Anda di halaman 1dari 98

MENJADI

ORANG TUA
HEBAT
untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK
MENJADI
ORANG TUA
HEBAT
untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK
Judul:
Menjadi Orang Tua Hebat, Untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK
Cetakan Pertama 2016

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan par-
tisipasi pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan diserahkan pada hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Buku ini
merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan per­
ubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

ISBN 978-602-427-233-3

Kontributor Naskah : Sukiman, Anik Budi Utami, Nanik Suwaryani, Puspa Safitrie, Adi Sutrisno, Aria Ahmad
Mangunwibawa, Sugiyanto
Penelaah : Anne Gracia, Retno Wibowo, Nana Maznah, Nurbaeti Rachman, Ranti Widiyanti, Farida
Kadarusno, Helda, Tita Srihayati, Nirtafitri T., Rahmi Dahnan, Retno S. Wahyuni, Marlina,
Sartika W. Wulan, Agus Diantoro, Ratna Djuwita Sari, Sri Lestari Yuniarti, Esih W.
Infografis dan ilustrator : Dhoni Nurcahyo, Tomi Krisnawan, Amira Rahmitya Murti

Diterbitkan oleh:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Jalan Jenderal Sudirman, Gedung C lt. 13 Senayan Jakarta 10270
Telepon: 021-5703336

© 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.
MENJADI
ORANG TUA
HEBAT
untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Jakarta, 2016
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Ayah Bunda para pendidik sepanjang hayat yang saya muliakan,

Keluarga adalah tempat lahirnya benih generasi berkarakter dan sekolah adalah tempat
tumbuh kembangnya generasi tersebut. Mengingat peran Ayah Bunda sebagai pendidik
terpenting dalam masa tumbuh kembang anak, kami selaku pemerintah menyadari bahwa
orangtua adalah mitra sejati bagi pendidik. Sebagai orangtua, kita tidak cukup hanya ber-
diri di luar pagar sekolah mengamati proses pendidikan anak-anak kita dari jauh. Tentu
perlu kerja keras dari dua sisi.

vii
Oleh karena itu, sejak tahun 2015, Kemendikbud berupaya membantu Ayah Bunda
dengan khusus mendirikan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Direktorat ini
bertujuan mendukung kolaborasi yang aktif dan positif antara orangtua dan sekolah
untuk menyukseskan dan menyelaraskan program pendidikan yang dikembangkan se-
kolah, termasuk pendidikan budi pekerti anak-anak kita. Apa yang Kemendikbud laku-
kan adalah bagian dari komitmen negara untuk hadir mengawal peradaban melalui
pendidikan keluarga untuk mempersiapkan generasi penerus yang berkarakter, cerdas,
dan kreatif.

Ayah Bunda para sahabat Ananda yang saya hormati,

Pada jenjang SMA/SMK ini anak-anak kita membutuhkan pendampingan pendidikan


karir untuk memetakan masa depan. Di satu sisi, anak-anak sudah mulai merasa dirinya
dewasa, sehingga Ayah Bunda sudah mulai dapat memberikan kepercayaan kepada me-
reka untuk mengeksplorasi pilihan dan belajar bertanggungjawab atas pilihan tersebut. Di
sisi lain, anak-anak kita sudah mudah mendapatkan berbagai macam informasi dari dunia
yang sudah tidak memiliki batas jarak dan waktu, sehingga pendampingan dan komunikasi
terbuka sangat diperlukan untuk mendukung kebutuhan pendidikan mereka. Dalam mem-
bantu anak-anak kita dalam merencanakan karir, ingatkanlah bahwa orang sukses adalah

viii
mereka yang berkarakter, jeli melihat kesempatan, dan memiliki etos kerja serta integritas
yang tinggi.

Akhir kata, semoga buku ini dapat menjadi salah satu pemantik inspirasi bagi Ayah
Bunda dalam mengantarkan sang buah hati menjadi dirinya yang terbaik, tak padam se-
mangat dalam terus belajar dan berkarya, serta berkontribusi bagi bangsa dan lingkungan
sekitarnya.

Selamat membaca dengan hati.

Salam,

Anies Baswedan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

ix
DAFTAR ISI
Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan vii

Daftar isi x

Pentingnya Ayah dan Bunda Terlibat 1


dalam Pendidikan Anak

Bentuk-Bentuk Keterlibatan 7
Orang Tua di Sekolah

x
Bentuk-Bentuk 23
Dukungan Orang Tua di Rumah

Bentuk Dukungan Keluarga dengan 71


Anak Berkebutuhan Khusus

Penutup 80

xi
“Anak-anakmu lebih butuh
kehadiranmu daripada hadiahmu.”
Jesse Jackson, Politisi
pentingnya ayah dan bunda
terlibat dalam
pendidikan anak
A
yah dan Bunda, anak kita se- Ayah dan Bunda yang baik, tidak semua
karang sudah SMA/SMK. Se- kebutuhan pendidikan anak kita dapat di-
iring dengan bertambahnya penuhi oleh sekolah. Keterlibatan Ayah dan
usia anak, interaksi sosial se- Bunda dalam pendidikan anak kita di ru-
makin luas, dan karenanya mah dan di sekolah akan sangat membantu
semakin banyak pula hal-hal yang mempe- kemajuan pendidikannya. Kerja sama yang
ngaruhi anak-anak kita. baik antara Ayah dan Bunda dengan pihak
sekolah akan mengantarkan kesuksesan
Meskipun nampaknya anak-anak sudah anak kita dalam meraih cita-citanya.
“cukup besar” dan seolah tidak memerlu-
kan orang tua, sesungguhnya peran Ayah Peran Ayah dan Bunda yang paling utama
dan Bunda masih tetap yang pertama dan adalah mempraktikkan ajaran agama dan
utama dalam penumbuhan karakter dan bu- menumbuhkan budi pekerti dalam ke-
daya prestasi anak, demi masa depannya. hidupan sehari-hari melalui pengajaran,
keteladanan, dan pembiasaan: ajarkan,
Mereka sangat membutuhkan pendampingan contohkan dan biasakan (ACB). Selain itu
dari orang tua dalam menghadapi berbagai Ayah dan Bunda perlu mendorong dan
tantangan zaman di era digital ini, seperti por- menyemangati agar anak kita lebih rajin
nografi, narkoba, penyimpangan seksual dll. belajar dan berbudaya prestasi.

2
Mengurangi Manfaat keterlibatan
perilaku keluarga dalam
mengganggu
pada anak pendidikan anak

Meningkatkan Sikap dan


kehadiran anak 1 2 3 perilaku anak
di sekolah lebih positif
Meningkatkan
Meningkatkan
keinginan anak untuk 4 kebiasaan
melanjutkan sekolah
belajar anak
Meningkatkan
komunikasi Meningkatkan
antara orang tua 7 6 5 prestasi
dan anak Mendukung
akademik anak kemajuan
15
Meningkatkan Meningkatkan upaya sekolah
8 Mendukung secara
harapan orang orang tua untuk
iklim sekolah keseluruhan
tua pada anak mendorong anak belajar
yang lebih baik
14
9 10 11 12 13
Orang tua Meningkatkan
merasa turut semangat kerja
Meningkatkan Meningkatkan guru
berhasil
kepercayaan kepuasan orang
diri orang tua tua terhadap
sekolah

3
4
CIRI-CIRI UMUM Emosi masih labil,
ANAK USIA SMA/SMK kebingungan
untuk menentukan

A
pilihan.
yah dan Bunda yang bijak, Saat

3
ini anak kita sudah remaja dan Cenderung untuk
memasuki masa peralihan me- mencintai dirinya sendiri,
nuju dewasa. Ciri-ciri umum suka dengan teman-teman
anak usia ini antara lain: yang memiliki sifat yang
sama dengan dirinya.

2
Senang
berkumpul
dengan
teman
sebaya.

1
Seringkali mencoba
banyak hal baru dan
berusaha mencari
hal-hal yang cocok
dengan dirinya.

4
5
Berpikir kritis dan rasa ingin
tahu yang tinggi, sehingga
wajar jika memerlukan
alasan kenapa ia tidak boleh
melakukan sesuatu.

6
Mampu memberikan
beberapa alternatif
dalam pemecahan
masalah

7
Ingin
dianggap
sudah
besar/diberi
kepercayaan.

8
Tertarik dan
ingin menjalin
hubungan
dengan lawan
jenis.

5
“Anak bukan tamu biasa di rumah
kita. Mereka telah dipinjamkan
untuk sementara waktu kepada kita
dengan tujuan mencintai mereka dan
menanamkan nilai-nilai dasar untuk
kehidupan masa depan yang akan
mereka bangun.”
Dr. James C Dobson, psikolog
bentuk-bentuk
KETERLIBATAN
orang tua DI SEKOLAH
Ayah dan Bunda
dapat menyelaraskan
Ayah dan kegiatan anak di
Bunda rumah.
dapat lebih
memahami dan Ayah dan Bunda dapat
mendukung
program 2 saling berbagi dan
menambah pengetahuan
sekolah. 1 dalam mendukung
3 keberhasilan pendidikan
anak.

Ayah dan Bunda


Mengapa Ayah dan Bunda mengetahui dan
perlu terlibat dalam 4 berperan aktif dalam
kegiatan di sekolah Anak? mengantisipasi berbagai
ancaman yang ada di
sekitar anak seperti
kekerasan, narkoba,

6 5 pornografi, paham
radikal, dan tindakan
Ayah dan Bunda dapat amoral lainnya.
mengikuti kemajuan
belajar dan memberikan Ayah dan Bunda dapat
dukungan untuk memberikan masukan untuk
kemajuan anak. kemajuan sekolah.

8
Kesamaan
hak,
kesejajaran,
dan saling
menghargai Semangat
gotong-royong
dan kebersamaan

Prinsip
Kemitraan
Keluarga
dengan
Sekolah

Saling asah,
saling asih, dan
saling asuh Saling
melengkapi
dan
memperkuat

9
Apa bentuk
keterlibatan yang 7
dapat Ayah dan Bunda
6
Terlibat aktif pada paguyuban
lakukan di sekolah orang tua sekelas anak.
anak kita?
Terlibat aktif dan hadir pada acara

5 pentas kelas pada akhir tahun ajaran.

4
Hadir sebagai narasumber
kelas berbagi.

Hadir sendiri pada setiap

3 pembagian rapor.

Mengikuti kelas orang tua minimal

2 dua kali dalam satu tahun.

Mengikuti pertemuan dengan wali kelas

1 minimal dua kali dalam satu semester.

Hadir dalam pertemuan dengan wali


kelas pada hari pertama masuk sekolah.

10
Alasan perlunya Ayah 5. Dapat turut menyepakati tata cara
dan Bunda hadir dalam komunikasi dengan pihak sekolah,
pertemuan orang tua seperti pada saat anak berhalangan
dengan wali kelas pada hari ke sekolah dan komunikasi penting
pertama masuk sekolah: lainnya.
6. Memiliki nomor telpon sekolah dan ber-
1. Mengenal secara pribadi wali kelas tukar nomor ponsel dengan kepala se-
yang akan menjadi pendamping anak kolah, ketua komite sekolah, wali kelas,
kita di sekolah selama satu tahun. dan sesama orang tua.
2. Mengetahui program sekolah selama 7. Dapat memilih orang yang tepat untuk
satu tahun. diangkat menjadi pengurus paguyuban
3. Dapat menyampaikan harapan dan orang tua di kelas anak.
usulan kepada pihak sekolah. 8. Turut menentukan jadwal pertemuan
4. Mengetahui program keterlibatan dengan wali kelas dan kelas orang
orang tua selama satu tahun. tua.

11
Mengapa Ayah dan Bunda 1. Pihak
perlu menghubungi wali sekolah
kelas ketika anak tidak mengetahui
masuk sekolah? alasan anak
tidak masuk
Izin saat anak berhalangan masuk sekolah sekolah dari pihak
merupakan aturan baku semua sekolah. yang bertanggung jawab
Tujuan perlunya izin antara lain: terhadap pengasuhan anak (orang
tua/wali).
2. Sebagai bahan catatan untuk menjadi
pertimbangan dalam pembinaan
siswa.

Biasanya, izin tersebut dilakukan dengan


mengirim surat permohonan izin dari
orang tua/wali. Untuk memudahkan ko-
munikasi, permohonan izin dapat melalui
telepon atau bahkan cukup pesan pendek.

12
Manfaat Lebih mudah,
permohonan cepat, dan
izin melalui efisien. 1
telepon/pesan Wali kelas bisa langsung
singkat antara mengecek ke orang
lain: tua apabila ada anak 2
yang tidak masuk tanpa
pemberitahuan.

Jika terjadi percobaan


membolos, pada hari
itu langsung diketahui
3
orang tua/wali dan guru
sehingga lebih mudah
mengatasinya.

Jika terjadi sesuatu pada


anak ketika berangkat ke
sekolah, keluarga langsung 4
mengetahui dan dapat
melakukan pelacakan untuk
memberi bantuan.

13
Dapat berkonsultasi
dan berbagi
Mengetahui
pengalaman dalam
kemajuan mendukung kegiatan
pendidikan anak. belajar anak di rumah.

Dapat mengetahui Dapat memberi


pelaksanaan saran dan masukan
untuk kemajuan
program sekolah. Alasan perlunya Ayah sekolah.
dan Bunda mengikuti
pertemuan orang tua
dengan wali kelas

14
Alasan perlunya Ayah dan Bunda
mengikuti kelas orang tua

1 Dapat berbagi pe­

2 3
ngetahuan dan Dapat menambah
pengalaman dalam pengetahuan
mendampingi dan keterampilan Dapat
pendidikan anak dalam mengusulkan
dengan sesama mendampingi tema berikutnya
orang tua. pendidikan anak yang akan
dari narasumber. dibahas dalam
kelas orang tua.

15
Alasan perlunya Ayah dan
Bunda hadir sendiri pada
setiap pembagian rapor 3. Anak merasa memperoleh
perhatian dan dukungan
penuh dari Ayah dan
1. Ayah dan Bunda dapat Bunda yang dapat menjadi
berkonsultasi untuk sumber motivasi untuk
kemajuan pendidikan lebih giat belajar.
anak.

2. Sebagai bentuk
penghargaan dan ucap­­
an terima kasih kepada
pihak sekolah.

16
Dapat berbagi
Dapat berbagi pandangan tentang
pengalaman yang ragam profesi yang
dapat memotivasi dapat menjadi
siswa agar lebih pilihan siswa di
giat belajar. masa depan.

Dapat berbagi
informasi tentang
ragam bidang studi
Dapat berbagi di perguruan tinggi
pengalaman yang dapat menjadi
inspiratif kepada Alasan perlunya pilihan siswa yang
para siswa. Ayah dan Bunda hadir akan melanjutkan
pendidikan.
sebagai narasumber
kelas berbagi

Kelas berbagi dapat diselenggarakan pada saat atau setelah


upacara atau waktu khusus lainnya.

17
Kenapa Ayah dan Bunda perlu
terlibat aktif pada paguyuban
orang tua di kelas anak kita:

1. Agar anak merasa bangga atas keak­


tif­­an Ayah dan Bundanya.
2. Paguyuban orang tua merupakan wa-
dah untuk mencegah dan menyelesai-
kan berbagai masalah seperti jika ter-
jadi perkelahian atau tindak kekerasan
antarsiswa, adanya indikasi peredaran
narkoba, masalah pornografi, ajaran
ekstrim, dan tindakan amoral lainnya.

18
3. Paguyuban orang tua juga dapat 4. Dalam melaksanakan pro-
berpartisipasi aktif dalam ber- gramnya paguyuban orang
bagai program di sekolah seperti tua bisa bekerja sama de-
gerakan jajanan sehat, literasi, ngan pihak lain. Sebagai
dan peduli lingkungan (Sekolah contoh gerakan jajanan se-
Adiwiyata). hat dapat dilakukan dengan
bantuan ahli gizi, Puskes-
mas atau dinas kesehatan,
dan pemuka masyarakat.

19
Alasan perlunya Ayah dan
Bunda terlibat aktif dan
hadir pada acara pentas 4. Acara ini juga menjadi ajang untuk
kelas pada akhir tahun memberi penghargaan kepada para
ajaran: siswa termasuk prestasi non-aka­
demis yang telah dicapai.
1. Pentas sekolah pada akhir tahun 5. Prestasi non-akademis yang dicapai
yang diikuti semua siswa di setiap ke- anak bisa terdiri atas anak yang dinilai
las adalah ajang ekspresi para siswa paling rajin, paling rapi, paling sopan,
yang perlu diapresiasi para orang tua. menjadi pengurus kelas, menjadi pe-
2. Tujuan acara ini adalah menghibur ngurus OSIS, pernah mewakili seko-
anak-anak setelah lelah belajar se- lah dalam kegiatan tertentu, jago olah
panjang tahun. raga tertentu, jago bernyanyi, melukis,
3. Acara ini merupakan proyek bersama olah raga tertentu, juara olimpiade
antara paguyuban orang tua dengan sains antar sekolah, juara
siswa-siswi di kelas anak kita. karya ilmiah atau prestasi
lain yang pantas menjadi
contoh bagi siswa lain.

20
Pertemuan orang
tua dan wali kelas
Contoh Jadwal
Pertemuan Pelibatan Keluarga
Kelas orang tua Hari pertama orang tua dan di Sekolah
Juli wali kelas
Kelas berbagi masuk 2016
sekolah Orang tua
berkonsultasi tentang
sep kemajuan anak
2016

Tengah des Pengambilan Pertemuan orang


Semester 2016 Rapor jan tua dan wali kelas
2017
Kelas orang tua
Pertemuan orang tua Awal Kelas berbagi
dan wali kelas Semester
Rencana pentas mar Tengah
sekolah 2017 Semester

Pentas sekolah
akhir tahun
Pemberian Pengambilan Jun
penghargaan kepada Rapor 2017
anak dan orang tua
Orang tua
berkonsultasi tentang
kemajuan anak
21
“Tidak ada yang sia-sia jika kita
melakukan sesuatu untuk anak-
anak. Mereka sepertinya tidak
memperhatikan kita, mengalihkan
pandangan dan jarang berterima kasih,
tapi apa yang kita lakukan untuk
mereka tidak pernah sia-sia.”
Garrison Keillor, Penulis Novel
BENTUK-BENTUK
DUKUNGAN
orang tua DI RUMAH
B
anyak sekali bentuk-bentuk du- Cara-cara yang baik tentu perlu terus di­
kungan orang tua di rumah dalam lanjut­kan. Namun cara pengasuhan yang
rangka penumbuhan budi pekerti tidak se­suai dengan perkembangan zaman
maupun budaya prestasi anak. maupun teori pendidikan dan pengasuhan
yang be­nar harus diubah. Karenanya orang
Setiap keluarga memiliki cara-cara sendiri tua perlu terus belajar. Niat baik harus di-
dalam mendidik anak-anak mereka di ru- lakukan dengan cara-cara yang baik pula.
mah maupun mendukung keberhasilan se- Mari kita siap­ kan dan bantu generasi
kolah mereka. penerus kita untuk meraih cita-cita dan ke-
pentingan terbaik mereka.

24
bentuk dukungan
keluarga di rumah
Menciptakan
lingkungan yang
aman, nyaman, dan
menyenangkan

Menumbuhkan Melindungi anak


budi pekerti dari berbagai
ancaman di seputar
mereka

25
Hal-hal yang
diharapkan Keluarga terbiasa
terjadi di rumah
1 menjalankan ibadah sesuai
dengan tuntunan agama yang
dianutnya.

Anak terbiasa sarapan/makan


sebelum berangkat sekolah.
2
Anak terbiasa berpamitan

3 saat mau berangkat sekolah.

Orang tua menghubungi

4 wali kelas jika anak tidak


masuk sekolah (dapat melalui
telpon/SMS atau cara lain).

Keluarga memiliki aturan

5
yang disepakati bersama
(misalnya: memberi tahu
saat pulang terlambat,
menentukan jam belajar, dll.).

26
Keluarga terbiasa melakukan
kegiatan bersama (ibadah,

Orang tua memiliki nomor HP


9 makan, olahraga, rekreasi).

6 Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan


Ketua Komite. Anak dan orang tua
melakukan kegiatan-kegiatan
Orang tua menjalin
10 lain yang positif seperti
kebiasaan membaca dan
komunikasi efektif dengan
7 anak.
olahraga bersama.

Membiasakan anak mandiri


Keluarga memberi dukungan 11 dan bertanggungjawab, dll

8 yang membuat anak merasa


nyaman di rumah.

27
Berpamitan
ketika mau pergi

Beberapa
contoh Membiasakan
penumbuhan mandiri dan
bertanggung jawab

Senyum,
sapa,
Membiasakan salam
menjalankan
perintah agama

28
Membiasakan anak Meminta maaf
berperilaku sopan ketika salah
dan santun

Menolong teman
atau orang lain
yang memerlukan

Membantu pekerjaan
Ayah dan Bunda di dalam
dan luar rumah

29
Nilai-nilai agama Nilai-nilai agama
terbukti merupakan merupakan nilai
penangkal yang utama dalam
kuat terhadap penumbuhan budi
pekerti dan bersifat
berbagai pengaruh
universal.
negatif.
Kehidupan di
dunia ini bersifat Pepatah
sementara sebagai mengatakan bahwa
tempat singgah ilmu tanpa agama
menuju kehidupan Mengapa pembiasaan lumpuh dan agama
abadi di akhirat menjalankan tanpa ilmu buta.
kelak. perintah agama
penting?

30
Mengapa berpamitan saat
mau bepergian penting?

Ber­pamitan saat mau bepergian merupa-


kan budaya baik yang perlu dilestarikan.
Beberapa manfaat berpamitan sebelum
bepergian:
1. Orang yang ditinggalkan akan merasa
dihormati.
2. Orang yang bepergian akan memper-
oleh doa dan restu dari orang yang
dipamiti.
3. Mempererat hubungan emosional di
antara anggota keluarga.
4. Memperbaiki hubungan keluarga se-
cara keseluruhan.

31
32
Membiasakan anak untuk mandiri Membiasakan anak untuk
dan bertanggung jawab di saat-saat tertentu
membantu pekerjaan
Ayah dan Bunda seperti
bertani, berkebun,
berdagang, berlayar untuk
Membiasakan anak mencari ikan, dan/atau
untuk memenuhi mengerjakan pekerjaan
kebutuhan pribadinya rumah tangga.
secara mandiri. Misalnya
merapikan kamar
sendiri, mengatur
jadwal belajarnya Kebiasaan ini akan menyiap-
sendiri, dll.
kan anak-anak kita untuk siap
Memberikan menjadi orang tua kelak.
kepercayaan anak untuk
mempertimbangkan, Kebiasaan ini juga akan men-
mengatasi permasalahan
cegah anak ‘memunggungi’
sendiri misalnya dengan
mengelola keuangannya atau mengabaikan desa, kam-
sendiri pung, atau lingkungan tempat
tinggal mereka.

33
menciptakan lingkungan rumah

Literasi dalam
keluarga

Mengatur jam &


program televisi
yang ditonton

Membiasakan
Pola Hidup
Bersih Sehat
(PHBS)

@
Luangkan waktu
dengan anak
SMS

Mengatur
penggunaan
gadget/gawai

34
yang ramah, aman & menyenangkan
Mendukung minat
dan potensi anak
Persiapkan anak
untuk terhindar
dari ancaman di
agar anak merasa sekitar mereka
Dorong anak
disayangi, aman untuk bergaul di
dan didukung lingkungan sekitar

Peluk dan
rangkul Komunikasi
anak di efektif
saat-saat
tertentu

Pilih permainan yang


bisa dimainkan seluruh
anggota keluarga
Sambut anak
ketika pulang

35
Mengapa Ayah dan Bunda
perlu memberi dukungan
yang membuat anak merasa
nyaman di rumah?

Rumah yang dihuni oleh keluarga walau-


pun mungkin memiliki berbagai keku-
rangan jika dibandingkan dengan hunian
keluarga lainnya, tetap harus menjadi tem-
pat yang paling nyaman bagi seluruh ang-
gota keluarga. Rumahku adalah istanaku.

Terlebih untuk sang remaja kita, suasana


ketenteraman dan kedamaian rumah akan
membuatnya betah tinggal di rumah. Jika
tidak, maka ia akan mencari pelarian di

36
rumah teman atau tempat lain yang dira-
sakan lebih nyaman. Anak mungkin lelah
atau mengalami berbagai masalah di se-
kolah, sehingga suasana rumah diharapkan
menjadi penyejuk.

37
Bagaimana memberi

2
dukungan kepada
anak?

Beri keyakinan diri bahwa


anak memiliki bakat dan
berbagai keunggulan
(potensi yang paling
menonjol) yang tidak kalah
dengan teman sebayanya.

1
Dukung kegiatan
anak, sepanjang
3
Memberikan perhatian
positif. pada hal yang disukai anak,
termasuk kegiatan sehari-
hari, hobi, dan teman-teman
dekat mereka.

38
4
Mendukung
anak dengan
7
Mendiskusikan secara
wajar mengapa

6
memuji remaja mulai tertarik
usahanya, pada lawan jenis dan
bukan hasilnya. bagaimana adab
bergaul dengan lawan
jenis menurut ajaran
Tidak agama.
memanjakan
anak dengan
pemberian hadiah

5
yang berlebihan.

Mendukung anak di
berbagai situasi, termasuk
saat anak berada pada
situasi sulit. Misalnya ketika
8
Mendiskusikan tentang
masa depan dan berbagai
anak terjerat narkoba. tantangan yang akan
anak hadapi.

39
Membiasakan anak dengan
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat

• Memilih makanan dengan gizi


seimbang:
1. Kurangi makanan cepat saji
2. Hindari minuman bersoda
3. Hindari makanan yang terlalu
banyak MSG
• Usahakan jenis pahangan beragam,
misalnya untuk karbohidrat tidak
harus beras, bisa juga jagung, sagu,
ubi, atau singkong
• Mendorong anak untuk berolahraga
secara teratur agar tetap bugar.
• Tidak merokok dan mengkonsumsi
narkoba

40
Mengapa sarapan
penting? 1. Meningkatkan
kemampuan
Para ahli gizi dan kesehatan kerja otak.
mengungkapkan banyaknya
manfaat sa­rapan atau makan pagi
bagi kesehatan dan kebugar­an
tubuh, antara lain:

5. Mencegah
anak jajan
sembarangan 2. Memperkuat
karena lapar. daya tahan
tubuh.

3. Mencegah
4. Menurunkan risiko penyakit
penyakit gula lambung
(diabetes). (maag).

41
Mengapa orang tua perlu menjalin
komunikasi efektif dengan anak?

Komunikasi yang efektif di dalam keluarga akan menimbulkan


energi positif yang mempengaruhi suasana rumah.

Komunikasi efektif akan membuat semua anggota keluarga


dengan mudah menyampaikan pendapat, pikiran, dan perasaan
mereka sehingga suasana rumah menjadi aman, nyaman, dan
menyenangkan.

Anak yang tumbuh dengan komunikasi efektif akan


tumbuh menjadi anak/remaja/orang dewasa yang
percaya diri, pendengar yang baik, dan mampu
mengendalikan diri baik di rumah maupun
di luar rumah.

42
Tip-tip Komunikasi Positif
Biasakan
Dengarkan menggunakan
Jadilah pendengar ungkapan kata yang
yang baik saat perasaan positif.
anak berbicara anak.
atau bercerita. Gunakan kata-kata
motivasi “ayo”,
Bacalah isyarat
“silakan”, “mari”.
tubuh/perilaku
Hindari kata “jangan”,
anak.
“tidak boleh”.

Berikan penjelasan Hindari gaya komunikasi yang


kepada anak untuk membuat anak semakin menarik
hal-hal yang tidak Berempati dalam diri, antara lain: memerintah,
boleh dilakukan. mendengarkan menyalahkan, memberi
saat anak bicara. julukan negatif, meremehkan,
membandingkan-bandingkan,
mengancam, menggurui,
Tataplah mata membohongi, mengritik, dan
anak dengan menyindir.
kasih sayang
ketika berbicara. Nada suara dan
ekspresi wajah yang
sesuai dengan hal
yang disampaikan.

43
Menyambut anak ketika pulang sekolah

Menyambut anak pulang dari


sekolah merupakan wujud
perhatian kita kepada anak

Berikan sapaan
yang hangat dan
menyenangkan ketika
anak pulang sekolah

44
Peluk dan rangkul
Berikan pujian atas hal-hal
positif yang anak kita lakukan
Pada saat-saat tertentu anak- sesuai porsinya, berikan
anak kita memerlukan pelukan, umpan balik terhadap pujian
rangkulan, dan belaian kita agar yang diberikan jika memang
mereka merasa aman, disayangi, diperlukan.
dan didukung

45
Mengapa Ayah dan Bunda
perlu melakukan kegiatan
bersama anak?

Waktu kebersamaan sangat penting un-


tuk meningkatkan hubungan positif antara
Ayah, Bunda, dan anak.

Selain lama waktunya, kualitas kebersa-


maan keluarga merupakan hal yang pen-
ting dan perlu dijaga. Dalam kegiatan
sehari-hari, kegiatan bersama dapat di-
lakukan seperti pada saat ibadah, makan,
olahraga, dan rekreasi.

Ayah dan Bunda, kegiatan bersama di ke-


luarga ini dapat memperkuat kelekatan
emosional serta komunikasi antar anggota
keluarga.

46
Mengapa keluarga • Setiap keluarga tentu memiliki aturan,
perlu memiliki walaupun pada umumnya tidak tertu-
aturan yang lis.
disepakati bersama? • Tujuan pembuatan aturan adalah un-
tuk dipatuhi oleh anggota keluarga
agar kehidupan keluarga berjalan ter-
tib dan harmonis.
AP RI L
• Aturan keluarga biasanya bersifat
fleksibel dan berkembang sesuai ke-
butuhan.
• Mengingat aturan ini mengikat anak
kita yang sudah menginjak remaja,
maka kesepakatan terhadap aturan itu
sangat penting agar anak kita dapat
mematuhi dengan penuh kesadaran.

47
Mengatur Jam dan
Program TV yang
ditonton, serta
Penggunaan Gawai
(gadget) dan
Internet

1. Sepakati dengan anak


jumlah jam dan pro-
gram TV yang bisa di
tonton.
2. Sepakati dengan anak
jam dan jenis per-
mainan gawai yang
bisa dimainkan.

48
3. Tempatkan TV dan komputer/laptop 7. Awasi gejala munculnya kekerasan
di ruang keluarga, bukan di kamar lewat internet. Misalnya: anak tiba-
masing-masing anak. tiba tidak mau lagi sekolah atau takut
4. Jadilah teman di media sosial yang membuka internet. Cari tahu apa yang
anak kita miliki seperti facebook dan terjadi pada anak jika itu terjadi.
twitter. untuk mengetahui bagaimana 8. Tetap menjaga hak anak memegang
anak kita berinteraksi dengan teman gawai, sehingga anak tidak akan takut
di dunia maya. dan ragu melaporkan hal buruk yang
5. Ingatkan anak agar tidak semba- mereka alami.
rangan memasang informasi pribadi 9. Ingatkan anak untuk melaporkan lebih
seperti foto diri, foto keluarga, ala- dulu ke orang lain jika menemui tau-
mat rumah, dan nomor telepon di in- tan atau tampilan yang mereka tidak
ternet. ketahui asal-usulnya. Jangan sampai
6. Ingatkan anak bahwa jika akan ber- mereka langsung klik atau memasuk-
temu dengan teman yang dia kenal kan informasi pribadi
melalui internet harus didampingi 10. Dorong anak untuk memanfaatkan in-
orang tua atau orang dewasa. ternet sebagai media belajar

49
PERAN ORANG TUA DALAM
PENINGKATAN LITERASI

Rabun membaca lumpuh menulis


Taufik Ismail

A
yah Bunda yang
baik, membaca itu
seperti membuka
jendela dunia.
Karena itu membaca harus
kita biasakan dalam keluarga.

50
• Mengajak anak untuk pergi ke toko
buku, taman bacaan masyarakat, per-
pustakaan atau pameran buku untuk
mencari buku yang diminatinya
• Membuat pojok buku di rumah
• Melatih menulis dengan baik
• Menyediakan berbagai buku bacaan
yang diminati keluarga
• Menginstal software dan/atau aplikasi
yang memungkinkan membaca buku
melalui gawai.
Bagaimana Ayah dan Bunda
menumbuhkan kebiasaan
membaca dalam keluarga?

• Mendorong anak untuk senang mem-


baca menunjukkan bahwa Ayah dan
Bunda juga senang menbaca koran,
buku, majalah, kitab suci, dll.

51
Apa Manfaatnya?

1
Menambah pengetahuan
dan wawasan.

2
Menambah kosa kata
baru.

3
Melatih keterampilan
berpikir kritis.

4
Melatih untuk dapat
menulis dengan baik.

5
Meningkatkan daya
imajinasi dan kreativitas.

6
Mendukung kemampuan berbicara
secara runtut di depan umum.

7
Mencegah penurunan
fungsi berpikir.

8
Mempertahankan
kemampuan memori.

52
Cara memilih buku

1. Beri kebebasan kepada anak untuk


memilih sesuai dengan minatnya.
2. Ajak anak untuk memilih bacaan-ba-
Bagaimana mendapatkan caan yang baik, yaitu yang tidak me-
buku? ngandung hal-hal yang tidak etis atau
mengandung unsur kekerasan, radika-
1. Perpustakaan sekolah, daerah, atau lisme, dan pornografi.
lainnya. 3. Dorong untuk memilih bacaan yang
2. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) bisa memperkaya pemahaman terha-
3. Toko buku dap pelajaran sekolah.
4. Program kelas, misalnya 1 anak me- 4. Dorong untuk menggunakan bacaan-
nyumbangkan 1 buku yang berbeda bacaan sebagai referensi dalam mem-
sehingga anak-anak bisa saling ber- buat karya tulis baik yang ditugaskan
gantian untuk membaca buku yang guru maupun atas kemauan sendiri.
berbeda

53
BEBERAPA CONTOH ANCAMAN PADA ANAK
YANG PERLU DIWASPADAI OLEH KELUARGA

4 1
Kekerasan
Paham Ekstrim

Contoh
Bentuk-
bentuk
Ancaman

3 2
Narkoba/
Pornografi Napza

54
Kekerasan
Di mana perilaku kekerasan 4. Pihak korban biasanya berada pada
terjadi? Apa bentuknya? posisi yang lemah, jangankan mela-
wan mengadu pun tidak berani.
1. Bisa di mana saja, di rumah dan di luar 5. Kehadiran orang tua diharapkan da-
rumah, termasuk di sekolah. pat mengurangi kasus kekerasan di
2. Berbagai bentuk kekerasan yang bisa sekolah.
terjadi pada anak antara lain: keke-
rasan fisik (pukulan, tendangan, dll),
kekerasan psikis (fitnah, celaan, dll),
kekerasan verbal (teriakan, makian,
dll), kekerasan/pelecehan seksual, dll.
3. Kekerasan di sekolah dapat dilakukan
antar sesama teman dan alumni.

55
Apa yang Ayah dan Bunda bisa • Mendidik anak tentang perbe-
lakukan untuk mencegah daan yang jelas antara perem-
terjadinya perilaku puan dan laki-laki, di antaranya
kekerasan? dengan mendorong anak ber-
kembang dengan sehat menurut
1. Menyayangi anak sepenuh hati. Anak jenis kelaminnya.
yang dekat dengan orang tua akan me- • Menanamkan rasa malu untuk
rasa aman dan memiliki rasa percaya melanggar norma agama dan
diri, sehingga tidak mudah bersikap masyarakat yang berlaku. Misal-
rendah diri atau sebaliknya, agresif, dan nya, dalam berpakaian, mem-
yang memicu kekerasan antar anak. biasakan anak remaja memakai
2. Mengajarkan anak untuk bersikap te- pakaian sopan, tidak memperbo-
gas (asertif), misalnya dengan me- lehkan mereka memakai pakaian
ngatakan ‘Jangan lakukan itu’, ‘Aku yang terbuka, ketat atau tipis.
tidak mau’, atau ‘Pergi sana. Jangan • Memberi tahu jenis-jenis sentu-
dekati aku’. han yang pantas dan tidak pan-
3. Khusus untuk mencegah pelecehan tas dilakukan orang lain terha-
seksual, Ayah dan Bunda perlu meng- dapnya.
ajarkan hal-hal berikut: • Mengingatkan anak untuk mem-

56
berikan perlawanan jika meng-
alami kekerasan, misalnya de-
ngan berteriak “Jangan” atau
minta tolong, serta menangkis
pelaku dengan mendorong atau
memukul, kemudian lari dari lo-
kasi.
• Memberi tahu situasi yang
mungkin membahayakan anak.
Misalnya melarang anak remaja
berduaan dengan lawan jenis di
tempat sepi atau ruang tertutup,
melarang anak menerima ajakan
orang asing dengan mudah apa-
lagi yang dikenalnya di dunia
maya, dll.
• Mendidik untuk berhias selayak-
nya dan tidak berlebihan ter-
utama untuk remaja puteri.

57
Bagaimana
mengenali gejala
anak kita mengalami
kekerasan/
pelecehan seksual?

Gejala Psikis: berubah­nya Gejala Fisik: sakit berkelanjutan, keluhan


perilaku sehari-hari, menjadi pusing, sakit perut, sering gagap,
pasif, pemalu, menarik diri, hilangnya selera makan, sulit tidur, lemah,
sensitif, was-was, takut sendirian mual. Dalam kasus khusus bisa jadi
bila di dekat orang/tempat disertai tanda fisik seperti ada memar,
tertentu, agresif - menyerang keluhan nyeri di bagian tubuh lain misal
balik bila ia merasa ‘kalah’. alat kelamin, dll.

58
Apa yang dilakukan Ayah dan 5. Untuk kasus kekerasan/pelecehan
Bunda jika anak mengalami seksual:
kekerasan? • Memberi dukungan dengan ber-
terima kasih kepada anak sudah
1. Yakinkan kepada anak bahwa ia aman berani mengungkapkan apa yang
dan telah mendapatkan perlindungan terjadi
dari tindak kekerasan; • Tunjukkan bahwa kita percaya
2. Jangan melakukan interaksi yang penuh kepadanya
emosional dalam mengatasi keke- • Meminta bantuan profesional ter-
rasan, misalnya mendatangi dan ma- latih untuk penyembuhan anak
rah kepada orang tua pelaku keke- misalnya psikolog, dokter, dll.
rasan; • Melaporkan kepada pihak yang
3. Segera melaporkan kepada pihak berwenang, seperti Komisi Per-
yang berwenang misal sekolah jika hal lindungan Anak Indonesia atau
tersebut terjadi di sekolah, sehingga polisi
sekolah bisa melakukan penyelidikan
tentang apa yang terjadi;
4. Jika diperlukan bisa melaporkan ke-
pada pihak berwajib;

59
Siapakah yang bisa membantu?

• Telepon sahabat anak (TESA) 129


• Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) 021-31901556, pengaduan@kpai.
go.id, info@kpai.go.id
• Lembaga Perlindungan Anak (LPA)
Daerah
• Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA)
• Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (P2TP2A)
• Unit Perlindungan Perempuan dan Anak
(di setiap Polres)
• Jika di daerah Ayah dan Bunda tidak
ada lembaga tersebut, Ayah dan Bunda
bisa memperoleh informasi dari Dinas
Pendidikan setempat.
• www.pandawa-care.com, layanan
konseling dan hotline service berbasis
aplikasi

60
Napza (Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif) Dependency

Awalnya dari merokok, 3 4 Kecanduan Napza


akan merusak tiga Chemicals
selanjutnya coba- bagian otak secara
coba yang lebih berat permanen.
misalnya alkohol, dan
Napza. Rewiring

Sifat remaja ingin 2 5 Awalnya pemakai,


karena tidak mampu beli
coba-coba atau (harganya mahal) akhirnya
sekedar untuk gaul. menjadi pengedar.

6 Kehadiran orang tua


diharapkan dapat menjadi
Bisa terjadi di solusi kasus siswa yang
mana-mana, 1 terjerat Napza.
termasuk di
lingkungan
sekolah. Bagaimana penyebaran
Narkoba terjadi dan
mengapa berbahaya?

61
Apa yang Ayah dan Bunda bisa 5. Membicarakan efek buruk
lakukan untuk mencegah merokok, minum alkohol,
terjadinya penyalahgunaan dan memakai narkoba,
narkoba? misalnya dampak buruk
dari segi kesehatan, sanksi
1. Mengajak anak untuk rajin beribadah secara hukum, serta dari
agar jiwanya tenteram dan tidak lari norma agama dan masya-
ke hal-hal negatif. rakat.
2. Menjalin kedekatan dan komunikasi 6. Mendorong anak untuk berke-
positif dengan anak. Doronglah anak giatan yang positif, seperti
untuk bercerita tentang sekolah, ke- mengikuti ekstra kurikuler di
giatan yang dia lakukan, serta siapa sekolah, klub olah raga, klub
saja yang berteman dekat dengannya. akademik, dan organisasi di
3. Membantu anak mengembangkan ke- berbagai bidang lainnya.
mampuan menolak tekanan kelompok
sebaya untuk menggunakan narkoba.
4. Mengobrol dengan anak tentang cara
memilih pergaulan dan lingkungan
yang baik.

62
Matanya berair dan
tangannya gemetar.

Terdapat bau aneh


yang tidak biasa di Nafasnya
kamar anak. tersengal dan
susah tidur.

Wajah anak
pucat dan
kuyu. Badannya lesu
dan selalu
gelisah.

Anak menjadi Mudah tersinggung,


pemurung dan marah, suka
penyendiri. Bagaimana menantang orang tua.
mengenali gejala
kecanduan napza
pada anak kita?

63
Apa yang Ayah dan Bunda
lakukan jika anak kita Siapa yang bisa
terjerat narkoba? membantu?

1. Berusahalah tetap tenang, jangan • Badan Narkotika Nasional/


panik, kendalikan marah, tersinggung Provinsi/ Kabupaten/Kota
atau rasa bersalah lainnya. (BNN/BNP/BNK)
2. Hadapi kenyataan dan adakan dialog • Dinas Sosial setempat
terbuka dengan anak. • Pemberantasan
3. Dengarkan dan hargai kejujuran anak. penyalahgunaan peredaran
4. Tingkatkan hubungan dalam keluarga. gelap narkoba (P4GN)
Selesaikan konflik yang ada dalam ke- telp 02180880011, sms
luarga, rencanakan membuat kegiatan 081221675675
bersama. • Pusat rehabilitasi
5. Bawa anak ke rumah sakit atau klinik narkoba, UPT Lido BNN
yang bisa mengobati korban penya- 02518220928
lahgunaan narkoba.

64
pornografi

3 Dalam masa pubertas,


anak sangat rentan
terlibat pornografi.

Pornografi dapat 4 Kecanduan pornografi akan


merusak lima bagian otak
dilihat melalui barang 2 (otak besar, diensefalon,
cetakan, lukisan,
otak tengah, otak belakang,
internet, dan telpon
dan otak kecil) secara
seluler (HP).
permanen.

5 Kehadiran orang tua


diharapkan dapat
Pornografi mengurangi kasus siswa
tersebar di mana- 1 yang terjerat pornografi.
mana, termasuk
di lingkungan
sekolah. bagaimana anak
dapat mengkases
pornografi?

65
Apa yang Ayah dan Bunda bisa dan lainnya karena media sosial ren-
lakukan untuk mencegah tan juga menjadi sarana penyebaran
anak terjerat pornografi? pornografi;
6. Mendiskusikan tentang bagaimana
1. Menjalin kedekatan dan kehangatan agama mengatur tentang pornografi,
dengan anak; misalnya bagaimana pengaturan ber-
2. Menentukan batasan dan aturan da- pakaian, dan berperilaku yang meng-
lam mengakses media; arah pada hal-hal yang porno;
3. Membatasi media yang ditonton anak. 7. Memperkuat komunikasi efektif de-
4. Memberikan batasan tertentu jika ngan anak;
anak ingin menonton film di bioskop. 8. Menempatkan media yang dapat
Di antaranya, dengan siapa anak be- mengakses internet di ruang terbuka.
rangkat ke bioskop, apa yang hendak
ditonton. Bicarakan dengan anak se-
cara terbuka mengenai dampak me-
lihat adegan tidak patut dalam ke-
adaan gelap dengan teman;
5. Menjadi teman anak di media sosial
yang dimiliki misal Facebook, Path,

66
4 Mulai impulsif
(meledak-ledak),
Mengabaikan
3 berbohong, jorok,
emosinya naik turun
lingkungan sekitar

Menunjukkan
5 Sulit
kesenangan yang berkonsentrasi
berlebihan ketika
berada di depan layar 2 6 Menunjukkan
handphone/laptop
rasa bersalah,
bahkan sampai tidak
malu, dan
ingat waktu
cemas

Perilaku anak
berubah dan
kurang terkontrol,
misalnya jika anak di
tegur dan dibatasi
penggunaan 1
handphone atau
laptopnya akan
marah, melawan, Bagaimana mengenali
berkata kasar. gejala kecanduan
pornografi pada anak kita?

67
Mendiskusikan resiko
Meluangkan waktu 4 5 pornografi dari sisi
kesehatan, agama dan
untuk mengobrol lebih
banyak dengan anak hukum

Mengajarkan anak untuk selalu


6 mengingat Tuhan dan berdoa setiap kali
Yakinkan bahwa anak tidak
salah, semua terjadi karena 3 berkeinginan melihat pornografi
ketidaksengajaan
7 Mengajarkan anak
kegiatan pengganti yang
positif
Mencari tahu penyebab
awal mula ia terpapar
2
pornografi (apakah
melalui games, 8 Jika Ayah dan Bunda merasa
tidak mampu mengatasi sendiri
pornografi kiriman permasalahan ini, mintalah
teman, dsb) bantuan profesional seperti
psikolog atau konselor.

Mendampingi 1
dan menghargai
anak dengan lebih
banyak mendengar Apa yang Ayah dan Bunda
dari pada bicara lakukan jika menemukan
menasehati anak kita kecanduan
pornografi?
68
Ajaran ekstrim
Di mana ajaran ekstrim 5. Contohkan paham-paham ekstrim
terjadi dan mengapa yang mungkin ada di sekitar anak dan
berbahaya? cara mengenalinya. Untuk itu Ayah
dan Bunda perlu menambah pengeta-
1. Ajaran ekstrim dengan dalih agama huan soal ini.
atau ideologi tertentu dapat terjadi di 6. Mendiskusikan bagaimana dampak
mana-mana dan sasaran yang empuk buruk jika anak terpengaruh paham
adalah sekolah. ekstrim.
2. Ajaran ekstrim bersifat cuci otak se-
hingga mempengaruhi pemikiran kor­
bannya seakan ajaran itulah satu-sa-
tunya kebenaran.
3. Paham ekstrim adalah kendaraan ke-
lompok tertentu dalam mencapai tu-
juannya dengan memanfaatkan gene-
rasi yang rapuh.
4. Anak yang hanyut oleh paham ekstrim
tega berpisah dari keluarganya demi
keyakinan “baru” yang dianutnya.

69
“Jangankan tamparan, makian dan
teriakkan kotor ke gendang telinga
anakpun adalah luka dalam tak
tersembuhkan. Anak terlahir ke dunia
hanya untuk kasih sayang, kekerasan
bukan hak anak.”
Widodo Judarwanto, Dokter Spesialis Anak

70
BENTUK DUKUNGAN
KELUARGA
DENGAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS

71
Tunawicara adalah istilah umum yang
digunakan untuk kondisi seseorang
yang mengalami gangguan atau

A
hambatan dalam indra bicaranya.
yah dan Bunda, Setiap anak adalah permata,
cahaya kehidupan. Tugas kita untuk mem- Tunanetra adalah istilah
buatnya bersinar, sehingga cahayanya ber­ umum yang digunakan
pendar terang. Namun, kadang dalam proses untuk kondisi seseorang
yang mengalami gangguan
itu kita menemukan banyak kendala. Kita akan menjadi
atau hambatan dalam
Ayah dan Bunda pemenang bila kita mengatasi kenda- indra penglihatannya.
la-kendala itu. Salah satu kendala itu adalah anak kita tunawicara
yang mengalami hambatan dalam perkembangan yang
karenanya sering memilki kebutuhan khusus.

Anak-anak yang mempunyai hambatan perkembangan ini


tumbuh dengan kecepatan dan cara belajar yang berbeda.
tunanetra
Mereka mempunyai hak yang sama dengan anak-anak lain.
Karena itu, walaupun pada awalnya Ayah dan Bunda mung-
kin merasa bingung dan berusaha menolak kenyataan, na- Tunarungu adalah
istilah umum yang
mun upaya harus dilakukan agar ananda bisa belajar dan digunakan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki. kondisi seseorang
tunarungu yang mengalami
gangguan
atau hambatan
dalam indra
pendengarannya.

72
??? Autis adalah kelainan
perkembangan sistem
saraf pada seseorang
yang kebanyakan
diakibatkan oleh faktor
tunagrahita tunadaksa tunalaras berkesulitan hereditas dan kadang-
Tunagrahita Tunadaksa Tunalaras adalah
belajar kadang telah dapat
adalah keadaaan adalah kelainan individu yang dideteksi sejak bayi
keterbelakangan yang meliputi mengalami berusia 6 bulan.
mental, keadaan cacat tubuh atau hambatan dalam
lamban
ini dikenal juga kerusakan tubuh. mengendalikan belajar
retardasi mental emosi dan
kontrol sosial.

autis

macam-
macam ANAK memiliki
BERKEBUTUHAN gangguan
KHUSUS motorik

73
Dokter akan merujuk
Apa yang harus ayah dan lembaga (misalnya rumah
bunda lakukan? sakit) atau profesi lain yang
relevan (misalnya psikolog,
fisioterapis, dan terapis
• Belajar sebanyak mungkin tentang wicara) untuk menggali
hambatan perkembangan yang di- lebih dalam kondisi anak.
alami anak, misalnya berbicara de-
ngan keluarga yang mempunyai anak
dengan hambatan yang sama, dari
buku, majalah, laman yang relevan, Lembaga atau profesi
lain itu selanjutnya
atau bertanya ke ahli­nya; akan memberikan
• Temukan dukungan yang bisa mem- saran tentang hal-hal
bantu anak: yang harus dilakukan
oleh Ayah dan Bunda.

Ayah dan Bunda


bisa menghubungi
dokter di
Puskesmas
untuk melakukan
diagnosis awal.

74
Sedapat mungkin anak didorong untuk
bermain dengan anak-anak lain baik
di SMA/SMK maupun di lingkungan
Program pendidikan bisa tempat tinggal. Tim Kompak
dikembangkan bersama oleh orang mengupayakan agar anak tidak
tua, guru SMA/SMK, dan guru diasingkan atau diperlakukan secara
pendidikan khusus di SLB atau guru istimewa (misalnya terlalu dilindungi).
SMA/SMK yang sudah mendapatkan
pelatihan pendidikan inklusi.

Anak diberi kesempatan


untuk mengikuti kegiatan
bermasyarakat misalnya:
organisasi, komunitas,
Buat tim kompak di pengembangan keterampilan
keluarga untuk mendukung
anak. Alangkah baiknya
kalau tim kompak juga
melibatkan keluarga besar
dan tetangga.
Bergabunglah dengan
perkumpulan keluarga yang
mempunyai anak dengan
hambatan yang sama untuk
saling berbagi.

75
Beberapa Lembaga Pendukung Anak Berkebutuhan Khusus

No Lembaga Alamat
1 Federasi Nasional Jl. Teuku Cik Ditiro II No.5, RT.9/RW.2, Gondangdia, Menteng,
untuk Kesejahteraan Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Cacat Mental Telp: (021) 31925568
(FNKCM)
2 Ikatan Sindroma Jalan Cipaku I No. 13 Kebayoran Baru 12170 Jakarta Selatan,
Down Indonesia Telp: 62 - 21 - 725 5958, 62 - 21 - 722 1888, 62 - 21 - 723 6591
(ISDI) http://www.isdi-online.org/en/about-us/who-we-are.html
3 Masyarakat Peduli d/a PSSA Balita Tunas Bangsa, Jl. Raya Bina Marga no.79,
Autis Indonesia, Cipayung Jakarta Timur
Pusat Layanan Telp: 021 22853827, 081380741898
Autisme Jakarta Email yayasan_mpati@yahoo.com
(PLAJ)
4 Persatuan Tunanetra JL. Raya Bogor, Km.13, Ruko Kramat Jati No. 13, Kramat Jati
Indonesia (PERTUNI) Telp: (021) 8013402 email: pertuni.dpp@gmail.com
http://pertuni.idp-europe.org/

76
No Lembaga Alamat
5 Persatuan Jl Teuku Cik Ditiro 34, Menteng, Menteng, Jakarta Pusat, 
Penyandang Cacat DKI Jakarta, 10310
Indonesia (PPCI) Telp: (021) 3916647 http://ppdi.or.id/
6 Yayasan Pembinaan Jl. Hang Lekiu III No.19, RT.6/RW.4, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta
Anak Cacat (YPAC) Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Phone:(021) 7243123
http://ypac-nasional.org/
7 Gerakan Untuk GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia)
Kesejahteraan Pusat Rehabilitasi Cacat Dep. Han Jl. R.C. Veteran No.178, Bintaro
Tunarungu Indonesia (kode pos: 12330) Telp: (021) 73881842 (021) 73881842
(Gerkatin)
8 Mitra Netra Jl. Gn. Balong II No.58, RT.8/RW.4, Lb. Bulus, Cilandak, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Phone:(021) 7651386
http://www.mitranetra.or.id/
9 Yayasan Kursi Roda Tanjung Priok No.1,Jl. Gaya Motor I, No 8, Sunter II Sungai Bambu,Tj.
dan Persahabatan Priok, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
Asia Indonesia Telp: 62 812-9310-2015

77
Daftar periksa hal-hal yang telah dilakukan Ayah dan Bunda di rumah
Keterlaksanaan
No Indikator
B K S R
1 Menjalankan ibadah menurut agama yang dianutnya
2 Memastikan anak sarapan/makan sebelum berangkat sekolah
3 Membiasakan anak berpamitan saat mau berangkat sekolah
Menghubungi wali kelas saat anak tidak masuk sekolah
4
(melalui telpon/SMS atau cara lain)
Memiliki aturan yang disepakati bersama (misalnya: memberi
5
tahu saat pulang terlambat, menentukan jam belajar, dll.)
Memiliki nomor HP Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan Ketua
6
Komite
7 Menjadi pendengar yang baik bagi anak
Tidak menggunakan kekerasan untuk membangun disiplin
8
anak
Melakukan kegiatan bersama (ibadah, makan, olahraga,
9
rekreasi)
Keterangan: B = Belum; K = Kadang-kadang; S = Sering; R = Rutin (hampir selalu).

78
Daftar periksa keterlibatan Ayah dan Bunda dalam kegiatan di sekolah
Keterlaksanaan
No Indikator
Ya Tidak
1 Mengikuti pertemuan pada hari pertama masuk sekolah
Mengikuti pertemuan dengan wali kelas pada tengah semester
2
satu
3 Mengikuti kelas orang tua pada semester satu
4 Mengambil rapor semester satu
Mengikuti pertemuan dengan wali kelas pada awal semester
5
dua
Mengikuti pertemuan dengan wali kelas pada tengah semester
6
dua
7 Mengikuti kelas orang tua pada semester dua
Menghadiri pertemuan persiapan pentas kelas pada akhir
8
tahun pembelajaran bersama paguyuban orang tua
9 Menghadiri pentas kelas pada akhir tahun pembelajaran
10 Mengambil rapor semester satu

79
PENUTUP

80
Ayah dan Bunda yang berbahagia,

Mengasuh anak SMA/SMK merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan bagi se-
mua orang tua. Seiring dengan bertambahnya usia anak-anak kita, banyak perubahan dan
tantangan yang membuat Ayah dan Bunda harus terus belajar dalam mendampingi mereka
agar menjadi sosok yang berbudi pekerti luhur dan berprestasi.

Buku ini telah memberikan beberapa inspirasi dan kiat untuk Ayah dan Bunda dalam
mendukung anak dengan cara bermitra dengan sekolah dan dengan menciptakan sua-
sana rumah yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Melalui penjelasan singkat dalam
buku ini, diharapkan Ayah dan Bunda dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
pengasuhan yang positif. Dengan pemahaman ini diharapkan Ayah dan Bunda lebih terlibat
dalam pendidikan anak baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua hebat adalah orang
tua yang terlibat.

Semoga Ayah dan Bunda tetap bersemangat dalam membimbing anak-anak kita dengan
penuh ketulusan, keikhlasan, dan rasa cinta.

81
Informasi selengkapnya tentang pendidikan keluarga bisa diakses di:
http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

Sahabat Keluarga
Informasi Pendidikan Keluarga di Ujung Jari Anda

Sahabat Keluarga @ShbKeluarga sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id

Narahubung
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung C lt. 13 Senayan Jakarta 10270
Surel: sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id
Telp. 021-5703336 Fax: 021 57946131
Silahkan hubungi kanal informasi di atas untuk memberikan masukan atau
pengayaan atas materi buku ini.

82
KONTRIBUTOR

Kontributor Naskah : Sukiman, Anik Budi Utami, Puspa Safitrie, Nanik Suwaryani, Aria Ahmad Mangunwibawa,
Adi Sutrisno, Sugiyanto
(Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kemdikbud)

Daftar Penelaah dan Lembaga Terkait:


No. Nama Asal Lembaga Alamat & No Kontak Lembaga
1 Anne Gracia Ikatan Neurosains Terapan Indonesia Business Park Kebun Jeruk blok G1
Jl. Meruya Ilir 88 Jakarta Barat
Telp: 021-5018 8088
Email: annegracia.alc@gmail.com
2 Retno Wibowo Pegiat pendidikan keluarga dan anak retnowibowo@yahoo.com
3 Nana Maznah S.A.T.U. Consulting (Lembaga Jl. Dwijaya No. 3
Bantuan Psikologi dan Radio Dalam – Jakarta Selatan
Pengembangan Diri) Telp: Ibu Enni 0812 8156 678
4 Nurbaeti Rachman Yayasan Lentera Raudha, PAUD Jl. Pradana No.25 RT 02/RW 016
Lentera Villa Pabuaran Indah, Desa Pabuaran, Kec.
Bojonggede, Kab. Bogor. Hp: 0856 9220 4757 / 0857
7470 1117
5 Farida Kadarusno Yayasan MPATI (Masyarakat Peduli PLAJ (Pusat Layanan Autisme Jakarta)
Autis Indonesia) d/a Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa
Jl. Raya Bina Marga No. 79 – Cipayung, Jakarta Timur
Telp. 021-2285 3827 /HP/Whatsapp: 0895 2466 6207
Email: yayasan_mpati@yahoo.com

83
No. Nama Asal Lembaga Alamat & No Kontak Lembaga
6 Helda Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia
7 Tita Srihayati Direktorat Pendidikan Khusus dan Jl. RS Fatmawati, Cipete Jakarta Selatan
Layanan Khusus, Kemdikbud
8 Ranti Widiyanti Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Jl. Gunung Sahari Raya No 4 Jakarta Pusat
Kemdikbud
9 Nirtafitri T. Sekolah Inklusif Lentera Insan Jl. Akses UI (HM Jassin) No. 101, Tugu, Kelapa Dua,
Depok 16951
Telp/Fax: 021-8771 2727
10 Diana Mardiahayati Klinik Terpadu Universitas Indonesia
11 Suratno SMAN 3 Depok Jl. Raden Saleh No.45 Sukmajaya, Depok
12 Yusmiati SMAN 6 Jakarta Jl. Mahakam 1 No. 2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
13 Budi Eka Orang tua SMAN 6 Jakarta
14 Hastuti Direktorat Pembinaan SMA
15 M. Husnil Tim staf khusus Menteri Pendidikan Gedung A Komp. Kemdikbud, Jl. Jenderal Sudirman,
dan Kebudayaan Jakarta

84
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016

Anda mungkin juga menyukai