Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RAKHA ANDI WIGUNA

NPM : DI181120005
TUGAS : AKUNTANSI PAJAK
1. Berikan penjelasan yang mendalam tentang Akuntansi Perpajakan sesuai
PSAK 46 ?

Jawab :

PSAK 46 adalah PSAK yang mengatur bagaimana entitas melaporan pajak penghasilan dalam
laporan keuangan baik dalam laporan posisi keuangan maupun dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Seringkali praktisi akuntan meremehkan keberadaan
informasi pajak dalam laporan keuangan. Atau seringkali beranggapan antara administrasi
perpajakan dan akuntansi tidak memiliki kaitan.

PSAK 46 menggunakan konsep akrual dalam mengakui beba, aset dan kewajiban perpajakan.
Sehingga setiap penghasilan menurut akuntansi harus tetap diperhitungkan dampak pajak
yang harus dibayarkan di masa mendatang atau telah dibayarkan pada masa sekarang. Untuk
itulah timbul istilah aset dan pajak tangguhan.

Menurut PSAK No 46 disebutkan bahwa Kewajiban pajak tangguhan (deferred tax liabilities)
adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat
adanya perbedaan temporer kena pajak.

Sedangkan Aktiva pajak tangguhan (deferred tax asset) adalah jumlah pajak penghasilan
terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian.

Perbedaan temporer (temporary differences) adalah perbedaan antara jumlah tercatat aktiva
atau kewajiban dengan DPPnya.

Perbedaan temporer dapat berupa perbedaan temporer kena pajak dan perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan.

Perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences) adalah perbedaan temporer
yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak (taxable amounts).

Dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aktiva dipulihkan
(recovered) atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi (settled).

Sedangkan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences)


adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan
(deductible amounts).

Dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aktiva dipulihkan
(recovered) atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi (settled).

 Liabilitas Pajak Tangguh adalah jumlah pajak penghasilan terutama pada priode
masa depan sebagai akubat adanya perbedaan temporer kena pajak.
 Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada
periode masa depan sebagai akibat adanya:
1. Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;
2. Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
3. Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan
mengizinkan.

 Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi pada satu periode.
 Pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang (dilunasi) atas laba kena
pajak (rugi pajak) untuk satu periode.

Di dalam PSAK No 46 ini mengatur mengenai dasar pengenaan pajak dari aktiva maupun
pasiva itu sendiri.

DPP aktiva adalah jumlah yang dapat dikurangkan, untuk tujuan fiskal, terhadap setiap
manfaat ekonomi (penghasilan) kena pajak yang akan diterima perusahaan pada saat
memulihkan nilai tercatat aktiva tersebut.

Apabila manfaat ekonomi (penghasilan) tersebut tidak akan dikenakan pajak maka DPP
aktiva adalah sama dengan nilai tercatat aktiva.

Artinya penilaian DPP ini didasarkan atas pengakuan dari penghasilan atau biaya itu sendiri.
Ketika biaya/penghasilan diakui atas dasar kas maka besarnya DPP aktiva adalah nol karena
sudah diakui pada saat itu.

Namun ketika atas dasar accrual maka besarnya DPP adalah sebesar nilai yang tercatat dari
biaya/penghasilan.

DPP aktiva
DPP aktiva adalah jumlah yang dapat dikurangkan, untuk tujuan fiskal, terhadap setiap
manfaat ekonomi (penghasilan) kena pajak yang akan diterima perusahaan pada saat
memulihkan nilai tercatat aktiva tersebut.

Apabila manfaat ekonomi (penghasilan) trsebut tidak akan dikenakan pajak maka DPP aktiva
adalah sama dengan nilai tercatat aktiva. Contoh:

 Mesin nilai perolehan 100. Untuk tujuan fiskal, mesin telah disusutkan sebesar 30 dan
sisa nilai buku dapat dikurangkan pada periode mendatang. Penghasilan mendatang dari
penggunaan aktiva merupakan obyek pajak. DPP aktiva tersebut adalah 70.
 Piutang bunga mempunyai nilai tercatat 100. Untuk tujuan fiskal, pendapatan bunga
diakui dengan dasar kas. DPP piutang adalah nihil.
 Piutang usaha mempunyai nilai tercatat 100. Pendapatan usaha terkait telah diakui untuk
tujuan fiskal. DPP piutang adalah 100.
 Pinjaman yang diberikan mempunyai nilai tercatat 100. Penerimaan kembali pinjaman
tidak mempunyai konsekuensi pajak. DPP pinjaman yang diberikan adalah 100.

DPP Kewajiban
DPP kewajiban adalah nilai tercatat kewajiban dikurangi dengan setiap jumlah yang dapat
dikurangkan pada masa mendatang. Contoh:

 Nilai tercatat beban yang masih harus dibayar (accured expenses) 100. Biaya tersebut
dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal dengan dasar kas. DPP-nya adalah nol.
 Nilai tercatat pendapatan bunga diterima dimuka 100. Untuk tujuan fiskal, pendapatan
bunga tersebut dikenakan pajak dengan dasar kas. DPP-nya adalah nol. • Nilai tercatat
beban masih harus dibayar (accured expense) 100. Untuk tujuan fiskal biaya tersebut
telah dikurangkan. DPP-nya adalah 100.
 Nilai tercatat beban denda yang masih harus dibayar 100. Untuk tujuan fiskal, beban
denda tersebut tidak dapat dikurangkan. DPPnya adalah 100.
 Nilai tercatat pinjaman yang diterima 100. Pelunasan pinjaman tersebut tidak mempunyai
konsekuensi pajak. DPP-nya adalah 100.

Di dalam PSAK ini juga diatur kaitannya dengan pengakuan aktiva atau kewajiban pajak
terkini. Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban.

Aktiva dan Kewajiban Pajak Tangguhan


Seperti yang dijelaskan di atas bahwa aktiva pajak tangguhan timbul karena beda temporer
yang dapat dikurangi artinya kemungkinan dapat mengurangi besarnya pajak di masa yang
akan datang.

Sedangkan kewajiban pajak tangguhan timbul karena beda temporer kena pajak artinya
kemungkinan dapat menambah besarnya pajak di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai