Anda di halaman 1dari 7

Konjungsi

Konjungsi Koordinatif
Menghubungan klausa atau kata berstatus sama.
1. Konjungsi koordinatif penambahan :
 Konjungsi yang dipakai yaitu dan, serta, beserta.
 Contoh :
1) Hanifa dan Halwa sedang bermain bersama.
2) Nanda beserta keluarga bertamasya ke pantai.
2. Konjungsi koordinatir perlawanan :
 Konjungsi yang dipakai yaitu tetapi, melainkan.
 Contoh :
1) Proyek renovasi Bandara Soekarno-Hatta tida hanya menghabiskan
tetapi juga mengganggu aktivitas pengguna maskapai.
2) Sebenarnya bukan Parjo yang mencurinya melainkan adiknya.
3. Konjungsi koordinatif menyatakan pemilihan :
 Konjungsi yang dipakai jaitu atau.
 Contoh :
1) Jika kamu menawarkan minum, aku ingin kopi atau teh.
Konjungsi Subordinatif
Menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.
1. Konjungsi subordinatif menyatakan waktu :
a. Waktu batas permulaan, konjungsi yang dipakai sejak, sedari.
 Contoh :
1) Danu selalu tertarik pada mainan sejak ia mulai belajar
merangkak.
2) Rina sudah terbiasa hidup sederhana sedari dia masih muda.
b. Waktu bersamaan, konjungsi yang dapat digunakan antara lain : serta,
(se)waktu, tatkala, ketika, selama, sambil, sementara, selagi, dan seraya.
 Contoh :
1) Begitu Ayah datang, dia memeluk adikku serta ibuku.
2) Tatkala fajar menyingsing, ayam jagoku berkokok kencang.
3) Sebagian orang beriring-iringan menuju kantor sementara au
menuju sekolahan.
4) Minumlah, selagi kopinya belum dingin.
5) Aku menunggu suamiku datang seraya menghias kue ulang
tahunnya.
6) Ria menyanyi sambil bergoyang.
7) Maia sangat sedih sewaktu Ahmad Dani meninggalkannya.
8) Raffi Ahmad akan selalu setia selama ia menjaga sikapnya.
c. Waktu berurutan, konjungsi yang biasa digunakan adalah sebelum, begitu,
sesudah, seusai, sehabis, setelah, selesai.
 Contoh :
1) Sebelum minum obat, hendaknya kita makan terlebih dahulu.
2) Sehabis bangun, ia langsung menuju dapur untuk memasak.
3) Seusai pelantikan, Bupati Grobogan mengadakan open house.
4) Heri mendaftar sebagai mahasiswa pascasarjana setelah lulus
sarjana.
5) Ibu itu pingsan setelah seharian penuh bekerja.
6) Begitu bel berbunyi, Sehun bersorak kegirangan.
d. Waktu batas akhir, konjungsi yang biasa digunakan adalah sampai, hingga.
 Contoh :
1) Belajarlah sampai kamu memasuki liang lahat.
2) Slank akan tetap di hatiku hingga mereka tak lagi berkarya.
2. Konjungsi subordinatif syarat menerangkan syarat terlaksananya suatu hal yang
disebut di dalam klausa primer/utama :
 Konjungsi yang biasa digunakan adalah : jika, asalkan, manakala,
jikalau, kalau, apabila, bilamana.
 Contoh :
1) Harry Potter tidak akan basah bilamana ia membawa payung.
2) Inul tidak akan bangkrut, asalkan bisnis karaokenya tetap
berjalan.
3) Jikalau aku jadi bupati, akan aku bangun jalan layang di
Kabupaten Grobogan.
4) Rahma akan datang memenuhi undangan kalau tida ada
halangan.
3. Konjungsi subordinatif pengandaian menerangkan kemunginan terlaksananya
suatu hal yang dinyatakan klausa primer/utama.
 Konjungsi yang dapat digunakan : seandainya, sekiranya, andaikan,
andaikata, umpamanya.
 Contoh :
1) Seandainya aku menjadi ketua FPI, aku tidak akan menggerakkan
massa.
2) Andaikata Jesika Kumala Wongso mengakui, kita akan mengetahui
motif sebenarnya.
3) Umpamanya dia berlari kencang, ia tak akan tertinggal.
4) Sekiranya saya lebih berhati-hati, kecelakaan ini tidak akan terjadi.
4. Konjungsi subordiatif pernyataan tujuan menerangkan suatu tujuan ataupun
harapan dari suatu hal yang disebut klausa/primer utama.
 Konjungsi yang dapat digunakan adalah biar, agar, supaya.
 Contoh :
1) Kartika sengaja berdomisili di Papua agar dapat berwirausaha di
sana.
2) Fathur bekerja siang malam supaya keluarganya hidup berkecukupan.
5. Konjungsi subordinatif konsesif menyatakan hal yang tidak akan mengubah
apapun yang dinyatakan oleh klausa primer/utama.
 Konjungsi yang dapat digunakan adalah meskipun, biarpun, kendatipun,
sekalipun, walaupun.
 Contoh :
1) Walaupun berasal dari keluarga kaya, Axel tidak pernah sombong.
2) Kendatipun anak seorang narapidana, Joan tetap rajin belajar.
6. Konjungsi subordinatif pembandingan menerangkan pembandingan, preferensi,
dan kemiripan antara hal yang disebutkan pada klausa primer/utama dengan
hal yang disebutkan dalam klausa subordinatif tersebut.
 Konjungsi yang biasa digunakan adalah laksana, alih-alih, sebagaimana,
seakan-akan, sebagai, seolah-olah, laksana, bak, ibarat, seperti.
 Contoh :
1) Dia akan membantumu sebagaimana ayahnya juga telah membantu
keluargamu.
2) Manusia ibarat setitik debu di alam semesta ini.
7. Konjungsi subordinatif yang menerangkan akibat atau hasil.
 Konjungsi yang dapat digunakan adalah akibatnya, sampai, hinggga,
sehingga, maka.
 Contoh :
1) Biaya pengobatan RS Permata Bunda sangat mahal sampai-sampai
rumah beserta kiosnya telah habis terjual.
2) Penjual bakso di perempatan sana gulung tikar, akibatnya ia ta
mampu membiayai kuliah anak-anaknya.
3) Kerja keras tidak akan menghianati hasil, maka muridku yang dulunya
rajin telah menjadi orang yang berkecukupan.
8. Konjongsi subordinatif yang menerangkan sebab.
 Konnjungsi yang digunakan sebab, oleh, karena.
 Contoh :
1) Harga daging sapi di Pasar Purwodadi melonja sebab mendekati hari
lebaran.
2) Prestasi belajar Cici menurun karena ia memilih menonton TV
ketimbang belajar.
9. Konjungsi subordinatif yang menyataan alat.
 Konjungsi yang dapat digunakan yaitu dengan dan tanpa.
 Contoh :
1) Ferdi memancing ikan di sungai dengan menggunaan kail.
2) Andre mengendarai motor tanpa mengunakan helm.
10. Konjungsi subordinatif yang menyatakan cara.
 Konjungsi yang digunakan seperti pada konjungsi alat, yaitu dengan dan
tanpa.
 Contoh :
1) Kita seharusnya yakin dengan pertolongan dari Tuhan,
2) Pencari hiu berburu tanpa peduli dengan bahaya yang akan
menimpaya.
11. Konjungsi subordinatif komplementasi menjadikan klausa subordinatifnya
melengkapi hal yang disebutkan oleh verba klausa primer maupun oleh subjek.
 Konjungsi yang digunakan adalah bahwa.
 Contoh :
1) Dia akan berpikir bahwa aku melakukan yang terbaik untuk
menolongnya.
Konjungsi Korelatif
Menyatukan dua kata, frase atau klausa dan hubungan kedua unsur itu memiliki derajat
yang sama.
Hubungan ini biasanya dapat dinyatakan dengan memaai konjungsi:
1. baik...maupun : Tak ada yang sempurna, baik Sehun maupun Luhan.
2. tidak hanya...tetapi : Rumah itu tidak hanya tinggi tetapi juga megah.
3. demikian(rupa)...sehingga : Toko itu dibuat sedemikian rupa sehingga menarik
untuk dikunjungi.
4. apakah...atau... : Aku tidak peduli apakah dia akan pulang atau akan pergi.
5. entah...entah... : Dia akan menerima kadoku, entah suka entah tidak.
Konjungsi Antarkalimat
Menghbungkan suatu kalimat dengan kalimat yang lain.
1. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan kesediaannya untuk melaukan suatu
hal.
 Konjungsi yang biasa digunakan yaitu demikian, biarpun, begitu, sekalipun,
demikian, walaupun demikian.
 Contoh :
1) Puji memang selalu berbeda pendapat dengan adiknya. Walaupun
demikian mereka tetap menyayanginya.
2. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan lanjutan dari sebuah peristiwa
maupun keadaan.
 Konjungsi yang dapat digunakan yaitu lalu, sesudah itu, kemudian, setelah
itu.
 Contoh :
1) Putri melakukan perjalanan dari Semarang ke Salatiga dengan sepeda
bus. Kemudian dari Salatiga ia menaiki mobil menuju Yogyakarta.
3. Konjungsi antarkalimat yang menyataan kebalikan dari hal yang diterangkan
sebelumnya.
 Konjungsi yang biasanya digunakan yaitu sebaliknya.
 Contoh :
1) Kukira wisata Goa Kreo Semarang akan menyenangan untuk kami.
Sebaliknya kondisi yang tidak terawat membuat kami segera pergi
dari tempat wisata tersebut.
4. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan situasi/keadaan sebenarnya.
 Konjungsi yang dapat digunakan yaitu sesungguhnya, bahwasanya.
 Contoh :
1) Kita tidak akan pernah melupakan perjuangan pahlawan. Bahwasanya
para pejuang kemerdekaan itu menyerahkan jiwa raganya kepada
bangsa.
5. Konjungsi antarkalimat yang dapat menguatkan situasi.keadaan yang disebutkan
sebelumnya.
 Konjungsi yang dapat digunakan yaitu malahan, bahkan.
 Contoh ;
1) Perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik pula. Bahkan
seringkali balasannya melebihi apa yang kita bayangkan sebelumnya.
6. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan pertentangan kondisi/keadaan yang
disebutkan sebelumnya.
 Konjungsi yang digunakan yaitu akan tetapi, namun.
 Contoh :
1) Jalan raya Purwodadi hampir diperbaiki setiap tahun sekali. Akan
tetapi kondisi tanah yang mudah retak menjadikannya mudah rusak.
7. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan konsekuensi.
 Konjungsi yang dapat digunakan yaitu dengan demikian.
 Contoh :
1) Korea Selatan berkembang dengan sangat cepat. Dengan demikian
produk teknologi impor yang berasal dari sana dijumpai di berbagai
tempat.
8. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan akibat.
 Konjungsi yang dapat digunakan yaitu oleh sebab itu, oleh karena itu.
 Contoh :
1) Kita tidak akan pernah tahu masa depan kehidupan seseorang. Oleh
karena itu jangan pernah meremehkan orang bodoh sekalipun.
9. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan peristiwa yang mendahului suatu hal
yang disebutkan sebelumnya.
 Konjungsi yang dapat digunakan yaitu sebelum itu.
 Contoh :
1) Jokowi menjadi Presiden Indonesia sejak tahun 2014. Sebelum itu, Susilo
Bambang Yudhoyono telah memimpin Indonesia selama 2 periode.
10. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan keekslusifan dari suatu hal yang
disebutkan sebelumnya.
 Konjungsi yang dapat digunakan yaitu kecuali itu.
 Contoh :
1) Mayoritas orang bangga memiliki rumah mewah. Kecuali itu, Andi
memilih untuk memiliki rumah yang sederhana.
Konjungsi Antarparagaf
Konjungsi yang biasa digunakan yaitu adapun, mengenai, aan hal, dalam pada itu, alkisah,
sebermula, arkian, syahdan.

Anda mungkin juga menyukai