Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

“IDENTIFIKASI ZAT PEMBAWA KARBOHIDRAT”

DISUSUN OLEH :

NAMA : MITA KAMILIA

NIM : 1900072

PRODI : D-III IIB

HARI PRATIKUM : SELASA (14.00-17.00)

GRUP : B4

DOSEN PEMBIMBING: EMMA SUSANTI,M.Farm,Apt

ASISTEN DOSEN :

1. SYAHRUL AMIN
2. NIA DAIATUL ISROQ
3. CINDY OKTAVIANA LAIA

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

2020
OBJEK II

IDENTIFIKASI ZAT PEMBAWA KARBOHIDRAT

I. TUJUAN PRAKTIKUM: Mengetahui reaksi-reaksi uji yang terjadi pada


karbohidrat dan mengetahui zat sampel yang mengandung karbohidrat.

II. PRINSIP PERCOBAAN:


 Uji molisch: dilakukan untuk menentukan adanya karbohidrat
 Uji iodium: dilakukan untuk menentukan adanya karbohidrat yaitu
polisakarida
 Uji benedict: dilakukan untuk menentukan adanya karbohidrat yaitu gula
reduksi
 Hidrolisis pati : dilakukan untuk menentukan kandungan pati pada amilum

III. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3


unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan
atom-atom tersebut dan ikatannya membedakan karbohidrat satu dengan
yang lainnya, sehingga ada karbohidrat yang masuk kelompok struktur
sederhana seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur
kompleks atau polisakarida seperti pati, glikogen, selulosa dan
hemiselulosa. Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas
reaksi- reaksi warna yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil
penguraian gula dalam asam-asam kuat dengan berbagai senyawa organik,
sifat mereduksi dari gugus karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan
hidroksil yang berdekatan.
Berdasarkan strukturnya karbohidrat digolongkan menjadi
monosakarida,oligosakarida, atau polisakarida. Ketiga golongan
karbohidrat ini berkaitan satu dengan lainnya lewat hidrolisis.
Monosakarida (kadang disebut gula sederhana) ialah karbohidrat yang
tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana lagi.
Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida, ratusan bahkan
ribuan. Oligosakarida mengandung sekurang-kurangnya dua dan biasanya
tidak lebih dari beberapa unit monosakarida yang bertautan (Hart Harold
et al, 2003)
Menurut kompleksitasnya karbohidrat digolongkan sebagai berikut :
1. Monosakarida
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari
satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida
dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah
atomnya dibedakan menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang
mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-
senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion
cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh
senyawa pengoksidasi reduksi.
2. Disakarida
Tersusun oleh dua molekul monosakarida. Jika jumLahnya lebih
dari dua disebut oligosakarida ( terdiri dari 2-10 monomer gula ). Ikatan
antara dua molekul monosakarida disebut ikatan glikosidik yang terbentuk
dari gugus hidroksil dari atom C nomer 1 yang juga disebut karbon
nomerik dengan gugus hidroksil pada molekul gula yang lain. Ada
tidaknya molekul gula yang bersifat reduktif tergantung dari ada tidaknya
gugus hidroksil bebas yang reaktif yang terletak pada atom C nomer 1
sedangkan pada fruktosa teeletak pada atom C nomer 2. Sukrosa tidak
mempunyai gugus hidroksil yang reaktif karena kedua gugus reaktifnya
sudah saling berikatan. Pada laktosa karena mempunyai gugus hidroksil
bebas pada molekul glukosanya maka laktosa bersifat reduktif.
3. Polisakarida

Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima


belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis,
sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan karena gugus
hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida tidak terasa manis karena
molekulnya yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap
dalam lidah. (Aprilia Kusbandari.)
Identifikasi Karbohidrat
1. Uji umum untuk karbohidrat adalah uji Molisch
2. Tes Iodin, yang akan memberikan perubahan warna bila bereaksi
dengan beberapa polisakarida. Pati meberikan warna biru gelap,
dextrin memberikan warna merah, glikogen memebrikan warna
coklat kemerahan. Selulosa, disakarida dan monosakarida tidak
memberikan warna dengan iodine.
3. Tes Benedict, yang biasa digunakan sebagai uji aldehid. Tes ini
dapat juga digunakan untuk membedakan karbohidrat yang
mengandung gugus reduksi dari yang tidak mengandung gugus
reduksi. Reagen ini mengandung CuSO4, Natrium sitrat dan
natrium karbonat dan didalam alkalin, larutan tersebut tidak
mengkatalisis reagen benedict menunjukkan tes positif.
(Andarwulan et al., 2011).
IV. Alat dan bahan:
a. Alat
 Tabung reaksi
 Rak tabung
 Plat tetes
 Pipet tetes
 Penangas air
 Penjepit buaya
 Spatel
b. Bahan
 Amilum
 H2SO4
 Pereaksi molisch
 Larutan iodium
 Pereaksi benedict
 Pereaksi bial
 Pereaksi seliwanoff
 Natrium asetat
 Fenilhidrazin-HCl
 HCl
V. CARA KERJA
1. Uji molisch
Masukan 15 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi + 3 tetes pereaksi
molisch sampai tercampur keduanya. + 1 ml H2SO4 pekat melalui
dinding tabung. Perhatikan terbentuknya cincin berwarna ungu pada
batas antara kedua lapisan yang menandakan reaksi positif karbohidrat.
2. Uji iodium
Masukan 3 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi atau lempeng tetes
porselin, tambahkan 2 tetes larutan iodium amati warna spesifik yang
terbentuk
3. Uji benedict
Masukkan 3 tetes larutan uji dan 3 tetes pereaksi Benedict ke dalam
tabung reaksi, campurkan dengan baik. Didihikan di atas api kecil
selama 2 menit atau masukan ke dalam penangas air mendidih selama
5 menit, dinginkan perlahan-lahan perhatikan warna dan endapan yang
terbentuk.
4. Hidrolisis pati
Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 mili larutan amilum 1%.
Kemudian ditambahkan 2,5 ml HCL 2N, kocok lalu masukkan ke
dalam penangas air mendidih. Setelah 3 menit ujilah dengan larutan
iodium dengan cara mengambil 2 tetes larutan lalu ditambah 2 tetes
iodium dalam lempeng tetes porseline. Lakukan uji iodium setiap 3
menit sampai hasilnya berwarna kuning pucat lakukan hidrolisis
selama 5 menit lagi. Setelah
didinginkan ambil 2 ml larutan hasil hidrolisis, lalu netralkan dengan
NaOH 2% uji dengan kertas lakmus kemudian dilakukan uji Benedict.
VI. HASIL
Sampel: amilum 1%
i. Organoleptik
 Warna: Putih
 Bau: tidak berbau
 Rasa: tawar
ii. Uji kelarutan / pemisahan.
 Amilum 1% + aquadest larut
 Amilum 1% + etanol larut
iii. Reaksi golongan
 Amilum 1% + perekasi molisch + H2SO4 pekat
terbentuk cincin berwarna ungu
 Amilum 1% + larutan iodium terbentuk warna biru
tua
 Amilum 1% + pereaksi benedict + dipanaskan
terbentuk warna hijau dan tidak terbentuk endapan
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 3 menit berwarna
biru
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 6 menit berwarna
ungu
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 9 menit berwarna
violet
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 12 menit berwarna
merah tua
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 15 menit berwarna
kuning cokelat
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 18 menit berwarna
kuning pucat
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 21 menit berwarna
pekat.

iv. Reaksi penegasan:


 Amilum 1% + perekasi molisch + H2SO4 pekat
terbentuk cincin berwarna ungu
 Amilum 1% + larutan iodium terbentuk warna biru
tua
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 3 menit berwarna
biru
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 6 menit berwarna
ungu
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 9 menit berwarna
violet
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 12 menit berwarna
merah tua
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 15 menit berwarna
kuning cokelat
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 18 menit berwarna
kuning pucat
 Amilum 1% + HCl 2N setelah 21 menit berwarna
pekat.
Jadi,
 Amilum 1% terdapat karbohidrat pada uji molisch
 Amilum 1% terdapat polisakarida pada uji iodium
 Amilum 1% tidak terdapat gula reduksi pada uji
benedict
 Amilum 1% terdapat amilopekstin
 Amilum 1% terdapat amilosa
 Amilum 1% terdapat amilosa
 Amilum 1% terdapat ertitrodekstrin
 Amilum 1% terdapat akrodekstrin
 Amilum 1% terdapat maltosa
 Amilum 1% terdapat glukosa
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini adalah identifiksi zat pembawa karbohidrat
dilakukan untuk mengetahui adanya karbohidrat pada zat uji. saya
mendapat amilum 1% sebagai sampel nya. Pada amilum diujikan beberapa
uji, diantaranya uji molisch, uji iodium, dan uji benedict.
1. Uji molisch dilakukan untuk menentukan ada tidaknya karbohidrat pada
sampel. Jika sampel yang positif karbohidrat direaksikan dengan pereaksi
molisch maka hasilnya akan terbentuk cincin berwarna ungu pada batas
antara kedua lapisan. Bila hasil (-) menujukkan bahwa tidak ada karbohidrat.
Pada uji molisch amilum 1% ditambahkan ke 3 tetes pereaksi molisch.
Kemudian di kocok sampai homogen. Lalu tambahkan H2SO4 pekat
melalui dinding tabung, maka akan terbentuk cincin berwarna ungu pada
batas antara kedua lapisasan yang menandakan adanya reaksi positif
karbohidrat. Karena terbentuknya cincin berwarna ungu pada batas antara
kedua lapisan, maka hal ini menandakan amilum mengandung karbohidrat.
2. Uji iodium dilakukan untuk menentukan ada tidaknya polisakarida pada
sampel. prinsip pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui kandungan
polisakarida seperti adanya dekstrin,amilum atau pati dan glikogen pada bahan
makanan yang diuji. Jika sampel positif polisakarida direaksikan dengan
larutan iodium maka sampe akan menunjukan hasil warna yang spesifik.
Contohnya amilum 1% akan terbentuk warna biru tua, pada glikogen 1%
akan terbentuk warna merah kecoklatan, dan pada dekstrin akan terbentuk
warna merah anggur. Akan tetapi jika sampel direaksikan dengan larutan
iodium menghasilkan warna kuning, maka sampel tersebut akan negatif
polisakarida. Pada uji iodium ini dilakukan untuk menentukan adanya
polisakarida pada amilum. 3 tetes amilum 1% ditambahkan kedalam
lempeng tetes porselin kemudian ditambahkan larutan iodium maka
terbentuk warna biru tua. Dengan terbentuknya warna biru tua ini,
menandakan bahwa amilum mengandung polisakarida. Jika semisalnya
campuran amilum dan larutan iodium menghasilkan warna kuning maka
larutan tersebut menandakan negatif polisakarida.
3. Uji benedict dilakukan untuk menentukan ada atau tidaknya gula reduksi
pada sampel. Maka jika sampel yang diujikan positif gula reduksi akan
terbentuk endapan merah bata. Akan tetapi jika sampel negatif gula
reduksi maka tidak akan terbentuk endapan merah bata. pada uji benedict,
3 tetes pereaksi benedict ditambahkan kedaam tabung reaksi, di
homogenkan dan di didihkan diatas api kecilselama 5 menit, dan di
dinginkan perlahan maka terbentuk warna hijau dan tidak terbentuk
endapan. Hal ini menandakan bahwa amilum negatif gula reduksi. Jika
sampel yang positif gula reduksi akan terbentuk endapan dengan warna
merah bata. Jadi amilum hanya positif karbohidrat dan polisakarida.
Endapan merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II)
direduksi menjadi tembaga (I). Uji gula reduksi menggunakan larutan
Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar
0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk
sampel urin dan darah.
4. Pada uji hidrolisis pati, amilum dihidrolisis dengan waktu yang berbeda
beda. Mulai dari 3, 6,9,12dst. Kemudian dilakukan uji benedict. Maka
hasil akhir uji benedict tsb akan terbentuk endapan merah bata.

VIII. KESIMPULAN
 Menurut kompleksitasnya karbohidrat digolongkan menjadi
monosakarida, disakarida, polisakarida
 Amilum mengandung karbohidrat yaitu dengan terbentuknya
cincin berwarna ungu pada hasil reaksi dengan molisch
 Amilum mengandung polisakarida yaitu dengan terbentuknya
warna spesifik pada uji iodium.
 Reaksi yang umum dilakukan untuk mengidentifikasi karbohidrat
yaitu uji molisch, uji iodium, dan uji benedict.

IX. DAFTAR PUSTAKA

 Aprilia Kusbandari. Jurnal Analisis Kualitatif Kandungan


Sakarida Dalam Tepung Dan Pati Umbi Ganyong.
 Andarwulan, N., Kusnandar, F & Herawati, D., 2011, Analisis
Pangan, Dian Rakyat, Jakarta.
 Damayanti, N.,2007, Pemanfaatan Umbi ganyong (Canna Edulis
Ker) untuk membuat sereal bayi. Fakultas Teknologi Pangan
UNISRI Solo.
 Hart Harold et al .2003.Kimia Organik .Penerjemah: Suminar
Setiati Achmadi.Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Organic
Chemistry
 Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi., 2004, Analisa Bahan
Makanan dan Pertanian, Liberty Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai