Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

KALIMAT EFEKTIF

Maksud Kalimat
Kalimat adalah satuan sintaksis yang biasanya dinyatakan dengan subjek dan predikat
yang dirakit secara logis.
1. Kalimat pernyataan: menyampaikan informasi (intonasi menurun; tanda titik).
Misalnya,
Kami akan mengadakan seminar minggu depan.
Anak itu ditangkap polisi.
2. Kalimat pertanyaan: meminta informasi (intonasi meningkat, menurun; tanda tanya).
Misalnya,
Kapan Saudara datang?
Bagaimana membuat pesawat ini?
3. Kalimat perintah: menyuruh atau melarang orang untuk berbuat sesuatu (intonasi menurun;
tanda titik atau tanda seru).
Misalnya,
Bukalah pintu ini.
Sudilah menjawab surat ini dalam waktu dekat.
4. Kalimat seruan: mengungkapkan perasaan yang kuat atau yang mendadak (intonasi
meningkat, menurun; tanda seru atau tanda titik).
Misalnya,
Bukan main, cantiknya!
Panasnya hari ini!

Struktur Kalimat
1. Kalimat sederhana: strukturnya terdiri atas satu subjek dan satu predikat
Kami bekerja bakti.
Mereka menonton film siang hari.
2. Kalimat kompleks: strukturnya tidak setara
Karena sudah malam, kami ingin pulang.
Para pemain boleh beristirahat kalau sudah lelah.
3. Kalimat majemuk: strukturnya setara atau campuran.
Kami membaca dan mereka bermain pingpong.
Penduduk RT kami rata-rata masih muda, tetapi warga RT Kampung Jati pada umumnya tua-
tua.

Bentuk Retorik Kalimat


1. Kalimat melepas (induk-anak)
Misalnya,
Saya tidak akan datang jika nanti hujan.
Kami belajar di aula.
2. Kalimat berklimaks (induk-anak)
Misalnya,
Jika nanti hujan, saya tidak akan datang.
3. Kalimat berimbang: strukturnya sejajar
Misalnya,
Petatar boleh belajar, boleh berdiskusi, boleh bersantai.
Mereka memilih buku ini atau menghapalkan diktat itu.

Konjungsi
1. Konjungsi intrakalimat: berfungsi menghubungkan unsur-unsur kalimat di dalam sebuah
kalimat.
• Konjungsi Setara
(a) menambah: dan, serta
(b) mempertentangkan: tetapi, sedangkan
(c) memilih: atau
Misalnya,
Kami terpaksa mencuci dan memasak sendiri karena ibu sedang sakit.
Tommy Soeharto dituduh sebagai pelaku pembunuhan seorang hakim agung serta otak
pemboman yang terjadi di Jakarta.
• Konjungsi Taksetara
a. syarat: jika, kalau, jikalau, asal (kan), (apa) bila
b. sebab: (oleh) karena, sebab
c. akibat: (se) hingga
d. tujuan: agar, supaya, untuk
e. penjelasan: bahwa
f. cara: dengan
g. pemiripan: seolah-olah, seakan-akan, seperti
h. pengandaian: seandainya, andaikata, sekiranya, umpamanya
i. konsesi: meski (pun), walau (pun), biar (pun), kendati (pun), sungguhpun
j. waktu: sesudah, setelah, sebelum, sejak, semenjak, ketika

Misalnya,
Kalian dapat mencapai cita-cita kalian untuk menjadi apa saja asal mau belajar dengan baik.
Indonesia belum berhasil mengatasi kritis ekonomi karena konflik di antara elite politik belum
juga reda.

2. Konjungsi antarkalimat: berfungsi menghubungkan sebuah kalimat dengan kalimat


berikutnya. Tipe konjungsi ini harus di tulis dengan huruf kapital dan diiringi dengan tanda
koma.
Tipe konjungsi ini dibagi sebagai berikut:
(a) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan tambahan dari
apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(54) Pak Darta terkena penyakit kencing manis. Selain itu, dia juga mengidap tekanan darah
tinggi.

(b) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan perlawanan
atau kontras terhadap apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(56) Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Sebaliknya, dia melawan polisi
dengan belati.
(c) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan akibat atau hasil
dari apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(58) Ibu selalu membela kakak. Akibatnya, dia jadi keras kepala

(d) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan konsekuensi
dari persyaratan yang telah dikatakan sebelumnya.
(60) LP di Nusakambangan akan menerima kedatangan “Pangeran Cendana” minggu-minggu
ini. Jika begitu, mudah di duga akan terjadi perubahan suasana yang cukup kontras di
tempat ini dengan masa-masa sebelumnya.

(e) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan ringkasan atau
kesimpulan dari apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(62) Semua persyaratan yang diajukan oleh pelamar itu tidak dapat dipenuhinya. Dengan kata
lain, dia kurang layak sebagai calon karyawan di perusahaan itu.

(f) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan penjelasan dari
apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(64) Tingkat pertumbuhan ekonomi negara kita mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Lebih jelasnya, hal itu dapat di lihat dalam tabel berikut.

(g) Konjungsi yang dinyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan
penegasan/penguatan dari apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(66) Ibu tidak hanya memarahi pemuda itu di depan orang ramai. Malah, karena emosinya dia
sempat mengata-ngatainya dengan kasar.

(h) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan urutan waktu
dari apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(68) Mereka berbelanja di pasar petisah. Sesudah itu, mereka pergi ke rumah saudaranya di
Binjai.

Keefektifan Kalimat
Keefektifan kalimat diukur dari sudut pandangan banyak sedikitnya kalimat itu berhasil
mencapai sasaran komunikasi.
Ciri kalimat efektif:
1. Keutuhan dan Koherensi, maksudnya kalimat yang bail mempunyai kesatuan struktur dan
kesatuan logika. Kesatuan struktur diperoleh dengan adanya subjek dan predikat,
kesatuan logika akan nyata jika unsur kalimatnya jelas bertalian.
Contohnya: Para pelamar diharap mendaftar.

2. Perpautan dan Kohesi, maksudnya perpautan di dalam kalimat menyangkut masalah


pertalian di antara unsur-unsurnya, artinya penataan kata, frase, dan suku kalimat yang
tepat. Perpautan akan semakin nyata jika
a. pemakaian kata ganti diperhatikan
b. gagasan yang sejajar
c. sudut pandangan tetap diperhatikan
Contohnya: Acara selanjutnya ialah sambutan wakil peserta. Bapak Husin kami persilakan.

3. Penegasan maksudnya ciri yang berupa pemusatan pikiran pada bagian kalimat yang
terpenting.
Contohnya: Saya senang di temani oleh para gadis, saya suka akan kecantikan mereka, saya suka
akan kelembutan mereka, saya suka akan kehangatan mereka, saya suka akan kesepian mereka.

4. Ekonomi, maksudnya penghematan dalam pemakaian kata.


Contohnya: Pengangguran adalah merupakan hambatan utama.

5. Variasi, maksudnya kelincahan pikiran dan bahasa dinyatakan juga oleh variasi bentuk
kalimat yang berurutan. Caranya:
a. Pemakaian berbagai jenis kalimat menurut struktur gramatikal dan bentuk retorik
b. Pemakaian kalimat yang panjangnya berbeda-beda
c. Pemakaian urutan unsur kalimat yang berselang-seling.
Contohnya: Presiden SBY sekali lagi menegaskan perlunya kita lebih berhati-hati memakai
bahan bakar dan energi di dalam negeri.
LATIHAN 2
a. Isilah dengan konjungsi yang tepat
1. ….menggunakan dana dari pemerintah, kami juga menggunakan dana dari masyarakat.
2. Diberi nasihat dia bukan bertambah baik….nakalnya semakin menjadi-jadi.
3. Saya tidak berminat membeli buku itu….uangku tidak ada lagi.
4. Kami datang bukan menagih utang….hendak mengabarkan hal lain.
5. Kami mau memaafkan….kau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu.
6. ….tidak mempunyai uang dia berangkat juga ke sana.
7. ….ibu menyiapkan sarapan, kami memeriksa kembali perlengkapan sekolah kami.

b. Lanjutkan kalimat di bawah ini.


1. Pemerintah kabarnya bersedia membantu pemugaran masjid ini kalau…..
2. Proyek ini dapat kami selesaikan pada waktunya meskipun…..
3. Kami akan menyelesaikan pekerjaan ini sebelum…..
4. Sebaiknya kita beristirahat di sini dulu sebentar lagi pula…..
5. Penjahat itu tidak mengindahkan peringatan, sebaliknya…..
6. Saya bekerja sampai larut malam supaya…..
7. Dia diam saja seakan-akan…..
8. Kami tidak sependapat dengan dia, biarpun begitu…..
9. Perselisihan antara Ayah dan Ibu semakin memuncak sehingga…..
c. Gabungkan kalimat-kalimat di bawah ini menjadi satu kalimat dengan bantuan kata tugas
yang. Berikan juga variasi-variasinya.
1. Tangan orang itu panjang. Orang itu lari.
2. Orang itu tinggi. Tangan orang itu sudah rusak.
3. Nama orang itu panjang sekali. orang itu gemuk.
4. Rumah orang itu kecil. Rumah itu bagus sekali.
5. Mobil orang itu hitam. Kami telah menjual mobil itu.
6. Kuda saya banyak. Kuda itu telah lari.
7. Mobil orang itu hitam. Mobil itu telah rusak.
8. Rumah yang besar. rumah itu terletak di pusat kota.
9. Anjing orang itu galak. Anjing itu menggigit adik saya.
10. Laras senjata orang itu 2. orang itu menakutkan.

d. Perbaikilah kesalahan pada kalimat berikut.


1. Sampai saat ini masih banyak orang yang tidak menyadari akan peranan bahasa daerah
sebagai pemersatu bangsa
2. Di waktu menyerang dan menduduki Italia, pasukan Cartago saling bantu membantu
dengan kerajaan Masedonia.
3. Dalam uraian terdahulu telah dipaparkan teori-teori yang menjelaskan tentang sumber
dana bank, terutama sumber dana pihak ketiga.
4. Hal ini timbul disebabkan karena menurunnya kondisi peralatan yang dipakai sesuai
dengan pertambahan umur peralatan tersebut.
5. Informasi dapat dianggap sebagai data sebab informasi yang satu dengan informasi yang
lainnya bisa dikaitkan sehingga merupakan suatu rantai yang mendekati ke pokok
masalah.

Anda mungkin juga menyukai