Anda di halaman 1dari 51

TUGAS RENCANA GARIS 2019

LAPORAN TUGAS RENCANA GARIS

Penyusun :

Januardi Wijayanto

2018320007

Teknik Sistem Perkapalan

Email : humas@unsada.ac.id ,
Jl.Raden Inten II (Terusan Casablanca) Pondok Kelapa Jakarta 13450 Telp. :
(021) 8649051 Fax. : (021) 8649052

2018320012 Page 1
TUGAS RENCANA GARIS 2019

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas ridha dan rahmat-Nya laporan yang berjudul “Laporan Tugas
Rencana Garis“ ini dapat diselesaikan.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas


Rencana Garis. Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi
Kelautan Universitas Darma Persada.

Dalam proses penyusunan laporan ini penulis telah mendapatkan


dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulispun
mengucapkan terima kasih khususnya kepada :

1. Ayah dan ibu yang selalu memberi dukungan fisik dan spiritual hingga
tugas dan laporan ini dapat diselesaikan.

2. Bapak Ir. Ayom Buwono, M.Si.selaku dosen mata kuliah Tugas Rencana
Garis yang telah memberikan pengarahan dalam perkuliahan dan
pegerjaan tugas ini.

3. Teman-teman dan kaka tingkat yang telah berkenan untuk saling berbagi
informasi dalam perkuliahan dan perngerjaan tugas ini.

4. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan kami dapat bermanfaat bagi


pembaca.

2018320012 Page 2
TUGAS RENCANA GARIS 2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB 1: FILOSOFI RANCANGAN......................................................................4

I.1. Umum................................................................................................................4

I.2. Curve Of Section Area.....................................................................................10

I.3 Body Plan..........................................................................................................11

I.4. Half Bfreadth Plan...........................................................................................13

I.5. Sheer Plan........................................................................................................14

BAB II: DETAIL LANGKAH DAN


PERHITUNGAN....................................15

II.1. Penentuan Ukuran Dan Dimensi Lainnya......................................................15

II.2. Pembuatan Curve Of Section Area.................................................................19

II.3. Pembuatan Body Plan.....................................................................................35

II.4. Pembuatan Half Breadth


Plan.........................................................................37

II.5. Pembuatan Sheer Plan....................................................................................40

BAB III : GAMBAR RANCANGAN.................................................................44

III.1. Gambar CSA.................................................................................................44

III.2. Gambar AWL................................................................................................45

III.3. Gambar Body Plan........................................................................................46

III.4. Sheer Plan.....................................................................................................46

2018320012 Page 3
TUGAS RENCANA GARIS 2019

III.5. Half Breadth Plan..........................................................................................47

III.6. Gambar Keseluruhan.....................................................................................47

BAB I
FILOSOFI RANCANGAN

I.1 Pendahuluan
Indonesia merupakan Negara yang terdiri atas pulau-pulau yang terhubun oleh
perairan laut. Dimana untuk menuju dari pulau satu ke pulau yang lain hanya dengan dua
pilihan transportasi, yaitu transportasi laut dan udara. Untuk pendistribusian Baham
Bakar Minyak dengan menggunakan tranportasi laut akan membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Salah satu alternative untuk pendistribusian bahan bakar dengan cara

menggunakan tranportasi laut yaitu Kapal.

Kapal merupakan salah satu bentuk transportasi laut yang mengangkut, baik
berupa barang, penumpang, bahan tambang, dan lain-lain pada semua daerah yang
mempunyai wilayah perairan tertentu. Karena sebagian besar 2/3 permukaan bumi adalah
air, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat industri perkapalan pun
ikut berkembang. Bila dahulu kapal hanya digunakan untuk sarana transportasi laut, maka
sekarang ini kapal mampu untuk melakukan berbagai kebutuhan

Kapal Tanker adalah salah satu jenis kapal laut yang mengangkut muatan cair,
sehingga syarat-syarat yang diperlukan oleh suatu kapal laut berlaku pula untuk kapal
Cargo. Namun demikian berbeda dengan jenis kapal umum lainnya seperti kapal Ikan,
kapal General Cargo mempunyai fungsi operasional yang berbeda, Kapal Tanker
digunakan untuk mengangkut benda cair, dengan demikian konstruksi dan desain kapal
tanker juga memerlukan perhitungan khusus agar kapal yang dibangun dapat
mengakomodasikan keinginan operasional.  Kapal tanker memiliki karakteristik khusus
yang berbeda dengan kapal lainnya.

Kecenderungan dari kapal tanker adalah :

1.            Ukuran besar, khususnya untuk daerah pelayaran antar negara

2.            memiliki coeffisien block yang besar

2018320012 Page 4
TUGAS RENCANA GARIS 2019

3.            memiliki daerah paralell middle body yang panjang, hingga lebih dari
panjang kapal keseluruhan

4.            lokasi kamar mesin umumnya di belakang, adapun alasan pemilihan


kamar mesin di belakang kapal 

 ruang muat kapal tanker memerlukan kapasitas yang lebih besar


 safety (keselamatan), yaitu untuk menghindari adanya kebakaran;
Berkaitan dengan arah pembuangan gas mesin (asap panas) yang selalu
menuju kebelakang. Apabila mesin dan cerobong asap berada di tengah
dan di belakangnya terdapat tanki muat minyak, probabilitas terjadinya
kebakaran sangat tinggi ketika gas buang melewati atas tangki.
 sistem bongkar muat lebih sederhana, Mesin di belakang : cukup
memerlukan satu sistem pompa dan satu pipeline yang menyeluruh dari
tangki muat depan hingga paling belakang. Mesin di tengah :
memerlukan 2 set sistem bongkar muat, karena terpisah dengan kamar
mesin.
 hanya butuh satu sisi oil tight, yaitu yang membatasi ruang muat dan
kamar mesin poros propeller pendek.

Sedangkan tipe dari kapal tanker dibedakan menjadi :

1. Crude oil carriers, tanker pengangkut minyak mentah dari tempat


pengeboran

2. Product oil carriers, dibedakan menjadi

- Clean Product (minyak putih), contohnya : bensin dan aftur

- Dirty Product (minyak hitam), contohnya : aspal dan oli

3. Lightening vessels dan shuttle vessels, tanker pada daerah terpencil

4. Coastal tanker, tanker penyusur pantai

5. Tank barges, tangki yang ditarik kapal tunda.

2018320012 Page 5
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Atas dasar fakta-fakta inilah yang melatar belakangi penulis untuk merancang sebuah
Product oil carriers dengan estimasi rute pelayaran Makassar, ke Tuban, yang berjarak.
858,78km(463,704 nautical mile) dengan sunber marine terrafic berupa website

A. Perhitungan Berat dan Volume Bahan Bakar Mesin Induk


Perhitungan berat bahan bakar maka berat bahan bakar mesin induk adalah :
(Ref. 2, hal. 17)
Wfo = BHP x SFOC x t x 10-6 x (1,3 ~ 1,5) ton
Dimana :
BHP = Daya mesin induk 3300HP / 2430 kW
SFOC = Spesific fuel oil consumption dari motor induk
= 208 g/kWh
t = Lama waktu pelayaran
= S/Vs
Dimana :
S = Radius Pelayaran 1.703 mil. (Makasar-Tuban)
Vs = Kecepatan dinas kapal 14 knots
t = 5,5hari
Faktor 1,3 ~1,5 cadangan adalah untuk :
- Fuel rest in tanks
- Seaway

2018320012 Page 6
TUGAS RENCANA GARIS 2019

- Wind
- Waiting time
Jadi :
Wfo = 2430 x 208 x 669,035 x 10-6 x 1,5
= 557,960 ton

I.2 Umum

Secara umum rencana garis adalah penggambaran bentuk potongan –


potongan badan kapal, baik secara memanjang maupun melintang. Tugas ini
bertujuan agar mahasiswa nantinya dapat merancang atau membuat rencana
garis dari suatu kapal yang merupakan langkah awal yang perlu disiapkan
dalam mendisain sebuah kapal serta langkah awal dari mahasiswa untuk
pencapaian tugas-tugas desain selanjutnya. Dalam pembuatannya ada beberapa
metode yang digunakan,untuk kelas design 1 ini. metode yang digunakan
adalah metode NSP Diagram, yaitu suatu metode penghitungan dengan
pembacaan grafik NSP yang nantinya akan didapatkan luasan tiap-tiap station
dari kapal tersebut.

Mahasiswa dalam Tugas Rencana Garis dan Bukaan kulit ini diharapkan
dapat membuat penggambaran utama yang ada dalam Tugas Rencana Garis.
Adapun gambar tesebut adalah Body Plan, Half Breadth Plan dan Sheer Plan
dan bukaan kulit. Dengan latar belakang mahasiswa teknik, maka dalam
penggambaran ini tentunya dibutuhkan ketelitian dalam penghitungan maupun
dalam pengukuran gambar. Ketelitian ini yang nantinya akan memberikan
keakuratan dalam penggambaran utama dalam Tugas Rencana Garis.

Searah dengan perkembangan dunia keteknikan mahasiswa juga


diharapkan mampu menggunakan kemajuan teknologi di bidang teknik. Maka
pada konteks Tugas Rencana Garis ini digunakan program Excel sebagai
pengolah data dan hitungan, sedangkan untuk penggambarannya digunakan
AutoCad sebagai program pendukung.

2018320012 Page 7
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Adapun untuk langkah-langkah pengerjaan tugas rencana garis


mengunakan metode NSP adalah sebagai berikut :

Mencari data kapal pembanding


1. Mencari data kapal pembanding
2. Perhitungan Data awal
3. Pembuatan CSA
4. Pembuatan A/2T dan B/2
5. Pembuatan Body Plan
6. Pembuatan Haluan dan Buritan
7. Pembuatan Half Breath Plan
8. Pembuatan Buttock Line pada Sheer Plan
9. Pembuatan Bangunan Atas (Sheer Standar)

2018320012 Page 8
Setelah proses di atas selesai kemudian di lanjutkan dengan penggambaran
bukaan kulit, untuk langkah-lakah penggambaran bukaan kulit adalah sebagai
berikut :

1. Mencari data tipe-tipe plat yang akan di rencanakan

2. Pembagian frame di rencana garis

3. Penggambaran frame di body plan

4. Pengukuran panjang frame dan penggambaran

Dalam pengerjan dan perhitungan bagian-bagian kapal, dikenal istilah


– istilah yang sering di pakai dalam bidang perkapalan.berikut beberapa
istilah yang sering dipakai dalam bidang tersebut yaitu :

 LPP (Length between Perpendicular)


Panjang antara 2 garis tegak yaitu jarak horisontal antara garis tegak
depan (haluan/FP) dengan garis tegak belakang (buritan/AP).

 After perpendicular (AP)


Garis tegak buritan, adalah garis yang terletak pada linggi kemudi
bagian belakang atau terletak pada sumbu kemudi.

 Fore Perpendicular (FP)


Garis tegak haluan, adalah garis yang terletak pada titik potong
antara linggi haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah di
rencanakan.
 B (Breadth)
Lebar kapal yang diukur pada sisi dalam plat di tengah kapal (A
midship).

 H (Depth/Hight)
Tinggi bersih adalah jarak vertikal yang diukur pada bidang tengah
kapal (midship) dari atas keel (lunas) sampai sisi atas geladak di sisi
kapal.

2018320012 Page 9
 T (Draught/Draft)
Sarat bersih yaitu jarak vertikal yang diukur dari sisi atas lunas sampai
pada garis air.

 Cb (Block Coefficient)
Koefisien blok, yaitu perbandingan antara volume badan kapal yang
tercelup/displacement pada garis air muatan penuh dengan hasil kali
*

panjang, lebar dan sarat kapal.

Setelah kita mengetahui data – data teknis di atas, maka dilakukan


suatu perhitungan untuk menentukan:

 Length of Water Line (LWL )


Merupakan panjang garis air yang diukur mulai dari
perpotongan linggi buritan dengan garis air muat sampai pada
perpotongan linggi haluan dengan garis air muat (jarak mendatar
antara kedua ujung garis muat), yang dirumuskan sebagai
LWL = ( 1 + 4% ) LPP

pertambahan panjang dari Lpp sebesar 4% yaitu:

 Length of Displacement (Ldisp)


Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya
perpindahan fluida sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal,
panjang ini digunakan untuk menentukan seberapa besar luasan –
luasan bagian yang tercelup air, pada saat dibagi menjadi dua puluh

Ldisp = ½ . (LPP + LWL )

station. Panjang displacement dirumuskan sebagai panjang rata –


rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:
 Coeffisien Block of Waterline (WL )
Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali
antara panjang, lebar dan sarat kapal.koefisien blok ini menunjukkan
kegemukan kapal. Rumusnya yaitu:

 Volume Displacement (  )

2018320012 Page 10
Merupakan volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya
badan kapal yang tercelup dibawah permukaan air, yang dirumuskan
Vdisp= Ldisp x B x T x displ
sebagai:
 Radius Bilga (R)
Merupakan jari – jari lengkung bagian yang menghubungkan antara
bagian samping dan bagian dasar kapal, yang dirumuskan sebagai:

0.5B T  Am /1
R 0.25 
=
dengan memasukkan  = 0.08 + 0.93

 Luas Penampang Melintang Tengah Kapal / Midship (A¤)


Merupakan luasan bagian tengah kapal yang dipotong secara
melintang yang memiliki lebar B dan tinggi T, yang dirumuskan
2 2
Am = ( Bmld x T ) – 2 ( R – (1/4) π R )

sebagai

 Luas Penampang Melintang Tengah Kapal / Midship (A¤)


Merupakan luasan bagian tengah kapal yang dipotong secara
melintang yang memiliki lebar B dan tinggi T, yang dirumuskan
2 2
Am = ( Bmld x T ) – 2 ( R – (1/4) π R )

sebagai:
 Coeffisien Midship ( Cm / )
Merupakan perbandingan antara gading besar (Midship Area) dengan
luasan suatu bidang yang lebarnya B dan tingginya T, yang
dirumuskan sebagai harga pendekatan terhadap koefisien block
displacement, sebesar:

 = Am / B x T

 Coeffisien Prismatik
Merupakan perbandingan antara bentuk kapal di bawah sarat
dengan sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang tengah
kapal.berikut macam-macam nya.

2018320012 Page 11
 Coeffisien Prismatik of Perpendicular (Cp / PP )

PP = PP / 

 Coeffisien Prismatik of Water Line (Cp /  WL )

 WL = WL / 

 Coeffisien Prismatik of Displacement (Cp /  displ )

 displ= displ / 

2018320012 Page 12
I.2. Curve of Section Area

Curve of Sectional Area /CSA (Gb. 2) adalah kurva yang


menunjukan luasan kapal pada tiap – tiap station. Berdasarkan
persentase luasan yang didapat dari diagram NSP (Gb. 1 ) dikalikan
dengan luasan midship, maka akan didapatkan luasan kapal pada tiap
stationnya.

diagram NSP

Caranya adalah mencari prosentase area per-station dengan


menggunakan tabel NSP yaitu dengan cara mengetahui nilai Vs/√Ldisp
dimana Vs dalam satuan knot dan Ldisp dalam satuan feet , kemudian
membuat garis datar dari angka tersebut dan membuat titik temu antara
garis datar tersebut dengan garis garis lengkung pada tabel NSP,
kemudian ditarik garis vertikal dari titik tersebut dan mendapatkan nilai
area per-

2018320012 Page 13
station dalam persen.untuk mengetahui luasan tiap station maka
dikalikan dengan luas midship kapal. Setalah luasan di dapatkan barulah
kita gambar luasan yang di dapat.

Contoh Curve of Section Area (CSA)

I.3. Body Plan

Body Plan ( Gb. 3 ) merupakan proyeksi bentuk potongan –


potongan badan kapal secara melintang pada setiap station dilihat
dari depan atau belakang. Potongan – potongan badan kapal ini
dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data
Grafik A/2T dan B/2. Prinsip penggambaran pada body plan yaitu
bahwa terdapat dua garis lurus dan satu garis lengkung. Dua garis
lurus pada body plan yaitu

2018320012 Page 14
waterline dan buttock line sedang garis lengkungnya yaitu
penggambaran setiap

station.

2018320012 Page 15
I.4. Half breadth Plan

merupakan gambar irisan dari badan kapal bila dilihat dari


atas pada tiap garis air (water line). Gambar Halfbreadth Plan ini
adalah suatu gambar proyeksi dua dimensi bidang-bidang kapal
secara horizontal memanjang jika dilihat dari atas pada setiap garis
air (water line). Gambar Halfbreadth merupakan proyeksi dari
bodyplam. Dari gambar ini nantinya bisa kita ketahui bentuk badan
kapal yang kita rencanakan streamline apa tidak. Penggambaran
dari gambar ini adalah hanya menggunakan separuh dari lebar
kapal yang kita gambar karena pada dasarnya, sebelah kanan
maupun kiri haruslah seimbang. Jadi, kita tidak perlu menggambar

yang separuhnya lagi

half breadth plan


I.5. Sheer Plan

Sheer Plan (Gb. 5 ) adalah gambar kapal dilihat dari


samping,menggambarkan beberapa konstruksi kapal meliputi buttock line,
main deck, bulwark, poop deck, station-station serta bagian lainnya.pada
sheer plan, ukuran didapat dari proyeksi dari body plan serta half breadth
plan. Pada gambar sheer plan terdapat garis-garis proyeksi setiap butock line
secara verikal memanjang kapal yang berupa garis-garis lengkung, garis-garis
body plan yang berupa garis- garis vertikal, garis-garis half breadth plan yang
berupa garis-garis horisontal. Biasanya pada station-station paralel middle
body dipotong dan dihilangkan yang kemudian menjadi ruang kosong pada
gambar. Ruang kosong ini kemudian diisi oleh gambar body plan yang
sebelumnya sudah digambar. Berikut ini adalah contoh gambar penampang
sheerplan dari kapal.

2018320012 Page 17
BAB II
DETAIL LANGKAH DAN PERHITUNGAN

II.1. PENENTUAN UKURAN DAN DIMENSI LAINNYA


Sebelum menetapkan ukuran dan dimensi kapal yang akan digambar,
pertama-tama mencari kapal pembanding dimana kapal pembanding ini sebagai
acuan untuk menentukan ukuran dan dimensi kapal yang akan digambar. Kapal
pembanding dapat dicari di perusahaan galangan kapal. Berikut ini adalah ukuran
dan dimensi kapal pembanding yang digunakan:

Tipe Kapal : KONTAINER


Bendera : Indonesia
Klasifikasi : Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
Lpp : 77.305 m
B : 15,00m
H : 7.20 m
T : 5.90 m
Kecepatan Dinas (Vs) : 14 Knots

Setelah didapat data kapal pembanding maka bisa ditentukan data kapal yang
akan dirancang sehingga dapat memudahkan dalam perancangan rencana garis ini,
berikut adalah data kapal yang akan dirancang;
Service speeds : 14.5 Knots
Tipe kapal : KONTAINER
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Langkah selanjutnya yaitu menghitung data tambahan yang akan


digunakan untuk merancang rencana garis. Perhitungannya terdiri dari :

a. Perkiraan Panjang Antara Garis Tegak (LPP)


Untuk mendapatkan panjang kapal di gunakan metode
Comparison Ship
LBP = LBP₁ + 20 M
LBP = 71,305 + 20 M
= 91,305 M
Dari perhitungan tersebut di tetapkan harga LBP = 91,305M

b. Perkiraan Lebar Kapal (B)


Berdasarkan data pembanding, nilai aspect ratio( L/ B )
71,305
L/B = = 4,753
15
Untuk kapal rancangan :
LBP
B=
aspectratio
91,305
=
4,753
= 17,72 M
Dari perhitungan di atas di tetapkan harga B = 17,72 M

c. Perkiraan Tinggi Kapal (H)


Menurut kapal pembanding, nilai aspect ratio( L/H )
71,305
L/H = = 9,903
7,2
Untuk kapal rancangan :
LBP
H=
aspectratio
91,305
=
9,903

2018320012 Page 19
TUGAS RENCANA GARIS 2019

= 8,504 M
Dari perhitungan di atas di tetapkan harga H = 8,504M

d. Perkiraan Sarat Air (T)


Menurut kapal pembanding, nilai aspect ratio( B/T )
15
B/T = = 2,452 M
2,542
Untuk kapal rancangan:
B
T =
aspectratio
17,72
=
2,542
= 6,97 M
Dari perhitungan di atas di tetapkan harga T = 6,97 M

Penetapan sementara ukuran utama Kapal Rancangan adalah :


LPP = 91,305 m
B = 17,72 m
T = 6,97 m
H = 8,504 m

Koreksi perbandingan ukuran utama kapal telah memenuhi syarat sebagai berikut:
LPP 91,305
1. = = 5,152 Acc. Merancang Kapal I, Ir. M.J.
B 17,72
Tamaela hal.131(5,0-7,5)
Acc. det Norke Veritas 1972 (5,0 – 7,0)

B 17,72
2.
T
= 6,97 = 2,542 Acc. Taylor (2,25 - 3,75)

T 6,97
3.
H
= 8,504 = 0,819 Acc. USSR Ship Register (0.66 -

0.82)
Acc. R. Munro Smith (0,66 – 0,74)

2018320012 Page 20
TUGAS RENCANA GARIS 2019

LPP 91,305
4.
H
= 8,504 = 10,736 Acc. Biro Klasifikasi Indonesia (9,0-14,0)

B 17.72
5.
H
= 8,504 = 2,084 Acc. USSR Ship Register 1956 (1,50-2,85)

e. Panjang Total Kapal (LOA)


Dari kapal pembanding, diperoleh :
LOA
C=
LBP
80,100
=
71,305
= 1,123
Untuk kapal rancangan :
LOA = C x LBP
= 1.123 x 91,305 M
= 98,592 M
Dari perhitungan di atas ditetapkan harga LOA = 98,592 M

f. Panjang Garis Air (LWL)


LWL = (2% x Lpp) + LPP
= (2% x 91,305 M) + 91,305 M
= 93,131 M
Dari perhitungan di atas ditetapkan harga LWL = 93,131 M

2018320012 Page 21
TUGAS RENCANA GARIS 2019

II.2. PEMBUATAN CURVE OF SECTION AREA


A. ESTIMASI KOEFISIEN DAN BENTUK KAPAL
Estimasi yang dilakukan untuk koefisien bentuk dari kapal
rancangan ini adalah :
a. Coefficient Block (Cb)
b. Coefficient Midship (Cm)
c. Coefficient Prismatic (Cp)
d. Coefficient Waterline (Cw)

Coefficient Blok (Cb)


Cb = 0,82
a. Dari perhitungan diatas ditetapkan harga Cb= 0,782 (0,20 - 0,84)

Coefficient Midship (Cm)


Cm = 0,93 + 0,08 x Cb
= 0,93 + 0,08 x 0,82
= 0,996
b. Dari perhitungan diatas ditetapkan harga Cm = 0,992 (0,50 - 0,995 )

Coefficient Prismatic (Cp)


Cb
Cp =
Cm
0,82
= 0,996

= 0,823
c. Dari perhitungan diatas ditetapkan harga Cp = 0,823 (0,50 - 0,92)
Sumber koreksi koefisien : http://www.maritimeworld.web.id/2011/04/koefisien-
bentuk-dan-perbandingan.html
Coeffisient Waterline (Cw)
Cw = 0,30+(0,70 x CB )

= 0,30 + 0574

2018320012 Page 22
TUGAS RENCANA GARIS 2019

= 0,874
d. Dari perhitungan diatas ditetapkan harga Cw = 0,849

Maka ukuran utama kapal yang akan dirancang adalah :


∆ = LPP x B x T x Cb x γ
Dimana : ∆ = Displacement kapal rancangan
LPP = Panjang antara garis tegak kapal
rancangan
= 91,305 M
B = Lebar kapal rancangan
= 17,72 M
T = Sarat air kapal rancangan
= 6,97 M
Cb = Coefficient block kapal rancangan
= 0,82
γ = Coefficient air laut
= 1,025 ton/m3

Maka :
∆ = 91,305 x 17,72 x 6,97 x 0,82 x 1,025
= 9.478,263 Ton
Dari perhitungan diatas ditetapkan harga ∆ = 9.478,263 Ton

Dari hasil estimasi rencana awal telah ditetapkan ukuran-ikuran utama kapal
dan koefisien nya yaitu:
LOA = 98,592 m
LWL = 93,131 m
LPP = 91,305 m
B = 17,72 m
T = 6,97 m
H = 8,504m
Cb = 0,82

2018320012 Page 23
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Cm = 0,996
Cp = 0,823
Cw = 0,874

B. PERHITUNGAN KURVA PRISMATIK


Menurut Harald Poehls, 1979.
Pembuatan kurva prismatik adalah untuk mendapatkan luasan pada tiap-tiap
ordinat. Perhitungan kurva prismatik ini sangat menentukan sekali dalam
pembentukan badan kapal, yaitu bentuk badan kapal yang streamline. adapun
perhitungan untuk pembuatan-pembuatan kurva prismatik tersebut adalah :

∇ = Cb x Lbp x B x T

= 0,82 x 91,305 x 17,72 x 6,970

= m³

Dari perhitungan diatas ditetapkan∇ = 9.247,086 m³


1. Luas Midship Kapal (Am)
Am = B x T x Cm [m 2]
= 17,72 m x 6,970 m x 0,996
= 123,014 m2

2. Titik Tekan Memanjang Kapal (LCB)


Berdasarkan hasil pembacaan dari grafik NSP didapat LCB sbesar
2,1% di depan LPP.
Maka :
LCB = 2,1% x LPP
LCB = 2,1% x 91,305 m
LCB = 1,917 m
LCB = 1,971 (di depan midship)

2018320012 Page 24
TUGAS RENCANA GARIS 2019

3. Koefisien Prismatik Depan dan Belakang


Setelah LCB ditentukan kemudian dihitung CPf ( koefisien
prismatik depan ) dan CPa (koefisien prismatik belakang), yaitu :
Cpf - Cpa = 0,0518
Karena LCB terletak didepan ϕ, maka Cpa harus lebih kecil dari Cpf.

Cpf = CP + ( Cpf −Cpa


2 )
0,0518
= 0,823 + (
2 )
= 0,848

Cpa = CP− ( Cpf −Cpa


2 )
0,0518
= 0,823 - (
2 )
= -0,771

4. Perhitungan Bulbos Bow


Perhitungan Bulbos Bow ini diambil dari buku BKPM
Merancang Kapal 1 Karangan Ir. M. J. Tamela hal 172
Abt/Am = 0,06 – 0,13
Lp/Lpp = 2% - 4%
Hof/T = 20% - 60%
Bb/B = 10% - 20%
Hb/T = 0,9 – 1,1
Abt = 0,0666 x 91.305
= 5.4783 m2

Lb = 2% x Lpp

= 1.826 m

Hof = 45% x 93.131 m

= 3.725 m

2018320012 Page 25
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Bb = 11,98 % x 27,60 m

= 3,307 m

Hb = 0,9 x 9

= 8,1 m

5. Perhitungan Main Part dan Cant Part CSA (CURVE OF


SECTIONAL AREA

Tabel Main Part CSA

MAIN PART
ordinat luasan f.simpson prod1 lever prod.2
ap 15,130 0,5 7,565 -5 -37,825
0,5 44,200 2 88,4 -4,5 -397,8
1 75,690 1 75,69 -4 -302,76
1,5 106,270 2 212,54 -3,5 -743,89
2 131,860 1,5 197,79 -3 -593,37
3 151,050 4 604,2 -2 -1208,4
4 157,460 2 314,92 -1 -314,92
5 157,460 4 629,84 0 0
6 153,920 2 307,84 1 307,84
7 144,790 4 579,16 2 1158,32
8 112,180 1,5 168,27 3 504,81
8,5 82,070 2 164,14 3,5 574,49
9 44,280 1 44,28 4 177,12
9,5 15,750 2 31,5 4,5 141,75
fp 3,910 0,5 1,955 5 9,775
∑1 3428,090 ∑2 -724,860

2018320012 Page 26
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Tabel Cant Part CSA


CANT PART
No. Station Luasan F.Simpson Prod 1 Lever Prod 2
AP 15,13 1 15,13 0 0
PP 13,920 4 55,679 -1 -55,679
AE 0 1 0 -2 0
∑3 70,809 ∑4 -55,679

Table Bulbos Bow

bulbous bow
No. Station Luasan F.Simpson Prod 1 Lever Prod 2
fp 3,9100 1 3,91 0 0
PP 2,860 4 11,440 1 11,440
AE 0 1 0 2 0
∑5 15,350 ∑6 11,440

2018320012 Page 27
TUGAS RENCANA GARIS 2019

C. MENENTUKAN VOLUME DISPLACEMENT CSA (  )


Untuk menentukan volume displacement (  ) dari kurva prismatic, maka
langkah – langkah yang harus di lakukan adalah :
1. Menentukan Volume Main Part ( MP )
Untuk menentukan volume dari main part digunakan rumus yang
terdapat dalam Buku Soekarsono N.A dengan judul merancang
kapal hal. 14, yaitu:
1
MP = 3 x h1 x 1
Dimana :

MP = Volume displacement main part CSA kapal rancangan

LPP
h1 = 10
91,305
= 10

= 9,1305 m
1 = Jumlah Luasan Main Part CSA kapal rancangan

= 3.428,090 m2
Maka :
1
MP = 3 x 9,1305 x 3.428,090
= 10.433,3919 m3

Dari perhitungan diatas ditetapkan harga MP =


10.433,3919m3
2. Menentukan Volume Cant Part ( CP )
Untuk menentukan volume dari cant part digunakan rumus yang
terdapat dalam Buku Soekarsono N.A dengan judul merancang kapal
hal. 14, yaitu:

2018320012 Page 28
TUGAS RENCANA GARIS 2019

1
CP = 3 x h2 x 3

Dimana :

CP = Volume displacement cant part CSA kapal rancangan

LWL−LPP
h2 = 2

93,131−91,305
= 2

= 1,826 m
3 = Jumlah luasan Cant Part CSA kapal rancangan

= 70,809 m2
Maka :
1
CP = 3 x 1,826 x 70,809
= 43,10 m3

Dari perhitungan diatas ditetapkan harga CP = 43,10 m3


3. Menentukan Volume Bulbos Bow ( BB )
1
BB = 3 x h3 x 5

BB = Volume displacement bulbos bow CSA kapal


rancangan

Lb
h3 =
2
3,91
= 2

= 1,955 m

2018320012 Page 29
TUGAS RENCANA GARIS 2019

5 = Jumlah luasan Bulbos Bow CSA kapal rancangan


= 15,305 m2
Maka :
1
BB = 3 x 1,955 x 15,305
= 9,98 m3

Dari perhitungan diatas ditetapkan harga BB = 9,98 m3


4. Menentkan Volume Total (TOT )

TOT = MP + CP + BB


= 10.499,39 + 15,305 + 9,98
= 10.524,675 m3

Dari perhitungan diatas ditetapkan harga TOT = 10.524,675 m3

D. MENETUKAN LONGITUDINAL CENTER Of BUOYANCY ( LCB )


Untuk menentukan perhitungan pada Longitudinal Center Of Buoyancy
( LCB ) dari CSA , maka langkah – langkah yang harus dilakukan adalah :
1. Menentukan LCB Main Part
Untuk menentukan LCB main part digunakan rumus yang terdapat
dalam Buku Soekarsono N.A dengan judul merancang kapal hal. 14, yaitu:

Σ2
LCB MP =
Σ1
x h1

Dimana:
2 = Jumlah produk 2 pada main part CSA kapal rancangan
= 1209,294 m2
1 = Jumlah produk 1 pada main part CSA kapal rancangan
= 5779,334 m2
LPP
h1 =
10

2018320012 Page 30
TUGAS RENCANA GARIS 2019

91,305
= 10

= 9,1305 m

Maka:
1262,89
LCB MP = 3428,090 x 9,1305
= 3,363 m

= 3,363 di depan midship.

Dari perhitungan diatas ditetapkan harga LCB MP = 3,363 m


2. Menentukan LCB Cant Part
Untuk menentukan LCB cant part digunakan rumus yang terdapat
dalam Buku Soekarsono N.A dengan judul merancang kapal hal. 14, yaitu:
Σ4
LCB CP = xh [m]
Σ3 2
Dimana:
4 = Jumlah produk 2 pada cant part CSA kapal rancangan
= -15,432 m2
3 = Jumlah produk 1 pada cant part CSA kapal rancangan
= 32,024 m2

LWL−LPP
h2 = 2

155−151,60
= 2

=1,70 m
Maka :
−15,432
LCB CP = x 1,70
32,024
= -0,819 m

2018320012 Page 31
TUGAS RENCANA GARIS 2019

= 0,819 m dibelakang AP
Dari perhitungan diatas ditetapkan harga LCB CP = 0,819 m

3. Menentukan LCB Bulbos Bow


Σ6
LCB BB = x h3 [m]
Σ5
Dimana:
6 = Jumlah produk 2 pada Bulbos Bow CSA kapal rancangan
= 29,848 m2
5 = Jumlah produk 1 pada Bulbos Bow CSA kapal rancangan
= 46,258 m2

Lb
h3 = 2

3,032
= 2

=1,516 m
Maka :
29,848
LCB BB = x 1,516
46,258
= 0,978 m

= 0,978 m di depan FP

Dari perhitungan diatas ditetapkan harga LCB MP = 0,978 m

4. Menentukan LCB Total

2018320012 Page 32
TUGAS RENCANA GARIS 2019

LCB TOT =

[ ( Lpp
(2)
( LCB MP x ∇ MP )− LCB CP + )( Lpp
(2)
x ∇ CP + LCB BB + x ∇ BB )]
∇Total
=

[ ( 3,172 x 29175,696 )− 0,819+ 151,60 x 18,129 + 0,978+ 151,60 x 23,352


( ( 2 ) )( (2 ) )]
29217,177

= 3,181 m

= 3,181 di depan midship

Dari perhitungan diatas ditetapkan harga LCB T = 3,181 m

KOREKSI VOLUME DISPLACEMENT DAN LCB


Harga koreksi untuk volume displasemen harus berada kurang dari (<)
0,5%. Sedangkan harga koreksi untuk LCB harus berada kurang dari (<) 0,1%.
Walaupun perhitungan koreksi telah memenuhi persyaratan, harus dilihat bahwa
garis atau bentuk pada grafik CSA harus streamline dengan tujuan agar
pengerjaan pada pembentukan body plan berjalan baik sesuai dengan perhitungan
persyaratan yang ditentukan.
Perhitungan koreksi :
a. Koreksi Volume Displasemen (∇ Displasemen )
Dimana :
∇ TOT = Volume displacement CSA dari kapal rancangan
= 29217,177 m3
∇ = Volume displacement dari kapal rancangan
= 29109,201 m3

2018320012 Page 33
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Vo l. ∇ Perhitungan−Vol . ∇TOT
Koreksi ∇ Disp = | Vol . ∆ Perhitungan |
x 100%..... <

0,5%

= |29109,201−29217,177
29109,201 | x 100%....... < 0,5%
= 0,371 %........... < 0,5% (Koreksi Memenuhi)
b. Koreksi LCB dari CSA
LCB Awal −LCB CSA
Koreksi LCB = | LPP |x 100%........ <0,1%

Dimana :
LCB CSA = LCB dari perhitungan CSA
= 3,181 m di depan midship
LCB Awal = LCB dari perhitungan awal
= 3,183 m di depan midship
LPP = 151,60 m
Maka :

Koreksi LCB = |3,183151,60


– 3,181
| x 100 %.......... <0,1%
= 0,0013 %........ <0,1% (Koreksi Memenuhi)

PERHITUNGAN LUAS GARIS AIR (AWL)


Dalam Ikeda Masaharu, 1981.
Setelah perhitungan dan pembuatan Curve of Sectional Area (CSA)
selesai, dilanjutkan dengan pemeriksaan luas bidang garis air pada sarat
maksimum (AWL), dimana luas bidang garis air tersebut adalah :
AWL = LWL x B x Cw [m 2]
= 93,131 m x 17,70 m x 0,82
= 1.351,703 m2
Hasil Awl dan Cw perhitungan harus dibandingkan baik dengan
Awl maupun Cw perencanaan dengan toleransi kesalahan yang diizinkan

2018320012 Page 34
TUGAS RENCANA GARIS 2019

sebesar <0,5%. Jika hasil hitungan dan perencanaan Awl dan Cw telah
memenuhi persyaratan yang diizinkan maka untuk selanjutnya dilakukan
penggambaran body plan untuk kapal yang direncanakan tersebut.
1. Perhitungan Luasan Bidang Garis Air (AWL)
Berikut ini persentase area waterline ( AWL ) dari kapal
rancangan yang ditunjukkan pada tabel 6, berikut :
a. Perhitungan Area Waterline Main Part ( A MP)
Table 6. Area Waterline Main Part

b. Perhitungan Area Waterline Cant Part ( A¿¿ CP )¿


MAIN PART
ordinat 1/2 B f.simpson prod1
ap 1,510 0,5 0,755
0,5 3,470 2 6,94
1 5,180 1 5,18
1,5 6,680 2 13,36
2 7,840 1,5 11,76
3 8,540 4 34,16
4 8,860 2 17,72
5 8,860 4 35,44
6 8,860 2 17,72
7 8,540 4 34,16
8 7,040 1,5 10,56
8,5 5,780 2 11,56
9 3,880 1 3,88
9,5 1,770 2 3,54
fp 0,000 0,5 0
∑1 206,735

Table 7. Area Waterline Cant Part


CANT PART
No. Station Luasan F.Simpson Prod 1
AP 1,510 1 1,51
PP 1,4723 4 5,8892

2018320012 Page 35
TUGAS RENCANA GARIS 2019

AE 0 1 0
∑2 7,399

Menentukan Area Waterline Main Part dan Cant Part


a. Menentukan Area Waterline Main Part
Untuk menentukan area waterline main part digunakan
rumus yang terdapat dalam Buku Soekarsono N.A dengan judul
Merancang Kapal hal, 18, yaitu :
1
A MP = 2 x 3 x h1 x Ʃ 1

Dimana : A MP = Area waterline main part kapal rancangan


LPP
h1 = 10
91.305
= 10
= 9,1305 m
Ʃ1 = Jumlah pada main part AWL kapal
rancangan
= 206,735 m2
Maka :
1
A MP =2x x 9,1305 x 206,735
3
= 1.258,396 m2

Dari perhitungan diatas ditetapkan A MP = 1.258,396 m2

b. Menentukan Area Waterline Cant Part


Untuk menentukan area waterline cant part digunakan
rumus yang terdapat dalam Buku Soekarsono N.A dengan judul
Merancang Kapal hal,18 yaitu:
1
ACP = 2 x 3 x h2 x Ʃ 2

2018320012 Page 36
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Dimana : ACP = Area waterline kapal rancangan


LWL−LPP
h2 = 2
93,131−91,305
= 2

= 0.913 m
Ʃ2 = Penjumlahan pada cant part AWL kapal
rancangan
= 7.399 m2
Maka :
1
ACP = 2 x 3 x 0,913 x 7,399

= 4,504 m2

Dari perhitungan diatas ditetapkan ACP = 4,504 m2

c. Area Waterline Total

ATOT = A MP + ACP

= 1258,396 + 4,504
= 1.262,9 m2

Dari perhitungan diatas ditetapkan ATOT = 1.262,9 m2

Koreksi Area Waterline ( AWL )

A WL Perhitun gan− A WL CSA


Koreksi = | AWL Perhitungan |
x 100%....... ≤ 0,5%

= |1.351,703−1.262,9
1.262,9 | x 100%
= 0,1244 %......... ≤ 0,5% (Koreksi Memenuhi)

2018320012 Page 37
TUGAS RENCANA GARIS 2019

II.3. PEMBUATAN BODY PLAN

Setelah semua data-data untuk Pembuatan body plan telah selesai dilakukan,
seperti kurva prismatik (CSA), luasan bidang garis air, serta jari-jari bilga. Maka
dilanjutkan dengan penggambaran Body Plan seperti yang terdapat dalam buku
Ikeda Masaharu halaman 56 – 63. Adapun langkah – langkah pembuatan body
plan adalah sebagai berikut :
1. Membuat empat persegi panjang dengan sisi mendatar adalah lebar kapal dan
sisi vertikal adalah tinggi air kapal.

2. Pada sarat air maksimum di tengah kapal, ditarik garis diagonal dengan sudut
sembarang ke arah setengah lebar kapal, dalam penggambaran ini ditentukan
besar sudutnya = 45o

3. Pada setengah lebar kapal ditentukan titik dengan menggunakan rumus

B x cm
, kemudian pada garis diagonal panjang maksimum gartis tersebut
2
dengan mengambil tinggi maksimum dari kurva prismatik (untuk section 5),
kemudian dihubungkan antara kedua titik tersebut.
4. Untuk section berikutnya, pada garis diagonal diambil dari kurva prismatik
untuk tiap – tiap section dan dibuat sejajar dengan section 5 dan ditarik tegak
lurus bidang setengah lebar kapal.

5. Setelah semua garis pembagi untuk setiap section selesai dilakukan,


dilanjutkan dengan mengukur panjang setiap section dari luas bidang garis
air. Dengan menggunakan Planimeter dan gambar kapal pembanding
dilakukan Zerro setting.

2018320012 Page 38
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Body Plan awal Kapal Rancangan

2018320012 Page 39
TUGAS RENCANA GARIS 2019

II. 4. PEMBUATAN HALF BREADTH PLAN

Half breadth plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari atas,
pada setiap garis air (water line). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah
ini:

Untuk membuat half breadth plan, pada kotak Body Plan dibuat garis horizontal
yang disebut sebagai garis water line (WL). Garis – garis ini memiliki ketinggian
tertentu yang diukur mulai dari garis dasar pada Body Plan . Pada kapal ini
terdapat 12 buah water line. Selanjutnya diukur jarak tiap kurva masing – masing
station dengan center line untuk tiap water linenya.Kemudian dari ukuran-ukuran
tersebut dibuat grafik atau kurva yang stream line untuk masing – masing WL.
Apabila kurva yang dibuat tidak stream line maka dilakukan perubahan pada
Body Plan. Kurva – kuva ini menggambarkan bentuk separuh kapal yang dilihat
dari atas.

Membuat Senter Line

Selain prosedur membuat half breadth, kita perlu membuat garis kontrol lagi yang
disebut sent line. Sent Line dibuat dengan cara menarik garis diagonal pada kedua
sisi Body Plan dimulai dari center line kesisi bawah center line dan diukur jarak
tiap kurva section dengan titk awal garis diagonal tadi.

2018320012 Page 40
TUGAS RENCANA GARIS 2019

WL 8

WL 7
0

ine Se
ntL 1 nt
Se 2 Li
n e WL 6
3
4 WL 5
5
19 18
14
6 WL 4
17
7 15 13
8 12
9 WL 3
16

WL 2
WL 1

BL 3 BL 2 BL 1 BL 1 BL 2 BL 3

Setelah data Sent Line didapat kemudian digambarkan dengan cara


mengambar garis lurus sepanjang LWL yang dibagi persectionnya dan selanjutnya
titik - titik itu digambarkan pada tiap section dengan posisi dibawah garis L WL.
Penggambaran garis ini harus secara stream line.

Setelah diketahui dimension (jarak) garis sent line antara center line
dengan masing-masing station, langkah selanjutnya adalah mentransformasikan
jarak(dimensi) tersebut ke proyeksi half breadth.

2018320012 Page 41
TUGAS RENCANA GARIS 2019

WL 8
WL 8 WL 7
WL 7 WL 6
WL 6 WL 5
WL 5 WL 4
WL 4 WL 3
WL 3 WL 2
WL 2 WL 1
WL 1
WL 0
WL 0

BL 3 BL 3

BL 2 BL 2

BL 1 BL 1

AP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 FP

Sent Line

II.5. PEMBUATAN SHEER PLAN

2018320012 Page 42
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Setelah halfbredth plan selesai digambar dan di-check dengan body plan,
selanjutnya dibuat gambar sheer plan. Penggambaran sheer plan pada dasarnya
adalah penggambaran dari buttock line.

Buttock line adalah garis yang menyatakan bentuk irisan kapal jika dibuat dari
samping atau dengan pengertian yang berbeda bahwa sheer plan merupakan garis-
garis potongan badan kapal dengan bidang vertikal memanjang yang telah
ditentukan jaraknya dari tengah kapal atau center line. Pembuatannya adalah
berdasarkan data pada half breadth plan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
di

bawah ini:

Membuat Buttock Line

Caran membuat buttock line adalah: pertama yaitu bagi ½ lebar kapal menjadi 4
bagian yang sama baik pada body plan maupun pada half breadth plan. Lalu dari
perpotongan antara garis-garis lurus itu dengan garis-garis air (water lines), kita
proyeksikan ke sheer plan, dengan cara menarik garis lurus ke atas. Garis-garis
vertikal ini jika dipotongkan dengan garis-garis air (water lines) pada sheer plan
yang sesuai pada half bread plan, maka akan terbentuk titik-titik yang jika
dihubungkan akan terbentuk buttock line.

2018320012 Page 43
TUGAS RENCANA GARIS 2019

20

WL 8

0 WL 7

1
2
WL 6
3
4 WL 5
5
19 18
14
6 WL 4
17
7 15 13
8 12
9 WL 3
16

WL 2
WL 1

BL 3 BL 2 BL 1 BL 1 BL 2 BL 3

Gambar buttock line pada body plan (tampak depan/ belakang

Forecastle deck

2018320012 Page 44
TUGAS RENCANA GARIS 2019

Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck pada
bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,4-2,5 meter diukur dari geladak utama
(upper deck side line), sedangkan untuk panjang dari bangunan ini ditentukan
panjangnya mencapai Collision Bulkhead atau 5% sampai 8% Lpp. Serta
diletakkan tepat pada frame/gading.

Bulwark

Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepi
pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai pembatas
untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1000 mm
diukur pada geladak terendah.

Poop Deck

Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada bagian
buritan yang memilki ketinggian 2.4 sampai 2.5 meter diukur dari geladak utama
(upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan akan dijelaskan
pada penjelasan berikutnya

2018320012 Page 45
TUGAS RENCANA GARIS 2019

2018320012 Page 46
TUGAS RENCANA GARIS 2019

BAB III
GAMBAR RANCANGAN

III.1. GAMBAR CSA

csa
157,46

157,46
153,92
151,05

144,79
131,86

112,18
106,27

82,07
75,69

44,28
44,2

15,75
15,13

3,91
2,86

1,826

ap 0.5 1 1.5 2 3 4 5 6 7 8 8.5 9 9.5 fp

2018320012 Page 47
TUGAS RENCANA GARIS 2019

III.2. GAMBAR AW

7,04
6,68

5,78
5,18

3,88
3,47

1,77
1,51

8,86

8,86
8,86

8,54

8,54
7,84

ap 0.5 1 1.5 2 3 4 5 6 7 8 8.5 9 9.5 fp

93,13

2018320012 Page 48
TUGAS RENCANA GARIS 2019

III.3. GAMBAR BODY PLAN

WL 6.97 WL 6.97
WL 6 AP
9.5
WL 6
WL 5 WL 5
0.5 9
WL 4 WL 4
1 8.5
WL 3 WL 3
1.5 8
WL 2 2
WL 2
7
WL 1 3 WL 1
4-5 6
BASE LINE BASE LINE

BL 4 BL 3 BL 2 BL 1 CL BL 1 BL 2 BL 3 BL 4

2018320012 Page 49
TUGAS RENCANA GARIS 2019

III.4. GAMBAR SHEER PLAN

WL 6.97 WL 6.97 WL 6.97 WL 6.97


WL 6 AP
9 .5
WL 6 WL 6 9.5
AP WL 6
WL 5 WL 5 WL 5 WL 5
0.5 0.5
WL 4 WL 4 WL 4 WL 4
9 9

1 8.5 8 .5 1
WL 3 WL 3 WL 3 WL 3
1.5 8 8 1.5
WL 2 2
WL 2 WL 2 2
WL 2
7 7
WL 1 3 WL 1 WL 1 3 WL 1
4-5 6 6 4-5
BASE LINE BASE LINE BASE LINE BASE LINE

BL 4 BL 3 BL 2 BL 1 CL BL 1 BL 2 BL 3 BL 4 BL 4 BL 3 BL 2 BL 1 LC BL 1 BL 2 BL 3 BL 4

ap 0.5 1 1.5 2 3 4 5 6 7 8 8.5 9 9.5 fp

91,31

2018320012 Page 50
BL 4 BL 3 BL 2 BL 1 LC BL 1 BL 2 BL 3 BL 4
BASE LINE 6 4-5 BASE LINE
WL 1 7
3
WL 1
2
WL 2 8 1 .5
WL 2
WL 3 8.5 1
WL 3
WL 4 9 0.5
WL 4
WL 5 WL 5
9.5
WL 6 WL 6
AP
WL 6.97 WL 6.97
BASE LINE
TUGAS RENCANA GARIS 2019

WL 6
WL 5
WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

9.5 fp
8.5 9
8
7
6

91,31
5

Page 51
4
3
1.5 2
III.5. GAMBAR HALF BREADTH PLAN

0.5 1
ap
WL 6.97 WL 6.97
WL 6 AP
9.5
WL 6
WL 5 WL 5
0.5
WL 4 WL 4
9
1 8.5
WL 3 WL 3
WL 2 WL 2
1.5 8
2
7
WL 1 3
WL 1
4-5 6
BASE LINE BASE LINE
BL 4 BL 3 BL 2 BL 1 CL BL 1 BL 2 BL 3 BL 4

2018320012

Anda mungkin juga menyukai