PEMBAHASAN
B. TEKNOLOGI INFORMASI
1. Definisi
Teknologi informasi dapat diartikan sebagai seperangkat alat yang
membantu manusia untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, Teknologi
Informasi mencakup keseluruhan bentuk teknologi yang digunakan untuk
memproses informasi. TI dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang
berkaitan dengan informasi (Silfi, 2014). Pengolahan informasi yang dihasilkan
diproses menggunakan alat-alat seperti komputer beserta software-software
pendukungnya. Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
2. Peran Teknologi Informasi Di Bidang Kesehatan
YUK, INI AKU DAPET MAKALAH TAPI GAADA SUMBER, TAPI ISINYA
BAGUS GATAU TAPI MASUKKIN DIMANA
2.8. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat
menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990). Selain itu
dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah
dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya
pendokumentasian yang benar maka bukti secara profesional dan legal dapat
dipertanggung jawabkan.
Pendokumentasian pada pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan
secara manual atau berbasis komputer. Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan
cepat diketahui
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
tentang semua pasien dan suatu lokasi (Ratna Sitorus, 2006)
2.9. Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen
dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989 dikutip
oleh Hariyati, RT., 1999)
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati,
RT., 1999) system informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar
dokumentasi , komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan
pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu
sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen
yang ada sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang
berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
Selanjutnya pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan, dimana fasilitas yang dibuat menjadi lebih
lengkap, bahkan menurut Jasun (2006) Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan merupakan “papper less” untuk seluruh dokumen keperawatan
3.0. Program-Program Yang Dirancang Dalam STK Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam STK
Keperawatan antara lain :
2. 1. 1 Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan
mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American
Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada
Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu
pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa
Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan
standar pengkajian perawatan dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa
Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi
keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome
Clasification (NOC) dengan model skoring.
2. 1. 2 Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan
perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan
aktifitas detail dari NIC.
2. 1. 3 Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat
perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge
planning sudah tersedia uraian dimaksud, perawat tinggal print out yang
selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
2. 1. 4 Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer,
sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
2. 1. 5 Penghitungan angka kredit perawat.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka
kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan
tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk menghitung angka
kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka kredit banyak yang tertunda
dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka kredit
merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan
dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.
2. 1. 6 Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat
sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan
standar asuhan keperawatan.
2. 1. 7 Daftar NIC terbanyak
Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan yang ada.
2. 1. 8 Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu
periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini
dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan pembelajaran bagi
perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu operan shift.
2. 1. 9 Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman
keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
2. 1. 10 Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat
secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah
dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat pasien akan
keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang dibutuhkan untuk
pembuatan resume perawatan.
2. 1. 11 Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based
nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan
keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak
diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem informasi manajemen
keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
2. 1. 12 Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam
ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan
on line ketika pasien masih di rawat
1. d. Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa
diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa
label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping
membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.
Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan
berbasis komputer, walaupun perawat umumnya masih menggunakan
pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini sering
membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form
yang telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya.
Permasalahan lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal
sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara
tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Selain itu
pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan
menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian
tersebut diperlukan.
Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat
menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek pendokumentasian yaitu
standart operating procedure (SOP), discharge planning, jadwal dinas perawat,
penghitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar
NIC terbanyak, laporan implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar
SAK, presentasi kasus on line, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan
perawat & monitoring aktifitas perawat laporan shift dan monitoring pasien oleh
PN atau kepala ruang saat sedang rapat
Namun dalam penerapan sistem pendokumentasian manajemen keperawatan
ini perlu mempertimbangkan kendala yang ada. Menurut Jasun (2006) kendala
yang dapat muncul antara lain : Pengadaan hardware membutuhkan dana yang
cukup banyak. Dengan seperangkat hardware untuk satu ruang (PC, Notebook,
WiFi, Printerdan PDA) minimal membutuhkan dana sebesar Rp. 21.000.000,-
Maka solusi yang dapat diambil adalah dengan pengadaan secara bertahap.
Kemudian masalah system baru dimana softare yang dibuat relative baru dan
sangat teoritis. Dengan demikian membutuhkan sosialisasi yang terus menerus
dan komunikasi yang berkesinambungan. Disamping itu, dorongan secara
psikologis juga diperlukan, agar perawat percaya diri menggunakan notebook di
hadapan pasien.
Dengan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan penerapan STK
Keperawatan, maka “Komunitas Perawatan” menjadi kelompok yang sangat
berperan, yang merupakan motor penggerak profesi keperawatan di rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan
di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas
pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan
di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun demikian, tidak
dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi
untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf
pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan
dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika
sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar.
Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal.
Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi
lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek
pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu,
tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli
yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada
nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security,
konfidensialitas dan privacy data medis.
Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga
bagi kesehatan pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari
Posisi duduk, jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor,
sirkulasi udara ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan
computer. Apabila hal ini tidak diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan
kesehatan.
3.2 Saran
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan
standar dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan
dengan teknologi karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih
sangat tertinggal. Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi
cerdas.