Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


1. Definisi Sistem Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di
seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka
penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang-undangan
yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor
004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang
kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.
Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis  computer
(Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulai pada
akhir dekade 80’an. Rumah sakit di Indonesia sudah ada yang memanfaatkan
komputer untuk mendukung operasionalnya.
2. Definisi Sistem Informasi Keperawatan
Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu
komputer, informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah
manajemen ,proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun
1960-1970 an  adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi.
Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan
klasifikasi asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam
pendokumentasian keperawatan. Sistem informasi keperawatan berkaitan dengan
legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan 
tentang  standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan
keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan.
Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan
antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu
informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu
organisasi.
3. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4
fungsi utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
a. Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat
kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal
perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif,
beban kerja, administrasi pasien.
b. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan  menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara
spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen  yang
berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas,
sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen
inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial,
kontroling terhadap infeksi.
c. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan
subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian
dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
d. Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

B. TEKNOLOGI INFORMASI
1. Definisi
Teknologi informasi dapat diartikan sebagai seperangkat alat yang
membantu manusia untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, Teknologi
Informasi mencakup keseluruhan bentuk teknologi yang digunakan untuk
memproses informasi. TI dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang
berkaitan dengan informasi (Silfi, 2014). Pengolahan informasi yang dihasilkan
diproses menggunakan alat-alat seperti komputer beserta software-software
pendukungnya. Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
2. Peran Teknologi Informasi Di Bidang Kesehatan

Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar, dan terpercaya


merupakan kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan untuk pasien dan
masyarakat (Silfi, 2014). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
banyak berperan dalam dunia kesehatan antara lain :

a. Dapat digunakan dalam adminstrasi, obat-obatan, diagnostik, terapi,


perawatan (monitoring status pasien), serta penelitian.
b. Sebagai pusat informasi kesehatan (Health Information Center)
c. Sebagai penyedia informasi yang terpercaya (reliable)
d. Dapat berperan penting dalam memetakan kondisi kesehatan
masyarakat, melakukan analisis kesehatan berdasarkan data yang
komprehensif dari semua unit-unit kesehatan.
e. Melakukan pemantauan dan pengendalian masalah kesehatan melalui
Health Monitoring System, konsultan kesehatan bagi masyarakat, baik
secara online (web) maupun offline.

Pada tahapan saat ini telah dilakukan identifikasi layanan-layanan


unggulan bidang kesehatan dengan karakteristik yang dimiliki, antara lain:

a. Berorientasi pada kebutuhan masyarakat, berpotensi untuk


dikembangkan (high potential), layanan inovatif (strategic), efektif dan
integritas (key operational), dan menciptakan efisiensi (support).
b. Selanjutnya dilakukan pengembangan aplikasi web berdasarkan
layanan unggulan yang diidentifikasi. Sistem yang dirancang akan
menghubungkan jaringan Rumah Sakit yang bekerjasama dan
menyimpan data keberadaan peralatan kesehatan serta ruangan yang
tersedia di masing-masing rumah sakit pada saat tertentu.
c. Data ini kemudian dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan
layanan unit gawat darurat melalui fasilitas tertentu seperti situs web.
3. Manfaat Teknologi Informasi
Manfaat dari penerapan komputer dalam bidang kesehatan di tiap-tiap
aplikasinya antara lain sebagai berikut :
a. Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok
b. Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
c. Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat
penyakit pasien.
d. Melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan.
e. Memasukkan, menyimpan, menggelompokkan dan mengolah data – data
secara cepat dan mudah.
f. Mendeteksi DNA seseorang dan Mengecek atau mengethaui hasil tes
darah di laboratorium
g. Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis

Penggunaan Teknologi Untuk Analisis Kesehatan, Contoh penggunaan


sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh :

a. System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk


menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh
yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.
b. System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat
gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
c. SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan
sistem komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi
partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
d. PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang
menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif
e. NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan
cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
f. USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi
atau tiga dimensi.
g. Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling
kecil jarak antara potongan 3 mm.
h. Magnetic Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan
organ tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal
dan sagita.

C. TEKNOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN


Terdapat beberapa teknologi yang telah digunakan dalam bidang
pelayanan kesehatan, menurut (Sudaryanto & Irdawati, 2016) terdapat beberapa
teknologi antara lain:
1. Telehealth
Telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang dalam pelayanan: store
forward dan real time tekhnologi.
a. Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward) misalnya :
gambar yang didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat
dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja
yang berpindah pindah.Radiologi, dermatologi, patologi adalah contoh
spesialisasi yang sangat kelihatan menggunakan tekhnologi ini.
b. Tekhnologi real time Real time adalah tekhnologi yang membuat
pasien dan provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat
telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua arah menggunakan
tekhnologi real time dalam telehealth. Tekhnologi realtime juga dapat
membuat alat untuk menstransimisikan gambar dari tempat yng
berbeda. Misalnya kamera untuk mengobservasi keadaan klien.
Tekhnologi realtime memfasilitasi komunikasi dua arah baik audio
maupun video, yang bisa digunakan dalam telehealth Sebagai
kombinasi realtime dan robotik, seorang dokter bedah dapat
melakukan operasi dengan alat operasi khusus dari jarak tertentu.
Prosedur ini disebut dengan telepresence. Telepresence menjadi salah
satu sub bagian dari telehealth. Saat ini masih sedang dikembangkan
karena membutuhkan sistem yang 100 % reliable dan bandwith yang
sangat tinggi. Pelayanan keehatan semakin bergeser dari Rumah sakit
menuju Rumah dan komunitas. Banyak rentang petugas kesehatan
(ahli gizi, pekerja social, perawat) sebagai bagian dalam pelayanan
kesehatan yang menggunakan pelayanan terapeutik dengan telehealth.
Salah satu contoh program telehealth adalah homecare. Sistem ini
menyediakan audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut
usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat memasukkan data data
pasien secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu untuk
dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke pasien.
c. Telenursing
Merupakan bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan program
kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh: konsultasi
dengan perawat akn mengurangi angka kejadian masuknnya pasien
dengan keadaan emergency ke Rumah Sakit. Telehealth juga bisa
diaplikasikan dalam pendidikan, dengan mengunjungi satu bagian
dengan bagian lain melalui halaman web. Pengalaman dari praktisi
perawat dapat dipelajari oleh orang lain melalui halaman web.
Telehealth terdiri dari berbagai jenis bentuk dan telah menunjukkan
segi manfaatnya. Beberapa manfaat dari telehealth misalnya:
meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi waktu, meningkatkan
produkstifitas akses, meningkatkan peluang belajar. Ada beberapa isu
yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth yaitu :
1) Pembiayaan, pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan
telehealth. Meskipun dijumpai bahwa telehealth banyak
mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang dalam
mengembangkan telehealth.
2) Aspek legal Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus
dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang tidak baik.
3) Standar keamanan Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam
pelayanan kesehatan adalah keamaan/keselamatan pasien. Sistem
pelayanan telehealth harus bisa menjamin keselamatan bagi pasien.
Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing
Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu : Prinsip
dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun
1999 dan mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001.
4) Keamanan data Telehealth memerlukan pencatatan elektronik
(elektronik health record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan
dan keamanan data.Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa
menjamin keamanan data.
5) Infrastruktur komunikasi Infrastruktur telekomunikasi merupakn
bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan prosentase
paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka
(interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak ada
saling hubungan (interkoneksi) antar alat.
2. Electronic Health Record
Electronic Health Record Informatika dalam pelayanan kesehatan
dimulai pada pengelolaan informasi keuangan yang mulai berkembang era
tahun 60-an. Mulai sejak itu aplikasi komputer untuk pelayanan kesehatan
berkembang. Pada akhir era 60-an Sistim informasi rumah sakit sudah
memasukkan data tentang diagnosa serta informasi lain dalam rencana
perawatan pasien Tekhnologi yang digunakan dapat mengurangi kerja dengan
kertas (paperwork) dan meningkatkan komunikasi serta menghemat waktu
perawat. Salah satu awal program komputer yang bagus untuk perawatan
pasien adalah Problem Oriented Medical Record Information System
(PROMIS) yang dibuat oleh DR Lawrence Weed dari University Medical
Center Burlington tahun 1968. Sistem ini menyediakan integrasi berbagai
aspek pelayanan kesehatan termasuk tindakan pada pasien. Sistem ini
menggunakan kerangka kerja POMR ( problem oriented medical record).
DAFTAR PUSTAKA

Silfi, D. D. (2014). Pengaruh Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi di Bidang


Kesehatan. 24. Retrieved from
http://www.academia.edu/20182883/Pengaruh_Teknologi_Informasi_di_Bid
ang_Kesehatan

Sudaryanto, A., & Irdawati. (2016). Pemanfaatan Tekhnologi Dalam Pelayanan


Kesehatan. Jurnal Keperawatan, (pemanfaatan teknologi dalam kesehatan),
47–50. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/242685311

YUK, INI AKU DAPET MAKALAH TAPI GAADA SUMBER, TAPI ISINYA
BAGUS GATAU TAPI MASUKKIN DIMANA

2.5  Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan


 Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
 Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
 Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
 Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan
baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
 Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
 Meningkatkan produktivitas kerja.
 Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan (Gurley
L, Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record, diakses
dari http://www.aameda.org/member )
Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan
utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
 Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan
cepat diketahui.
 Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
 Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
dari pasien dalam satu lokasi.
2.6  Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi
klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk
meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
maka perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi bahwa komputer dapat mendukung
dalam dokumentasi keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas
dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di rumah sakit juga
perlu diimbangi oleh kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer.
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka
perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi
informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat. (Docker, et
all.,2003)
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi
keperawtan yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan
bahwa proses tersebut tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi
keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi yang kurang lengkap,
alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas
masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses
keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses
keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat
dalam dokumentasi.Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi
asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain
meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan kembali data
keperawatan untuk manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan. Hal ini
seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari Mueller, et all.2006 yang
menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan semakin meningkat dengan
diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-
DIO).Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi
dokumentasi keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan.
Berdasarkan hal tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi,
perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan agar mengetahui langkah-
langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan intervensi, spesifik ke etiologi
diidentifikasi,dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan keperawatan. Adanya
peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q-
DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus
dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik. (Mueller, et all.2006).
2.7  Telenursing
A. Definisi
  Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak
secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang
medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring
(http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing, diperoleh tanggal 15 Maret 2008).
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video
komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer
(http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm, diperoleh tanggal 15 Maret 2008).
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth (http://www.inna-
ppni.or.id/ index.php?name =News &file=article&sid=71, diperoleh tanggal 15
Maret 2008)
Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat
darurat, rumah sakit dan nursing home)
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal
di rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian
dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak.
Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi
5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan
sumber.
Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan
keperawatan( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan
berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus
dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance
Learning.
B. Aplikasi  elenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang
sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat
menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah,
glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system
interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun
video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas.
Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit
kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing
membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan,
khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat
menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak
antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien
dan keluarganya.

                                   
2.8.      Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Pendokumentasian Keperawatan  merupakan hal penting yang dapat
menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990).  Selain itu
dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah
dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya
pendokumentasian yang benar maka bukti secara profesional dan legal dapat
dipertanggung jawabkan.
Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan
secara manual atau berbasis komputer. Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan
cepat diketahui
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
tentang semua pasien dan suatu lokasi  (Ratna Sitorus, 2006)
2.9.      Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen
dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip
oleh  Hariyati, RT.,  1999)
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh  Hariyati,
RT.,  1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang  standar
dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan
pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu
sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen
yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang
berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih
lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan
3.0.      Program-Program Yang Dirancang Dalam STK Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam STK
Keperawatan antara lain :
2. 1. 1              Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan
mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American
Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada
Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu
pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa
Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan
standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa
Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi
keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome
Clasification (NOC) dengan model skoring.
2. 1. 2              Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan
perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan
aktifitas detail dari NIC.
2. 1. 3              Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat
perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge
planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang
selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
2. 1. 4              Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer,
sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
2. 1. 5              Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka
kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan
tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka
kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda
dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit
merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan
dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.
2. 1. 6              Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat
sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan
standar asuhan keperawatan.
2. 1. 7              Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan yang ada.

2. 1. 8              Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu
periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini
dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi
perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
2. 1. 9                          Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman
keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
2. 1. 10                        Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat
secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah
dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan
keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk
pembuatan resume perawatan.
2. 1. 11                        Daftar SAK 
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based
nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan
keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak
diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen
keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
2. 1. 12                        Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam
ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan
on line ketika pasien masih di rawat

2. 1. 13                        Mengetahui Jasa Perawat


Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui
jasa tindakan yang dilakukannya.
2. 1. 14                        Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas
Perawat
Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah
melakukan aktifitas keperawatan apa
2. 1. 15                        Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang
akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada
masing-masing pasien.
2. 1. 16                        Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat
sedang Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau
Kepala Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang
pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan
evaluasi atau belum
. 2. 1. 17                      Hal Hal Yang Disiapkan Dalam Penerapan STK
Keperawatan
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan STK
(Sistem Teknologi Komputer ) dalam Keperawatan ialah :
a.      Hard Ware
1. Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang
implementasi, yang terhubung dengan jaringan.
2. Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..
3. Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat
penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book diharapkan
pengkajian menjadi valid.
4. WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book
dengan jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless.

2. b.      Soft Ware


      Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.

c.       Brain Ware


Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap
teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien,
merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup signifikan
bagi keberhasilan penerapan STK Keperawatan.

1. d.      Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa
diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa
label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping
membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.
Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan
berbasis komputer, walaupun perawat umumnya masih menggunakan
pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini sering
membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form
yang telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya.
Permasalahan  lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal
sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara
tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu
pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan
menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian
tersebut diperlukan.
Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat
menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek pendokumentasian yaitu
standart operating procedure (SOP), discharge planning, jadwal dinas perawat,
penghitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar
NIC terbanyak, laporan implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar
SAK, presentasi kasus on line, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan
perawat & monitoring aktifitas perawat laporan shift dan monitoring pasien oleh
PN atau kepala ruang saat sedang rapat
Namun dalam penerapan sistem pendokumentasian manajemen keperawatan
ini perlu mempertimbangkan kendala yang ada. Menurut Jasun (2006) kendala
yang dapat muncul antara lain :      Pengadaan hardware membutuhkan dana yang
cukup banyak. Dengan seperangkat hardware untuk satu ruang (PC, Notebook,
WiFi, Printerdan PDA) minimal membutuhkan dana sebesar Rp. 21.000.000,-
Maka solusi yang dapat diambil adalah dengan pengadaan secara bertahap.
Kemudian masalah system baru dimana softare yang dibuat relative baru dan
sangat teoritis. Dengan demikian membutuhkan sosialisasi yang terus menerus
dan komunikasi yang berkesinambungan. Disamping itu, dorongan secara
psikologis juga diperlukan, agar perawat percaya diri menggunakan notebook di
hadapan pasien.
   Dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penerapan STK
Keperawatan, maka “Komunitas Perawatan” menjadi kelompok yang sangat
berperan, yang merupakan motor penggerak profesi keperawatan di rumah sakit.

BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan
di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas
pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan
di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun demikian, tidak
dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi
untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf
pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan
dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika
sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar. 
Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal.
Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi
lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek
pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu,
tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli
yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada
nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security,
konfidensialitas dan privacy data medis. 
Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga
bagi kesehatan pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari
Posisi duduk, jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor,
sirkulasi udara ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan
computer. Apabila hal ini tidak diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan
kesehatan. 

3.2  Saran 
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan
standar dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan
dengan teknologi karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih
sangat tertinggal. Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi
cerdas.

Anda mungkin juga menyukai