Anda di halaman 1dari 36

NAMA MK : PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB)

DOSEN PENGAMPU : SURYANTI SUDIRMAN, S.Keb, Bd

KONTRASEPSI SUNTIK DAN ORAL

KELOMPOK 2 :

1. SITI HARDIYANTI

2. NURMA

3. SITI FATIMA

4. HURFIA M.NUR

5. MUFIDAH NOVIANTI LAIYA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan MAKALAH mengenai

KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK. Meskipun banyak rintangan dan hambatan

yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil

menyelesaikannya dengan baik.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pelayanan Keluarga

Berencana (KB) dari dosen pembimbing saya “SURYANTI SUDIRMAN, S.Keb,

Bd”. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang

telah membantu penulis dalam mengajarkan tata cara pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca

pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan

dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima

dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 12 Maret 2017

Penulis

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Kata

Pengantar ...........................................................................................

..............i

Daftar

Isi .......................................................................................................

..........ii

BAB I

Pendahuluan ......................................................................................

................1

A. Latar

Belakang...............................................................................

........1

B. Rumusan

Masalah.................................................................................

.2

C. Tujuan...................................................................................

.................2

BAB II

Pembahasan .......................................................................................

..............3
A. Pengertian Tentang Kontrasepsi Suntik dan Oral……………………...

B. Jenis-jenis Kontrasepsi Suntik dan Oral ……………………………….

C. KIE Kontrasepsi Suntik dan Oral ……………………………………...

D. Cara Pembinaan Akseptor Kontrasepsi Suntik dan Oral ………………

E. Konseling Tentang Kontrasepsi Suntik dan Oral …………...……………

F. Efek Samping Dan Cara Penanganan Pada Kontrasepsi Suntik dan Oral

Sesuai Keluhan………………..…...………………………………………

G. Keuntungan Dan Kerugian Dari Kontrasepsi Suntik dan Oral …………...

H. Rujukan Akseptor Bermasalah Pada Kontrasepsi Suntik dan Oral ……

BAB III

Penutup ..............................................................................................

.............

A. Kesimpulan...........................................................................

.................

B. Saran....................................................................................

..................

Daftar

Pustaka...............................................................................................

...........

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Masalah kependudukan masih merupakan tantangan yang cukup berat

bagi pembangunan indonesia. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat

antara jumlah penduduk dengan masalah kebutuhan pangan, kesempatan

pendidikan, kesempatan kerja, perumahan dan kesehatan. Yang semuanya

merupakan hal-hal yang penting dalam kehidupan manusia. Untuk itu laju

pertambahan penduduk dimasa datang amat penting untuk dikendalikan

(notodihardjo, 2002 )

Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia yang semakin

meningkat tiap tahunya. Pemerintah melakukan program keluarga berencana

(KB). Penyelenggraan KB bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah

saja tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat.gerakan KB nasional

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar bagi

terwujudya masyarakat yang sejahtera dalam rangka perkembangan

kependudukan dan untuk mewujudkan keluarga sejahtera, program KB di

pandang perlu untuk mengadakan pengaturan kelahiran (rukanda dkk, 1991)

Keluarga berencana menurut WHO ( world helath organization ) adalah

tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari

kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan,

mengatur interval diantara kelahiran,mengontrol waktu saat kelahiran dalam


hubungan dengan umur suami dan istri,menentukan jumlah anak dalam keluarga

( hartanto, 2004 )

Kontrasepsi oral/pil mencakup pil kombinasi dan sekuensial yaitu berisi

estrogen dan progesterone dan pil yang berisi poigesteron saja dikenal dengan

istliha minipil. Pil ini pada tahun 1930-an DR. kurzrock menunjukkan bahwan

estrogen oral dapat meredakan dismonirhea dan menghambat ovulasi. Pada tahun

1950-an uji klinis mengenai pil kombinasi dilakukan di Puerto rico. Pemakaian

pil kontrasepsi ini diestujui diamerika pada tahun 1957. Pada tahun 1960

dilakukan pula uji klinis di inggris.

Penelitian tentang suntikan KB adalah pada tahun 1963 yaitu uji coba

pada depo provera suntik yang kemudian di lisensi di inggris pada tahun 1984.

Pada tahun 1990-an metode ini telah dilisensi sebagai pilihan metode kontrasepsi

pilihan pertama. Sampai saat ini jenis metode suntik yang digunakan adalah

suntikan kombinasi dan suntikan progestin.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan tentang pengertian tentang kontrasepsi suntik dan oral ?

2. Menjelaskan jenis-jenis kontrasepsi suntik dan oral ?

3. Menjelaskan kie kontrasepsi suntik dan oral ?

4. Menjelaskan cara pembinaan akseptor kontrasepsi suntik dan oral ?

5. Menjelaskan konseling tentang kontrasepsi suntik dan oral ?

6. Menjelaskan efek samping dan cara penanganan pada kontrasepsi suntik dan

oral sesuai keluhan ?


7. Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi suntik dan oral ?

8. Menjelaskan rujukan akseptor bermasalah pada kontrasepsi suntik dan oral ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian tentang kontrasepsi suntik dan oral.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis kontrasepsi suntik dan oral

3. Untuk mengetahui kie kontrasepsi suntik dan oral

4. Untuk mengetahui cara pembinaan akseptor kontrasepsi suntik dan oral

5. Untuk mengetahui konseling tentang kontrasepsi suntik dan oral

6. Untuk mengetahui efek samping dan cara penanganan pada kontrasepsi suntik

dan oral sesuai keluhan

7. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi suntik dan oral

8. Untuk mengetahui rujukan akseptor bermasalah pada kontrasepsi suntik dan

oral

D. MANFAAT PENULISAN

1. Bagi penulis

Dapat mengetahui materi yang dipelajari sehingga secara langsung penulis

menambah pengetahuannya khususnya pada kontrasepsi suntik dan

kontrasepsi pil. Penulis mengetahui betapa pentingnya kerjasama untuk

mendapatkan suatu data dalam menyelesaikan makalah ini

2. Bagi pembaca

Pembaca dapat menambah wawasan tentang kontrasepsi pil dan suntik.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KONTRASEPSI SUNTIK DAN ORAL

1. Kontrasepsi Suntik

Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode yang d

alam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemak

aian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila dibandi

ngkan dengan alat kontrasepsi sederhana 

2. Kontrasepsi Pil ( ORAL )

Merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk mencegah

terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita

dengan cara diminum (pil).

B. JENIS-JENIS KONTRASEPSI SUNTIK DAN ORAL

1. Kontrasepsi Suntik

a. Suntikan Kombinasi

Jenis kombinasi adalah 25 mg Depo Sedrosiprogesteron asetat dan

5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali dan 50

mg Noretrindron Enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan

injeksi IM.
b. Suntikan Progesteron

Jenis-jenis suntikan progesterone

1) Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150

mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intra

muskuler (di daerah bokong), disimpan dalam suhu 20oC-25oC.

2) Depo Noretisteron Enantat (Depo Naristerat), yang mengandung 200

mg Noretrindrom Enantat, diberikan setiap 2 bulan sekali atau setiap

2 bulan untuk 6 bulan pertama (=3 kali suntikan pertama), kemudian

selanjutnya satu kali suntikan 3 bulan dengan cara disuntik intra

muskuler.

2. Kontrasepsi oral

a. Pil kombinasi

1) Profil

a) Efektif dan reversible

b) Harus diminum setiap hari

c) Pada bulan bulan pertama efek samping berupa mual dan

perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.

d) Efek samping serius sangat jarang terjadi

e) Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi,baik yang sudah

mempunyai anak maupun belum.

f) Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.

g) Tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui


h) Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

2) Jenis

a) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dosis

yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

b) Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormone aktif estrogen/progesterone dengan dua dosis yang

berbeda,dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

c) Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormone aktif estrogen/progesterone dengan tiga dosis yang

berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.

b. Pil progesterone (minipil)

1) Profil

a) Cocok untuk perempuan yang sedang menyusui yang ingin

menggunkan pil KB

b) Sangat efektif pada masa laktasi

c) Dosis rendah

d) Tidak menurunkan produksi ASI

e) Tidak memberikan efek samping estrogen

f) Efek samping pertama adalah perdarahan bercak atau

perdarahan tidak teratur

g) Dapat dicapai sebagai kontrasepsi darurat.


2) Jenis minipil

a) Kemasan dengan isi 35 pil : 300 ug levonorgestrel 350 ug

noretindron.

b) Kemasan dengan isi 28 pil: 75 ug desogestrel

C. KIE TENTANG KONTRASEPSI SUNTIK DAN ORAL

Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) merupakan satu step yang

tidak boleh ditinggalkan bidan dalam asuhan kebidanan khusunya pelayanan

keluarga berencana. KIE merupakan kunci pelayanan keluarga berencana.

1. Komunikasi

Komunikasi yaitu suatu penyampaian pesan secara langsung/tidak

langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan untuk

mendapatkan respon balik dengan orang lain. Komunikasi kesehatan

yaitu usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku posistif

dimasyarakat,dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi baik

dengan menggunakan komunikasi pribadi maupun komunikasi massa

serta dengan cara memberikan informed choise serta informed consent

tentang alat kontrasepsi jenis suntik dan oral.

2. Informasi

Informasi yaitu keterangan, gagasan mapun kenyataan yang perlu

diketahui masyrakat (pesan yang disampaikan )


a. Kontrasepsi Suntik

1) Indikasi

a) Usia reproduksi

b) Nulipara dan telah memiliki anak

c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang yang memiliki

efektivitas tinggi

d) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui

f) Anemia

g) Nyeri haid hebat

h) Haid teratur

i) Riwayat kehamilan ektopik

j) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

2) Efek samping

a) Gangguan haid

1) Gejala : tidak mengalami haid, perdarahan bercak-bercak,

perdarahan di luar siklus haid, perdarahan yang lebih

lama.

2) Penyebab : karena adanya ketidakseimbangan hormone

sehingga endometrium mengalami perubahan histology,

keadaan amenorrhea disebabkan antropi endometrium


b) Depresi

1) Gejala : perasaan lesu, tidak semangat

2) Penyebab: diperkirakan adanya hormone progesterone

terumata yang berisi lg non steroid menyebabkan

kekurangan vit B6 dalam tubuh, dan adanya retensi

garam

c) Perubahan libido

1) Gejala: terjadi penurunan atau penignkatan doronga

seksual

2) Penyebab: penurunan libido terjadi karena efek

progesterone terutama yang bersifat lg-non steroid

menyebabkan vagina kering, namun demikian factor

psikis dapat juga berpengaruh dalam hal ini. Sebetulnya

libido ini meningkat,menurun sangat subjektif sifatnya,

oleh karena itu gejala ini harus diwaspadai dengan cermat

dan seksama untuk memastikan bahwa klien telah

mengalami penuruna,peningkatan libido

d) Keputihan

1) Gejala :keluarnya cairan berwarna putih dari vagina atau

adanya cairan putih dari mulut vagina

2) Penyebab : oleh karena efek progesterone mengubah PH

vagina, sehingga jamur mudah tumbuh di vagina dan


menimbulkan keputihan (catatan : keluarnya lender

fisiologi, keputihan fisiologi )

e) Jerawat

1) Gejala : timbul jerawat pada wajah

2) Penyebab: terutama lg-na progestine menyebabkan kadar

lemak meningkat (catatan : jerawat bias timbul juga

karena alergi terhadap kosmetik, perawatan kulit yang

kuran hygine dan kulit berminyak )

