Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

PEMBAHASAN

Pasien Ny. US usia 41 tahun, dating ke poli kulit dan kelamin RSUD

Jombang pada tanggal 21 Mei 2017 dengan keluhan terasa gatal di seluruh tubuh

sejak ±3 bulan. Awalnya gatal hanya dirasakan di kaki kiri namun sekarang gatal

juga dirasakan di kaki kanan dan tangan kiri dan kanan. Selain itu dalam

perjalanan penyakit pasien mengatakan awalnya timbul bercak kemerahan kecil

dengan ukuran +1 cm dan merintis-merintis, kemudian diatas nya muncul putih-

putih kering, tebal dan kasar, bila digaruk putih-putihnya lepas. Saat ini pasien

merasa sangat terganggu karena gatal dan bercak putih pada kaki dan tangan yang

terlihat makin menebal dan meluas.

Dalam sebuah penelitian di Jerman, psoriasis memiliki dua puncak onset

yaitu puncak onset pertama padamasa remaja dan dewasa muda (16 hingga 22

tahun) dan puncak onset kedua pada usia lanjut (57 hingga 60 tahun). Laki-laki

dan perempuan memiliki prevalensi yang sama untuk terjadinya psoriasis

vulgaris. Pasien merupakan wanita dengan usia 41 tahun yang dimana secara

epidemiologi bukan termasuk pada puncak onset terjadinya psoriasis.3

Psoriasis vulgaris merupakan penyakit kulit yang bersifat kronis dan

residif yang ditandai macula yang eritematus, bentuknya dapat bulat atau lonjong

yang tertutup skuama tebal, transparan atau putih keabu-abuan. Pasien

mengeluhkan gatal dan kemerahan selama 3 bulan, hal ini sesuai dengan definisi

psoriasis yang merupakan penyakit kronik residif.4

24
25

Dalam perjalanan penyakit, pasien jugamengeluhkan di kedua kaki dan terdapat

kemerahan denganukuran +1 cm dan merintis-merintis, yang kemudian diatas

kemerahan tersebut tedapat putih-putih kering, tebal dan kasar yang semakin

menebal. Ketika digaruk putih-putihnya dapat lepas. Dan pada pemeriksaan

lokalis (status dermatologis) tampak plak eritematous bebatas tegas dengan

skuama putih tebal dan kasar pada regio elbow d/s, regio patella d/s, regio dorsum

pedis d/s, regio femur dan cruris d/s.

.Menurutteori, predileksi lesi psoriasis yaitu pada scalp, ekstensor lengan,

kaki, lutut, siku, telapak tangan dan telapak kaki, kuku, genital, punggung (daerah

lumbosacral) dan bokong. Keluhan yang dirasakan adalah gatal dan kadang rasa

panas yang membuat pasien merasa tidak nyaman.1,2,3

Lesikulit yang pertama kali timbul biasanya pada tempat yang mudah

terkena trauma antara lain: siku, sacrum, kepaladan genitalia, berupa macula

eritematous dengan batas jelas, tertutup skuama tebal dan transparan yang lepas

pada bagian tepi dan lekat pada bagian tengah. Skuama ini selalu menunjukkan

gambaran menebal yang konstan dan perlekatannya kendor. Bentuk yang paling

sering dijumpai adalah bentuk macula yaitu bercak yang dapat bulat atau lonjong

diameter satu sampai beberapa sentimeter. Bentuk ini akan statis dalam jangka

waktu lama yang apabila terjadi eksaserbasi dapat memberikan perubahan bentuk

klinik yang bermacam-macam antara lain: bentukanular, gyrata, gutatadan

punktata.4

Dalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama. Orang tua

pasien dulu juga tidak pernah mengalami keluhan seperti pasien. Pasien psoriasis

memiliki kecenderungan genetik. Bila orang tuanya tidak menderita psoriasis


26

risiko mendapatkan psoriasis 12%, sedangkan jika salah satu orang tuanya

menderita psoriasis maka resikonya mencapai 34-39%. Psoriasis dikaitkan dengan

alel Human Leukocyte Antigen (HLA), khususnya HLA-Cw6. Dalam beberapa

keluarga, psoriasis diwariskan secara autosomal dominan.10

Christophers dan Hanseler membagi psoriasis menjadi 2 tipe berdasarkan

onset penyakit. Tipe 1 dengan onset dibawah 40 tahun yang sangat berkaitan

dengan HLA, dan tipe 2 dengan onset diatas 40 tahun dimana HLA tidak terlalu

berkaitan dengan psoriasis yang terjadi. 2 Dengan demikian, pada pasien

kemungkinan tidak terdapat pengaruh genetic, karena selain faktor genetik,

psoriasis dapat dibebabkan faktor lingkungan dan faktor imunologis.10

Faktor lingkungan yang dapat memicu psoriasis antaralain; stress, dingin,

trauma, infeksi (misalnya, steptokokus, stafilokokus, Human Immunodeficiency

Virus) alkhohol, dan obat-obatan (misalnya lithium, beta bloker, antimalarial,

ACE inhibitor), serta obesitas.10 Penelitian juga menyebutkan psoriasis merupakan

penyakit autoimun dibuktikan dengan tingginya kadar TNF-α dermal dan sirkulasi

pada pasien psoriasis.10

Pada pasien dapat dilakukan pemeriksaan fenomena bercak lilin,

pemeriksaan Autpitz dan pemeriksaan histopatologi. Fenomena bercak lilin ialah

skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin yang

digores, disebabkan oleh berubahnya indeks bias. Cara menggores dapat dengan

pinggir gelas alas.Pada fenomena Auspitz tampak serum atau darah berbintik-

bintik yang disebabkanoleh papilomatous. Cara mengerjakannya: skuama yang

berlapis-lapis dikerok, misalnya dengan pinggir gelas alas. Setelah skuamanya

habis, maka pengerokan harus dilakukan perlahan-lahan, jika terlalu dalam tidak
27

akan tampak perdarahan yang berbintik-bintik, melainkan perdarahan yang

merata. Pemeriksaan histopatologi, yaitu dengan cara mengambil potongan

jaringan yang akan diperiksa. Jaringan yang sudah dipotong difiksasi dengan

larutan fiksasi seperti formalin 10% supaya sel menjadi keras dan sel-selnya mati.

Pewarnaan dilakukan dengan Hematosilin Eosin (HE) atau dengan orselin dan

giemsa. Psoriasis memberikan gambaran histopatologi, yaitu perpanjangan

(akantosis) rete ridges dengan bentuk clubike, perpanjangan papila dermis, lapisan

sel granuler menghilang, parakeratosis, mikroabsesmunro (kumpulan netrofil

leukosit polimorfonuklear yang menyerupai pustul spongiform kecil) dalam

stratum korneum, penebalan suprapapiler epidermis (menyebabkan tanda

Auspitz), dilatasi kapiler papila dermis dan pembuluh darah berkelok-kelok,

infiltrate inflamasi limfohistiositik ringan sampai sedang dalam papila dermis

atas.1,2,5,6

Pada pasien diberikan terapi topical Elox cream dioleskan pada lesi 2 kali

sehari pagi dan malam. Elox cream memiliki kandungan mometason furoate yang

merupakan anti inflamasi kulit yang berespon baik terhadap steroid. Bekerja

mengurangi peradangan dengan menekan migrasi sel leukosit polimorf

onukleardan memperbaiki permeabilitas kapiler.10

Loratadine tab 10 mg diberikan 2 x sehari untuk mengatasi keluhan

pruritus, merupakan anti histamine trisiklik yang bekerja cukup lama(Long

acting), mempunyai selektivitas tinggi pada reseptor histamin - H1 perifer dan

tidak menimbulkan efek sedasi atau antikolinergik.10

Anda mungkin juga menyukai