PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum mahasiswa memulai pengenalan alat di laboratorium sebaiknya
harus mengetahui terlebih dahulu penjelasan tentang laboratorium serta hal-hal
yang harus di perhatikan dalam laboratorium.
Menurut
merupakan
Depdiknas
tempat
untuk
(2002)
mengemukakan
mengaplikasikan
teori
bahwa
Laboratorium
keilmuan,
pengujian
B. Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini ialah :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui nama dan fungsi alat laboratorium
dalam pembuatan reagen.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja maupun prinsip kerja alat
yang ada di laboratorium dalam pembuatan reagen.
C. Manfaat
Manfaat yang bisa didapat yakni setiap mahasiswa mampu mengetahui serta
memahami setiap fungsi masing-masing alat yang ada di laboratorium terutama
yang selalu digunakan untuk pembuatan reagen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi alat laboratorium
Alat menurut definisi wikipedia bahasa indonesia adalah benda yang
digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Sedangkan laboratorium adalah
tempat dilakukannya praktek percobaan dan penelitian. Pada dasarnya setiap alat
memiliki cara kerja maupun fungsi yang dilakukan dan harus sesuai prinsip kerja
agar terhindar dari kecelakaan kerja atau hal-hal yang tidak diinginkan.
Alat laboratorium merupakan alat-alat yang digunakan dalam melakukan
praktikum dan eksperimen didalam laboratorium yang dapat dipakai berulangulang. Alat-alat laboratorium yang sehari-hari digunakan dalam hal pembuatan
reagen seperti gelas beaker, erlenmeyer, labu ukur, gelas ukur, pipet ukur, pipet
gondok, spatula, sendok tanduk, botol semprot, botol coklat, bola hisap, kaca
preparat, buret dan lain-lain.
B. Alat-alat gelas di Laboratorium
a. Erlenmeyer
Erlenmeyer merupakan alat gelas yang banyak digunakan di laboratorium.
Bentuk Erlenmeyer mirip dengan gelas baker, tetapi mempunyai leher yang
menyempit. Keuntungan erlenmeyer antara lain dapat mencegah zat cair tumpah
ketika dalam proses penguapan serta dapat mengurangi penguapan zat cair dalam
proses pemanasan. Erlenmeyer biasanya digunakan untuk analisis kuantitatif
secara volumetri (titrasi). Pada sisi luarnya terdapat skala yang menunjukkan
perkiraan volume cairan (Nhunu, 2014)
b. Kaca Arloji
Kaca arloji terbentuk dari gelas sama halnya peralatan laboratorium lainnya.
Kaca arloji berbentuk seperti piring kecil dan cekung. Kegunaan dari gelas arloji
ini yaitu digunakan sebagai wadah tempat sampel yang akan ditimbang. Dalam
hal ini sampel yang akan ditimbang merupaka zat padat. Oleh karena itu, gelas
arloji ini sangat penting dalam laboratorium (Nhunu, 2104)
c. Buret
3
Buret merupakan suatu pipa sekunder panjang dengan rongga yang seragam
sepanjang bagian yang berskala, dimana bagian ujung bawahnya berupa keran
kaca dan ujungnya runcing. Buret ini digunakan pada saat titrasi atau untuk
menambahkan larutan pereaksi dimana volume penambahannya harus dicatat.
Buret telah dirancang memiliki ketelitian yang tinggi untuk keperluan analisa
kuantitatif (Nhunu, 2104)
d. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan alat gelas untuk menambahkan zat cair dengan volume
tertentu yang dapat dilihat dari skalanya. Gelas ukur ini hampir menyerupai pipa
dengan salah satu ujungnya menyempit. Terdapat skala pada batangnya dan mulut
yang lebar. Gelas ukur mempunyai kapasitas tertentu yang dapat dilihat pada
skalanya (Nhunu, 2014)
e. Batang pengaduk
Sesuai namanya, batang pengaduk digunakan untuk mengaduk larutan atau
suspensi, biasanya dalam baker. Di samping itu, batang pengaduk digunakan
dalam memindahkan larutan dari bejana satu ke bejana lainnya. Batang ini juga
berperan sebagai pegangan untuk rubber policeman (Nhunu, 2104)
f. Tabung Reaksi
Tabung reaksi digunakan memiliki bahan berupa kaca dan digunakan untuk
mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Jika perlu dilakukan pengocokan,
arah pengocokan memutar kesamping, dan tabung diisi tidak lebih setengahnya.
Saat dalam proses pemanasan tabung harus dipegang miring.
g. Pipet Gondok
Pada bagian tengah pipet gondok ada bagian yang membesar (gondok)
sedangkan ujungnya runcing. Pipet ini digunakan untuk mengambil dengan tepat
sejumlah larutan tertentu. Alat ini lebih tepat dari pada gelas ukur, dan mempunyai
ukuran yang bermacam-macam.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada saat praktikum yakni gegep kayu,
tabung reaksi, pipet tetes, sendok tanduk, ose bulat/lurus, kaca arloji, batang
pengaduk, pipet gondok, erlenmeyer, beaker glass, kaca preparat, buret, gelas
ukur, labu ukur, corong, desikator, botol semprot, spatula, botol reagen, dan
bunsen.
