NI PUTU RIKA UMI KRISMONITA (P07120216042) I KOMANG SUTHA JAYA (P07120216043) DEWA AYU PUTRI WEDA DEWANTI (P07120216044) KADEK MEISA RUSPITA DEWI (P07120216045) NI LUH GEDE INTEN YULIANA DEWI (P07120216046) TUJUAN
Untuk mempertahankan hidup
(maintaining life). PENGKAJIAN
Dilakukan pada semua sistem tubuh untuk
menopang dan mempertahankan sistem-sistem tersebut tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan.Pengkajian meliputi proses pengumpulan data, validasi data, menginterpretasikan data dan memformulasikan masalah atau diagnosa keperawatan sesuai hasil analisa data. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah melakukan pengkajian, data dikumpulkan
dan diinterpretasikan kemudian dianalisa lalu ditetapkan masalah/diagnosa keperawatan berdasarkan data yang menyimpang dari keadaan fisiologis. Kriteria hasil ditetapkan untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan tindakan keperawatan dibuat
apabila diagnosa telah diprioritaskan. Prioritas maslah dibuat berdasarkan pada ancaman/risiko ancaman hidup Perencanaan tindakan mencakup 4(empat) umsur kegiatan yaitu observasi/monitoring, terapi keperawatan, pendidikan dan tindakan kolaboratif. IMPLEMENTASI
Semua tindakan dilakukan dalam
pemberian asuhan keperawatan terhadap klien sesuai dengan rencana tindakan. EVALUASI
Evaluasi adalah langkah kelima dalam proses
keperawatan dan merupakan dasar pertimbangan yang sistematis untuk menilai keberhasilan tindkan keperawatan dan sekaligus dan merupakan alat untuk melakukan pengkajian ulang dalam upaya melakukan modifikasi/revisi diagnosa dan tindakan. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi adalah catatan yang berisi
data pelaksanaan tindakan keperawatan atau respon klien terhadap tindakan keperawatan sebagai petanggungjawaban dan pertanggunggugatan terhadap asuhan keperawatan yang dilakukan perawat kepada pasien dari kebijakan. PERSPEKTIF KEPERAWATAN KRITIS Ilmuperawatan kritis adalah bidang keperawatan dengan suatu fokus pada penyakit yang kritis atau pasien yang tidak stabil. Perawat kritis dapat ditemukan bekerja pada lingkungan yang luas dan khusus, seperti departemen keadaan darurat dan unit gawat darurat. Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga-keluarga mereka menerima kepedulian optimal (American Association of Critical-Care Nurses). Keperawatan kritis adalah suatu bidang yang memerlukan perawatan pasien yang berkualitas tinggi dan konperhensif.
Keperawatan kritis merupakan salah satu
spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KRITIS Perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan pelayanan kesehatan cukup berkontribusi dalam mempersingkat waktu perawatan pasien di rumah sakit. Using the Tele-ICU Care Delivery Model to Build Organizational Performance, (Rufo, 2011) merupakan paradigma baru dalam model pemberian perawatan saat ini telah bergeser ke arah perbaikan kualitas hidup pasien dan keamanan perawatan pasien. Tele-health terintegrasi adalah menggunakan perangkat mobile dan keahlian dari dokter yang berpengalaman dapat dihubungkan ke lokasi terpencil, sehingga pemberi asuhan keperawatan didaerah terpencil sekarang dapat menerima bantuan untuk manajemen pasien secara langsung melalui metode ini.
Tele-ICU adalah salah satu contoh dari penerapan
model teknologi yang mempercepat pemecahan masalah klinis dan pengambilan keputusan, sehingga mempercepat pemberian perawatan kritis dan akhirnya meningkatkan hasil yang diharapkan. ETIK LEGAL KEPERAWATAN KRISIS Perawat ruang kritis harus bekerja sesuai dengan aturan yang ada (standar rumah sakit / standar pelayanan maupun asuhan keperawatan). Etikakeperawatan merujuk pada standar etik yang menentukan dan menuntun perawat dalam praktek sehari-hari (Fry, 1994) 1. Jujur terhadap pasien 2. Menghargai pasien 3. Beradvokasi atas nama pasien Aspek advokasi dibagi menjadi 3 model yaitu: (Jaya Kuruvilla,Essentials of Critical Care Nursing,2007: 9)
Right protection Modelmerupakan peran
perawat dalam menjaga hak pasien selama mendapatkan perawatan. Value Based Decision Modelmerupakan peran perawat dalam memberikan informasi pada pasien dalam proses pengambilan keputusan. Respect for Persons Modelmerupakan peran perawat dalam menjaga kehormatan dan privasi pasien dalam proses keperawatan. Isu tentang legal dan etik keperawatan yang berkembang dalam masyarakat saat ini Kelalaian dalam tindakan keperawatan , dimana tidak terpenuhi nya hak – hak Klien, seperti hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan yang maksimal dan bermutu. Kasus yang biasa terjadi adalah kesalahan pemberian obat, hal ini dikarenakan begitu banyaknya jumlah obat yang beredar metode pemberian yang bervariasi. Kelalaian yang sering terjadi, diantaranya kegagalan membaca label obat, kesalahan menghitung dosis obat, obat diberikan kepada pasien yang tidak tepat, kesalahan mempersiapkan konsentrasi, atau kesalahan rute pemberian.Beberapa kesalahan tersebut akan menimbulkan akibat yang fatal, bahkan menimbulkan kematian, dan sudah menjadi kepercayaan masyarakat, kesalahan pemberian obat seperti ini akan menjadi rahasia oleh perawat – perawat lain, demi menjaga hubungan Kesejawatan antara anggota Profesi serta menjaga nama baik instansi pelayanan kesehatan terkait. PEMBAHASAN
Dalam contoh diatas, maka ditinjau dari beberapa
komponen isu etik dan Legal keperawatan, berdasarkan : Standar Profesi : Perawat tidak lagi berdisiplin terhadap ilmu yang diperoleh, tidak berkomitmen pada profesi, dan tidak bekerja sesuai standar profesi. Implikasi Komitmen Keperawatan : Perawat tidak melaksanakan kewajiban profesi keperawatan dan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan Nuraninya. Advokasi : Perawat tidak membela atau mendukung hak – hak pasien. Kesejawatan : Terjadi Interaksi antar sejawat dalam tindakan non terapeutik terhadap klien, timbul hubungan tidak sehat dalam tindakan profesi keperawatan ( Medis) dan masyarakat. Hubungan Perawat - Klien : Meningkatnya kesadaran akan hakl – hak nya, masyarakat (klien) bisa saja menempuh jalur hukum untuk membela haknya. Contoh 1 Tentang Kejadian Masalah Legal Keperawatan Pasien usia lanjut mengalami disorientasi pada saat berada di ruang perawatan. Perawat tidak membuat rencana keperawatan guna memantau dan mempertahankan keamanan pasien dengan memasang penghalang tempat tidur.sebagai akibat disorientasi,pasien kemudian terjatuh dari tempat tidur pada waktu malam hari dan pasien mengalami patah tulang tungkai. PEMBAHASAN
Kasus tersebut melanggar pasal 54 ayat 1 dan ayat2
UU No 23 th 1992 mengenai kesalahan atau kelalaian dalam menerapkan standar profesi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sebaiknya yang dilakukan oleh perawat adalah perawat membuat rencana keperawatan guna memantau dan mempertahankan kaemanan pasien dengan melihat kondisi pasien yang lanjut usia tersebut. Dengan cara, memberikan atau memasangkan penghalang tempat tidur agar pada saat tidur pasien tidak jatuh dan mengalami cedera. Berilah kasih sayang kepada pasien sebagaimana mengasihi diri sendiri, sehingga menjaganya dengan sebaik mungkin. CARING DALAM KEPERAWATAN KRITIS Caringmerupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang berhubungan dengan caring antara lain: 1. Kehadiran 2. Sentuhan 3. Mendengarkan 4. Memahami klien 5. Caring dalam spiritual 6. Perawatan keluarga 7. Mengevaluasi intensitas emosi yang ditunjukkan klien SEKIAN DAN TERIMAKASIH