Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang

ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat

kerusakan pada sekresi insulin, kerja insuin atau keduanya (Smeltzer & Bare,

2015). Hal tersebut dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi

insulin oleh sel beta langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan oleh kurang

responsifnya sel tubuh terhadap insuin (Sunaryati dalam Masriadi, 2016).

Diabetes merupakan salah satu dari berbagai penyakit yang

mengancam hidup bayak orang. Laporan statistik dari International Diabetes

Federation (IDF) mengatakan, ada sekitar 230 juta penderita diabetes di dunia

(IDF, 2013). Angka tersebut terus bertambah 3% atau sekitar 7 juta orang

setiap tahunnya.. WHO memprediksi kenaikkan jumlah penyandang diabetes

di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada

tahun 2030. Jumlah tersebut menempati urutan ke-4 terbesar di dunia setelah

India (31,7 juta), China (20,8 juta), dan Amerika Serikat (17,7 juta) (Syafey

dalam Masriadi, 2016). Sedangkan data yang diperoleh dari puskesmas

Kedundung Sampang Madura dalam 3 bulan terakhir yaitu 36 orang.

Pada penderita diabetes banyak yang tidak menyadarinya karena

gejala awal yang tidak terlalu terlihat. Gejala umum yang sering dialami oleh

penderita diabetes yaitu poliuri (urinasi yang sering), polidipsi (banyak minum

akibat meningkatnya kehausan) dan polifagi (meningkatnya nafsu makan).

Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang

1
2

tinggi sekitar 160-180 mg/dl maka glukosa akan sampai ke air kemih. Jika

kadar gula lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk

mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Oleh karena itu,

pengetahuan erat kaitannya dengan perilaku yang akan diambil seseorang,

karena dengan pengetahuannya tersebut pasien memiliki alasan dan landasan

untuk menentukan suatu pilihan (Waspadji, 2017). Pengetahuan adalah

sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar

ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor

luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007).

Menurut Waspadji, dalam Abarwati (2017) menyatakan bahwa

modalitas utama dalam penatalaksanaan Diabetes Mellitus terdiri dari terapi

non farmakologis yang meliputi perubahan gaya hidup dengan melakukan

pengaturan pola makan yang dikenal dengan terapi gizi medis, meningkatkan

aktivitas jasmani, dan edukasi berbagai masalah yang berkaitan dengan

penyakit diabetes mellitus yang dilakukan secara terus menerus. Dengan

demikian semakin banyak dan semakin baik klien mengerti tentang

penyakitnya, maka semakin mengerti pula bagaimana harus mengubah

perilakunya dan mengapa hal itu perlu dilakukan.

B. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas diperoleh gambaran dimensi

permasalahan yang luas. Namun karena keterbatasan waktu dan kemampuan,

maka penulis perlu membatasi masalah secara jelas dan terfokus.


3

Batasan masalah pada studi kasus ini hanya mencakup tentang Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Masalah Keperawatan

Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas Kedundung Sampang Madura..

C. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus

dengan masalah Keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas

Kedundung Sampang Madura?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus

Dengan Masalah Keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas

Kedundung Sampang Madura.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian pada pada pasien diabetes mellitus dengan

masalah keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas

Kedundung Sampang Madura.

b. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien diabetes mellitus

dengan masalah keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas

Kedundung Sampang Madura.

c. Menyusun rencana keperawatan pada pasien diabetes mellitus dengan

masalah keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas

Kedundung Sampang Madura.


4

d. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien diabetes mellitus dengan

masalah keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas

Kedundung Sampang Madura.

e. Melakukan evaluasi pada pasien diabetes mellitus dengan masalah

keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Kedundung Sampang

Pamekasan Madura.

E. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Diharapkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat

memberikan informasi baru sebagai bahan perbandingan serta referensi

bagi perkembangan ilmu keperawatan berkaitan pada diabetes mellitus

dengan masalah keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas

Kedundung Sampang Madura.

2. Praktis

a. Perawat

Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melakukan asuhan

keperawatan pada penderita diabetes mellitus dengan masalah

keperawatan Defisiensi Pengetahuan Di Puskesmas Kedundung

Sampang Madura.

b. Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu

pendidikan khususnya pada mata ajar keperawatan medikal bedah

dengan informasi yang ada pada penelitian ini.


5

c. Pasien

Pasien mampu beraktivitas dengan normal dan melakukan aktivitas

secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai