SAND PROBLEM
• Merupakan salah satu problem sumur , dimana
pasir formasi ikut terproduksi bersama dengan
fluida reservoir (Oil, Gas,Water)
• Penyebab terproduksinya pasir adalah :
‐ Jenis formasi pasir (unconsolidate)
‐ Produksi sumur melebihi batas critical flow
‐ Kerusakan sementasi butiran pasir karena invasi
cairan kimia tertentu (fluida incompetible), hal
ini bisa terjadi saat drilling atau stimulasi.
KERUGIAN
• Terproduksinya pasir dalam aliran fluida,
terutama dengan tekanan dan intensitas tertentu
maka akan menyebabkan Abrasi pada fasilitas
produksi, baik sub surface maupun surface.
• Jika pasir terendapkan dan terakumulasi di depan
formasi akan menyumbat dan memperkecil laju
aliran produksi
• Pada jenis pompa tertentu (PCP) adanya
akumulasi pasir akan menyebabkan stuck dan
patahnya rangkaian pompa.
PENANGGULANGAN
• Mengontrol aliran fluida
Dimana aliran produksi sumur dikendalikan,
jangan sampai melewati batas critical flow.
• Pemasangan Screen Liner
Screen Liner merupakan pipa/casing yang
mempunyai bentuk seperti screen (saringan)
dengan ukuran tertentu (bisa disesuaikan
kebutuhan), screen ini berfungsi untuk
menghambat aliran pasir kedalam well bore.
Screen Liner
Keuntungan Pemasangan Screen
• Kerusakan Formasi Sangat Kecil
• Biayanya cukup murah
• Bisa dimodifikasi dengan teknik lain
• Mudah dibersihkan
Kerugian Pemasangan Screen
• Ikut terproduksinya gas dan air sukar dikontrol
• Sukar di dalam memilih stimulasi
• Membutuhkan rig time yang lebih lama
• Casing produksi dipasang sebelum tujuan
pemboran dicapai
• Sukar apabila akan memperdalam sumur
PENANGGULANGAN
• Melakukan Gavel Pack
Metode Gravel Pack biasa diterapkan pada kondisi
bila dimungkinkan masih terjadi sand problem walau
telah digunakan Screen Liner dalam komplesinya.
• Caranya dengan menginjeksikan sejumlah gravel di
antara casing/liner sepanjang zona produksi.
• Pada kondisi ini diharapkan pasir formasi tertahan
oleh gravel didepannya dan demikain juga gravel
tertahan oleh screen liner.
JENIS GRAVEL PACK
Open Hole Gravel Pack (OHGP)
• Yaitu gravel pack yang ditempatkan diantara
screen dan formasi produktif.
• Baik diterapkan pada zone yang diperkirakan
mempunyai tingkat produksi besar.
Inside Gravel Pack (IGP)
• Yaitu gravel pack yang ditempatkan diantara
screen dan casing perforasi.
• Lebih cocok diterapkan untuk :
‐ Zone tipis dengan adanya OWC
‐ Banyak zone produksi
‐ Keraguan batasan zone
‐ Keraguan Mekanism drivenya
Pemilihan Jenis Gravel
• Ukuran Gravel Pack yang tersedia
Misal :
Mesh (US) : 40/60
Size Gravel : 0.010x0.017
Diameter median rata‐rata/in : 0.014
• Angularitas dan besar butir gravel
Misal :
Angular 8 – 12
Permeability : 1745 D
Porosity : 36
Pemilihan Jenis Gravel
• Kebasahan Gravel
Pada dasarnya yang diinginkan adalah Oil wet
namun yang terjadi oil mudah terserap pada
permukaan Gravel, untuk itu sering disiasati
gravel direndam dahulu oleh air sebelum di
pompakan.
Keuntungan Penerapan Gravel Pack
• Pemasangan Mudah
• Pembersihan sumur mudah
• Tidak tergantung interval produksi
• Mampu menahan produksi pasir formasi
Kerugian Penerapan Gravel Pack
• Stimulasi terbatas
• Biaya mahal
• Produksi Gas dan Air sukar terkontrol
• Membutuhkan Rig time yang lebih lama
• Menurunnya PI
• Scale mudah terbentuk pada screen
Well configuration w/ gravel pack
SAND CONSOLIDATION
• Merupakan penerapan metode lain untuk mengatasi
masalah produksi sand yang berlebihan, pada
metode ini dilakukan dengan menginjeksikan larutan
kimia pada zona produksi (lap. Pasir).
• Pada metode ini diharapkan pasir yang mudah
terlepas (unconsolidated ) akan terikat/tersemen
oleh bahan kimia tersebut.
• Bahan Kimia yang sering digunakan : jenis Resin
(Furan, Phenolic atau Epoxy)
• Perhatikan kekuatan resin terhadap Temp Formasi
dan Bahan Kimia tertentu (Acid dll)
Berdasarkan data tersebut di atas :
Rig Up di atas sumur Kawengan – 147 dan install semua peralatan rig selama 12 jam.
Cek dan ablas tekanan sumur, bongkar beam pumping, stuffing box dan pasang BOP 7 1/16” –
3.000 Psi selama 4 jam.
Trip Out plunger 2 ½” dan sucker rod 7/8” & ¾” dari kedalaman 2.420 m sampai permukaan
dengan kecepatan 30 m / 4 menit.
Release & Trip Out pompa TLE 2 ½” dan tubing 2 7/8” EUE dari kedalaman 2.425 m
sampai permukaan dengan kecepatan 30 m / 6 menit.
Trip In pahat 6” sampai puncak pasir di kedalaman 2.455 m dengan kecepatan 30 m / 5 menit.
Sirkulasi satu kali Bottom – Up.
Bersihkan pasir dengan kecepatan 20 cm / menit sampai dasar sumur di kedalaman 2.480 m.
Sirkulasi dua kali Bottom – Up.
Trip Out pahat 6” sampai permukaan dengan kecepatan 30 m / 6 menit.
Trip In tubing 2 7/8” dan set pompa TLE 2 ½” sampai kedalaman 2.430 m dengan kecepatan
30 m / 5 menit.
Trip In plunger 2 ½” dan sucker rod 7/8” & ¾” sampai kedalaman 2.425 m dengan kecepatan
30 m / 4 menit.
Bongkar BOP 7 1/16” – 3.000 Psi dan pasang kembali beam pumping berikut perlengkapannya
serta uji produksi selama 6 jam. Sumur Kawengan – 147 berproduksi 40 barrel / hari.
Rig Down dan Release dari sumur Kawengan – 147 selama 12 jam.
Rig Up di sumur Kawengan - 147 12,0 jam
Bongkar Beam Pumping 4,0 jam
Trip Out Plunger = ( 2.420 / 30 ) x 4 menit / 60 5,4 jam
Trip Out TLE Pump = ( 2.425 / 30 ) x 6 menit / 60 8,1 jam
Trip In Drill Bit = ( 2.455 / 30 ) x 5 menit / 60 6,8 jam
Sirkulasi @ 2.455 m = ( 67.161 / 1.445 ) / 60 0,8 jam
Bersihkan pasir = ( 2.480 – 2.455 ) x 100 / 20 / 60 2,1 jam
Sirkulasi @ 2.480 m = ( 67.476 / 1.445 ) x 2 / 60 1,6 jam
Trip Out Drill Bit = ( 2.480 / 30 ) x 6 menit / 60 8,3 jam
Trip In Pump = ( 2.430 / 30 ) x 5 menit / 60 6,7 jam
Trip In Plunger = ( 2.425 / 30 ) x 4 menit / 60 5,4 jam
Pasang Beam Pumping & Uji Produksi 6,0 jam
Rig Down di sumur Kawengan - 147 12,0 jam
-----------------
Total Waktu 79,2 jam
Luas Annulus Csg. 7” – DC = π / 4 x { ( 6 x 2,54 )² ‐ ( 4,75 x 2,54 )² }
= π / 4 x ( 232 – 146 )
= 67,5 cm² = 0,675 dm²
Kecepatan Annulus Csg 7” – DC = 1.445 dm³ / menit / 0,675 = 2.141 dm / menit
= 214 m / menit
2‐ Packer Flow Meter
Prinsip alat ini memfokuskan aliran dari sumber yang
dicurigai, kemudian packer diset diatasnya, sehingga
aliran akan terfokus dan selanjutnya dicatat oleh flow
meter.
ISOLASI ZONE
• Pada prinsipnya adalah menyekat zone tertentu
yang sudah dianggap tidak produktif, karena
produktifitasnya sudah dianggap mengganggu
performance produksi secara keseluruhan (jika
comingle) atau bahkan sudah tidak ekonomis.
Nipple & Plug
Alat ini juga bisa difungsikan sebagai penyekat
(isolate zone), bila di install pada tubing , dan
biasa dikombinasikan dengan Packer dan SSD.
2‐ Retrievable Bridge Plug
Alat ini berupa Packer kecil yang di
setting dengan wireline ataupun
string, namun packer ini
kelebihannya dapat di BOR jika
sudah tidak diperlukan lagi.
Packer ini di set diatas zona yang
akan di isolate, sehingga akan
menutup aliran dari bawah.
Gambar beberapa Isolate Zone
SSD
Hydro Packer Nipple & Plug
EZSV
Cement
• 3. Metode Cementation
Metode ini diterapkan dengan menggunakan
bubur semen sebagai media penyekat,
penyemenan dilakukan dengan cara balance
plug untuk menutup zone bawah dan squeeze
cementing untuk menutup perforasi lama
pada zone diatas atau zone antara.