Anda di halaman 1dari 4

Kasus Digestif:

Tn.A (46 tahun) masuk RSUD LS pada 24 Mei 2019 dibawa oleh istrinya pukul 10.21
WIB melalui kiriman dari IGD sebab mengeluhkan rasa tidak nyaman diperut yang menetap
progresif. Pada saat dilakukan pengkajian Tn.A Pasien mengatakan Nyeri diperut bagian
abdomen atau umbilicus, periumbilikus yang berhubungan dengan muntah dan dalam 2-12 jam
nyeri beralih kekuadran kanan bawah, pengkajian nyeri dengan skala 7. Perkusi ringan pada
kuaadran kanan bawah dapat membantu menentukan lokasi nyeri, TTV : TD : 130/90 mmHg,
N : 88x/I, RR : 24x/I dan S : 36 oC. Pasien lalu dilakukan tindakan operatif laparotomi. Saat
dikaji pada tgl 25 Mei 2019, pasien mengeluh nyeri disekitar luka dengan skala nyeri 6, terasa
seperti ditusuk-tusuk, hilang timbul dan meningkat ketika bergerak, terdapat luka laparatomi
yang tertutup kassa steri sepanjang 15 cm, pasien mengatakan cemas ketika bergerak dan badan
terasa lemah.

Pernapasan :
Pernapasan : Frekuensi : 22 x/i. Kedalaman : Normal. Simetris : Iya.
Penggunaan Otot Bantu napas : Tidak ada. Cuping Hidung : Tidak ada.
Fremitus : simetris kiri dan kanan
Bunyi Napas : bronkhial, bronkovesikuler, vesikuler.
Sianosis : Tidak ada. Jari Tabuh : Tidak ada.
Karakteristik Sputum : Tidak ada.
Fungsi mental/gelisah: Pasien sedikit cemas dengan kondisinya dan gelisah akibat nyeri.

Sirkulasi :
Bunyi jantung : S1 dan S2 (normal)
Frekuensi : 101 x/i. Irama teratur. Kualitas sedang.
Tekanan Vena Jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis (5-2 mmH2O).
Jantung (Palpasi) : Getaran teraba. Dorongan sedang.
Hemodinamik : Nadi Radialis : 101 x/menit Irama nadi : regular
0
Ekstremitas : Suhu : 36,4 . Warna : Sedikit pucat. Akral : hangat.
Pengisian Kapiler (CRT) : 2 detik. Varises : tidak terdapat varises.
Kuku : Warna pucat, tidak ada clubbing finger
Penyebaran Rambut : Merata.
Warna : Mukosa Bibir : Lembab, Punggung kuku : tidak ada kelainan.
Konjungtiva : Tidak anemis, Sklera an ikterik.
Diaforesis : Tidak ada

Penunjang :
Nilai Lab Nilai Normal
Hb = 12,7 g/dl 12,0-16,0
Leukosit : 18.300/mm3 5.000-10.000
Trombosit : 257.000/mm3 15.000-150.000
Hematokrit : 37,1 % 37-43

Diit biasa (tipe) : MLTKTP mulai tangga


Makan terakhir /masukan : Nasi + lauk
Kehilangan selera makan : Ada, pasien mengatakan nafsu makan berkurang, tidak berselera
untuk makan
Mual/ muntah : Pasien mengatakan mual (+)
Nyeri ulu hati : Ada
Disembuhkan oleh : obat dari RS (ranitidine)
Alergi makanan : Tidak ada
Gangguan menelan : tidak ada
Gigi : Lengkap
Berat badan biasa : 65 kg, perubahan berat badan : + 10 kg sekitar 6 bulan yang lalu.
Penggunaan diuretik : Tidak ada

Pola BAB : belum BAB hari ini, sebelum sakit biasanya BAB 1x dalam sehari, penggunaan
laksatif : tidak ada.
Karakter feses : belum ada BAB, BAB terakhir : 2 hari yang lalu
Abdomen : nyeri tekan : Ada. Lunak/ keras : Tegang (post laparatomi)
Massa : tidak ada
Linggar perut : 70 cm
Bising usus : belum ada ketika setelah post op
Hemoroid : Tidak ada
Cairan ostomy : Tidak ada
Konsistensi feses : belum ada BAB . Warna feses : Belum ada BAB
Warna urine : kuning muda
Kateterisasi : Ada

Nyeri
Lokasi : Perut bagian laparatomi Frekuensi : nyeri dirasakan hilang timbul. Kualitas : Sedang.
Durasi : Tidak bisa dipastikan. Penjalaran : Nyeri hanya disekitar luka laparatomi. Faktor
Pencetus : Insisi pembedahan dan bergerak
Data Objektif

Sala nyeri 6 (Sangat mengganggu).


Soal :

1. Apakah diagnosa medis pada kasus diatas ?


a. Heart Failure
b. Syndrom Coroner Acute
c. Apendisitis
d. Stroke Hemoragik
e. Stroke Iskemik

2. Dari kasus diatas disebutkan bahwa pasien dilakukan tindakan laparatomi, yang
dimaksud dengan laparatomi yaitu
a. Prosedur pembiusan
b. Lemahnya gerak badan
c. Prosedur pengurangan rasa nyeri
d. Operasi yang dilakukan pada bagian abdomen
e. Pembesaran pembuluh darah

3. Pada kasus diatas terapi komplementer apa yang bisa dilakukan pada pasien tersebut ?
a. Tehnik distraksi nafas ritmik
b. Latihan ROM
c. Pijat kaki
d. Senam
e. Terapi akupresur

4. Apa saja penatalaksanaan medis yang dapat kita lakukan pada kasus diatas?
a. Operasi
b. Pencegahan tersier
c. Oksigenasi
d. Kateterisasi Jantung
e. Jawaban a dan b benar

5. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus diatas ?


a. Foto rontgen
b. Urine tes
c. Pemeriksaan USG
d. Operasi
e. Pemeriksaan Laboratorium/Radiologi

Anda mungkin juga menyukai