Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT DHF

YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN REPRODUKSI
KELOMPOK:
1. SEFIA RAHAYU (1915401093)
2. REKA SABELLA PUTRI (1915401094)
3. RATU NUR BAITI JANNATI(1915401095)
4. NABILA ASYAHIDA (1915401096)
DEFINISI
Dengue Haemorhage fever (DHF)
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue dan disebarkan oleh nyamuk aedes
aegypti yang disertai manifestasi perdarahan
dan cenderung menimbulkan syok.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit menular mendadak yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes
aegypty. Penyakit ini sebagian besar
menyerang anak berumur <15 tahun,
namun dapat juga menyerang orang
dewasa
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil
kesimpulan bahwaDHF adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditandai
dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi,
syok serta dapat menimbulkan kematian
manifestasi Klinik DHF sangat bervariasi yaitu:
1.) Demam, penyakit ini didahului oleh demam yang
tinggi atau panas mendadak berlangsung 3-8 hari
kemudian turun secara cepat.
2.) Ruam biasannya 5-12 jam sebelum naiknya suhu
pertama kali, dan berlangsung selama 3-4 hari.
3.) Pembesaran hati yang terjadi pada permulaan
demam (sudah dapat diraba sejak permulaan
sakit). 4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat,
disertai tekanan nadi yang menurun (menjadi 20
mmHg atau kurang), tekanan darah menurun
(tekanan sistolik menurun sampai 80mmHg atau
kurang) disertai kulit yang terasa dingin dan
lembab, terutama pada ujung hidung, jari dan
kaki.
CARA PENULARAN
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada
penularan infeksi virus dengue, yaitu mausia, virus dan
vektor perantara.
Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui
nyamuk Aedes Aegypti. Aedes Albopictus, Aedes
Polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat
juga menularkan virus ini, namun merupakan vektor
yang kurang berperan.
Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat
menggigit manusia yang sedang mengalami viremia.
Kemudian virus yang berada di kelenjar liur
berkembang biak dalam waktu 8 – 10 hari (extrinsic
incubation period) sebelum dapat di tularkan kembali
pada manusia pada saat gigitan berikutnya
GEJALA UTAMA

1. Tanda-tanda perdarahan
2. Pembesaran Hepar
3. panas
KRITERIA
Kriteria Klinik:
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selamat 2-7 hari,
dengan sebab yang tidak jelas dan hampir tidak dapat dipengaruhi
oleh atipiretika maupun survace cooling.
2. Manifestasi perdarahan
3. Dengan manipulasi: uji tourniquet positif Spontan: ptkie,
ekimose, epistaksis, perdarahan gusi hematemesis atau melena
4. Pembesaran hari
5. Syok yang ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat sampai tak
teraba, tekanan nadi menurun menjadi 20mmhg atau samapai
0,tekanan darah menurun menjadi 80 mmHg atau samapai 0,
disertai kulit yang teraba lemabab dan dingin, terutama pada
ujung jari tangan, kaki dan hidung, penderita menjadi lemah,
gelisah samapai menurunnya kesadaran dan timbul sianosisi
disekitar mulut.
Kriteria Laburatorik:

1. Tronbositopenia: jumlah trombosit kurang


dari 100.000/mm3
2. Homokonsentrasi: meninginya nilai
hematokrit atau hb >20% dibandingkan
dengan nilai pada masa konfaleseb, atau
dibandingkan dengan nilai hct atau hb rata-
rata pada anak didaerah tersebut.
WHO (1975) membagi DBD dalam 4 derajat
setelah kriteria laboratorik terpenuhi, yaitu:

1. Derajat 1: demam mendadak 2-7 hari disertai gejala tidak


khas, dan satu-satunya menifestasi perdarahan adalah tea
tourniquet positif.
2. Derajat 2: drajat 1 disertai dengan perdarahan spontan
dikulit atau perdarahan yang lain
3. Derajat 3: derajat 2 ditambah kegagalan sirkulasi ringan
yaitu, denyut nadi cepat, lemah, dengan tekanan nadi
yang menurun (20mmhg/-) atau hipotensi (sistolik <80
mmhg) disertai denga. Kulit yang dingin, lembab, dan
penderita gelisah.
4. Derajat 4: derajat 3 ditambah syok berat dengan nadi yang
tak teraba dan tekanna darah yag tidak terukur dapat
disertai dengan penurunan kesadaran, sianosis da asidosis
• Beberapa metode pengendalian vektor telah
banyak diketahui dan digunakan oleh program
pengendalian DBD di tingkat pusat dan di
daerah yaitu:
1. Mc anajemen lingkungan
2. Pengendalian Biologis
3. Pengendalian Kimiawi
4. Partisipasi Masyarakat
5. Perlindungan Individu

Anda mungkin juga menyukai