Kita yang dipilah pilah untuk terikat erat, malah terputus, lepas.
Kita yang sering ditulis tulis untuk menjadi satu, malah membentur, hancur.
Kadang aku bingung, Negeri ini selalu menyajikan hal hal yang tak masuk akal.
Pemimpin kedua dinilai arogan, Kafir, tidak paham urusan kenegaraan, tak punya
pendamping, bahkan diisukan akan menegakkan Kilafah.
Kedang aku berpikir logis.
Tapi, kenapa kata kata yang sering aku dengar malah berbeda.
Tapi, kenapa "Katanya" lebih sering kita dengar, lebih sering kita asumsikan.
Ini yang harus kita rubah, negeri ini hadir karna bersatunya orang orang berilmu, orang
orang kuat, orang orang yang tidak mudah dihasut, orang orang yang tidak hanya
mendengar "KATANYA".
Maka jadilah cerdas, kini "Katanya" diubah jadi lebih modern, mengikuti zaman.
Dinamakan Hoaks, Berita Bohong. Aku sarankan hindari itu semua, jadilah cermat
dalam memilih berita, pastikan bibit bebet bobotnya, dengan begitu Negeri ini tak perlu
ada perpecahan.