f) Rambut rontok

1) Gejala : rambut rontok selama pemakaian suntikan bias

sampai sesudah penghentian suntikan

2) Penyebab : progesterone terutama lg_norprogestin dapat

mempengaruhi fonikel rambut sehingga timbul

kerontokan rambut

g) Peubahan BB

1) Gejala : BB bertambah naik rata-rata untuk tiap tahun

berpariasai antara 2,3-2,9 kg

2) Penyebab : belum terlalu jelas

h) Pusing/ sakit kepala

1) Gelaja : sakit kepala yang sangat pada salah satu

sisi/seluruh bagian kepala dan terasa berdenyut disertai

rasa mual yang amat sangat


2) Penyebab : hal ini biasanya berkaitan dengan reaksi tubuh

terhadap progesterone

i) Mual dan muntah

1) Gejala : rasa mual sampai muntah, terjadi pada bulan

pertama suntikan

2) Penyebab : kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap

hormone progesterone yang mempengaruhi produksi

keasaman lambung.

j) kontra indikasi

3) kontra indikasi

a) Hamil atau di curagai hamil

b) Perdarahan pervagina yang belum yang jelas penyebabnya

c) Penderita kanker payudara

d) DM disertai komplikasi

b. Kontrasepsi Oral

1) Indikasi

a) Usia reproduksi

b) Telah memiliki anak atau yang belum memilki anak

c) Pascapersalinan dan tidak menyusui

d) Pasca keguguran

e) Perokok segala usia


f) Mempunyai tekanan darah tinggi atau masalah dengan

pembekuan darah

g) Tidak boleh menggunakan estrogen

2) Kontra indikasi

a) Hamil atau diduga hamil

b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid

d) Menggunakan obat tuberculosis atau obat untuk epilipsi

e) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara

f) Resiko stroke

g) Mioma uteri

Keberhasilan KIE dapat diukur dengan indicator sebagai berikut :

a. Makin meningkatnya pelayanan atau arus KIE sampai ke pelosok-

pelosok yang semula belum terjangkau

b. Makin menigkatnya jumlah-jumlah kelompok masyarakat yang ikut

menangani masalah KIE KB, terutama di wilayah/unti daerah yang

tadinya belum terjangkau pelayanan KIE

c. Meningkatnya jumlah peserta baru dan peserta lestari/aktif yang

mempunyai pengaruh terhadap penurunan tingkat kelahiran

d. Meningkatnya kesadaran masyarakat dan individu bahwa masalah

keluarga berencana bukan hanya maslah medis, social, atau lain-

lainya, tetapi menyangkut kehidupan manusia


e. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pengaruh keberhasilan

keluarga berencana

D. PEMBINAAN AKSEPTOR SUNTIK DAN ORAL

Pemberian kontrasepsi suntik dan oral dilakukan oleh dokter atau

bidan yang terlatih.

E. KONSELING TENTANG KB

1. Suntikan

a) Waktu menggunakan suntikan kombinasi

1) Suntikan pertama dapat dimulai dari hari pertama sampai harike-7

siklus haid.tidak diperlukan kontrasepsi tambahan.

2) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari hari ke-7 siklus

haid,selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan

seksual dan menggunakan metode kontrasepsi lain jika ingin

melakukan hubungan seksual.

3) Bila klien tidak haid,suntikan pertama dapat diberikan setiap saat,asal

saja dipastikan ibu tidak hamil

4) Bila klien pascapersalinan 6 bulan,menyusui serta belum

haid,suntikan pertamadapat diberikan,asal saja dipastikan tidak

hamil.

5) Bila pascapersalinan > 6 bulan,menyususi serta dapat mendapat haid

maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari ke- 1 – 7


6) Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui,jangan diberikan suntik

kombinasi.

7) Bila pascapersalinan 3 minggu dan tidak menyusui suntikan

kombinasi dapat diberikan.

8) Pasca keguguran,suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau

dalam waktu 7 hari.

b) Intruksi untuk klien

1) Klien harus kembali ke dokter/klinik untuk mendapatkan suntikan

kembali setiap 4 minggu

2) .Bila tidak haid lebih dari 2 bulan,klien harus kembali ke

dokter/klinik untuk memastikan hamil atau tidak

3) Jelaskan efek samping tersering yang didapatkan pada penyuntikan

dan apa yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi bila klien

mengeluh mual,sakit kepala,nyeri payudara,serta

perdarahan,informasikan kalau keluhan tersebut sering dutemukan

dan biasannya akan hilang pada suntikan ke-2 atau ke-3

4) Apabila klien sedang menggunakan obat obatan tuberculosis atau

obat epilepsy obat obat tersebut dapat menggangu efektivitas

kontrasepsi yang sedang digunakan.


2. Oral

a) Yang dapat menggunakan pil kombinasi

Pada prinsipnya hamper semua ibu boleh menggunakan pil

kombinasi seperti :

1) Usia reproduksi

2) Telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki anak

3) Gemuk atau kurus

4) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.

5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui

6) Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif,

sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi

ibu tersebut.

7) Pasca keguguran

8) Anemia karna haid berlebihan

9) Nyeri haid hebat

10) Siklus haid tidak teratur

11) Riwayat kehamilan ektopik

12) Kelainan payudara jinak

13) Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal,pembuluh darah,mata

dan saraf.

14) Penyakit tiroid, penyakit radang panggul,endometriosis, atau tumor

ovarium jinak.
15) Menderita tuberculosis (kecuali yang sedang menggunakan

rifampisin)

16) Varises vena.

b) Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi

1) Hamil atau dicurigai hamil

2) Menyusui eksklusif

3) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penybabnya.`

4) Penyakit hati akut (hepatitis)

5) Perokok dengan usia > 35 tahun

6) Riwayat penyakit jantung,stroke,atau tekanan darah > 180/110

mmhg

7) Riwayat gangguan factor pembekuan darah atau kencing manis >

20 tahun

8) Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara

9) Migraine dan gejala neurologic fokal

10) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.

c) Waktu mulai menggunakan pil kombinasi

1) Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau nperempuan

tersebut tidak hamil

2) Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.

3) Boleh menggunakan pada hari ke -8 tetapi perlu menggunakan

metode kontrasepsi yang lain ( kondom) mulai hari ke-8 sampai


hari ke-14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai anda

telah menghabiskan paket pil tersebut.

4) Setelah melahirkan:

- Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif

- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui

- Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)

5) Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin

manggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan

tanpa perlu menuggu haid.

d) Instruksi kepada klien

Catatan : tunjukan cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan

pesankan untuk mengikuti panah yang menunjuk deretan pil berikutnya.

1) Sebaiknya pil diminum setiap hari.lebih baik pada saat yang sama

setiap hari.

2) Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampa hari ke-7 siklus

haid

3) Sangat dianjurkan penggunannya pada pertama haid

4) Pada paket 28 pil dianjurkan mulai minum pil placebo sesuai dengan

hari yang ada pada paket

5) Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil.bila paket 28

pil habis, sebaiknya anda mulai minum pil dari paket yang baru. Bila
paket 21 habis sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai

minum pil dari paket yang baru.

6) Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, ambilah

pil yang lain.

7) Bila muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam,maka bila keadaan

memungkinkan dan tidak memperburuk keadaan anda,pil dapat

diteruskan.

8) Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara

penggunaan pil mengikuti cara menggunkan pil lupa.

9) Bila lupa minum 1 pil (1 – 21), segera minum pil setelah ingat boleh

minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu menggunakan metode

kontrasepsi yang lain.bila lupa 2 pil atau lebih (hari 1 – 21),

sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang

ditetapkan.juga sebaiknya gunakan metode kontrasepsi yang lain

atau tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan

paket pil tersebut.

F. EFEK SAMPING DAN CARA PENANGANAN PADA KONTRASEPSI

SUNTIK DAN ORAL

1. Suntikan

a. Gangguan siklus haid

Penganan dan pengobatan


1) Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara, biasanya terjadi pada

2-3 bulan pertama setelah prnyuntikan.

2) Pengobatan

a) Amenorrhea

Bila klien ingin haid dapat diberikan pil KB 3x1 tablet dari hari

1-3 1x1 tablet mulai hari 4 selama 4-5 hari.

b) Spotting/metroagia

- Bila ringan/tidak mengganggu tidak perlu diberi obat.

- Bila mengganggu dapat diberikan pil KB 3x1

tablet/hari selama 7 hari. Biasanya dengan satu kuur

sudah dapat diatasi

c) Menoragia (perdarahan lebih banyak atau lebih lama dari

biasanya)

Cukup diberi tablet sulfasferosus 3x1 tablet selama 5-7

hari/sampai keadaan membaik.

b. Keputihan

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

a) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara

b) Anjurkan menjaga kebersihan daerah kemaluan (ganti celana

dalam atau gunakan pembalut yang cocok)


2) Pengobatan

a) Bila disertai rasa gatal, cairan berwarna kuning kehijauan

atau berbau tidak sedap dapat diberikan nistatin 100.000 IU

intra vagina selama 14 hari.

b) Jika setelah pemberian antibiotic tetapi keputihan terus

berlansung maka pemakaian suntikan dihentikan.

c. Rambut rontok

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

a) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan kembali

normal tanpa pengobatan setelah suntikan dihentikan.

b) Bila klien tidak dapat mentolerir gejala ini anjurkan untuk

ganti kontrasepsi non hormonal

2) Pengobatan

Tidak ada.

d. Berat badan meningkat

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

Penambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terjadi pada

semua pemakaian suntikan tergantung reaksi tubuh wanita itu

terhadap metabilisme progesterone.


2) Pengobatan

a) Anjurkan klien melakukan diit rendah kalori dan olah raga

yang teratur.,

b) Jika cara diatas tidak berhasil hentikan pemakaian suntikan

dang anti dengan kontrasepsi non hormonal (AKDR)

e. Pusing, mual dan muntah

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini hanya bersifat sementara dan biasanya 2-

3 bulan setelah pemakaian rasa pusing dan mual akan hilang

sendiri.

2) Pengobatan

a) Pastikan tekanan darahnya normal

b) Untuk sakit kepala berikan asam mefenamat 3x250-500 mg

kapsul/hari selama 3-5 hari.

c) Untuk mual dan muntah berikan metoklopramid 3x10

mg/hari selama 5-7 hari

d) Makan secara teratur

e) Bila dalam waktu 3 bulan gejala menetap hentikan

pemakaian suntikan dang anti dengan kontrasepsi non

hormonal.
2. Oral

a. Gangguan siklus haid

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

a) Jelaskan sebab terjadinya

b) Jelaskan bahwa keluhan tersebut bersifat sementara

c) Memotivasi agar tetap memakai pil KB

2) Pengobatan

a) Amenorhea

1) Beri motivasi bahwa hal ini bukan suatu yang abnormal

dan dalam 2-3 bulan pasti akan dating haid

2) Bila klien memaksa ingin haid berikan pil KB 3x1 tablet

dari hari 1-3, 1x1 tablet mulai hari 4 selama 4-5 hari.

3) Bila terbukti hamil penggunaan pil KB segera dihentikan.

b) Spotting ( Perdarahan Bercak)

1) Metroragia (perdarahan diluar siklus haid)

(a) Bila ringan atau tidak terlalu mengganggu tidak perlu

diberi obat/

(b) Bila cukup mengganggu dapat diberi pil KB kombinasi

3x1 tablet per hari selama 7 hari.

2) Menoragia (perdarahan lebih banyak/lebih lama dari

biasanya dari siklus haid)


Cukup diberi tablet tambah darah 3x1 tablet (5-7 hari)

sampai keadaan membaik.

b. Tekanan darah tinggi

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

a) Jelaskan sebab terjadinya.

b) Gejala ini bersifat sementara dan tidak semua pemakai pil akan

menderita tekanan darah tinggi kecuali pada wanitya yang

waktu hamil mengalami tekanan darah tinggi atau punya

riwayat ketrurunan darah tinggi.

2) Pengobatan

a) Periksa tekanan darah dengan seksama, bila perlu periksa ulang

selang 15 menit setelah klien diminta istirahat.

b) Bila hipertensi ringan atau sedang, upayakan pengobatan

berupa diet rendah garam dan mengurangi makan lemak

selama 2-4 minggu.

c) Bila sampai 3 kali kunjungan cara ini tidak menolong,

pemakaian pil dihentikan.

d) Bila pada pemeriksaan ditemukan tekanan sistolik > 160

mmHg atau diastolic > 110 mmHg / ditemukan tanda-tanda

bahaya seperti sakit kepala hebat, nyeri dada, penglihatan


kabur maka hentikan pemakaian pil KB dan segera rujuk ke

RS.

c. Berat badan naik

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

a) Jelaskan sebab terjadinya

b) Penambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terjadi pada

semua pemakai pil.

2) Pengobatan

a) Bila kenaikan BB tidak mengganggu, tidak perlu diberi obat

b) Anjurkan klien untuk melakukan diet rendah kalori dan

olahraga yang proporsional

c) Bila selama 3 bulan cara diatas tidak menolong dan BB

bertambah terus hentikan pemakaian pil dan ganti dengan

kontrasepsi non hormonal (AKDR)

d. Jerawat

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

a) Jelaskan sebab terjadi bahwa hal ini hanya bersifat sementara

b) Mengurangi makanan yang berlemak (kacang, susu, kuning

telur)

c) Jaga kebersihan wajah dengan membersihkan muka 2x sehari


d) Hindari pemakaian kosmetik yang berlebihan

2) Pengobatan

a) Bila tidak mengganggu, cukup menjaga kebersihan muka

b) Bila ada infeksi dapat diberikan testrasiklin 3-4x1 kapsul

selama 1-2 minggu

c) Bila jerawat bertambah banyak ganti dengan kontrasepsi

hormonal.

e. Chloasma/bercak coklat kehitaman pada wajah

Penanganan dan penanganan

1) Konseling

a) Jelaskan sebab terjadinya bahwa gejala ini bersifat sementara

dan tidak terjadi pada semua pemakai pil.

b) Hindari paparan sinar matahari terlalu lama.

2) Pengobatan

Bila berlebihan dan menetap (dalam 3 bulan) serta mengganggu

penampilan hentikan pemakaian dan anjurkan untuk ganti

kontrasepsi non hormonal

f. Produksi ASI berkurang

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

Jelaskan bahwa pil KB yang mengandung estrogen tidak

dianjurkan untuk ibu yang sedang menyusui


2) Pengobatan

Anjurkan ibu menggunakan pil KB yang tidak mengandung

estrogen

g. Pusing, mual dan muntah

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang

dengan sendirinya

2) Pengobatan

a) Pastikan tekanan darah normal

b) Untuk sakit kepala berikan antalgin 3x500 mg per hari selama

3-5 hari, atau asam mefenamat 3x250-500 mg kapsul per hari

selama 3-5 hari.

c) Bila pemberian obat tidak menolong hentikan pemakaian pil

dang anti dengan kontrasepsi non hormonal

d) Untuk mual bila mengganggu berikan metoklopramid 3x10 mg

Dan berikan 15 menit sebelum makan selama 5-7 hari.

e) Anjurkan makan secara teratur.

h. Nyeri pada payudara

Penanganan dan pengobatan

1) Konseling

a) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara.


b) Anjurkan memakai penyangga payudara (BH) yang sesuai

dengan menjaga kebersihannya.

2) Pengobatan

a) Bila terasa sakit dapat diberi parasetamol 3x500 mg per hari

selama 3-4 hari atau asam mefenamat 3x250-500 mg per hari

selama 3-4.

b) Bila gejala menetap hentikan pemakaian pil dan ganti dengan

kontrasepsi non hormonal.

G. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI SUNTIKAN DAN ORAL

1. Suntikan

a. Keuntungan

1) Risiko terhadap kesehatan kecil

2) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

3) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam

4) Jangka panjang

5) Efek samping sangat kecil

6) Klien tidak perlu menimpan obat suntik.

b. Kerugian

1) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur,

perdarahan, bercak atau spotting.

2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti

akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.


3) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan

(harus kembali untuk suntikan)

4) Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat

untuk epilepsy atau obat tuberculosis

5) Permasalahan berat badan merupakan permasalahan tersering

6) Tidak menjamin perlindungan terhadap penukaran infeksi menular

seksual, hepatitis B virus, atau infeksi viruis HIV

7) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

2. Oral

a. Keuntungan

1) Memiliki efektivitas yang tinggi (hamper menyerupai efektivitas

tubektomi), bila digunakan setiap hari ( 1 kehamilan per 1000

perempuan dalam tahun pertama penggunaan).

2) Risiko terhadap kesehatan sangat kecil

3) Tidak menggagu hubungan seksual

4) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang

(mencegah anemia)tidak terjadi nyeri haid.

5) Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin

menggunakanya untuk mencegah kehamilan.

6) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.

7) Mudah dihentikan setiap saat.

8) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.


9) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

10) Membantu mencegah :

- Kehamilan ektopik

- Kanker ovarium

- Kanker endometrium

- Kista ovarium

- Penyakit radang panggul

- Kelainan jinak pada payudara

- Dismenore atau Akne

b. Kerugian

1) Mahal dan membosankan karna harus menggunakannya setiap

hari

2) Mual terutam pada 3 bulan pertama

3) Perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama 3 bulan pertama

4) Pusing

5) Nyeri payudara

6) Berat badan naik sedikit,tetapi pada perempuan tertentu kenaikan

berat badan justru memiliki dampak positif

7) Berhenti haid (amenorea) jarang pada pil kombinasi

8) Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi

asi)
9) Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan

perubahan suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan

hubungan seks berkurang

10) Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga

resiko sroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam

sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun dan merokok

perlu hati hati.

11) Tidak mencegah IMS

H. RUJUKAN AKSEPTOR BERMASALAH PADA KB IUD/AKDR

1. Jika permasalahan ringan dianjurkan agar dilakukan konseling.

2. Jika terjadi infeksi maupun gejalanya segera bawa kerumah sakit


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode yang d

alam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian rel

atif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan a

lat kontrasepsi sederhana.

Kontrasepsi Pil ( ORAL ) merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang

bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang ditambahkan ke dalam tubuh

seorang wanita dengan cara diminum (pil).

B. SARAN

1. Bagi pengguna kontrasepsi suntikan dan oral pengguna hendaknya

mengetahui terlebih dahulu alat kontrasepsi yang akan di pakai dengan cara

bertanya hal yang ingin diketahui ke tenaga kesehatan

2. Bagi tenaga kesehatan

a. Sebagai tenaga kesehatan hendaknya meningkatkan keterampilan

pemberian kontrasepsi suntik dan oral yang baik dan sesuai prosedur.

b. Sebelum pemberian kontrasepsi suntik dan oral pada klien jangan lupa

untuk melakukan infomed consent pada klien.


DAFTAR PUSTAKA

Mega dan Hidayat Wijayanegara. 2017. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Edisi Revisi. Jakarta: TIM.

Revised Edition Obstetri. 2016. Medical Mini Note Production.

Rinawati, mega dan Nina siti mulyani. 2013. Keluarga Berencana Dan Alat

Kontrasepsi Edisi 1. Jogjakarta: Nuha Medika.

Setiyaningrum, Erna. 2015. Pelayanan Keluarga Berencana Dan Kesehatan

Reproduksi Edisi Revisi. Jakarta: TIM.

Setiyaningrum, Erna. 2016. Pelayanan Keluarga Berencana Dan Kesehatan

Reproduksi Edisi Revisi. Jakarta: TIM.

Anda mungkin juga menyukai