Anda di halaman 1dari 9

Nama : Langgeng Kanugrahan

NPM : 172153008
Jurusan : Pendidikan Fisika
Mata Kuliah : Telaah Jurnal

1. Sistematika Jurnal
a. Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan
memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari
jurnal tersebut. Judul tidak boleh memiliki makna ganda. Disarankan tidak boleh
lebih dari 12 kata jurnal berbahasa Indonesia dan lebih dari 10 kata jurnal berbahasa
Inggris. Judul ditulis di tengah atas halaman, menggunakan huruf kapital, dan dicetak
tebal.
b. Nama
Nama Penulis, Nama Pembimbing I, Nama Pembimbing II, tanpa gelar akademik
dianjurkan disertai nama lembaga (afiliasi : nama prodi, fakultas, dan universitas),
serta dianjurkan menyertakan alamat dan email.
c. Abstrak
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi
untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi
penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250
kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Jangan gunakan
singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus berdiri sendiri tanpa catatan
kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah
mengutip poin-poin paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian menggunakan
poin-poin untuk menyususn deskripsi singkat tentang jurnal yang telah dibuat.
Penulisan abstrak diketik menggunakan 1 spasi.
d. Kata Kunci
Kata kunci sebanyak 3-5 kata, diambil dari inti yang akan dibahas dalam penelitian.
e. Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang mengapa penelitian dilakukan, uraian
permasalahan yang akan diteliti, dikaitkan dengan teori, dan diakhiri dengan tujuan
dilaksanakan penelitian tersebut. Penulisan diketik dengan 2 spasi, kurang lebih 4-6
halaman.
f. Metode Penelitian
Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain
percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika
percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi,
dan juga menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat
adalah bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca
memiliki pengantahuan dan teknik dasar agar bisa dipublikasikan. Penulisan Metode
diketik dengan 2 spasi, kurang lebih 1 halaman.
g. Pembahasan/Hasil Pembahasan
Pembahasan dapat dibagi dalam beberapa sub bagian. Diketik dalam 2 spasi.
Penulisan kurang lebih 4-6 halaman. Dalam pembahasan membandingkan hasil
penelitian dengan model atau teori yang diacu, dan menghubungkan hasil penelitian
Anda dan penelitian sebelumnya dengan menunjukkan persamaan dan membahas
perbedaannya. Pembahasan digunakan untuk hasil penelitian kualitatif, sedangkan
Hasil dan Pembahasan digunakan untuk hasil penelitian kuantitatif.
h. Simpulan
Dalam simpulan yang dibahas pembuktian hipotesis dari penelitian, ditulis ringkas
yang memuat informasi yang cukup sehingga pembaca mengetahui bahwa telah
membuktikan hipotesis yang telah dilakukan dan dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan metode. Dan biasanya terdapat saran yang berisi kemungkinan penelitian
lebih lanjut, dan potensi-potensi yang dimiliki metode yang dipakai dapat
dimasukkan.
i. Daftar Pustaka
Daftar pustaka pada karya ilmiah ditulis langsung setelah teks berakhir (tidak perlu
ganti halaman baru), sedangkan daftar pustaka pada makalah, buku, atau penelitian
ditulis dengan berganti halaman baru. Jenis penulisan daftar pustaka diberi judul
DAFTAR PUSTAKA, dicetak tebal dengan huruf tegak, kapital semua.
Unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: (1) nama
pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa
gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat
penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsure-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung
kepada jenis sumber pustakanya.
2. Dalam mencari literasi, sebelumnya kita harus tahu masalah yang ingin kita amati dan
dicari penyelesaian masalahnya. Setelah mencari masalahnya, barulah membuat state of
art, setelah membuat state or art, dilanjut dengan mindmap dan fishbone, selanjutnya bisa
kita cari literasi yang sesuai.
3. Pertama tama, kita mencari web jurnal yang dituju, selanjutnya lihat Focus and Scope,
hal ini dilihat untuk mengetahui apakah karya kita termasuk dalam kategori jurnal
tersebut. Setelah dicek dan sesuai, maka buat akun dengan bacaan register. Selanjutnya
isi data diri untuk pembuatan akun. Setelah membuat akun, kita melihat author guidelines
untuk sistematika penulisan jurnal akan disubmit di jurnal tersebut. Setelah karya kita
diperbaiki sesuai format dan sistematika jurnal yang ingin kita submit, selanjutnya kita
submit karya kita. Namun sebelum di submit, biasanya ada beberapa persyaratan yang
harus dilewait. Mungkin waktu tidak akan cukup jika saya menjelaskan satu persatu
terlebih lagi ada soal nomor 4 yang cukup memakan waktu lama mungkin akan saya
perlihatkan dengan gambar
Semua di klik lalu ada save and continue

Lalu upload karya kita


Lalu kita mengisi metadata untuk database jurnal

Setelah itu dikonfirmasi. Sampai sini kita akan menunggu atau dalam artian lain awaiting
PEMBELAJARAN FISIKA DI MASA PANDEMI

Perkembangan teknologi memberikan pengaruh besar di dunia, bahkan hingga ke setiap


aspek kehidupan manusia, salah satu diantaranya adalah bidang Pendidikan (Dewi,
Murtinugraha, & Arthur, 2018). Perkembangan teknologi yang begitu pesat ini sangat
memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar secara mandiri, bisa menggunakan bahan
belajar tertulis dan sebagainya melalui computer/gawai, smartphone dan internet, belajar seperti
ini sikenal dengan istilah e-learning (Elvarita, Iriani, & Handoyo, 2020; Tampubolon, Arthur, &
Daryati, 2017)

Dalam keadaan seperti saat ini, dunia sedang diuji dengan suatu permasalahan kesehatan
yaitu Pandemic Corona (Covid-19) ini yang sangat berpengaruh juga pada setiap aspek
kehidupan. Bukan hanya satu atau dua negara yang terkena pandemic ini, tapi ratusan negara
yang sudah terserang oleh pandemic ini. Bahkan data terbaru dari WHO (24/04/2020), sudah
2,73 juta orang yang terkena atau positif terinfeksi virus Covid-19, 191.231 yang meninggal
dunia dan 751.450 dinyatakan sembuh (Hamid, 2020).

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sekarang menjadi pilihan utama karena adanya pandemic
ini. Pembelajaran jarak jauh adalah suatu pendekatan pembelajaran yang pada pelaksanannya
tidak bertatap muka langsung di kelas. E-learning bisa digunakan dalam kondisi seperti ini,
karena berbasis internet yang berarti tidak perlu datang ke kelas (Yaumi, 2007), contoh beberapa
alat yang bisa dipakai mulai dari e-mail, blog, Wikipedia, e-portofolio, animasi, tautan video
hingga jejaring social, seperti Facebook, Twitter, Youtube, Google Classroom, Edmodo, dan
sebagainya (Noesgaard & Ørngreen, 2015; F. Rahmawati, 2016). Dan karena itu, E-learning
semakin menjadi pilihan karena dapat menghemat biaya, waktu dan lebih fleksibel (Kusuma
Ningtyas, Virnawati, Paramitta, & Wayan Simri, 2008).

Pembelajaran e-learning ada tiga kemungkinan dalam pengembangan pembelajaran


berbasis internet yaitu Web Course,Web Centric Course,dan Web Enhaceed Course (Prayito,
2010). Dalam situasi seperti ini pengembangan yang dipakai adalah Web Course, karena tidak
tiperlukannya tatap muka. Dan e-learning ini sendiri lebih mudah belajar di mana saja, lebih
mandiri dalam belajar, lebih aktif dalam belajar (Tigowati, Efendi, & Budiyanto, 2017). Karena
sekarang menghadapi perkembangan teknologi, tantangan globalisasi di masa depan, serta untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana dirumuskan dalam UU No. 30 tahun 2003
pasal 3 yaitu potensi pengembangan siswa untuk menjadi seorang yang kreatif, mandiri dan
berprestasi (Puspita Sari & Setiawan, 2018), mungkin e-learning bisa menjadi model untuk
mencapai itu. Ada beberapa klasifikasi tahap penggunaan teknologi telekomunikasi informasi
dalam pembelajaran ke dalam empat tahap. Pertama, emerging, ini tahap awal menyadari
pentingnya teknologi untuk pembelajaran. Kedua, applying, ini pengaplikasian dari teknologi
sebagai objek untuk dipelajari. Ketiga, integrating, pengintegrasian ke dalam kurikulum.
Keempat, transforming, ini tahap paling ideal karena teknologi informasi telah menjadi katalis
bagi evolusi Pendidikan (Yaniawati, 2013).
Dalam segi pembelajaran, materi yang digunakan pada saat face to face dengan materi
waktu PJJ itu sama. Tapi dalam masa pandemic seperti ini dan PJJ, masih ada beberapa siswa
yang kurang keterampilannya dalam menggunakan ICT, karena tidak semua mahasiswa itu dari
orang yang sudah terbiasa sejak dini. Ada juga yang dari desa yang belum mengenal jauh lebih
dalam soal internet. Menurut (Ni’mah, 2016) ada juga kendala dari E-learning ini, yaitu :

1. Listrik bisa padam ketika sedang menakses program pembelajaran


2. Jaringan internet yang buruk
3. Komitmen dari orangtua yang tidak menentu
4. Mahasiswa/siswa yang sulit belajar dengan cara ini
5. Kesalahpahaman antara dosen/guru dan maha/siswa
6. Ketidaktahuan IPTEK

Dosennya terhambat oleh waktu, karena banyak kerjaan lain yang harus dikerjakan, jadi harus
pintar membagi waktu (S. D. Rahmawati, 2009). Dosen juga harus dibekali SKT (satuan
kegiatan tutorial).

Situasi ini sangat tidak menguntungkan untuk semua pihak, dari sudut pandang dosen, ini
membuat pengajar harus lebih paham tentang internet dan teknologi. Dosen juga harus bisa
membaca situasi dan memaklumi keadaan mahasiswa, mungkin sukar untuk dilakukan karena
dosen pasti mengajar banyak mahasiswa, tetapi bisa dengan cara merangkul para mahasiswa
karena dalam situasi seperti ini sangat mudah salah paham. Dari mahasiswa juga harus sebanding
dengan apa yang telah diberikan oleh dosen, karena tidak mudah untuk mengajar jarak jauh
seperti ini. mahasiswa juga harus memberikan konfirmasi tentang keadaan keluarga, ekonomi,
serta keadaan internet, ini sangat penting karena agar dosen bisa memberikan keringanan atau
tugas pengganti.
REFERENSI

Dewi, N., Murtinugraha, R. E., & Arthur, R. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif pada Mata Kuliah Teori dan Praktik Plambing di Program Studi S1 PVKB
UNJ. Jurnal PenSil, 7(2), 25–34. https://doi.org/10.21009/pensil.7.2.6

Elvarita, A., Iriani, T., & Handoyo, S. S. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Mekanika Tanah
Berbasis E-Modul Pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Negeri
Jakarta. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, 9(1), 1–7.
https://doi.org/10.21009/jpensil.v9i1.11987

Hamid, A. R. A. H. (2020). Social responsibility of medical journal: a concern for COVID-19


pandemic. Medical Journal of Indonesia, 29(1), 1–3.
https://doi.org/10.13181/mji.ed.204629

Kusuma Ningtyas, D., Virnawati, F., Paramitta, T., & Wayan Simri, I. (2008). Analisis Perilaku
Pengguna Sistem E-Learning Universitas Gunadarma. Seminar Ilmiah Nasional
Komputer Dan Sistem Intelijen Auditorium Universitas Gunadarma, (Kommit), 20–21.

Ni’mah, F. I. (2016). Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) Pada


Homeschooling “Sekolah Dolan". Manajemen Pendidikan, 25(1), 112–119.

Noesgaard, S. S., & Ørngreen, R. (2015). The effectiveness of e-learning: An explorative and
integrative review of the definitions, methodologies and factors that promote e-Learning
effectiveness. Electronic Journal of E-Learning, 13(4), 278–290.

Prayito. (2010). Matematika Humanistik Berbasis Konstruktivisme Berbantuan E- Learning


Materi. Pendidikan E-Learning, (2), 1–9.

Puspita Sari, A., & Setiawan, A. (2018). The Development of Internet-Based Economic Learning
Media using Moodle Approach. International Journal of Active Learning, 3(2), 100–109.
Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijal

Rahmawati, F. (2016). E-Learning Implementation: Its Opportunities and Drawbacks Perceived


by EFL Students. Journal of Foreign Languange Teaching and Learning, 1(1).
https://doi.org/10.18196/ftl.111

Rahmawati, S. D. (2009). Kendala Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Internet Pada
Mahasiswa Pjj S1 Pgsd Universitas Negeri Semarang.

Tampubolon, M. A. W., Arthur, R., & Daryati, D. (2017). Pengembangan E-Module Konstruksi
Bangunan pada Kompetensi Dasar Menerapkan Spesifikasi dan Karteristik Kayu. Jurnal
PenSil, 6(2), 8. https://doi.org/10.21009/jpensil.v6i2.7241
Tigowati, T., Efendi, A., & Budiyanto, C. W. (2017). The Influence of E-learning Use to Student
Cognitive Performance and Motivation in Digital Simulation Course. IJIE (Indonesian
Journal of Informatics Education), 1(1), 127. https://doi.org/10.20961/ijie.v1i2.12812

Yaniawati, R. P. (2013). Pengaruh E-Learning Untuk Meningkatkan Daya Matematik


Mahasiswa. Jurnal Cakrawala Pendidikan, (3), 381–393.
https://doi.org/10.21831/cp.v0i3.1137

Yaumi, M. (2007). the Implementation of Distance Learning in. Learning, (1996), 196–215.

Miyono, N. (2013). Analisis E-Learning Menggunakan Technology Acceptance Modelling.


Jurnal Transformatika, 11(1), 39. https://doi.org/10.26623/transformatika.v11i1.94

Taufik, A. (2019). Perspektif Tentang Perkembangan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Di


Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jurnal Pendidikan&Konseptual, 3(2),
88–98. https://doi.org/DOI:http://doi.org/10.28926/riset_konseptual.v2i4.111

Darmayanti, T., Setiani, M. Y., & Oetojo, B. (2007). E-Learning pada pendidikan jarak jauh:
konsep yang mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia. Jurnal
Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 8, 99–113.

Indriati, D. (2012). Meningkatkan hasil belajar ipa konsep cahaya melalui pembelajaran Science-
edutainment berbantuan media animasi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2), 192–197.
https://doi.org/10.15294/jpii.v1i2.2138

Korpi, S. (2019). Portfolio Project as Summative Language Assessment: Engaging Learners


Online. International Journal of E-Learning & Distance Education, 34(2), 1–18.
Retrieved from https://search.proquest.com/docview/2350114031?accountid=14701
https://ocul-uo.primo.exlibrisgroup.com/openurl/01OCUL_UO/01OCUL_UO:UO_DEF
AULT??url_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&genre=article
&sid=ProQ:ProQ%3Acbcacomplete&atitle=P

Arkorful, V., & Abaidoo, N. (2015). The role of e-learning, advantages and disadvantages of its
adoption in higher education. International Journal of Instructional Technology and
Distance Learning, 12(1), 29–42.

Oludare Jethro, O., Moradeke Grace, A., & Kolawole Thomas, A. (2012). E-Learning and Its
Effects on Teaching and Learning in a Global Age. International Journal of Academic
Research in Business and Social Sciences, 2(1), 2222–6990.

Samir Abou El-Seoud, M., Taj-Eddin, I. A. T. F., Seddiek, N., El-Khouly, M. M., & Nosseir, A.
(2014). E-learning and students’ motivation: A research study on the effect of e-learning
on higher education. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 9(4),
20–26. https://doi.org/10.3991/ijet.v9i4.3465
Zainuddin, Z., & Keumala, C. M. (2018). Blended Learning Method Within Indonesian Higher
Education Institutions. Jurnal Pendidikan Humaniora, 6(2), 69–77. Retrieved from
http://journal.um.ac.id/index.php/jphpISSN:2338-8110/eISSN:2442-3890

Cheok, M. L., & Wong, S. L. (2015). Predictors of E-learning satisfaction in teaching and
learning for school teachers: A literature review. International Journal of Instruction,
8(1), 75–90. https://doi.org/10.12973/iji.2015.816a

Herayanti, L., Habibi, H., & Fuaddunazmi, M. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Moodle pada Matakuliah Fisika Dasar. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 36(2),
210–219. https://doi.org/10.21831/cp.v36i2.13077

Saputri, D. Y., Rukayah, R. R., & Indriayu, M. I. (2018). Integrating Game-based Interactive
Media as Instructional Media: Students’ Response. Journal of Education and Learning
(EduLearn), 12(4), 638. https://doi.org/10.11591/edulearn.v12i4.8290

Anda mungkin juga menyukai