Anda di halaman 1dari 15

MODUL

TUTOR
Tim penyusun:
Kepanitiaan K3 2021
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
Tempat : Laboratorium (didokumentasikan melalui video)
Durasi : Video
Tujuan : Peserta mengenal alat dan bahan di dalam laboratorium beserta fungsinya.
Job Desk Tutor : Memastikan peserta memahami video pengenalan alat dan bahan di laboratorium
Kegiatan peserta : Menonton video pengenalan alat serta mencatat materi yaitu nama alat dan bahan
serta fungsinya dll.

PENGENALAN ALAT

NO NAMA ALAT Ukuran JUMLAH


1. Tabung reaksi - 12 buah
2. Rak tabung reaksi - 1 buah
3. Penjepit tabung reaksi - 1 buah
4. Batang pengaduk - 1 buah
5. Spatula - 1 buah
6. Corong - 1 buah
7. Kaca arloji - 1 buah
8. Cawan penguapan - 1 buah
9. Botol timbang - 1 buah
10. Botol semprot - 1 buah
11. 5 mL 1 buah
12. Gelas ukur 10 mL 1 buah
13. 25 mL 1 buah
14. 25 mL 1 buah
15. Gelas kimia (plastik) 50 mL 1 buah
16. 100 mL 1 buah
17. 50 mL 1 buah
18. Gelas kimia (kaca) 100 mL 1 buah
19. 50 mL 1 buah
20. Erlenmeyer 100 mL 1 buah
21. 50 mL 1 buah
22. Labu ukur 100 mL 1 buah
23. 5 mL 1 buah
24. Pipet ukur (Pipet Mohr) 10 mL 1 buah
25. Bulb Pump - 1 buah
26. Pipet gondok - 1 buah
27. Pipet tetes glass - 1 buah
28. Buret + Statif + Klem - 1 set
29. Pipet tetes indikator - 1 buah
LAB TOUR
Tempat : Laboratorium (didokumentasikan melalui video)
Durasi : Video
Tujuan : Peserta mengenal komponen-komponen laboratorium dan fungsinya
Job Desk Tutor : Memastikan peserta memahami video tur laboratorium
Kegiatan peserta : Menonton video Lab Tour serta mencatat materi yaitu komponen-komponen
laboratorium dan fungsinya

Komponen laboratorium (Tour Lab) :


• Lemari Asam
• Desikator
• Meja Praktikum
• Meja Bahan
• Tempat Penimbangan Bahan
• Oven
• Lemari Pendingin
• Sentrifuge
• Spektofotometer UV-VIS
• Alat Destilasi
• Shower
• Wastafel
• Tempat pembuangan limbah
• Alat P3K
• APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Catatan untuk tutor:
1) Tutor memiliki kreatifitas dalam pemanfaatan waktu ketika sesi pembuatan jurnal dan sesi
pembuatan laporan, yaitu memastikan peserta memahami video pengenalan alat.dan Lab Tour.
Misalnya mengecek apakah peserta mengetahui fungsi dari spatula dll.
2) Jika peserta bertanya alat-alat di laboratorium di luar list di atas, tutor bisa menjawab (namun
tidak boleh memberikan informasi yang tidak pasti. Hindari menggunakan kata mungkin, tidak
tahu, dsb). Jika tidak tahu, cukup katakan ke peserta “kalian akan diberitahukan oleh dosen mata
kuliah terkait”.

MATERI
PENGENALAN ALAT

1. Tabung reaksi: Terbuat dari gelas, gunanya untuk mereaksikan zat‐zat kimia dalam jumlah
sedikit baik padat ataupun cair. Dapat dipanaskan.

2. Rak tabung reaksi: Terbuat dari kayu atau logam, gunanya untuk menempatkan tabung reaksi.

3. Penjepit tabung reaksi: Terbuat dari kayu atau logam, gunanya untuk pemanasan menjepit
tabung reaksi pada pemanasan atau mengambil cawan dalam keadaan panas.

4. Batang pengaduk: Terbuat dari gelas, gunanya untuk mengaduk suatu campuran atau larutan,
melarutkan bahan padat, dan dipakai juga untuk membantu pada saat menuangkan cairan dalam
proses penyaringan atau pemindahan dari suatu wadah ke wadah yang lain.

5. Spatula: Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam berupa padat atau bubuk.

6. Corong: Biasanya terbuat dari gelas, gunanya untuk membantu pada saat memasukkan cairan
ke dalam suatu tempat yang mulutnya sempit seperti labu ukur, botol, buret dan sebagainya.
Dapat juga untuk membantu dalam penyaringan.

7. Kaca Arloji: Gunanya untuk tempat menimbang zat yang berbentuk serbuk dan tidak
higroskopis, dapat juga digunakan untuk menguapkan larutan dalam jumlah sedikit. Digunakan
juga untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

8. Cawan penguapan: Terbuat dari porselen, digunakan sebagai tempat untuk menguapkan suatu
larutan.

9. Botol timbang: Gunanya untuk tempat menimbang zat yang berbentuk padatan.

10. Botol semprot: Terbuat dari plastic, dilengkapi dengan pipa agar air yang keluar bisa diatur.

11. Gelas ukur: Gunanya untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair (volume kira‐kira),
alat ini mempunyai skala terdiri dari bermacam‐ macam ukuran, jangan digunakan untuk
mengukur larutan yang panas.

12. Pipet tetes: Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit.

13. Gelas kimia: Digunakan sebagai tempat larutan. Untuk gelas berbahan kaca, dapat digunakan
untuk memanaskan (untuk menguapkan pelarut atau memekatkan). Alat ini bukan alat pengukur
(walaupun volume kira‐kira).
14. Erlenmeyer: Terbuat dari gelas. Digunakan sebagai tempat larutan zat yang akan dititrasi, boleh
untuk memanaskan larutan.

15. Labu ukur: Terbuat dari gelas, mempunyai berbagai ukuran. Digunakan untuk membuat larutan
standar atau larutan tertentu dengan volume setepat mungkin.

16. Bulb pump: merupakan alat bantu untuk pipet Mohr, diapsang di pangkal pipet Mohr. Berfungsi
untuk menyedot larutan.

17. Pipet Mohr: Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu, mempunyai skala
dan tersedia dengan berbagai ukuran.

18. Pipet gondok: Pada bagian tengah dari pipet ini membesar (gondok), ujungnya runcing.
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertntu dan tepat. Tersedia dengan berbagai
ukuran.

19. Buret + statif + klem: Merupakan satu set peralatan titrasi.

a. Buret: Terbuat dari gelas, mempunyai skala dan kran. Digunakan untuk titrasi atau
sebagai tempat titrant yang dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari
zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.

b. Statif: Alat ini terbuat dari besi dan digunakan sebagai alat penyangga buret.

c. Klem: Sebagai “tangan”nya buret, untuk menahan buret di statif.

20. Pipet tetes indikator: Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit namun untuk
indikator.

LAB TOUR

1. Lemari Asam adalah lemari untuk menyimpan bahan-bahan bersifat asam dan tempat untuk
percobaan menggunakan bahan-bahan asam
2. Meja Praktikum adalah tempat untuk melaksanakan praktikum
3. Meja Bahan dalah tempat untuk meletakkan bahan kimia
4. Tempat Penimbangan Bahan adalah tempat untuk menimbang bahan-bahan kimia
5. Oven adalah alat untuk memanaskan pada percobaan
6. Lemari pendingin berfungsi untuk mendinginkan bahan percobaan
7. Sentifuge adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel dengan gerakan
memutar pada rotor.
8. Desikator adalah alat untuk memisahkan air dari zat kimia
9. Sepktrofotometer UV-VIS adalah peralatan kimia yang berfungsi untuk mengetahui komposisi
bahan kimia dalam suatu larutan.
10. Alat destilasi adalah salah satu alat yang digunakan untuk pemisahan bahan-bahan kimia.
11. Safety shower berfungsi untuk tempat bilas apabila anggota tubuh atau pakaian seseorang
terkena bahan kimia berbahaya atau terbakar.
12. Wastafel berfungsi sebagai tempat mencuci tangan dan peralatan laboratorium
13. Tempat pembuangan limbah berfungsi sebagai tempat membuang limbah-limbah berbahaya
yang tidak dapat dibuang secara langsung di wastafel atau tempat sampah.
14. Alat P3K seperangkat peralatan yang berfungsi menolong peserta apabila terjadi kecelakaan
ringan di laboratorium.
15. Alat pemadam api ringan (APAR) adalah seperangkat peralatan yang berfungsi memadamkan
api ringan apabila terjadi kecelakaan kerja atau sumber lain.
PENGENCERAN
Tempat : Laboratorium (didokumentasikan melalui video)
Durasi : Video
Job Desk Tutor : Memastikan peserta memahami video praktikum pengenceran
Kegiatan peserta : Menonton video praktikum pengenceran serta mencatat materi-materi penting.

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mampu membuat larutan standar HCl 0,1 M dari larutan 3 M

II. MATERI
Pengenceran adalah pencampuran zat terlarut dan pelarut dengan tujuan untuk mengurangi

konsentrasi suatu larutan. Untuk membuat larutan standar, kadang-kadang dilakukan pengenceran

larutan yang sudah tersedia. Misalnya membuat larutan standar HCl 0,1 M dari larutan HCl 3 M.

Caranya yaitu dengan membuat lebih dahulu berapa banyak larutan standar yang akan dibuat dan

dihitung berapa banyak larutan awal yang harus diencerkan dengan menggunakan persamaan:

V1M1 = V2M2
Keterangan
V1 = Volume larutan awal
V2 = Volume larutan yang akan dibuat
M1 = Molaritas larutan awal
M2 = Molaritas larutan yang akan dibuat

III. ALAT DAN BAHAN


Alat Jumlah Bahan Jumlah
Labu ukur 25 mL 1 buah HCl 3 M 0.8 ml
Botol semprot 1 buah Aquades secukupnya
Corong kecil 1 buah
Pipet tetes gelas 1 buah
Pipet Mohr 10 mL 1 buah
Bulb Pump 1 buah
IV. PROSEDUR
Pengenceran larutan HCl
a. Siapkan labu ukur 25 mL
b. Hitunglah berapa banyak volume HCl 3 M yang diperlukan untuk mendapatkan HCl 0,1 M
(jawaban: 0,8 ml)
c. Masukkan larutan HCl 3 M sesuai perhitungan yang sudah dilakukan ke dalam labu ukur
menggunakan corong
d. Tambahkan akuades sampai tanda batas pada labu ukur 25 ml.
e. Kocok larutan hingga homogen

Catatan untuk tutor:

1) Tutor memiliki kreatifitas dalam pemanfaatan waktu ketika sesi pembuatan jurnal dan sesi
pembuatan laporan, yaitu memastikan peserta memahami video praktikum pengenceran.
Misalnya mengecek apakah peserta mengetahui fungsi dari praktikum ini untuk ptsktikum
selanjutnya yaitu Titrasi.
TITRASI ASAM BASA

Tempat : Laboratorium (didokumentasikan melalui video)


Durasi : Video
Job Desk Tutor : Memastikan peserta memahami video praktikum titrasi untuk proses
pembuatan jurnal dan laporan.
Kegiatan peserta : Menonton video praktikum titrasi serta mencatat materi-materi penting.

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu menentukan kadar HCl melalui titrasi alkalimetri.

II. DASAR TEORI


Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui
dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis
(Charles W Keenan.1980:422). Alkalimetri, merupakan pengukuran konsentrasi basa dengan
menggunakan larutan baku asam. Larutan baku adalah suatu larutan yang konsentrasinya diketahui
dengan tepat dan dapat digunakan untuk menetapkan kadar suatu larutan lain yang belum diketahui
konsentrasinya.
Dasar reaksi titrasi asam basa merupakan reaksi penetralan, pada titrasi larutan basa dengan
larutan standar asam (asidimetri) atau sebaliknya pada titrasi larutan asam dengan basa standar
(alkalimetri). Pada dasarnya titrasi ini bertujuan untuk menentukan banyaknya asam atau basa yang
secara kimia tepat ekuivalen (setara) dengan banyaknya basa atau asam di dalam larutan. Titik atau
pada saat dimana keadaan tersebut tercapai disebut titik ekuivalen atau titik akhir teoritis.
Untuk mengetahui saat tercapainya titik ekuivalen dalam suatu proses titrasi, digunakan suatu
zat penunjuk yang di dalam larutan mempunyai warna yang berbeda, tergantung dari besarnya
konsentrasi ion H+ yang terdapat di dalam larutan. Zat penunjuk tersebut dinamakan indikator
netralisasi/indikator asam-basa. Sifat penting dari indikator adalah terjadinya perubahan warna
dalam larutan, baik yang bersifat asam atau basa. Perubahan warna tersebut tidak terjadi secara
drastis, tetapi tejadi secara perlahan-lahan sesuai degan terjadinya perubahan pH larutan.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
Erlenmeyer 50 mL NaOH 0,1 M
Pipet tetes glass HCl 0,1 M
Bulp pump Akuades
Statif dan klem Indikator PP
Corong kecil
Buret
Botol semprot

IV. PROSEDUR
1. Titrasi HCl oleh NaOH
a. Masukkan NaOH 0,1 M secukupnya ke dalam buret.
b. Ambil 5 mL larutan HCl, masukkan kedalam erlenmeyer.
c. Tambahkan indikator PP 1 tetes.
d. Titrasi larutan HCl tersebut dengan NaOH 0,1 M tetes demi tetes sambil digoyang-
goyangkan dengan hati-hati sampai terjadi perubahan warna merah muda.
e. Amati perubahan warna yang terjadi. Catat volume NaOH yang dibutuhkan hingga terjadi
perubahan warna. (NaOH yang dipakai sebanyak 5.5 ml)
f. Tentukan kadar HCl.

V. PERTANYAAN
1. Tuliskan fungsi penambahan indikator PP dalam percobaan ini!
2. Hitunglah volume NaOH 0.1M yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekuivalen jika direaksikan
dengan 13.5 ml HCL 0.03 M!
Pada praktikum K3 ini, tutor akan mengarahkan peserta untuk mencari konsentrasi HCl yang ada di erlenmeyer.

MATERI
Titrasi asam-basa berfungsi untuk mengetahui kadar suatu larutan basa dengan
larutan asam diketahui dan kadar larutan asam dengan larutan basa diketahui dengan
rumusan

VaMa = VbMb
Keterangan:
Va = Volume larutan asam Ma = Molaritas asam
Vb = Volume larutan basa Mb = Molaritas

Catatan untuk tutor:


1) Tutor memiliki kreatifitas dalam pemanfaatan waktu ketika sesi pembuatan jurnal dan sesi
pembuatan laporan, yaitu memastikan peserta memahami video praktikum Titrasi. Dengan
membahas secara bersama-sama pertanyaan yang ada didalam prosedur praktikum.
2) Tutor membimbing peserta menghitung konsentrasi HCL yang nantinya akan bermanfaat bagi
penyususnan laporan.
3) Bila ada pertanyaan yang muncul dari peserta, tutor bisa menjawab (namun tidak boleh memberikan
informasi yang tidak pasti. Hindari menggunakan kata mungkin, tidak tahu, dsb). Jika tidak tahu,
cukup katakan ke peserta “kalian akan diberitahukan oleh dosen mata kuliah terkait”.
PENCUCIAN ALAT

Keberhasilan suatu percobaan kimia tergantung pada ketelitian bekerja dan penggunaan alat-alat
yang bersih. Alat-alat yang bersih sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan percobaan
(Jufriyah, Mar'ah, & Isharyudono, 2019). Alat-alat kaca seperti tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia,
labu erlenmeyer, dan pipet setelah dipakai dapat dibersihkan dengan larutan detergen atau air sabun,
kemudian dibilas dengan air. Pencucian alat-alat yang digunakan di laboratorium dilakukan dengan
menggunakan spons pencuci dan juga sikat pembersih kemudian dibilas dengan air mengalir. Untuk
alat-alat yang memiliki diameter kecil seperti tabung reaksi, dan buret dilakukan dengan proses
pencucian sebagai berikut:

I. MEMBERSIHKAN TABUNG REAKSI


1. Buang sisa bahan kimia pada tabung reaksi pada air mengalir
2. Bersihkan bagian luar tabung reaksi dengan sabun dan menggunakan spons
3. Bersihkan bagian dalam tabung reaksi dengan sabun dan menggunakan sikat pembersih
4. Bilas tabung reaksi dengan air sampai bersih

II. MEMBERSIHKAN BURET


1. Kembalikan bahan yang tersisa dalam buret dengan membuka kerannya
2. Cuci buret dengan mengalirkan air pada buret
3. Tambahkan sabun ke dalam buret
4. Bilas kembali buret dengan air bersih dan buka keran untuk membuang air
JURNAL PRAKTIKUM
Jurnal praktikum merupakan sekumpulan data atau informasi mengenai segala hal yang dibutuhkan
sebelum melakukan kegiatan praktikum dan pada dasarnya adalah sebagai pedoman kepada praktikan
dalam melakukan kegiatan praktikum.

Template:
JURNAL PRAKTIKUM
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
TEACHERS COLLEGE
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
PERCOBAAN ...
I. Judul Percobaan
Inti dari percobaan yang akan dibuat.

II. Tujuan Percobaan


Tujuan dari pelaksanaan praktikum atau hal yang ingin dicapai dalam praktikum.

III. Alat dan Bahan


Rincian alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum, beserta jumlah dan
konsentrasinya (hanya untuk bahan).
No Nama Alat Jumlah No Nama Bahan Konsentrasi Jumlah

MSDS
Disertai dengan MSDS bahan yang digunakan, berupa uraian bahaya dan penanganan
bahan tersebut.
No Nama Bahan Bahaya Penangangan
IV. Prosedur Percobaan V. Hasil Pengamatan
Prosedur dibuat dalam bentuk gambar Hasil dari pengamatan yang akan ditulis
atau flowchart. tepat setelah melaksanakan percobaan.

(hari), (tanggal) (bulan) (tahun)


Asisten Lab, Praktikan,

ttd

______Nama asisten lab_____ ______Nama praktikan_____


LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan praktikum merupakan suatu bentuk penyajian dari suatu fakta mengenai suatu aktivitas
atau kegiatan praktikum dan pada dasarnya merupakan tanggung jawab yang ditugaskan kepada
praktikkan untuk menyajikan berbagai informasi terkait kegiatan praktikum yang sudah dilakukan.

Template:

I. JUDUL PERCOBAAN
Ditulis sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan.

II. TUJUAN PERCOBAAN


Ditulis sesuai tujuan yang dicapai dalam percobaan.

III. DASAR TEORI


Menulis teori yang mendasari diadakannya percobaan, diperoleh dari buku cetak maupun e-
book (bukan buku SMA dan SMP), serta menyertakan sitasi. Contoh: (Chang, 2004).

IV. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. ALAT DAN BAHAN
Menulis alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum sesuai dengan jurnal praktikum,
disertai dengan segala perubahan bahan maupun jumlah yang digunakan pada pelaksanakan
praktikum.

No Nama Alat Jumlah No Nama Bahan Konsentrasi Jumlah


B. PROSEDUR DAN HASIL PENGAMATAN
Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan
Prosedur dibuat dalam bentuk gambar Hasil dari pengamatan yang akan ditulis
atau flowchart disertai segala perubahan setelah melaksanakan percobaan, sesuai
prosedur ketika praktikum. dengan hasil catatan dalam jurnal.

V. PEMBAHASAN
Pembahasan hasil percobaan yang dihubungkan dengan teori serta menjawab tujuan
percobaan.

VI. JAWABAN PERTANYAAN


Menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam modul.

VII. KESIMPULAN
Menyimpulkan hasil percobaan yang dicapai sesuai dengan tujuan percobaan serta
membandingkannya dengan teori.

VIII. REFERENSI
Penulisan referensi dengan gaya penulisan APA dan diurutkan berdasarkan abjad.
Contoh: Chang, Raymond. (2004). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Jakarta: Erlangga.

Catatan untuk tutor:


Praktikum yang digunakan untuk menyusun jurnal dan laporan HANYA praktikum Titrasi

CONTOH JURNAL DAN LAPORAN ONLINE: https://bit.ly/2L2Z0we

Anda mungkin juga menyukai