Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum mahasiswa memulai pengenalan alat di laboratorium sebaiknya
harus mengetahui terlebih dahulu penjelasan tentang laboratorium serta hal-hal
yang harus di perhatikan dalam laboratorium.
Menurut
merupakan

Depdiknas

tempat

untuk

(2002)

mengemukakan

mengaplikasikan

teori

bahwa

Laboratorium

keilmuan,

pengujian

teoritis,pembuktian uji coba, penelitian dan sebagainya dengan menggunakan alat


bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dan kualitas yang memadai.
Menurut Susilowati (2012) Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya
percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu tempat tertutup,
kamar atau ruangan terbuka. Dalam pengertian terbatas laboratorium ialah suatu
ruangan tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan.
Dalam hal melakukan praktikum di laboratorium seorang praktikan
sebaiknya harus mengenal serta memahami jenis dan kegunaan dari masingmasing alat yang terdapat pada laboratorium. Pengenalan ini sangat penting guna
kelancaran percobaan yang dilaksanakan dan juga berguna untuk menghindari
kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium juga dapat rusak
jika cara pemakaiannya tidak sesuai prosedur. Oleh sebab itu, pengenalan fungsi
dan cara kerja peralatan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan
praktikum di laboratorium

B. Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini ialah :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui nama dan fungsi alat laboratorium
dalam pembuatan reagen.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja maupun prinsip kerja alat
yang ada di laboratorium dalam pembuatan reagen.
C. Manfaat

Manfaat yang bisa didapat yakni setiap mahasiswa mampu mengetahui serta
memahami setiap fungsi masing-masing alat yang ada di laboratorium terutama
yang selalu digunakan untuk pembuatan reagen.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi alat laboratorium
Alat menurut definisi wikipedia bahasa indonesia adalah benda yang
digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Sedangkan laboratorium adalah
tempat dilakukannya praktek percobaan dan penelitian. Pada dasarnya setiap alat
memiliki cara kerja maupun fungsi yang dilakukan dan harus sesuai prinsip kerja
agar terhindar dari kecelakaan kerja atau hal-hal yang tidak diinginkan.
Alat laboratorium merupakan alat-alat yang digunakan dalam melakukan
praktikum dan eksperimen didalam laboratorium yang dapat dipakai berulangulang. Alat-alat laboratorium yang sehari-hari digunakan dalam hal pembuatan
reagen seperti gelas beaker, erlenmeyer, labu ukur, gelas ukur, pipet ukur, pipet
gondok, spatula, sendok tanduk, botol semprot, botol coklat, bola hisap, kaca
preparat, buret dan lain-lain.
B. Alat-alat gelas di Laboratorium
a. Erlenmeyer
Erlenmeyer merupakan alat gelas yang banyak digunakan di laboratorium.
Bentuk Erlenmeyer mirip dengan gelas baker, tetapi mempunyai leher yang
menyempit. Keuntungan erlenmeyer antara lain dapat mencegah zat cair tumpah
ketika dalam proses penguapan serta dapat mengurangi penguapan zat cair dalam
proses pemanasan. Erlenmeyer biasanya digunakan untuk analisis kuantitatif
secara volumetri (titrasi). Pada sisi luarnya terdapat skala yang menunjukkan
perkiraan volume cairan (Nhunu, 2014)
b. Kaca Arloji
Kaca arloji terbentuk dari gelas sama halnya peralatan laboratorium lainnya.
Kaca arloji berbentuk seperti piring kecil dan cekung. Kegunaan dari gelas arloji
ini yaitu digunakan sebagai wadah tempat sampel yang akan ditimbang. Dalam
hal ini sampel yang akan ditimbang merupaka zat padat. Oleh karena itu, gelas
arloji ini sangat penting dalam laboratorium (Nhunu, 2104)
c. Buret
3

Buret merupakan suatu pipa sekunder panjang dengan rongga yang seragam
sepanjang bagian yang berskala, dimana bagian ujung bawahnya berupa keran
kaca dan ujungnya runcing. Buret ini digunakan pada saat titrasi atau untuk
menambahkan larutan pereaksi dimana volume penambahannya harus dicatat.
Buret telah dirancang memiliki ketelitian yang tinggi untuk keperluan analisa
kuantitatif (Nhunu, 2104)
d. Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan alat gelas untuk menambahkan zat cair dengan volume
tertentu yang dapat dilihat dari skalanya. Gelas ukur ini hampir menyerupai pipa
dengan salah satu ujungnya menyempit. Terdapat skala pada batangnya dan mulut
yang lebar. Gelas ukur mempunyai kapasitas tertentu yang dapat dilihat pada
skalanya (Nhunu, 2014)
e. Batang pengaduk
Sesuai namanya, batang pengaduk digunakan untuk mengaduk larutan atau
suspensi, biasanya dalam baker. Di samping itu, batang pengaduk digunakan
dalam memindahkan larutan dari bejana satu ke bejana lainnya. Batang ini juga
berperan sebagai pegangan untuk rubber policeman (Nhunu, 2104)
f. Tabung Reaksi
Tabung reaksi digunakan memiliki bahan berupa kaca dan digunakan untuk
mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit. Jika perlu dilakukan pengocokan,
arah pengocokan memutar kesamping, dan tabung diisi tidak lebih setengahnya.
Saat dalam proses pemanasan tabung harus dipegang miring.
g. Pipet Gondok
Pada bagian tengah pipet gondok ada bagian yang membesar (gondok)
sedangkan ujungnya runcing. Pipet ini digunakan untuk mengambil dengan tepat
sejumlah larutan tertentu. Alat ini lebih tepat dari pada gelas ukur, dan mempunyai
ukuran yang bermacam-macam.

h. Labu ukur / takar

Merupakan alat pengukur volume yang teliti, digunakan untuk melarutkan


sejumlah zat padat menjadi larutan dengan konsentrasi tertentu atau
mengencerkan suatu larutan sehingga mempunyai konsentrasi tertentu. Jangan
digunakan untuk mengukur larutan / pelarut yang panas.
i. Desikator
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas
jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari
porselin yang digunakan untuk meletakkan alat alat gelas.
j. Alat-alat lain
Ada juga beberapa alat-alat lain yang digunakan dalam pembuatan reagen
seperti corong, pipet tetes, kaca preparat, pipet ukur, neraca analitik, ose dan lainlain.

BAB III
METODE KERJA
A. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada saat praktikum yakni gegep kayu,
tabung reaksi, pipet tetes, sendok tanduk, ose bulat/lurus, kaca arloji, batang
pengaduk, pipet gondok, erlenmeyer, beaker glass, kaca preparat, buret, gelas
ukur, labu ukur, corong, desikator, botol semprot, spatula, botol reagen, dan
bunsen.
B. Prosedur kerja
Pada saat melakukan praktikum kami mahasiswa menyiapkan kertas serta alat
tulis yang di perintahkan oleh asisten laboratorium. Selanjutnya, kami mulai
mendengar setiap perintah yang diberikan yakni perintah berupa untuk
menggambar alat-alat sesuai yang dijelaskan oleh asisten laboratorium dan bila
ada yang tidak paham di harapkan untuk mengacungkan tangan. Supaya, setiap
mahasiswa mampu paham dengan baik.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
N
O

NAMA ALAT,
FUNGSI SERTA

GAMBAR

GAMBAR MANUAL

BAHAN
Corong :
digunakan sebagai
media saat

1.

memindahkan
larutan. Corong
berbahan kaca
Ose bulat/lurus :
digunakan untuk
mengambil bahan

2.

yang akan diteliti.


Ose memiliki
bahan kaca dan
kawat.
Pipet tetes :
berfungsi untuk
mengambil larutan

3.

dalam skala kecil.


Pipet tetes
berbahan kaca dan
karet.

Kaca Preparat :
berfungsi sebagai
wadah untuk
meletakkan objek
4.

yang akan di lihat


di bawah
mikroskop. Kaca
preparat berbahan
kaca.
Sendok tanduk :
berfungsi untuk
mengambil larutan

5.

berbentuk serbuk.
Sendok tanduk
berbahan plastik
khusus.
Bunsen : berfungsi
sebagai sumber

6.

panas pada proses


pemanasan.
Berbahan kaca.
Kaca Arloji :
berfungsi sebagai

7.

wadah saat
penimbangan pada
neraca analitik.
Berbahan kaca

Batang pengaduk :
berfungsi untuk
8.

mengaduk atau
mengencerkan
larutan. Berbahan
kaca

Beaker glass :
berfungsi sebagai
9.

wadah peletakkan
larutan. Berbahan
kaca
Labu ukur :
berfungsi sebagai
wadah untuk

10.

mengencerkan
larutan dengan
ketelitian yang
tinggi. berbahan
kaca.

Tabung reaksi :
sebagai wadah
11.

untuk mereaksikan
dua atau lebih
larutan. Berbahan
kaca
Spatula : berfungsi
untuk mengambil

12.

zat yang bersifat


serbuk. Berbahan
besi atau stainless
steel

Buret : berfungsi
13.

saat melakukan
proses titrasi.
Berbahan kaca

Erlenmeyer :
berfungsi wadah
untuk proses titrasi
14.

maupun wadah
mereaksikan
larutan. Berbahan
kaca.

10

Gelas ukur :
berfungsi untuk
15.

mengukur volume
larutan. Berbahan
kaca.

Pipet Gondok :
berfungsi untuk
mengambil larutan
16.

dengan skala yang


sudah tertentu atau
terbatasi. Berbahan
kaca

Desikator :
berfungsi sebagai
17.

tempat untuk
mengeringkan
sampel. Berbahan
kaca
Botol Reagen :
berfungsi sebagai
tempat

18.

penyimpanan
reagen. Berbahan
kaca berwarna
coklat.

11

B. Pembahasan
Dari hasil praktikum diketahui bahwa setiap alat gelas pada laboratorium
memiliki fungsi dan cara kerja yang sesuai prinsipnya. Dengan mengetahui setiap
fungsinya mahasiswa bisa menggunakannya didalam laboratorium.
Gelas Beaker memiliki fungsi yaitu Sebagai tempat untuk menyimpan dan
meletakkan larutan. Gelas Beaker memiliki takaran namun jarang bahkan tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair. Gelas beaker juga biasanya
digunakan sebagai wadah untuk memanaskan larutan.
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk
meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi,
seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki
akurasi sampai dengan 0,05 cm3. Sebuah buret digunakan untuk memberikan
larutan tepat-terukur, volume variabel. Buret digunakan terutama untuk titrasi,
untuk memberikan salah satu reaktan sampai titik akhir reaksi (titik ekivalen)
tercapai.
Erlenmeyer berfungsi sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia dalam
skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi

sebelum

menggunakan erlenmeyer sebaiknya di cek apa erlenmeyer tersebut dalam


keadaan bersih atau tidak. Selanjutnya isi erlenmeyer dengan zat larutan yang
akan di reaksikan dalam skala besar.
Gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak
membutuhkan ketelitian yang tinggi. Gelas ukur adalah wadah untuk mengukur
volume larutan yang paling efektif dan sangat dianjurkan untuk menggunakan
gelas ukur dalam menentukan volume larutan secara pasti.
Botol Semprot biasa digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan
untuk mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Setelah
melakukan praktikum sebaiknya semua alat-alat yang di pakai terutama beebentuk
tabung maupun wadah harus mutlak di bersihkan dengan aquades untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL
sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat
12

tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk
mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran
yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem
pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai
menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna,
penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu.
Corong digunakan sebagai media untuk memindahkan larutan dari satu wadah
ke wadah yang lain. Corong yang pada laboratorium biasanya digunakan corong
yang berbahan kaca, ini disebabkan karena jika corong berbahan plastik bisa saja
corong meleleh dengan beberapa reagen yang bersifat merusak atau berbahaya.
Pipet Gondok digunakan untuk menngambil volume 5ml larutan sesuai
dengan batas yang ditentukan yakni berupa gondok yang membengkak pada
badan pipet. Pipet ukur berfungsi untuk mengambil larutan, pipet ukur memiliki
batas ukuran volume yakni 5ml. Pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan
dalam skala kecil yakni tetes per tetes.
Batang pengaduk berfungsi untuk mengaduk atau mengencerkan larutan baik
yang akan direaksikan maupun saat reaksi berlangsung. Batang pengaduk
biasanya berbahan kaca dikarenakan untuk menghindari rusaknya reagen yang
dibuat.
Spatula digunakan untuk mengambil zat yang bersifat padatan atau kristal.
Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan
zat-zat yang tidak bereaksi pada logam bisa digunakan spatula logam.
Kaca arloji berfungsi sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap zat
kimia, Sebagai media zat saat menimbang pada neraca analitik dan sebagai media
zat saat proses pengeringan pada desikator.
Botol Reagen atau Botol Coklat digunakan sebagai media penyimpanan
reagen. Botol Reagen memiliki warna coklat karena berfungsi supaya botol tidak
bisa menyerap panas atau sinar matahari.
Tabung Reaksi wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia.
Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
Sebelum menggunakan tabung reaksi sebaiknya dilakukan sterilisasi duluan.

13

Setelah itu, tabung reaksi diletakkan pada rak tabung yang kemudian larutan yang
akan di reaksikan akan di masukkan pada tabung reaksi.
Jarum ose memiliki fungsi Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu
mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Untuk cara pemakaiannya
Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca
preparat untuk diamati.

Bunsen berfungsi sebagai media sumber panas saat melakukan proses


pemanasan dan untuk menciptakan suasana yang steril. Bunsen memiliki bentuk
seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki sumbu yang dapat
menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-macam, ada yang dari alkohol,
spiritus, dan minyak gas.
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas
jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari
porselin yang digunakan untuk meletakkan alat alat gelas. Di bawah piringan
porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam
sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya.

14

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.

Alat-alat laboratorium memiliki nama serta fungsinya masing-masing.

Mengetahui fungsinya berguna saat kita melakukan praktikum


2. Alat-alat Laboratorium memiliki cara serta prinsip kerja yang berbeda
dan sangat berpengaruh terhadap hasil praktikum. Makanya seorang
praktikan mutlak harus mengetahui cara kerja dari masing-masing alat.
B. Saran
Saran yang bisa diberikan yakni sebaiknya dari pihak kampus bisa
menambahkan atau melengkapi alat-alat laboratotium. Karena, isi laboratorium
belumlah lengkap dan masih memiliki kekurangan terhadap infrastruktur terutama
alat-alat yang biasa dipakai saat melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Maju. 2013. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Universitas Bengkulu
Nhunu, Khuznulhaltimah. 2014. Pengenalan Alat-alat Laboratorium. Universitas
15

Islam Negeri Aalaudin, Makassar

16

Anda mungkin juga menyukai