KALIMAT EFEKTIF
Maksud Kalimat
Kalimat adalah satuan sintaksis yang biasanya dinyatakan dengan subjek dan predikat
yang dirakit secara logis.
1. Kalimat pernyataan: menyampaikan informasi (intonasi menurun; tanda titik).
Misalnya,
Kami akan mengadakan seminar minggu depan.
Anak itu ditangkap polisi.
2. Kalimat pertanyaan: meminta informasi (intonasi meningkat, menurun; tanda tanya).
Misalnya,
Kapan Saudara datang?
Bagaimana membuat pesawat ini?
3. Kalimat perintah: menyuruh atau melarang orang untuk berbuat sesuatu (intonasi menurun;
tanda titik atau tanda seru).
Misalnya,
Bukalah pintu ini.
Sudilah menjawab surat ini dalam waktu dekat.
4. Kalimat seruan: mengungkapkan perasaan yang kuat atau yang mendadak (intonasi
meningkat, menurun; tanda seru atau tanda titik).
Misalnya,
Bukan main, cantiknya!
Panasnya hari ini!
Struktur Kalimat
1. Kalimat sederhana: strukturnya terdiri atas satu subjek dan satu predikat
Kami bekerja bakti.
Mereka menonton film siang hari.
2. Kalimat kompleks: strukturnya tidak setara
Karena sudah malam, kami ingin pulang.
Para pemain boleh beristirahat kalau sudah lelah.
3. Kalimat majemuk: strukturnya setara atau campuran.
Kami membaca dan mereka bermain pingpong.
Penduduk RT kami rata-rata masih muda, tetapi warga RT Kampung Jati pada umumnya tua-
tua.
Konjungsi
1. Konjungsi intrakalimat: berfungsi menghubungkan unsur-unsur kalimat di dalam sebuah
kalimat.
• Konjungsi Setara
(a) menambah: dan, serta
(b) mempertentangkan: tetapi, sedangkan
(c) memilih: atau
Misalnya,
Kami terpaksa mencuci dan memasak sendiri karena ibu sedang sakit.
Tommy Soeharto dituduh sebagai pelaku pembunuhan seorang hakim agung serta otak
pemboman yang terjadi di Jakarta.
• Konjungsi Taksetara
a. syarat: jika, kalau, jikalau, asal (kan), (apa) bila
b. sebab: (oleh) karena, sebab
c. akibat: (se) hingga
d. tujuan: agar, supaya, untuk
e. penjelasan: bahwa
f. cara: dengan
g. pemiripan: seolah-olah, seakan-akan, seperti
h. pengandaian: seandainya, andaikata, sekiranya, umpamanya
i. konsesi: meski (pun), walau (pun), biar (pun), kendati (pun), sungguhpun
j. waktu: sesudah, setelah, sebelum, sejak, semenjak, ketika
Misalnya,
Kalian dapat mencapai cita-cita kalian untuk menjadi apa saja asal mau belajar dengan baik.
Indonesia belum berhasil mengatasi kritis ekonomi karena konflik di antara elite politik belum
juga reda.
(b) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan perlawanan
atau kontras terhadap apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(56) Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Sebaliknya, dia melawan polisi
dengan belati.
(c) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan akibat atau hasil
dari apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(58) Ibu selalu membela kakak. Akibatnya, dia jadi keras kepala
(d) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan konsekuensi
dari persyaratan yang telah dikatakan sebelumnya.
(60) LP di Nusakambangan akan menerima kedatangan “Pangeran Cendana” minggu-minggu
ini. Jika begitu, mudah di duga akan terjadi perubahan suasana yang cukup kontras di
tempat ini dengan masa-masa sebelumnya.
(e) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan ringkasan atau
kesimpulan dari apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(62) Semua persyaratan yang diajukan oleh pelamar itu tidak dapat dipenuhinya. Dengan kata
lain, dia kurang layak sebagai calon karyawan di perusahaan itu.
(f) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan penjelasan dari
apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(64) Tingkat pertumbuhan ekonomi negara kita mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Lebih jelasnya, hal itu dapat di lihat dalam tabel berikut.
(g) Konjungsi yang dinyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan
penegasan/penguatan dari apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(66) Ibu tidak hanya memarahi pemuda itu di depan orang ramai. Malah, karena emosinya dia
sempat mengata-ngatainya dengan kasar.
(h) Konjungsi yang menyatakan bahwa apa yang sedang dikatakan merupakan urutan waktu
dari apa yang telah dikatakan sebelumnya.
(68) Mereka berbelanja di pasar petisah. Sesudah itu, mereka pergi ke rumah saudaranya di
Binjai.
Keefektifan Kalimat
Keefektifan kalimat diukur dari sudut pandangan banyak sedikitnya kalimat itu berhasil
mencapai sasaran komunikasi.
Ciri kalimat efektif:
1. Keutuhan dan Koherensi, maksudnya kalimat yang bail mempunyai kesatuan struktur dan
kesatuan logika. Kesatuan struktur diperoleh dengan adanya subjek dan predikat,
kesatuan logika akan nyata jika unsur kalimatnya jelas bertalian.
Contohnya: Para pelamar diharap mendaftar.
3. Penegasan maksudnya ciri yang berupa pemusatan pikiran pada bagian kalimat yang
terpenting.
Contohnya: Saya senang di temani oleh para gadis, saya suka akan kecantikan mereka, saya suka
akan kelembutan mereka, saya suka akan kehangatan mereka, saya suka akan kesepian mereka.
5. Variasi, maksudnya kelincahan pikiran dan bahasa dinyatakan juga oleh variasi bentuk
kalimat yang berurutan. Caranya:
a. Pemakaian berbagai jenis kalimat menurut struktur gramatikal dan bentuk retorik
b. Pemakaian kalimat yang panjangnya berbeda-beda
c. Pemakaian urutan unsur kalimat yang berselang-seling.
Contohnya: Presiden SBY sekali lagi menegaskan perlunya kita lebih berhati-hati memakai
bahan bakar dan energi di dalam negeri.
LATIHAN 2
a. Isilah dengan konjungsi yang tepat
1. ….menggunakan dana dari pemerintah, kami juga menggunakan dana dari masyarakat.
2. Diberi nasihat dia bukan bertambah baik….nakalnya semakin menjadi-jadi.
3. Saya tidak berminat membeli buku itu….uangku tidak ada lagi.
4. Kami datang bukan menagih utang….hendak mengabarkan hal lain.
5. Kami mau memaafkan….kau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu.
6. ….tidak mempunyai uang dia berangkat juga ke sana.
7. ….ibu menyiapkan sarapan, kami memeriksa kembali perlengkapan sekolah kami.