Anda di halaman 1dari 8

Jenis-Jenis Konjungsi beserta contohnya

Tipe konjungsi atau penghubung pada sebuah wacana bervariasi. Berdasarkan perilaku sintaksis
(ilmu tata kalimat), konjungsi dibagi menjadi lima kelompok yaitu konjungsi koordinatif,
konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, konjungsi antarkalimat dan konjungsi antarparagraf.

1. Konjungsi Koordinatif

Definisi konjungsi koordinatif berdasarkan KBBI adalah salah satu jenis konjungsi yang
menghubungkan klausa atau kata berstatus sama. Konjungsi koordinatif ialah konjungsi yang
merangkai dua kalimat ataupun lebih yang memiliki kedudukan setara/sederajat.

Berdasarkan sifat hubungannya, jenis-jenis konjungsi koordinatif meliputi :

1.1. Konjungsi koordinatif  penambahan. Konjungsi yang dipakai yaitu dan, serta, beserta.

Contoh :

(1)Hanifa dan  Halwa sedang bermain bersama.

(2)Nanda  beserta keluarga bertamasya ke pantai

1.2. Konjungsi koordinatif perlawanan. Konjungsi yang dipakai yaitu tetapi, melainkan.

Contoh :

(1) Proyek renovasi Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya menghabiskan dana tetapi juga


mengganggu aktivitas pengguna maskapai.

(2) Sebenarnya bukan Parjo yang mencurinya melainkan adiknya.

1.3. Konjungsi koordinatif menyatakan pemilihan. Konjungsi yang dipakai yaitu atau.

Contoh:

Jika kamu menawarkan minum, Aku  ingin kopi  atau  teh.

2. Konjungsi Subordinatif

Definisi konjungsi subordinatif berdasarkan KBBI konjungsi subordinatif sebagai salah satu
jenis konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi
subordinatif ini menghubungkan dua unsur klausa yang memiliki kedudukan tidak sama/ tidak
sederajat. Maka, Kedudukan klausa satu sebagai klausa utama lebih tinggi daripada klausa ke
kedua yang manjadi klausa bawahan/ lebih rendah dari kalimat utama. Macam-macam konjungsi
subordinatif :
2.1. Jenis Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu

Konjungsi waktu dapat digunakan saat klausa subordinatifnya menerangkan waktu terjadinya
suatu peristiwa yang dinyatakan dalam klausa primer/utama. konjungsi waktu dapat dibedakan
menjadi:

a. Waktu batas permulaan, konjungsi yang dipakai sejak, sedari. Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Danu selalu tertarik pada mainan sejak ia mulai belajar merangkak.

(2)Rina sudah terbiasa hidup sederhana sedari dia masih muda.

b. Waktu bersamaan, konjungsi yang dapat digunakan antara lain : serta,(se)waktu, tatkala
ketika, selama, sambil, sementara, selagi dan seraya.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Begitu Ayah datang, dia memeluk adekku serta 

(2)Tatkala fajar menyingsing, ayam jagoku berkokok kencang.

(3)Sebagian orang beriring-iringan menuju kantor sementara aku menuju sekolahan.

(4)Minumlah, selagi kopinya belum dingin.

(5)Aku menunggu suamiku datang seraya menghias kue ulang tahunnya.

(6)Ria menyanyi sambil bergoyang

(7)Maia sangat sedih sewaktu Ahmad Dani meninggalkannya.

(8)Raffi Ahmad akan selalu setia selama ia menjaga sikapnya.

c. Waktu berurutan, konjungsi yang biasa digunakan adalah sebelum, begitu, sesudah, seusai,
sehabis, setelah, selesai. 

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Sebelum minum obat, hendaknya kita makan terlebih dahulu.

(2)Sehabis bangun, ia langsung menuju dapur untuk memasak.

(3)Seusai pelantikan, Bupati Grobogan mengadakan open house.

(4)Heri mendaftar sebagai mahasiswa paska sarjana setelah lulus sarjana.


(5)Freelancer itu pingsan setelah seharian penuh di depan komputer.

(6)Begitu bel berbunyi, Aan bersorak kegirangan.

d. Waktu batas akhir, konjungsi yang biasa digunakan adalah sampai, hingga. Perhatikanlah
contoh berikut.

(1)Belajarlah sampai kamu memasuki liang lahat.

(2)Slank akan tetap di hatiku hingga mereka tak lagi berkarya.

2.2. Konjungsi subordinatif syarat

Konjungsi syarat terdapat di dalam sebuah kalimat yang dapat digunakan klausa subordinatifnya
menerangkan syarat terlaksanakannya suatu hal yang disebut di dalam klausa primer/utama.
Konjungsi yang biasa digunakan adalah : jika, asalkan, manakala, jikalau, kalau, apabila,
bilamana.

Perhatikanlah contoh berikut :

(1)Ayu Ting Ting tidak akan basah bilamana ia membawa payung.

(2)Inul tidak akan bangkrut, asalkan bisnis karaokenya tetap berjalan.

(3)Jikalau aku jadi bupati, akan ku bangun jalan layang di Kabupaten Grobogan

(4)Rahma akan datang memenuhi undangan kalau tidak ada halangan.

2.3. Konjungsi subordinatif pengandaian

Konjungsi pengandaian ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan kemungkinan terlaksananya suatu hal yang dinyatakan klausa primer/utama.
Konjungsi yang dapat digunakan : seandainya, sekiranya, andaikan,andaikata, umpamanya.

Perhatikanlah contoh berikut:

(1)Seandainya aku menjadi ketua FPI, aku tidak akan menggerakkan massa.

(2)Andaikata Jesika Kumala Wongso mengakui, kita akan mengetahui motif sebenarnya.

(3)Andaikan malam ini tidak hujan, bintang-bintang akan dapat kita saksikan.

(4)Umpamanya dia berlari kencang, ia tak akan tertinggal.

(5)Sekiranya saya lebih berhati-hati, kecelakaan ini tidak akan terjadi.


2.4. Konjungsi subordinatif pernyataan tujuan

Konjungsi subordinatif tujuan yang terdapat pada kalimat yang klausa subordinatifnya
menerangkan suatu tujuan ataupun harapan dari suatu hal yang disebut dalam klausa
primer/utama. konjungsi yang dapat digunakan adalah  biar, agar, supaya.

Perhatikanlah contoh berikut

(1)Kartika sengaja berdomisili di pulau papua  agar dapat berwirausaha di sana.

(2)Fathur bekerja siang malam biar  keluarganya hidup berkecukupan.

2.5. konjungsi subordinatif konsesif

Konjungsi konsesif ini terdapat pada kalimat majemuk ketika klausa subordinatifnya menyatakan
hal yang tidak akan dapat mengubah apapun yang dinyatakan oleh klausa primer/utama.
Konjungsi yang dapat digunakan adalah meskipun, biarpun, kandatipun, sekalipun, walaupun.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Walaupun berasal dari keluarga kaya, Fitria tidak pernah sombong.

(2)Kendatipun anak seorang pembantu, Habib tetap bersungguh-sungguh belajar.

2.6. Konjungsi subordinatif pembandingan

Konjungsi pembandingan ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan pembandingan, preferensi, kemiripan antara hal yang disebutkan pada klausa
primer/utama dengan hal yang disebutkan dalam klausa subordinatif tersebut. Konjungsi yang
biasa digunakan adalah laksana, alih-alih, sebagaimana, seakan-akan, sebagai, seolah-olah,
laksana, bak, ibarat, seperti.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Dia akan membantumu  sebagaimana ayahnya juga telah membantu keluargamu.

(2)Manusia ibarat setitik debu di alam semesta ini.

2.7. Konjungsi subordinatif yang menerangkan akibat atau hasil

Konjungsi akibat atau hasil terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan
hasil atau akibat dari hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat
digunakan adalah akibatnya, sampai, hingga, sehingga, maka.
Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Biaya pengobatan RS Permata bunda sangat mahal  sampai-sampai  rumah beserta kiosnya
telah habis terjual.

(2)Penjual bakso di perempatan sana gulung tikar, akibatnya ia tak mampu membiayai kuliah
anak-anaknya.

(3)Kerja keras tidak akan menghianati hasil, maka muridku yang dulunya rajin telah menjadi
orang yang berkecukupan.

2.8. Konjungsi subordinatif yang menerangkan sebab

konjungsi sebab terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan sebab
maupun alasan terjadinya hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama. konjungsi yang
digunakan sebab, oleh karena, karena.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Harga daging sapi di pasar Purwodadi melonjak sebab  mendekati hari lebaran.

(2)Prestasi belajar Cici menurun karena ia memilih menonton TV ketimbang belajar.

2.9. Konjungsi subordinatif yang menyatakan Alat

Konjungsi alat terdapat dalam kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan alat yang
disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu dengan dan tanpa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Ferdi memancing ikan di sungai dengan menggunakan kail, sehingga hasil tangkapannya


tidak bergitu maksimal.

(2)Andre mengendarai motor tanpa menggunakan helm, sehingga polisi menegurnya.

2.10. Konjungsi subordinatif yang menyatakan cara

konjungsi ini terdapat pada kalimat dimana klausa subordinatifnya mennerangkan cara/metode
pelaksanaan dari hal yang disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang digunakan
seperti pada konjungsi alat, yaitu dengan dan tanpa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)kita seharusnya yakin dengan pertolongan dari Tuhan, semua persoalan akan bisa kita atasi.

(2)Pencari hiu berburu  tanpa  perduli dengan bahaya yang akan menimpa.
2.11.Konjungsi subordinatif Komplementasi

Konjungsi komplementasi ini menjadikan klausa subordinatifnya melengkapi hal yang


disebutkan oleh verba klausa primer/utama maupun oleh subjek, baik yang dinyatakan maupun
yang tidak. Konjungsi yang dapat digunakan adalah bahwa.

Perhatikanlah contoh berikut.

(1)Dianya akan berfikir bahwa aku melakukan yang terbaik untuk menolongnya.

(2)Ayah dan ibunya mengatakan bahwa globalisasi harus disertai tekad kuat dan semangat
untuk menaklukkannya.

3. Konjungsi korelatif

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menyatukan dua kata, frase atau klausa dan hubungan
kedua unsur itu memiliki derajat yang sama. Hubungan ini biasanya dapat  dinyatakan dengan
memakai konjungsi :

 baik…maupun, contoh : Tak ada yang sempurna, baik aku maupun dia


 tidak hanya…tetapi, contoh : Rumah itu tidak hanya  tinggi tetapi juga megah.
 demikian(rupa)…sehingga, contoh : Toko itu dibuat sedemikian  rupa sehingga menarik
untuk dikunjungi pembeli.
 apakah…atau…, contoh : aku tidak perduli apakah pulang atau pergi aku tetap
menyayanginya.
 entah……entah…, contoh : dia akan menerima kadoku entah  suka entah tidak

4. Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat
yang lain. Konjungsi antarkalimat ini selalu diawali dengan kalimat baru serta menggunakan
huruf kapital pada awal kalimat (baca : jenis jenis kalimat). konjungsi antarkalimat yang biasa
digunakan meliputi:

 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan kesediaannya untuk melakukan suatu hal.


Konjungsi yang biasanya digunakan yaitu demikian, biarpun, sungguhpun, begitu,
sekalipun, demikian, walaupun demikian.

Contoh : Puji memang selalu berbeda pendapat dengan adiknya. Walaupun demikian mereka
tetap menyayangi.

 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan lanjutan dari sebuah peristiwa maupun


keadaan. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu lalu, sesudah itu, kemudian, setelah itu.
Contoh : Putri melakukan perjalanan dari Semarang ke Salatiga dengan sepeda bus. Kemudian
dari Salatiga ia menaiki mobil menuju Yogyakarta.

 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan adanya suatu hal, keadaan atau peristiwa lain
di luar hal yang telah disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu lagi
pula, tambahan pula, selain itu.

Contoh : Campurkan gula dan kopi ke dalam gelas. Selain itu masukkan pula susu kedalamnya.

 Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari hal yang diterangkan


sebelumnya. Konjungsi yang biasanya digunakan yaitu sebaliknya.

contoh : Kukira wisata Goa Kreo Semarang akan menyenangkan untuk kami. Sebaliknya kondisi
yang tidak terawat membuat kami sesegera pergi dari tempat wisata tersebut.

 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan situasi/keadaan sebenarnya. Konjungsi yang


dapat digunakan yaitu sesungguhnya, bahwasannya.

Contoh : Kita tidak akan pernah melupakan pahlawan. Bahwasanya para pejuang kemerdekaan
itu menyerahkan jiwa raganya kepada bangsa.

 Konjungsi antarkalimat yang dapat menguatkan situasi/keadaan yang disebutkan


sebelumya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu malahan, bahkan.

Contoh : Perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik pula. Bahkan seringkali balasannya
melebihi apa yang kita bayangkan sebelumnya.

 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan pertentangan kondisi/keadaan yang


disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu akan tetapi, namun.

Contoh : Jalan raya Purwodadi hampir di perbaiki setiap tahun sekali. Akan tetapi kondisi
tanah yang mudah retak menjadikannya mudah rusak.

 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan konsekuensi. Konjungsi yang dapat


digunakan yaitu dengan demikian.

Contoh : Korea Selatan berkembang dengan sangat cepat. Dengan demikian produk teknologi
impor yang berasal dari sana dijumpai di berbagai tempat.

 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan akibat. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu
oleh sebab itu, oleh karena itu.

Contoh : Kita tidak akan pernah tau masa depan kehidupan seseorang. Oleh karena itu jangan
pernah meremehkan orang bodoh sekalipun.
 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan peristiwa yang mendahului suatu hal yang
disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu sebelum itu.

Contoh : Jokowi menjadi Presiden Indonesia sejak tahun 2014. Sebelum itu, Susilo Bambang
Yudhoyono telah memimpin Indonesia selama 2 periode.

 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan keeklusifan dari suatu hal yang disebutkan
sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu kecuali itu.

Contoh : Mayoritas orang bangga memiliki rumah mewah. Kecuali itu, Andi memilih untuk
memiliki rumah yang sederhana.

5. Konjungsi Antarparagraf

Konjungsi antarparagraf mengawali suatu paragraf (baca : jenis jenis paragraf) yang
berhubungan dengan paragraf sebelumnya didasarkan pada kandungan makna di paragraf
sebelumnya.

Konjungsi antarparagraf yang biasa digunakan yaitu adapun, mengenai, akan hal,  dalam pada
itu. Selain itu, konjungsi antarparagraf yang biasanya terdapat dalam cerita sastra lama yaitu
alkisah, sebermula, arkian, syahdan.

Perhatikanlah contoh berikut.

            Eksistensi bioteknologi konvensional belum kalah dengan bioteknologi modern.


bioteknologi konvensional memang menggunakan bahan dan alat sederhana dalam
memaksimalkan hasil untuk produk tertentu. Namun, produk-produk yang dihasilkan masih
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bioteknologi konvensional menghasilkan produk-produk
konsumtif seperti tempe, kecap, tauco, tape, dll.

               Adapun bioteknologi modern, termasuk di dalamnya rekayasa genetika menggunakan


alat yang canggih dan harus benar-benar dilakukan oleh ahlinya. Faktanya bioteknologi
modern memberikan hasil produk yang lebih efektif dan efisien. Beberapa produk hasil dari
bioteknologi modern yaitu vaksin, penisilin, enzim, insulin, dll.

Konjungsi menjadi bagian yang urgen dalam membentuk sebuah wacana khususnya dalam
tulisan baik fiksi maupun non fiksi. Ketepatan pemilihan konjungsi menjadikan hubungan
antarkalimat, antarklausa, atau antarparagraf menjadi padu sehingga memudahkan kita dalam
memahami ide yang penulis sampaikan. Semoga wacana konjungsi pengertian dan contohnya di
atas bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai