Anda di halaman 1dari 8

1.

Lokasi dan Denah

Gambar sumber : IGD RS Suaka Insan Banjarmasin

IGD RS Suaka Insan berada di depan sebelah kanan tidak jauh dari klinik RS
Suaka Insan. IGD tersebut mempunyai 1 pintu masuk yang posisinya menghadap arah
samping sebelah kanan. Saat masuk ruang IGD ada Nurse Station hampir di depan pintu
masuk. Di ruang IGD ada 10 Bed, 3 di ruang depan, 3 diruang tengah, 1 diruang
belakang, dan 3 di depan TPPRI. Diruang tengah ada 1 kamar mandi dan ruang tempat
menaruh plastik. Dan ruang belakang ada westafel, ada ruang linen dan ruang dokter.
Biasanya jika pasien datang dengan luka maka langsung di bawa ke ruang tindakan yaitu
ruangan di bagian tengah. Jika pasien datang dengan sakit biasa, maka akan di periksa di
ruang depan yang berhadapan dengan nurse station. Dan jika pasien datang dengan
keadaan ingin melahirkan maka langsung dibawa keruang belakang. 3 bed yang berada di
depan TPPRI, itu digunakan jika pasien rawat inap yang masih proses mencari ruangan
maka akan di tempatkan di situ.
2. Peralatan dan Fasilitas

Daftar alat Sarana dan pra sarana UGD

No Kondisi
Nama Alat Lokasi Jumlah
Baik Rusak
1 Defibrilator IGD 1 1 -
2 ECG IGD 2 2 -
3 Tensimeter IGD 5 4 1
4 Timbangan Dewasa IGD 1 1 -
5 Timbangan Anak IGD 1 1 -
6 Timbangan Bayi IGD 2 2 -
7 Tensimeter Digital IGD 1 1 -
8 Glucometer IGD 2 2 -
9 Patient Monitor IGD 2 2 -
10 Suction Pump IGD 3 3 -
11 Nebulizer IGD 3 3 -
12 Syringe Pump IGD 1 1 -
13 Otoscope IGD 1 1 -
14 ESU IGD 1 1 -
15 Baby Incubator IGD 1 1 -
16 Defibrilator IGD 1 1 -
17 Steril Kering IGD 1 1 -
18 Tensimeter, tensi one med IGD 1 1 -
19 Fetal Doppler IGD 1 1 -
20 Pulse Oximetri IGD 6 6 -
21 Pengukur Tinggi Badan Bayi IGD 1 1 -
22 Pengukur Tinggi Badan IGD 1 1 -
23 Flow Meter IGD 13 13 -
24 Stetoskop IGD 8 8 -
25 Termometer Digital IGD 2 2 -
26 Lampu Tindakan IGD 2 2 -
27 Lampu Baca Rongen IGD 1 1 -
28 Vien Viewer IGD 1 1 -
29 Ambu Bag anak IGD 1 1 -
30 Ambu Bag Dewasa IGD 1 1 -
31 Laringoscope dewasa IGD 2 2 -
32 Laringoscope Anak IGD 1 1 -
33 Brankar IGD 6 6 -
34 Bed Pasien IGD 5 5 -
35 Tiang Infus IGD 6 6 -
36 Kursi Roda IGD 2 2 -
Sumber : RS Suaka Insan Banjarmasin

Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO mengumumkan wabah sebuah Corona virus
baru (Covid-19) sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
Untuk menanggapi Covid-19, diperlukan kesiapan dan tanggapan yang bersifat kritis
seperti memperlengkapi tenaga kesehatan dan management fasilitas pelayanan kesehatan
dengan informasi, prosedur, dan alat yang penting agar dapat aman dan efektif bekerja.
Tenaga kesehatan berperan penting dalam memberikan tanggapan terhadap wabah
Covid-19 dan menjadi tulang punggung pertahanan suatu negara untuk membatasi atau
menanggulangi penyebaran penyakit. Digaris terdepan, tenaga kesehatan memberikan
pelayanan yang dibutuhkan pasien suspek dan terkonfirmasi Covid-19, yang sering kali
dijalankan dalam keadaan menantang. Petugas beresiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19
dalam upayanya melindungi masyarakat lebih luas. Petugas dapat terpapar bahaya seperti
tekanan psikologis, kelelahan, keletihan mental atau stigma. WHO menyadari tugas dan
tanggung jawab besar ini serta pentingnya melindungi tenaga fasilitas layanan kesehatan.
Sehingga diharuskan tenaga kesehatan yang ditugaskan turun langsung untuk
menghadapi Covid-19 ini harus menggunakan APD sesuai standar yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah. Terutama pada petugas kesehatan di RS yang berada IGD harus
menggunakan APD.
Daftar APD di IGD

Keadaan
No Nama Barang Lokasi Jumlah
Baik Rusak
Masker N95
1 IGD 80  -
Respirator N95
Makser bedah
2 IGD 95  -
(Medical/Surgical mask)
3 Pelindung wajah IGD 60  -
(Face Shield)
4 Pelindung mata IGD 78  -
(Goggles)
5 Gawn, cemelek atau apron IGD 80  -
Gaun Sekali Pakai
6 Sarung tangan pemeriksaan
IGD 85  -
(Examination Gloves)
7 Coverall Medis IGD 75  -
8 Pelindung kepala IGD 80  -
9 Sepatu pelindung :80
Sepatu boot anti air IGD 75  -
(Waterproof Boots)
Penutup sepatu (Shoe Cover)
Sumber : RS Suaka Insan Banjarmasin

Di RS Suaka Insan Banjarmasin sendiri semua APD yang ada sudah sesuai
standar dari WHO dan PERMENKES. Persediaan APD untuk penanganan kasus Covid-
19 tersebut sudah lebih dari cukup. Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat
perlengkapan yang berfungsi untuk melindungi penggunanya dari bahaya atau gangguan
kesehatan tertentu, misalnya infeksi virus atau bakteri. Bila digunakan dengan benar,
APD mampu menghalangi masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh melalui mulut,
hidung, mata, atau kulit.
Pemilihan APD untuk mencegah infeksi virus Corona tidak bisa dilakukan
sembarangan. APD yang ideal untuk mencegah dan melindungi tubuh dari paparan virus
Corona memiliki kriteria tertentu, yaitu :
a. Mampu melindungi tubuh dari percikan dahak yang mengandung virus Corona
b. Tidak mudah rusak
c. Ringan dan tidak membatasi gerak atau menimbulkan rasa tidak nyaman
d. Mudah dibersihkan
Beberapa jenis APD yang umumnya digunakan para tenaga medis dalam
menangani ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), pasien
suspect (terduga positif), maupun sudah terbukti positif COVID 19 khususnya di IGD :
a. Masker
Ada 2 jenis masker yang umumnya digunakan sebagai APD dalam penanganan
pasien COVID-19 atau orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona, yaitu masker
bedah dan masker N95.
Masker bedah merupakan masker penutup wajah yang terdiri dari 3 lapisan bahan
yang digunakan sekali pakai. Masker ini dinilai efektif untuk mencegah masuknya
virus Corona melalui mulut atau hidung, ketika ada percikan ludah penderita
COVID-19 saat ia batuk, bersin, atau bicara. Masker yang lebih efektif untuk
mencegah virus Corona adalah masker N95. Masker ini terbuat dari bahan
polyurethane dan polypropylene yang mampu menyaring hampir 95% partikel
berukuran kecil.
Masker N95 memiliki bentuk yang dapat menutup area mulut dan hidung dengan
lebih rapat, bila ukurannya sesuai. Namun, perlu Anda ketahui bahwa masker N95
hanya diperuntukkan bagi tenaga medis yang sedang menangani pasien dengan
penyakit menular tertentu, termasuk pasien COVID-19. Untuk mengurangi risiko
penularan dan mencegah penularan kepada orang lain, pemerintah menyarankan
masyarakat yang bukan tenaga medis untuk menggunakan masker kain.
b. Pelindung mata
Pelindung mata atau google terbuat dari bahan plastik transparan yang berfungsi
untuk melindungi mata dari paparan virus yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui
mata. Alat pelindung ini harus pas menutupi area mata, serta tidak mudah berkabut
atau mengganggu penglihatan.
c. Pelindung wajah
Sama halnya dengan pelindung mata, pelindung wajah juga terbuat dari bahan
plastik jernih dan transparan. Jenis APD ini dapat menutupi seluruh area wajah,
mulai dari dahi hingga dagu. Bersama masker dan pelindung mata, pelindung wajah
mampu melindungi area wajah dari percikan air liur atau dahak saat pasien COVID-
19 batuk atau bersin.
d. Gaun medis
Gaun medis digunakan untuk melindungi lengan dan area tubuh dari paparan
virus selama tenaga medis melakukan prosedur penanganan dan perawatan pasien.
Berdasarkan penggunaannya, terdapat dua jenis gaun medis, yaitu gaun sekali pakai
dan gaun yang bisa dipakai ulang. Gaun sekali pakai adalah gaun yang dirancang
untuk dibuang setelah satu kali pakai. Jenis gaun ini terbuat dari bahan serat sintetis,
seperti polypropylene, poliester, dan polyethylene, yang dikombinasikan dengan
plastik.
Sedangkan gaun yang bisa dipakai ulang adalah gaun yang dapat digunakan lagi
setelah dicuci atau dibersihkan. Pemakaiannya bisa hingga maksimal 50 kali, selama
gaun tidak robek atau rusak. Gaun ini terbuat dari bahan katun atau poliester, atau
kombinasi keduanya. Gaun medis juga perlu dilengkapi dengan celemek atau apron
untuk melapisi bagian luar gaun. Apron tersebut umumnya terbuat dari plastik yang
tahan terhadap disinfektan.
e. Sarung tangan medis
Sarung tangan medis digunakan untuk melindungi tangan para petugas medis dari
cairan tubuh pasien selama merawat pasien COVID-19. Sarung tangan ini idealnya
tidak mudah sobek, aman digunakan, dan ukurannya pas di tangan. Sarung tangan
yang sesuai standar penanganan COVID-19 harus terbuat bahan lateks atau
karet, polyvynil chloride (PVC), nitrile, dan polyurethane.
f. Penutup kepala
Penutup kepala berfungsi untuk melindungi kepala dan rambut para petugas medis
dari percikan air liur atau dahak pasien selama mereka merawat atau memeriksa
pasien. Penutup kepala harus terbuat dari bahan yang dapat menahan cairan, tidak
mudah robek, dan ukurannya pas di kepala. Jenis APD ini umumnya bersifat sekali
pakai.
g. Sepatu pelindung
Sepatu pelindung digunakan untuk melindungi bagian kaki petugas medis dari
paparan cairan tubuh pasien COVID-19. Sepatu pelindung umumnya terbuat dari
karet atau kain yang tahan air dan harus menutup seluruh kaki hingga betis.

Prosedur Penanganan APD Bekas Pakai


Setelah selesai digunakan, APD sekali pakai maupun yang bisa dipakai ulang
harus dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus dan dikemas secara terpisah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan APD bekas
pakai:

 Tidak meletakkan APD bekas pakai secara sembarangan, baik di lantai atau
permukaan benda lain, seperti meja, kursi, atau loker.

 Tidak membongkar kembali APD bekas pakai yang telah dikemas dalam plastik
khusus.

 Tidak mengisi kantong plastik khusus APD bekas pakai terlalu penuh.

 Bersihkan diri atau mandi setelah menggunakan APD.

3. Administrasi Penunjang
Mengetahui jumlah standar kamar mandi, tempat parkir dan kantin kondisinya
harus baik dan bersih. Ventilasi udara ada terdapat beberapa jendela dan kondisinya
cukup baik, setiap pagi dan sore ruangan IGD di bersihkan oleh CS yang berdinas.
Jumlah tabung O2 ada 2 buah, semua perawat IGD mampu menggunakan dengan baik.
Kondisi administrasi penunjang terdiri atas : 1 buku injeksi, 1 buku observasi, 20 lembar
kertas dokumentasi, 1 buku observasi suhu dan nadi, dan 1 buku overran. Nurse station
ada 1, ada ruang pertemuan perawat, ruang tempat kartu jadi satu dengan nurse station
sebab idealnya ruang kartu dan nurse station memang jadi 1.

Anda mungkin juga menyukai