B. Prosedur kerja
Pada saat melakukan praktikum kami mahasiswa menyiapkan kertas serta alat
tulis yang di perintahkan oleh asisten laboratorium. Selanjutnya, kami mulai
mendengar setiap perintah yang diberikan yakni perintah berupa untuk
menggambar alat-alat sesuai yang dijelaskan oleh asisten laboratorium dan bila
ada yang tidak paham di harapkan untuk mengacungkan tangan. Supaya, setiap
mahasiswa mampu paham dengan baik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
N
O
NAMA ALAT,
FUNGSI SERTA
GAMBAR
GAMBAR MANUAL
BAHAN
Corong :
digunakan sebagai
media saat
1.
memindahkan
larutan. Corong
berbahan kaca
Ose bulat/lurus :
digunakan untuk
mengambil bahan
2.
3.
Kaca Preparat :
berfungsi sebagai
wadah untuk
meletakkan objek
4.
5.
berbentuk serbuk.
Sendok tanduk
berbahan plastik
khusus.
Bunsen : berfungsi
sebagai sumber
6.
7.
wadah saat
penimbangan pada
neraca analitik.
Berbahan kaca
Batang pengaduk :
berfungsi untuk
8.
mengaduk atau
mengencerkan
larutan. Berbahan
kaca
Beaker glass :
berfungsi sebagai
9.
wadah peletakkan
larutan. Berbahan
kaca
Labu ukur :
berfungsi sebagai
wadah untuk
10.
mengencerkan
larutan dengan
ketelitian yang
tinggi. berbahan
kaca.
Tabung reaksi :
sebagai wadah
11.
untuk mereaksikan
dua atau lebih
larutan. Berbahan
kaca
Spatula : berfungsi
untuk mengambil
12.
Buret : berfungsi
13.
saat melakukan
proses titrasi.
Berbahan kaca
Erlenmeyer :
berfungsi wadah
untuk proses titrasi
14.
maupun wadah
mereaksikan
larutan. Berbahan
kaca.
10
Gelas ukur :
berfungsi untuk
15.
mengukur volume
larutan. Berbahan
kaca.
Pipet Gondok :
berfungsi untuk
mengambil larutan
16.
Desikator :
berfungsi sebagai
17.
tempat untuk
mengeringkan
sampel. Berbahan
kaca
Botol Reagen :
berfungsi sebagai
tempat
18.
penyimpanan
reagen. Berbahan
kaca berwarna
coklat.
11
B. Pembahasan
Dari hasil praktikum diketahui bahwa setiap alat gelas pada laboratorium
memiliki fungsi dan cara kerja yang sesuai prinsipnya. Dengan mengetahui setiap
fungsinya mahasiswa bisa menggunakannya didalam laboratorium.
Gelas Beaker memiliki fungsi yaitu Sebagai tempat untuk menyimpan dan
meletakkan larutan. Gelas Beaker memiliki takaran namun jarang bahkan tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair. Gelas beaker juga biasanya
digunakan sebagai wadah untuk memanaskan larutan.
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk
meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi,
seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki
akurasi sampai dengan 0,05 cm3. Sebuah buret digunakan untuk memberikan
larutan tepat-terukur, volume variabel. Buret digunakan terutama untuk titrasi,
untuk memberikan salah satu reaktan sampai titik akhir reaksi (titik ekivalen)
tercapai.
Erlenmeyer berfungsi sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia dalam
skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi
sebelum
tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk
mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran
yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem
pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai
menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna,
penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu.
Corong digunakan sebagai media untuk memindahkan larutan dari satu wadah
ke wadah yang lain. Corong yang pada laboratorium biasanya digunakan corong
yang berbahan kaca, ini disebabkan karena jika corong berbahan plastik bisa saja
corong meleleh dengan beberapa reagen yang bersifat merusak atau berbahaya.
Pipet Gondok digunakan untuk menngambil volume 5ml larutan sesuai
dengan batas yang ditentukan yakni berupa gondok yang membengkak pada
badan pipet. Pipet ukur berfungsi untuk mengambil larutan, pipet ukur memiliki
batas ukuran volume yakni 5ml. Pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan
dalam skala kecil yakni tetes per tetes.
Batang pengaduk berfungsi untuk mengaduk atau mengencerkan larutan baik
yang akan direaksikan maupun saat reaksi berlangsung. Batang pengaduk
biasanya berbahan kaca dikarenakan untuk menghindari rusaknya reagen yang
dibuat.
Spatula digunakan untuk mengambil zat yang bersifat padatan atau kristal.
Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan
zat-zat yang tidak bereaksi pada logam bisa digunakan spatula logam.
Kaca arloji berfungsi sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap zat
kimia, Sebagai media zat saat menimbang pada neraca analitik dan sebagai media
zat saat proses pengeringan pada desikator.
Botol Reagen atau Botol Coklat digunakan sebagai media penyimpanan
reagen. Botol Reagen memiliki warna coklat karena berfungsi supaya botol tidak
bisa menyerap panas atau sinar matahari.
Tabung Reaksi wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia.
Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
Sebelum menggunakan tabung reaksi sebaiknya dilakukan sterilisasi duluan.
13
Setelah itu, tabung reaksi diletakkan pada rak tabung yang kemudian larutan yang
akan di reaksikan akan di masukkan pada tabung reaksi.
Jarum ose memiliki fungsi Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu
mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Untuk cara pemakaiannya
Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca
preparat untuk diamati.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Maju. 2013. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Universitas Bengkulu
Nhunu, Khuznulhaltimah. 2014. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Universitas
15
16