Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hilmi Fauzi Gunawan

NIM : H1A017026

DISPERSI
Dispersi pada serat optik single mode adalah efek intramodal yang merupakan efek
dari dispersi material, dispersi pandu gelombang dan dispersi polarisasi. Efek ini sebagai
hasil dari grup kecepatan yang tergantung dari panjang gelombang dan menyebabkan
beberapa sinyal mengalami distorsi tergantung pada lebar spectral dari sumber optik yang
digunakan. Dispersi intramodal ini merupakan satu- satunya dispersi yang terjadi pada serat
single mode .
Dispersi adalah suatu distorsi yang terjadi jika suatu berkas cahaya melintas di
dalam inti serat optik yang disebabkan adanya mode (modus), panjang gelombang ataupun
ataupun kecepatan yang berbeda. Akibat dispersi yaitu:
• Pelebaran pulsa cahaya
• Bandwidth mengecil
• Memperpendek jarak
• Membatasi kecepatan bit
a) Dispersi Material

Dispersi material adalah pelebaran pulsa cahaya akibat cahaya menjalar melewati
inti serat yang memiliki variasi indeks bias yang tidak linier terhadap panjang gelombang.
Cahaya pada suatu mode memiliki kecepatan rambat tertentu yang disebut group velocity.
Ketika cahaya melewati serat yang indeks biasnya bervariasi, maka terjadi perbedaan group
velocity yang menyebabkan perbedaan delay propagation. Akibatnya, terjadi pelebaran pulsa
cahaya yang menyebabkan terjadinya intersymbol interference yang membuat penerima sulit
mengidentifikasi pulsa cahaya yang dikirimkan, bandwidth pun menjadi terbatas.
Gambar 2.3 Ilustrasi teradinya dispersi yang membatasi bandwidth. (a) pulsa masukan. (b)
proses ISI (c) pulsa keluaran pada penerima
Gambar 2.3 (a) adalah pulsa cahaya yang dimasukkan pada serat optik, yaitu 1011. Ketika
cahaya menjalar pada serat sepanjang L1, mulai terjadi dispersi gambar 2.3 (b). Semakin
panjang serat, pulsa semakin melebar, sehingga pada gambar 2.3 (c) pulsa 1011 sudah sulit
untuk dideteksi lagi karena terjadi intersymbol interference.[10].
b) Dispersi Intermodal
Disperse intermodal adalah pelebaran pulsa yang terjadi pada serat optik jenis
single mode. Dispersi intermodal dihasilkan dari kecepatan grup yang menjadi fungsi dari
panjang gelombang. Pengaruh dispersi intermodal pada sinyal dapat dilihat pada Gambar
2.4.

Gambar 2.4 Pengaruh Dispersi Intermodal Pada Sinya


Karena dispersi intermodal tergantung pada panjang gelombang, maka distorsi
sinyal bertambah dengan bertambahnya lebar spektral sumber optik. Lebar spektral
merupakan band panjang gelombang pada sumber cahaya. Biasanya digunakan lebar spektral
σλ. Sumber optik laser dioda memiliki lebar spektral yang sangat kecil, lebarnya sekitar 1 – 2
nm
c) Dispersi Kromatik
Disperse intramodal atau dispersi kromatik merupakan kombinasi dari dispersi
material dan dispersi pandu gelombang yang dapat mengakibatkan pelebaran pulsa dan
mendistorsi sinyal digital hal ini terjadi pada jenis fiber single mode dan multi mode.
Kromatik dispersi terjadi akibat adanya perbedaan panjang gelombang yang melalui kabel
fiber . Efek ini akan lebi besar pada pemancar yang menggunakan LED daripada laser.
Dispersi kromatik ini relatif lebih kecil daripada dispersi modal pada kabel multi mode.
Dispersi material terjadi karena indeks bias bervariasi sebagai fungsi panjang
gelombang optik. Salah satu dispersi yang paling dominan dalam jaringan optik adalah
dispersi kromatik. Akibat pengaruh dispersi kromatik maka digunakan DCF (Dispersion
Compensating Fiber) sebagai pengkompensasi akumulasi dispersi. DCF merupakan serat
optik dengan panjang tertentu yang dibuat dari material yang memiliki koefisien dispersi
kromatik yang khusus pada panjang gelombang operasinya. Koefisien dispersinya kromatik
ini bernilai negatif dan bernilai lebih besar per unit panjangnya dibandingkan dengan
koefisien dispersi dari serat optik yang digunakan sistem. Dengan karakteristik ini, maka
panjang DCF yang cukup pendek dapat mengkompensasi akumulasi dispersi kromatik pada
serat optik yang digunakan sistema

Anda mungkin juga menyukai