Tipe konjungsi atau penghubung pada sebuah wacana bervariasi. Berdasarkan perilaku sintaksis
(ilmu tata kalimat), konjungsi dibagi menjadi lima kelompok yaitu konjungsi koordinatif,
konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, konjungsi antarkalimat dan konjungsi antarparagraf.
1. Konjungsi Koordinatif
Definisi konjungsi koordinatif berdasarkan KBBI adalah salah satu jenis konjungsi yang
menghubungkan klausa atau kata berstatus sama. Konjungsi koordinatif ialah konjungsi yang
merangkai dua kalimat ataupun lebih yang memiliki kedudukan setara/sederajat.
1.1. Konjungsi koordinatif penambahan. Konjungsi yang dipakai yaitu dan, serta, beserta.
Contoh :
Contoh :
Contoh:
2. Konjungsi Subordinatif
Definisi konjungsi subordinatif berdasarkan KBBI konjungsi subordinatif sebagai salah satu
jenis konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi
subordinatif ini menghubungkan dua unsur klausa yang memiliki kedudukan tidak sama/ tidak
sederajat. Maka, Kedudukan klausa satu sebagai klausa utama lebih tinggi daripada klausa ke
kedua yang manjadi klausa bawahan/ lebih rendah dari kalimat utama. Macam-macam konjungsi
subordinatif :
2.1. Jenis Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu
Konjungsi waktu dapat digunakan saat klausa subordinatifnya menerangkan waktu terjadinya
suatu peristiwa yang dinyatakan dalam klausa primer/utama. konjungsi waktu dapat dibedakan
menjadi:
b. Waktu bersamaan, konjungsi yang dapat digunakan antara lain : serta,(se)waktu, tatkala
ketika, selama, sambil, sementara, selagi dan seraya.
c. Waktu berurutan, konjungsi yang biasa digunakan adalah sebelum, begitu, sesudah, seusai,
sehabis, setelah, selesai.
d. Waktu batas akhir, konjungsi yang biasa digunakan adalah sampai, hingga. Perhatikanlah
contoh berikut.
Konjungsi syarat terdapat di dalam sebuah kalimat yang dapat digunakan klausa subordinatifnya
menerangkan syarat terlaksanakannya suatu hal yang disebut di dalam klausa primer/utama.
Konjungsi yang biasa digunakan adalah : jika, asalkan, manakala, jikalau, kalau, apabila,
bilamana.
(3)Jikalau aku jadi bupati, akan ku bangun jalan layang di Kabupaten Grobogan
Konjungsi pengandaian ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan kemungkinan terlaksananya suatu hal yang dinyatakan klausa primer/utama.
Konjungsi yang dapat digunakan : seandainya, sekiranya, andaikan,andaikata, umpamanya.
(1)Seandainya aku menjadi ketua FPI, aku tidak akan menggerakkan massa.
(2)Andaikata Jesika Kumala Wongso mengakui, kita akan mengetahui motif sebenarnya.
(3)Andaikan malam ini tidak hujan, bintang-bintang akan dapat kita saksikan.
Konjungsi subordinatif tujuan yang terdapat pada kalimat yang klausa subordinatifnya
menerangkan suatu tujuan ataupun harapan dari suatu hal yang disebut dalam klausa
primer/utama. konjungsi yang dapat digunakan adalah biar, agar, supaya.
Konjungsi konsesif ini terdapat pada kalimat majemuk ketika klausa subordinatifnya menyatakan
hal yang tidak akan dapat mengubah apapun yang dinyatakan oleh klausa primer/utama.
Konjungsi yang dapat digunakan adalah meskipun, biarpun, kandatipun, sekalipun, walaupun.
Konjungsi pembandingan ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan pembandingan, preferensi, kemiripan antara hal yang disebutkan pada klausa
primer/utama dengan hal yang disebutkan dalam klausa subordinatif tersebut. Konjungsi yang
biasa digunakan adalah laksana, alih-alih, sebagaimana, seakan-akan, sebagai, seolah-olah,
laksana, bak, ibarat, seperti.
Konjungsi akibat atau hasil terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan
hasil atau akibat dari hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat
digunakan adalah akibatnya, sampai, hingga, sehingga, maka.
Perhatikanlah contoh berikut.
(1)Biaya pengobatan RS Permata bunda sangat mahal sampai-sampai rumah beserta kiosnya
telah habis terjual.
(2)Penjual bakso di perempatan sana gulung tikar, akibatnya ia tak mampu membiayai kuliah
anak-anaknya.
(3)Kerja keras tidak akan menghianati hasil, maka muridku yang dulunya rajin telah menjadi
orang yang berkecukupan.
konjungsi sebab terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan sebab
maupun alasan terjadinya hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama. konjungsi yang
digunakan sebab, oleh karena, karena.
Konjungsi alat terdapat dalam kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan alat yang
disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu dengan dan tanpa.
konjungsi ini terdapat pada kalimat dimana klausa subordinatifnya mennerangkan cara/metode
pelaksanaan dari hal yang disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang digunakan
seperti pada konjungsi alat, yaitu dengan dan tanpa.
(1)kita seharusnya yakin dengan pertolongan dari Tuhan, semua persoalan akan bisa kita atasi.
(2)Pencari hiu berburu tanpa perduli dengan bahaya yang akan menimpa.
2.11.Konjungsi subordinatif Komplementasi
(1)Dianya akan berfikir bahwa aku melakukan yang terbaik untuk menolongnya.
(2)Ayah dan ibunya mengatakan bahwa globalisasi harus disertai tekad kuat dan semangat
untuk menaklukkannya.
3. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menyatukan dua kata, frase atau klausa dan hubungan
kedua unsur itu memiliki derajat yang sama. Hubungan ini biasanya dapat dinyatakan dengan
memakai konjungsi :
4. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat
yang lain. Konjungsi antarkalimat ini selalu diawali dengan kalimat baru serta menggunakan
huruf kapital pada awal kalimat (baca : jenis jenis kalimat). konjungsi antarkalimat yang biasa
digunakan meliputi:
Contoh : Puji memang selalu berbeda pendapat dengan adiknya. Walaupun demikian mereka
tetap menyayangi.
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan adanya suatu hal, keadaan atau peristiwa lain
di luar hal yang telah disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu lagi
pula, tambahan pula, selain itu.
Contoh : Campurkan gula dan kopi ke dalam gelas. Selain itu masukkan pula susu kedalamnya.
contoh : Kukira wisata Goa Kreo Semarang akan menyenangkan untuk kami. Sebaliknya kondisi
yang tidak terawat membuat kami sesegera pergi dari tempat wisata tersebut.
Contoh : Kita tidak akan pernah melupakan pahlawan. Bahwasanya para pejuang kemerdekaan
itu menyerahkan jiwa raganya kepada bangsa.
Contoh : Perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik pula. Bahkan seringkali balasannya
melebihi apa yang kita bayangkan sebelumnya.
Contoh : Jalan raya Purwodadi hampir di perbaiki setiap tahun sekali. Akan tetapi kondisi
tanah yang mudah retak menjadikannya mudah rusak.
Contoh : Korea Selatan berkembang dengan sangat cepat. Dengan demikian produk teknologi
impor yang berasal dari sana dijumpai di berbagai tempat.
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan akibat. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu
oleh sebab itu, oleh karena itu.
Contoh : Kita tidak akan pernah tau masa depan kehidupan seseorang. Oleh karena itu jangan
pernah meremehkan orang bodoh sekalipun.
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan peristiwa yang mendahului suatu hal yang
disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu sebelum itu.
Contoh : Jokowi menjadi Presiden Indonesia sejak tahun 2014. Sebelum itu, Susilo Bambang
Yudhoyono telah memimpin Indonesia selama 2 periode.
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan keeklusifan dari suatu hal yang disebutkan
sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu kecuali itu.
Contoh : Mayoritas orang bangga memiliki rumah mewah. Kecuali itu, Andi memilih untuk
memiliki rumah yang sederhana.
5. Konjungsi Antarparagraf
Konjungsi antarparagraf mengawali suatu paragraf (baca : jenis jenis paragraf) yang
berhubungan dengan paragraf sebelumnya didasarkan pada kandungan makna di paragraf
sebelumnya.
Konjungsi antarparagraf yang biasa digunakan yaitu adapun, mengenai, akan hal, dalam pada
itu. Selain itu, konjungsi antarparagraf yang biasanya terdapat dalam cerita sastra lama yaitu
alkisah, sebermula, arkian, syahdan.
Konjungsi menjadi bagian yang urgen dalam membentuk sebuah wacana khususnya dalam
tulisan baik fiksi maupun non fiksi. Ketepatan pemilihan konjungsi menjadikan hubungan
antarkalimat, antarklausa, atau antarparagraf menjadi padu sehingga memudahkan kita dalam
memahami ide yang penulis sampaikan. Semoga wacana konjungsi pengertian dan contohnya di
atas bermanfaat.