Disusun Oleh :
19511069
PEMBIMBING
PEKANBARU
2020
Laporan pendahuluan
Asuhan keperawatan gerontik
A. Latar belakang
1. Defenisi
Menurut WHO (world health organisation), lansia adalah seseorang yang
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur
pada manusia yang telah memasuki tahap akhir dari fasse kehiduupannya.
Kelompok yang di kategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut aging proses atau proses pneumonia.
Orang yang lansia memiliki kebutuhan hidup yang sama agar dapat hidup
sejahtera. Kebutuhan hidup orang lanjut usia antara lain kebutuhan akan makanan
bergizi seimbang, pemeriksaan secara rutin, perumahan yang sehat dan kondisi
rumah yang tentram dan aman. Kebutuhan-kebutuhan sosial seperti bersosialisasi
semua orang dengan segala usia, sehingga mereka mempunyai banyak teman yang
dapat diajak berkomunikasi, membagi pengalaman, memberikan penahan untuk
kehidupan yang baik, kebutuhan tersebut diperlukan lanjut usia agar dapat mandiri,
kebutuhan tersebut sejalan dengan pendapat maslow menyatakan bentuk kebutuhan
meliputi :
2. atrifisilia
Gejala
3. penurunan hormon
Gejala :
1. kekeringan vagina
2. penurunan volume cairan semina
4. hipertropi prostat
Gejala :
3. penurunan vaskularisasi
Gejala :
Gejala :
2. densitas tulang
Pukul : 10.45
Kunjungan :I
A. Latar belakang
Pada pertemuan pertama, melakukan hubungan saling percaya.
Setelah itu melakukan kontrak dengan keluarga untuk melakukan asuhan
keperawatan yang akan berlangsung selama beberapa hari kedepan, metode
yang dilakukan adalah komunikasi traupetik.
Wajiblah bagi kita, untuk membina hubungan saling percaya atau
BHSP antara manusia dan alam, sehingga dapat terbentuk sebuah keyakinan
untuk percaya dan terhindar dari rasa keragu-raguan. Ada beberapa hal yang
perlu dilakukan agar dapat terbinanya hubungan saling percaya antara
perawat dengan klien (keluar). Yaitu diawali dengan perawat
memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah, menjelaskan tujuan
kunjungan meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk
membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga,
menjelaskan luas kesanggupan bantuan keluarga yang diharapkan.
B. Rencana keperawatan
I. Diagnosa
Belum dapat di rumuskan karena pengkajian belum di lakukan.
II. Tujuan umum
Dalam waktu 1 x 60 menit terjalin hubungan saling percaya (BHSP)
antara perawat dengan keluarga binaan sesuai dengan ketentuan yang
telah di sepakati bersama serta mengkaji data umum.
III.Tujuan khusus
a. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dengan terbuka.
b. Terjalin kontrak waktu.
c. Data yang di kaji di dapatkan seperti data umum.
C. Rencana kegiatan
a) Topik : Melakukan BHSP
b) Metode : Wawancara dan observasi
c) Media dan Alat : Buku tulis dan Alat tulis
d) Waktu/Tempat : 10.45 wib / 11.30 wib
e) Strategi pelaksanaan :
Fase orientasi
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan.
Fase kerja
Membangun hubungan saling perercaya
Memberikan reinforcement positif
Fase terminasi
Membuat kontrak waktu dengan pertemuan selanjutnya
Mengucap salam
f) kriteria evaluasi
Kriteria struktur
menyediakan media yang dibutuhkan untuk dokumentasi
melakukan komunikasi yang teraupetik dan BHSP
inform contsent
kriteria proses
pelaksanaan sesuai dengan waktu strategi pelaksanaan
keluarga aktif dalam kegiatan
kriteria hasil
keluarga bersedia menjadi keluarga binaan
BHSP terjalin
( ) ( )
Laporan pendahuluan
Pukul : 11.15
Kunjungan : II
Hal : pengkajian
a) Latar belakang
Memberikan asuhan keperawatan keluarga menggunakan
pendekatan yang terdiri dari pengkajian, analisa data, implementasi dan
evaluasi. Pengkajian keperawatan keluarga adalah suatu kegiatan
pemeriksaan atau peninjauan terhadap situasi/kondisi yang dialami klien
untuk tujuan perumusan masalah/diagnosa keperawatan. Dimana
mengumpulkan data dari pengkajian tahap pertama ini dilakukan dengan
mengidentifikais masalah atau potensian atau risiko.
Kegiatan dalam pengkajian ini yaitu pengumpulan data, validasi data
organisasi data yaitu mengelompokkan dan ke dalam kelompok informasi
yang dapat membantu kedalam mengidentifikasi pola/masalah yaitu
membuat kesan awal tentang penyakit/pola informasi bahan data yang di
perlukan untuk mengisi kekurangan dalam upaya menggambarkan masalah
keperawatan lebih jelas.
b) Rencana keperawatan
1. Diagnosa
2. Tujuan umum
3.Tujuan khusus
D. Rencana kegiatan
1. Topik : Pengkajian keperawatan keluarga
3. Media dan Alat : Buku tulis, Pena, Nursing kids, dan Format
pengkajian
5. Strategi pelaksanaan :
Fase orientasi
Mengucapkan salam
Menjelaskan tujuan kunjungan
Memfalidasi keadaan keluarga
Fase kerja
Melakukan pengkajian
Melakukan pemeriksaan fisik
Mengidentifikasi masalah
Reinforcement positif pada keluarga
Fase terminasi
Mebuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
Mengucapkan salam
Kriteria evaluasi
Kriteria struktus
Menyiapkan laporan pendahuluan
Menyediakan alat bantu/media yang digunakan
Kontrak dengan keluarga sesuai dengan rencana
Kriteria proses
Kriteria hasil
Masalah teridentifikasi
Dokumentasi
( ) ( )
PROGRAM STUDI NERS FORMAT PENGKAJIAN
NIM : 19511069
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
a.Nama Kepala Keluarga : Ny S
b. Alamat : jl sukajadi
c. Telpon : -
d. Pekerjaan : IRT
e. Pendidikan : SLTA
f. Komposisi : ……………………………………………….
Hub. Dng Pekerjaan
Nama JK Umur Pendidikan Ket
KK
2. Genogram
v v
Katerangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sudah meninggal
v : : Tinggal serumah
v
: Klien
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny S adalah keluarga the single parent family (keluarga duda/janda) yang
terdiri dari Ny S dengan 2 orang anaknya yang masih tinggal serumah, Ny S sebagai kepala
keluarga (KK) dan sebagai anak D dan L
4. Suku Bangsa
Keluarga Ny S bersuku bangsa yaitu suku jawa, bahasa yang digunakan di rumah
bahasa indonesia
5. Agama
Agama yang dianut keluarga Ny S adalah agama islam, Ny S masih sering mengikuti
kegitan seperti wirid
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga Ny S bekerja sebagai pedagang/ kedai bahan sembako di rumahnya
8. Pemeriksaan Penunjang
………………………….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………
HARAPAN KELUARGA
Ny S mengatakan bahwa dia ingin keluarganya slalu sehat, dan terhindar dari berbagai
penyakit.
Mandi 0 5√
Berjalan di permukaan datar 10 25 √
Naik turun tangga 5 10 √
Berpakaian 5 10 √
Mengontrol defekasi 5 10 √
Mengontrol berkemih 5 10 √
Total 100 √
Penlilaian:
0-20 :
Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri√
Ny S dapat melakukan semua aktivitas sehari-hari secara mandiri
6. Rekreasi
Ny S menghabiskan waktu senggangnya dengan berkumpul bersama anaknya
dan menonton acara televisi di rumah.
7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A√ Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
– lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
Berdasarkan pengkajian indeks katz klien berada pada point A yaitu klien
mandiri dalam hal makan, kontinensia ( BAK/BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
√ 1.
Tanggal berapa hari ini?
