaraf mtcrnasional yar.g
modal asing (PMA) yang bergerak <lr btdaug peoerapan telmolcg1 pembibnan
yang tmgg1 dapat berpengarun terhadap mmat mvestasr karena wdayah mi memihk:
mlat lahan yang tmgg, Hal m: dspar mempengaruh1 mvestor dalam rnendn ikan
jalan arten pr.mer dan Kecamatan Dolat Rayat hmg__ea kota Berastagj Kondisi nu
pada skala besar karena diburuhkan br.aya yang lebih t1ngg1 dalam penyedtaan l.uw1
~
<(
a<( :5 a:: c
E
3
~~I
iii
..--x- z4: i
JlliJ
0
.&..
<( :.'.::.
c:
oz<~ c: O>
t:)
:.'. :.'.-,
~ !! ....
@}
z~~~ 4'.w .
If; JI· ~~.'. ....
s:
~
-="'
;~...e:
.. s_ .. r2i
~ II) Ir c: e
~
Z~Ul~
<(.,J<(<(
O:>>->
~~
UJ a..
L~
~
a~
., .l!
:,.,, ;;;!~"'~a
e c: c ~
..:! a
c
,::
O
-e ..,
·~ ?.? O:s!
z:.:ine> :::,
a ~~ t~~1~il
(/)
W<Ca:O
UJ CD .!!
acn "'
a:u..w>
e
•c -. ~.
w >
Q.
z::> ~~ . i:, ~~ a..><-><-za:~ii=>
... E ~!!!9ijJL~ jj
.. c t8~
5a:
.
a: 0
.
Q. ..
~ I- & ~-c!l~~~-!. 'Pl~ ~ Q. c
~
<<<
U) UJ .8 c:
~ a.. _J
' ,' E {; :, E ::i;
l
• (> !! IQ-
::i;
<,
'
Jl cZ ozz
'1'>
s:
....cltl
·.::
Q)
E
QJ
a.
00
II')
~
.0
E
ro
' 0
8, , '''
I: ,, '
,,,I/
,,'
,/
. . . . .. ,;'
138
rnerupakan pomasok bahan balu dan pengusaha sebagai pihak pelaksana Pemenntah
Berdasarkan hM1l surva, yang d1laksanak1111 kcpada petam, pengusab« serta ,;,,
sta1ts11k Spearman rank yang tcrdapat dalam Tabcl 5 3 • S 4 dan S ~ <.h hularnan SI,
dan pemcrmtah Sela•n vanabel )'M!! dramau, Jug;, d1pe,olch masalah-masalan lam
pihak vauu petani, pengusaha. dan aparat pernenntah terhadap faktor-faktor yang
dsamati sebagai vanabel pcnehnan serta faktor lain yang duemukan di lapangan
139
Tabet 5.21 Kesesuaian Persepsi Petam, Pengusaha, dan A1)arat Pemenntah tcrhadap
Faktor-faktor ya11g Menghambat Perkembangan Agrorndustn
Pengo.ahan Jeruk d1 Kabupaten Karo
I -·--::::- -~ - 1---
---- --
F td<tor yiln&; ---
Stake Holdar
~--- • ~ PN,,ni Pengusaha ! Pemerinfah
1~
I
I I
I mempeng11ruhi
- -· -·
Ketersediaan hahan bairn
·-- --------.. .
-- -
-::::,,._
\ 1--_ -j
j
-+
!.~1,:;,,.~d1aan .1umla~a~a kerJa _ -J-. · .
LDul<~an~l>M ($umber daya manu~- • __ .:__ • _
~ersed,ann modal L_saha_
~n~lll1J~ruo!\lll1Jalan
Kctcrsediaan sarana uansportus: umum
----!- -:- __ • · 1- ;-* * j
----1-- --- -
I Keterscdiuan janngan hsmk
--- .. •
if
Kettmic,uiuau 1aringll11 air bersih
I
i~ediaan ias1hta:; pcnyed1_a_b_a_luul_ ----1--
f Ke1ersed1aan fuSlhlas J'e°mbawi - -+-
_J ----1-
.- t - _
_
• permodalan -· _ _ _
I Kesesuaran :clllk geografis I ___ _,.
K<.-i;csu~1a11 kl11ua1olos•~
- ----- ·r----; -
~eran Pemerrnrah D~ah L ___: _ __
K.eterangau • "'fat-tor yang yang dianggap menJad, masalah pcnghambat
= fakror yang yang dranggap bukan masalah penghambat
keterbatasan modal usaha, kurangnya sumber daya rnanus-a {SOM) dalam mengnlah
140
ketersediaan air bersih, seata kurangaya peran pemcn!llah daerah Menurut pcrscpsi
jeruk adalah keterbatasan modal usaha, kurangnya sumber daya manusre (SDM)
air bersih, ser:a kurangnya perau pen.;nntah daerah Sementara menurut persepsi
jcruk adalah kurangnya sumber w.ya maausja iSDM) dslam mengolah jeruk,
Menurut Nugroho dan Dahuu (2004) dan R~tad,. ,:t al (2009), pemenntah
memegang peranan pennng dalam pernbaugunsn ~""IU wrlayab bark secara sektoral
pedoman nngkah laku guna rnengatasi masalab pubhk yang mempunyai tujuan,
rencana dan program yang akan drlaksanakan dengan jelas ang dilakukan rnclahn
msntusr-rnst.tusi pemenntan
pernenruah yang mcruadr pedoman nngkah laku guna meagatasi rnasalah pubhk yang
141
agromdustn pengolahan jcruk sepei Ii yiuig ci1pefSq.61kan oleh petaru dan pengusaha,
I
D1perseps1ka:1 olch Petam dan Pengusaha
Kur~a
m,-,J•I
lffl>ahny.
Sl)J.1 dalar~
Kura,:gm'•
Jakun~an
l Kur.-,rngny:i
kvlt.T~1Hl10
I<n<>ngnn
J)t.,T:,(,;Ju..1un
I
tnl.'11g0ub (fflO!"'fl
I lf8I:spt-i.rta-"1
I n:n urn C.:.1 desa
oar bersih
-j
•
..
•
- ••
+
I
---
· Pen111~kawn jalan ••
IM, 11 dii1nn,-1-,.-ng-e-J,-,l-,ar- :_j
,1,
Kcterangan
- -·
ndak ada kebijakan yang drlakukan oleh perncnruah
·- J
* ada kebijakan yang dilakukan, tapi memrhki intonsrtas (frekucnsi
kcgiatan dan penyebaran lokas: kegiatan) yang sangat lemah
•• - ada kebijakan yang d,lalcukao dengan mtensrtas kebuakan yang
Iebih kuat
setama I tahun rnasa kegiatan ( l paket) Kegiatan dilakukan rnasrh dalarn tabap masa
UJJ coba pengolahan karena bclurn ada mdustn pengolahan _1e1uk yang, Lumbuh
Bel um ada pcnanjian mengrkai dar; dilakukan pesnbenan bantuan secara cuma-cuma
Kegiatan uJ1 coba udak berjalan lagi hmgga saar nu dan UKM ndak la_g1 inelakukan
jeruk, sostahsasi penggunaan alat penyorur jeruk dan kemasan jeruk yang layak
petani, pengusaha dan aoarat pemenntah tentang cara-cara pengolahan jeruk dan
karena tepung jeruk yan~ dmasilkan menuhki mu\u yang rendah, alat peuyorur jeruk
dukungan janngan adalah perbaikan :alan kabupaten dan pemngkatan jalan usaha
tarn Hmgga saat rm upaya yang dtlakulran Pemda Karo dalam merungkatkan kuahtas
jalan bclum rnaksrmal Hal mr 1crhhat dan kualuas jalan kaoupaten yang ada di
Kahupaten Karo sebesar 42,6 % masrh merupakan jalan berbatu danjalan tanah yang
mem,lt~, kuahtas jalan ynng rendsh Perbaikan jalan negara dan jalan propmsr d1
Kabupaten Karo scsuai dengan keadaan yang tampak d, lapangsn rerhhat larnbat
Terhhat dcngan banyaknya jala~ neip1111. dan jalan propmsi yang mengalam:
kerusakan Menurut mformasi dan kepala brdang 6uk Bappeda Karo Terutama
selama 5 tahuo terskhrr perbKi~an JAlan sangRt rrumm Jalan yan.e sudRh d1p~rba1kr
hanya 9,3 % dan total p-.tnJaiig ialan yang mengalami kerusakan Hal in,
angkutan transportasr umu:n serta jumtah armada yang d1m1L1k1 Trayek angkutan
umum yang ada dr Kabup ..tcn Karo dapat d.Jlihat dalam tabcl benkut
144
Jumlah
1
Travek ~Jems
\>us Trayek
A, Bus Dalam Kabupatcn (AngJo,1311 K&ta
I-·-.
dau An2kutan Pcdenaul
l Dalal!l Koo, Kabanjahc - ~rga S,la;..;.ma....:... .L-_ 50
~daNusantara 90
- Kabanjahe · Ber~,ui,;i · Bintang Karo 10
~ 2
____ ._Sc:::1ga-.ntane
S,ra 50
I- --·-1------- Karva Transport 27
-----+-= . . -· __ .,_____:_ ___,
Karna 25
-------· --
3 · Kabanjahe s~.m~1~a ----,,----------1 Eltar __ . _,____ 30
4 KabanJehe-S111a01an (Kee BarusJahc) Arih ersada 30
5 Kabanjahe-Barusjahe -------1--=Ga-=-ya_Bar- u__ -1 50
Astra 16
6
1.-,--,-----
Kabanjehe-Penumbukcn (Kee Munte) Gava Baru I IO
7 KabanJahc - Mun_t.:..e_- +1_·s-"S:.gapin_m_n 20
--=..::....--1
-8 Kabai1Jahe - Desa Suka (Tigapanah) Sul-a San30
MeigaS1hma 13
. _'). Kabanjahe · · Do~M _(_ Kee Mer_ck_)----,
_A_:rihErsada:......-----~-1-1.....:..::...._-
15
\0 KabanJahc-Desa Merck Suka San _,__.c:2.:..3
__ _,
Suka Muha
..,...,...------+B,olll!l~.Ka_ro
11 Kabanjabc - Lau Kawar (Naman Teran) Takasmte
··--
30
1140 l
12 Berastag'i"='Perteeah~.n (S,TtlJ)aflg Empai) R,o----- 12
13 Kab&JJ:lhe - Perteguhen (Sunpang Erupal) R ..) 21
I- 1-1 Kaban.1ahc- T!~abmanga -,-Seb.lyang -?-0-~
--
I Pmern I s ·-
15 Kabanjahe -Juhar
-· Seboyang 24
-- --
Selarnat Jalan
16 Kahaojahc - Kurabuluh
- --!3 ~-
17 Kabanjahc- Ylardmdmg Pmcm 15
--- >-· - -
B Bus A,1tar Kofa dalam rro pinsi
l
I
--
Kaban_1ahc-M~n
-- -
Seras: B·amec>
. Sm~_bu.ng J~)"d
Sumatcra Transport ..
M _
JS
--70
15
'
2 Kabaruahe - PemarangSaantar Smar Sepadan
Snnas
-. 38
15
·-Sumber -Dmas Perhubungan Kabupaten Karo (20:lll) -
14S
Mcmpernatrkan cute angkutan umurn sena jumlah armada yang dunihki, dapat
dihhat bahwa Jumlah armada yang ada lebih drdormnasr olch rute transportasi yang
melalui jalan arten pruner vauu Jalan nasional dan Kabupaten Dd1 serdang menuju
Kabupaien S,rnatungun Kecamatan yang dilahn jalur ,alan nasional yartu K.ecamatan
Dolat Rayar, Rera~1J1g1, Kabamahe. Trgapanah dan Merck Jalan negara yang
mclewan Kecamatan l)olJu Rayat meruju Merek merupakan jalur yang padat dengan
lalulmtas antar kota dalarn propms1 karena jalan nu merupakan salah sam jalur dan
Dam, serta Kotamadya Pernatang Siantar Rutc angkutan umurn mcnu.111 kecamatan
mcrupakan kecarnutan dengan rute 11ngut.an umum yang rclauf lebih sedrku
dibandmgkan dengan rule arten primer Kecamat.an Dolat Rayat m<muJu Kecamatan
lapangan, d1 kota Kabanjahe dan Berastag», bus angkutan kota sangat banyak padabal
luas kota rdahf sangat kecrl dengan waktu lcmpuh kira-kim 20 merut untuk mengitan
kota Kabanjahe Akrbarnya, banyak angkutan umum dalam kota mclaju dongan
penuupang yang sangat sedrkit (1 sampas 2 orang), bahkan ndak ada pcnumpang
uansportas: 11m11m d, Kahupaleo Karo Masatah yang dapat dihh~t dalarn penehuan
146
m1 adalah kurangnya pcngaanan tuie aagkutan umum yang udak merata dar. jumlah
terjadmya pergerakan spasial dan oon spasial Mei11113"1unya jumlah pcnduduk dan
ruas jalan anen pnmcr tampaknya belum mcujadr perhanan pemerintah Hal ir:1
terhhat dan tidal adanya program khusus Dmas Pernubungan dalam mengatur ru Le
karena angkuran perkotaan yang ada sangat banyak clan udalc sebanduig dengan
jumlah penduduk serta luas kota yang ada Tidak ada anhsis kebutuhan angkutan
kota angxutan desa yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk rnernngkatkan
layanan akses dan suatu tempat ke tempat lamnya Hal mi rnengakrbatkan pe, i:;.. ,11ki,,1
penduduk dan wilayah pedesaan dan ke wtlayah pcdesean relanf lebih larnbat
Kebijakan untuk mencukupr air bersih >'llt1~ dilakukan uleh Kabupaten Karo
masih dalarn tahap kerjasama dan pereneanaan awal Kerjasama manajemen air besih
dengan PDAM d, Karo telah setesai dis111pkl111 pada bulan Februan 2C08 Pe1JMJ1an
prasarana, peran pasar serta peran pcmcnntoh. maka d1peroleh dua keadaan yang
saugal 1•..:111 U1g dalam pengembsngan agromdustn pengolahen jeruk till! portama
Karo yang mcmbenkan peluang u~11ha agnbisms jeruk nw,h mem1hk1 masa depan
yang masrh dapat diandalkan, sckahgus memben barapan peroa1kan ekonomi d<
Potens, wilayah yang sesuai bag, penumbuhan jeruk yang dapat rnenjanun
tersedianya bahan baku dalam jumlah yang cukup Jcruk siam tumbuh dengan
bark d1 daerah dataran tmggi yanu 800 - I 250 mdpl karena akan mempengar uht
148
kelmgg1an SU0-1400 mdpl mencapai 73, I 8 persen dengan suhu udaru yang relauf
rendah membenkan tuas wilayah areal pertanaman yang besar sertaporensi rklun
2 Kebutuhan pasar yang tmggi dalam hentuk segar maupun pangan olahaonya
karena menurut D1t)M Hornkutura Deptan Rl kond,s1 tahun 2007 konsurnsr jeruk
mengernbangkan b,sms dalam agro111dustrmya Hal 1111 sesuai dengan hasrl kajian
4 Adanya kesesuaien l.ikas1 mdustn j1ka ditmjau dan jarak tcrl-,adap bahan balm,
biaya nansportasi yang Jcl:1h sedilul j,b loka~1 pabnk be-orientan ternadap
]49
lokasi bahan baku. khmatologi yang sesuai sehmgga dapat mengu.. 11,g,1 biaya
operasional pabr,l< serta kedekatan terhadap pusat layanan dan pusat p,.,,a,
Hal kedua yang mco_1ad1 tcmuan selama pcnehtian ,n, adalah adanya bcrhagai
pengolahan jerus d, Kabupatcu Ka10 adalah rcndahnya kuahtas sumber daya rnaousta
(SOM) bark di kalangau pcllllll, pengusaha. <Ian aparat pemermtah dalfJII mcngolah
jeruk Scperti drscbutkan oleh Soekartawi (2000) somber daya manusra sdalah
~egalanya Tanpa sumber daya manusia ym,g memadar maka mustah,I suatu
150
rnernbutuhkan tekmk pengoiahan renemu karera s1fai has, pertaman >'ang bcraneka
ra~am Petanr, pengusaha penginm jeruk dan aoerar ocmenntah ndak menge1ab,11
iekruk pengolahan jeruk yang sudah sesuai dslaksanakan d, Kabupaten Karo sepcrn
relah dibahas sebelumnya dalam anak sebbab faktor tenaga kerja di halaman 87
mengakrbatkan tckno\ol!' peogolahan Jcruk belum t>eg,tu <l,kcna.l dan udak han:,ak
pengolahan :erul adalah nmdahn_va upaya pemem•tah yang sudah dilskukan da lam
suhbab l'craneo Pemerintah Dacrah dr halamao 126, upaya pemenntah yang sudah
sangat rendah dari a5pek ti'dn1ciis1 kegiatan dun maeam kegiatan yang dtlakukan
Hrngga saat uu belurn ditcmukan teknolog, yang tcpat yang sudah dapat
jeruk secara belum ada dibuat hmgga saat ,ru Pola p1k1r terbadap komodrn jeruk stam
IS l
dan Karo yang letnh drsukai dalam konsumsi segar oleh aparat pemenntan JU!!,a turut
Faktor poighambat terbesar kcnga adalah brar.g tersedjanya jairngan air bersih
potens: a,r ranah di Kabupaten Karo, seperu telah dibahas dalam bahasan kebnakan
pemermtah dalam penyediaan air bers1h dalam hataman JJ I Kebutuhan air bersm
biasanya leb,'n bcsar dan kelmtuhan mmah tangga Sesuai kcmampuan pelayanan air
pengolahan Jeruk skata rumah tanasa, kootl dsn menengah y11ng memJ1nfM1kan
janngan air bet'l;1h dar: pcmenntah (PDAM) akan dapat terhamha1 karcna Jamg1111 au
bersih udak dapat niongahr senap saaL Untuk pengembangan skala besar dsbutuhkan
btaya yang leb1h DC6ar untuk memhuat sumer bor Potenst au yane terbatas juga
dibutuhkan jarnman kctcrsediaan air dalam jangka waktu yang cukup lama
Ja11J1gan jalan Scpeno telah dibahas scbclurnnya dalarn anak subbab faktor Jar111g1111
jalan dalam halarnan 93 dan 130, janngan jalan sengat drbutuhkan untuk mcndukung
pcrgerakan penduduk dan akufitas perekonorman Konchs• jalan arten primer ynng
ada rnengalami kerusakan parah yang tmggi dapat mengakrbaikan menunmnya mrnat
mengalaeu kcrusakan (55% rusak parah, 24 % rusak sedaug) dan 71,8 % jalan
152
kuahtas yang rend ah (jalan berbatu dan jalan tanah) Koudrsi 1111 dapat mengaksbatkan
Sepern telah dibahas sebelumnya dalam bahasan faktor modal dalam halarnan 88,
modal usaha bark untuk usaha budidaya .1uga untuk kegratan teknologr pengolahan
adanva pabnk tempat memasok produk pertaruan sela in kc pas111 telah :m:ngu, augr
kemampuan dava iual jeruk Jeruk ndak tertampung di pasar tcrutama pada musim
panen senng dsatamt o leh pedagang clan bcraksbat pada kerugian besar
dan suatu tempat kc tcrnpat lamnya, sepern telah dsbahas sebelumnya pada anak
sarana anghllan umum akibat dar: kurangnya manajemen angkutan kota (angkot) dan
d: beberapa ruas jalan arten primer Sebahknya akses dan dcsa ke kota sangat
penanaman modal haru can pernbaharuan terhadap usaha ram JCJuk semakm
menurun Hargi1 yang rendah dan sangat llllktuat,r merupakan aksbat yang harus
diakibatkan oleh hambata« dan fuklor preduksr, sarana prasarana dan peranan
pengolahan J1m1k Kemsmpuau modal us..i1a yang lemah juga d1ariggap sebagar
narubatan dan aspek faktor produks i Dan aspek sarana dan prasarana duernukan
1.53
I S-1
ditmjau clan jerus kebuakan yang d1bua1 serta trekuensi kegiaiannya Kebijakan
pemenrnah yarig dilakuklln masih merupakan tahau awal dan masa u;r coba
unnrk menghasrlkan pmduk percncanaan pada masa yaog akan datang Dclum
terpecnh-pecah dao belum d1tem11kan koordmM,t yana: sme1g1~ atitara dua instanst
6.2. Sal"an
kehutuhan akan komd1t1 jeruk dalam kond,~, segar dan produk olahan 11ka11 tetap
pertaruan, chharapl<an udak mengakibatkan petam untuk berhenn bertani jeruk karena
prnduk jeruk siam dari Karo mtm11l1kr cm khas tersendm yang udak duernuks« pada
l 55
jeruk yang berasal dari wrlayah )111:i 01 lam pihak, petarn dapat melakukan ierobosau
tersendm untuk melakukan \1.11coba pe,"gol:!lha,1 }Cfllk d1 kalangan petaui yM11g tl1mula1
serta uncuk. memngkatkan 11tla1 tambah produk Tnfonnas, tenlllng pengolaltan jeruk
sudah dapat diakses dan 1::erbaga, media kormnnkasi unmk menarnbah pengerahuan
Indonesia cfM secara khusus di Kabupaten Karo mas,h sangat bcsar, karena komodiu
jeruk merupakrul ~omc:,<\111 yang d1senani1 oleh konsumen karena cnarasanva yang
1ingg1 Hal rm meneak,hillkan kebutehan akan komdiu jeruk dillam kondist segar dan
pengolahan jeruk merupakan peluang besar yang dapat diambil oleh pengusaha jika
relah duernukan cara pengolahan y~n~ tepat cm11 menguntungkan l\iienggali mformas:
yang seiuas-luasnya dan berbagai media can berb~ea1 penehnan yang sudah
masyarakat terbiasa dengan pengolahan jcruk dan ketuar dan pola p1k1r bahwa .1eruk
sram hanya disukat dalam bentuk konsumsr segar 'terkadang drbutuakan msennf
melahn kennganan JJIO produksr, baruuan modal hag, pengusaha yang memuhn
sektor pertaman jeruk sudah dirasakan ohm peeam Oleh karena 1tu d1hutuhkan
d ..onorm ch sekor pcrraman jeruk serta dampaknya bast p1:ta111 secara kJiu511s atau
dioutuhkan penekuan le!.Hh laoJul tentang anahs1s l<elayakan mfrastuktur yang sudah
dilakukan seJak tahua '.WOO Program yang drreoeanakan pemenntah pada pembuaian
Merck (Kab. Karo) adalah pembangunen mdustn peugolahan bemh, cold storag«,
akt1filas kegratan sepern yang dinarapken dalarn perencanaan sernula Sub Terminal
Agnbssrus <l1 Merek juga belum berftmgs, semesunya se:1ak selesamya inasa
pembanganan tah1:n 31.J(,4 Untuk nu d1perlukan penelnian lebih JarJut tentang fakror-
kawasan juga dibotuhkan untult mcnnai kelayakan lokas1 sena sistem yang ada d1
158
159
Lammran 1
Kuesion~r
Nomor responden
Nama
Urnur
Alamat
Pend1d1kiln Terakbor
Pstumuk
Ptbhlah ,alah satu Ja>'ab!Ul yang paling benar menann pcndapat anda Ben tanda
silang (\:) pada pihhan anda
Pertanyaan
I. Situasi Ptrkembangan Agroindustri Pengolaban jl'rnk
1 Sooah berapa lama and a bt>:rdom1s1\1 d1 Kahupaten Karo?
a -c l tahun d 5 sld <: 7 lahu11
b c 7 talum kc alas
c 3 s!d , 5tabun
2 Apakah anda pernah mendengar tennmg agromdusm peogolahan Jeruk'
a Ttdak pernah sama sekah d Pemah mmdengar
b .T;trang mendengar e Serine mcndengar
c Tidal tahu/ragu-ragu
3 Agromd11stn pe11golahan merupakan rangal.111an proses yang dikerjakan sebagran
atau seluruhnya ~ang terd rn darr k.tlgiatan pc111ber~d1a.1l. pengkelasan ( ptmrilihan)_
pengolahan (pengubahan bentuk '1Sh bahan baku), pengernasan, pemasaran
dengan 111.1uan untuk merungl<atkan m tai tambah (harga) produk Apakah anda
setu.t\J dengan pendapat U.\1·1
U. Faktor-faktaryang mcmpengaruh
i ptt\lemh.11npnuqba
/\. Behan baku
5. Bagairnanakan pengaruh keiersediaan bahan baku dalam usaha dibidang bisnis
jeruk ini
a. Sanga1 tidak berpengaruh .I. Berpengarnh
b. Tidak berpengaruh c. Sangat berpengaruh
c. Kurang berpengarnh
6. Bagaimana pendapet anda teeuang ketersediaan bahan baku jeruk di Kabupatcn
Karo?
a. Sanger tidal'. tersedia d. Tersedia
b. Tidnk tcrscdia c. Saagat tersedia
c. Kuran g tersedta
8. 'fcoaga Kerja
7. Bagaimsnakan pcngacub. tersediaan tenaga kcrja dalam pengembangilll
agroindustri jeruk'?
a. Sangat ticlak bcrpcngaruh d. berpengaruh
b. Tidak berpengaruh e. sangatberpengaruh
c. kurang berpengaruh
8. Bagaimana pendepat anda terhadap ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten
Karo saat ini
11. Sangat tidak terscdia d, Tcrsedia
I>. Tidak tersedia e. Sangat tersedia
1:. I( urang tersedia
163
C. Modal {Jsaba
9. Bagaimanakan pengaruh tersediaan modal usaha dalam pengembangen
agroindustri pengolahan jeruk
a. Sanger tidal< berpengarua d, Berpengaruh
R. Sarana Tran~port»siumum
13. Apakah ketersediaan sarana transportasi umum lx-'lpCngl\rllh pada
pengembangan agroindustri pengohdlan jeruk di Kabupaten Karo?
a. Sangat tidal< berpengaruh d. Berpengaruh
b, Tidak bcrpcngaruh e, Sangat berpengaruh
c. Kurang berpengaruh
164
C. Energj LiNtrik
15. Apahllh ketersediaan energy listrik berpcngaruh pada pengcmbangan
agroindustri pcngolahanjeruk di Kabupaten Karo'?
a. Sangat tidak berpengaruh d. Berpengaruh
b. Tidak berpengeruh a. Sangat berpengaruh
c. Kurang,bcrpcngaruh
16. Begaimanakah kctersediaan energy li~1rik di Kabupaten Karo
a. Sangas tidak tersedia d. Tersedia
b. Tidak tersedia c. Sangat tersedia
c. Kurang tecsedia
D. JariPgan Air brrsih
17. Apakah ketersediaan jaringan air bersih berpengaruh pada pengcmbaogao
agroindustri pengolahan jeruk di Kabupaten Karo
a, Sangat tidak berpengaruh d. Berpengaruh
b. Tidak berpcngaruh e. Sangttl berpengaruh
c. Kurang berpengaruh
18. Bagaimanakeh keterscdiaan jaringan air bersih di Kabupaten Karo saat ini?
a. Sangal tidlik tersedia d. Tersedia
h. Tidak tcrsedia e. Sangat tersedia
c. Kurang tersedia
E. Fasilita.s penyedia bahaJl bakar
19. Apakah ketersediaan fasilitas penyedia bahan bakar berpcngaruh pada
pengembangan agroindustri pengolahan jeruk di Kabupaten Karo
a. Sangat tidak bcrpcngareh d. Bcrpengcruh
I>. Tidak. berpengaruh e. Sangat berpcngaruh
c. Kurang herpengaroh
20. Bagaimanakoh ketcrsediaan fasilitas penyedia behan bakar di Kabupaten Karo
,;aat i.ni
165
F. Lembaga pennodalsm
21. Apakah kctersediaan Lembaga permodalan berpengaruh pada pengembangllll
agroindustri pengolahan [eruk di Kabupaten Karo
a. Sangat tidak berpeugaruh d. Berpengareh
b. Tidak berpengaruh e. Sangat berpengaruh
c. Kurang herpcnganm
22. Bagaimanakah ketersediaan fasilitas penjedia bahan bakar di Kabupaten Karo
saat ini
a. Sangat tidak iersedia d. Tersedia
b. Tidak tersedia c. Sangnt tersodia
c. Kurang tersedia
3. Faktor Loka.si
23. Bagaimanakan pendapat anda temang kesesuaian lctak lokas] kabupaten Karo
untuk. digunakan untuk pengemhangan agroindustri pengolahan jeruk?
a. Sangat tidak scsuai d. Sesuai
b. Tidak sesuai e. Sangat t sesuai
c. K urang sesuai
24. Bagnimanakan pcndapat anda tentang kesesuaian iklim Kabupaien Karo untuk
digunakan untuk pcngembangan agroindustrl pengotahan jcruk
a. Sangat tidak sesuai d. Sesuai
b. Tidak sesuai c. Sangat t sesuai
c. Kurang sesuai
4. Pcr:1.0Pemcriotllb
25. Bagaimanakeh pendapat anda icrltad&p pcran pcmcri.nmh dnerah kabupeten
Karo dalam Pengcmbangan agroindusiri pengolahan jcruk?
a. Sangat tidak berpcran d, Rcrper.an
b. Tidal be-rpcran e. Sangat berperan
c. Kurang berperan
166
I .ampiran 2
Atamat
Pendrdikan Terakhu
Umur
Alamat
Pendrdrkan Tcrakhir
Iabaian dalam 11\~tans,
h'"11111of
...
Jk:tl,:,n l..:~1,~r~Kercrse
hn11.gun dl<t(IJl Jn1,LII Rctcrsc Duku
dman
sa.mu11
-
l'~nbvbo1an.1~\\'ilbon
kctersc keterse ~M,;c dv1uu
(illlllJI d1unu du1tr11
,-,-· ·-
lc1nh.i~Pe:iue-:,
.. -··· . -1I
11
r<.:~J)l)J:1 l\l)JOIII hlhaJI 1·enap;l cll""'1 ngw, trun~O '-11Cfil t1r bah•n pcrrnod II L"lb I
~l.."7'1 (l11o;.1ri b11l.:·1 ll:')il .\11>.hl f,llan r 1.N.,1 hstnk lx:1S1h b!tLu: 8]~11 Da•-rah l
I 2 ·l ·I ~ 2 ) 4 2 ) 4 21
2 2 4 ·I ! 3 ~ ) 2 ) 4 i,
'
; .1 ·I 4 .1 ; 1 4 ), .J J
v 2 .I 4 J 2 .1 .1 2 4 1 2
j ~ 4 4 3 I 2 4 1 J ·I 2
I, I 4 3 3 l 2 ) 2 ~ ·I ~
" 2 -' ) 2 2 ) 4 ', ) 4 2
s :~
,,
8 .1
r
4
4
·1
3
3
.1
'•
I 2
J
.1
3
2
4
4
~
i-,
!O 2 4 J l J 2 I 2 ·I .I 2
r: ~ 5 J J 1 z ~ r I
--
4 2
.'
12 2 J ·l l .i 7 l ), 1 4 2
!) 2 ~ 4 3 1 l 1 4 J 2
14
15
1
2
.I
3
4
'
2
1
•'
.1
i
2 '2 -i :!
- --,
·l
4
- __:!
4 ~---i'
111 I ·I ~ .1 '• .1
·2• 2 4 1 l
17 2 ·I ·I 2 2 2 2 s :I 1
-' )-2
1¥
19
1
~
~
4
4
J
2
)
.1
2
?.
3 4 .,
2 4
4 2 .1
21J 2 5 : 2 i _2. -~ J - .....!2 - .I 2 2
3
21
'l 4 ·• 2 .l 1
2
J 4
.1 I
I 22
2) a
4
5
"·' 2
2
2
.1 2
4
2
2
i
·'
4 ·I 2
24 2 4 4 3 1 2 l 2 J 4 2
~5 2 5 .; 2 2 ) l 2 .\ 4 2
2(1 : 4 ., 2 .1 .1 I-- J 2 3 4 .l
21 l ,( ·I 2, ~ 2 2 ) 2 J 2
2~ 2 ~ ,l ZI z 3 .1 2 2 4 2
s --=i
-i
;;
29 I ~ 4
,.
2 1 J
--:i
·I
;lll
11 ,
'• 4
1
4
4 J
3
1
)
3
4
~
2
,\
~
~ I 2
J2
J.l l
l .1
4
'I
4 ,.
i 2
''
2
1 '
~
I
I
J
2
3
.1 ,
J
\4 2 4 .l 2 2 2 3 J J 3 2
,'l.) ~ 4 ·' ~ :; .\ 4 .l 4 4 2
'li; l s J 1 z 1 3 2 4 ·1 2
.17 I ·I ·I l I 2 J I 4 ·I !
z 2 2 4 4 2
.H
3:J
4
., ·I
~
I
I I
3
3
3
•I z J 3 2
4.o l 4 .l 2 2 2 2 2 4 s 3
4\ L ) > ~ .l ; .l 2 4 ~ 2
42 ~ ·l J ·1 ~ 4 ·I 3 .J 4 ~
·B ~ 4 J 2 2 ,1 4 2 4 1 2
44
-1:) }
• ~
s
4
4
2
.. J
3
2
,j
J
·l
<
2
·J
l
1
.j
J
2
·16 ·, s I 2 l 2 J l 4 4 1
47
., 5 4 2 2 ~ { :;, 4 5 2
·IS
~y
'
2
4
J
.1
J
J
2 2
z )
.1
4
J .•
2 4
3
~
:1 3
,'
·-
t't:tuhoOOtan~awti.ba:l
S!
' ·I ~ 2 .1 -' '" 2 4
;
4
5
·'
<2 2 4 ·I 2 2
.,
2
' J
s
2
SJ
;1
2
l
4
4 .,
4 3
2
2
2 2
•'
2
2
I ·I
4
.<
3
2
55
56
1
2
1
I .,
J 2
2
I
2
2
4
''
''
2
2
.1
J
4
, 2
2
57
~&
z
2
5
)
4
5
2
l 2
'' 2
2 4
J
,2
4
) )
)
2
2
59 2 s 5 2 I 2 l 2 4 .. !
bl)
61
oz
2
2
4
4
5
J
J
2
.1
J
2
2
.1
'
~
2
2
·I
.,
1
2
2 5
s
;
4
J
2
2
2
2
<,, ..•
.1
s
$
z
~4 1 4
·'
4
3
.1
2
.
4
.l
4
3
2
3
~
4
)
4 2
h~ 2 ·I ~ ) l 4 4 l 4 4 3
66 z 5 4 2 .1 4 4 2 ; ,I 2
"7ti~ z
•
'
i .'I 4 2 2 4 2 J
l 4 ~ 1 ., 3 2 ; 1 2
o'> 1
4
s 4 2 ·' 4 ., 1 ·1 ·I J
1:• I s 4 2 I .1 4 ~ 4 ~ 1
s :. 2
' 4 2
71 2 ·I l l ,I
72 z .'I .'I 2 2 4 ,l .l s 4 ~
13 2 s 4 J 2 ·' 4 2 5 4 J
s
7l
i}
.1
2 J
I
·l
2
4
;
)
4
)
J
4
2
1
4
4 '
4
·'
J
7~ I 4 J 2 J l .1 r ~ .1 2
2 ~
Ti 2 5 J ~ J 2 4
.,l .l
78
'?9
2
2
~
·I
~
~
'
3
•'
2
J
4
4
.l
2
2 J
4
J
3
2
~,
Wl 3
1
4
4 4
s ~
•I
,I
l
,1
4 '
J 2
3 ·'
I
5
4
3
J
z
82 1 ~ 4 3 2 4 J 2 ·I d
83 ''
' ·I 3 ~ 4 .t 2
..
I • 1
~4
jl.'\
w,
2
J 4
4
1
.'
J
4
2
J
~
z J
2
'
4
2
,I
2
)
)
I
,I
"
.1
l
2
z
2
2 •• l
If! 2 4 4 2 z 2 3 2 I 3 2
!!-~ .1 J J 4 J J 3 3 1
.,
3 J
89
,,,
91.i
~
l
5
4 ,
.: 4
2
J
1
2
)
.1
2
1
2
·l
4 J
·2'
2 ·I -' 4 1 2 J .l 4
·' ...3.
171
Lampirzn S.
Tabel Ja"""1an Apara· l'ernerintlh lltl!S ferta,yaaa )'811g Umjukzn
..
--- -· -
Pm.tit (jQ l ,woib&,
S1rua.c:1
""""" ....... ....
b:-teN:e
...
~-- ·~"'
..eerse p,...an
pchcm }.ct=: ;:...,,.
""""' _..., lcmbaga -....
""""
N~.o,
bu1gan
,\~I\
.J:..JiUI
l,,1h:,11
b~i.;
di;J.'lrl
"Tena;s
It..,.,,.
......
lei=
.....w
p, __
Do\o.
.... """"
l,,et~e ~
b.,,an
nu ""°""'
..... Jlom)I
4 2 2
'3 3 3
a
92 4 3 2 2
"2
'13 4
s
4 J
3
2
2
'2 2 2
2 3
:l
4
}.
3
94 2 4
'4
s
.. 4
\>j :; J 4 2 3 ] 4 3
')6 :; 5 s 4 3 3 J 4 4 ~
97 2 4 4 3 2 ~ 3 2 .i ~ 4
3 4 4 2 3 4 4
98 J .. 4 2 3
99 2 4 4 2 2 3 4 2 3 4 3
JOO 2 4 4 • 2 4 J 2 ·1 .\ 4