Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TEORI BEHAVIORISTIK

DISUSUN OLEH:
1. Galuh Purnomo (190384204009)
2. Ludfira Ekaputri (190384204011)
3. Rissaffa Jihan Ningrum (190384204002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan akal dan
pikiran kepada manusia dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berfikir, sehingga kita
mampu mengemban misi amanah kekhalifahan di dunia ini, serta menyelamatkan diri dan umat.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Qudwah kita Nabi Muhammad saw
yang telah membimbing manusia menuju alam kedamaian, berdasarkan Al-Qur’an dan Al-
Hadits, keluarga beliau, sahabat-sahabat serta orang yang istiqamah mengikuti jalan mereka
dengan ahsan.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada bapak mata kuliah Teori-Teori
Pembelajaran yang telah memberikan kami kesempatan untuk memyelesaikan dan
mempersentasikan makalah yang berjudul Teori Pembelajaran Behavioristik di hadapan teman-
teman.
Makalah ini tidak dapat terselesaikan tidak lain karena dari berbagai pihak, oleh karenanya
kami ucapkan banyak terima kasih kepada bapak Ardi Widhia Sabekti, S.Pd, M.Pd dan
umumnya kepada rekan-rekan yang telah membantu baik berupa moril maupun materil.
Kami menyadari dalam penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh
karenanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak,
untuk memperbaiki segala kekurangannya

Tanjungpinang, 26 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumus Masalah....................................................................................................................4
C. Tujuan Makalah....................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertian Teori Behavioristik.............................................................................................5
B. Prinsip-prinsip Teori Behavioristik...................................................................................5
C. Tokoh-Tokoh Aliran Teori Behavioristik.............................................................................6
1. Teori Behavioristik Watson..................................................................................................6
2. Teori Behavioristik Thorndike..........................................................................................6
3. Teori Behavioristik Clark Hull.........................................................................................7
4. Teori Behavioristik Edwin Guthrie...................................................................................7
5. Teori Behavioristik  Skinner.............................................................................................7
D. Tujuan pembelajaran Behavioristik......................................................................................8
E. Kekurangan dan Kelebihan Teori Behavioristik..................................................................9
6................................................................................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari
tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan
pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara
aktif membuat atau pun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan
yang bermanfaat bagi pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu sistim yang membantu
individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.
Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam
dunia nyata dinyatakan oleh McKeachie dalam grendel 1991 : 5 (Hamzah Uno, 2006:4).
Sedangkan Hamzah (2003:26) menyatakan bahwa teori merupakan seperangkat preposisi yang
didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih
variable yang saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji
serta dibuktikan kebenarannya. Dari dua pendapat diatas Teori adalah seperangkat azaz tentang
kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat
dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya
terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
B. Rumus Masalah
1. Apa pengertian teori Behavioristik ?
2. Apa saja prinsip-prinsip teori Behavioristik ?
3. Siapa tokoh-tokoh aliran teori Behavioristik ?
4. Bagaimana teori Behavioristik dalam pembelajaran ?
5. Apa tujuan pembelajaran Behavioristik ?
6. Apa saja kekurangan dan kelebihan ?

C. Tujuan Makalah
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui pengertian teori Behavioristik.
2. Agar Mahasiswa memahami prinsip-prinsip teori Behavioristik
3. Agar mahasiswa mengetahui siapa saja tokoh Behavioristik
4. Agar mahasiswa dapat emmahami bagaimana teori Behavioristik dalam pembelajaran
5. Agar mahasiswa mengetahui tujuan pembelajaran Behavioristik
6. Agar mahasiswa mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan teori behavioristik
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Behavioristik


Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Beberapa ilmuwan yang termasuk
pendiri dan penganut teori ini antara lain adalah Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, dan Skinner.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap
arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran  yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar. Teori behavioristik  dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143).
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon
berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak
dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh
karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon)
harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran
merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku
tersebut.

B. Prinsip-prinsip Teori Behavioristik


Dalam pembelajaran behaviorisme pembelajaran merupakan penguasan respons (Acquisition
of responses) dari lingkungan yang dikondisikan. Peserta didik haruslah melihat situasi dan
kondisi apa yang yang menjadi bahan pembelajaran.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip pembelajaran behavioristik menekankan pada pengaruh
lingkungan terhadap perubahan perilaku.
1. Menggunakan prinsip penguatan, yaitu untuk menidentifikasi aspek paling diperlukan
dalam pembelajaran untuk mengarahkan kondisi agar peserta didik dapat mencapai peningkatan
yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran.
2. Menidentifikasi karakteristik peserta didik, untuk menetapkan pencapaian tujuan
pembelajaran.

2
3. Lebih menekankan pada hasil belajar daripada proses pembelajaran..

Beberapa prinsip Skinner:


1) Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi
penguat.
2)  Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.3)  Materi pelajaran, digunakan sistem
modul.
4)  Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah,
untukmenghindari adanya hukuman.
5)  Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitas sendiri.
6) Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan dengan
digunakannya jadwal variabel Rasio rein forcer.
7)  Dalam pembelajaran digunakan shaping.
C. Tokoh-Tokoh Aliran Teori Behavioristik

 1. Teori Behavioristik Watson
Menurut Watson, belajar merpakan proses interaksi antara stimulus dan respon, namun
stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat
diukur. Dengan kata lain, meskipun Watson mengakui adanya perubahan-perubahan mental
dalam diri seseorang selama proses belajar, namun Watson menganggap hal-hal tersebut sebagai
faktor yang tidak perlu diperhitungkan. Watson tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan
mental dalam bentuk benak siswa itu penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah
seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat diamati.

2. Teori Behavioristik Thorndike
Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon.
Perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan belajar yang berwujud konkrit yaitu
dapat diamati atau berwujud tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati. Teori ini juga disebut
sebagai aliran koneksionisme (connectinism)
3
3. Teori Behavioristik Clark Hull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubangan antara stimulus dan respon untuk
menjelaskan pengertian tentang belajar. Namun ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles
Darwin. Baginya, seperti teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk
menjaga kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, teori ini mengatakan bahwa kebutuhan
biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam
seluruh bagian manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan
kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam
bentuknya.

4. Teori Behavioristik Edwin Guthrie


Demikian juga Edwin, Edwin juga menggunakan variabel stimulus dan respon. Namun
Edwin mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau
pemuasan biologis sebagaimana Clark Hull. Edwin juga mengemukakan, agar respon yang
muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang
berhubungan dengan respon tersebut

5. Teori Behavioristik  Skinner 
Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Skinner tentang belajar mampu mengungguli konsep-
konsep lain yang dikemukakan oleh para tokoh sebelumnya. Skinner mampu menjelaskan
konsep belajar secara sederhana, namun dapat menunjukkan konsepnya tentang belajar secara
lebih komprehensif. Menurutnya, hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui
interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku,
tidaklah sesederhana yang digambarkan oleh para tokoh sebelumnya.

D. Tujuan pembelajaran Behavioristik


Adapun penerapan teori belajar Behavioristik dalam pembelajaran berdasarkan teorinya adalah
sebagai berikut;

1. Menentukan tujuan dan indikator pembelajaran.


2. Menganalisis lingkungan belajar dan mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik.
3. Menentukan materi pembelajaran.
4. Menguraikan materi pembelajaran menjadi bagian-bagian, meliputi topik, pokok
bahasan, sub-pokok bahasan dan seterusnya.
5. Menyajikan pembelajaran.
6. Memberi stimulus kepada peseta didik.
7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan peserta didik.
8. Memberikan penguatan baik yang positif maupun negatif.
9. Memberi stimulasi ulang.
10. Mengamati dan mengkaji respons dari peserta didik.
11. Memberi penguatan.
12. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik.
4

Model-Model Pembelajaran yang berlandasakan teori kontruktivisme diantaranya adalah :

1. Model Pembelajaran Reasoning dan Problem Solving


2. Model Pembelajaran Problem-Based instruction
3. Model Pembelajaran Perubahan Konseptual
4. Model Pembelajaran Grup Investigation
5. Model Pembelajaran Inquiri

E. Tujuan pembelajaran Behavioristik


Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan,
sedangkan belajar sebagai aktivitas mimetic, yang menuntut pembelajar untuk mengungkapkan
kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi
atau materi pelajaran menekankan pada ketrampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta
mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan.
1.  Berkomunikasi atau transfer prilaku adalah pengambaran pengetahuan dan kecakapan
peserta didik (tidak mempertimbangkan proses mental).
2.  Pengajaran adalah untuk memperoleh keinginan respon dari peserta didik yang
dimunculkan dari stimulus
3.  Peserta didik harus mengenali bagaimana mendapatkan respon sebaik mungkin pada
kondisi respon diciptakan.

Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih
banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan
mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi
menekankan pada hasil belajar.
Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara terpisah, dan biasanya
menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil belajar menuntut jawaban yang benar.
Maksudnya bila pebelajar menjawab secara benar sesuai dengan keinginan guru, hal ini
menunjukkan bahwa pebelajar telah menyelesaikan tugas belajarnya. Evaluasi belajar dipandang
sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai
kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan pebelajar secara
individual.
5

F. Kekurangan dan Kelebihan Teori Behavioristik

Kekurangan

 1)        Pembelajaran peserta didik hanya perpusat pada guru

Peserta didik hanya mendapatkan pembelajaran berdasarkan apa yang diberikan guru. Mereka
tidak diajarkan untuk berkreasi sesuai dengan perkembangannya. Peserta didik cenderung pasif
dan bosan.

2)        Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru

Pembelajaran seperti bisa dikatakan pembelajaran model kuno karena menghafalkan apa
yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman biasanya
sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan.

 3)      Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi

Karena menurut teori ini belajar merupakan proses pembentukan yang membawa peserta
didik untuk mencapai target tertentu. Apabila teori ini diterapkan terus menerus tanpa ada cara
belajar lain, maka bisa dipastikan mereka akan tertekan, tidak menyukai guru dan malas belajar.

 Kelebihan

1)  Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan
Dengan bimbingan yang diberikan secara terus menerus akan membuat peserta didik
paham sehingga mereka bisa menerapkannya dengan baik.
2) Materi yang diberikan sangat detail
Hal ini adalah proses memasukkan stimulus yang yang dianggap tepat. Dengan
banyaknya pengetahuan yang diberikan, diharapkan peserta didik memahami dan mampu
mengikuti setiap pembelajarannya.
3) Membangun konsentrasi pikiran
Dalam teori ini adanya penguatan dan hukuman dirasa perlu. Penguatan ini akan
membantu mengaktifkan siswa untuk memperkuat munculnya respon. Hukuman yang diberikan
adalah yang sifatnya membangun sehingga peserta didik mampu berkonsentrai dengan baik.
6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
2. Teori belajar behavioristik memiliki beberapa prinsip salah satunya lebih menekan pada
hasil belajar dari pada proses pembelajaran.
3. Teori belajar behavioristik memiliki beberapa tokoh-tokoh aliran yaitu : Watson,
Thorndike, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner.
4. Penerapan teori belajar Behavioristik dalam pembelajaran berdasarkan teorinya memiliki
beberapa poin.
5. Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan
pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas mimetic, yang menuntut pembelajar
untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan,
kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampilan yang
terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan.
6. Teori belajar behavioristik memiliki kekurangan dan kelebihan.
B. Saran
Dari makalah ini diharapkan dapat menjadi bekal kita nantinya sebagai calon pendidikagar
tercapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/teori-teori-belajar-dan-pembelajaran.html

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/19/kekurangan-dan-kelebihan-teori-
behavioristik-dan-humanistik-2/

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik

http://aufklarungarea.blogspot.com/2017/03/tokoh-pengembang-teori-behavioristik.html

https://www.dasarguru.com/penerapan-teori-belajar-behavioristik/

Anda mungkin juga menyukai