Anda di halaman 1dari 130

PENGARUH SARANA PRASARANA BELAJAR DAN

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR


MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
SISWA KELAS XI SMA ISLAM SUDIRMAN KECAMATAN
TEMBARAK KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN
PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun Oleh :

RISALATUL MAZAYAH
NIM.111-12-100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
TAHUN 2019

i
ii
iii
iv
MOTTO

“Berdiam diri tanpa melakukan tindakan hari ini,

maka akan semakin menambah pekerjaan berikutnya.

Selesaikanlah satu persatu agar ringan”

(Arief Fatkhurrohman, Alumni IAIN Salatiga Tahun 2018)

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayah dan ibu Mat Syamhudi dan Narsionah yang telah memberikan cinta
kasihnya sepanjang masa.

2. Suamiku tersayang Muizun Abdillah dan Putraku Arvino Faeyza Abdillah


yang selalu menyayangi ku dan memberikan dorongan untuk selalu
bangkit.

3. Spesial Bapak Dr. Winarno, S.Si. M.Pd selaku dosen pembimbingku yang
dengan sabar membimbing dan mengarahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.

4. Teman-teman Jurusan Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam


angkatan 2012 yang selalu memberi motivasi.

5. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan motivasi dan banyak


membantu dalam penyusunan skripsi ini.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, taufik

dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan atas junjungan Nabi

Muhammad Saw, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Sarana

Prasarana Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kecamatan

Tembarak Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020” Dapat

diselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, ditujukan sebagai syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di IAIN Salatiga.Dengan kerendahan hati dan kesadaran

penuh, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa

adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun

tidak langsung.Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu. Untuk itu penulis sampaikan terimakasih sedalam-

dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK)

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Ag selaku Ketua Program PAI

4. Bapak Dr. Winarno, S.Si. M.Pdselaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, dengan penuh kesabaran dan

vii
viii
ABSTRAK

Mazayah, Risalatul 2019.Pengaruh Sarana Prasarana Belajar dan Motivasi Belajar


Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kecamatan Tembarak
Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020.Dr. Winarno, S.Si.
M.Pd.

Kata kunci: Sarana Prasarana Belajar, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Tujuan penelitian ini adalah1). Untuk mengetahui siswa Kelas XI tentang


Sarana Prasarana Belajar di SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab.
Temanggung, 2) Untuk mengetahui tingkat Motivasi Belajar siswa Kelas XI di
SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung, 3) Untuk mengetahui
tingkat Prestasi Belajar siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak
Kab. Temanggung. 4) Untuk mengetahui pengaruh antara Sarana Prasarana
Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa Kelas XI SMA Islam
Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa
angka yang kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi
ilmiah dibalik angka-angka tersebut dan metode pengumpulan data menggunakan
Angket, Wawancara dan Dokumentasi sedangkan analisis datanya menggunakan
rumus Product Moment dengan taraf signifikan (α) = 0,05 05 jika T hitung > T
table, maka kuesioner sebagai alat ukur dikatan valid atau ada korelasi yang nyata
antara kedua variabel.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat Sarana Prasarana siswa-siswi SMA
Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung tahun ajaran 2019/2020
tersebut terletak pada kualifikasi sangat tinggi dengan mean 82, berada pada
interval 82-100, tingkat Motivasi Belajar siswa-siswi SMA Islam Sudirman Kec.
Tembarak Kab. Temanggung tahun ajaran 2019/2020 tersebut terletak pada
kualifikasi tinggi dengan mean 83, berada pada interval 82-100 dan Terdapat
pengaruh antara Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar secara bersama-sama
Terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak
Kab. Temanggung sebesar 0,874 > 0,386. Setelah dihitung, besar F hitung adalah
16,500. Jadi F hitung > F tabel (16,500 > 3,28) terdapat hubungan yang signifikan
antara Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa
kelas XI di SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung tahun ajaran
2019/2020.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
LEMBAR BERLOGO......................................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................................v
MOTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................................vi
KATA PENGANTAR....................................................................................................viii
ABSTRAKSI.......................................................................................................................x
DAFTAR ISI.......................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah.................................................................................1
B. RumusanMasalah...........................................................................................6
C. TujuanPenelitian.............................................................................................6
D. ManfaatPenelitian..........................................................................................7
E. Definisi Operasional......................................................................................8
F. Sistematika Penulisan....................................................................................9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Sarana Prasarana Belajar........................................................11


B. Motivasi Belajar............................................................................................19
C. Prestasi Belajar..............................................................................................25
D. Pendidikan Agama Islam Jenjang SMA................................................46
E. Kajian pustaka (Kajian penelitian terdahulu).......................................55
F. Hipotesis penelitian.......................................................................................59

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..............................................................................................61
B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................61
C. Populasi dan Sampel....................................................................................62
D. Variabel Penelitian........................................................................................63
E. Jenis dan Sumber Data.................................................................................63
F. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................64
G. Uji kelayakan Instrumen.............................................................................66
H. Definisi Operasioanal..................................................................................73

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA.....................................................75


BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................98
B. Saran..................................................................................................................99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang

sangat penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses

pembelajaran, dalam kaitannya dengan pendidikan yang membutuhkan sarana

danprasarana dan juga pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun

kreatifitasdalam penggunaannya oleh guru maupun oleh siswa dalam kegiatan

belajarmengajar. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar

pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan

efisien (Arikunto. etall, 2008:273).

Dalam perkembangan dunia pendidikan saat ini setiap lembaga

pendidikan baik formal maupun nonformal berusaha untuk memberikan dan

melengkapi fasilitas yang ada di lembagannya untuk memenuhi kebutuhan

semua warga sekolah baik itu guru, staf-staf, peserta didik dan orang tua

murid. Dalam upaya melengkapi fasilitas yang ada sebuah lembaga pendidikan

dikatakan maju apabila ketersediaan sarana dan prasarananya memadai

berkaitan dengan proses belajar peserta didik. Proses belajar mengajar dapat

meningkat dengan didukung adanya sarana dan prasarana yang memadai.

Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar

mengajar. Hal ini merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah

1
lembaga pendidikan karena mempengaruhi kelangsungan proses belajar

mengajar di sekolah. Adanya sarana dan prasarana banyak membantu

kelangsungan belajar mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana sangat

diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar, agar siswa lebih

berminat dan mudah menerima penjelasan dari guru. Apabila sarana dan

prasarana yang disediakan kurang, maka dapat mempengaruhi minat siswa

untuk mengikuti proses belajar mengajar. Jika siswa memiliki minat dalam

mengikuti proses belajar mengajar maka dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok di

lembaga pendidikan, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pembelajaran tergantung pada proses belajar yang dialami siswa sebagai

peserta didik. Dalam proses belajar mengajar Peserta didik juga harus

mencapai kecakapan yang dinyatakan dengan prestasi belajar berdasarkan hasil

tes. Prestasi yang dicapai individu merupakan gabungan dari faktor yang

mempengaruhi proses belajar baik faktor dari dalam diri peserta didik (faktor

internal) dan faktor dari luar diripeserta didik (faktor eksternal). Pada

umumnya prestasi belajar adalah keinginan yang dicapai oleh individu, dalam

hal ini peserta didik atas proses belajar yang telah dilakukannya. Prestasi

belajar juga merupakan implementasi dari suatu keberhasilan siswa setelah

melakukan proses belajar. Di dalam proses pendidikan terutama pada system

pembelajaran siswa diharapkan meningkatkan prestasi belajar yang baik dan

bermutu, agar siswa menjadi lulusan yang berintelektual, kreatif serta menjadi

2
calon-calon tenaga pendidik yang profesional maupun pribadi yang

bertanggungjawab (Syaifudi, 2009:2).

Salah satu yang mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa

adalah kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah tersebut. Sarana

merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dan

menunjang proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar. Seperti:

gedung, kelas, meja, kursi serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun

prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya

proses pendidikan atau pengajaran. Seperti: halaman, taman, kebun, jalan

menuju sekolah. Tetapi apabila digunakan secara langsung seperti taman

sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah untuk lapangan olahraga

maka itu termasuk prasarana pendidikan.

Sarana dan prasarana belajar memiliki fungsi yang sangat besar dalam

kaitannya dengan proses pendidikan. Keberadaannya mutlak dibutuhkan dalam

proses pendidikan, sehingga sarana dan prasarana belajar termasuk dalam

komponen-komponen yang harus ada dan dipenuhi dalam melaksanakan

proses pendidikan. Tanpa sarana dan prasarana tersebut, proses pendidikan

akan mengalami kesulitan yang sangat serius, bahkan bisa menggagalkan suatu

proses pendidikan. Selain sarana dan prasarana belajar yang ada di sekolah

adalah motivasi belajar yang disuguhkan untuk siswa. Fungsi motivasi tersebut

sangat membantu anak dalam bersikap optimisme dan tidak bisa dipungkiri

bahwa keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) sedikit banyak

dipengaruhi kondisi dan pemanfaatan sarana prasarana pendidikan yang

tersedia dan motivasi belajar yang kuat dari pendidik. Jika sekolah memiliki

3
sarana prasarana pendidikan yang memadai, maka guru dapat memanfaatkan

sarana dan prasarana tersebut dengan baik, sehingga proses pembelajaraan

dapat berjalan secara optimal dan siswa dapat belajar secara maksimal. Sarana

dan prasarana sekolah merupakan faktor penunjang yang tidak bisa diabaikan

jika menginginkan layanan pendidikan yang berkualitas. Menurut Sardiman

(2001:23), Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

SMA Islam Sudirman adalah Sekolah Menengah Atas yang terletak di

pedesaan, tepatnya berada di lereng Gunung Sumbing Kecamatan Tembarak

Kabupaten Temanggung. Sekolah ini termasuk dalam sekolah swasta yang

bersumber dana dari yayasan. Dilihat dari status sekolah, dana operasional

sekolah sangat berperan dalam tersedianya sarana-prasarana belajar. Semakin

lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan

memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan.

Guru juga senantiasa memberikan dorongan kepada setiap siswa agar siswa

mampu meningkatkan kemampuan belajarnya.Dorongan untuk melakukan

sesuatu disebut motivasi.

Situasi sarana prasarana dan motivasi belajar semacam ini memiliki

pengaruh kuat terhadap dinamika kehidupan siswa.Apalagi mereka tengah

berada pada masa pencarian jati diri.Sehingga pengaruh kompleksitas

kehidupan dewasa ini dapat kita temukan pada fenomena kehidupan siswa

masa kini seperti perkelahian antar-siswa, budaya instan, penyalahgunaan obat

4
terlarang dan alkohol, dan berbagai perilaku yang mengarah pada tindak

kriminal dan anarkis. Hal–hal seperti itu akan mempengaruhi siswa dalam

proses belajar yang nantinya berefek pada nilai pelajaran yang turun. Mereka

akan cenderung kurang mandiri dalam belajar, yang berakibat pada mentalitas

siswa. Kebiasaan cara belajar yang kurang baik, yakni konsentrasi belajar

menurun, kurang persiapan menjelang ujian, membolos, menyontek, dan

mencari bocoran soal ujian. Siswa yang kurang mampu memotivasi dirinya

sendiri akan banyak memerlukan pertolongan dari guru untuk merangsang

minat mereka dalam belajar.

Ketersediaan sarana-prasaran dan motivasi belajar merupakan faktor

yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, misalnya pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI).Mata pelajaran PAI adalah mata pelajaran

yang paling erat dalam kehidupan sehari-hari dan paling sering

diamalkan.Agama digunakan untuk pedoman hidup, baik aspek individu

maupun kolektif kemasyarakatan.

Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, mengilhami penulis

mengambil judul penelitian:

“Pengaruh Sarana Prasarana Belajar dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam pada

Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kecamatan Tembarak Kabupaten

Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dalam penelitian ini

mengambil pokok-pokok masalah sebagai berikut:

5
1. Bagaimanakah tingkat siswa Kelas XI tentang Sarana Prasarana Belajar di

SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran

2019/2020?

2. Bagaimanakah tingkat Motivasi Belajar siswa Kelas XI di SMA Islam

Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020?

3. Bagaimanakah tingkat Prestasi Belajar siswa Kelas XI di SMA Islam

Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020?

4. Apakah ada pengaruh antara Sarana Prasarana Belajar dan Motivasi Belajar

terhadap Prestasi Belajar siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kec.

Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020?

C. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui siswa Kelas XI tentang Sarana Prasarana Belajar di SMA

Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran

2019/2020.

2. Untuk mengetahui tingkat Motivasi Belajar siswa Kelas XI di SMA Islam

Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020.

3. Untuk mengetahui tingkat Prestasi Belajar siswa Kelas XI di SMA Islam

Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020.

4. Untuk mengetahui pengaruh antara Sarana Prasarana Belajar dan Motivasi

Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kec.

Tembarak Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diupayakan mempunyai manfaat sebagai berikut:

6
1. Secara teoritis

Penelitian ini mendukung teori yang sudah ada dan dapat

membantu mengetahui Pengaruh Sarana Prasarana Belajar dan Motivasi

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kecamatan Tembarak

Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Secara praktis

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

a. Bagi penulis

Penelitian ini sebagai bekal dalam menerapkan ilmu yang telah

diperoleh di bangku kuliah dalam dunia pendidikan dilembaga sekolah

yang sesungguhnya.

b. Bagi Sekolah atau Lembaga

Penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi

lembaga atau sekolah dalam pengelolaan sarana prasarana belajar beserta

peningkatan kegiatan belajar mengajar yang berkaitan langsung dengan

aspek-aspek kebutuhan siswa.

c. Bagi almamater

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi

dan referensi bacaan bagi semua pihak yang membutuhkannya.

E. Definisi Operasional

Guna menghindari penafsiran yang berbeda-beda di antara pembaca,

maka diperlukan adanya batasan pengertian dari variabel-variabel yang

7
digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sarana belajar

Sarana pendidikan adalah semua perlengkapan yang diperlukan

dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak

bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar,

teratur, efektif dan efisien. Meliputi perabot, peralatan pendidikan,

mediapendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan

komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.

2. Prasaranabelajar

Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung

menunjang jalannya proses pendidikan, seperti yang terdiri dari lahan,

bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa.

3. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

4. Prestasi belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah

mengikuti kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan

dengan nilai.Dalam penelitian ini, prestasi belajar mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) dilihat pada nilai ujian akhir semester I

8
siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Tembarak Tahun Pelajaran

2019/2020.

F. Sitematika Penulisan

Sistematikapenulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang terkandung

dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi ini. Skripsi ini

disajikan dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah penelitian, kemudian

dilanjutkan rumusan masalah sebagai inti penelitian. Tujuan dan kegunaan

penelitian digunakan untuk menjawab rumusan masalah, definisi operasional

,selanjutnya sistematika pembahasan yang bertujuan untuk menggambarkan

alur pemikiran peneliti.

Bab II Landasan Teori berisi : Tinjauan Sarana prasarana belajar,

Motivasi belajar, Prestasi belajar, Ruang lingkup pelajaran PAI, Kajian pustaka

(Kajian penelitian terdahulu) dan Hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian berisi Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu

Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Uji

Coba Instrumen Penelitian, Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisis

Data.

Bab IV Analisis data dan pembahasan. Bab ini berisi tentang hasil

analisis dari pengolahan data, baik analisis data secara deskriptif mapun

analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Analisis tersebut

diinterpretasikan terhadap hasil pengolahan data dengan menggunakan teori.

9
Bab V Penutup dari penelitian yang telah dilakukan. Bab ini

memaparkan kesimpulan, dan saran dari hasil analisis data yang berkaitan

dengan penelitian.

10
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Sarana Prasarana Belajar

1. Pengertian Sarana dan Prasarana

Mulyasa (2004:17) menyatakan, Sarana pendidikan adalah peralatan

dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang

proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung,ruang

kelas,meja kursi,serta alat-alat dan media pembelajaran, adapun yang

dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas belajar yang secara

tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran

seperti halaman,kebun,taman sekolah, jalan menuju sekolah tetapi jika

dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar seperti taman

sekolah yang digunakan sekolah untuk pengajaran Pendidikan Lingkungan

Hidup, halaman sekolah sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut

merupakan tersebut merupakan prasarana pendidikan.

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sarana dan

prasarana belajaradalah fasilitas yang baik secara langsung maupun tidak

langsung menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar

baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan belajar

dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

2. Fungsi Sarana dan Prasarana Belajar

Menurut Sanjaya (2010:18), Sarana belajar adalah segala sesuatu

yang mendukung terhadap kelancaran proses pembelajaran “. Dapat

11
disimpulkan bahwa sarana dan prasarana belajar sekolah sangat penting

dalam proses pembelajaran untuk mendukungjalannya proses pembelajaran.

Dengan berbagai macam sarana dan prasarana belajar sekolah yang tersedia

dan pemanfaatan yang dapat menunjang kegiatan belajar tentunya akan

membantu siswa dalam belajar baik di rumah maupun sekolah.

3. Manfaat Sarana dan Prasarana Belajar

Menurut Subroto (2014:44) menyatakan, “Sarana dan prasarana

adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar

pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda “.

Berdasarkan pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa dalam kegiatan

belajar guru pastinya memerlukan sarana yang dapat mendukung kinerjanya

sehingga pembelajaran dapat berjalan menarik. Dengan dukungan sarana

pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya menyampaikan secara lisan

tetapi juga dengan cara tulis dan penggunaan alat belajar sesuai dengan

sarana dan prasarana belajar yang disediakan sekolah.

4. Macam-macam Sarana dan Prasarana Belajar

Menurut Mulyani (2009:122) menyatakan, Perpustakaan sekolah

merupakan suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga

pendidikan sekolah yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka

yang diatur secara sistematik dengan cara tertentu dan digunakan siswa dan

guru sebagai suatu sumber informasi dalam rangka menunjang program

belajar dan mengajar.

Berdasarkan paparan serta pendapat yang dikemukakan para ahli,

dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai macam-macam sarana dan

12
prasarana belajar yang secara umum dapat mempengaruhi kegiatan belajar

serta dapat membantu proses kelancaran belajar, diantaranya adalah: a.

Gedung Sekolah

Gedung sekolah menjadi sentral perhatian dan pertimbangan

bagi setiap pelajar yang ingin memasuki suatu lembaga sekolah

tertentu.Karena mereka beranggapan kalau suatu sekolah mempunyai

bangunan fisik yang memadai tentunya para siswa dapat belajar dengan

nyaman dan menganggap sekolah tersebut termasuk sekolah yang

ideal.Terkadang perhatian mereka berlebihan dan terjadi salah pandang.

Sekolah dianggap sebagai sarana untuk mencari sensasi dan persaingan,

sehingga tujuan utama untuk mencari sekolah yang benar-benar memadai

dalam proses belajar mengajar terlupakan dan hanya tertarik pada

bangunan fisik yang indah, tanpa memperhatikan apakah sekolah

tersebut sudah sesuai dengan syarat pendidikan. Ini tidak berarti bahwa

gedung sekolah yang indah dan memenuhi syarat untuk belajar tidak

penting, karena keadaan gedung sekolah yang ada berpengaruh terhadap

suatu kegiatan belajar mengajar. Mulyasa (2004:76).

b. Ruang Belajar (Kelas)

Menurut Mulyasa (2004:80) “Kelas adalah suatu ruangan

sebagai tempat terjadinya proses interaksi belajar mengajar”. Kelas yang

baik dan serasi adalah kelas yang dapat menciptakan kondisi yang

kondusif, karena ruangan belajar merupakan salah satu penunjang belajar

yang nantinya berpengaruh terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar.

Letak kelas sudah diperhatikan dan diperhitungkan terhadap

13
kemungkinan-kemungkinan yang dapat menghambat proses belajar

mengajar jika lingkungan belajar yang disediakan dalam ruangan cukup

nyaman, maka akan mendorong peserta didik untuk lebih giat dan

memperoleh hasil yang baik, namun sebaliknya, jika ruang belajar

menyediakan lingkungan belajar yang kurang nyaman maka kegiatan

belajar akan kurang terangsang dan hasilnya kurang memuaskan.

Tempat belajar yang baik bisa dikatakan suatu tempat yang

tenang,dan dalam ruangan jangan sampai ada hal yang yang dapat

menggangu perhatian karena sebagian besar waktu siswa dan guru

selama berada di sekolah dipergunakan di ruang belajar, dengan ruang

belajar yang memenuhi persyaratan peserta didik akan betah didalam

kelas karena suasana kelas yang kondusif.

Secara ideal diharapkan ruang belajar itu memenuhi persyaratan

yang mampu menunjang kegiatan belajar dengan mempertimbangkan

hal-hal sebagai berikut:

1) Ukuran Kelas

Mengenai bentuk dan ukuran kelas hendaknya disesuaikan

dengan rancangan pengembangan indtruksional yang sangat efektif

untuk belajar dan mengajar sehingga daya serap peserta didik terhadap

suara guru dapat didengar dengan baik.Luas kelas hendaknya

memungkinkan murid yang duduk paling belakang sekalipun untuk

membaca tulisan di papan tulis dan mendengarkan suara guru dengan

baik dan jelas.

2) Penerangan

14
Suatu tempat belajar yang baik bila memiliki penerangan

yang cukup, sehingga seseorang akan dapat membaca dengan

kapasitas yang lebih besar dan kelelahan mata yang lebih kecil apabila

memanfaatkan penerangan alamiah.

3) Sirkulasi udara

Dengan adanya ventilasi maka udara yang kita hirup akan

bersih dan ruangan yang kita pakai untuk belajar tidak pengap.

4) Meja tulis dan kursi

Sekolah harus menyediakan tempat untuk siswa belajar

dilengkapi meja dan kursi, tentunya harus nyaman bagi siswa dan

posisis diamana siswa akan bisa belajar dengan konsentrasi.

Menurut Mulyasa (2004:98) “Untuk menciptakan suasana

kelas yang kondusif diperlukan pengaturan kelas yang memadai

dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, waktu, pengaturan ruang

belajar dan pengelompokan peserta didik”.

5) Perpustakaan

Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja yang

merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah yang

menyimpan koleksi bahan pustaka. Perpustakaan diatur dan dikelola

dengan suatu cara tertentu dan digunakan oleh siswa dan guru sebagai

sumber penelitian, membantu perencanaan pendidikan, mendorong

hasrat belajar, memudahkan cara mengajar dan memenuhi kehausan

peserta didik atas suatu informasi tertentu.

15
Perpustakaan adalah sebuah bangunan gedung yang isinya

berupa buku-buku dan bahan lainnya serta berbagai sumber

pengetahuan yang disediakan untuk para pengguna.

5. Sarana dan Prasarana Belajar yang Harus Dimiliki Sekolah

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan, BAB VII standar sarana dan prasarana, pasal 42 menegaskan :

(1) setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,

peralatan pendidikan, media pendidikan,buku dan sumber belajar

lainnya,bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) setiap

satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang

kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata

usaha,ruang perpustakaan, ruang labotarium,ruang bengkel kerja,ruang unit

produksi,ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga,tempat

beribadah,tempat bermain,tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

Setiap manusia yang sedang melakukan kegiatan belajar tentu tidak

mungkin dapat lepas dari sarana dan prasarana atau alat penunjang

kelancaran kegiatan belajar. Menyadari akan hal ini, maka disetiap sekolah

sudah pasti harus memiliki sarana dan prasarana belajar yang memadai agar

kelancaran dalam belajar mengajar dapat tercapai, hal itu pun juga berlaku

untuk SMA Islam Sudirman Tembarak Temanggung dimana sekolah

menyediakan sarana dan prasarana belajar untuk siswa seminimalnya

16
mempunyai perpustakaan, media untuk mempermudah proses pembelajaran,

ruang kelas yang nyaman, dan wifi untuk mempermudah siswa dalam

proses pembelajaran di sekolah.

6. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana pada Pembelajaran

Menurut Nana Syaodih (2009:49) “Fasilitas belajar merupakan

semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak

maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan berjalan lancar,

teratur, efektif dan efisien”.

Dalam pembelajaran Ekonomi pada materi ajar kerjasama

internasional sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk memudahkan

siswa yang utama adalah buku sumber pelajaran Ekonomi dan sumber

belajar yang berhubungan dengan materi kerjasama internasional, selain itu

juga penggunaan media powerpoint yang ditampilkan melalui infocus akan

dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Kondisi

ruang belajar juga diharapkan bisa membuat siswa nyaman sehingga tujuan

utama pembelajaran bisa tersampaikan dengan baik.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata motif, diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang melakukan sesuatu.Berawal dari kata motif, maka

motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif

(Sardiman, 2001:71).

Mc. Donald mengatakan bahwa “motivation is a energy change with

in the person characterized by effective arousal and anticipatory goal

17
reactions”. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi

seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan) dan reaksi

untuk mencapai tujuan (Djamarah, 2002:114).

Dalam berbuat sesuatu, dalam diri seseorang terdapat suatu daya

penggerak, harus ada sesuatu yang mendorong kita untuk berbuat, dalam

hubungannya dengan proses belajar dan dalam hubungannya dengan

didaktik harus memperhatikan apa yang dapat mendorong anak untuk

belajar dengan baik (Poerbakawatja, 1976:187).

Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 1995:2).

Dari beberapa definisi di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar

adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman dan berinteraksi dengan lingkungan.

2. Bentuk-Bentuk Motivasi

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, karena dengan

adanya motivasi, anak akan belajar dengan baik dan mencapai tujuannya. Di

dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk

mencapai tujuan itu perlu suatu perbuatan, dan yang menjadi penyebab

perbuatan itu adalah motif sebagai daya penggerak atau pendorong

(Slameto, 1995:58).

18
Sebagai orang tua yang baik harus memperlihatkan kegiatan atau

proses belajar anaknya, karena tanpa dorongan atau motivasi dari orang tua,

seorang anak tidak akan belajar dengan baik.

Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan untuk

mendorong anak untuk belajar, yaitu:

a. Memberi Angka

Angka yang dimaksud adalah sebagai symbol atau nilai dari

hasil aktifitas belajar anak didik, angka yang diberikan bervariasi sesuai

dengn hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil penilaian

seorang guru.Angka merupakan alat motivasi yang dapat mendorong

atau memotivasi anak didik untuk meningkatkan prestasi belajar

(Djamarah, 2002:125).

b. Hadiah

Cara ini dapat dilakukan oleh seorang guru dalam batas-batas

tertentu.misalnya, pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa

yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik (Hamalik,

2007:167).

c. Kompetensi

Kompetensi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat

motivasi untuk mendorong anak didik belajar.Persaingan, baik dalam

bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan.

Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaktif belajar

mengajar yang kondusif (Djamarah, 2002:127).

d. Ego-Involvemet

19
Bentuk motivasi ini dapat menumbuhkan kesadaran kepada

anak didik agar merasakan pentingnya tugas dalam menerimanya sebagai

suatu tantangan sehingga anak didik bekerja dengan mempertahankan

harga diri (Djamarah, 2002:128).

e. Memberi Ulangan atau Tugas

Ulangan dan tugas merupakan salah satu strategi, agar anak

termotivasi untuk belajar.Dengan memberikan ulangan atau tugas

seorang pendidik dapat mengetahui sejauh mana hasil belajar yang

dicapai oleh anak didik.Pemberian ulangan atau tugas ini harus sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

f. Mengetahui Hasil

Ingin mengetahui adalah sifat yang sudah melakat pada diri

seseorang. Dorongan ingin mengetahui membuat seseorang berusaha

dengan cara apapun agar keinginannya menjadi kenyataan. Keinginan

anak didik dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk kepentingan

pengajaran.

g. Pujian

Pujian adalah alat motivasi yang positif.Setiap orang senang

dipuji.Tidak peduli tua atau muda, bahkan anak-anak pun senang dipuji

atas sesuatu pekerjaan yang telah selesai dikerjakannya dengan baik.

Orang yang dipuji merasa bangga karena hasil kerjanya mendapat pujian

dari orang lain. Pujian harus betul-betul sesuai dnegan hasil kerja anak

didik.Jangan memuji secara berlebihan.Pujian yang baik dimaksudkan

20
untuk memberikan penghargaan jerih payah anak didik dalam belajar

(Djamarah, 2002:171-175).

h. Hasrat untuk Belajar

Seorang anak didik yang mempunyai hasrat untuk belajar,

maka akan lebih baik dari pada orang yang tidak mempunyai hasrat

untuk belajar. Karena anak yang mempunyai hasrat untuk belajar itu

mempunyai motifasi untuk belajar. Hasil belajar akan lebih baik apabila

pada anak ada hasrat atau tekad untuk mempelajari sesuatu (Nasution,

2000:80).

3. Prinsip-Prinsip Motivasi Belarjar

Prinsip-prinsip belajar disusun atas dasar penelitian yang seksama

dalam mendorong motivasi belajar anak baik disekolah maupun di rumah

tempat tinggal, untuk menciptakan self motivation dan self discipline

(Hamalik, 2007:163).

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktifitas belajar

seseorang.Tidak ada peranan yang strategis dalam aktifitas belajar

seseorang.Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi.Tidak ada

motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih

optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya sekadar

diketahui, tetapi diterangkan dalam belajar, sebagai berikut:

a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktifitas belajar

b. Motivasi instrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrensik dalam

belajar

21
c. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman

d. Motivasi berhubungan erat dalam belajar

e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar (Djamarah, 2002:118-121).

Dalam memotivasi belajar anak, sebagai orang tua harus

memperhatikan dan memepertimbangkan prinsip-prinsip tersebut.supaya

keberhasilan belajar dapat dicapai sesuai dengan tujuannya.

4. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Adanya motivasi sangat diperlukan dalam belajar.Motivation is an

essential condition of learning. Hasil belajar menjadi lebih optimal kalau

ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil

pula pelajaran itu. Jadi motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha

belajar bagi para siswa atau anak. Ada 3 fungsi motivasi, yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi sebagai penggerak motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak

dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiat an yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatna-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

22
C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam KamusBesar Bahasa Indonesia Prestasi adalah hasil, kinerja

(Eko Endarmoko, 2007:317). Adapunpengertian prestasi menurut WJS.

Poerwadarminta adalah hasil yang telah dicapai(dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya) dan menurut Mas’ud Khasan Abdul Qohar (2007, 65) dalam

kamus ilmiah populer, prestasi adalah apa yang telah diciptakan,

hasilpekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan

keuletan kerja (W.J.S Poerwadarminta, 1982:768).

Sedangkan Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

menuntut ilmu, bersekolah, berlatih. Untuk menjelaskanmaksud tersebut

disini dipaparkan pengertian belajar:

a. Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku manusia sebagai hasil dari

pengalaman, tingkah laku dapat bersifat jasmaniah (kelihatan) dapat juga

bersifat intelektualatau merupakan suatu sikap sehingga tidak dapat

dilihat.

b. Belajar merupakan suatu proses timbulnya atau berubahnya tingkah laku

melalui latihan (pendidikan) yang membedakan dari perubahan oleh

faktor-faktor yang tidak dapat digolongkan dalam latihan (pendidikan).

c. Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya

sebagai akibat dari pengalaman (Muhaimin, 2001:37).

Jadi belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman dan proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan (Hamalik, 2007:27-28).

23
Prestasi belajar merupakan simbol dari keberhasilan seorang siswa

dalam studinya. Menurut Bloom salah satu tokoh Humanistik menyebutkan

bahwa prestasi belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku meliputi tiga

ranah yang disebut Taksonomi. Tiga ranah dalam Taksonomi Bloom adalah:

a. Domain kognitif, terdiri atas enam tingkatan: Pengetahuan, Pemahaman,

Aplikasi, Analisis, Sintesis, Evaluasi.

b. Domain psikomotor, terdiri atas lima tingkatan: Peniruan, Penggunaan,

Ketepatan, Perangkaian, Naturalisasi.

c. Domain afektif terdiri atas lima tingkatan: Pengenalan, Merespon,

Penghargaan, Pengorganisasian, Pengamalan (Budiningsih, 2005:75).

Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha

belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang

menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode

tertentu.Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat

berbentuk ulangan harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester

bahkan Ujian Akhir Nasional dan ujian-ujian masuk Perguruan Tinggi.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

adalah sebagai berikut:

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal), terdiri dari faktor

fisiologis, psikologis dan kematangan.

1) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh (kesehatan).

24
Kondisi tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah

cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari kurang

dipahami.Untuk mempertahankan jasmani yang sehat maka siswa

dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang

bergizi.Selain itu siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan

olah raga ringan yang berkesinambungan.

Tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat

juga mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi dan

pengetahuan. Untuk mengatasi kemungkinan timbulnya masalah mata

dan telinga, maka sebaiknya guru bekerjasama dengan sekolah untuk

memperoleh bantuan pemeriksaan rutin dari dinas kesehatan. Kiat lain

adalah menempatkan siswa yang penglihatan dan penglihatan dan

pendengarannya kurang sempurna di deretan bangku terdepan secara

bijaksana (Muhibbin Syah, 2005:145-146).

2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

(intelegensi, perhatian, sikap siswa, bakat, minat, motivasi)

a) Intelegensi

Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri

kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir

yang sesuai dengan tujuannya (Purwanto, 2007:52).Tingkat

intelegensi siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar

siswa.Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin

besar peluangnya meraih sukses, demikian pula sebaliknya.

25
b) Perhatian

Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa

itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek atau benda-benda

atau sekumpulan objek.Untuk memperoleh hasil belajar yang baik

maka guru harus mengusahakan bahan pelajaran yang menarik

perhatian sesuai dengan hobi dan bakatnya. Proses timbulnya

perhatian ada dua cara, yaitu perhatian yang timbul dari keinginan

(volitional attention) dan bukan dari keinginan atau tanpa

kesadaran kehendak (nonvolitional attention) (Tohirin, 2005:129-

130).

c) Sikap

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang

relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya baik

secara positif maupun negatif. Untuk mengantisipasi sikap negatif

guru dituntut untuk lebih menunjukkan sikap positif terhadap

dirinya sendiri dan mata pelajarannya. Selain menguasai bahan-

bahan yang terdapat dalam bidang studinya, tetapi juga meyakinkan

siswa akan manfaat bidang studi itu bagi kehidupan mereka.

Sehingga siswa merasa membutuhkannya, dan muncullah sikap

positif itu.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

26
Hendaknya orangtua tidak memaksakan anaknya untuk

menyekolahkan anaknya ke jurusan tertentu tanpa mengetahui

bakat yang dimiliki anaknya. Siswa yang tidak mengetahui

bakatnya, sehingga memilih jurusan yang bukan bakatnya akan

berpengaruh buruk terhadap kinerja akademik atau prestasi

belajarnya (Syah, 2005:150).

e) Minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Siswa yang menaruh

minat besar terhadap kesenian akan memusatkan perhatiannya

lebih banyak daripada yang lain. Pemusatan perhatian itu

memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan mencapai

prestasi yang diinginkan (E. Mulyasa, 2004:194).

f) Motivasi

Motivasi belajar merupakan kekuatan, daya pendorong, atau

alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri

siswa untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan

menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek

kognitif, afektif, maupun psikomotor. Motivasi ada dua jenis,

intrinsik dan ekstrinsik.Motivasi intrinsic adalah motivasi yang

datang secara alamiah dari diri siswa itu sendiri sebagai wujud

adanya kesadaran diri dari lubuk hati paling dalam.Motivasi

ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya disebabkan faktor-faktor

di luar diri peserta didik, seperti adanya pemberian nasihat dari

27
gurunya, hadiah, kompetisi sehat antarpeserta didik, hukuman dan

sebagainya (Syah, 2005:26-27).

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis (kesiapan, kelelahan)

a) Kematangan

Kematangan merupakan suatu tingkatan atau fase dalam

pertumbuhan seseorang, di mana seluruh organ-organ biologisnya

sudah siap untuk melakukan kecakapan baru.Anak yang sudah siap

(matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum

belajar. Belajar akan lebih berhasil apabila anak sudah siap

(matang) untuk belajar. Dalam konteks proses pembelajaran

kesiapan untuk belajar sangat menentukan aktivitas belajar siswa.

b) Kesiapan

Kesiapan atau readiness merupakan kesediaan untuk

memberi respons atau bereaksi.Kesediaan itu datang dari dalam diri

siswa dan juga berhubungan dengan kematangan. Kesiapan amat

perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar

dengan kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

c) Kelelahan

Kelelahan ada dua macam, yaitu kelelahan jasmani (fisik)

dan kelelahan rohani (psikis).Kelelahan jasmani terlihat dengan

lemah lunglainya tubuh dan muncul kecenderungan untuk

membaringkan tubuh (beristirahat).Sedangkan kelelahan rohani

dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga

28
minat dan dorongan untuk berbuat sesuatu termasuk belajar

menjadi hilang (Tohirin, 2005:135-137).

b. Faktor yang berasal dari luar (eksternal) diantaranya:

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri anak

didik.Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah,

dan faktor masyarakat.

1) Faktor keluarga

Pengertian keluarga menurut Abu Ahmadi adalah Unit satuan

masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan kelompok terkecil

dalam masyarakat (Ahmadi, 2004:87).

Keluarga akan memberikan pengaruh kepada siswa yang

belajar berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang

tua dan latar belakang kebudayaan.

a) Cara orang tua mendidik

Orang tua merupakan sumber pembentukan kepribadian

anak, karena anak mulai mengenal pendidikan yang pertama kali

adalah pendidikan keluarga oleh orang tuanya.

b) Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan

saudaranya atau dengan anggota keluarga lainpun turut

mempengaruhi belajar anak (Ahmadi, 2004:89). Wujud relasi ini

29
misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan

pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian, sikap yang terlalu

keras, ataukan sikap yang acuh tak acuh dan sebagainya.

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu

diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.

Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan

kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-

hukuman untuk menyukseskan belajar anak sendiri.

c) Suasana rumah tangga

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi-situasi atau

kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana

anak berada dan belajar.Suasana rumah juga merupakan faktor

yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana

rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak akan memberi

ketenangan kepada anak yang belajar.Suasana tersebut dapat terjadi

pada keluarga yang besar dan terlalu banyak penghuninya. Suasana

rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, pertengkaran

antar anggota keluarga atau dengan keluarga lainnya menyebabkan

anak menjadi bosan di rumah, akibatnya belajarnya menjadi kacau.

d) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga sangat erat hubungannya

dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus

terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya: makan, pakaian,

perlindungan, kesehatan dan lain-lainnya, juga membutuhkan

30
fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat

tulis-menulis, buku-buku dan lain sebagainya. Fasilitas belajar itu

hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang

(Ahmadi, 2004:90).

Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan

pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu.

Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak

merasa minder dengan teman lain, hal ini pasti akan mengganggu

belajar anak. Bahkan mungkin anak harus bekerja mencari nafkah

untuk membantu orang tuanya walaupun sebenarnya anak belum

saatnya untuk bekerja, hal yang seperti ini akan mengganggu

belajar anak. Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya

kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita

akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu

menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya

sukses besar. Hal ini terjadi karena anak merasa bahwa nasibnya

tidak akan berubah jika dia sendiri tidak berusaha mengubah

nasibnya sendiri.

Sebaliknya keluarga yang kaya raya, orang tua sering

mempunyai kecenderungan untuk memanjakan anak.Anak hanya

bersenang-senang dan berfoya-foya, akibatnya anak kurang dapat

memusatkan perhatiannya kepada belajar.Hal tersebut juga dapat

mengganggu belajar anak.

2) Faktor sekolah

31
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa

dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Berikut

ini akan penulis bahas faktor-faktor tersebut satu persatu. a) Metode

Mengajar

Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan

alat untuk mencapai suatu tujuan (Surakhmad, 1980:75).

Sebagaimana kita ketahui ada banyak sekali metode

mengajar. Faktor-faktor penyebab adanya berbagai macam metode

mengajar ini adalah:

(1) Tujuan yang berbeda dari masing-masing mata pelajaran sesuai

dengan jenis, sifat maupun isi mata pelajaran masing-masing.

(2) Perbedaan latar belakang individual anak, baik latar belakang

kehidupan, tingkat usia maupun tingkat kemampuan

berfikirnya.

(3) Perbedaan situasi dan kondisi di mana pendidikan berlangsung.

(4) Perbedaan pribadi dan kemampuan dari pendidik masing-

masing.

(5) Karena adanya sarana/fasilitas yang berbeda baik dari segi

kualitas maupun dari segi kuantitas (Surakhmad, 1980:80).

Metode mengajar seorang guru akan mempengaruhi belajar

siswa. Metode mengajar guru yang kurang baik akan

32
mempengaruhi belajar siswa menjadi tidak baik pula. Metode

mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi karena guru kurang

persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru

tersebut menerangkannya tidak jelas. Akibatnya siswa malas untuk

belajar.

Guru yang lama biasaa mengajar dengan metode ceramah

saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat

saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang

baru, yang dapatmembantu meningkatkan kegiatan belajar

mengajar, danmeningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar

siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus

diusahakan yang setepat, seefisien, dan seefektif mungkin.

b) Kurikulum

Kurikulum dipandang sebagai sejumlah mata pelajaran

yang tertentu yang harus ditempuh atau sejumlah pengetahuan yang

harus dikuasai untuk mencapai suatu tingkat atau ijazah

(Surakhmad, 1980:84).

Kurikulum sangat mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum

yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.

Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu

padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat

dan perhatian siswa. Sistem instruksional sekarang menghendaki

proses belajar mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa.

Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai

33
perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani siswa belajar

secara individual.

c) Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.

Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses

itu sendiri. Jadi cara belajar juga dipengaruhi oleh relasinya dengan

gurunya.

Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan

menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa

berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi

sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Ia segan mempelajari

mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak

maju.

Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab,

menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Juga siswa

merasa jauh dari guru, maka segan untuk berpartisipasi secara aktif

dalam belajar.

d) Relasi Siswa dengan Siswa

Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana,

tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling

bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan

hubungan masing-masing individu tidak tampak.

Siswa yang mempunyai sifat-sifat dan tingkah laku yang

kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau

34
sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari

kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan

mengganggu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia akan menjadi malas

untuk masuksekolah dengan alasan-alasan yang tidak-tidak karena

di sekolahmengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari

teman-temannya.

e) Disiplin Sekolah

Disiplin sekolah berarti adanya kesediaan untuk mematuhi

peraturan-peraturan dan larangan-larangan. Hal-hal yang dapat

dilakukan untuk menanamkan disiplin kepada anak antara lain

adalah: dengan pembiasaaan, dengan contoh atau tauladan dan

dengan penyadaran.

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan

siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.Kedisiplinan sekolah

mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan

tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan dalam pekerjaan

administrasi dan kebersihan atau keteraturan kelas, gedung sekolah,

halaman dan lain-lain.Kedisiplinan kepala sekolah dalam

mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan

team BP dalam pelayanannya kepada siswa.

f) Alat Pelajaran

35
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa,

karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar

dipakai oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat

pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan

bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah

menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan

menjadi lebih giat dan lebih maju.

Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah

perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat

menerima pelajaran dengan baik pula.

g) Waktu Sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar

mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore atau

malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar

siswa.Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan

penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah

siswa, banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah disore hari, hal

yang sebenarnya kurang dapat dipertanggung jawabkan.Di mana

siswa harus istirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, sehingga

mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan lain

sebagainya. Sebaliknya bagi siswa yang belajar dipagi hari, pikiran

masih segar, jasmani dan rohani dalam keadaan yang baik. Jika

siswa bersekolah pada waktu kondisi badannya sudah lelah,

misalnya pada siang hari, akan mengalami kesulitan di dalam

36
menerima pelajaran. Kesulitan itu disebabkan karena siswa kurang

berkonsentrasi dan berpikir pada kondisi badan yang sudah lemah

tadi. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi

pengaruh positif terhadap belajar.

h) Standar Pelajaran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya,

perlu memberi pelajaran di atas standar akibatnya siswa merasa

kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang

tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru

semacam itu merasa senang.Tetapi berdasarkan teori belajar, yang

mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang

berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi.Guru dalam menuntut

penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan masing-

masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

i) Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang luar biasaa banyaknya, keadaan

gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di

dalam setiap kelas.

j) Metode Belajar

Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah, dalam

hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat

akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian

waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur,

atau terus menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar

37
demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin jatuh

sakit.

k) Tugas Rumah

Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah

digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru

jangan memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga

anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan lainnya.

3) Faktor Masyarakat

Abu Ahmadi mendefinisikan masyarakat dengan suatu

kelompok yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat

istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya(Ahmadi,

2004:97). Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Yang termasuk dalam faktor

masyarakat ini antara lain adalah: kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. a)

Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan

terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian

dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, misalnya

berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain,

belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam

mengatur waktunya.

Perlulah kiranya membatasi kegiatan siswa dalam

masyarakat supaya jangan sampai mengganggu belajarnya.Jika

38
mungkin memilih kegiatan yang mendukung belajar.Kegiatan ini

misalnya kursus bahasa Inggris, PKK remaja, kelompok diskusi

dan lain sebagainya.

b) Mass media

Yang termasuk mass media adalah bioskop, radio, TV, surat

kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Semuanya

itu ada dan beredar dalam masyarakat (Ahmadi, 2004:104).Mass

media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan

belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga memberi

pengaruh yang jelek terhadap siswa. Sebagai contoh, siswa yang

suka nonton film atau membaca cerita-cerita detektif, pergaulan

bebas akan berkecenderungan untuk berbuat seperti tokoh yang

dikagumi dalam cerita itu, karena pengaruh dari jalan ceritanya.

Jika tidak ada kontrol dan pembinaan dari orang tua (bahkan

pendidik), pastilah semangat belajarnya menurun bahkan mundur

sama sekali.

c) Teman bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat

masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul

yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga

sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti berpengaruh jelek pula.

Teman bergaul yang tidak baik misalnya yang suka bergadang,

minum-minum dan lain sebagainya. Agar siswa dapat belajar

dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman

39
bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta

pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.

d) Bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang

yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan mempunyai

kebiasaaan yang tidak baik akan berpengruh jelek terhadap anak

(siswa) yang berada di situ.Masih banyak lagi faktor-faktor lain

yang dapat berpengaruh pada prestasi belajar seseorang. Maka

tugas orang tua, pendidik untuk memahami secara mendalam,

sehingga dikemudian hari dapat membina anak secara individual

dan efektif.

3. Upaya Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Adapun bentuk upaya dalam meningkatkan proses belajar siswa

antara lain yaitu :

a. Tujuan

Tujuan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah

menunjukkan jalan yang harus ditempuh. Setiap kegiatan mempunyai

tujuan tertentu karena berhasil tidaknya suatu kegiatan diukur sejauh

mana kegiatan tersebut mencapai tujuannya.

b. Metode dan alat

40
Dalam proses belajar mengajar, metode merupakan komponen

yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya program pengajaran dan

tujuan pendidikan. Adapun pengertian metode adalah suatu cara yang

dilakukan dengan fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu

tujuan.

c. Bahan atau materi

Dalam pemilihan materi atau bahan pengajaran yang akan

diajarkan disesuaikan dengan kemampuan siswa yang selalu berpedoman

pada tujuan yang ditetapkan. Karena dengan kegiatan belajar mengajar

merumuskan tujuan, setelah tujuan dapat diketahui, kemudian baru

menetapkan materi. Setelah materi ditetapkan guru dapat menentukan

metode yang akan dipakai dalam menyampaikan materi tersebut.

d. Evaluasi

Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan metode, alat dan bahan atau materi yang digunakan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan bisa tercapai semaksimal mungkin

(Ahmadi, 2004:39-40).

D. Pendidikan Agama Islam Jenjang SMA

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pengertian pendidikan itu bermacam-macam, hal ini disebabkan

karena perbedaan falsafah hidup yang dianut dan sudut pandang yang

memberikan rumusan tentang pendidikan itu. Menurut Sahertian (2000 : 1)

mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja

dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Sedangkan Ihsan

41
mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha manusia untuk

menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik

jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam

masyarakat dan kebudayaan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat

diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas

dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang

berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan

pernyataan tujuan pendidikannya (Sahertian, 2000:26).

Syariat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya

diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan nabi sesuai

ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan dari satu segi kita

lihat bahwa pendidikan islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan

sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan baik bagi keperluan

diri sendiri maupun orang lain. Dari segi lainnya, pendidikan islam tidak

bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan

antara iman dan amal shaleh. Oleh karena itu, pendidikan islam adalah

sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal dan juga karena ajaran

islam berisi tentang ajaran sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat

menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan

islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula yang

bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul selanjutnya para ulama, dan

cerdik pandailah sebagai penerus tugas, dan kewajiban mereka.

Pendidikan agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk

mengaktualkan sifat-sifat kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh

42
Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut dilaksanakan tanpa pamrih

apapun kecuali untuk semata-mata beribadah kepada Allah (Bawono, 1993 :

65). Dalam Jurnal Budiyono saputro (Vol. 12, No. 2, Agustus 2017:293)

mengemukakan bahwa, “Pendidikan Agama Islam menekankan

keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia

dengan Allah SWT, sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri,

dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya sebagai bukti ketaatan pada

Allah SWT”.

Adapun pengertian lain pendidikan agama Islam secara alamiah

adalah manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai

meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian

alam semesta ini diciptakan Tuhan melalui proses setingkat demi setingkat,

pola perkembangan manusia dan kejadian alam semesta yang berproses

demikian adalah berlangsung di atas hukum alam yang ditetapkan oleh

Allah sebagai sunnatullah. Pendidikan sebagai usaha membina dan

mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmani

juga harus berlangsung secara bertahap oleh karena suatu kematangan yang

bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan dan pertumbuhan dapat

tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses ke arah tujuan

akhir perkembangan atau pertumbuhannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pendidikan agama Islam adalah usaha sadar atau kegiatan yang disengaja

dilakukan untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak didik menuju

terbentuknya pribadi yang utama (insan kamil) berdasarkan nilai-nilai etika

43
islam dengan tetap memelihara hubungan baik terhadap Allah Swt

(Hablumminallah) sesama manusia (hablumminannas), dirinya sendiri dan

alam sekitarnya.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting, karena

merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu.Demikian pula

halnya dengan Pendidikan Agama Islam, yang tercakup mata pelajaran

akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia.Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama.

Tujuan pendidikan secara formal diartikan sebagai rumusan

kualifikasi, pengetahuan, kemampuan dan sikap yang harus dimiliki oleh

anak didik setelah selesai suatu pelajaran di sekolah, karena tujuan

berfungsi mengarahkan, mengontrol dan memudahkan evaluasi suatu

aktivitas sebab tujuan pendidikan itu adalah identik dengan tujuan hidup

manusia. Dari uraian di atas tujuan Pendidikan Agama peneliti sesuaikan

dengan tujuan Pendidikan Agama di lembaga-lembaga pendidikan formal

dan peneliti membagi tujuan Pendidikan Agama itu menjadi dua bagian

dengan uraian sebagai berikut :

a. Tujuan Umum

44
Tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah untuk mencapai

kwalitas yang disebutkan oleh Al-Qur'an dan hadits sedangkan fungsi

pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang

tercantum dalam Undang-Undang dasar No. 20 Tahun 2003 .

Dari tujuan umum pendidikan di atas berarti Pendidikan Agama

bertugas untuk membimbing dan mengarahkan anak didik supaya

menjadi muslim yang beriman teguh sebagai refleksi dari keimanan yang

telah dibina oleh penanaman pengetahuan agama yang harus dicerminkan

dengan akhlak yang mulia sebagai sasaran akhir dari Pendidikan Agama

itu.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus Pendidikan Agama adalah tujuan yang

disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan

jenjang pendidikan yang dilaluinya, sehingga setiap tujuan Pendidikan

Agama pada setiap jenjang sekolah mempunyai tujuan yang berbeda-

beda, seperti tujuan Pendidikan Agama di sekolah dasar berbeda dengan

45
tujuan Pendidikan Agama di SMP, SMA dan berbeda pula dengan tujuan

Pendidikan Agama di perguruan tinggi.

Tujuan khusus pendidikan seperti di SMA adalah untuk

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

serta meningkatkan tata cara membaca Al-Qur’an dan tajwid sampai

kepada tata cara menerapkan hukum bacaan mad dan wakaf.

Membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan

menjawukan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan

namimah serta memahami dan meneladani tata cara mandi wajib dan

shalat-shalat wajib maupun shalat sunat (Bawono, 1993: 160).

Sedangkan tujuan lain untuk menjadikan anak didik agar

menjadi pemeluk agama yang aktif dan menjadi masyarakat atau warga

negara yang baik dimana keduanya itu terpadu untuk mewujudkan apa

yang dicita-citakan merupakan suatu hakekat, sehingga setiap pemeluk

agama yang aktif secara otomatis akan menjadi warga negara yang baik,

terciptalah warga negara yang pancasila dengan sila Ketuhanan Yang

Maha Esa.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pembelajaran Pendidikan agama Islam meliputi tiga

bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak

a. Aqidah

Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan.Bentuk jamaknya

ialah aqa’id.Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih

46
khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah

bidang keimanan dalam islam dengan meliputi semua hal yang harus

diyakini oleh seorang muslim. Terutama sekali yang termasuk bidang

aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada

malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-

Nya, kepada hari Akhir dan kepada qada’dan qadar.

b. Syari’ah

Syari’ah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah

peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak

Tuhan, sesama manusia dan alam seluruhnya, peraturan Allah yang

mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah, dan yang

mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam

seluruhnya disebut Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat,

shalat, zakat, puasa dan haji termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya

yang khusus yang materi dan tata caranya telah ditentukan secara

parmanen dan rinci dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasululah SAW.

Selanjutnya muamalah dapat dirinci lagi, sehingga terdiri dari:

1) Munakahat (perkawinan), termasuk di dalamnya soal harta waris

(faraidh) dan wasiat

2) Tijarah (hukum niaga) termasuk di dalamnya soal sewa-menyewa,

utang-piutang, wakaf.

3) Hudud dan jinayat keduanya merupakan hukum pidana islam

Hudud ialah hukum bagi tindak kejahatan zina, tuduhan zina,

merampok, mencuri dan minum-minuman keras.Sedangkan jinayat

47
adalah hukum bagi tindakan kejahatan pembunuhan, melukai orang,

memotong anggota dan menghilangkan manfaat badan, dalam tinayat

berlaku qishas yaitu hukum balas.

Akhlak adalah berasal dari bahasa Arab jamat dari “khuluq”

yang artinya perangai atau tabiat. Sesuai dengan arti bahasa ini, maka

akhlak adalah bagian ajaran islam yang mengatur tingkahlaku perangai

manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan akhlak dengan keadaan jiwa

seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tanpa

melalui pertimbangan fikiran. Akhlak ini meliputi akhlak manusia

kepada tuhan, kepada Nabi, kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada

tetangga, kepada sesama muslim, kepada non muslim.

Dalam Islam selain akhlak dikenal juga istilah etika. Etika

adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan

apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya,

menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan

mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus

diperbuat (Bawono, 1993: 3).

Jadi, etika adalah perbuatan baik yang timbul dari orang yang

melakukannya dengan sengaja dan berdasarkan kesadarannya sendiri

serta dalam melakukan perbuatan itu dia tau bahwa itu termasuk

perbuatan baik atau buruk. Etika harus dibiasakan sejak dini, seperti anak

kecil ketika makan dan minum dibiasakan bagaimana etika makan atau

etika minum, pembiasaan etika makan dan minum sejak kecil akan

berdampak setelah dewasa. Sama halnya dengan etika berpakaian, anak

48
perempuan dibiasakan menggunakan berpakaian berciri khas perempuan

seperti jilbab sedangkan laki-laki memakai kopya dan sebagainya. Islam

sangat memperhatikan etika berpakai sebagaimana yang tercantum dalam

surat al-Ahsab di atas.

E. Kajian pustaka (Kajian penelitian terdahulu)

Beberapa penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini

sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Elyanti (2013) mengenai “Pengaruh

Sarana Prasarana dan Media terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam (PAI) di SMP Negeri Se-Kecamatan Pasir Penyu.” Metode analisis

yang digunakan adalah regresi berganda. Adapun variabel yang bebas yang

digunakan dalam penelitian tersebut adalah sarana prasarana dan media

pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan: Y

= 58,612 + 0,133X1+ 0,354X2. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat secara simultan menggunakan uji F, diperolehFhitung = 49,567

dengan probabilitas 0,000 < 0,05, yang berarti ada pengaruh positif antara

sarana prasarana dan media pembelajaran terhadap hasil belajar PAI.

Besarnya pengaruh sarana prasarana, dan media pembelajaran terhadap

hasil belajar PAI secara simultan adalah 40,8%.

Hasil uji parsial untuk variabel sarana prasarana diperoleh t hitung

sebesar 3,130 dengan probabilitas 0,000 < 0,05, yang berarti ada pengaruh

positif antara sarana-prasarana terhadap hasil belajar PAI. Hasil uji parsial

49
untuk variabel media pembelajaran diperoleh thitung sebesar 5,062 dengan

probabilitas 0,000 < 0,05, yang berarti ada pengaruh positif antara media

pembelajaran terhadap hasil belajar PAI.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan ada pengaruh

positif antara sarana prasarana dan media pembelajaran terhadap hasil

belajar PAI pada siswa kelas VIII SMP Negeri di kecamatan Pasir Penyu

baik secara simultan maupun parsial dan variabel yang paling berpengaruh

adalah media pembelajaran kemudian diikuti oleh sarana prasarana.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-

sama menggunakan ketersediaan sarana dan prasaran sebagai salah satu

variabel bebas dan prestasi belajar PAI sebagai variabel terikat serta

menggunakan analisis regresi berganda.Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumya terletak pada variabel bebas. Penelitian sebelumnya

menggunakan media pembelajaran sedangkan variabel bebas lain penelitian

ini adalah motivasi belajar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fahmi Amri Harahap (2017) mengenai

“Hubungan Sumber Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Binjai.” Metode analisis yang

digunakan adalah regresi berganda. Adapun variabel yang bebas yang

digunakan dalam penelitian tersebut adalah sumber belajar dan motivasi

belajar.

Pengaruhvariabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan

dengan nilai rhitung= 0.931 dan Fhitung = 24,67 adalah signifikan yang berarti

ada pengaruh positif antara sumber belajar (X 1) dan motivasi belajar (X2)

50
2
terhadap hasil belajar PAI. Nilai r =0,8667 berarti bahwa 86,67% variasi
perubahan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Binjai

dipengaruhi oleh sumber belajar (X1) dan motivasi belajar (X2).

Hasil uji parsial untuk variabel sumber belajar diperoleh nilai r hitung

= 0,893 dan thitung = 38,832 adalah positif dan signifikan dengan

probabilitas 0,000 < 0,05, yang berarti ada pengaruh positif antara sumber

belajar terhadap hasil belajar PAI. Hasil uji parsial untuk variabel motivasi

belajar diperoleh rhitung = 0,847 dan thitung = 26 dengan probabilitas 0,000 <

0,05, yang berarti ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap hasil

belajar PAI.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-

sama menggunakan motivasi belajar sebagai salah satu variabel bebas dan

prestasi belajar PAI sebagai variabel terikat serta menggunakan analisis

regresi berganda.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya

terletak pada variabel bebas. Penelitian sebelumnya menggunakan sumber

belajar sedangkan variabel bebas lain penelitian ini adalah ketersediaan

sarana prasarana.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Mistiani (2013) mengenai “Analisis

Korelasi Kedisiplinan dan Profesionalisme Guru PAI dengan Prestasi

Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAI SDN Inpres Margapura

Bolano Lambunu”. Metode analisis yang digunakan adalah regresi

berganda. Adapun variabel yang bebas yang digunakan dalam penelitian

tersebut adalah kedisiplinan dan profesionalisme guru.

51
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan

dengan nilai rhitung= 0.663 dan Fhitung = 14.543 adalah signifikan yang

berarti ada pengaruh positif antara kedisiplinan (X1) dan profesionalisme


2
guru (X2) terhadap hasil belajar PAI. Nilai r =0,410 berarti bahwa 41,00%
variasi perubahan hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SDN Inpres

Margapura Bolano Lambunu dipengaruhi oleh kedisiplinan (X 1) dan

profesionalisme guru (X2).

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

belajar PAI sebagai variabel terikat serta menggunakan analisis regresi

berganda.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya terletak

pada variabel bebas.Penelitian sebelumnya menggunakan kedisiplinan (X1)

dan profesionalisme guru (X2).Sedangkan variabel bebas penelitian ini

adalah ketersediaan sarana prasaran dan motivasi belajar.

F. Hipotesis penelitian

Hipotesis penelitian merupakan dugaan awal atau kesimpulan

sementara hubungan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen sebelum dilakukan penelitian dan harus di buktikan melalui

penelitian. Hipotesis dipakai untuk menentukan apakah jawaban teoritis yang

terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang di

kumpulkan dan di analisis dalam proses pengujian data (Supomo,2011:191).

Berdasarkan tinjauan dan kajian terhadap penelitian dahulu yang

relevan, maka hipotesis yang akan diujikan kebenarannya secara empiris

adalah:

52
1. H1: Ada pengaruh antara Sarana Prasarana Belajar terhadap Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa Kelas XI SMA Islam

Sudirman Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung.

2. H2: Ada pengaruh antara Motivasi Belajarterhadap Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa Kelas XI SMA Islam

Sudirman Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung.

3. H3: Ada pengaruh antara Sarana Prasarana Belajar dan Motivasi

Belajarterhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kecamatan Tembarak

Kabupaten Temanggung.

53
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu variabel dependen, variabel

independen dan variabel intervening. Menurut Martono (2011: 20) penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka

yang kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah

dibalik angka-angka tersebut.

Desain penelitian atau jenis penelitian merupakan rancangan penelitian

yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti memperoleh

jawaban terhadap pertanyaan penelitian.Jenis penelitian ini adalah penelitian

survey.Penelitian survey merupakan suatu penelitian kuantitatif yang dilakukan

dengan memberikan kuesioner, wawancara langsung ataupun tidak langsung

(Martono, 2011: 51).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini di SMA Islam Sudirman Kecamatan Tembarak

Kabupaten Temanggung.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian pada SMA Islam Sudirman Kecamatan Tembarak

Kabupaten Temanggung bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2019.

54
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80).Dalam

penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh Siswa kelas XI SMA Islam

Sudirman Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran

2019/2020.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Menurut Sutrisno Hadi sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi

yang diteliti hendak diselidiki (Sugiyono, 2012:88)

Mengingat jumlah siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kecamatan

Tembarak Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2019/2020 mencapai 112

siswa, maka penulis mengambil 28 siswa sebagai sampel, yang berarti 25% dari

populasi. Sebagaimana yang dikatakan Suharini Arikunto “apabila subyeknya

kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya

merupakan penelitian selanjutnya. Dan jika subyeknya lebih besar dapat diambil

antara 10%, 15% atau 20% sampai 25% (Sugiyono, 2012:104).

Sedang teknik yang dipergunakan rondom sampling, yakni pengambilan

sampel dengan cara acak atau undian. Adapun teknik dalam random sampling

adalah (1) buat daftar yang berisi subyek/individu, (2) Beri kode nomor urut

kepada semua subyek/individu, (3) tulis kode itu masing-masing dalam selembar

kertas kecil, (4) Gulung kertas-kertas itu baik-baik, (5) Masukkan gulungan dan

55
kertas itu ke dalam tempolong, (6) kocok baik tempolong itu, (7) ambil gulungan

itu satu demi satu sampai jumlah yang kita perlukan tercapai (Hadi, 1983:72).

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu:

1. Variabel bebas atau independent variable atau variabel penyebab yang

mempengaruhi yaitu Sarana Prasarana Belajar dan Motivasi Belajar.

2. Variabel terkait atau dependent variable yakni Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Terdapat dua jenis data penelitian yaitu data primer dan data sekunder.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber aslinya yang

diperoleh langsung dari obyek yang diteliti yaitu Siswa kelas XI SMA Islam

Sudirman Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung tahun 2019.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui daftar pertanyaaan,

yang merupakan alat untuk mengumpulkan data berupa kuesioner, yang terdiri

dari pertanyaan tentang identitas responden dan tentang variabel yang diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari

sumbernya.Data ini diperoleh melalui instrumen penelitian yang berupa

56
dokumen-dokumen yang diperoleh dari SMA Islam Sudirman Kecamatan

Tembarak Kabupaten Temanggung tahun 2019.

2. Sumber Data

Sumber data adalah dari data primer dan data sekunder tersebut yang akan

diperoleh dari obyek yang diteliti yaitu dokumen-dokumen dan Siswa kelas XI

SMA Islam Sudirman Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung tahun 2019.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah melalui

metode survey, yaitu merupakan metode pengumpulan data primer yang

menggunakan pertanyaan tertulis. Survey dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menggunakan pertanyaan tertulis berupa penyebaran kuesioner kepada responden.

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan

beberapa teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Angket

Teknik angket ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data utama untuk

menggali data pokok dari responden (siswa), mengenai sarana prasarana dan motivasi

belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Wawancara

Wawancara identik dengan pengumpulan data dengan bertanya langsung,

lisan maupun tertulis kepada narasumber (Sugiyono, 2012:111).Wawancara

digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kondisi fisik maupun non fisik tentang

keadaan SMA Islam Sudirman.

57
3. Dokumentasi

Tehnik ini adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis,

terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,

dalil/hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penyelidikan.

Dokumentasi dapat berupa data sekunder adalah data yang diperoleh dari

pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitiannya, dan data ini

terwujud data dokumentasi atau data laporan yang tersedia. Data ini berfungsi

sumber data yang dijadikan sebagai data pelengkap dan pendukung dari data

primer.Sedangkan data sekunder ini didapat dari arsip nilai-nilai test ataupun raport

siswa, Profil Sekolah dan data resmi dari SMA Islam Sudirman Tembarak

Temanggung.

G. Uji kelayakan Instrumen

1. Uji Validitas

Instrumen peneltitian kuantitatif harus memiliki dua syarat yaitu valid dan

reliabel. Validitas suatu instrumen menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur

apa yang hendak diukur. Sedangkan reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi

dan akurasi hasil pengukuran (Sugiyono. 2012: 78).

Pada prinsipnya uji reliabilitas adalah menguji data yang kita peroleh

sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan.Jika kuesioner

tersebut handal atau reliable, andaikata jawaban responden tersebut konsisten dari

waktu ke waktu (Sugiyono. 2012:89). Pada uji raliabilitas analisis ini dipakai untuk

mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan data dapat

memberikan hasil relatif konsisten atau hasilnya tidak berbeda jika diukur ulang

58
pada subyek yang sama, sehingga dapat diketahui tingkat keterandalan pada alat

ukur (kuesioner) (Sugiyono. 2012:89).

Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pertanyaan pada

penelitian ini akan menggunakan teknik Alpha dari Cronbach dengan taraf

signifikan (α) = 0,05 jika T hitung >T table, maka alat pengukur yaitu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal. Nilai Cronbach Alpha pada penelitian ini akan

digunakan nilai 0,20 dengan asumsi atau anggapan bahwa daftar pertanyaan yang

diuji akan dikatan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,20 (Sugiyono. 2012:90).

Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji tingkat

validitasnya.Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada

kuesioner tersebut sahih atau tidak (Sugiyono. 2012: 94). Analisis ini dipakai

untuk mengukur seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya atau telah

benar-benar dapat mencerminkan variabel yang diukur.

Teknik korelasi yang digunakan adalah Product Moment dengan taraf

signifikan (α) = 0,05 05 jika T hitung >T table, maka kuesioner sebagai alat ukur

dikatan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut (Bawono,

2006).

2. Uji Statistik

Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau

keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang kita

analisa.Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai T hitung, F hitung dan nilai koefisien

determinasinya.Uji statistik dikatan lolos atau tidak tergantung dari tingkat

signifikasi dari hasil perhitungannya. Jika hasilnya berada di daerah kritis atau

yang menolak Ho maka dikatakan bahwa uji statistiknya lolos dan layak untuk

59
diuji selanjutnya dan juga berlaku sebaliknya, jika berada di daerah yang menerima

Ho. Uji statistik terbagi ke dalam tiga kelompok bagian, diantaranya adalah :

a. Uji ttest (Uji Secara Individu)

Uji ini dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-

sendiri.Pengujian ini dilakukan secara parsial atau sendiri, dengan

menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat

kepercayaan tertentu. Langkah-langkah uji statistik dengan cara manual adalah

sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis

Ho : β1 = 0, = artinya variabel independen (Xi) tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen (Y).

Ho : β1 ≠ 0 = artinya variabel independen (Xi) berpengaruh terhadap

variabel dependen (Y).

2) Menentukan t tabel

Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat signifikan α = 5%

dan derajat kebebasan (dk) = n-1-k

Dimana :

n : jumlah data

k : jumlah variabel yang dipakai

60
3) Rumus untuk mencari t hitung
R xy =
N XY−( X)( Y
(N X2 − ( X)2)(N Y2 − ( Y)2)

Keterangan:

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Jumlah subyek yang diteliti

ΣXY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

ΣX : Jumlah seluruh skor X

ΣY : Jumlah seluruh skor Y

Kriteria keputusan:
r
hitung
≥r maka butir soal yang diuji dinyatakan valid.
tabel

r hitung ≤ r tabel maka butir soal yang diuji dinyatakan tidak valid.

b. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh

semua variabel X1,2,3(independen) secara bersama-sama dapat mempengaruhi

variabel Y (dependen). Langkah pengujiannya :

1) Menentukan hipotesis

Ho : β1, β2,… βn = 0, = artinya variabel independen (X1,2,3) secara

bersam-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

Ho : β1, β2,… βn ≠ 0, = artinya variabel independen (X1,2,3) secara

bersam-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

61
2) Menentukan F tabel

Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikan α = 5% dan

derajat kebebasan (dk) = (n-k).

3) Mencari F hitung dengan rumus:

2
/( − 2)
F =
hitung

1−2/−

Di mana :
R2 = koefisien determinasi

K = banyaknya variabel independen

n= jumlah sampel yang diteliti

4) Pengambilan keputusan

Jika F hitung <F tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama

(X1,2,3) terhadap variabel dependen (Y). Jika F hitung ≥ F tabel,

maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen secara bersama-sama (X1,2,3) terhadap variabel dependen

(Y).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolineritas

Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (Ghozali, 2013: 105).

62
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonearitas di dalam

model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013: 105-106):

1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual veriabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas

0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonearitas.

3) Multikolonearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

variance inflation factor (VIF).

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139). Model regresi yang

baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas.Kebanyakan data crossection mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili

berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).

c. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2013: 160).Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan

63
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

kecil.

d. Uji Linearitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak.Apakah fungsi yang digunakan dalam

suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik.

Dengan uji ini akan diperoleh informa siapakah model empiris sebaiknya

linear, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2013: 166).

H. Definisi Operasioanal

Definisi operasional merupakan suatu dimensi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut (Sugiyono. 2012:45).Dalam penelitian ini terdapat empat variabel

yaitu tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Keempat variabel

tersebut dapat didefinisikan dan diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

Menurut Martono (2011: 57) variabel dependen merupakan

variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel

independen).Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif adalah

sebagai variabel yang dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian.

Menurut Muhibbin Syah (2002:78), “Pengungkapan hasil belajar

meliputi segala ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman

dan proses belajar siswa”. Namun demikian pengungkapan perubahan

64
tingkah laku seluruh ranah, khususnya ranah afektif sangat sulit.Hal ini

disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tidak

dapat diraba).Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar

siswa adalah garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang

hendak diungkapkan atau diukur.

Fokus dalam penelitian ini adalah prestasi belajar dengan

mengambil Nilai ulangan harian ataupun raport siswa kelas XI SMA Islam

Sudirman.

2. Variabel Independen

Menurut Martono (2011: 57) variabel independen merupakan

variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menghasilkan akibat pada

variabel yang lain, yang pada umumnya berada dalam urutan waktu yang

terjadi lebih dulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif

merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik

penelitian.Berikut variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini:

a. Sarana Prasarana X1

Menurut Martono (2011: 135), Sarana Prasarana adalah semua

fasilitas fisik yang dimiliki sekolah untuk digunakan warga sekolah.

Dalam penelitian ini faktor Sarana Prasarana sangat berpengaruh dengan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam, berikut beberapa indikator dari

faktor Sarana Prasarana:

1) Sekolah memiliki lahan yang luas dan Lokasi Strategis

2) Ruang kelas aman, nyaman dan lengkap dengan fasilitas kelas yang

mumpuni

65
3) Mempunyai sudut baca disetiap kelas

4) Tersedianya buku-buku penunjang setiap mata pelajaran

5) Tersedianya lab komputer dan kesehatan

6) Tersedianya instalasi listrik dan internet b. Motivasi belajar X2

Motivasi belajar adalah kemampuan berpikir dan berperilaku

untuk meningkatkan atau dorongan siswa dalam mengejar prestasi

belajar di sekolah Martono (2011: 135). Dalam penelitian ini faktor

motivasi belajar dari siswa sangat berpengaruh dengan Prestasi Belajar

Pendidikan Agama Islam, berikut beberapa indikator dari faktor motivasi

belajar:

1) Tekun menghadapi tugas

2) Ulet menghadapi kesulitan

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4) Lebih senang bekerja mandiri

5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

6) Dapat mempertahankan pendapatnya

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

66
BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Untuk mengetahui ada tidaknya atau seberapa besar pengaruh Sarana

Prasarana dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI di SMA

Islam Sudirman Tembarak Kab.Temanggung, maka peneliti mengadakan analisa

dari data-data yang diperoleh dan langkah selanjutnya adalah menganalisa dengan

statistik dan analisa kuantitatif.Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh

mana tingkat pengaruh Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi

Belajar siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab.Temanggung.

A. Uji Coba Instrumen

Dalam analisis ini dideskripsikan tentang pengaruh Sarana Prasarana

dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI di SMA Islam

Sudirman Tembarak Kab. Temanggung, Tembarak Kab. Temanggung,

melalui data yang diperoleh dari responden.Setelah diketahui data-data

tersebut kemudian dihitung untuk mengetahui tingkat hubungan masing-

masing variabel dalam penelitian ini. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:

1. Uji coba instrumen tentang Sarana Prasarana di SMA Islam

Sudirman Tembarak Kab. Temanggung

Untuk mengetahui tentang Sarana Prasarana di SMA Islam

Sudirman Tembarak Kab. Temanggung, maka peneliti mengadakan

penskoran data yang diperoleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam

67
tabel distribusi frekuensi untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data

yang terkumpul melalui angket yang terdiri dari 25 item pertanyaan

dengan kriteria jawaban dimana setiap soal terdapat 4 item jawaban, yaitu:

a. SS (Sangat Setuju) bernilai 4

b. S (Setuju) bernilai 3

c. CS (Cukup Setuju) bernilai 2

d. TS (Tidak Setuju) bernilai 1

Tabel 4.2 Hasil Skor tentang Sarana Prasarana ( ) di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab.
Temanggung

No Jawaban Skor Total


Responden SS S CS TS 4 3 2 1
1 0 12 11 2 0 36 22 2 60
2 21 4 0 0 84 12 0 0 96
3 0 20 5 0 0 60 10 0 70
4 12 9 1 3 48 27 2 3 80
5 14 4 7 0 56 12 14 0 82
6 15 5 4 1 60 15 8 1 84
7 12 9 4 0 48 27 8 0 83
8 3 5 16 1 12 15 32 1 60
9 8 14 3 0 32 42 6 0 80
10 20 4 1 0 80 12 2 0 94
11 15 5 4 1 60 15 8 1 84
12 25 0 0 0 100 0 0 0 100
13 16 4 3 2 64 12 6 2 84
14 9 14 2 0 36 42 4 0 82
15 7 17 0 1 28 51 0 1 80
16 9 14 2 0 36 42 4 0 82
17 15 5 4 1 60 15 8 1 84
18 4 10 11 0 16 30 22 0 68
19 4 14 7 0 16 42 14 0 72
20 18 4 3 0 72 12 6 0 90
21 6 18 1 0 24 54 2 0 80
22 11 11 2 1 44 33 4 1 82
23 16 8 1 0 64 24 2 0 90

68
24 15 10 0 0 60 30 0 0 90
25 9 12 4 0 36 36 8 0 80
26 22 2 1 0 88 6 2 0 96
27 0 24 1 0 0 72 2 0 74
28 15 3 7 0 60 9 14 0 83
29 18 6 1 0 72 18 2 0 92
30 6 18 1 0 24 54 2 0 80
31 4 14 7 0 16 42 14 0 72
32 14 2 9 0 56 6 18 0 80
33 18 4 1 2 72 12 2 2 88
34 13 6 4 2 52 18 8 2 80
35 15 10 0 0 60 30 0 0 90
36 15 10 0 0 60 30 0 0 90
Jumlah 2962

Tabel 4.3 Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana


di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab. Temanggung
NO Frekuensi .

1 60 2 120
2 68 1 68
3 70 1 70
4 72 2 144
5 74 1 74
6 80 8 640
7 82 4 328
8 83 2 166
9 84 4 336
10 88 1 88
11 90 5 450
12 92 1 92
13 94 1 94
14 96 2 192
15 100 1 100
Jumlah 36 2962

69
Berdasarkan tabel di atas maka untuk proses selanjutnya dilakukan

perhitungan sebagai berikut:


a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X1 yaitu tentang Sarana Prasarana dengan menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi
responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk variabel X 1 adalah:

f. X1 2962
= = 82,27 (dibulatkan 82)
36

Jadi, nilai rata-rata untuk variabel X1 adalah sebesar 82

b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori dengan

cara sebagai berikut:


R
i=K

Keterangan:

I : Interval kelas

R : Range Nilai maksimum dikurangi nilai minimum) K

: Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)

Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan

rumus: R=H–L+1

H: skor jawaban tertinggi x jumlah item, dimana SS = 4 x 25 = 100

L: skor jawaban terendah x jumlah item, dimana TS = 1 x 25 =

25 R =H–L+1

= 100–25+1

= 75+1=76

70
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:
R 76
i =K= 4 =19

Berdasarkan hasil di atas dapat diperoleh nilai interval 19, sehingga

untuk mengkategorikan pengaruh Sarana Prasarana dapat diperoleh

interval sebagai berikut:

Tabel 4.4
Nilai Interval Variabel ( Sarana Prasarana)

No. Interval Kualifikasi Kode


1 82-100 Sangat Tinggi A
2 63-81 Tinggi B
3 44-62 Sedang C
4 25-43 Rendah D
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 82 dari variabel X1 tentang Sarana Prasarana tergolong
sangat tinggi karena termasuk dalam interval (82-100). Artinya pengaruh Sarana Prasarana termasuk

tingkat kualifikasi tinggi untuk mempengaruhi Prestasi Belajar siswa kelas

XI.

2. Uji coba instrumen tentang Motivasi Belajar di SMA Islam Sudirman

Tembarak Kab. Temanggung

Untuk mengetahui tentang Motivasi Belajar di SMA Islam

Sudirman Tembarak Kab. Temanggung, maka peneliti mengadakan

penskoran data yang diperoleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam

tabel distribusi frekuensi untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data

71
yang terkumpul melalui angket yang terdiri dari 25 item pertanyaan

dengan kriteria jawaban dimana setiap soal terdapat 4 item jawaban, yaitu:

a. SS (Sangat Setuju) bernilai 4

b. S (Setuju) bernilai 3

c. CS (Cukup Setuju) bernilai 2

d. TS (Tidak Setuju) bernilai 1


Tabel 4.6 Hasil Skor tentang Motivasi Belajar ( )

di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab. Temanggung

No Jawaban Skor Total


Responden SS S CS TS 4 3 2 1
1 3 9 10 3 12 27 20 3 62
2 22 1 1 1 88 3 2 1 94
3 12 9 1 3 48 27 2 3 80
4 14 5 3 3 56 15 6 3 80
5 13 8 0 4 52 24 0 4 80
6 17 7 0 1 68 21 0 1 90
7 18 4 1 2 72 12 2 2 88
8 1 22 0 2 4 66 0 2 72
9 17 1 4 3 68 3 8 3 82
10 18 3 1 3 72 9 2 3 86
11 13 9 0 3 52 27 0 3 82
12 18 6 1 0 72 18 2 0 92
13 12 8 5 0 48 24 10 0 82
14 17 4 2 2 68 12 4 2 86
15 12 8 1 4 48 24 2 4 78
16 16 4 1 4 64 12 2 4 82
17 16 2 3 4 64 6 6 4 80
18 8 7 9 1 32 21 18 1 72
19 3 20 0 2 12 60 0 2 74
20 15 10 0 0 60 30 0 0 90
21 5 18 2 0 20 54 4 0 78
22 13 12 0 0 52 36 0 0 88
23 19 4 2 0 76 12 4 0 92
24 15 6 0 4 60 18 0 4 82
25 15 10 0 0 60 30 0 0 90

72
26 24 0 1 0 96 0 2 0 98
27 4 20 1 0 16 60 2 0 78
28 16 8 1 0 64 24 2 0 90
29 21 2 2 0 84 6 4 0 94
30 7 17 0 1 28 51 0 1 80
31 7 9 6 3 28 27 12 3 70
32 13 6 6 0 52 18 12 0 82
33 4 19 2 0 16 57 4 0 77
34 6 18 1 0 24 54 2 0 80
35 12 12 1 0 48 36 2 0 86
36 6 18 1 0 24 54 2 0 80
Jumlah 2977

Tabel 4.7
Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab. Temanggung

NO Frekuensi .

1 62 1 62
2 70 1 70
3 72 2 144
4 74 1 74
5 77 1 77
6 78 3 234
7 80 7 560
8 82 6 492
9 86 3 258
10 88 2 176
11 90 4 360
12 92 2 184
13 94 2 188
14 98 1 98
Jumlah 36 2977

Berdasarkan tabel di atas maka untuk proses selanjutnya dilakukan

perhitungan sebagai berikut:

73
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X 2 yaitu tentang Sarana Prasarana dengan menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi
responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk variabel X 2 adalah:

f. X2 2977
= = 82,69 (dibulatkan 83)
36

Jadi, nilai rata-rata untuk variabel X2 adalah sebesar 83

b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori dengan

cara sebagai berikut:


R
i=K

Keterangan:

I : Interval kelas

R : Range Nilai maksimum dikurangi nilai minimum) K

: Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)

Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan

rumus: R=H–L+1

H: skor jawaban tertinggi x jumlah item, dimana SS = 4 x 25 = 100

L: skor jawaban terendah x jumlah item, dimana TS = 1 x 25 =

25 R =H–L+1

= 100–25+1

= 75+1=76

Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:


R 76
i =K= 4 =19

74
Berdasarkan hasil di atas dapat diperoleh nilai interval 19, sehingga

untuk mengkategorikan pengaruh Sarana Prasarana dapat diperoleh

interval sebagai berikut:

Tabel 4.8
Nilai Interval Variabel (Motivasi Belajar)

No. Interval Kualifikasi Kode


1 82-100 Sangat Tinggi A
2 63-81 Tinggi B
3 44-62 Sedang C
4 25-43 Rendah D

Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 83 dari variabel X2


tentang Motivasi Belajar tergolong tinggi karena termasuk dalam interval (82-
100). Artinya pengaruh Motivasi Belajar termasuk tingkat kualifikasi tinggi
untuk mempengaruhi Prestasi Belajar siswa kelas XI.

3. Uji coba instrumen tentang Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA

Islam Sudirman Tembarak Kab. Temanggung

Untuk mengetahui tentang Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA

Islam Sudirman Tembarak Kab.Temanggung, maka peneliti melihat hasil

dari angket yang telah dikerjakan oleh siswa.

Tabel 4.9
Hasil Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA Islam Sudirman
Kec. Tembarak Kab. Temanggung 2019/2020

75
No Nama Responden Nilai
1 Ali Marwan Khanan 79
2 Amalia Ivatul Jannah 88
3 Andika Ifadatul Farida 77
4 As’ad Fuadi 74
5 Ayu Rahma Agustina 83
6 Dina Kholisoh 92
7 Diyah Tri Wahyuni 82
8 Fatchi Naim 80
9 Fina Amelya 86
10 Fita Karsiti 86
11 Fransyska Meylindra Hapsari 82
12 Hadi Muhammad 86
13 Ina Rosalina 80
14 Mar’atu Dzikri Rokhmah 84
15 Mita Indayanti 82
16 Muhammad Adnan 83
17 Muhammad Alwi Sihab 77
18 Muhammad Irfanudin 75
19 Muhammad Bagus Firmansyah 76
20 Najma Laila Ramdhani 87
21 Nazilul Huda 81
22 Nova Dwi Astuti 84
23 Novi Ristiani 89
24 Numa Febri Rakhmawati 86
25 Putri Nur isnaini 83
26 Saparyatun 86
27 Shanti Purnama 83
28 Siti Mella Kamelia 89
29 Tazkiatul Fuadah 88

76
30 Ulfah Nurazizah 87
31 Umi Kulsum 82
32 Yanda Muhammad 86
33 Yandi Muhammad 85
34 Yayuk Tri Rahayu 86
35 Yulma Afifah 86
36 Zidni Azizatul Salma 89
Jumlah 3009

Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan

statistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses

pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

a. Mencari nilai rata-rata dari variabel Y yaitu tentang Prestasi Belajar siswa kelas XI

SMA Islam Sudirman dengan menjumlahkan keseluruhan nilai dibagi responden.

Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk variabel Y adalah:

f. X2 3009
= = 83,58 (dibulatkan 84)

adalah sebesar 50
36

Jadi, nilai rata-rata untuk variabel Y

b. Berdasarkan hasil di atas rata rata hasil test kelas adalah 84, sehingga

untuk mengkategorikan Prestasi Belajar siswa kelas XI dapat diperoleh

interval sebagai berikut:


Tabel 4.10 Nilai Interval Variabel ( )

No. Interval Kualifikasi Kode


1 82-100 Sangat Tinggi A
2 63-81 Tinggi B
3 44-62 Sedang C
4 25-43 Rendah D

77
Hasil di atas menunjukkan nilai 84 dari variabel Y tentang Prestasi

Belajar tergolong sangat tinggi karena termasuk dalam interval (82-

100).Artinya Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA Islam Sudirman sangat

baik sekali.

B. Pengujian Hipotesis
Uji korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua
variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain. Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi
korelasi ganda X1 dan

X2 terhadap Y ditentukan dengan rumus F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel.

Adapun untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda tersebut, maka

penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel kerja atau tabel perhitungan untuk mengetahui korelasi

Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa

kelas XI SMA Islam Sudirman, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.11
Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel , Variabel , dan

Variabel Y

No Y ² ²

1 60 62 79 3600 3844 6241 4740 3720 4898


2 96 94 88 9216 8836 7744 8448 9024 8272
3 70 80 77 4900 6400 5929 5390 5600 6160
4 80 80 74 6400 6400 5476 5920 6400 5920
5 82 80 83 6724 6400 6889 6806 6560 6640
6 84 90 92 7056 8100 8464 7728 7560 8280

78
7 83 88 82 6889 7744 6724 6806 7304 7216
8 60 72 80 3600 5184 6400 4800 4320 5760
9 80 82 86 6400 6724 7396 6880 6560 7052
10 94 86 86 8836 7396 7396 8084 8084 7396
11 84 82 82 7056 6724 6724 6888 6888 6724
12 100 92 86 10000 8464 7396 8600 9200 7912
13 84 82 80 7056 6724 6400 6720 6888 6560
14 82 86 84 6724 7396 7056 6888 7052 7224
15 80 78 82 6400 6084 6724 6560 6240 6396
16 82 82 83 6724 6724 6889 6806 6724 6806
17 84 80 77 7056 6400 5929 6468 6720 6160
18 68 72 75 4624 5184 5625 5100 4896 5400
19 72 74 76 5184 5476 5776 5472 5328 5624
20 90 90 87 8100 8100 7569 7830 8100 7830
21 80 78 81 6400 6084 6561 6480 6240 6318
22 82 88 84 6724 7744 7056 6888 7216 7392
23 90 92 89 8100 8464 7921 8010 8280 8188
24 90 82 86 8100 6724 7396 7740 7380 7052
25 80 90 83 6400 8100 6889 6640 7200 7470
26 96 98 86 9216 9604 7396 8256 9408 8428
27 74 78 83 5476 6084 6889 6142 5772 6474
28 83 90 89 6889 8100 7921 7387 7470 8010
29 92 94 88 8464 8836 7744 8096 8648 8272
30 80 80 87 6400 6400 7569 6960 6400 6960
31 72 70 82 5184 4900 6724 5904 5040 5740
32 80 82 86 6400 6724 7396 6880 6560 7052
33 88 77 85 7744 5929 7225 7480 6776 6545
34 80 80 86 6400 6400 7396 6880 6400 6880
35 90 86 86 8100 7396 7396 7740 7740 7396
36 90 80 89 8100 6400 7921 8010 7200 7120
Jml 2962 2977 3009 246642 248193 252147 248427 246898 249527
Untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi ganda, sebelum penulis menghitung nilai korelasi antara X1 . Y (rx1 y ), X2 . Y (rx2 y ), dan
antara
korelasi X1 . X2 (rx1 x2 ) sebagai berikut:

a. Korelasi dengan

Untuk mengetahui pengaruh Sarana Prasarana terhadap Motivasi

Belajar menggunakan rumus:

79
rx1x2 = N( x1x2) − ( x1)( x2)

N x2 − ( x )2 N x 2
−( x )2
1 2 2
1

Keterangan:
) = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
(rx1 x2

N = Number of Cases

X1 X2 = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor X2

X1 = Jumlah seluruh skor X1

= Jumlah seluruh skor X2


X
2

Tabel 4.13 Ringkasan Statistikdan


Simbol Statistik Nilai Statistik
n 36

ƩX1
2962

ƩX2
2997

ƩX1²
246642

ƩX2²
248193

ƩX1X2
246898

N( x1x2) − ( x1)( x2)


rx1x2 =
2
N x2 −( x )2 N x −( x )2
1 2 2

36 246898 − (2962)(2997)
rx1x2 =

36(246642) − (2962)2 36(248193) − (2997)2

rx1x2 = 8888328 − 8817874


(72419)(72419)

rx 1x 2 =
70454
5244511561
70454
rx x =
12 72419
rx1x2 = 0,97287

80
Jadi r = 0,972, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.

Untuk df = N-nr = 36, dengan N = 36 dan variabel yang penulis cari

korelasinya adalah variabel X dan Y, maka nr = 2. Diperoleh df-nya

yaitu df = 36-2=34, pada kesalahan 1% maka r tabel = 0,386,

sedangkan r hitung adalah 0,972. Berdasarkan hasil diatas bahwa r

hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian

korelasi 0,972 itu signifikan.Terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara Sarana Prasarana dengan Motivasi Belajar siswa kelas

XI SMA Islam Sudirman.

b. Korelasi dengan Y

Untuk mengetahui pengaruh Sarana Prasarana terhadap Prestasi Belajar siswa

kelas XI SMA Islam Sudirman menggunakan rumus:

N( x1y) − ( x1)( y)
rx1y =
2
N −( ) 2 N 2
−( ) 2

1 1

Keterangan:
(rx1 y ) = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases
X1 Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y
X1 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh skor Y

Tabel 4.12 Ringkasan Statistik dan Y

81
Simbol Statistik Nilai Statistik

n 36

ƩX1
2962

ƩY 3009

ƩX1²
246642

ƩY² 252147

ƩX1Y
248427

N( x1y) − ( x1)( y)
rx1y =
N 2−( ) 2 N 2
−( ) 2

1 1

36 248427 − (2962)(3009)
rx1y =
36.246642 − 29622 36.252147 − 30092

rx1y = 8943372 − 8912658


105668 23211

rx 1y =
30714
2452659948
30714
rx1y =
49524,33693

rx1y = 0,620

Jadi r = 0,620, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk

df = N-nr = 36, dengan N = 36 dan variabel yang penulis cari korelasinya

adalah variabel X dan Y, maka nr = 2. Diperoleh df-nya yaitu df = 36-

2=34, pada kesalahan 1% maka r tabel = 0,386, sedangkan r hitung adalah

0,620. Berdasarkan hasil diatas bahwa r hitung lebih besar dari r tabel

maka Ha dietrima, dengan demikian korelasi 0,620,

82
itu signifikan.Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Sarana
Prasarana Terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA Islam Sudirman.
Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan dari variable X1
terhadap Y (koefisien determinan) dicari dengan
2 2
menggunakan rumus R X = 100% atau 0,620 x 100% = 38,44%, hal ini
berarti Sarana Prasarana dapat memberikan kontribusi sebesar 38,44%
terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman.

c. Korelasi dengan Y

Untuk mengetahui pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa

kelas XI menggunakan rumus:

N( x2y) − ( x2)( y)
rx2y =
2
N −( ) 2 N 2
−( ) 2

2 2

Keterangan:
(rx y )
2 = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases
X2 Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y
X2 = Jumlah seluruh skor X2

Y = Jumlah seluruh skor Y

Tabel 4.13 Ringkasan Statistik dan Y

Simbol Statistik Nilai Statistik


n 36

ƩX2
2977

83
ƩY 3009

ƩX2²
248193
ƩY² 252147

ƩX2Y
249527

rx 2y = N( x2y) − ( x2)( y)

2
N −( )2 N 2
−( ) 2

2 2

36 249527 − (2977)(252147)
rx 2y =
36.248193 − 29772 {36.252147 − 30092 }

rx 2y = 8982972 − 8957793
72419 {23211}

rx 2y =
25179
1680917409
25179
rx 2y =
40998,99278

rx 2y = 0,614

Jadi r = 0,614, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.

Untuk df = N-nr = 36, dengan N = 36 dan variabel yang penulis cari

korelasinya adalah variabel X dan Y, maka nr = 2. Diperoleh df-nya

yaitu df = 36-2=34, pada kesalahan 1% maka r tabel = 0,386, sedangkan

r hitung adalah 0,614. Berdasarkan hasil diatas bahwa r hitung lebih

besar dari r tabel maka Ha dietrima, dengan demikian korelasi 0,614, itu

signifikan.Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

84
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA Islam Sudirman. Sedangkan
untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan dari variable X2 terhadap Y (koefisien
determinan) dicari dengan

2 2
menggunakan rumus R X = 100% atau 0,614 x 100% = 61,40%, hal ini
berarti Motivasi Belajar dapat memberikan kontribusi sebesar 61,40%
terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman.

d. Mencari Nilai Korelasi

Untuk mencari nilai korelasi antara Sarana Prasarana dan Motivasi

Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA Islam Sudirman

maka menggunakan rumus:

r2x1y + r2x2y − 2(rx1y)(rx2y)(rx1x2)


Rx1x2y =

1 − r2x1x2

Keterangan:
(RX₁X ₂Y) =Korelasi antara X1dengan X2 bersama-sama dengan Y

=Korelasi antara variabel X1dengan variabel Y


r
x₁ y

=Korelasi antara variabel X2dengan variabel Y


r
x₂ y

=Korelasi antara variabel X1dengan variabel X2


r
x₁ x₂

r2x1y + r2x2y − 2(rx1y)(rx2y)(rx1x2)


Rx1x2y =

1 − r2x1x2

r2x1y + r2x2y − 2(rx1y)(rx2y)(rx1x2)


Rx1x2y =

1 − r2x1x2

0,3846231 + 0,377164302 − 2(0,620)(0,614)(0,972)

Rx1x2y =

85 1 − 0,9722

0,761787452 − 0,370540883

Rx1x2y =
1 − 0,946468715
Rx1x2y = 0,761787452 − 0,370540883

0,02713

0,391247

Rx1x2y =
0,02713

Rx1x2y = 0,763096734
Rx1x2y = 0,874

Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka didapat


hasil bahwa terdapat korelasi positif antara Sarana Prasarana dan
Motivasi Belajar secara bersama-sama Terhadap Prestasi Belajar siswa
kelas XI SMA Islam Sudirman sebesar 0,874. Sedangkan untuk
menyatakan besar kecilnya sumbangan dari variabel X1dan X2terhadap

2 2
Y (koefisien determinasi) dicari dengan menggunakan rumus R X = 100% atau 0,874 x
100% = 87,40%, hal ini berarti tingkat Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar dapat
memberikan kontribusi sebesar 87,40% terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA
Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung.

86
Selanjutnya apakah koefisien korelasi itu dapat digeneralisasikan atau tidak,

maka harus diuji signifikasinya dengan rumus sebagai berikut:

/k

2
R
Fh =

1 − R2 /(n − k − 1)

0,8742/2
Fh =

1 − 0,8742 /(36 − 2 − 1)

0,7638/2
Fh =
1 − 0,7638 /(33)

0,3819 0,3819
Fh = = = 16,500

0,7638/33
0,023145

Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui uji F di

atas adalah 16,500 maka selanjutnya penulis melakukan uji signifikan

yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus F table : F (1-a) (db=k), (db=n-k-1)

: F (1-a) (db=2), (db=36-2-1)

: F (1-0,05) (db=2), (db=33)

: F (0,95) (2,33)

Cara mencari F tabel : 2 sebagai angka pembilang

: 97 sebagai angka penyebut

87
F tabel = 3,28. dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fhlebih besar dari Ft,
maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi F hitung > F
tabel atau 16,500 > 3,28 hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa
kelas XI SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung.

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Langkah pertama yang harus ditempuh adalah terlebih dahulu mencari

df(degree of freedom) atau derajat kebebasan, dengan rumus df= N-nr.

Responden yang diteliti yakni sebanyak 36 orang, dengan N=36. Variabel

yang penulis cari korelasinya adalah variabel X dan Y, jadi nr=2. Dapat

diperoleh df-nya yaitu df= 36-2=34. Setelah diketahui df=34 kemudian

berkonsultasi pada tabel “r” product moment, maka dapat diketahui df sebesar

34, diperoleh “r” product moment pada taraf signifikasi 1% = 0,386.


Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara rX1Y (0,620) merupakan

korelasi yang positif dan signifikan pada taraf 1% (0,620 > 0,386), maka

dapat disimpulkan bahwa Sarana Prasarana dapat meningkatkan Prestasi

Belajar siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab.

Temanggung.

Selanjutnya korelasi antara rX2Y (0,614) merupakan korelasi yang

signifikan pada taraf 1% (0,614 > 0,386), maka dapat disimpulkan bahwa

Motivasi Belajar dapat meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA

Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung.

88
Demikian halnya korelasi antara rX1X2 (0,972) merupakan korelasi yang

signifikan pada taraf 1% (0,972 > 0,386), maka dapat disimpulkan bahwa

Sarana Prasarana dapat meningkatkan Motivasi Belajar siswa SMA Islam

Sudirman.

Demikian halnya dengan korelasi RX1X2Y diperoleh hasil 0,874

merupakan korelasi yang signifikan pada taraf 1% (0,874 > 0,386).Maka

dapat disimpulkan bahwa Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar dapat

meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA Islam Sudirman.

Selanjutnya hasil F hitung sebesar 16,500 sedangkan untuk F tabel yang


diperoleh 3,28. Hal demikian menunjukkan bahwasanya korelasi ganda
tersebut, atau korelasi antara Sarana Prasarana ( X1 ) dan Motivasi Belajar (
X2) Terhadap Prestasi Belajar (Y) siswa kelas XI SMA Islam Sudirman
terdapat korelasi yang signifikan. Hal ini berarti hipotesa alternatif (Ha)
diterima atau terbukti karena F hitung lebih besar dari F tabel (16,500 > 3,28).
hipotesa nihil atau hipotesa nol (Ho) ditolak karena tidak terbukti
kebenarannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya
Prestasi Belajar siswa kelas XI SMA Islam Sudirman sangat dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar.

89
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dengan judul yaitu korelasi

Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI

di SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat Sarana Prasarana siswa-siswi SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak

Kab. Temanggung tahun ajaran 2019/2020 tersebut terletak pada kualifikasi

sangat tinggi dengan mean 82, berada pada interval 82-100.

2. Motivasi Belajar siswa-siswi SMA Islam Sudirman Kec. Tembarak Kab.

Temanggung tahun ajaran 2019/2020 tersebut terletak pada kualifikasi

tinggi dengan mean 83, berada pada interval 82-100.

3. Tingkat Prestasi belajar dari rata rata hasil test kelas adalah 84, sehingga

untuk mengkategorikan Prestasi Belajar siswa kelas XI tergolong sangat

tinggi karena termasuk dalam interval (82-100). Artinya Prestasi Belajar

siswa kelas XI SMA Islam Sudirman sangat baik sekali.

90
4. Terdapat pengaruh antara Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar secara

bersama-sama Terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI di SMA Islam

Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung sebesar 0,874 > 0,386. Setelah

dihitung, besar F hitung adalah 16,500. Jadi F hitung > F tabel (16,500 >

3,28) terdapat hubungan yang signifikan antara Sarana Prasarana dan

Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI di SMA Islam

Sudirman Kec. Tembarak Kab. Temanggung tahun ajaran 2019/2020.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis peroleh, maka penulis

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada pemerintah

a. Pemerintah harus merealisasikan UUD 1945 tetntang kehidupan yang

layak untuk setiap warga Negara Indonesia

b. Hendaknya pemerintah melengkapi penuh semua sarana prasarana yang

memadai untuk setiap lembaga pendidikan, agar para siswa meningkat

dan nyaman dalam belajarnya.

2. Kepada Guru

a. Hendaknya guru lebih sering memberi motivasi siswa dan

memperhatikan tingkah laku siswa tidak hanya ketika di dalam kelas

tetapi juga di luar kelas karena hal ini akan berkaitan Terhadap Prestasi

Belajar siswa kelas XI.

b. Guru tidak boleh deskriminasi dengan membeda-bedakan latar belakang

siswa-siswi.

3. Kepada Siswa

91
a. Hendaknya siswa harus mementingkan belajar dan cita-citanya untuk

masa akan datang agar tidak menyesal dikemudian hari.

b. Hendaknya siswa harus lebih mandiri tidak manja agar tercapai cita-

citanya.

92
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi & Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:


Aditya Media.
Abdul Qohar, Mas'udKharsan DKK. 2007. Kamus Istilah Pengetahuan.
Yogyakarta: PustakaPelajar.
Ahmadi.Abu. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman, A.M. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja.
Grafindo Persada.
Bawano, Imam. 1993. Tradisionalisme dalam Pendiidkan Islam. Surabaya: Al-
Ikhlas.
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
E.Mulyasa. 2004. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Endarmoko, Eko. 2007.Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar,. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Poerbakawatja, Soegarda. 1976. Ensiklopedia Pendidikan. Jakarta : Gunung
Agung.

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.
Muhaimin, et. al. 2001. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim, 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Poerwadarminta, W.J.S. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses.
Pendidikan.Jakarta : Prenada Media Group.
Subroto, Edi. 2014. Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik. Surakarta:
Cakrawala Media.
Syaifudi, Ahmad. 2009. Menjadi Pendidik dalam dunia Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Mulyani, Sri. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap
Prestasi Belajar Siswa.Jurnal Pendidikan 5 (1 ), 134-142.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT.
Rineka CIpta.
S. Nasution. 2000. Didaktik Asa-Asas Mengajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara. Syah,
Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Surakhmad,
Winarno. 1980. Pengantar interaksi belajar mengajar, dasar dan
tekhnik metodologi pengajaran. Bandung: Tarsito.
Sahertian, Piet. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi, Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tohirin.2005. Metode Penelitian dalam bimbingan dan konseling. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : RISALATUL MAZAYAH


2. Tempat/Tgl Lahir : TEMANGGUNG, 13 MARET 1994
3. Alamat : LINGKUNGAN KERTOSARI RT 04 RW 01
KEC. TEMANGGUNG KAB. TEMANGGUNG
4. No HP : 088215587943
5. Riwayat Pendidikan :
a. SD : SDN 2 KERTOSARI Lulus 2006
b. SMP : SMPN 5 TEMANGGUNG Lulus 2009
c. SMA : MAN PARAKAN TEMANGGUNG Lulus 2012
d. S1 : IAIN SALATIGA, 2012 – SEKARANG (2019)
INSTRUMEN PENELITIAN

ANGKET PENELITIAN
PENGARUH SARANA PRASARANA BELAJAR
DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA
SISWA KELAS XI SMA ISLAM SUDIRMAN KEC. TEMBARAK
KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2019
A. Identitas :
Nama : …….………………………………………
Umur : …….………………………………………
Jenis Kelamin : …….………………………………………
B. Petunjuk Pengisian Data :
1. Anda di mohon umtuk menulis nama sebelum mengisi angket.
2. Anda di persilahkan memilih salah satu jawaban yang menurut anda paling
sesuai dengan memberi tanda centang (√).
3. Semua jawaban anda sangat kami harapkan dan kejujuran anda dalam
menjawab sangat membantu dalam penelitian.
4. Keterangan Nilai
Jawaban SS (Sangat Setuju) bernilai 4
Jawaban S (Setuju) bernilai 3 Jawaban
CS (Cukup Setuju) bernilai 2 Jawaban
TS (Tidak Setuju) bernilai 1
C. Variabel
1. Persepsi Sarana Prasarana Belajar

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS
Sekolah memiliki ruang gedung yang cukup
1
dan memiliki lahan yang luas
Lokasi setiap gedung sangat strategis mudah
2
di akses
Ruang kelas tidak satupun ditemui kerusakan
pada papan tulis, kursi, meja, genting bocor
3
ataupun plafon kropos. Sehingga sangat aman
dan nyaman
Ruang kelas terdapat ventilasi dan lampu
4
yang memadai
Di dalam kelas sangat sejuk tidak merasa
5 kepanasan karena terdapat kipas
angin ataupun AC
Buku LKS, Modul ataupun peralatan peraga
6 pembelajaran lengkap dan dapat
digunakan dengan baik
Didalam kelas terdapat speaker informasi
7 yang baik sehingga ketika ada
pengumuman bisa dimengerti
Disekolahan terdapat printer, laptop lebih dari
8
3 buah yang berfungsi baik
Sekolah mempunyai mobil pribadi yang
9
berfungsi untuk pelayanan sekolah
Terdapat lab komputer, lab bahasa, lab
10 kesehatan dan gedung lain masih
layak digunakan (tidak rusak)
Terdapat bangunan ibadah (Mushola atau
11 masjid) dalam satu area sekolah
dengan fasilitas memadai
Instalasi listrik, Air dan internet sangat
12
memadai
Terdapat perlengkapan ekstrakurikuler semua
13 bidang yang akan menunjang kreatifitas
minat dan bakat siswa
Perpustakaan menyediakan berbagai macam
14
buku pengetahuan dan pelajaran
Koperasi sekolah dan kantin sekolah
15
menyediakan lengkap keperluan siswa
Media pembelajaran yang dipraktikkan guru
16
sesuai mata pelajaran
Ruang Kepala Sekolah dan Ruang Guru
17
sangat memadai dan bersih
Terdapat ruang bimbingan konseling yang
18 diperuntukkan siswa yang
mempunyai kesulitan belajar
Terdapat lapangan olahraga yang digunakan
untuk praktik pembelajaran. Misalnya:
19
lapangan sepak bola, voli, basket, badminton
dll
Fasilitas kamar mandi dan WC siswa sangat
20
baik
Guru selalu membawa perangkat
21 pembelajaran (Absensi, RPP Silabus,
Daftar Nilai dll)
Tanah dan gedung sekolah tidak dalam
22
sengketa dan hak milik yayasan
Halaman sekolah sebagian terdapat taman
23
yang terawat dengan baik
Kepala sekolah, Semua guru, karyawan dan
24
penjaga sekolah sangat baik dan bersahaja
Saya merasa semua fasilitas sekolah bisa
25
dugunakan tanpa ada kendala
2. Motivasi Belajar

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS
Guru setiap hari memberi motivasi pada siswa
1
agar selalu belajar untuk meraih cita-cita
Saya rajin ke sekolah dan mengikuti semua
2
mata pelajaran yang saya sukai terutama PAI
Saya tidak ragu dengan kemampuan yang
3
saya miliki dalam memahami penjelasan guru
Saya senang mencari informasi yang
4 berhubungan dengan pelajaran PAI,
karena bisa memperkaya ilmu agama
Saya mampu menyelesaikan setiap tugas mata
5
pelajaran PAI yang diberikan
Saya suka mengunjungi perpustakaan sekolah
6
untuk membaca buku pelajaran PAI

7 walaupun terdapat bahasan tertentu yang


saya tidak senangi
Saya hadir tepat waktu dan mentaati semua
8
peraturan sekolah terutama pelajaran PAI
Saya pergunakan dengan baik bertanya
9
dengan guru ketika pelajaran PAI berlangsung
Bila menghadapi kesulitan dalam
mempelajari mata pelajaran PAI, saya
10
berusaha menemukan alternatif
pemecahannya
Saya lebih suka pergi ke perpustakaan
11
sekolah dibanding pergi ke kantin
Saya memandang bahwa hasil belajar PAI
12 yang saya dapatkan adalah kemampuan
saya sendiri
Saya tidak pernah menghindari pelajaran yang
13
saya anggap sulit
Saya telah membuat jadwal kegiatan di
14 rumah, sehingga saya mengetahui kapan
saya harus belajar
Saya tidak pernah putus asa bila menghadapi
15 kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran
PAI
Sebagian besar waktu saya habis untuk
16
belajar bukan bermain dan nonton TV
Ketika ada pelajaran yang saya kurang
17 pahami, saya bertanya pada orang yang
lebih mengerti.
Bila saya gagal menyelesaikan tugas dari
18 guru, saya akan berusaha untuk
belajar kelompok
Bila ada PR yang diberikan oleh guru, saya
19
tidak akan menunda mengerjakannya
Bila saya mendapat kritikan dari guru atau
20
teman, saya akan terpacu lebih baik
Meskipun saya tahu resiko kegagalan itu ada,
21 saya tidak takut memperjuangkan cita-
cita saya.
Meskipun saya tahu tidak akan mendapat
22 prestasi yang baik, saya akan tetap
berusaha dan belajar
Saya tidak merasa sangat malu jika mendapat
23 nilai jelek, karena bagi saya itu hal yang
harus diperbaiki
Meskipun saya telah merencanakan untuk
24 belajar sesuai jadwal belajar, saya tetap
belajar
Saya mempunyai jadwal kegiatan rutin setiap
25
hari, jadi saya mengatur waktu dengan baik

DAFTAR NILAI RAPORT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA

No Nama Responden Nilai


1 Ali Marwan Khanan 79
2 Amalia Ivatul Jannah 88
3 Andika Ifadatul Farida 77
4 As’ad Fuadi 74
5 Ayu Rahma Agustina 83
6 Dina Kholisoh 92
7 Diyah Tri Wahyuni 82
8 Fatchi Naim 80
9 Fina Amelya 86
10 Fita Karsiti 86
11 Fransyska Meylindra Hapsari 82
12 Hadi Muhammad 86
13 Ina Rosalina 80
14 Mar’atu Dzikri Rokhmah 84
15 Mita Indayanti 82
16 Muhammad Adnan 83
17 Muhammad Alwi Sihab 77
18 Muhammad Irfanudin 75
19 Muhammad Bagus Firmansyah 76
20 Najma Laila Ramdhani 87
21 Nazilul Huda 81
22 Nova Dwi Astuti 84
23 Novi Ristiani 89
24 Numa Febri Rakhmawati 86
25 Putri Nur isnaini 83
26 Saparyatun 86
27 Shanti Purnama 83
28 Siti Mella Kamelia 89
29 Tazkiatul Fuadah 88
30 Ulfah Nurazizah 87
31 Umi Kulsum 82
32 Yanda Muhammad 86
33 Yandi Muhammad 85
34 Yayuk Tri Rahayu 86
35 Yulma Afifah 86
36 Zidni Azizatul Salma 89
Jumlah 3009
HASIL ANGKET

Skor Jawaban Angket tentang Sarana Prasarana

Nama JAWABAN DARI ANGKET VARIABEL PERHATIAN ORANG TUA (X1) X1


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Ali Marwan
Khanan 3 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 60

Amalia Ivatul
Jannah 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96

Andika Ifadatul
Farida 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 70

As’ad Fuadi 1 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 1 3 4 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 80
Ayu Rahma
Agustina 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 82

Dina Kholisoh 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 1 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 84
Diyah Tri Wahyuni 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 83
Fatchi Naim 2 3 3 1 3 4 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 60
Fina Amelya 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 80
Fita Karsiti 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
Fransyska
Meylindra Hapsari 1 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 84

Hadi Muhammad 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100


Ina Rosalina 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 3 4 4 4 1 4 2 3 3 4 3 4 4 84
Mar’atu Dzikri
Rokhmah 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 82

Mita Indayanti 3 3 4 3 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 80
Muhammad Adnan 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 82
Muhammad Alwi
Sihab 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 3 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 84

Muhammad
Irfanudin 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 4 68

Muhammad Bagus
Firmansyah 2 4 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 72

Najma Laila
Ramdhani 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

Nazilul Huda 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 80
Nova Dwi Astuti 3 3 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 82
Novi Ristiani 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 90
Numa Febri
Rakhmawati 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

Putri Nur isnaini 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 80


Saparyatun 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
Shanti Purnama 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 74
Siti Mella Kamelia 4 4 2 4 2 2 2 4 4 3 4 2 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 83
Tazkiatul Fuadah 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 92
Ulfah Nurazizah 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 80
Umi Kulsum 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 72
Yanda Muhammad 2 2 4 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 80
Yandi Muhammad 2 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 88
Yayuk Tri Rahayu 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 2 1 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 80
Yulma Afifah 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 90
Zidni Azizatul
Salma 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90
Skor Jawaban Angket tentang Motivasi Belajar

Nama JAWABAN DARI ANGKET VARIABEL KEDISIPLINAN (X2) X2


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Ali Marwan
Khanan 1 4 4 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 2 2 2 3 3 3 62

Amalia Ivatul
Jannah 1 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94

Andika Ifadatul
Farida 1 4 1 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 80

As’ad Fuadi 1 4 1 3 3 1 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 80
Ayu Rahma
Agustina 1 4 3 3 1 4 3 1 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 80

Dina Kholisoh 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 90
Diyah Tri Wahyuni 1 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 88
Fatchi Naim 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 72
Fina Amelya 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 1 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 82
Fita Karsiti 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 86
Fransyska
Meylindra Hapsari 3 4 4 3 4 4 3 3 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 1 3 82

Hadi Muhammad 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 92
Ina Rosalina 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 4 3 82
Mar’atu Dzikri
Rokhmah 2 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 86

Mita Indayanti 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 3 3 1 4 4 3 4 2 4 3 4 4 1 1 3 78
Muhammad Adnan 3 1 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 82
Muhammad Alwi
Sihab 3 4 4 2 2 4 3 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 80

Muhammad
Irfanudin 3 4 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 72

Muhammad Bagus
Firmansyah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1 4 74

Najma Laila
Ramdhani 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

Nazilul Huda 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 78
Nova Dwi Astuti 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 88
Novi Ristiani 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
Numa Febri
Rakhmawati 1 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 82

Putri Nur isnaini 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 90


Saparyatun 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
Shanti Purnama 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78
Siti Mella Kamelia 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 90
Tazkiatul Fuadah 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
Ulfah Nurazizah 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 80
Umi Kulsum 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 1 1 4 70
Yanda Muhammad 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 2 82
Yandi Muhammad 4 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 77
Yayuk Tri Rahayu 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 80
Yulma Afifah 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
Zidni Azizatul
Salma 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 80

2977
Hasil Skor tentang Sarana Prasarana ( )

di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab. Temanggung


No Jawaban Skor Total
Responden SS S CS TS 4 3 2 1
1 0 12 11 2 0 36 22 2 60
2 21 4 0 0 84 12 0 0 96
3 0 20 5 0 0 60 10 0 70
4 12 9 1 3 48 27 2 3 80
5 14 4 7 0 56 12 14 0 82
6 15 5 4 1 60 15 8 1 84
7 12 9 4 0 48 27 8 0 83
8 3 5 16 1 12 15 32 1 60
9 8 14 3 0 32 42 6 0 80
10 20 4 1 0 80 12 2 0 94
11 15 5 4 1 60 15 8 1 84
12 25 0 0 0 100 0 0 0 100
13 16 4 3 2 64 12 6 2 84
14 9 14 2 0 36 42 4 0 82
15 7 17 0 1 28 51 0 1 80
16 9 14 2 0 36 42 4 0 82
17 15 5 4 1 60 15 8 1 84
18 4 10 11 0 16 30 22 0 68
19 4 14 7 0 16 42 14 0 72
20 18 4 3 0 72 12 6 0 90
21 6 18 1 0 24 54 2 0 80
22 11 11 2 1 44 33 4 1 82
23 16 8 1 0 64 24 2 0 90
24 15 10 0 0 60 30 0 0 90
25 9 12 4 0 36 36 8 0 80
26 22 2 1 0 88 6 2 0 96
27 0 24 1 0 0 72 2 0 74
28 15 3 7 0 60 9 14 0 83
29 18 6 1 0 72 18 2 0 92
30 6 18 1 0 24 54 2 0 80
31 4 14 7 0 16 42 14 0 72
32 14 2 9 0 56 6 18 0 80
33 18 4 1 2 72 12 2 2 88
34 13 6 4 2 52 18 8 2 80
35 15 10 0 0 60 30 0 0 90
36 15 10 0 0 60 30 0 0 90
Jumlah 2962
Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana
di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab. Temanggung
NO Frekuensi .

1 60 2 120
2 68 1 68
3 70 1 70
4 72 2 144
5 74 1 74
6 80 8 640
7 82 4 328
8 83 2 166
9 84 4 336
10 88 1 88
11 90 5 450
12 92 1 92
13 94 1 94
14 96 2 192
15 100 1 100
Jumlah 36 2962
Hasil Skor tentang Motivasi Belajar ( )
di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab. Temanggung

No Jawaban Skor Total


Responden SS S CS TS 4 3 2 1
1 3 9 10 3 12 27 20 3 62
2 22 1 1 1 88 3 2 1 94
3 12 9 1 3 48 27 2 3 80
4 14 5 3 3 56 15 6 3 80
5 13 8 0 4 52 24 0 4 80
6 17 7 0 1 68 21 0 1 90
7 18 4 1 2 72 12 2 2 88
8 1 22 0 2 4 66 0 2 72
9 17 1 4 3 68 3 8 3 82
10 18 3 1 3 72 9 2 3 86
11 13 9 0 3 52 27 0 3 82
12 18 6 1 0 72 18 2 0 92
13 12 8 5 0 48 24 10 0 82
14 17 4 2 2 68 12 4 2 86
15 12 8 1 4 48 24 2 4 78
16 16 4 1 4 64 12 2 4 82
17 16 2 3 4 64 6 6 4 80
18 8 7 9 1 32 21 18 1 72
19 3 20 0 2 12 60 0 2 74
20 15 10 0 0 60 30 0 0 90
21 5 18 2 0 20 54 4 0 78
22 13 12 0 0 52 36 0 0 88
23 19 4 2 0 76 12 4 0 92
24 15 6 0 4 60 18 0 4 82
25 15 10 0 0 60 30 0 0 90
26 24 0 1 0 96 0 2 0 98
27 4 20 1 0 16 60 2 0 78
28 16 8 1 0 64 24 2 0 90
29 21 2 2 0 84 6 4 0 94
30 7 17 0 1 28 51 0 1 80
31 7 9 6 3 28 27 12 3 70
32 13 6 6 0 52 18 12 0 82
33 4 19 2 0 16 57 4 0 77
34 6 18 1 0 24 54 2 0 80
35 12 12 1 0 48 36 2 0 86
36 6 18 1 0 24 54 2 0 80
Jumlah 2977
Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar

di SMA Islam Sudirman Tembarak Kab. Temanggung

NO Frekuensi .

1 62 1 62
2 70 1 70
3 72 2 144
4 74 1 74
5 77 1 77
6 78 3 234
7 80 7 560
8 82 6 492
9 86 3 258
10 88 2 176
11 90 4 360
12 92 2 184
13 94 2 188
14 98 1 98
Jumlah 36 2977
Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel , Variabel , dan

Variabel Y

No Y ² ²

1 60 62 79 3600 3844 6241 4740 3720 4898


2 96 94 88 9216 8836 7744 8448 9024 8272
3 70 80 77 4900 6400 5929 5390 5600 6160
4 80 80 74 6400 6400 5476 5920 6400 5920
5 82 80 83 6724 6400 6889 6806 6560 6640
6 84 90 92 7056 8100 8464 7728 7560 8280
7 83 88 82 6889 7744 6724 6806 7304 7216
8 60 72 80 3600 5184 6400 4800 4320 5760
9 80 82 86 6400 6724 7396 6880 6560 7052
10 94 86 86 8836 7396 7396 8084 8084 7396
11 84 82 82 7056 6724 6724 6888 6888 6724
12 100 92 86 10000 8464 7396 8600 9200 7912
13 84 82 80 7056 6724 6400 6720 6888 6560
14 82 86 84 6724 7396 7056 6888 7052 7224
15 80 78 82 6400 6084 6724 6560 6240 6396
16 82 82 83 6724 6724 6889 6806 6724 6806
17 84 80 77 7056 6400 5929 6468 6720 6160
18 68 72 75 4624 5184 5625 5100 4896 5400
19 72 74 76 5184 5476 5776 5472 5328 5624
20 90 90 87 8100 8100 7569 7830 8100 7830
21 80 78 81 6400 6084 6561 6480 6240 6318
22 82 88 84 6724 7744 7056 6888 7216 7392
23 90 92 89 8100 8464 7921 8010 8280 8188
24 90 82 86 8100 6724 7396 7740 7380 7052
25 80 90 83 6400 8100 6889 6640 7200 7470
26 96 98 86 9216 9604 7396 8256 9408 8428
27 74 78 83 5476 6084 6889 6142 5772 6474
28 83 90 89 6889 8100 7921 7387 7470 8010
29 92 94 88 8464 8836 7744 8096 8648 8272
30 80 80 87 6400 6400 7569 6960 6400 6960
31 72 70 82 5184 4900 6724 5904 5040 5740
32 80 82 86 6400 6724 7396 6880 6560 7052
33 88 77 85 7744 5929 7225 7480 6776 6545
34 80 80 86 6400 6400 7396 6880 6400 6880
35 90 86 86 8100 7396 7396 7740 7740 7396
36 90 80 89 8100 6400 7921 8010 7200 7120
Jml 2962 2977 3009 246642 248193 252147 248427 246898 249527
FOTO-FOTO KEGIATAN PENELITIAN
Uuuuuuuuuyuuuuuuurryhihhhhi u

Anda mungkin juga menyukai