Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK

KELUARGA BINAAN RESUME

Disusun Oleh :

MEYUNDA ALFRIYANI S,Kep

19511069

PEMBIMBING

Ns. Yeni Devita M,Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES PAYUNG NEGERI

PEKANBARU

2020
Laporan pendahuluan
Asuhan keperawatan gerontik
A. Latar belakang
1. Defenisi
Menurut WHO (world health organisation), lansia adalah seseorang yang
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur
pada manusia yang telah memasuki tahap akhir dari fasse kehiduupannya.
Kelompok yang di kategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut aging proses atau proses pneumonia.

Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang di tandai dengan tahapan-


tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan
semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan
pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain sebagainya hal
tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan
dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.

Perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kesehatan


fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada activity of daily
living (fatmah,2010).

2. Batasan-batasan usia lanjut


Batasan umur pada usia lanjut dari waktu kewaktu berbeda. Menurut world
health organisation (WHO) lansia meliputi :
a. Usia pertengahan (midle age) antara usia 45-59 tahun.
b. Lanjut usia (eldery) antara usia 60-74 tahun.
c. Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun.
d. Usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun.
Berebeda dengan WHO, menurut departemen kesehatan RI (2006)
pengelompokan lanjut usia menjadi :
a) Varilitas (prasemum) yaitu masa persiapan usia lanjut yang
menampakkan kematangan jiwa (usia 55-59 tahun).
b) Usia lanjut dini (smescen) yaitu kelompok yang mulai memasuki
masa usia lanjut dini (usia 60-64 tahun).
c) Lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeneratif
(usia >65 tahun).
B. Kebutuhan hidup lanjut usia

Orang yang lansia memiliki kebutuhan hidup yang sama agar dapat hidup
sejahtera. Kebutuhan hidup orang lanjut usia antara lain kebutuhan akan makanan
bergizi seimbang, pemeriksaan secara rutin, perumahan yang sehat dan kondisi
rumah yang tentram dan aman. Kebutuhan-kebutuhan sosial seperti bersosialisasi
semua orang dengan segala usia, sehingga mereka mempunyai banyak teman yang
dapat diajak berkomunikasi, membagi pengalaman, memberikan penahan untuk
kehidupan yang baik, kebutuhan tersebut diperlukan lanjut usia agar dapat mandiri,
kebutuhan tersebut sejalan dengan pendapat maslow menyatakan bentuk kebutuhan
meliputi :

1) Kebutuhan fisik (physiologi needs) adalah kebutuhan atau biologis


seperti pangan, sandang, papan, seks dan sebagainya.
2) Kebutuhan ketentraman (safety needs) adalah kebutuhan akan rasa
keamanan dan ketentraman, baik lahiriah maupun batiniah seperti
kebutuhan akan jaminan hati tua, kebebasan, kemandirian.
3) Kebutuhan sosial (social needs) adalah kebutuhan untuk bermasyarakat
atau berkomunikasi dengan manusia lain melalui payuban, organisasi
profesi, kesenian, olahraga dan sebagainya.
4) Kebutuhan harga diri (self actualitation needs) adalah kebutuhan untuk
mengungkapkan kemampuan fisik, rohani maupun daya pikir
berdasarkan pengalamannya masing-masing bersemangat untuk hidup,
dan berperan dalam kehidupan, rasa aman / nyaman bagi dirinya sendiri,
serta rasa nyaman terhadap lingkungan yang ada tingkat pemenuhan
kebutuhan tersebut tergangtung pada orang lanjut usia, keluarga dan
lingkungannya. Jika kebutuhannya tersebut tidak terpenuhi akan timbul
masalah-masalah dalam kehidupan orang lanjut usia yang akan
menurunkan kemandiriannya 9iswandi,2004).
C. Teori-teori proses penuaan
1. Teori biologi
a. Teori gerontik dan mutasi (somatic motatie theory) menuruut teori
ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies
tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang
berprogram oleh molekul-molekul / DNA dan setiap sel pada saatnya
akan mengalami mutasi sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari
sel-sel kelamin (terjadi penurunan fungsional sel).
b. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yaitu disebut
teori akumulassi dari produk sisa sebagai contoh adanya pigmen
lypofichne disel otot jantung dan sel susunan saraf pusat pada orang
lanjut usia yang mengakibatkan mengganggu fungsi sel itu sendiri.
c. Pemakaian dari rusak kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel
tubuh telah (terpakai).
d. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan
e. Tidak ada perlingdungan terhadap : radiasi, penyakit, dan
kekurangan gizi.
f. Reaksi dari kekebalan tubuh sendiri (auto imun theory) didalam
proses metabolisme tubuh menjadi lemah dan sakit sebagai contoh
ialah tambahan kelenjar timus yang pada usia dewasa berinvolusi
dan semenjak itu terjadilah kelainan auto imun. Teori imunologi
slow virus (imunologis slow virus theory).
g. Teori stres menua akibat menghilangnya sel-sel yang biasa
digunakan tubuh regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan
kestabilan lingkungan internal kelebihan usaha dan stres
menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
h. Teori radikal bebas radikal bebas dapat terbentuk didalam bebaas,
tidak stabilnya bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi
oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein radikal
ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
i. Teori rantai silang sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya
menyebabkan ikatan yang kuat khususnya jaringan kolagen-ikatan
ini menyebabkan kurang elastis, kekacauan dan hilangnya fungsi.
j. Teori program kemampuan organisme untuk menentapkan jumlah
sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.
2. Teori kejiwaan sosial
a. Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara
langsung, teori ini mengatakan bahwa pada lansia yang sukses adalah
mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
b. Ukuran optimun (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup lansia
3. Teori psikologis
a) teori pembebasan (diseggement theory) putusnya pergaulan atau
hubungan dengan masyarakat dan kemunduran individu dengan individu
lainnya. Pada lansia pertama di ajukan oleh cumming & henry 1961. Teori
menyatakan bahwa dengan bertambahnya dengan bertambahnya usia,
seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan
soailnya/menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
b) teori aktivitas lanjut usia dengan keterlibatan sosial yang lebih besar
memiliki semangat dan kepuasan hidup yang tinggi penyesuaian serta
kesehatan mental dan lebih positif dari pada lanjut usia yang kurang
terlibat secara sosial (potter & perry, 2006).
c) teori keseimbangan (kontinuitas) teori kontiunitas atau teori
perkembangan menyatakan bahwa prediksi seiring penemuan, kepribadian
dan pola perilaku menjadi lebih mudah di berkembang sepanjang
kehidupan menentukan derajat keterikatan dan aktivitas pada masa lanjut
usia (potter & perry, 2006).
D. Tugas perkembangan lanjut usia
Menurut patricia gone morton dkk, 2011 tugas perkembangan tugas
perkembangan yaitu :
1. memutuskan dimana dan bagaimana akan menjalani hidup
selama sisa hidupnya
2. memelihara hubungan yang supertif, intim dan memuaskan
dengan pasangan hidupnya, keluarga dan teman.
3. memlihara lingkungan yang adekuat dan memuaskan
terkait yang atas dengan status kessehataan dan ekonomi
4. menyiapkan pendapat yang memadai
5. memelihara tingkat kesehatan yang maksimal
6. mendapatkan perawatan kesehatan dan gizi yang
komprehensif
7. memelihara kebersihan diri
8. memulai hobby baru
9. membangun filosofi hidup yang bermakna dan
memuaskan, kenyamnan dalam filosofi atau agama
10. mengakui dan merasakan bahwa dia dibutuhkan.
E. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala menurut patricia gonce morton dkk, 2011 yaitu :
a) perubahan organik
1. jumlah jaringan ikat dan kolagen meningkat
2. unsur seluler pada sistem saraf, otot dan organ lainnya
menghilang.
3. jumlah sel yang berfungsi normal menurun
4. jumlah lemak meningkat
5. penggonaan oksigen meningkat
6. selama istirahat jumlah yang dipompakan menurun
7. jumlah udara yang di ekspirasikan keparu lebih sedikit
8. eksresi hormon menurun
9. lumen arteri menebal
b) sistem persyarafan
1. penurunan jumlah neuron dan peningkatan ukuran dan jumlah sel
neurologi
2. penurunan saraf dan serabut saraf
3. penebalan leptomeninges medula spenalis
Gejala :
a. peningkatan resiko masalah neurologis
b. konduksi serabut saraf melintas sinaps mekin lambat
c. penurunan ingatan janngka pendek derajat sedang
d. gangguan pada gaya berjalan, kaki dilebarkan, langkah pendek
e. peningkatan resiko hemoragi sebelum muncul gejala
c) sistem pendengaran tanda :
1. hilangnya neuron auditorus
2. kehilangan pendengaran
3. peningkatan serumen
4. aterosklerosis telingan
Gejala :
1. penurunan ketajaman pendengaran dan isolasi sosial
2. sulit mendengar
3. infeksi serumen dapat menyebabkan kehilangan pendengaran
d) sisitem penglihatan tanda :
1. peenurunan fungsi sel batang dan sel kerucut
2. penumpukan pigmen
3. penurunan kecepatan gerakan mata
4. atroi otot silier
5. penurunan sekresi air mata
Gejala :
1. penurunan keajaman penglihatan, lapang pandang
2. peningkatan kepekaan terhadap cahaya yang menyilaukan
3. kurang dapat membedakan warna biru, hijau dan violet
4. peningkatan kekeringan dan iritasi mata
e) sistem kardiovaskuler tanda :
1. atropi serat otot
2. aterosklerosis pembuluh darah
3. peningkatan tekanan darah sistolik
4. penurunan jumlah sel pace maker
Gejala :
1. peningkatan tekanan darah
2. peningkatan aritmia
3. peningkatan resiko hipertensi pada perubahan posisi
4. penurunan toleransi

f) sistem respirasi tanda :

1. penurunan elastisitas jaringan paru

2. atrifisilia

3. penurunan kekuatan otot pernafasan

3. penurunan tekanan partial oksigen arteri (paO2)

g) sistem gastro intestinal tanda

1. penurunan ukuran hati

2. penurunan otot pada usus

3. penurun sekresi asam lambung

4. atrofi lapisan mukosa

Gejala

1. perubahan asupan akibat penurunan nafsu makan

2. penurunan penyerapan kalsium dan besi

3. peningkatan risiko konstipasi

h) sistem reproduksi tanda :

1. atrofi dan fitrosis dinding serviks dan uterus

2. penurunan elasitas vagina

3. penurunan hormon

4. involusi jaringan kelenjar mamae

Gejala :

1. kekeringan vagina
2. penurunan volume cairan semina

3. penurunan elevasi testis

4. hipertropi prostat

i) sistem perkemihan tanda :

1. penurunan massa ginjal

2. tidak ada glomerulus

3. penurunan jumlah nefron yang berfungsi

4. penurunan fungsi otot kandung kemih

Gejala :

1. penurunan kemampuan penghematan natrium

2. penurunan aliran darah ginjal

3. penurunan kapasitas kandung kemih

4. peningkatan insiden penyakit tiroid

j) sistem integumen tanda :

1. hilangnya ketebalan dermis dan epidermis

2. atrofi kelenjar keringat

3. penurunan vaskularisasi

4. tidak adanya lemak subkutan

Gejala :

1. penipisan kulit dan rentan sekali robek

2. kekeringan dan pruritus


3. penurunan keringat

4. peningkatan kerutan dan kelemahan kulit

5. penyembuhan luka makin lama

k) sistem muskuloskletal tanda :

1. penurunan massa otot

2. perburukan dan kekeringan pada kartilago sendi

3. penurunan massa tulang

Gejala :

1. penurunan kekuatan otot

2. densitas tulang

3. penurunan tinggi badan

4. peningkatan resiko fraktur


Laporang pendahuluan

Asuhan keperawatan gerontik

Jadwal kunjungan : selasa 24 april 2020

Pukul : 10.45

Kunjungan :I

Kegiatan : Bina Hubungan Saling Percaya ( BHSP)

Hal : bina hubungan saling percaya ( BHSP )

A. Latar belakang
Pada pertemuan pertama, melakukan hubungan saling percaya.
Setelah itu melakukan kontrak dengan keluarga untuk melakukan asuhan
keperawatan yang akan berlangsung selama beberapa hari kedepan, metode
yang dilakukan adalah komunikasi traupetik.
Wajiblah bagi kita, untuk membina hubungan saling percaya atau
BHSP antara manusia dan alam, sehingga dapat terbentuk sebuah keyakinan
untuk percaya dan terhindar dari rasa keragu-raguan. Ada beberapa hal yang
perlu dilakukan agar dapat terbinanya hubungan saling percaya antara
perawat dengan klien (keluar). Yaitu diawali dengan perawat
memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah, menjelaskan tujuan
kunjungan meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk
membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga,
menjelaskan luas kesanggupan bantuan keluarga yang diharapkan.

B. Rencana keperawatan
I. Diagnosa
Belum dapat di rumuskan karena pengkajian belum di lakukan.
II. Tujuan umum
Dalam waktu 1 x 60 menit terjalin hubungan saling percaya (BHSP)
antara perawat dengan keluarga binaan sesuai dengan ketentuan yang
telah di sepakati bersama serta mengkaji data umum.

III.Tujuan khusus
a. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dengan terbuka.
b. Terjalin kontrak waktu.
c. Data yang di kaji di dapatkan seperti data umum.
C. Rencana kegiatan
a) Topik : Melakukan BHSP
b) Metode : Wawancara dan observasi
c) Media dan Alat : Buku tulis dan Alat tulis
d) Waktu/Tempat : 10.45 wib / 11.30 wib
e) Strategi pelaksanaan :
 Fase orientasi
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan.
 Fase kerja
 Membangun hubungan saling perercaya
 Memberikan reinforcement positif
 Fase terminasi
 Membuat kontrak waktu dengan pertemuan selanjutnya
 Mengucap salam
f) kriteria evaluasi
 Kriteria struktur
 menyediakan media yang dibutuhkan untuk dokumentasi
 melakukan komunikasi yang teraupetik dan BHSP
 inform contsent
 kriteria proses
 pelaksanaan sesuai dengan waktu strategi pelaksanaan
 keluarga aktif dalam kegiatan
 kriteria hasil
 keluarga bersedia menjadi keluarga binaan
 BHSP terjalin

Mahasiswa keluarga binaan

( ) ( )
Laporan pendahuluan

Asuhan keperawatan gerontik

Jadwal kunjungan : rabu 25 april 2020

Pukul : 11.15

Kunjungan : II

Kegiatan : melakukan pengkajian

Hal : pengkajian

a) Latar belakang
Memberikan asuhan keperawatan keluarga menggunakan
pendekatan yang terdiri dari pengkajian, analisa data, implementasi dan
evaluasi. Pengkajian keperawatan keluarga adalah suatu kegiatan
pemeriksaan atau peninjauan terhadap situasi/kondisi yang dialami klien
untuk tujuan perumusan masalah/diagnosa keperawatan. Dimana
mengumpulkan data dari pengkajian tahap pertama ini dilakukan dengan
mengidentifikais masalah atau potensian atau risiko.
Kegiatan dalam pengkajian ini yaitu pengumpulan data, validasi data
organisasi data yaitu mengelompokkan dan ke dalam kelompok informasi
yang dapat membantu kedalam mengidentifikasi pola/masalah yaitu
membuat kesan awal tentang penyakit/pola informasi bahan data yang di
perlukan untuk mengisi kekurangan dalam upaya menggambarkan masalah
keperawatan lebih jelas.
b) Rencana keperawatan

1. Diagnosa

Belum dapat di rumuskan karena pengkajian belum di lakukan.

2. Tujuan umum

Dalam waktu 1 x 60 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya


masalah.

3.Tujuan khusus

a. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dengan terbuka.

b. Pengkajian pada keluarga binaan terlengkapi dan identifikasi masalah


keperawatan.

D. Rencana kegiatan
1. Topik : Pengkajian keperawatan keluarga

2. Metode : Wawancara dan pemeriksaan head to toe

3. Media dan Alat : Buku tulis, Pena, Nursing kids, dan Format
pengkajian

4. Waktu/Tempat : 11.15 wib / 12.15 wib

5. Strategi pelaksanaan :

 Fase orientasi
 Mengucapkan salam
 Menjelaskan tujuan kunjungan
 Memfalidasi keadaan keluarga
 Fase kerja
 Melakukan pengkajian
 Melakukan pemeriksaan fisik
 Mengidentifikasi masalah
 Reinforcement positif pada keluarga
 Fase terminasi
 Mebuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
 Mengucapkan salam
 Kriteria evaluasi
Kriteria struktus
 Menyiapkan laporan pendahuluan
 Menyediakan alat bantu/media yang digunakan
 Kontrak dengan keluarga sesuai dengan rencana

Kriteria proses

 Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan


 Keluarga aktif dalam kegiatan

Kriteria hasil

 Di dapatkan data-data sesuai format pengkajian

Masalah teridentifikasi
Dokumentasi

Mahasiswa keluarrga binaan

( ) ( )
PROGRAM STUDI NERS FORMAT PENGKAJIAN

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU KEPERAWATAN GERONTIK

Nama Mahasiswa : MEYUNDA ALFRIYANI S,kep


Tgl pengkajian : 25 April 2020

NIM : 19511069

PENGKAJIAN

A. DATA UMUM
a.Nama Kepala Keluarga : Ny S
b. Alamat : jl sukajadi
c. Telpon : -
d. Pekerjaan : IRT
e. Pendidikan : SLTA
f. Komposisi : ……………………………………………….
Hub. Dng Pekerjaan
Nama JK Umur Pendidikan Ket
KK

Silvi P Kk 55 SLTA Pedagang

Desi p Anak 20 SMA Wira swasta

Rinto L Anak 17 SMK Siswa

2. Genogram

v v

Katerangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sudah meninggal

v : : Tinggal serumah
v
: Klien

3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny S adalah keluarga the single parent family (keluarga duda/janda) yang
terdiri dari Ny S dengan 2 orang anaknya yang masih tinggal serumah, Ny S sebagai kepala
keluarga (KK) dan sebagai anak D dan L

4. Suku Bangsa
Keluarga Ny S bersuku bangsa yaitu suku jawa, bahasa yang digunakan di rumah
bahasa indonesia
5. Agama
Agama yang dianut keluarga Ny S adalah agama islam, Ny S masih sering mengikuti
kegitan seperti wirid
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga Ny S bekerja sebagai pedagang/ kedai bahan sembako di rumahnya

7. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga Ny S jarang melakukan rekreasi keluarga semenjak suami Ny S meninggal
dunia, keluarga Ny S hanya memanfaatkan waktu dirumah saja
B. RIWAYAT DAN TEHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan Ny S adalah tahap perkembangan dengan anak usia dewasa
dimana anak pertama berusia 20 tahun belum berkeluarga.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas keluarga saat ini adalah
1. memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2. mempertahankan keintiman pasangan
3. membantu orangtua suami istri yang sedang sakit memasuki masa tua
4. membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5. penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
3. Riwayat keluarga inti
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat kesehatan keluarga Ny S bapak dan ibu dari Ny S menderita hipertensi dan
bapak dari Ny S pernah mengalami stroke seperti yang dialami Ny S
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Keluarga Ny S tinggal di rumah pribadi tipe rumah permanen yang terdiri dari dua
lantai, ruko di lantai 1, 1 kamar di lantai 1, 1 dapur, 1 musollah, 1 ruang tamu, 1
kamar mandi, di lantai 2 terdapat 2 kamar, 1 ruang tamu, 1 tempat menonton tv,
lantai rumah semen, ventilasi dan pencahayaan baik, sampah rumah tangga di
bakar ± 10 m dari rumah sumber air sumur bor.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Masyarakat yang tinggal di rw 07 / rt 03 merupakan heterogen yang terdiri dari
berbagai suku bangsa seperti jawa, minang, melayu, dll. Menurut Ny S tetangga
hidup rukun dan damai sebagian besar tetangga Ny S bekerja sebagai kuli
bangunan, wiraswasta dan lain-lain.
3. Mobilitas geografis keluarga
Pada awalnya keluarga Ny S tinggal di Rt 01 / Rw 07 namun karena beberapa
faktor pindah ke Rw 07 / Rt 03 tepatnya di jalan langgak (sukajadi) sampai saat
ini.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Sehari-hari Ny S tinggal bersama 2 orang anaknya keluarga Ny S sering
berinteraksi dengan masyarakat.
5. Sistem pendukung keluarga
Menurut Ny S yang menjadi pendukung dalam keluarganya adalah anak-anaknya
Ny S tidak pernah merasa putus asa dalam hidup dan selalu bekerja dengan giigih
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Komunnikasi dalama keluarga Ny S dilakukan secara terbuka bahasa yang di gunakan
sehari-hari adalah bahasa indonessia semua anggota keluarga bebas menyatukan
pendapatnya, jika ada masalah langsung di diskusikan dan diselesaikan dan di
selesaikan bersama tettapi yang mengambil keputusan adalah Ny S sebagai kepala
keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keputusan di ambil oleh Ny S melalui diskusi , salah satu kekuatan keluarga adalah
adanya kasih sayang, menghargai satu sama lain, dan saling membantu serta saling
mendukung.
3. Struktur peran
Di dalam keluarga Ny S berperan sebagai kepala keluarga (KK) yang sumber
penghasilan berasal dari Ny S dan anak-anaknya, anak Ny S menjalani perannya
masing-masing sebagai seorang anak.
4. Norma keluarga
Keluarga Ny S menerapkan aturan-aturan sesuai dengan agama islam dan
mengharapkan anak-anaknya menjadi anak yang taat dalam menjalankan agama di
keluarga Ny S diterapkan saling menghormati dan menghargai.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Dalam keluarga Ny S sudah terbina hubunan yang harmonis, kasih sayang dan saling
menghargai antara anggota keluarganya.
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi dan sosialisasi dalam keluarga cukup baik dimana setiap anggota keluarga
saling menciptakan hubungan yanng harmonis, keluarga juga memiliki hubungan yang
baaik dengan masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Pada saat dilakukan pengkajian tekanan darah Ny S 190/100 mmHg namun Ny S
mengatakan tidak ada merasa keluhan apapun dan Ny S dapat melakukan aktivitas
seperti biasanya.
F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA
a) Mengenal masalah keluarga
menurut Ny S mengenal masalah yang di derita oleh Ny S kurang menganal
dengan penyakit tersebut Ny S kurang mengetahui tentang penyebab, tanda dan
gejala, komplikasi hipertensi. Namun Ny S mengetahui obat tradisional unuk
menurunkan hipertensi.
b) Mengambil keputusan
dalam menganbil keputusan keluaga Ny S jika ada yang sakit di bawa ke klinik
atau membeli bat ke apotik.
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny S S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, misalnya anak-anaknya
maka dirawat dengan memberikan obat, apabila demam di kompres deengan air
hangat, jika NY S yang sakit biasanya langsung pergi memeriksakan keebidan
terdekat yang dia kunjungi selama ini.
d) Memelihara lingkungan
kondisi lingkungan rumah Ny S tampak kurang pencahayaan jendela jarang di
buka, di dalam rumah cukup bersih, Ny S sangat memanfaatkan pekarangan,
lingkungan di sekeliling Ny S ditanami tanaman bunga.
e) Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Ny S mengatakan jika anggota keluarga ada yang sakit di bawa ke klinik, namun 2
bulan terakhir Ny S mengatakan tidak ada ke klinik karena dia merasa dirinya
baik-baik saja.
4. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Ny S 2 orang yang terdiri dari 1 orang perempuan dan 1 orang laki-
laki. Jarak usia anak pertama dengan anak kedua adalah 3 tahun.
5. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi keluarga Ny S terdiri dari Ny S sebagai pencari nafkah dengan
perencanaan untuk biaya hidup dan pendidikan kedua anaknya serta jaminan di hari
tua.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stress jangka pendek dan panjang
jangka pendek
Ny S mengatakan sedikit cemas dengan keadaannya sekarang karna mengetahui
tekanan darahnya.
Ny S mengatakan ingin anak pertamanya segera menikah
Jangka panjang
Ny S mengatakan khawatir dengan kebutuhan pendidikan anaknya kejenjang yg
lebih tinggi yakni kuliah
b. Kemampuan keluarga
Ny S S mengatakan jika ada masalah di dalam keluarga Ny S dan Ny S cukup
tanggap dalam merepon terhadap situasi yang sedang terjadi dan dengan pikiran
positif dalam menghadapinya.
c. Strategi koping
keluarga Ny S beradaptasi dengan baik pada situasi yang ada pada keluarganya Ny
S cukup tanggap dalam berespon terhadap situasi yang ada pada keluarganya dan
menghadapinya dengan pikiran positif.
d. Strategi adaptasi
keluarga Ny S tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan-perlakuan kejam
kepada anak-anaknya tidak pernah dan tidak ada memberikan ancaman-acaman
dalam menyelesaikan masalah.

8. Pemeriksaan Penunjang
………………………….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………

HARAPAN KELUARGA
Ny S mengatakan bahwa dia ingin keluarganya slalu sehat, dan terhindar dari berbagai
penyakit.

KEBIASAAN SEHARI – HARI


a. Biologis
1. Pola makan
Ny S mengatakan makan teratur 3 kali sehari, Ny S mengatakan menyukai
makanan asin dan makanan manis.
2. Pola minum
Ny S mengatakan suka minum teh manis namun tidak selalu / setiap hari.
3. Pola tidur
Ny S mengatakan tidur setiap malam jam 21.00 dan kadang 21.30 kemudian
bangun jam 04.30 untuk bersiap melaksakan shalat subuh, memasak sarapan
dan membuka kedai.
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
Tidak ada masalah atau gangguan dalam hal pola eliminasi pada Ny S.

5. Aktivitas sehari – hari (Barthel Index)


Dengan
Aktivitas (ADL) Mandiri
Bantuan
Makan 5 10 √
Aktifitas ke Toilet 5 10 √
Berpindah dari kursi roda atau sebaliknya, 5-10 15 √
termasuk duduk di tempat tidur
Kebersihan diri mencuci muka menyisir 0 5√
rambut dan menggosok gigi

Mandi 0 5√
Berjalan di permukaan datar 10 25 √
Naik turun tangga 5 10 √
Berpakaian 5 10 √
Mengontrol defekasi 5 10 √
Mengontrol berkemih 5 10 √
Total 100 √
Penlilaian:
0-20 :
Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri√
Ny S dapat melakukan semua aktivitas sehari-hari secara mandiri
6. Rekreasi
Ny S menghabiskan waktu senggangnya dengan berkumpul bersama anaknya
dan menonton acara televisi di rumah.

7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A√ Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
– lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Berdasarkan pengkajian indeks katz klien berada pada point A yaitu klien
mandiri dalam hal makan, kontinensia ( BAK/BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
√ 1.
Tanggal berapa hari ini?
√ 2.
Hari apa sekarang ini?
√ 3.
Apa nama tempat ini?
√ 4.
Berapa nomer telepon anda?
√ 4a.
Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
2 Jumlah kesalahan total : 2
Penilaian SPMSQ :

 Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat


 Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
 Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
 Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
 Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Pada penilaian SPMSQ Ny S skornya memiliki 2 sehinngga hasilnya dapat di
interpretasikan fungsi aktual utuh.
...................................................................................................................................................
..........................................................................................................
Hasil pemeriksaan MMSE tes di Ny S dapat menjawab 25 peertanyaan yaitu :

a. orientasi b. Orientasi registrasi

1. tahun 2020 1. Saya sekarang sedang berada di negara indonesia

2. musim hujan 2. Saya sedang berada di provinsi riau

3.tanggan 22 3. Saya sedang berada di pemko pekanbaru

4. hari rabu dilanjutkan dengan perawat meneybutkan 3 objek ( kursi, meja,


kertas)

5. bulan April 20 klien menjawab 1. Kursi, 2. Meja, 3. Kertas

c. perhatian dan kalkulasi

perawat meminta klien berhitung mundur dari 100 kemudian di kurang 7 sampai 5 tingkat

klien menjawab : 100, 93,86,...

d. mengingat

perawat memint pasien mengulang kembali 3 objek pada point ke 3

klien menjawab : meja, kursi, kertas

e. bahasa : perawat menunjuk benda dan meminta klien menyebutkan nama benda tersebut

perawat menunjuk ke arah meja

klien menjawab : meja

perawat menujuk kearah kulkas

klien menjawab : kulkas

perawat meminta klien mengulang kata “tak ada jika, dan, atau, tetapi”

klien menjawab : ada , jika, dan

perawat meminta klien mengambil pulpen ditangan, mengambil kertas dan menulis saya
mau tidur

klien melakukan : ambil pulpel dan kertas


perawat meminta klien menutup mata dan menulis namanya

klien menutup mata dan hanya dapat menulis huruf awal namanya

Maka dapat disimpulkan hasil dari MMSE tes Ny Sadalah 24 yaitu normal

Depresi (Beek/ Yesavage)

Penilaian dengan menggunakan skala Inventaris Depresi Beck (IDB)

No Uraian Depresi Beck Skore


A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar
darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih √
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √
C.Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang tua,
suami, Istri)
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat saya
lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal √
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas √
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah √
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan √
diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan √
diri sendiri
H. Menarik Diri dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain √
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik √
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada √
sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya √
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya √
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya √

Penilaian:
 0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
 5-7= Depresi ringan
 8-15= Depresi sedang
 >15 =depresi berat
Pada pemeriksaan skala inventaris depresi beck (IDB) Ny S
memperoleh skor nol yang artinya depresi tidak ada atau minimal.
Geriatric Depression Scale (GDS)
No Pertanyaan Jawaban Score
1 Apa anda sebenarnya puas dengan Ya/tidak 0
kehidupan anda
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak Ya/Tidak 0
kegiatan dan minat atau kesenangan
anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda Ya/Tidak 0
kosong?
4 Apakah anda sering merasa bosan? Ya/Tidak 0
5 Apakah anda mempunyai semangat yang Ya/Tidak 0
baik setiap saat?
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang Ya/Tidak 1
buruk akan terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk Ya/Tidak 0
sebagian besar hidup anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak Ya/Tidak 0
berdaya?
9 Apakah anda lebih senang tinggal di Ya/Tidak 0
rumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak Ya/Tidak 0
masalah dengan daya ingat anda di
bandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda Ya/Tidak 0
sekarang menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga Ya/Tidak 0
seperti seperti perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa anda penuh Ya/Tidak 0
semangat?
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan Ya/Tidak 0
anda tidak ada harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain Ya/Tidak 0
lwbih baik keadaannya daripada anda?
Dari pengkajian GDS didapatkan Ny S dengan skor 1 dengan interpretasi
notdepressed (tidak depresi/normal)
Interpretasi:
Skor 0-4 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 5-9 : mild depression (depresi ringan)
Skor 10-15 : severe depression (depresi sedang/berat)
2. Keadaan emosi
Keadaan emosi Ny S masih batas normal yaitu dapat mengetahui hal baik dan
buruk pada dirinya dan keluarga.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Ny S merupakan seorang pedagang memiliki penghasilan
<1,500.000/bulan.

Gambaran diri :
Ny S mengatakan merasa senang atau puaas dengan semua hal yang ada
pada dirinya.

Ideal diri :
Ny S ingin selalu dalam keadaan sehat dapat hidup bahagia bersama
kelaurga

Peran diri :
Ny S berperan sebagai kepala keluarga dan mampu melaksanakan seluruh
perannya sebagai kepala keluarga, dan sebagai ibu rumah tangga.

Harga diri :
Ny S ingin tetap selalu di hargai dan tetap selalu di dukung oleh
keluargganya.

4. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada keluarga saya 2
Adaptasi untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya
2 Hubungan Saya puas dengan cara keluarga saya membicarakan 2
sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah
dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan 1
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara keluarga saya mengespresikan 2
Afeksi afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya 2
Pemecahan
menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan : hasil pemeriksaan Ny S dengan total skor 9 dengan interpretasi
fungsi sosial normal.

Skor 2 jika selalu

Skor 1 jika kadang-kadang

Skor 0 jika hampir tidak pernah

Skor : 8-10 : fungsi sosial normal


Skor : 5-7   : fungsi sosial cukup
Skor : 0-4   : fungsi sosial kurang/suka menyendiri
c. Sosial
1. Dukungan keluarga
Keluarga Ny S selalu mendukung apa yang dilakukan anaknya selama
yang dilakukan adalah hal yang baik.
2. Hubungan dengan keluarga
Keluarga Ny S selalu terbuka, setiap permasalahan akan di bicarakan
bersama anggota keluarga yang lain.
3. Hubungan dengan orang lain
Ny S merupakan seorang yang mudah bergaul serta ramah sehinga Ny S
mamiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Ny S merupakan seorang muslim yang rajin beribadah dan mengikuti
kegiatan wirid bersama tetangganya.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Ny S mengatakan sangat jarang sakit, ketika Ny S sakit maka dia aan
membawa berobat keklinik terdekat.
e. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : baik
2. GCS : V 5 M6 E 4
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis / Apatis / Somnolen / Supor /
Coma
4. Suhu : 36,7oC Nadi : 89x/menit
Tekanan Darah : 180/100mmHg Pernafasan :21 x/menit
Tinggi Badan : 150cm Berat Badan : 45Kg
Ya Tidak
Umum

Kelelahan ( ) (√)

Perubahan BB setahun yg lalu ( ) ( √)

Perubahan nafsu makan ( ) ( √)

Demam ( ) ( √)

Keringat malam ( ) ( √)

Kesulitan tidur ( ) ( √)

Sering pilek, infeksi

Penilaian diri terhadap status kesehatan : menurut Ny S jika hipertensinya muncul, NY S memiliki
obat-obatan herbal sebelum pergi kebidan/klinik.

Kemampuan untuk melakukan AKS ( Aktivitas Kehidupan Sehari hari) : baik

Integumen ya tidak

Lesi/ luka ( ) (√ )

Pruritus ( ) ( √)

Perubahan pigmentasi ( ) ( √)

Perubahan tekstur ( ) ( √)

Perubahan nevi ( ) ( √)

Sering memar ( ) ( √)

Perubahan rambut ( ) ( √)
Perubahan kuku ( ) ( √)

Pemajanan lama terhadap matahari ( ) ( √)

Pola penyembuhan lesi, memar : normal dan baik

Hemoopoetik ya tidak

Perdarahan/memar abnormal ( ) (√ )

Pembengkakan kelenjar limfa ( ) (√ )

Anemia ( ) (√ )

Riwayat tranfusi darah ( ) (√ )

Kepala ya tidak

Sakit kepala

Trauma berarti pada masa lalu ( ) (√)

Pusing ( ) (√)

Gatal pada kulit kepala ( ) (√)

Mata ya tidak

Air mata berlebihan ( ) (√)

Pruritus ( ) (√)

Diplopia ( ) (√)

Kabur (√) ( )

Fotofobia ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan paling akhr : -

Dampak pada penampilan AKS : tidak ada

Telinga ya tidak

Perubahan pendengaran ( ) (√)

Rabas ( ) (√)

Tinitus ( ) (√)
Vertigo ( ) (√)

Sensivitas pendengaran (√) ( )

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan paling akhir : -

Kebiasaan perawatan telinga : teratur

Dampak pada penampilan AKS : tidak ada

Hidung dan sinus ya tidak

Rabas ( ) (√)

Epistaksis ( ) (√)

Obstruksi ( ) (√)

Mendengkur ( ) (√)

Nyeri pada sinus ( ) (√)

Alergi ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Penilaian diri pada kemampuan olfaktori : baik

Mulut dan tenggorok

Sakit tenggorok ( ) (√)

Lesi /ulkus ( ) (√)

Serak ( ) (√)

Perubahan suara ( ) (√)

Kesulitan menelan ( ) (√)

Perdarahan gusi ( ) (√)

Karies ( ) (√)

Kesulitan menelan ( ) (√)

Alat-alat prostesa ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan gigi paling akhir : -


Pola menggosok gigi : teratur

Pola flossing : jarang

Leher ya tidak

Kekakuan ( ) (√)

Nyeri/ tekan ( ) (√)

Benjolan/massa ( ) (√)

Keterbatasan gerak ( ) (√)

Payudara ya tidak

Benjolan/ massa ( ) (√)

Nyeri/ nyeri tekan ( ) (√)

Bengkak ( ) (√)

Keluar cairan dari putting susu ( ) (√)

Perubahan pada putting susu ( ) (√)

Perubahan pada payudara sendiri : tidak

Pernafasan ya tidak

Batuk ( ) (√)

Sesak nafas ( ) (√)

Hemoptisis ( ) (√)

Sputum ( ) (√)

Mengi ( ) (√)

Asma/ alergi pernafasan ( ) (√)

Tanggal dan hasil pemeriksaan sinar X dada terakhir : tidak ada

Kardoivaskular ya tidak

Nyeri/ketidaknyamanan dada ( ) (√)

Palpitasi ( ) (√)

Sesak nafas ( ) (√)

Dispnea pada aktivitas ( ) (√)

Ortopnea ( ) (√)
Murmur ( ) (√)

Edema ( ) (√)

Varises ( ) (√)

Kaki timpang ( ) (√)

Parestesia ( ) (√)

Perubahan warna kaki ( ) (√)

Gastrointestinal ya tidak

Disfagia ( ) (√)

Tak dapat mencerna ( ) (√)

Nyeri ulu hati ( ) (√)

Mual/ muntah ( ) (√)

Hematemesis ( ) (√)

Perubahan nafsu makan ( ) (√)

Intoleran makanan ( ) (√)

Ulkus ( ) (√)

Nyeri ( ) (√)

Ikterik ( ) (√)

Benjolan/ massa ( ) (√)

Perubahan kebiasaan defekasi ( ) (√)

Sistem saraf pusat ya tidak

Sakit kepala ( ) (√)

Kejang ( ) (√)

Sinkope/serangan jatuh ( ) (√)

Paralisis ( ) (√)

Paresis ( ) (√)

Masalah koordinasi ( ) (√)

Tic/tremor/spasme ( ) (√)
Paretesia ( ) (√)

Cedera kepala ( ) (√)

Masalah memori ( ) (√)

Sistem endokrin ya tidak

Intoleran panas ( ) (√)

Intoleran dingin ( ) (√)

Goiter ( ) (√)

Pigmentasi kulit ( ) (√)

Perubahan rambut ( ) (√)

Polifagia ( ) (√)

Polidipsi ( ) (√)

Poliuria ( ) (√)

I. INFORMASI PENUNJANG
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………….

ANALISA DATA
DATA MASALAH
Subjektif : Ketidak efektifan manajemen kesehatan
Ny s mengatakan saat ini tidak keluarga pada Ny S
merasakan keluhan apapun pada
dirinya.
Ny S mengatakan abila ia sakit
langsung pergi berobat kebidan atau
klinik terdekat
Ny S mengatakan sedikit merasa
cemas setelah mengetahui tekanan
darahnya
Ny S mengatakan tidak mengetahui
faktor pemicu dan pemberat hipertensi
Ny S mengatakan gejala hipertensi
timbul saat stres ( mendengar kabar yg
buruk)
Objektif :
TTV
TD : 180/100 mmHg
RR : 21 x/m
N : 89 x/m
S : 36,7℃

Subjektif : Perilaku kesehatan cenderung beresiko


Ny S mengatakan kadang merasa
pegal pada tengkuk
Ny S mengatakan kurang menjaga
pola makannya sehari-hari
Ny s mengatakan mengetahui dampak
apabila tidak bisa menjaga pola
makannya.
Ny S mengatakan sering
mengkonsumsi makanan yang
berminyak
Objektif :
TTV
TD : 180/100 mmHg
RR : 21 x/m
N : 89 x/m
S : 36,7℃

Format scoring masalah keperawatan keluarga

Masalah keperawatan : ketidak efektifan manajemen kesehatan keluarga pada Ny


S

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Skoring Pembenaran


1 Sifat masalah Masalah
 Tidak/kurang sehat 3 hipertensi
 Ancaman kesehatan 2 1 3/3x1 3/3 sudah dirasakan
 Krisis atau keadaan 1 Ny S sejak
sejahtera lama
2 Kemungkinan masalah Ny S
dapat di ubah mengatakan
 Dengan mudah 2 pergi kebidan
 Hanya sebagian 1 2 1/2x2 1 jika merasa

 Tidak dapat 0 pusing dan


sakit kepala.
3 Potensi masalah dapat Ny S
dicegah mengatakan
 Tinggi 3 tidak ingin
 Cukup 2 1 1/3x1 1/3 anggota

 Rendah 1 keluarganya
mengalami
penyakit yang
dideritanya
4 Menonjolnya masalah Apabila Ny S
 Masalah berat, harus 2 sakit Ny S tidak
segera ditangani dapat bekerja
 Ada masalah, tetapi 1 1 1/2x1 1/2 dan mengurus
tidak perlu segera rrumah
ditangani
 Masalah tidak 0
dirasakan

Masalah keperawatan : Perilaku kesehatan cenderung berresiko pada keluarga


Ny S

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Skoring Pembenaran


1 Sifat masalah Ny S
 Tidak/kurang sehat 3 mengatakan jika
 Ancaman kesehatan 2 1 2/3x1 2/3 anaknya kerap

 Krisis atau keadaan 1 merokok di


dalam rumah.
sejahtera
2 Kemungkinan masalah Ny S
dapat di ubah mengatakan
 Dengan mudah 2 anggota
 Hanya sebagian 1 2 2/2x2 2 keluarga rutin

 Tidak dapat 0 mencuci tangan


dengan air
bersih namun
tidak selalu
menggunakan
sabun.

3 Potensi masalah dapat Ny S


dicegah mengatakan
 Tinggi 3 tidak mengerti
 Cukup 2 1 2/3x1 2/3 cara pencegahan

 Rendah 1 penyakit.

4 Menonjolnya masalah Ny S
 Masalah berat, harus 2 mengatakan
segera ditangani tidak terlalu
 Ada masalah, tetapi 1 1 0 0 menghawatirkan
tidak perlu segera keadaan
ditangani kesehatan
 Masalah tidak 0 keluarganya
dirasakan

PRIORITAS MASALAH (DIAGNOSA KEPERAWTAN / MASALAH


KOLABORASI)
Ketidak efektifan manajemen kesehatan keluarga pada Ny S
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny S
Nama Mahasiswa/ NIM : Meyunda Alfriyani S,Kep
Umur : 55 tahun
Paraf :-
No Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
(NOC)
Ketidak efektifan Setelah dilakukan pertemuan 3 1. Diskusikan bersama keluarga
manajemen kesehatan x diharapkan keluarga Ny S pengertian, penyebab, tanda dan
keluarga pada Ny S dapat memahami dan gejala serta pencegahan
mengetahui tentanng penyakit. hipertensi.
KH : 2. Tanyakan kembali pada
1.1 menyebutkan pengertian keluarga pengertian, penyebab,
dari hipertensi tanda dan gejala, serta pencegahan
dari hipertensi.
1.2 menyebutkan tanda dan 3. berikan reinforcement positif
gejala dari hipertensi terhadap usaha keluarga dalam
1.3 mampu menyebutkan jawaban yang tepat.
penyebab dari hipertensi. 4. jelaskan kepada keluarga akibat
1.4 keluarga mampu lanjut apabila masalah dalam
meneybutkan cara pencegahan keluarga jika tidak ditangani.
hipertensi. 5. motivasi keluarga untuk
meneybutkan kembali akibat
lanjut hipertensi yang tidak
ditangani.
6. Berikan reinforcement posistif
atas jawaban yang tepat
7. diskusikan kembali dengan
keluarga untuk merawat anggota
keluarga dengan hipertensi.
8. berikan reinforcement posistif
atas keputusan keluarga.
9. diskusikan dengan keluarga
tentangpencegahan dan peran
keluarga dalam mengatasi
hipertensi
10. memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali pencegahan
dan peran keluarga dalam
mengatasi masalah Ny S
11. berikan reinforcement positif
usaha yang dilakukan keluarga
12. demonstrasikan kepada
keluarga cara melakukan
13. berikan kesempatan kepada
keluarga untuk mencoba
14. berikan reinforcement positif
atas hal yang dilakukan keluarga.
15. pastikan keluarga untuk
melakukan tindakan yang
diajarkan.
Laporan pendahuluan

Asuhan keperawatan gerontik

Hari / tanggal : Kamis 29 april 2020

Pukul : 13.30

Kunjungan : 3

Kegiatan : Melakukan TUK I (mengenal masalah )

A. Latar belakang

Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Ny S maka di dapat data subjektif dan
objektif untuk dapat menentukan masalah dan memprioritaskan masalah untuk menegakkan
diagnosa keperawatan keluarga Ny S.

Pada pertemuan 1-2 telah di dapatkan data-data umum, data lingkungan, data keluarga
Ny S maka pada pertemuan ini akan dilanjutkan dengan TUK I

B. Rencana keperawatan

1. tujuan umum

Setelah kegiatan keperawatan kepada keluarga Ny S di harapkan keluarga mampu


mengenal masalah.

2. tujuan khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x60 menit kepada keluarga Ny S diharapkan


keluarga mampu

a. menegtahui apa itu hipotensi

b. mengetahui penyebab hipertensi

c. mengetahui tanda dan gejala hipertensi

C. masalah keperawatan

Ketidak efektifan manajemen kesehatan keluarga pada NY S

D. rencana tindakan
1. topik : melakukan TUK I yaitu keluarga mampu mengenal masalah hipertensi pada
Ny S

2. media : alat tulis, kerta lembar balik

3. metote : diskusi dan tanya jawab

4. waktu : 13.30 wib

5. tempat : dikediaman Ny S

6. setting tempat :

Keterangan :

: keluarga binaan

: mahasiswa

E. strategi pelaksanaan

 Fase orientasi
a. mengucapkan salam
b. mengingatkan kontrak
c. menjelaskan maksdu dan tujuan kunjungan
 Fase kerja
Menjelaskan pada keluarga
a. pengertian hipertensi
b. penyebab hipertensi
c. tanda dan gejala hipertensi
 Fase terminasi
a. mangefaluasi kegiatan
b. membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
c. mengucapkan salam

F. strategi evaluasi

1. struktur

a. Lp disiapkan
b.materi hipertensi

c. materi disiapkan ( kertas lembar balik dan leaflet)

d. alat dokumentasi disiapkan

e. kontrak dengan keluarga yang telah direncanakan

2. proses

a. pelaksanaan TUK I sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

b. keluarga kooperatif dan mau mendengar

c. keluarga mau bertanya dan mengikuti proses tindakan keperawatan

3. hasil

Keluarga mampu menyebutkaan :

a. pemgertian hipertensi

b. penyebab hipertensi

Mahasiswa keluarga binaan

( ) ( )
Materi Hipertensi

A. Latar Belakang

Hipertesni atau darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang ditemukan pada
masyarakat baik di negara maju mapun negaraa berkembang termasuk indonesia. Hipertensi
merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistole ≥140 mmHg dan diastol ≥ 90
mmHg (sidabutar,2000).

Berdasarkan data WHO 2018, menunjukkan sekitar 972 juta atau 26,14% penduduk
dunia menderita hipertensi dengan perbandingan 50,54% pria dan 49,9% wanita, jumlah ini
cenderung meningkat tiap tahunnya (Ardiansyah,2019).

Berdasarkan data pusdatin tahun 2014 5 provinsi dengan prevalensi hipertensi


tertinggi yaitu : bangka belitung, kelimantan selatan, kalimantan timur, jawa barat dan
gorontalo.

B. Definis

Hipertensi / penyakit darah tinggi, berdasar JNC (joint national commute) VII,
seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan
diastolik 90 mmHg atau lebih (chobanian,2003)

C. Etiologi

1. Hipertensi esensial

Hipertensi esensial atau idiopatik adalah hipertensi tanpa kelainan dasar psikologis
yang jelas. Penyebab hipertensi meliputi faktor genetik dan lingkungan, faktor genetik
mempengaruhi kepekaan terhadap natrium, kepekaan terhadap stres, reaktivitas pembuluh
Darah terhadap vasokontriktor, resistensi insulin, dan lain-lain sedangkan yang masuk faktor
lingkungan antara lain diit, kebiasaan merokok, stres emosiaonal, obesitas, dan lain-lain
(nafrialdi, 2009).

2. Hipertensi

Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang diketahui penyebabnya, sering berhubungan


dengan beberapa penyakit misalnya ginjal, jantung koroner, diabetes dan kelaiinan sistem
saraf pusat (sunardi,2000).

D. Klasifikassi
Menurut JNC –VII 2003

 Normal S (≤120) D (≤80)


 Prehipertensi S (120-139) D (80-89)
 Ht stadium 1 S (140-159) D (90-99)
 Ht stadium 2 S (≥160) D (≥100)

E. Patofiologi

Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor pada medula diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis yang
berlanjut ke korda spinalis dan keluar dari kulumna spinalis ke ganglia simpatis. Pada titik ini
neuron preganglion melepaskan asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya neuropinefrinmengakibatkan kontriksi
pembuluh darah (Brunner,2002).

F. Tanda dan gejala

Menurut price (2005)

1. sakit kepala

2. kaku kuduk

3. sulit tidur

4. gelisah

5. kepala pusing

6. dada berdebar-debar

7. lemas

8. sesak nafas

9. berkeringat dan pusing

G. Faktor-faktor resiko

1. Faktor yg tidak dapat diubah

 Usia
 Jenis kelamin (pria lebih beresiko dari pada wanita)
 Genetik
2. Faktor yang dapat diubah
 Obesitas
 Psikososial dan stres
 Merokok
 Olah raga
 Konsumsi alkohol dan garam berlebihan
 Hiperlipidemia/hiperkolestrolenia

H. Penatalaksanaan hipertensi

1. pengendalian faktor resiko

2. mengatasi obesitas / menurunkan berat badan

3. mengurangi asupan garam di dalam tubuh

4. ciptakan keadaan rileks

5. melakukan olahraga teratur

6. berhenti merokok

7. mengurangi konsumsi alkohol


CATATAN PERKEMBANGAN

Dx. Keperawatan Hari / Tgl, Implementasi Evaluasi Nama &


Jam Paraf
Ketidak efektifan Selasa 28 TUK 1 Subjektif
manajemen kesehatan april 2020
Tuk 1.1
pada Ny S
 Menggali  Keluarga mengatakan
pengetahuan telah mengerti tentang
keluarga tentang apa yang dijelaskan
hipertensi “sebelum tentang hipertensi
saya mejelaskan “penyakit akibat
tentang penyakit menurunnya tekanan
hipertensi, menurut darah”
ibu apakah itu Objektif
hipertensi (darah  Keluarga tampak
tinggi) antusias dengan
 Mendiskusikan penjelasan yang
bersama keluarga diberikan
tentang pengertian Analisa
darah tinggi.  Masalah teratasi
 Darah tinggi adalah sepenuhnya keluarga
seseorang yang mampu menjelaskan
dikatakan darah tentang darah tinggi
tinggi yaitu sistolik Planig
≥140 dan diastolik Lanjutkan intervensi Tuk
1.2
≥90
 Mengevalusi dan
menanyakan
kembali pada
keluarga tentang
pengertian darah
rendah “coba ibu
jelaskan kembali apa
yang dimaksud
dengan darah tinggi”
 Memberikan pujian
kepada keluarga atas
jawaban yang tepat
yang diberikan
keluarga “baik sekali
yang ibu utarakan
berarti ibu sudah
paham”
Tuk 1.2 Subjektif
 Mendiskusikan  Keluarga mengatakan
dengan keluarga telah mengerti dengan
tentang penyebab apa yang dijelaskan
darah tinggi mengenai penyebab
 Mengevaluasi dan darah tinggi
menanyakan Objektif
kembali kepada  Keluarga
keluarga tentang mendengarkan
penyebab darah penjelasan dengan
tinggi “setelah saya semangat
jelaskan tadi coba  Keluarga aktif
ibu sebutkan bertanya
keembali penyebab Analisa
darah tinggi”  Masalah teratasi
 Memberikan pujian sepenuhnya keluarga
atas jawaban yang mampu menjelaskan
diberikan keluarrga “ penyakit darah tinggi
bagus sekali ibu Planing
yang disebutkan tadi Lanjutkan intervensi Tuk
1.3
sangat tepat”
 Memberikan pujian
atas jawaban yang
diberikan keluarga
“bagus sekali ibu
yang disebutkan tadi
sangat tepat”
Subjektif
Tuk 1.3
 Keluarga mengatakan
 Mendiskusikan bersama
senang mengikuti
keluarga dengan tanda
diskusi dan
dan gejala penyakit
termotifasi untuk
darah tinggi
mempelajari darah
 Mengevaluasi dan
tinggi
menanyakan kembali
Objektif
kepada keluarga tentang
 Keluarga tampak aktif
tanda dan gejala darah
bertanya tanda dan
tinggi “setelah saya
gejala hipertensi
jelaskan tadi coba ibu
Analisa
jelaskan kembali tanda
 Masalah teratasi Tuk
dan gejala darah tinggi”
1.3 tercapai
 Bersama keluarga
sepenuhnya
mengidenfikasi tanda
 Diskusi berjalan
dan gejala yang
lancar
dirasakan Ny S
Planing
 Memberikan
Lanjutkan intervensi Tuk
reinforcement positif
2
atas kemampuan
keluarga
mengindetifikasi tanda
dan gejala yang dialami
Ny S
Laporan pendahuluan

Asuhan keperawatan gerontik

Hari / tanggal : rabu 29 april 2020

Pukul : 09.00

Kunjungan :3

Kegiatan : TUK 2 (mengambil keputusan)

A. Latar Belakang

Setelah melakuukan Tuk 1 diharapkan keluarga Ny S mengalami masalah hipertensi


dapat memahami dan mengerti juga tentang penyakit darah tinggi atau hipertensi tersebut
sehingga pada pertemuan selanjutnya yaitu pada pertemuan ini akan membahas apa saja
akibat lanjut yang terjadi jika penyakit hipertensi tidak segera diatasi.

B. Rencana keperawatan

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan kegiatan keperawatan kepada keluarga Ny S di harapkan keluarga


mampu mengambil keputusan untuk anggota keluarga yang mengalami masalah hipertensi
yaitu Ny S

2. Tujuan khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x30 menit kepada keluarga Ny S diharapkan


mampu :

 Mengetahui akibat lanjut hipotensi / darah tinggi


 Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 akibat lanjut hipertensi

C. Masalah keperawatan

Ketidak efektifan manajemen kesehatan pada Ny S

D. Rencana tindakan

1. Topik : melakukan Tuk 2 yaitu keluarga mampu mengambil keputusan

2. Media : alat dokumentasi, alat tulis lembar balik


3. Metode : diskusi dan Tanya jawab

4. Waktu : Pukul 16.15

5. Tempat : Di kediaman Ny S

6. Seting tempat :

Keterangan :

: mahasiswa

: keluarga binaan

7. strategi pelaksanaan :

 Fase orientasi
a. mengucapkan salam
b. mengingatkan / membuat kontrak
c. menjelaskan maksud dan tujuan
d. mengevaluasi Tuk 1
 Fase kerja
Menjelaskan kepada keluarga akibat lanjut hipertensi
a. stroke
b. gagal ginjal
c. serangan jantung
Fase terminasi
a. mengevaluasi kembali Tuk 1 dan 2
b. membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
c. mengucapkan salam

8. Strategi evaluasi

a. struktur

 LP disiapkan
 Alat bantu media disiapkan (alat,dokumentasi,kertas lembar balik dan leaflet)
 Kontrak dengan keluarga yang telah direncanakan
b. proses

 Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan


 Mengevaluasi kembali Tuk 1
 Keluarga kooperatif dan mau mendengarkan
 Keluarga mau bertanya dan mengikuti proses tindakan keperawatan.

c. hasil

keluarga mampu memahami dan menyebutkan akibat lanjut penyakit darah


tinggi/hipertensi.
Materi Akibat Lanjut Hipertensi

A. Latar belakang

Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola makan. Gaya
hidup sangat berpengaruh dengan bentuk atau kebiasaan seseorang yang mempunyai
pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan hipertensi belum banyak diketahui sebagai
penyakit yang berbahaya, padahal hipertensi termasuk pembunuh diam-diam karena penderita
merasa sehat dan tanpa keluhan berarti sehingga menganggap ringan penyakitnya. Dampak
gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika telah
menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung koroner, fungsi ginjal, stroke.

Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para penderitanya penyakit ini
menjadi muara beragam penyakit degeneratif yang bisa mengakibatkan kematian. Hipertensi
selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi juga berdampak kepada mahalnya
pengobatan daan perawatan yang harus di tanggung penderitanya.

Berikut beberapa komplikasi hipertensi :

1. Pengaruh hipertensi kepada janung

Ada beberapa kelainan pada jantung sebagai akibat pengaruh hipertensi yaitu :
hipertensi ventrikel kiri, hal ini merupakan adaptasi obat jantung terhadap peningkatan
bebabn kerja jantung. Berkonsentrasi menjadi lebih berat, hal ini menyebabkan terjadinya
hipertropi, dengan bertambahnya massa otot jantung, sedangkan pasokan oksigen tetap maka
terjadilah keadaan iskemik yang relatif pada otot jantung selain itu hipertensi merupakan
faktor resiko primer untuk terjadinya penyakit jantung koroner.

2. Peengaruh hipertensi pada otak

Hipertensi dapat menyababkan pengaruh terhadap otak dengan menimbulkan atero


sklerosis pada pembuluh darah otak sehingga terjadi iskemik otak, bahkan dapat terjadi
keadaan serebra vaskuler atau stroke yang di ikuti dengan kelumpuhan separuh anggota tubuh
atau seluruhnya, hipertensi dapat meenimbulkan kelainan pada atas yang berupa :

a. infark serebri sebagai akibat trombus / emboli

b. perdarahan intra kranial segala akibatnya

c. ensefalopati hipertensi
3. pengaruh terhadap ginjal

Hipertensi dapat menyebabkan perubahan-perubahan pada parenkimnya ginjal yang


berakibat kegagalan ginjal, gagal ginjal ini dapat diketahui dengan melihat kadar kereatinin
darah sangat meningkat dan proteinnya. Menurut mulvang, adanya perubahan struktural pada
pembuluh darah ginjal kemungkinan disebabkan adanya mekanisme sebagai berikut :
tingginya tekanan darah akan menyebabkan timbulnya kerusakan dinding pembuluh ginjal,
termasuk pula kerusakan pembuluh glomerulus dan hal ini secara progresif mengurangi
jumlah nefron yang berfungsi dengan baik. Karena terdapat penurunan jumlah nefron yang
aktif, maka fungsi tersebut di ambil alih oleh nefron yang lain untuk mempertahankan fungsi
ginjal. Tetapi nefron yang bekerja lebih keras ini lama-lama akan mengalami sklerotik
sehinga makan banyak nefron yang mengalami kerusakan, dan laju ini akan bertambah lagi
bila tekanan darahnya tinggi. Jadi pengaruh hipertensi pada ginjal adalah insufiensi ginjal
kronis dan gagal ginjal kronis.
CATATAN PERKEMBANGAN

Dx. Keperawatan Hari / Tgl, Implementasi Evaluasi Nama &


Jam Paraf
Ketidak efektifan Selasa 28  Mengucapkan salam Subjektif
manajemen kesehatan april 2020
 Memvalidasi keadaan  Ny s mengatakan
pada NY S
 Membuat konrak dalam keadaan baik

 Menjelaskan tujuan dan tidak sibuk

kunjungan  Ny s menyetujui
TUK 2 kontrak yang telah

 Mengevaluasi TUK 1 dibuat

 Mendiskusikan kembali  Ny s mengatakan

tentang keinginan ingin mengatasi

keluarga Ny S untuk masalah hipertensinya

merawat anggota Objektif

keluarga yang sakit  Ny s mampu

 Mendiskusikan tentang menyebutkan kembali

akibat lanjut dari dari implementasi

penyakit hipertensi TUK 1

yaitu :  Ny s tampak

a. stroke kooperatif

b. serangan jantung  Ny s tampak antusias


c. gagal ginjal dengan serinngnnya

 Memotivasi keluarga bertanya

untuk menyebutkan  Ny s mampu


kembali akibat lanjut dari menyebutkan kembali
hipertensi akibat lanjut dari
Memberikan reinforcement hipertensi
positif atas jawaban yang Analiasa
diberikan keluarga
 Masalah teratasi
sepenuhnya, Ny s
mampu menyebutkan
akibat lanjut dari
hipetensi
Planing
Lanjutkan intenvensi
TUK 3
Laporan Pendahuluan Supervisi

Asuhan keperawatan gerontik

hari / tanggal : rabu 29 April 2020

pukul : 14.10 wib

kunjungan :4

kegiatan : TUK 3 (merawat anggota keluarga yang sakit)

A. latar belakang

Setelah melakukan Tuk 2 di harapkan Ny S yang mengalami hipertensi dapat


memahami dan mengerti juga tentang akibat lanjut dari hipertensi sehingga anggota keluarga
selain dapat mengenal masalah Ny S pada pertemuan selanjutnya yaitu pada pertemuan
ketujuh ini akan membahas bagaimana cara merawat anggota keluarga degan penyakit
hipertensi atau darah tinggi.

B. rencana kegiatan

1. tujuan umum

Setelah dilakukan kegiatan keperawataan kepada keluarga Ny S diharapkan keluarga


mampu merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi.

2. tujuan khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x60 menit kepada keluarga diharapkan


keluarga mampu :

a. mengetahui cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi

b. memperaktikkan cara penanganan awal atau merawat anggota keluarga dengan hipertensi

C. masalah keperawatan

Ketidak efektifan manajemen kesehatan keluarga pada Ny S

D. rencana keperawatan

1. topik : melakukan Tuk 3 yaitu keluarga mampu merawat anggota keeluarga dengan
hipertensi
2. media : alat tulis, kertas lembar balik.

3. metode : diskusi, tanya jawab, dan praktikum

4. waktu :

5. tempat : di kediaman Ny S

6. seting tempat

Keterangan :

: mahasiswa

: keluarga binaan

7. strategi pelaksanaan

 Fase orientasi
a. mengucapkan salam
b. mengingatkan kontrak
c. menjelaskan maksud dan tujuan
 Fase kerja
a. mengevaluasi kembali Tuk 1 dan Tuk 2
b. menjelaskan kepada keluarga
 Cara merawat anggota keluarga Ny S dengan masalah hipertensi yaitu
menurunkan tekanan darah brisk walking eexercise (jalan cepat).
 Mendiskusikan cara merawat dengan terapi briks walking exercise.
 Fase terminasi
 Mengevaluasi hasil tindakan
 Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
 Mengucapkan salam
 Strategi evaluasi
a. struktur
 LP disiapkan
 Alat bantu/media disiapkan (alat dokumentasi, kertas balik, leaflet)
 Kontrak dengan keluarga yang telah direncanakan
b. proses

 Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan


 Keluarga kooperatif dan mau mendengarkan
 Keluarga mau mendemonstrasikan terhadap terapi yanng diberikan
 Keluarga mau bertanya dan mengikuti proses tindakan keperawatan

c. hasil

Keluarga mampu mempraktikan cara merawat anggota keluarga dengan terapi brisk
walking exercise.
Materi Briskwalking exercise

1. Pengertian

Brisk walking exercise (jalan cepat) adalah sebagai salah satu bentuk latihan
aerobik, merupakan bentuk latihan aktivitas sedang pada pasien hipertensi.

2. cara melakukan

Dengan menggunakan tekhnik jalan cepat selama 20-30 menit dengan rata-rata
kecepatan 4-6 km/jam .

3. kelebihan

Kelebihannya adalah latihan ini cukup efektif untuk meningkatkan kapasitas


maksimal denyut jantung, merangsang kontraksi otot, pemecahan glikogen dan peningkatan
oksigen jaringan. Latihan ini juga dapat mengurangi pembentukan plak melalui peningkatan
penggunaan glukosa (gula darah).

4. manfaat

Brisk walking exercise (jalan cepat) berdampak pada penurunan risiko angka
penderita dan kematian pasien hipertensi melalui mekanisme pembakaran kalori,
mempertahankan berat badan, membantu tubuh rileks dan menurunkan stress.

Anda mungkin juga menyukai