√ 2.
Hari apa sekarang ini?
√ 3.
Apa nama tempat ini?
√ 4.
Berapa nomer telepon anda?
√ 4a.
Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
2 Jumlah kesalahan total : 2
Penilaian SPMSQ :
perawat meminta klien berhitung mundur dari 100 kemudian di kurang 7 sampai 5 tingkat
d. mengingat
e. bahasa : perawat menunjuk benda dan meminta klien menyebutkan nama benda tersebut
perawat meminta klien mengulang kata “tak ada jika, dan, atau, tetapi”
perawat meminta klien mengambil pulpen ditangan, mengambil kertas dan menulis saya
mau tidur
klien menutup mata dan hanya dapat menulis huruf awal namanya
Maka dapat disimpulkan hasil dari MMSE tes Ny Sadalah 24 yaitu normal
Penilaian:
0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
5-7= Depresi ringan
8-15= Depresi sedang
>15 =depresi berat
Pada pemeriksaan skala inventaris depresi beck (IDB) Ny S
memperoleh skor nol yang artinya depresi tidak ada atau minimal.
Geriatric Depression Scale (GDS)
No Pertanyaan Jawaban Score
1 Apa anda sebenarnya puas dengan Ya/tidak 0
kehidupan anda
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak Ya/Tidak 0
kegiatan dan minat atau kesenangan
anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda Ya/Tidak 0
kosong?
4 Apakah anda sering merasa bosan? Ya/Tidak 0
5 Apakah anda mempunyai semangat yang Ya/Tidak 0
baik setiap saat?
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang Ya/Tidak 1
buruk akan terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk Ya/Tidak 0
sebagian besar hidup anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak Ya/Tidak 0
berdaya?
9 Apakah anda lebih senang tinggal di Ya/Tidak 0
rumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak Ya/Tidak 0
masalah dengan daya ingat anda di
bandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda Ya/Tidak 0
sekarang menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga Ya/Tidak 0
seperti seperti perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa anda penuh Ya/Tidak 0
semangat?
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan Ya/Tidak 0
anda tidak ada harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain Ya/Tidak 0
lwbih baik keadaannya daripada anda?
Dari pengkajian GDS didapatkan Ny S dengan skor 1 dengan interpretasi
notdepressed (tidak depresi/normal)
Interpretasi:
Skor 0-4 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 5-9 : mild depression (depresi ringan)
Skor 10-15 : severe depression (depresi sedang/berat)
2. Keadaan emosi
Keadaan emosi Ny S masih batas normal yaitu dapat mengetahui hal baik dan
buruk pada dirinya dan keluarga.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Ny S merupakan seorang pedagang memiliki penghasilan
<1,500.000/bulan.
Gambaran diri :
Ny S mengatakan merasa senang atau puaas dengan semua hal yang ada
pada dirinya.
Ideal diri :
Ny S ingin selalu dalam keadaan sehat dapat hidup bahagia bersama
kelaurga
Peran diri :
Ny S berperan sebagai kepala keluarga dan mampu melaksanakan seluruh
perannya sebagai kepala keluarga, dan sebagai ibu rumah tangga.
Harga diri :
Ny S ingin tetap selalu di hargai dan tetap selalu di dukung oleh
keluargganya.
4. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada keluarga saya 2
Adaptasi untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan 2
sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah
dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan 1
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara keluarga saya mengespresikan 2
Afeksi afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya 2
Pemecahan
menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan : hasil pemeriksaan Ny S dengan total skor 9 dengan interpretasi
fungsi sosial normal.
Kelelahan ( ) (√)
Demam ( ) ( √)
Keringat malam ( ) ( √)
Kesulitan tidur ( ) ( √)
Penilaian diri terhadap status kesehatan : menurut Ny S jika hipertensinya muncul, NY S memiliki
obat-obatan herbal sebelum pergi kebidan/klinik.
Integumen ya tidak
Lesi/ luka ( ) (√ )
Pruritus ( ) ( √)
Perubahan pigmentasi ( ) ( √)
Perubahan tekstur ( ) ( √)
Perubahan nevi ( ) ( √)
Sering memar ( ) ( √)
Perubahan rambut ( ) ( √)
Perubahan kuku ( ) ( √)
Hemoopoetik ya tidak
Perdarahan/memar abnormal ( ) (√ )
Anemia ( ) (√ )
Kepala ya tidak
Sakit kepala
Pusing ( ) (√)
Mata ya tidak
Pruritus ( ) (√)
Diplopia ( ) (√)
Kabur (√) ( )
Fotofobia ( ) (√)
Telinga ya tidak
Rabas ( ) (√)
Tinitus ( ) (√)
Vertigo ( ) (√)
Rabas ( ) (√)
Epistaksis ( ) (√)
Obstruksi ( ) (√)
Mendengkur ( ) (√)
Alergi ( ) (√)
Serak ( ) (√)
Karies ( ) (√)
Leher ya tidak
Kekakuan ( ) (√)
Benjolan/massa ( ) (√)
Payudara ya tidak
Bengkak ( ) (√)
Pernafasan ya tidak
Batuk ( ) (√)
Hemoptisis ( ) (√)
Sputum ( ) (√)
Mengi ( ) (√)
Kardoivaskular ya tidak
Palpitasi ( ) (√)
Ortopnea ( ) (√)
Murmur ( ) (√)
Edema ( ) (√)
Varises ( ) (√)
Parestesia ( ) (√)
Gastrointestinal ya tidak
Disfagia ( ) (√)
Hematemesis ( ) (√)
Ulkus ( ) (√)
Nyeri ( ) (√)
Ikterik ( ) (√)
Kejang ( ) (√)
Paralisis ( ) (√)
Paresis ( ) (√)
Tic/tremor/spasme ( ) (√)
Paretesia ( ) (√)
Goiter ( ) (√)
Polifagia ( ) (√)
Polidipsi ( ) (√)
Poliuria ( ) (√)
I. INFORMASI PENUNJANG
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………….
ANALISA DATA
DATA MASALAH
Subjektif : Ketidak efektifan manajemen kesehatan
Ny s mengatakan saat ini tidak keluarga pada Ny S
merasakan keluhan apapun pada
dirinya.
Ny S mengatakan abila ia sakit
langsung pergi berobat kebidan atau
klinik terdekat
Ny S mengatakan sedikit merasa
cemas setelah mengetahui tekanan
darahnya
Ny S mengatakan tidak mengetahui
faktor pemicu dan pemberat hipertensi
Ny S mengatakan gejala hipertensi
timbul saat stres ( mendengar kabar yg
buruk)
Objektif :
TTV
TD : 180/100 mmHg
RR : 21 x/m
N : 89 x/m
S : 36,7℃
Rendah 1 keluarganya
mengalami
penyakit yang
dideritanya
4 Menonjolnya masalah Apabila Ny S
Masalah berat, harus 2 sakit Ny S tidak
segera ditangani dapat bekerja
Ada masalah, tetapi 1 1 1/2x1 1/2 dan mengurus
tidak perlu segera rrumah
ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan
Rendah 1 penyakit.
4 Menonjolnya masalah Ny S
Masalah berat, harus 2 mengatakan
segera ditangani tidak terlalu
Ada masalah, tetapi 1 1 0 0 menghawatirkan
tidak perlu segera keadaan
ditangani kesehatan
Masalah tidak 0 keluarganya
dirasakan
Pukul : 13.30
Kunjungan : 3
A. Latar belakang
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Ny S maka di dapat data subjektif dan
objektif untuk dapat menentukan masalah dan memprioritaskan masalah untuk menegakkan
diagnosa keperawatan keluarga Ny S.
Pada pertemuan 1-2 telah di dapatkan data-data umum, data lingkungan, data keluarga
Ny S maka pada pertemuan ini akan dilanjutkan dengan TUK I
B. Rencana keperawatan
1. tujuan umum
2. tujuan khusus
C. masalah keperawatan
D. rencana tindakan
1. topik : melakukan TUK I yaitu keluarga mampu mengenal masalah hipertensi pada
Ny S
5. tempat : dikediaman Ny S
6. setting tempat :
Keterangan :
: keluarga binaan
: mahasiswa
E. strategi pelaksanaan
Fase orientasi
a. mengucapkan salam
b. mengingatkan kontrak
c. menjelaskan maksdu dan tujuan kunjungan
Fase kerja
Menjelaskan pada keluarga
a. pengertian hipertensi
b. penyebab hipertensi
c. tanda dan gejala hipertensi
Fase terminasi
a. mangefaluasi kegiatan
b. membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
c. mengucapkan salam
F. strategi evaluasi
1. struktur
a. Lp disiapkan
b.materi hipertensi
2. proses
3. hasil
a. pemgertian hipertensi
b. penyebab hipertensi
( ) ( )
Materi Hipertensi
A. Latar Belakang
Hipertesni atau darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang ditemukan pada
masyarakat baik di negara maju mapun negaraa berkembang termasuk indonesia. Hipertensi
merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistole ≥140 mmHg dan diastol ≥ 90
mmHg (sidabutar,2000).
Berdasarkan data WHO 2018, menunjukkan sekitar 972 juta atau 26,14% penduduk
dunia menderita hipertensi dengan perbandingan 50,54% pria dan 49,9% wanita, jumlah ini
cenderung meningkat tiap tahunnya (Ardiansyah,2019).
B. Definis
Hipertensi / penyakit darah tinggi, berdasar JNC (joint national commute) VII,
seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan
diastolik 90 mmHg atau lebih (chobanian,2003)
C. Etiologi
1. Hipertensi esensial
Hipertensi esensial atau idiopatik adalah hipertensi tanpa kelainan dasar psikologis
yang jelas. Penyebab hipertensi meliputi faktor genetik dan lingkungan, faktor genetik
mempengaruhi kepekaan terhadap natrium, kepekaan terhadap stres, reaktivitas pembuluh
Darah terhadap vasokontriktor, resistensi insulin, dan lain-lain sedangkan yang masuk faktor
lingkungan antara lain diit, kebiasaan merokok, stres emosiaonal, obesitas, dan lain-lain
(nafrialdi, 2009).
2. Hipertensi
D. Klasifikassi
Menurut JNC –VII 2003
E. Patofiologi
Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor pada medula diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis yang
berlanjut ke korda spinalis dan keluar dari kulumna spinalis ke ganglia simpatis. Pada titik ini
neuron preganglion melepaskan asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya neuropinefrinmengakibatkan kontriksi
pembuluh darah (Brunner,2002).
1. sakit kepala
2. kaku kuduk
3. sulit tidur
4. gelisah
5. kepala pusing
6. dada berdebar-debar
7. lemas
8. sesak nafas
G. Faktor-faktor resiko
Usia
Jenis kelamin (pria lebih beresiko dari pada wanita)
Genetik
2. Faktor yang dapat diubah
Obesitas
Psikososial dan stres
Merokok
Olah raga
Konsumsi alkohol dan garam berlebihan
Hiperlipidemia/hiperkolestrolenia
H. Penatalaksanaan hipertensi
6. berhenti merokok
Pukul : 09.00
Kunjungan :3
A. Latar Belakang
B. Rencana keperawatan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Masalah keperawatan
D. Rencana tindakan
5. Tempat : Di kediaman Ny S
6. Seting tempat :
Keterangan :
: mahasiswa
: keluarga binaan
7. strategi pelaksanaan :
Fase orientasi
a. mengucapkan salam
b. mengingatkan / membuat kontrak
c. menjelaskan maksud dan tujuan
d. mengevaluasi Tuk 1
Fase kerja
Menjelaskan kepada keluarga akibat lanjut hipertensi
a. stroke
b. gagal ginjal
c. serangan jantung
Fase terminasi
a. mengevaluasi kembali Tuk 1 dan 2
b. membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
c. mengucapkan salam
8. Strategi evaluasi
a. struktur
LP disiapkan
Alat bantu media disiapkan (alat,dokumentasi,kertas lembar balik dan leaflet)
Kontrak dengan keluarga yang telah direncanakan
b. proses
c. hasil
A. Latar belakang
Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Gaya
hidup sangat berpengaruh dengan bentuk atau kebiasaan seseorang yang mempunyai
pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan hipertensi belum banyak diketahui sebagai
penyakit yang berbahaya, padahal hipertensi termasuk pembunuh diam-diam karena penderita
merasa sehat dan tanpa keluhan berarti sehingga menganggap ringan penyakitnya. Dampak
gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika telah
menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung koroner, fungsi ginjal, stroke.
Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para penderitanya penyakit ini
menjadi muara beragam penyakit degeneratif yang bisa mengakibatkan kematian. Hipertensi
selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi juga berdampak kepada mahalnya
pengobatan daan perawatan yang harus di tanggung penderitanya.
Ada beberapa kelainan pada jantung sebagai akibat pengaruh hipertensi yaitu :
hipertensi ventrikel kiri, hal ini merupakan adaptasi obat jantung terhadap peningkatan
bebabn kerja jantung. Berkonsentrasi menjadi lebih berat, hal ini menyebabkan terjadinya
hipertropi, dengan bertambahnya massa otot jantung, sedangkan pasokan oksigen tetap maka
terjadilah keadaan iskemik yang relatif pada otot jantung selain itu hipertensi merupakan
faktor resiko primer untuk terjadinya penyakit jantung koroner.
c. ensefalopati hipertensi
3. pengaruh terhadap ginjal
kunjungan Ny s menyetujui
TUK 2 kontrak yang telah
yaitu : Ny s tampak
a. stroke kooperatif
kunjungan :4
A. latar belakang
B. rencana kegiatan
1. tujuan umum
2. tujuan khusus
b. memperaktikkan cara penanganan awal atau merawat anggota keluarga dengan hipertensi
C. masalah keperawatan
D. rencana keperawatan
1. topik : melakukan Tuk 3 yaitu keluarga mampu merawat anggota keeluarga dengan
hipertensi
2. media : alat tulis, kertas lembar balik.
4. waktu :
5. tempat : di kediaman Ny S
6. seting tempat
Keterangan :
: mahasiswa
: keluarga binaan
7. strategi pelaksanaan
Fase orientasi
a. mengucapkan salam
b. mengingatkan kontrak
c. menjelaskan maksud dan tujuan
Fase kerja
a. mengevaluasi kembali Tuk 1 dan Tuk 2
b. menjelaskan kepada keluarga
Cara merawat anggota keluarga Ny S dengan masalah hipertensi yaitu
menurunkan tekanan darah brisk walking eexercise (jalan cepat).
Mendiskusikan cara merawat dengan terapi briks walking exercise.
Fase terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan
Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
Mengucapkan salam
Strategi evaluasi
a. struktur
LP disiapkan
Alat bantu/media disiapkan (alat dokumentasi, kertas balik, leaflet)
Kontrak dengan keluarga yang telah direncanakan
b. proses
c. hasil
Keluarga mampu mempraktikan cara merawat anggota keluarga dengan terapi brisk
walking exercise.
Materi Briskwalking exercise
1. Pengertian
Brisk walking exercise (jalan cepat) adalah sebagai salah satu bentuk latihan
aerobik, merupakan bentuk latihan aktivitas sedang pada pasien hipertensi.
2. cara melakukan
Dengan menggunakan tekhnik jalan cepat selama 20-30 menit dengan rata-rata
kecepatan 4-6 km/jam .
3. kelebihan
4. manfaat
Brisk walking exercise (jalan cepat) berdampak pada penurunan risiko angka
penderita dan kematian pasien hipertensi melalui mekanisme pembakaran kalori,
mempertahankan berat badan, membantu tubuh rileks dan menurunkan stress.