Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN

APOTEK 95
Jl. Maharaja Indra, Pangkalan Kerinci Kota, Kabupaten Pelalawan.

APOTIK 95
Oleh:

Boby Farsony 19811053

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

ANGKATAN XXXV

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2019

DAFTAR ISI
PROPOSAL STUDI
KELAYAKAN………………………………………………………………….......................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
RINGKASAN EKSEKUTIF...................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................................................
VISI DAN MISI APOTEK......................................................................................................................
A. Visi..............................................................................................................................................
B. Misi..............................................................................................................................................
ANALISIS SWOT DAN RENCANA STRATEGI.................................................................................
A. Analisis SWOT............................................................................................................................
B. Rencana Strategi..........................................................................................................................
ANALISIS TEKNIS................................................................................................................................
A. Peta lokasi....................................................................................................................................
B. Desain interior dan eksterior........................................................................................................
C. Jenis produk.................................................................................................................................
ANALISIS PASAR.............................................................................................................................
A. Lokasi..........................................................................................................................................
B. Potensi pasar................................................................................................................................
ANALISIS MANAJEMEN.....................................................................................................................
A. Bentuk Badan Usaha....................................................................................................................
B. Struktur organisasi.......................................................................................................................
C. Jenis pekerjaan.............................................................................................................................
D. Jumlah kebutuhan tenaga kerja....................................................................................................
E. Program kerja..............................................................................................................................
ANALISIS KEUANGAN.......................................................................................................................
A. Modal..........................................................................................................................................
1. Modal Tetap.................................................................................................................................
2. Rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun ke-1 (RAPB tahun I)......................................
3. Perkiraan laba rugi tahun ke-1.....................................................................................................
KESIMPULAN.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................
RINGKASAN EKSEKUTIF

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktik kefarmasian


oleh apoteker yang berorientasi pada pasien dan bisnis. Tujuannya adalah mengoptimalkan
penggunaan obat secara rasional sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Apotek 95
merupakan apotek perseorangan dengan sumber modal dari seorang apoteker. Pemilihan lokasi
apotek sahabat adalah di daerah daerah pangkalan kerinci karena tempat tersebut dekat dengan
pusat perbelanjaan dan klinik pelayanan kesehatan. Modal yang digunakan sebesar Rp
408,506,400 dengan rincian modal tetap Rp 227,256,400, modal berjalan Rp 125,459,159, dan
modal berjalan Rp 55,790,841. Perkiraan PBP, ROI, dan BEP adalah PBP 3 tahun, persentase ROI
33.34%, dan persentase BEP adalah Rp.50.563.004. Kesimpulan dari studi kelayakan pendirian
Apotek Sahabat dengan hasil analisis yang telah dilakukan, Apoteker dipandang layak untuk
menjalankan kerja profesinya dan dengan melihat aspek-aspek yang ada apotek ini dapat
dinyatakan layak untuk didirikan.
II. PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang karena setiap aspek kehidupan
berhubungan dengan kesehatan. Kesehatan juga mendukung keberhasilan dalam pembangunan
nasional. Salah satu upaya mendukung pembangunan di bidang kesehatan adalah pendirian
apotek yang bertujuan untuk menunjang kesehatan masyarakat. Menurut Permenkes Nomor 73
Tahun 2016 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktik
kefarmasian oleh apoteker. Pelayanan kefarmasian sendiri adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien (masyarakat) yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Salah satu standar kompetensi apoteker adalah melakukan upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan apotek mampu mempromosikan kesehatan
bagi masyarakat di sekitar apotek sehingga kesadaran akan pola hidup sehat dan derajat
kesehatan masyarakat menjadi meningkat. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1332/Menkes/SK/X/2003 seorang apoteker bertanggung jawab atas pengelolaan apotek,
sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Pelayanan kefarmasian di apotek berorientasi pada pasien dengan tujuan
mengoptimalkan penggunaan obat secara rasional, sehingga apoteker berkewajiban memiliki
keterampilan, pengetahuan dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien atau
masyarakat. Selain itu, apoteker juga bertanggungjawab atas pengelolaan apotek dan
keseimbangan antara aspek klinis dan ekonomis demi kepentingan pasien sehingga pelayanan
obat ke masyarakat menjadi terjamin keamanan, kualitas maupun kuantitas dan masyarakat bisa
mendapatkan obat sesuai kemampuan ekonominya.
Apotek mempunyai dua fungsi yaitu sebagai tempat pelayanan kesehatan dan bisnis.
Sebagai penyedia layanan kesehatan, apotek berfungsi menyediakan obat‐obatan yang
dibutuhkan masyarakat untuk mencapai kesehatan yang optimal. Sedangkan sebagai institusi
bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan tanpa mengabaikan keselamatan pasien.
Cara menyeimbangkan fungsi apotek dari segi bisnis dan pelayanan salah satunya dengan
membentuk apotek sebagai tempat yang nyaman, leluasa, serta ramah dengan pasien atau
masyarakat.
III. VISI DAN MISI APOTEK

A. Visi
Menjadi pilihan utama masyarakat sebagai penyedia pelayanan kefarmasian yang
berlandaskan islami dan menerapkan prinsip “No Pharmacist No Service” dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

B. Misi

1. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang berkualitas dan sesuai dengan syariat islam.
2. Menyediakan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan perbekalan kefarmasian lainnya yang
berkualitas, terjamin keasliannya, dan terjangkau bagi masyarakat.
3. Meningkatkan kesejahteraan pemilik dan seluruh karyawan yang bekerja di apotek
dengan menumbuhkan jiwa enterpreneurship.
4. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

C. Tujuan
1. Menyediakan pelayanan kefarmasian dan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat agar
tercapainya kesehatan yang optimal dengan menggunakan prinsip pengobatan rasional
2. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan kepada
masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,
khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.
3. Sebagai tempat bagi apoteker untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dalam
hal penerapan standar pelayanan kefarmasian di apotek, meliputi pengelolaan perbekalan
farmasi dan pelayanan klinis.
4. Sebagai tempat bagi apoteker untuk melakukan wirausaha dengan tetap mengutamakan
kepentingan masyarakat dan berpegang teguh pada prinsip kemanusian
IV. ANALISIS SWOT DAN RENCANA STRATEGI

A. Analisis SWOT
Metode analisis SWOT adalah metode yang digunakan dalam rencana pendirian
Apotek Kita. Dalam menyusun analisis SWOT didasarkan pada beberapa faktor yaitu faktor
kekuatan (Strength), faktor kelemahan (Weakness), faktor peluang (Opportunity), dan
tantangan (Threat).
1. Kekuatan (Strength)
a. Apotek buka setiap hari kecuali pada hari raya islam (idul fitri dan idul adha) dan hari
raya nasional.
b. Apotek buka mulai dari jam 07.00-22.00 wib.
c. Apotek berbasis pelayanan patient oriented dengan motto “No Pharmacist, No
Service,” dimana Apoteker selalu berada di Apotek dan terlibat langsung dalam
pelayanan kefarmasian.
d. Apotek menggunakan standar operasional yang sudah teruji.
e. Memiliki system manajemen yang mumpuni.
f. Apotek memiliki SDM yang kompeten, ramah, handal dan bersahabat.
g. Menyediakan obat-obat berkualitas dan terjangkau. Selain itu juga menyediakan
produk produk lain selain obat seperti kosmetik, skin care, dan makanan ringan.
h. Menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan berupa cek tekanan darah, gula darah,
kolesterol dan asam urat (cek komplit).
i. Menyediakan poster dan leaflet seputar kesehatan sebagai upaya promosi kesehatan.
j. Lokasi Apotek berada dipinggir jalan raya Maharaja Indra, kota Pangkalan Kerinci,
Kabupaten Pelalawan, dimana Apotek berdekatan dengan Dealer mobil Toyota,
klinik Nafisa, klinik Karya Medika, sekolah SMAN 1 Pangkalan Kerinci dan SPBU
pangkalan kerinci.
k. Menyediakan pelayanan konseling bagi pasien baik secara lansung maupun via
telfon, sms atau email.
2. Kelemahan (Weakness).
a. Lokasi yang berada dipinggir jalan raya Maharaja Indra, kota Pangkalan Kerinci,
Kabupaten Pelalawan dimana kecepatan kendaraan yang melaju cukup tinggi,
sehingga keberadaan apotek tidak disadari.
b. Belum memiliki pelanggan tetap karena merupakan Apotek baru yang belum dikenal
oleh masyarakat.
c. Apotek tidak buka selama 24 jam (hanya 15 jam).
d. Adanya Apotek competitor, yaitu 400 m terdapat Apotek Alhuda.
3. Peluang (Opportunities)
a. Lokasi Apotek berada dipinggir jalan raya Maharaja Indra, kota Pangkalan Kerinci,
Kabupaten Pelalawan, dimana Apotek berdekatan dengan Dealer mobil Toyota,
klinik Nafisa, klinik Karya Medika, sekolah SMAN 1 Pangkalan Kerinci dan SPBU
pangkalan kerinci.
b. Pola pengobatan masyarakat yang kini beralih pada pengobatan swamedikasi
merupakan peluang yang dimanfaatkan Apoteker dalam rangka pengabdian profesi.
Dimana Apoteker dapat melaksanakan KIE dalam rangka konseling, pemberian
informasi dan edukasi. Serta sebagai upaya Apoteker membangun kepercayaan
masyarakat dan menjadi sumber terpercaya bagi masyarakat terkait pengobatan.
c. Peluang untuk dapat berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan rekan sejawat
Apoteker dan juga tenaga kesehatan professional lain (Dokter,Dokter Gigi dan Dokter
Hewan).
d. Sebagian penduduk berada pada kelas sosial menengah kebawah dan menengah
dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang tinggi.
e. Bekerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta untuk layanan kesehatan dan
paket-paket promosi lainnya.
4. Ancaman (Threats)
a. Kesenjangan biaya antara Apotek dengan unit pelayanan kesehatan pemerintah dapat
dianggap sebagai ancaman bagi pertumbuhan Apotek.
b. Ancaman datang dari kompetitor yang cukup besar dan memiliki pelanggan tetap,
serta unit pelayanan kesehatan lain.
RENCANA STRATEGI
Strength Weakness

1. Apotek buka setiap hari 1. Belum memiliki pelanggan


kecuali pada hari raya tetap karena merupakan
islam dan hari raya Apotek baru yang belum
nasional. Buka mulai dari dikenal.
jam 07.00-22.00 wib. 2. Apotek tidak buka 24 jam
2. Berbasis pelayanan (15 jam).
patient oriented dengan 3. Adanya Apotek
motto “No Pharmacist, kompetitor.
No Service.” 4. Lokasi yang berada
3. Menyediakan fasilitas dipinggir jalan raya dimana
pemeriksaan kesehatan kecepatan kendaraan yang
berupa cek tekanan darah, melaju cukup tinggi,
gula darah, kolesterol dan sehingga keberadaan
asam urat. apotek tidak disadari.
4. Menyediakan pelayanan
konseling bagi pasien baik
secara lansung maupun
via telfon, sms atau email.
Opportunities S-O : W-O :

1. Pengobatan beralih pada 1. Apoteker selalu berada di 1. Memberikan pelayanan


Apotek dengan pelayanan yang ramah dan cepat
pengobatan swamedikasi.
berbasis patient oriented. kepada pasien
2. Dapat berkomunikasi
dengan rekan sejawat dan 2. Papan nama Apotek yang 2. Menyediakan pengecekan
besar dan desain apotek tekanan darah, gula darah,
tenaga kesehatan
yang menarik sehingga kolesterol dan asam urat.
professional lain.
mudah terlihat. 3. Branding sebagai apotek
3. Bekerjasama dengan
instansi pemerintah dan 3. Produk yang tidak hanya baru yang lengkap,
obat dan alat kesehatan nyaman, dan pelayanan
swasta untuk layanan
namun produklain selain ramah dengan apoteker
kesehatan dan paket
promosi. obat seperti perawatan yang senantiasa bisa
4. Peluang untuk dapat tubuh, kebutuhan sehari- ditemui, sehingga nantinya
berkomunikasi dan hari, minuman ringan, reputasi baik apotek akan
menjalin kerjasama dengan dan makanan ringan tersampaikan dari mulut
rekan sejawat Apoteker dan dengan harga terjangkau. ke mulut.
juga tenaga kesehatan 4. Ruang tunggu yang
professional lain (Dokter, nyaman dengan AC dan
Dokter Gigi dan Dokter TV.
Hewan). 5. Area parkir nyaman dan
gratis
Threat S-T W-T

1. Kesenjangan biaya antara 1. Menyediakan perbekalan 1. Memperkenalkan


Apotek dengan unit farmasi yang lengkap, keberadaan Apotek dengan
pelayanan kesehatan terjamin keasliannya dan adanya poster dan leaflet
pemerintah dan unit berkualitas sesuai dengan seputar kesehatan sebagai
pelayanan kesehatan pola kebutuhan kesehatan upaya promosi kesehatan.
swasta. masyarakat sekitar.
2. Ancaman datang
dari 2. Pelayanan konseling
kompetitor yang cukup secara lansung maupun
besar dan memiliki via telepon dan SMS yang
pelanggan tetap, serta unit tidak memiliki apotek
pelayanan kesehatan lain pesaing.
3. Pelayanan tes kesehatan
seperti tes kadar gula dara
sewaktu, asam urat dan
kolesterol.
V. ANALISIS TEKNIS
A. Peta lokasi

Gambar 5.1 Letak lokasi Apotek 95 dari Google Maps

Gambar 5.2 Letak lokasi Apotek 95 dari Google Earth


Gambar 5.3 Tampak depan lokasi Apotek 95 dari Google Street View

Gambar 5.4 Jalan depan lokasi Apotek 95 dari Google Street View
B. Desain Interior Dan Eksterior

Data pendukung :

1. Nama kecamatan : Pangkalan Kerinci


2. Alamat : Jl. Maharaja Indra, Pangkalan Kerinci Kota, Pelalawan
3. Kode Pos : 28654
4. Status tanah dan bangunan : Sewa/kontrak
5. Luas bangunan : ± 6,5 x 12 m
6. Luas parkir : ± 6,5 x 6 m
7. Harga sewa : Rp. 30.000.000/ tahun
: Rp. 150.000.000/ 5 tahun
VI. ANALISIS PASAR

A. Lokasi
Lokasi APOTEK 95 terletak di pusat keramaian kota pangkalan kerinci, tepatnya di Jl.
Maharaja Indra, Pangkalan Kerinci Kota, Kec. Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Lokasi
tersebut sangat strategis karena terletak di pinggir jalan raya dimana jln tersebut selalu ramai di
lewati kendaraan dan menjadi akses jalan satu-satunya untuk ke tempat lainya karena merupakan
jalan satu arah. Posisi apotek dekat dengan pusat perniagaan pasar pangkalan kerinci, Ramayana,
SMA dan SMP 1 pangkalan kerinci, SPBU, Dealer mobil Toyota, Klinik Nafisa, Klinik Karya
Medika, dan minimarket.

B. Potensi pasar
1. Kepadatan Penduduk
Apotek 95 terletak di kecamatan pangkalan kerinci, kota pangkalan kerinci
dengan jumlah penduduknya sebesar 24.336 orang.
2. Tingkat Sosial dan Ekonomi
Mayoritas penduduk Kota berprofesi sebagai wiraswata, petani palawija, petani
karet, Aparatur Sipil Negara (ASN), Guru, karyawan swasta dan pengurus rumah tangga
sehingga tingkat perekonomiannya tergolong menengah keatas dan menengah kebawah.
3. Tingkat Pendidikan
Penduduk kota pangkalan kerinci memiliki tingkat Pendidikan yang baik
mayoritas tamat SMA dan tamat S1 sehingga mayoritas masyarakat memiliki kesadaran
tinggi terkait pentingnya menjaga kesehatan.
4. Tingkat Keamanan
Lokasi cukup aman karna berada di pusat kota dan dekat dari polres kabupaten
pelalawan, pemukiman penduduk, tempat makan dan lokasi berada dipinggir jalan.
5. Jumlah pesaing
Pelayanan kesehatan lain yang dekat dengan daerah Apotek 95 diantaranya RS.
Amalia Medika (800 m), RS. Efarina (2 km), Klinik Karya medika (650 m) dan Klinik
Nafisa (100 m).
Apotek lain yang berada pada jarak 0-1 km antara lain:
1) Apotek Al-Huda 350 M
2) Apotek Prima 500 M
3) Apotek Sehat 500 M
4) Apotek Grawira Farma 600 M
5) Apotek Mandiri Jaya 700 M
6) Apotek Faradina Farma 850 M

Apotek lain yang berada pada jarak 1-2 km antara lain:

1) Apotek Pasena Farma 1,3 Km


2) Apotek Asy Syifa’ 1,4 Km
3) Apotek Yaki Siko 1,4 Km
6. Keterjangkauan
APOTEK 95 terletak di pusat keramaian kota pangkalan kerinci dan memiliki
akses transportasi yang mudah baik transportasi umum maupun pribadi. Lokasi tersebut
sangat strategis karena terletak di pinggir jalan raya dimana jln tersebut selalu ramai di
lewati kendaraan dan menjadi akses jalan satu-satunya untuk ke tempat lainya karena
merupakan jalan satu arah. Selain itu, sarana penyebrangan cukup lebar karena adanya
pelican crossing yang sering digunakan oleh anak sekolahan, maupun masyarakat
umumnya.
7. Prevalensi Penyakit
VII. ANALISIS MANAJEMEN
A. Bentuk Badan Usaha
Bentuk badan usaha Apotek Sahabat adalah perseorangan dengan sumber modal usaha
berasal dari 2 orang apoteker. Dengan pembagian persentase investasi 50% dan 50%.
Apoteker pemilik izin usaha diberikan kepada pemberi modal terbesar.

B. Struktur organisasi

Apoteker Pemegang SIA


Boby Farsony, S.Farm.,Apt

Apoteker Pendamping
Iswari Wulandari, S.Farm.,Apt

Tenaga Teknis Kefarmasian Admin/Akuntan


Syafa Auliah, S.farm Fitriah Ulfa Sari, S.Ak

Deskripsi sumber daya manusia (SDM) :


1. Apoteker Pemegang SIA : Boby Farsony, S.Farm.,Apt
SIPA : 447/6355/1257/I-22
2. Apoteker Pendamping :Iswari Wulandari, S.Farm.,Apt
SIPA : 448/1606/1212/I-21
3. Tenaga Teknis Kefarmasian : Syafa Auliah, S.farm
STRTTK : 19970530/STRTTK-33/2015/43676
4. Admin / akuntan : Fitriah Ulfa Sari, S.,Ak
C. Jenis pekerjaan
Sumber daya manusia (SDM) di Apotek Sahabat memiliki tugas yang berbeda-beda
sesuai dengan kompetensi masing-masing, yaitu :
1. Apoteker penanggung jawab
a. Membuat visi misi apotek.
b. Memimpin, bertanggung jawab dan mengawasi seluruh kegiatan dan
kelancaran pengelolaan Apotek.
c. Membuat serta menetapkan kebijakan dan SPO setiap fungsi kegiatan di
apotek.
d. Memberikan kesejahteraan pegawai dan membina hubungan baik antar sesama
pegawai, PBF dan lingkungan sekitar.
e. Menyusun dan mengatur jadwal shift, izin dan cuti masing-masing karyawan.
f. Berusaha untuk mendapatkan hasil sesuai rencana kerja, meningkatkan omset,
mengandakan pembelian yang tepat dan penekanan biaya langsung lainya.
g. Bertanggung jawab dalam melaksanakan seluruh kegiatan terkait SDM dan
logistik.
h. Melaksanakan kegiatan manajerial meliputi perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan
pelaporan.
i. Melakukan pencatatan dan pelaporan sediaan farmasi, bahan medis habis
pakai, dan alat kesehatan secara rutin dan lengkap ke sistem informasi
manajemen
2. Apoteker pendamping
a. Bertanggung jawab kepada Apoteker Penanggung Jawab.
b. Melakukan penyimpanan dan penataan display barang.
c. Mendokumentasikan resep (secara tertulis maupun secara sistem).
d. Bertanggung jawab melakukan stock opname.
e. Bertanggung jawab dalam melaksanakan seluruh kegiatan terkait pelayanan,
f. Bertanggung jawab mengantikan wewenang Apoteker Penanggung Jawab jika
Apoteker Penanggung Jawab tidak ada ditempat.
g. Melaksanankan kegiatan farmasi klinis melputi pengkajian resep, dispensing,
Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, home care, Pemantauan Terapi
Obat (PTO) dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
3. Tenaga teknis kefarmasian
a. Bertanggung jawab kepada apoteker pendamping.
b. Membantu tugas Apoteker dalam melaksanakan kegiatan pelayanan farmasi
klinik di apotek.
c. Membantu tugas apoteker dalam melakukan penyimpanan dan stock opname.
4. Admin dan akuntan
a. Bertanggung jawab kepada Apoteker Penanggung Jawab.
b. Melakukan input transaksi ke sistem.
c. Membuat laporan keuangan mingguan yang terdiri dari :
1. Laporan penjualan minggguan
2. Laporan keuangan (masuk dan keluar)
d. Membuat laporan keungan bulanan yang terdiri dari :
1. Laporan laba rugi
2. Neraca
3. Lampiran-lampiran (piutang, penjualan, persediaan)

D. Jumlah kebutuhan tenaga kerja


Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor pendukung terpenting dalam
terselengaranya pelayanan kefarmasian di Apotek. Kegiatan pelayanan kefarmasian di
apotek dilakukan oleh Apoteker yang dapat dibantu oleh Asisten Apoteker. Apotek
sahabat dalam penyelengaraannya membutuhkan 6 tenaga kerja, dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 9.1 Tenaga Kerja

No Jabatan Pendidikan Terakhir Jumlah

1 Apoteker Pemegang SIA Apoteker 1

2 Apoteker Pendamping Apoteker 1

3 Tenaga teknis kefarmasian D3/ S1 Farmasi 1

4 Akuntan/Akuntan S1 Farmasi 1
Jumlah tenaga kerja diatas ditentukan berdasarkan hari dan jam kerja :
a. Jam operasional Apotek Sahabat selama 15 jam
b. Hari kerja senin-minggu dengan jam kerja dibagi menjadi 2 shift, yaitu shift
pertama pukul 07.00-15.00 WIB dan shift kedua pukul 14.00-22.00 WIB.

E. Program kerja

Program kerja Apotek Sahabat untuk mencapai sasaran meliputi :


1. Pembagian pekerjaan sesuai dengan kompetensinya masing-masing
2. Pelayanan kefarmasian dilakukan selama 16 jam, dengan pembagian jam kerja
sebagai berikut :
 Shift pertama pukul 07.00-14.00 WIB
 Shift kedua pukul 14.00-22.00 WIB
3. Melakukan pelayanan kefarmasian oleh Apoteker dan menerapkan prinsip 5S
(senyum, salam, sapa, sopan, santun)
4. Melakukan promosi Apotek, kesehatan dan sediaan farmasi melalui kerja sama
dengan karang taruna setempat dan melalui media sosial (instagram, Grup wa).
VIII. ANALISIS KEUANGAN

1. Modal
Aspek Modal merupakan jenis modal yang harus dimiliki di awal usaha dengan
penggunaan jangka panjang. Dalam studi kelayakan, Apotek 95 membutuhkan dana sebesar
Rp 408,506,400,- untuk kebutuhan sewa bangunan selama 5 tahun, renovasi bangunan,
perlengkapan dan inventaris apotek, perlengkapan penunjang, dan biaya perizinan. Adapun
jumlah pengeluaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

a. Modal Tetap
No Uraian Harga
1 Sewa Bangunan (5 Tahun) Rp 150,000,000
2 Renovasi Bangunan Rp 12,500,000
3 Perlengkapan dan Inventaris Apotek Rp 59,800,000
4 Perizinan Rp 3,000,000
5 Perlengkapan Administrasi Rp 1,956,400
TOTAL Rp 227,256,400

b. Modal Berjalan
No Uraian Harga
1 Pengadaan Obat Rp 54,209,159
2 Biaya Tetap Operasional Tahunan Rp 71,250,000
TOTAL PER TAHUN Rp 125,459,159
TOTAL PER BULAN Rp 10,454,930

c. Total Modal
No Uraian Harga
1 Modal Tetap Rp 227,256,400
2 Modal Berjalan Rp 125,459,159
TOTAL Rp 352,715,559

d. Modal cadangan
No Uraian Harga
1 Target penjualan ( Omset) Rp 55,000,000
2 Persediaan Perkiraan Rp 110,000,000
3 Biaya Pengadaan Obat Rp 54,209,159
modal Cadangan Rp 55,790,841
e. Total Investasi
N
o Jenis Modal Nominal
1 Modal Tetap Rp 227,256,400
2 Modal Berjalan Rp 125,459,159
3 Modal Cadangan Rp 55,790,841
Total Modal Rp 408,506,400

2. Uraian Pembiayaan
Uraian pembiayaan menggambarkan jumlah pengeluaran apotek di awal dan gambaran
pengeluaran setiap tahun, serta jumlah investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan
Apotek 95.
A. Modal Tetap
a. Renovasi Bangunan
N Jumla Satu Jumlah
Item Harga
o. h an Harga
Neon Box Large Rp Rp
1 1 Set
+ Tiang 6,000,000 6,000,000
Rp Rp
2 Brand Board 1 Pcs
1,500,000 1,500,000
Rp Rp
3 Sekat Ruangan 5 Set
200,000 1,000,000
Kale Rp Rp
4 Cat Ruangan 5
ng 150,000 750,000
Rp Rp
5 Lampu 10 Set
75,000 750,000
Biaya Tukang (3 Oran Rp Rp
6 4
Hari) g 350,000 1,400,000
Dana Rp Rp
7 1 Set
Kondisional 1,100,000 1,100,000
Rp
TOTAL 12,500,00
0

b. Perlengkapan dan Inventaris Apotek


N Jum Satu Jumlah
Item Harga
o. lah an Harga
Rp
AC Sharp Eco Rp
1 2 Set 2,500,00
Friendly 5,000,000
0
2 Alat Medical 1 Set Rp Rp
1,000,00
Check Up 1,000,000
0
Rp
3 Alat Kebersihan 1 Set Rp 100,000
100,000
Perlengkapan Rp Rp
4 3 Set
Sholat 120,000 360,000
Pot Salep (Semua
5 50 Botol Rp 1,000 Rp 50,000
Ukuran)
Rp
6 Dispenser 2 Pcs Rp600,000
300,000
Compendia (ISO Rp
7 2 Pcs Rp 240,000
& MIMS) 120,000
Perangkat Kaca Rp Rp
8 1 Set
Lab 500,000 500,000
Rp Rp
9 Blender 1 Set
200,000 200,000
1 Rp Rp
Mortir Stamper 4 Set
0 75,000 300,000
1 Rp Rp
Galon 2 Pcs
1 50,000 100,000
1 Rp Rp
Genset 1 Set
2 200,000 200,000
Rp
1 Rp
HP ASUS 4/64 1 Pcs 2,000,00
3 2,000,000
0
Rp
1 Rp
Etalase 8 Set 4,000,00
4 32,000,000
0
Rp
1 Lisen Rp
Software SIM 1 5,000,00
5 si 5,000,000
0
Rp
1 Rp
Komputer 2 Set 2,000,00
6 4,000,000
0
1 Rp Rp
Tablet Kasir 2 Set
7 500,000 1,000,000
1 Rp Rp
Printer 2 Set
8 500,000 1,000,000
1 Rp Rp
Power Supply 2 Set
9 300,000 600,000
2 Rp Rp
Rak 5 Set
0 50,000 250,000
2 Rp Rp
Meja 5 Set
1 100,000 500,000
2 Rp Rp
Timbangan 2 Set
2 400,000 800,000
2 Rp Rp
Stabilizer dan UPS 2 Set
3 500,000 1,000,000
2 Bung Rp Rp
Kapsul Kosong 4
4 kus 50,000 200,000
2 Rp Rp
Bag Puyer 1 Set
5 100,000 100,000
2 Termometer Rp Rp
1 Set
6 Ruangan 300,000 300,000
Rp
2 Rp
Table Set 1 Set 2,000,00
7 2,000,000
0
2 Gondola Rp Rp
1 Set
8 Tambahan 400,000 400,000
Rp
TOTAL
59,800,000

c. Perizinan Apotek
N Juml Satua Jumlah
Item Harga
o. ah n Harga
Administrasi Rp
1 2 Set Rp 800,000
Apotek 400,000
Biaya SIA dari Rp
2 1 Pcs Rp 200,000
IAI 200,000
Iuran Anggota Rp
3 2 Set Rp 500,000
IAI 250,000
Akta APA & Rp Rp
4 2
APING 750,000 1,500,000
Rp3,000,0
TOTAL
00

d. Perlengkapan Administrasi
Harga
No Uraian Jumlah satuan Harga Total
Satuan
1 Buku Defekta 1 buah Rp 13,000 Rp 13,000
Buku catatan narkotikaa
2 1 buah Rp 15,000 Rp 15,000
dan psikotropika
3 Blanko salinan resep 3 pak Rp 30,000 Rp 90,000
Blanko pesanan obat
4 5 pak Rp 50,000 Rp 250,000
biasa
Blanko pesanan obat-obat
5 5 pak Rp 50,000 Rp 250,000
tertentu
Blanko pesanan
6 5 pak Rp 50,000 Rp 250,000
psikotropik
7 Blanko pesanan prekursor 5 pak Rp 50,000 Rp 250,000
8 Blanko pesanan narkotika 5 pak Rp 50,000 Rp 250,000
9 Blanko Kartu Stok 5 pak Rp 5,000 Rp 25,000
10 Blanko Nota 2 paket Rp 160,000 Rp 320,000
11 Clipper 2 pak Rp 2,500 Rp 5,000
12 Etiket putih 500 lembar Rp 100 Rp 50,000
13 Etiket biru 500 lembar Rp 100 Rp 50,000
14 Gunting 2 buah Rp 5,500 Rp 11,000
15 Isi Stapless 3 buah Rp 3,000 Rp 9,000
16 Kalkulator 1 buah Rp 50,000 Rp 50,000
17 Straples 1 buah Rp 5,900 Rp 5,900
18 Stempel Apotek 1 buah Rp 35,000 Rp 35,000
19 Tinta Pad Stampel 1 buah Rp 12,000 Rp 12,000
20 Punch hole 1 buah Rp 15,500 Rp 15,500
TOTAL Rp 1,956,400

B. Modal berjalan

a. Pengadaan Obat
No. Item Jumlah Satuan Harga Jumlah Harga
1 Over The Counter 1 Bulan Rp 9,266,523 Rp 9,266,523
2 Obat Keras 1 Bulan Rp 8,339,871 Rp 8,339,871
3 Alat Kesehatan 1 Bulan Rp 5,791,577 Rp 5,791,577
4 Lain-Lain 1 bulan Rp 3,706,609 Rp 3,706,609
TOTAL Rp 27,104,580

b. Biaya Operasional

Gaji karyawan
Jumla
No Item Satuan Harga Jumlah Harga
h
1 Gaji APA 12 Bulan Rp 2,100,000 Rp 25,200,000
2 Gaji APING 12 Bulan Rp 1,650,000 Rp 19,800,000
4 Gaji TTK (1 Orang) 12 Bulan Rp 900,000 Rp 10,800,000
Bulan Rp 4,650,000  
Total Rp 55,800,000
Biaya lain lain
1 Listrik 12 Bulan Rp 350,000 Rp 4,200,000
2 Air 12 Bulan Rp 150,000 Rp 1,800,000
3 Internet dan telfon 12 Bulan Rp 400,000 Rp 4,800,000
4 Administrasi 12 Bulan Rp 150,000 Rp 1,800,000
5 Rumah Tangga 12 Bulan Rp 100,000 Rp 1,200,000
6 Transportasi 12 Bulan Rp 100,000 Rp 1,200,000
Bulan Rp 1,250,000  
Total Rp 10,800,000
Biaya operasional perbulan Rp 5,900,000  
Biaya operasional pertahun   Rp 66,600,000
  THR 1 Bulan Rp 387,500  
  THR 1 Tahun Rp 4,650,000  
Total Biaya Operasional Per Bulan + THR Rp 6,287,500
Total Biaya Operasional Per Tahun + THR Rp 71,250,000
c. Biaya Penyusutan
No
Item Jumlah Satuan Harga Jumlah Harga
.
1 Penyusutan Bangunan 12 Bulan Rp 2,500,000 Rp 30,000,000
Penyusutan
2 12 Bulan Rp 996,667 Rp 11,960,000
Perlengkapan
3 Penyusutan Perizinan 12 Bulan Rp 50,000 Rp 600,000
Rp
Total penyusustan perbulan
3,546,667
Total penyusutan pertahun Rp 42,560,000

3. Rencana Pendapatan
Target Pendapatan perhari adalah rencana perkiraan jumlah minimal yang akan
didapatkan oleh apotek dari masing-masing sediaan farmasi dan alat kesehatan perhari.
Berikut adalah tabel rencana pendapatan perhari untuk Apotek 95.
Proyeksi keuntungan dan penjualan
Rata -
Jumlah Harga % Rencana
No Pendapata Pendapatan rata
Jenis Obat order Satuan Penjuala margin /
. n / hari / bulan margi
per hari (Rata-rata) n keuntungan
n
1 OTC 20 Rp 10,000 Rp 200,000 Rp 5,200,000 34% 1.1 0.38
2 OWA 8 Rp 10,000 Rp 80,000 Rp 2,080,000 14% 1.2 0.16
3 Resep Dokter 4 Rp 25,000 Rp 100,000 Rp 2,600,000 17% 1.25 0.21
4 Alat kesehatan 8 Rp 10,000 Rp 80,000 Rp 2,080,000 14% 1.1 0.15
5 Cek Kesehatan 3 Rp 15,000 Rp 45,000 Rp 1,170,000 8% 1.2 0.09
6 lain-lain 8 Rp 10,000 Rp 80,000 Rp 2,080,000 14% 1.1 0.15
Rp
Total 51 Rp 585,000 100%
15,210,000
Margin gabungan 1.15
Margin setelah Pajak Finansial 0,5% 1.142
4. Rencana Pendapatan Bulanan
Target Pendapatan perbulan adalah perkiraan pendapatan perbulan dari penjualang
sediaan farmasi, dan alat kesehatan dengan estimasi mengalami kenaikan 10% setiap bulannya .
Berikut adalah tabel rencana pendapatan perbulan untuk Apotek 95.
jenis
bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6
pendapatan
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Resep
2,600,000 2,860,000 3,146,000 3,460,600 3,806,660 4,187,326
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
OWA
2,080,000 2,288,000 2,516,800 2,768,480 3,045,328 3,349,861
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
OTC
5,200,000 5,720,000 6,292,000 6,921,200 7,613,320 8,374,652
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ALKES
2,080,000 2,288,000 2,516,800 2,768,480 3,045,328 3,349,861
Cek Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Kesehatan 1,170,000 1,287,000 1,415,700 1,557,270 1,712,997 1,884,297
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
lain lain
2,080,000 2,288,000 2,516,800 2,768,480 3,045,328 3,349,861
Total Per Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan 15,210,000 16,731,000 18,404,100 20,244,510 22,268,961 24,495,857
Total Per
Rp 325,254,956
Tahun

Total item
bulan 7 bulan 8 bulan 9 bulan 10 bulan 11 bulan 12
Per Tahun
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
4,606,059 5,066,664 5,573,331 6,130,664 6,743,730 7,418,103 55,599,138
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3,684,847 4,053,332 4,458,665 4,904,531 5,394,984 5,934,483 44,479,310
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
9,212,117 10,133,329 11,146,662 12,261,328 13,487,461 14,836,207 111,198,276
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3,684,847 4,053,332 4,458,665 4,904,531 5,394,984 5,934,483 44,479,310
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2,072,726 2,279,999 2,507,999 2,758,799 3,034,679 3,338,147 25,019,612
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
3,684,847 4,053,332 4,458,665 4,904,531 5,394,984 5,934,483 44,479,310
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
26,945,443 29,639,987 32,603,986 35,864,384 39,450,823 43,395,905
5. Estimasi Pendapatan Per 5 Tahun

Jenis
Tahun 4 + Tahun 5 +
Pendapata Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 + 10%
10% 10%
n
Rp Rp
Resep Rp 55,599,138 Rp 89,017,241 Rp 97,918,965
107,710,862 118,481,948
OWA Rp 44,479,310 Rp 71,213,793 Rp 78,335,172 Rp 86,168,690 Rp 94,785,558
Rp Rp Rp
OTC Rp 178,034,482 Rp 195,837,930
111,198,276 215,421,724 236,963,896
ALKES Rp 44,479,310 Rp 71,213,793 Rp 78,335,172 Rp 86,168,690 Rp 94,785,558
Cek
Rp 25,019,612 Rp 40,057,759 Rp 44,063,534 Rp 48,469,888 Rp 53,316,877
Kesehatan
lain lain Rp 44,479,310 Rp 71,213,793 Rp 78,335,172 Rp 86,168,690 Rp 94,785,558
Rp Rp Rp
Total Rp520,750,861 Rp 572,825,947
325,254,956 630,108,542 693,119,396

6. Total Pendapatan Per Bulan dan Break Event Point (BEP)


Total Pendapatan Perbulan ini merupakan gambaran untuk memperoleh tercapainya nilai
BEP untuk Apotek Kondang Sehat. Berdasarkan perhitungan didapatkan BEP Apotek 95 sebesar
Rp. Rp.50.563.004,-. Mengacu pada rencana pendapatan perbulan (terlampir). BEP dicapai pada
tahun kedua. Hasil ini menunjukan kemampuan apotek dalam BEP terbilang layak karena BEP
tercapai mulai tahun ke 2.
Biaya
Bula Pendapatan Laba kotor Laba bersih
HPP operasional
n (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
1 Rp 15,210,000 Rp 13,318,639 Rp 1,891,361 Rp 6,287,500 -Rp 4,396,139
2 Rp 16,731,000 Rp 14,650,503 Rp 2,080,497 Rp 6,287,500 -Rp 4,207,003
3 Rp18,404,100 Rp 16,115,554 Rp 2,288,546 Rp 6,287,500 -Rp 3,998,954
4 Rp20,244,510 Rp 17,727,109 Rp 2,517,401 Rp 6,287,500 -Rp 3,770,099
5 Rp 22,268,961 Rp19,499,820 Rp 2,769,141 Rp 6,287,500 -Rp 3,518,359
6 Rp 24,495,857 Rp 21,449,802 Rp 3,046,055 Rp 6,287,500 -Rp 3,241,445
7 Rp 26,945,443 Rp 23,594,782 Rp 3,350,661 Rp 6,287,500 -Rp 2,936,839
8 Rp 29,639,987 Rp 25,954,260 Rp 3,685,727 Rp 6,287,500 -Rp 2,601,773
9 Rp 32,603,986 Rp 28,549,686 Rp 4,054,299 Rp 6,287,500 -Rp 2,233,201
10 Rp 35,864,384 Rp 31,404,655 Rp 4,459,729 Rp 6,287,500 -Rp1,827,771
11 Rp 39,450,823 Rp 34,545,120 Rp 4,905,702 Rp 6,287,500 -Rp 1,381,798
12 Rp 43,395,905 Rp 37,999,633 Rp 5,396,273 Rp 6,287,500 -Rp 891,227
Total Rp 325,254,956 Rp 284,809,564 Rp 40,445,392 Rp 75,450,000 -Rp 35,004,608

Break Event Point (BEP)

Biaya Operasional Bulanan


BEP=
HPP Perbulan
1−
Pendapatan Perbulan

Rp. 6.287 .500


¿ =Rp . 50.563.004 ,−¿
Rp . 23.734130
1−
Rp . 27.104 .580

Dari Nilai tersebut maka dapat dikatakan jumlah minimal pendapatan tiap bulan agar
pembangunan apotek tidak mengalami kerugian adalah : Rp.50.563.004,-/bulan yang di
estimasikan tercapai pada tahun 2.

7. Pendapatan Tahunan dan Analisis


Pendapatan tahunan digunakan untuk mencari nilai Return of Investment (ROI), Net
Profit Margin (NPM), dan Payback Period (PP). Ketiga parameter tersebut dapat
menunjukkan prospek keuntungan apotek tahunan terhadap total omset dan total investasi modal
sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk melihat kelayakan investasi dan peluang
keuntungan. Serta dapat diprediksi waktu kembali nya modal berdasarkan akumulasi keuntungan
dalam periode Apotek 95.

Uraian Tahun Ke-1 Tahun Ke-2 Tahun Ke-3 Tahun Ke-4 Tahun Ke-5
Total Rp Rp Rp Rp Rp
Modal/Investasi 408,506,400 408,506,400 408,506,400 408,506,400 408,506,400
Rp Rp Rp Rp Rp
Pendapatan
325,254,956 520,750,861 572,825,947 630,108,542 693,119,396
Rp Rp Rp Rp Rp
HPP
284,809,564 313,290,520 344,619,572 379,081,529 416,989,682
Rp Rp Rp Rp Rp
Laba kotor
40,445,392 207,460,341 228,206,375 251,027,013 276,129,714
Biaya Rp Rp Rp Rp Rp
Operasional 71,250,000 71,250,000 71,250,000 71,250,000 71,250,000
-Rp Rp Rp Rp Rp
Laba Bersih
30,804,608 136,210,341 156,956,375 179,777,013 204,879,714
Jumlah laba -Rp Rp Rp Rp Rp
30,804,608 105,405,733 262,362,109 442,139,121 647,018,835
ROI 33.34% 38.42% 44.01% 50.15%
NPM 26.16% 27.40% 28.53% 29.56%
PBP (Tahun) 3.00 2.60 2.27 1.99

a. Return Of Investment (ROI)

Laba Bersih
ROI= x 100 %
Total Investasi

Rp. 136,210,341
¿ X 100 %=33.34 %
Rp . 408,506,400

Nilai ROI menunjukan kemampuan laba bersih dalam memenuhi modal awal. Dari nilai
ROI pada tahun kedua tersebut dapat disimpulkan bahwa pembangun Apotek 95 layak untuk
dibangun, karena memiliki nilai keuntungan yang dimana parameter nilai minimal ROI ialah :
33.34% pada tahun kedua serta meningkat hingga 50.15% pada tahun ke lima.

b. Net Profit Margin (NPM)


Laba Bersih
NPM= X 100 %
Omset Total

Rp . 136,210,341
¿ X 100 %=26.16 %
Rp . 520,750,861

Nilai NPM menunjukan persen margin keuntunngan laba bersih dari omset total dalam
satu tahun, NPM Apotek 95.

c. Pay back Period (PBP)


Defisit Modal
PBP=Tahun recovery +
laba Bersih

Rp . 408,506,400
¿ = 3 Tahun.
Rp. 136,210,341
KESIMPULAN

Hasil studi kelayakan untuk pendirian APOTEK 95 yang berlokasi di Jl. Maharaja Indra,
Pangkalan Kerinci Kota, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau dapat
dikatakan layak. Dengan hasil analisis tersebut Apoteker dipandang layak untuk menjalankan
kerja profesinya dan dengan melihat aspek-aspek yang ada, APOTEK 95 ini dapat dinyatakan
layak untuk didirikan.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 2009, Kode Etik Apoteker Indonesia dan Implementasi- Jabaran Kode Etik, IAI,
Jakarta.
Depkes RI, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/ Menkes/ SK/
X/ 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 922/ Menkes/ Per/ X/ 1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai