Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI 1

“IDENTIFIKASI ZAT PEMBAWA KARBOHIDRAT”

DISUSUN OLEH :

NAMA : Rahimah Sarah

NIM : 1900086

PRODI : D-III IIB

HARI PRATIKUM : SELASA (14.00-17.00)

GRUP : B4

DOSEN PEMBIMBING : EMMA SUSANTI,M.Farm,Apt

ASISTEN DOSEN :

1. CINDY OKTAVIANA LAIA


2. NIA DA’IATUL ISROQ
3. SYAHRUL AMIN

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

2020
PERCOBAAN II

IDENTIFIKASI ZAT PEMBAWA KARBOHIDRAT

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami metode identifikasi karbohidrat.
2. Untuk mengetahui adanya zat pembawa dalam senyawa karbohidrat.
3. Mengetahui adanya reaksi-reaksi yang terjadi pada identifikasi karbohidrat.
4. Mengetahui beberapa sifat kimia karbohidrat.
II. PRINSIP PERCOBAAN
1. Uji Molisch
Dilakukan untuk menentukan karbohidrat secara kualitatif. Larutan uji
dicampur dengan pereaksi Molisch kemudian dialirkan H2SO4 dengan hati-
hati melalui dinding tabung agartidak bercampur. Hasil positif ditunjukkan
dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan.
2. Uji Iodium
Dilakukan untuk menentukan polisakarida. Larutan uji dicampurkan
dengan larutan iodium. Hasil positif ditandai dengan amilum dengan iodium
berwarna biru, dan dekstrin dengan iodium berwarna merah anggur.
3. Uji Benedict
Dilakukan untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Larutan uji dicampurkan
dengan pereaksi Benedict kemudian dipanaskan. Hasil positif ditunjukkan dengan 
terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau kuning tergantung
kadar gula pereduksi yangada.
4. Uji Barfoed
Dilakukan untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida.
Larutan uji dicampurkan dengan pereaksi Barfoed kemudian dipanaskan. Hasil
positif ditunjukkan dengan monosakarida menghasilkan endapan Cu2O berwarna
merah bata.
5. Uji Seliwanoff 
Dilakukan untuk membuktikan adanya kentosa (fruktosa). Larutan uji
dicampurkan dengan pereaksi Seliwanoff kemudian dipanaskan. Hasil positif
ditunjukkan denganterbentuknya larutan berwarna merah orange.
6. Uji Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aladehida atau keton bebas
membentukhidrazon atau osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih.
Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik.
Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila
didinginkan. Namun, sukros tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau
keton yang terikat pada monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon
monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
7. Uji Asam Musat
Dilakukan untuk membedakan antara glukosa dan galaktosa. Larutan uji
dicampurkan dengan HNO3 pekat kemudian dipanaskan. Karbohidrat dengan
asam nitrat pekat akan menghasilkan asam yang dapat larut. Namun, laktosa dan
galaktosa menghasilkan asam musat yang dapat larut.
8. Hidrolisis Pati
Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum digunakan larutan amilum
1%, larutan iodium, pereaksi Benedict, larutan HCl 2 N, Larutan NaOH 2%.
Amilum ditambahkan dengan HCl lalu dipanaskan. Dilakukan uji iodium setiap 3
menit hingga warnanya berubah jadi kuning pucat. Kemudian larutan dihidrolisis
lagi selama 5 menit lalu didinginkan dan dinetralkan dengan NaOH 2%,. Lalu
diuji dengan pereaksi Benedict.
9. Hidrolisis Sukrosa
Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa digunakan larutan sukrosa
1%, pereaksi Benedict, pereaksi Seliwanoff, pereaksi Barfoed, larutan HCl pekat,
larutan NaOH 2%sebagai bahannya. larutan sukrosa ditambahkan dengan HCl
pekat lalu dipanaskan selama 45 menit. Setelah didinginkan dinetralkan dengan
NaOH 2%. Lalu diuji dengan pereaksiBenedict, Seliwanoff, dan Barfoed.

III. TINJAUAN PUSTAKA


Karbohidrat merupakan persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan oksigen yang
terdapat di alam dengan rumus empiris Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka
senyawa ini pernah diduga sebagai “hidrat dari karbon”, sehingga disebut sebagai
karbohidrat. Sejak tahun 1880 telah disadari bahwa gagasan ”hidrat dari karbon”
merupakan gagasan yang tidak benar. Hal ini karena ada beberapa senyawa yang
mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat.
(Auter Hoff, 1987).
Asam asetat misalnya dapat ditulis (C2(H2O)2 dan formaldehid dengan rumus
CH2O atau HCHO. Dengan demikian suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya
ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling penting ialah rumus strukturnya
(Tim Dosen,2010).
Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat
pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus
fungsiitulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada
molekul karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan
polihidroksiketon atau senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis.
(Winarya, 1997)
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk
dunia. Kerbohidrat juga berguna untuk mencegah timbulnya ketosis,pemecah protein
tubuh yang berlebihan,kehilangan mineral dan berguna untuk membantu metabolism
lemak dan protein tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang
kita makan sehari-sehari. (Winaryo,1997,hal : 15)
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat
terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks mempunyai
lebih dari dua unit gula sederhana dalam satu molekul (Almatsier, 2010).
Karbohidrat dibagi dalam 3 golongan,yatiu : (Poedjiadi,2005)
1. Monosakarida
Merupakan sakarida paling sederhana yang tidak dapat diuraikan
lagi menjadi molekul lebih sederhana secara hidrolisis. Suatu
monosakarida tidak hanya dibedakan berdasarkan gugus fungsinya,tetapi
juga dibedakan dari jumlah atom karbonnya. (Rasyid,2006).
Monosakarida paling sederhana adalah gliseraldehida (suatu
aldosa) dan isomernya adalah dihidroksaseton (suatu kaltosa).

(D-gliseraldegid) (L-dliseraldehid)
Contoh monosakarida lainnya:
 Glukosa (C6H12O6) larut dalam air (25°C) (77°F)

ß-D-Glukosa D-Glukosa

 Galaktosa
ß-D-Galaktosa
 Fruktosa

Rantai terbuka Rantai siklis


2. Disakarida
Senyawa karbohidra yang terbentuk ketika dua mononsakarida
mengalami reaksi kondensasi. (Fessenden,1982).
Contoh reaksi pembentukan disakarida :
C6H12O6 + C6H12O6 C12H22O12 + H2O
Disakarida terdiri atas:
 Sukrosa ( sakarosa)

 Maltosa
 Laktosa

3. Polisakarida
Merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang dapat
berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim
yang spesifik kerjanya. Polisakarida terdiri atas :
 Amilum (pati), rumus molekul (C6H10O5)n
 Selulosa (C6H10O5)n
 Glikogen (C24H42O21)
(Sudarmadji,2010)

Dalam karbohidrat dikenal beberapa pengujian untuk menentukan kandungan


yang terdapat dalam karbohidrat tersebut. Salah satu test yang digunakan untuk
menentukan ada tidaknya karbohidrat adalah test molish ketika ada beberapa larutan yang
tidak dikenal secara pasti bahwa larutan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak,test
ini bisa dilakukan untuk menentukan adanya kandungan karbohidrat. Larutan yang
bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu. (Winarya,1997).
Uji iodium digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandsung
dalam larutan reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru.
Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara
amilum dengan iodin. (Feseenden,1997).
Uji benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu
larutan dengan indicator yaitu adanya perubahan warna khususnya menjadi merah bata.
Benedict reagen digunakan untuk menguji atau memeriksa kehadiran gula pereduksi
dalam suatu cairan monosakarida yang bersifat reduktor, dengan diteteskannya reagen
akan menimbulkan endapan merah bata.,selain meguji adanya gula pereduksi, juga
berlaku secara kuantitatif karena semakin banyak gula dalam larutan maka semakin gelap
warna endapan. (Feseenden,1997).
Monosakrida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat
yanglebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa,
pentosa,heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai aldosa
atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimilki senyawa tersebut
(Murray dkk,2009).
Uji selliwanof digunakan untuk mmebedakan aldose dan keosa. Ketosa dan
aldosa berbeda pada penyusun keton atau aldehid. Jika gula mengandung keton maka itu
adalah ketosa sedangkan jika mengandung aldehid maka itu adalah aldosa. Tes ini
berdasar atas jika dipanaskan keton akan lebih cepat terhidrasi dibanding aldosa. Reaksi
selliwanoff adalah sebagai reagen yang digunakan adalah resisol dan asam hidrolik.
(Feseenden,1997).
Gliseraldehid adalah aldosa yang paling sederhana, dan dihidroksiasetan adalah
ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa atau ketosa lainnya dapat diturunkan dari
gliseraldehida atau dihidroksiaseton dengan cara menambahkan atom karbon, masing-
masing membawa gugus hidroksil (Tim Dosen, 2010).
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini
secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting
dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini
mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen,
dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom
hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah
yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga
monosakarida tersebut (Almatsier, 2010).
Bahan pembawa ada tiga:
a) Bahan Pembawa Anorganik
Reagen : Bolus, Kalsium karbonat, Magnesium Oksida, Natrium
Hydrogen, Karbonat dan Talk.
b) Bahan Pembawa Organik :
Reagen : Fruktosa, glukosa, laktosa, sakarosa, sorbitol, dan amilum.
c) Bahan Dasar Salep
Reagen : Salep lemak, bulu domba, alkohol, salep hidrofil, lanolin, salep
polietilen glikol, vaselin, dan adeps lanae.
Identifikasi karbohidrat :
1) Uji Molisch
2) Uji Iodium
3) Uji Benedict
4) Uji Barfoed
5) Uji Bial
6) Uji Seliwanoff
7) Uji Osazon
8) Hidrolisis Pati
9) Hidrolisis Sukrosa
(Auterhoff,1987)
Adapun fungsi dari karbohidrat diantaranya (Almatsier, 2010):
1) Sumber energi : fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh.Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di
seluruh dunia, karena banyak didapat alam dan harganya relatif murah.
Karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa
untuk keperluan energi segera;sebagian disimpan sebagai glikogen dalam
hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadilemak untuk kemudian
disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
2) Pemberi rasa manis pada makanan : karbohidrat memberi rasa manis
pada makanan,khususnya mono dan disakarida. Sejak lahir manusia
menyukai rasa manis. Alat kecapan pada ujung lidah merasakan rasa
manis tersebut. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa
adalah gula paling manis.
3) Penghemat  protein : bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka
protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan
mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila
karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan
sebagai zat pembangun.
4) Pengatur metabolisme  lemak : karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi
lemak yangtidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton
berupa asam asetoasetat,aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
5) Membantu pengeluaran feses : karbohidrat membantu pengeluaran feses
dengan cara peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa
dalam serat makananmengatur peristaltik usus,sedangkan hemiselulosa
dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga
memberi bentuk pada sisa makanan yang akandikeluarkan.
Bila tidak ada karbohidrat, asam amino dan gliserol yang berasal dari lemak dapat
diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem saraf pusat. Oleh sebab
itu, tidak ad aketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia. Untuk
memelihara kesehatan,WHO (1990) menganjurkan agar 50-65% konsumsi energi total
berasal dari karbohidratkompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula
sederhana (Almatsier, 2010).
IV. ALAT DAN BAHAN
1) Alat
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Spatula
 Plat tetes
 Spiritus/bunsen
 Penagas air
 Rak tabung
2) Bahan
 Fruktosa
 Aquadest
 Molisch
 Larutan iodium
 Benedict
 Barfoed
 Seliwanoff
 H2SO4 pekat
 HCl pekat
 NaOH 2N
V. CARA KERJA
1). Uji Molisch
Fruktosa 1% = masukkan 15 tetes larutan fruktosa kedalam tabung reaksi + 3 tetes
pereaksi molisch kocok sampai tercampur keduanya + 1 mL H2SO4 pekat melalui
dinding tabung dan terbentuk cincin berwarna ungu.
2). Uji Iodium
Fruktosa 1% = masukkan 3 tetes larutan fruktosa kedalam tabung reaksi atau
lempeng tetes porselin + 2 tetes larutan iodium.
3). Uji Benedict
Fruktosa 1% = masukkan 5 tetes larutan fruktosa + 15 tetes pereaksi Benedict
kedalam tabung reaksi, campurkan dengan baik , didihkan diatas api kecil
selama 2 menit atau masukkan kedalam penangas air mendidih selama 5 menit.
Dinginkan perlahan-lahan sampai terbentuk warna dan endapan.
4). Uji Barfoed
Fruktosa 1% = masukkan 10 tetes larutan fruktosa + 10 tetes pereaksi Barfoed
kedalam tabung reaksi, campurkan dengan baik , didihkan diatas api kecil
selama 1 menit atau masukkan kedalam penangas air mendidih selama 5 menit.
Dinginkan perlahan-lahan sampai terbentuk warna dan endapan merah bata jika
positif.
5). Uji Bial
Fruktosa 1% = masukkan 5 ml larutan fruktosa dan tambahkan 10 tetes
pereaksi Bial dan 3 ml HCL pekat kedalam tabung reaksi. Campurlah
dengan baik, panaskan diatas api kecil sampai timbul gelembung-
gelembung gas ke permukaan larutan. Perhatikan warna atau endapan
yang terbentuk. Terbentuknya warna biru menunjukkan adanya pentosa.

6).Uji Seliwanoff
Sukrosa 1% = masukkan 5 tete larutan fruktosa + 15 tetes pereaksi Seliwanoff
kedalam tabung reaksi didihkan diatas api kecil selama 30 detik atau dalam
penangas air selama 1 menit sampai terbentuk larutan berwarna merah jingga jika
hasilnya positif.

VI. HASIL
No.sampel : Fruktosa
1. Organoleptis :
 Warna : putih
 Bau : tidak berbau
 Rasa : manis
2. Uji pemisahan/kelarutan :
 Fruktosa + aquadest = larut
 Fruktosa + etanol = tidak larut
3. Reaksi golongan dan subgolongan :
 Uji molisch : 15 tetes larutan fruktosa + 3 tetes pereaksi molisch +
1 ml H2SO4 pekat
Terbentuk cincin berwarna ungu (+)
 Uji iodium = 3 tetes larutan fruktosa + 2 tetes larutan iodium
terbentuk warna kuning (-)
 Uji benedict = 5 tetes larutan fruktosa + 15 tetes pereaksi Benedict
Terbentuk endapan merah bata(+)
 Uji barfoed = 10 tetes larutan fruktosa + 10 tetes pereaksi berfoed
Terbentuk endapan merah bata (+)
 Uji bial: 5 ml larutan fruktosa+ 10
tetes pereaksi bila + 3 ml HCL pekat
 Berwarna kuning (-)
 Uji seliwanoff = 5 tetes larutan fruktosa + 15 tetes seliwanoff
terbentuk larutan berwarna merah jingga(+)
Reaksi penegasan :
 Fruktosa + aquadest = larut
 Uji molisch : 15 tetes larutan sukrosa + 3 tetes pereaksi molisch +
1ml H2SO4 pekat terbentuk cincin berwarna ungu (+)
 Uji Benedict : 5 tetes larutan fruktosa
+ 15 tetes pereaksi Benedict 
terbentuk endapan merah bata (+)
 Uji barfoed : 10 tetes larutan fruktosa
+ 10 tetes pereaksi barfoed 
terbentuk endapan merah bata (+)
 Uji seliwanoff : 5 tetes larutan
fruktosa + 15 tetes pereaksi
seliwanoff  terbentuk warna merah
jingga (+)

Kesimpulan :
Fruktosa dapat larut dalam air,terbentuk cincin berwarna ungu
pada uji molish, terbentuk endapan merah bata pada uji Benedict dan uji
barfoed, serta terbentuk warna merah jingga pada uji seliwanoff.
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini kami melakukan identifikasi zat pembawa karbohidrat yaitu
Fruktosa. Fruktosa ialah monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan
dengan rumus molekul C6H12O6.
Pada percobaan pertama yang dilakukan uaitu uji organoleptis dengan
menggunakan panca indra. Hasil sampel yang didapat ialah ; warna sampel yaitu warna
putih dengan bentuk seperti kristal padat. Baunya yaitu tidak berbau dan memiliki rasa
manis.
Percobaan kedua yaitu dilakukan uji kelarutan atau pemisah menggunakan
aquadest dan etanol. Pada saat sampel dilarutkan dengan aquadest sampel larut,sementara
ketika sampel dilarutkan dengan etanol sampel tidak larut. Hal ini sesuai dengan
kelarutan fruktosa dalam Farmakope IV yang menyatakan bahwa Fruktosa sangat mudah
larut dalam air dan sukar larut dalam etanol.
Percobaan selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan uji molisch. Uji molisch
berguna untuk mengidentifikasi ada tidaknya karbohidrat. Teori yang mendasari
percobaan ini adalah penambahan asam organic pekat. Pada uji molisch sampel yang
digunakan yaitu fruktosa kemudian ditambahkan pereaksi uji molisch lalu tambahkan
H2SO4. Hasil reaksi yang didapat yaitu positif maka akan menunjukkan terbentuk cincin
berwarna ungu.
Percobaan selanjutnya yaitu melakukan uji iodium. Uji iodium ini berguna untuk
menguji polisakarida. Sampel yang digunakan yaitu fruktosa. Jika reaksi positif akan
menghasilkan warna biru tua. Tetapi,warna yang dihasilkan pada sampel ini yaitu
terbentuk warna kuning yang hasilnya negative.
Percobaan selanjutnya yaitu melakukan uji benedict. Uji benedict suatu gula
pereduksi yang dibuktikan dengan terdapat endapat merah bata, sampel yang dipakai
yaitu fruktosa. Percobaan dilakukan yaitu fruktosa yang merupakan jenis karbohdirat
monosakarida menunjukkan hasil positif terhadap pereaksi benedict yaitu terbentuk
endapan merah bata.
Percobaan selanjutnya yaitu melakukan uji berfoed. Pada uji barfoed karbohidrat
direduksi pada suasana asam. Uji ini sering digunakan untuk membedakan monosakarida,
disakarida, oligosatida dan polisakarida. Sampel yang dipakai yaitu fruktosa. Pada
monosakarida terbentuk endapan merah bata dan hasilnya yaitu positif. Pada percobaan
ini yang menggunakan sampel fruktosa mendapatkan hasil positif yang berarti ada
terbentuk endapan merah bata.
Percobaan selanjutnya yaitu melakukan uji seliwanoff. Sampel yang digunakan pada uji
seliwanoff yaitu fruktosa. Fruktosa kemudian ditambah pereaksi seliwanoff dan didapatkan
larutan tersebut berwarna merah jingga. Dan hasilnya positif yaitu saat pereaksi dengan
seliwanoff bereaksi maka terbentuk larutan berwarna merah jingga

VIII. KESIMPULAN
o Karbohidrat dibagi dalam tiga golongan yaitu monosakarida,disakarida dan
polisakarida.
o Pada uji molish digunakan untuk membuktikan adanya karbohidrat.
o Fruktosa mengandung karbohidrat.
o Suatu karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya cincin berwarna ungu
pada larutan yaitu pada sampel Fruktosa.
o Pada uji iodium yaitu untuk membuktikan adanya polisakarida.
o Pada uji benedict digunakan untuk membuktikan adanya gula pereduksi dengan
memberikan warna merah bata.
o Pada uji barfoed digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida.
o Pada uji Bial digunakan untuk membuktikan adanya pentosa dengan memberikan
warna biru
o Reaksi kristal uji dilakukan untuk melihat jenis kristal yang terdapat pada sampel.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Auterhoff. H,Kovar.K.A.1987. Identifikasi Obat. Terjemahan Oleh Sugiarso.N.C,
Penerbit ITB Bandung
Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Kedua. Jakarta:
Erlangga
Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Poedjiadi,Anna. 2005. Dasar-dasar Biokimia edisi revisi. Jakarta : Universitas Indonesia
Sudarmadji, Slamet dkk., 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty,
Yogyakarta
Tim Dosen Kimia. 2010. Kimia Dasar . Makassar : UPT MKU
Tim Dosen Kimia. 2010. Kimia Dasar 2. Makassar : UPT MKU
Winarya, 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia
Winaryo,F.G.1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai