Pengujian warna dan baudi lakukan dengan pengamatan secara visual terhadap sediaan. 2. Pengujian ph Pengujian ph di lakukan dengan menggunakan ph stik yang di masukkan kedalam sediaan lulur, didiamkan beberapa saat sampai timbul warna, untuk mengetahui besarnya hp, warna yang timbul tersebut di cocokkan dengan ph indikator. 3. Uji homogenitas lulur Masing-masing lulur yang akan di uji di oleskan pada 3 buah krimas obyek untuk di amati homogenitasnya. Apabila tidak terdapat butiran-butiran kasar di atas ketiga krimas obyek tersebut maka lulur yang uji homogen. Pengujian homogenitas ini di lakukan sebanyak 3 kali. Pengijian pertama di lakukan pada hari sediaan lulur di buat setelah jadi lulur langsung di uji homogenitasnya. Sediaan lulur kemudian di simpan selama satu minggu dan di uji lagi homogenitasnya begitu seterunya setiap minggu selama satu bulan. 4. Uji viskositas lulur Di lakukan dengan menggunakan alat viskometer cup and bob. Rotor di pasang pada viskotester dengan menguncinya berlawanan arah dengan jarum jam. Cap di isi semple lulur yang akan di uji setelah itu tempatkan rotor tepat berada di tengah-tengah cap yang berisi lulur, kemudian di hidupkan. Rotor mulai berputas dan jarum menunjuk viskositas secara otomatis akan bergerak menuju ke kanan, kemudian setelah stabil viskositas di baca pada skala dari rotor yang di gunakan. Satuan yang di gunakan menurut JLS 28709 standar viskositas yang telah di kalibrasi adalah desipasikal sepon (dPas) setelah selesai pengukuran viskotester di matikan. Pengujian viskositas ini di ulang sebanyak 3 kali untuk tiap vormula. Pengujian pertama untuk viskositas di lakukan pada hari sediaan lulur di buat. Sediaan lulur kemudian di sempan selama 1 minggu dan di uji lagi viskositanya, begitu seterusnya setiap minggu selama 1 bulan. 5. Uji daya lekat lulur Uji ini dilakukan dengan alat tes daya melekat lulur. Dua obyek gelas,stopwacht,anak timbangan gram dan dilakukan dengan cara melekatkan lulur secukupnya diatas obyek glas yang lain diatas lulur tersebut kemudian diletakkan dengan beban 0,5kg selama 5 menit kemudian pasang obyek glass pada alat tes setelah itu lepaskan beban seberat 20 gram dan dicatat waktunya hingga kedua obyek tersebut terlepas diulangi cara diatas pada setiap formula masing-masing 3 kali. Kemudian pertama dilakukan pada hari sediaan lulur dibuat,sediaan lulur kemudian disimpan selama satu minggu kemudian diuji daya lekatnya,begitu seterusnya setiap minggu selama satu bulan. 6. Uji daya sebar lulur Uji ini dilakukan menggunakan alat-alat seperti sepasang lempeng kaca bundar (extensometer) dan anak timbang gram. Lulur ditimbang kurang lebih 0,5 gram diletakkan ditengah-tengah bundar,diatas kaca diberi anak timbang sebagai tumpuan dan dibiarkan 1 menit. Diameter lulur yang menyebar (dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi) diukur kemudian ditambahkan 50 gram ,100 gram 150 gram sebagai beban tambahan ,setiap penambahan beban didoamkan selama 1 menit dan dicatat diameter lulur yang menyebar seperti sebelumnya. Cara diatas diulang untuk setiap formula lulur yang diperiksa masing-masing 3 kali. Pengujian pertama dilakukan pada hari sediaan dibuat,kemudian disimpan selama 1 minggu dan diuji lagi daya sebarnya begitu seterusnya setiap minggu selama 1 bulan.