Anda di halaman 1dari 1

Tirai Sastra

Boy Pratama Sembiring

Olok-olokkan masa tentang si penyair terus melejit, membelakkan mata dewi Durgha yang tengah
terlelap panjang

Memandang dengan biji mata saga keangkuhan yang teramat hitam, siapapun enggan bercuit tentang
keberadaan si penyair.

Bisik-bisik berarak dari tingkap panorama terus mengalir di sungai kematian yang menenggelamkan
arungan setiap mimpi

Lantas si penyair terus bangkit, tatkala semua tuduhan iya abaikan, tatkala semua ocehan berbau busuk
ia redam, tatkala arungan emosi ia taklukan, semua terbisu telak dalam palung Mariana.

Kau tak tau betapa si penyair tak bertubuh satu, iya bebas meraga kemana iya suka dengan segala
arungan syair yang ia punya.

Si penyair itu ada di balik tirai sastra yang keberadaan selalu menelisik pro dan kontra yang berbaur
bahkan iya juga pejuang yang memerdekakan Indonesia dengan arungan geberakan emosi pembangkit
jiwa.

Pada arungan lautan rembulan yang mengarak menuju kufuk timur tak pernah gentar langkah ini berada
pada jajaran galaksi sastra yang semakin pudar.

Ini lah surat cinta yang kutujukan pada sastra, yang merasuk pada bilik tirai sukma, yang menggebu
mengarungi setiap jiwa dan raga, bersatu untuk menyiarkan syair-syair perihal kebangkitan sastra.

Medan, 5 Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai