S
C
R
I
P
T
Written by :
Arman suryani
bobby farsony
ghina nur
jannah
muhammad farid
sarindang
draft fix by :
satria dwi
setiawan
Aktor : Ghina
Dubber : Scene yang pertama yaitu pengenalan alat gelas. Alat gelas ini merupakan alat
yang berada di laboratorium yang terbuat dari kaca
Dubber : Alat Gelas yaitu yang pertama gelas beaker ;
Gelas Beaker yang dimana berfungsi sebagai tempat larutan
Actor : Memegang gelas beaker sambil menuangkan larutan berupa aquadest
Dubber: Alat gelas yang ke 2 ;
Gelas Arloji digunakan untuk menimbang zat dalam bentuk padatan
Actor : Memegang gelas arloji dan sambil menimbang Nacl
Dubber : Alat gelas yang ke 3 ;
Gelas Ukur untuk mengukur volume untuk cara membacanya dengan cara melihat
meniskus
Actor : Memegang gelas ukur sambil menuangkan larutan berupa aquadest dan melihat
meniskus
Dubber: Alat gelas yang ke 4 ;
Buret untuk mengalirkan larutan standar pada saat titrasi
Actor : Memasukan larutan NaOH untuk menitrasi
Dubber: Alat gelas yang ke 5 ;
Erlenmeyer untuk meletakkan larutan yang akan di titrasi
Actor : memasukan larutan indikator PP untuk dititrasi
Dubber: Alat gelas yang 6 ;
Corong pisah untuk memisahkan dua lapisan larutan pada proses ekstraksi
Actor: Menuangkan fase air dan fase minyak untuk dipisahkan
Dubber : Alat gelas yang 7 ;
Corong untuk memisahkan larutan dari zat pengotornya
Actor : Menuangkan ekstrak yang akan disaring dan dimasukkan kedalam corong
Dubber: Alat gelas yang 8 ;
Piknometer untuk mengukur nilai masa jenis atau densitas dari fluida
Actor : menimbang piknometer kosong kemudian di isi dengan minyak sampai dibawah
leher pikno lalu ditimbang pikno yang berisi minyak tersebut dicatat hasilnya (itulah masa
jenisnya)
Dubber : Alat gelas yang 9
Pipet tetes untuk mengambil suatu zat cair dalam jumlah kecil (pertetes)
Actor : Mengambil larutan menggunakan pipet tetes berupa aquadest dimasukkan kedalam
beaker gelas kosong sebanyak 3 tetes
Dubber : Alat gelas yang 10 ;
Pipet ukur untuk memindahkan larutan kedalam suatu wadah dengan berbagai ukuran
volume. Untuk ukuran volume pada pipet ukur yang palimg besar adalah pipet ukur
dengan volume 50 ml. (Yang sebelumnya sudah terpasang propipet atau pipet pump untuk
menyedot larutan)
Actor : Mengambil larutan menggunakan pipet ukur
Dubber : Alat gelas yang 11 ;
Pipet volume mempunyai bentuk yang berbeda dengan pipet lainnya dengan bentuk
menggelembung ditengahnya bentuk yang menggelembung berfungsi untuk mengambil
larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang
menggelembung (gondok) pada bagian tengan pipet. (Yang sebelumnya sudah terpang
propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan)
Actor : Mengambil larutan menggunakan pipet volume
Dubber : Alat gelas yang 12 ;
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikann bahan kimia, dan tempat
menumbuhkan mikroorganisme
Actor : Memasukkan larutan diteteskan dengan indikator dragendroff hingga berwarna
kuning atau orange
Dubber : Untuk Scene selanjutnya yaitu pengenalan alat non gelas. Alat non gelas ini
merupakan alat yang berada di laboratorium yang tidak terbuat dari kaca
Aktor : Obby
Actor 1 : “melakukan uji Spektrofotometer Uv- Vis dengan memasukan sampel kedalam
spektrofotometer Uv-Vis ”.
Y = bX + a
PENGENCERA
Aktor : Arman
BERLOKASI DI LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI UII
Dubber : Di tambahkan pelarut pada labu ukur yang berisi sampel sampai tanda batas.
SCENE 4
Aktor : Satria
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai
berikut.
Jika menggunakan ketetapan kolom A boleh 2 tablet yang menyimpang dari bobot
rata – rata
Jika menggunakan ketetapan kolom B tidak boleh ada tablet yang menyimpang dari
bobot rata – rata
Ex : diketahui berat tablet yang diinginkan setelah dikempa adalah 100 mg,
sedangkan berat rata-rata tablet adalah 104 mg.
kolom A
10 % x 104 mg = 10,4 mg
104 mg - 10,4 = 93,6
104 + 10,4 = 114,4 mg
Range = 93,6 sampai dengan 114 mg (boleh satu tablet menyimpang)
Kolom B
20 % x 104 mg = 20,8 mg
104 mg - 20,8 = 83,2
104 + 20,8 = 124,8 mg
Range = 83,2 sampai dengan 124,8 mg (tidak boleh ada tablet menyimpang)
Timbangan obat:
Ada 3 macam timbangan obat yang meliputi:
Kepekaan adalah tambahan bobot maksimum yang diperlukan pada satu piring
timbangan, setelah keduanya diisi muatan maksimum, menyebabkan ayunan jarum
timbangan tidafk kurang dari 2 mm tiap dm panjang jarum.
Timbangan Analitik
Timbangan analitik merupakan peralatan dalam prosedur analisis yang digunakan untuk
penentuan bobot suatu bahan.
Timbangan analitik berdasarkan ketelitiannya dibagi atas
1. Timbangan analitik, dengan ketelitian 0,1 mg
2. Timbangan semi mikro, dengan ketelitian 0,01 mg
3. Timbangan mikro, dengan ketelitian 0,001 mg
4. Timbangan ultra mikro, dengan ketelitian, 0,0001 mg.
SCENE 5
Aktor : Adit
ANALISIS KUALITATIF
Actor 1 : “sambil mengambil sampel yang tersedia”
Dubber : Diambil sampel ekstrak dan standar yang telah tersedia.
Ditotolkan sampel atau standar tidak dari bawah plat KLT tetapi dari garis yang
telah dibuat. Dipastikan bahwa penggaris tidak mengenai plat KLT yang terelusi.
Actor 1 : “sambil mentotolkan hasil ekstrak dan standar pada plat KLT”
Dubber : Hasil ekstrak dan standar kemudian ditotolkan pada plat KLT sebanyak 3 totolan
dengan volume 2 ul dan dibandingkan dengan standar.
Pada analisis kualitatif, jumlah penotolan tidak harus 3x, jadi yang penting
totolannya dapat dilihat dengan Sinar UV. Sedangkan pada analisis kuantitatif
harus mengetahui berapa volume yang ditotolkan dan berapa konsentrasi
standarnya.
Dibandingkan hasil dari Rf Standar dan Rf Sampel. Apabila ada nilai Rf yang
mendekati atau sama, berarti sampel mengandung standar. Sedangkan apabila Rf
nya tidak ada yang sama berarti sampel tidak mengandung standar.
ANALISIS KUANTITATIF
Actor 1 : “sambil mentotolkan hasil ekstrak dan standar pada plat KLT”
Dubber : Hasil ekstrak dan standar kemudian ditotolkan pada plat KLT sebanyak 3 totolan
dengan volume 2 ul dan dibandingkan dengan standar.
SCENE 6
UJI STERILITAS DAN PENGUKURAN DIAMETER PENGHAMBATAN DENGAN
PAPER DISK
Aktor : Ghina dan Adnan
Dubber : Pengujian sterilitas dilakukan menggunakan sampel insto yang dimana insto nama
merk obat tetes mata. Obat tetes mata ini merupakan sediaan steril untuk memastikan
sterilitas dengan cara melihat AKK dan ALT pada sampel. AKK (Angka Kapang Khamir)
merupakan jumlah kapang dan khamir yang terdapat dalam suatu produk dan ALT (Angka
lempeng total) merupakan jumlah bakteri yang terdapat dalam suatu produk. Jumlah mikroba
diperoleh dari perhitungan koloni bakteri yang tumbuh pada media padat dari hasil penceran
sampel atau produk,
Dubber : Media dicairkan pada penangas air, kemudian didiamkan pada waterbath 45 0C-
500C, selama 30 menit, kemudian dibuat pengenceran pada sampel 10-1 - 10-4 menggunakan
aquadest steril, 10 cawan petri disiapkan dan cawan petri berilabel dengan nama dan tingkat
pengenceran dan 1 kontrol media dan 6-10 cawan (untuk media PDA, 1 ml sampel masing-
masing dipipet dan dimasukkan kedalam cawan petri (sesuai dengan tingkat pengenceran),
agar cair suhu 450C-500C sebanyak 20 ml pada masin-masing petri yang sudah diisi sampel
dan cawan digoyangkan dengan gerakan searah jarum jam (5x) dan berlawanan arah dengan
jarum jam (5x), media dibiarkan memadat, setelah itu diinkubasi pada suhu yang sesuai
(media NA pada suhu 370 C, diamati 2 hari, dan media PDA pada suhu 20 0C diamati 6 hari,
dihitung jumlah koloni bakteri, kapang dan khamir pada setiap agar, angka ALT dan AKK
dihitung.
Dubber: Uji resistetensi bakteri terhadap antibiotik menggunakan metode difusi cakram
kertas yang dimana menggunakan paper disik
Dubber : Antibiotik yang digunakan adalah antibiotik amoksisilin sebagai kontrol positif dan
kontrol negatif yaitu paper disk blank yang berisi aquadest, dengan menggunakan bakteri e.
Colli
Actor 1 : siap-siap dan sudah menggunakan APD yang lengkap untuk masuk kedalam lab
Actor 1 : Melakukan
Dubber : Dibuat NaCl 0,9% dengan cara ditimbang 0,9 gram Nacl dimasukkan kedalam
erlenmeyer dilarutkan 100 ml aquadest. Ditutup mulut erlenmeyer menggunakan kapas dan
alumunium foil. Paper disk yang sebelumnya dimasukkan kedalam petri disk, petri disk yang
kosong dan tabung reaksi yang kosong dimasukkan kedalam oven selama 1 jam diautolklav
NaCl 0,9%, media MHA, blue tip atau yellow tip yang sudah dibungkus dengan plastik warp.
Actor 1 : melakuan dan selama 2 jam menunggu sterilisasi menggunakan autoklav dan oven
Actor 1 : menyiapkan alat dan bahan
Dubber: setelah sterilisasi dari oven dan autoklav kemudian dibuka LAF di nyalakan tombol
on dinyalakkan blower Dibersihkan LAF (Laminal Air Flow) menggunakan alkohol 90%
secara vertikal
Actor 2 : membersihkan LAF
Dubber : sebelum pengujian mikropipet dibersihkan menggunakan alkohol 90% dan sprider
di bakar disimpan dalam rak tabung rekasi didalam LAF
Dubber : dituangkan MHA kedalam petri disk kondisi di LAF jangan sampai berceran dan
petri tidak usah di buka lebar-lebar agar meminimalisir kontaminasi.
Actor 2 : melakukan penuangan
Actor 2 : membersihkan mikropipet menggunakan alkohol dan membakar sprider
Daber : Bakteri yang didalam MHB kemudian ditambahkan NaCl 0,9% sebanyak 900 µl
diresuspensi dan disamakan kekeruhannya dengan Mc.Farland 10 8 kemudian di pipit
menggunakan mikropipet 100 µl bakteri 108 dimasukkan kedalam tabung reaksi yang kosong
kemudian ditambahkan NaCl 900 µl. setelah itu dipipet 200 µl kedalam media lalu disprider
sampe merata. Kemudian dimasukkan paper disk antibiotik amoxcicilin dan paper disk blank
yang sudah dijenuhkan menggunakan sampel berupa aquadest. Dipastikan MHA media agar
sudah mengeras jika sudah pasti mengeras kemudian dipinset atau dipindahkan paper disk
tersebut kedalam MHA. Setelah itu berilabel menggunakan spidol replikasi 1, replikasi 2,
replikasi 3, dan kontrol media. Dikeluarkan dibungkus dengan plastik warp. Kemudian
dimasukkan kedalam inkubator selama 24 jam dalam posisi petri disk terbalik.
Actor 1 : Melakukan pengujian
* animasi day 3
Dubber : Lalu dibaca hasil dan pegukuran zona hambat menggunakan Scan 500 (Dengan
metode komputerisasi yang dibantu oleh laboran) dan manual menggunakan penggaris untuk
mengukur zona hambat. Pengukuran zona hambat dengan cara zona radikal diperoleh dari
pengukuran jarak garis : AD, ad, BE, be, CF, cf, dan zona hambat diperoleh dari pengukuran
jarak garis : 14, AD, ad, 25, BE,be, CF, cf dibuat menggunakan penggaris siku-siku dan
spidol pada petri disk pengukuran dilakukan menggunakan jangka sorong (sliding caliper)
dengan ketelitian 0,01 mm.
Pembacaan zona hambat dihitung dengan rumus :
Aktor : Satria
Rumus :
f = [( Wo - Wt ) / Wo] x 100%
Actor 1 : “sambil mengambil tablet obat yang tersedia dimasukan ke dalam mesin
dissintegrant”
Dubber : Pertama – tama, Tablet yang akan diuji dimasukkan dalam tiap tube, ditutup
dengan penutup dan dinaik-turunkan keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu 37°
C, Dalam monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan simulasi larutan gastrik
(gastric fluid).
Aktor : Arman
Actor 1 : Persiapan.
Dubber : “Dipersiapkan stopwatch untuk mengukur flow Rate”.
Keterangan :
Laju Aliran
Rumus laju alir : =….g/s
Keterangan :
g : bobot
s : waktu
Keberterimaan laju alir yang baik adalah > 10 g/s
Sudut Diam
Rumus sudut diam : Tan α =….◦
H : tinggi serbuk
r : jari-jari
(Untuk diameter sudah tersetandar pada alat 10 cm)
Keberterimaan sudut diam (USP 38)
Keterangan :
1. % kadar air
2. % Berat sampel sisa
3. Berat sampel sisa (g)
Ketentuan : dinyatakan dalam kompendia kadar air tidak lebih dari 2-5%.
SCENE 9
Aktor : Adit
1. Viscometer Ostwald
Actor 1 : “sambil mengambil sediaan cair semi padat lalu memasukkan ke dalam
pipa kapiler”
Dubber : Diambil sediaan cair semi padat. Kemudian dimasukkan ke dalam pipa kapiler dan
disedot menggunakan propipet hingga melewati dua garis pembatas.
Viscometer Ostwald hanya digunakan untuk sediaan cair seperti sirup. Tidak dapat
digunakan untuk sediaan semi padat seperti emulsi, suspensi, gel dll.
Actor 1 : “sambil melepaskan propipet dan mencatat waktu saat cairan melewati garis”
Dubber : Dicatat waktu saat cairan turun melewati garis pertama hingga garis kedua.
Actor 1 : “sambil mengambil sediaan cair semi padat lalu menuangkan ke dalam gelas
beaker ”
Dubber : Diambil sediaan cair semi padat. Kemudian dituang ke dalam gelas beaker.
Actor 1 : “sambil mengambil sediaan cair semi padat lalu memasukkan ke dalam gelas
beaker ”
Dubber : Diambil sediaan cair semi padat. Kemudian dimasukkan ke dalam gelas beaker.
Actor 1 : “sambil menurunkan tuas hingga spindle masuk ke dalam larutan, kemudian
memutar ke arah hasil kress units, gm, cp dan mencatat hasil yang terbaca”
Dubber : Diturunkan tuas Viskometer Brookfield -2 hingga spindle masuk ke dalam larutan.
Dicatat viskositas yang terbaca dari hasil kress units, gm dan cp.
4. Viscometer Rion
Actor 1 : “sambil mengambil sediaan cair semi padat lalu memasukkan ke dalam gelas
beaker ”
Dubber : Diambil sediaan cair semi padat. Kemudian dimasukkan ke dalam gelas beaker.
Actor 1 : “sambil memposisikan dan menyesuaikan gelas beaker di bawah spindle. Kemudian
memilih ukuran spindel yang digunakan”
Dubber : Diposisikan gelas beaker tepat di bawah spindle dan dipilih ukuran spindle yang
akan digunakan. Dilihat tegangan pada viskometer sesuai dengan ukuran spindel
yang digunakan.
Actor 1 : “sambil mengambil dan menimbang sediaan cair semi padat yang tersedia”
Dubber : Dilakukan uji daya lekat untuk mengetahui lamanya daya lekat sediaan cair semi
padat yang dibuat. Pertama - tama ditimbang 0,5 gram sediaan cair semi padat yang
telah dibuat.
Actor 1 : “sambil mengoleskan sediaan cair semi padat pada kaca preparat dan menutupnya”
Dubber : Sediaan cair semi padat tersebut selanjutnya dioleskan pada kaca preparat dan
kemudian ditutup.
Actor 1 : “sambil memasangkan kaca preparat pada alat daya lekat, kemudian menambahkan
beban dan mencatat lamanya waktu penutup kaca preparat terlepas”
Dubber : Ditambahkan beban, biarkan selama 1 menit. Setelah 1 menit turunkan beban dan
tarik pada alat daya lekat tersebut dan catat lamanya waktu penutup objek glass
terlepas.
Actor 1 : “sambil mengambil sediaan cair semi padat, kemudian diletakkan di atas kaca”
Dubber : Diambil sediaan cair semi padat dan diletakkan di atas kaca.
Kemudian bagian atasnya diberi kaca yang sama, ditingkatkan bebannya dan diberi
rentang waktu 1 menit.
Actor 1 : “sambil meletakkan sediaan cair semi padat pada objek glass mikroskop”
Dubber : Pertama - tama untuk menentukan ukuran droplet suatu sediaan cair semi padat
dengan cara menggunakan mikroskop sediaan diletakkan pada objek glass.
Aktor : Obby
Taks Video
Perhitungan Bahan
a. Nifedipine 1/4 tab = 1/4 x 10 = 2,5 tablet
b. Domperidone 5 mg = 5/10 x 10 = 5 tablet
c. Glibenklamid 1/3 tab = 1/3 x 10 = 3,3 tablet
d. Gliseril Guaiakolat 25 mg = 25/50 x 10 = 5 tablet
Perhitungan Dosis
a. Nifedipine
Dosis sehari = 4/5 x 30 = 24 mg
% OD = 5/24 x 100% = 20,83 % (Tidak Overdosis)
b. Domperidone
Dosis sehari = 4/5 x 30 = 24 mg
% OD = 10/24 x 100% = 41,67% (Tidak Overdosis)
c. Glibenklamid
Dosis sehari = 4/5 x 40 = 32 mg
% OD = 3,3/32 x 100% = 10,31% (Tidak Overdosis)
d. Gliseril Guaiakolat
Dosis sehari = 4/5 x 100 = 80 mg
% OD = 50/80 x 100% = 62,5% (Tidak Overdosis)
Namun Jika Diminta Dalam Bentuk Pulveres Maka Bahan Lansung Dimasukan Ke Kertas
Perkamen. Dan Mengganti Resep Dengan Tulisan Pulveres ( Pulv).
Taks Vidio
dr. Asclei Takashi
SIK : 214/FM/GTO/003
Jl. Jendral Soedirman No. 214
No. Telp 085256788765
Gorontalo,28 April 2017
COMPOUNDING STERIL
Aktor : Obby
SESSION 2 : Rekonstitusi
Keterangan :
1 ampul berisi 200 mg dopamin HCL
Pro : Tn Akbar
Umur : 55 Tahun
Taks Video
Perhitungan Dosis
Dopamin
2 mcg x 55 x 60
x 50 = 1. 65 ml/jam
200000
Hasil yang didapat adalah 1. 65, Jadi jalankan syringe pump dengan kecepatan 1. 6 ml/jam
Keterangan:
Pada rumus diatas dikali dengan 50 karena kita melarutkan dopamin menjadi 50 ml
Dosis yang diminta adalah dalam mikrogram contohnya berikan dopamin 2 mcg
per BB per menit
Dosis yang tersedia harus kita ubah menjadi mikro. Diatas sudah disebutkan bahwa 1
ampul dopamin berisi 200 mg dopamin HCl. Kita ubah menjadi mcg yaitu 200 X
1000 menjadi 200.000
Aktor : Adit
software SIM”
PENYIMPANAN OBAT
Aktor : Sirikit
7. Berdasarkan Undang-Undang
Point terpenting pada penyimpanan obat ini adalah penyimpanan berdasarkan undang-undang
yang berhubungan dengan narkotika dan psikotropika.
Obat-obat yang termasuk dalam psikotropika dan narkotika harus disusun dan disimpan
secara terpisah dengan obat-obat yang lain dikarenakan ada pelaporan khusus yang harus kita
serahkan ke dinas kesehatan setiap bulannya.
Obat narkotika disimpan pada almari narkotika yang terbuat dari kayu dengan ukuran
40x80x120
DISTRIBUSI OBAT
Aktor : Sirikit
Dubber: apoteker di depo farmasi melakukan pengecekan terhadap stok obat yang tersedia
Dubber : diperoleh bahwa obat obat yang kosong adalah natrium diklofenak 25 mg, Digoxin
0,25 mg dan Nvomix 100 iu lalu apoteker membuat surat permintaan kepada Gudang farmasi
untuk memenuhi sediaan obat di depo farmasi
Dubber : apoteker dari depo farmasi menyerahkan surat permintaan pada apoteker di gudang
farmasi, lalu apoteker di Gudang farmasi akan memeriksa daftar obat yang diminta, setelah
itu apoteker di Gudang farmasi akan memyiapkan obat tersebut.
Dubber: setelah obat disiapkan, apoteker di Gudang farmasi membuat berita acara untuk
pendistribusian dan penyerahan permintaan obat.