Disusun oleh :
Diana Dwi Irsanti (18150028)
Endang Wahyu Ningsih (18150033)
Henny Safety (18150034)
Indahsari Rambu N M (18140035)
Nabila Apriliani (18150037)
Ni Putu Ayu Laksmi Dewi (18150038)
Husnul Noorlatifah (18150039)
Stevani Frederika Oktania (18150041)
Fanny Diah Rifky (18150042)
A15.1
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kalimat Majemuk
Bertingkat ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kalimat Majemuk Bertingkat bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari,
makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Tim penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................1
A. Kesimpulan...........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimat majemuk bertingkat memperlihatkan berbagai jenis hubungan
semantik antara subordinatif, yakni salah satu merupakan induk dan yang lain
merupakan keterangan tambahan. Itu lah yang di maksut dengan kalimat
majemuk bertingkat. Marilah kita belajar bersama mengenali kalimat
majemuk bertingkat sesuai dengan hubunganya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat majemuk bertingkat ?
2. Apa saja jenis kalimat majemuk bertingkat ?
3. Apa saja contoh kalimat majemuk bertingkat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kalimat majemuk bertingkat.
2. Untuk mengetahui jenis kalimat majemuk.
3. Untuk mengetahui contoh kalimat majemuk bertingkat.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat
tunggal yang kedudukanya tidak setara/ sederajat, yakni yang satu menjadi bagian
yang lain.
Kalimat majemuk bertingkat sesungguhnya berasal dari sebuah kalimat tunggal.
Bagian dari kalimat tunggal tersebut kemudian diganti atau diubah sehingga menjadi
sebuah kalimat baru yang dapat berdiri sendiri.
Bagian kalimat majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat tunggal
yang tidak mengalami pergantian/ perubahan dinamakan induk kalimat, sedang
bagian kalimat majemuk yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang sudah
mengalami penggantian/ peubahan dinamakan anak kalimat.
Contoh :
Ia datang kemarin. Kalimat tunggal tersebut ialah kalimat tunggal yang mempunyai
keterangan waktu: kemarin. Jika kata kemarin diganti/ diubah menjadi kalimat yang
dapat berdiri sendiri, yakni diubah/ diganti dengan kalimat: ketika orang sedang
makan, maka berubahlah kalimat tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk
bertingkat sebagai berikut: Ia datang, ketika orang sedang makan.
Perkataan: ia datang (yang tidak pernah mengalami perubahan/ pergantian) dinamai
induk kalimat, sedang perkataan: ketika orang sedang makan (yang mengubah/
mengganti kata kemarin) dinamai anak kalimat.
Ada bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Hal
itu bergantung kepada bagian kalimat tunggal mana yang diubh/ digantinya.
1
B. Jenis dan Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat
1. Waktu
Jenis kalimat majemuk bertingkat ini memakai konjungsi sejak, sewaktu, ketika,
setelah, sampai, manakala, dan sebagainya.
Misal:
Ardi datang ke rumah bibi sejak dua hari yang lalu. Meskipun arus lalu lintas
Jakarta macet total.
Setelah Amri bermain basket, Budi mengajaknya belajar bersama.
2. Syarat
Kalimat majemuk ini memiliki ciri-ciri kata hubung jika, apabila, seandainya,
asalkan, dan juga andaikan.
Misal:
Jika Ferdi berhasil memenangkan lomba menulis puisi, Mas Ferri akan
menghadiahi Ferdi smartphone baru.
Kami akan mudik ke Medan lebaran tahun ini, seandainya tiket pesawat masih
tersedia untuk lima orang.
2
3. Tujuan
Adapun karakteristik kalimat majemuk yang satu ini tandai dengan penghubung agar,
supaya, dan biar.
Misal:
Hamdan harus dinasehati berulang kali oleh Ibu guru agar ia tidak malas
Hasan bekerja hingga larut malam agar kebutuhan rumah tangganya dapat
terpenuhi.
4. Konsesip
Keunikan kalimat majemuk ini adalah menyertakan konjungsi seperti kapan pun,
walaupun, biarpun, kendatipun, dan sungguhpun.
Misal:
5. Perbandingan
Kalimat majemuk ini ditandai dengan konjungsi daripada, ibarat, seperti, bagaikan,
layaknya, laksana, sebagaimana, alih-alih, dan sebagainya.
Misal:
3
Seperti buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya, sifat seorang anak tentu
mencerminkan perilaku orang tuanya.
6. Penyebaban
Kalimat majemuk ini mengikutsertakan konjungsi sebab, karena, oleh karena, dan
sebagainya.
Misal:
Paman terpaksa resign dari pekerjaannya karena suasana kantor yang tidak
kondusif.
7. Akibat
Misal:
Angga mencuri bolpen milik Rifda, maka dia harus mendapatkan hukuman
dari guru
8. Cara
Kata penghubung yang tercantum pada kalimat majemuk ini adalah dengan.
Misal:
4
Fitri menangis dengan terisak-isak saat menyaksikan ibu tercintanya
menghembuskan nafas terakhir.
9. Sangkalan
Misal:
10. Kenyataan
Misal:
Hendri masih setia menunggu di loket antrian, sedangkan Reni belum juga
datang.
Induk kalimat : saya akan menghubunginya, anak kalimat : kalau saya sedang tidak
sibuk
5
Pak hendro terlihat lebih gagah setah menjadi direktur di sebuah perusahaan
Induk kalimat : pak hendro terlihat lebih gagah, anak kalimat : setelah menjadi
direktur di sebuah perusahaan
Saya akan selalu mencintanya, walau dia sudah mengabaikan saya berkali kali
Induk kalimat : saya akan selalu mencintainya, anak kalimat : walau dia sudah
mengabaikan saya berkali kali
Induk kalimat : Joni rela kerja lembur, anak kalimat : demi bisa mendapatkan uang
tambahan
Wajah ayu begitu cantik, seperti bunga melati yang sedang mekar di saat musim semi
tiba
Induk kalimat : Wajah ayu begitu cantik, anak kalimat : seperti bunga melati yang
sedang mekar di saat musim semi tiba
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA