“Patient Safety”
(pembimbing : Ns. Jamilatus Syamsiyah A, S.Kep)
Oleh Kelompok 6 :
1. Abdullah (2010.01.071)
2. Yulia Kurotu Aini (2010.01.114)
3. Martha Alif (2010.01.096)
4. Ahmad Agus Maulidy (2010.01.072)
5. Choiriyah Fitriani (2010.01.079)
6. M. Ridwan (2010.01.099)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang di berikan dosen dengan judul “Patient Safety.
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Manajement Keperawatan” guna untuk mengetahui dan lebih memahami tantang
“Patient Safety” yang telah di berikan oleh dosen.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang masih berhubungan dengan makalah ini sangat
kami harapkan untuk menyempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB 1
Pendahuluan
2.1.4 Isu, Elemen, dan Akar Penyebab Kesalahan yang Paling Umum
dalam Patient Safety
1) 5 isu penting terkait keselamatan (hospital risk) yaitu:
a) keselamatan pasien;
b) keselamatan pekerja (nakes);
c) keselamatan fasilitas (bangunan, peralatan);
d) keselamatan lingkungan;
e) keselamatan bisnis.
2) Elemen Patient Safety:
a) Adverse drug events(ADE)/ medication errors (ME)
(ketidakcocokan obat/kesalahan pengobatan)
b) Restraint use (kendali penggunaan)
c) Nosocomial infections (infeksi nosokomial)
d) Surgical mishaps (kecelakaan operasi)
e) Pressure ulcers (tekanan ulkus)
f) Blood product safety/administration (keamanan produk
darah/administrasi)
g) Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba)
h) Immunization program (program imunisasi)
i) Falls (terjatuh)
j) Blood stream – vascular catheter care (aliran darah –
perawatan kateter pembuluh darah)
k) Systematic review, follow-up, and reporting of patient/visitor
incident reports (tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan
pelaporan pasien/pengunjung laporan kejadian)
3) Most Common Root Causes of Errors (Akar Penyebab Kesalahan
yang Paling Umum):
a) Communication problems (masalah komunikasi)
b) Inadequate information flow (arus informasi yang tidak
memadai)
c) Human problems (masalah manusia)
d) Patient-related issues (isu berkenaan dengan pasien)
e) Organizational transfer of knowledge (organisasi transfer
pengetahuan)
f) Staffing patterns/work flow (pola staf/alur kerja)
g) Technical failures (kesalahan teknis)
h) Inadequate policies and procedures (kebijakan dan prosedur
yang tidak memadai)
[AHRQ (Agency for Healthcare Research and Quality) Publication
No. 04-RG005, December 2003]
3.1 KASUS
Ners alias baru mendapatka promosi sebagai kepala ruangan penyakit
dalam di RSUD Wiro Sableng. Kualifikasi pendidikan perawat di ruangan yang
ners alias pimpin adalah 20% Spk, 80% D3 keperawatan. Lama kerja perawat
adalah< 6 tahun (25%), 6-10 tahun (30%), dan >10 tahun (45%). Insiden
dekubitus (4%), flebitis (5%), inos (6%), dan pasien jatuh (3%). Angket kepuasan
dari pasien yan pulang menunjukkan 70% puas dan angket kepuasan kerja
perawat 75% puas. Metode penugasan saat ini adalah fungsional. Setiap
perawat mendapat insentif yang sama tiap bulan di luar gaji pokok, ners alias
mendapatkan tugas dari kepala bidang keperawatan untuk membenahi
manajemen asuhan keperawatan dan program patient safety dan ruangannya.
1.3 PENYELESAIAN
Menurut teori Spradley yaitu:
1. Mengenali gejala
a. Angka kepuasan 30% tidak puas, dan angka kepuasan kerja perawat
25% tidak puas
b. Insiden dekubitus (4%), flebitis (5%), inos (6%), dan psien jatuh (3%).
2. Mendiagnosis masalah
a. Angka kepuasan pasien yang pulang berbanding dengan angka
kepuasan kerja perawat
b. Pendidikan perawat rata D3 dan SPK
3. Menganalisa jalan keluar
a. Sosialisasi Program keselamatan rumah sakit dan keselamatan
pasien harus dilakukan secara terus-menerus untuk menjaga
pelaksanaan program tetap konsisten dan berkesinambungan.
di ambil dari berbagai sumber pelatihan patient safety
b. Program Keselamatan rumah sakit dan keselamatan pasien
merupakan suatu kebutuhan dan keharusan untuk melindungi pasien
dan karyawan.
c. Keterlibatan /pemberdayaan pasien dalam proses asuhan pelayanan
kesehatan harus menjadi prioritas utama.
d. Keterlibatan seluruh unsur yang ada dalam organisasi merupakan
kunci keberhasilan, termasuk pihak manajemen, unit terkait serta
mengoptimalkan peran champion.
e. Memberikan kesempatan perawat untuk melanjutkan pendidikannya
atau pelatihan.
PENUTUP
1.1 kesimpulan
http://google.com/scribd/2011/01/07/patient-safetiy-keselamatan-pasien-rumah-
sakit/ diakses tanggal 19 maret 2012 jam15.20