Anda di halaman 1dari 2

Metil selulosa adalah Sebuah bubuk putih keabu-abuan yang berasal dari selulosa membengkak dalam

air untuk larutan koloid; larut dalam asam asetat glasial; digunakan dalam cat berbasis air dan glasir
keramik, untuk penyamakan kulit, dan sebagai penebalan dan agen sizing, perekat, dan aditif makanan .
Juga dikenal sebagai metil eter selulosa. (Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi.
Sekitar 33% dari semua materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari kapas adalah 90% dan dari
kayu adalah 40-50%). Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, hanya dapat dicerna oleh hewan
yang memiliki enzim selulase.)

Gel silika adalah butiran seperti kaca dengan bentuk yang sangat berpori, silika dibuat secara sintetis
dari natrium silikat. Walaupun dinamakan gel silika, bentuknya adalah padat. Silika gel adalah mineral
alami yang dimurnikan dan diolah menjadi salah satu bentuk butiran atau manik-manik. Sebagai
pengering, ia memiliki ukuran pori rata-rata 2,4 nanometer dan memiliki afinitas yang kuat untuk
molekul air.

Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh
telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz.

Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada permukaannya,
baik secara fisik ataupun dengan reaksi kimia.
Absorben yang baik memiliki beragam persyaratan seperti :

1. Memiliki daya melarutkan bahan yang besar


2. Selektif
3. Memiliki tekanan uap yang rendah
4. Sedapat mungkin tidak korosif
5. Mempunyai viskositas yang relatif rendah
6. Stabil secara termis
7. Harga terjangkau
Absorben yang sering digunakan adalah air.

Silikon dioksida, juga dikenal sebagai silika (dari silex Latin) atau asam silikat, merupakan oksida silicon
yang memiliki rumus kimia SiO2. Silika ini paling sering ditemukan di alam sebagai pasir atau kuarsa,
serta di dinding sel diatom.

Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat berupa alkil
maupun aril.[1] Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter
(etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia,
karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.

Plastisasi adalah suatu cara kimia untuk membuat plastik itu mudah dibentuk atau untuk membuat hasil
terakhir punya flexibelitas tinggi
Sorbitol (/ˈsɔərbᵻˌtɒl/) adalah gula alkohol dengan rasa yang manis yang dimetabolisasi dengan
lambat oleh tubuh manusia. Senyawa ini dapat diperoleh dengan mereduksi glukosa, yang
mengubah kelompok aldehida menjadi hidroksil. Sorbitol biasanya dibuat dari sirup jagung, tetapi
bahan ini juga dapat ditemui di alam, seperti pada buah apel, pir, persik dan prun.[ (mirip senyawa
pliol)

Gliserin adalah cairan kental yang tidak berwarna dan rasanya manis. Gliserinmemiliki titik
didih tinggi dan membeku dalam bentuk pasta.

Higroskopi adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya baik
melalui absorbsi atau adsorpsi. Suatu zat disebut higroskopis jika zat itu mempunyai
kemampuan menyerap molekul air yang baik.

Polietilena glikol (PEG) adalah polimer yang banyak digunakan dalam industri pangan,
kosmetik, dan farmasi. ... Beberapa sifat utama dari PEG adalah stabil, tersebar merata,
higroskopik (mudah menguap), dapat mengikat pigmen, dll. Suatu polimer adalah rantai
berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang
disebut monomer.

Kapur barus atau kamper adalah zat padat berupa lilin berwarna putih dan agak transparan
dengan aroma yang khas dan kuat.

Anda mungkin juga menyukai