Anda di halaman 1dari 12

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019, Halaman

Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE


KAWASAN GRAHA PADMA
EX. PT INTI STEEL SEMARANG.

Rachmat Dwi Agung Nugroho, Al Doni Harda Wijiatmoko,


Hari Nugroho*), Sri Sangkawati*)

Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro


Jl. Prof Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. 50239, Telp: (024) 7474770, Fax: (024) 7460060.

ABSTRAK

Drainase secara umum didefinisikan sebagai tindakan teknis untuk menangani


kelebihan air dari suatu kawasan sehingga fungsi kawasan tidak terganggu. Kawasan
Graha Padma Ex. PT Inti Steel terletak pada DTA Kali Jumbleng Kecamatan Tugu
Kota Semarang. Pada Kawasan Graha Padma terdapat beberapa titik yang mengalami
banjir ketika hujan lebat, terutama di lokasi saluran sejajar dengan rel kereta api setinggi
kurang lebih 30 cm. Permasalahan ini disebabkan karena kapasitas saluran Kali
Jumbleng tidak mampu menampung debit banjir yang ada, serta kurang terawatnya
saluran dibuktikan dengan banyaknya vegetasi dan sedimen. Dengan adanya rencana
pengembangan areal CBD (Central Business District) pada kawasasan lahan Ex. PT Inti
Steel diperkirakan semakin menambah debit yang mengalir sehingga semakin
membebani Kali Jumbleng.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka dilakukan analisis hidrologi untuk
mengetahui debit kapasitas dari Kali Jumbleng dan juga debit banjir yang terjadi. Data
curah hujan yang dipakai untuk analisis hidrologi adalah data curah hujan selama 15
tahun dari tahun 2003 sampai 2017. Periode ulang yang dipakai dalam analisis adalah 5
tahun sesuai dengan Permen PU Nomor 12/PRT/M/2014. Setelah didapatkan debit
banjir rencana maka dilanjutkan perencanaan drainase kawasan Graha Padma Ex PT.
Inti Steel dan normalisasi Kali Jumbleng pada lokasi sejajar rel kereta api untuk
menangani banjir yang terjadi. Selain itu guna menjaga lingkungan, direncanakan juga
eko-drainase berupa sumur resapan agar aliran permukaan terinfiltrasi ke dalam tanah
dengan maksimal.
Hasil analisis menunjukan terdapat tiga segmen saluran pada Kali Jumbleng yang
kapasitasnya tidak mencukupi debit banjir rencana, lalu dilakukan pendimensian ulang
pada 3 segmen saluran Kali Jumbleng (lebar atas = 6,4 m; lebar bawah = 3 m, tinggi=
1,7 m). Untuk drainase pada kawasan lahan Ex. PT Inti Steel digunakan saluran U-
Ditch yang sudah difabrikasi. Disamping itu direncanakan 80 sumur resapan untuk
ukuran D = 1 m dan H = 2 m. Nilai RAB penawaran drainase pada lokasi studi sebesar
Rp 8.537.999.107,00.

Kata kunci : Drainase Ex. PT Inti Steel, Eko-drainase, Kali Jumbleng

1
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019, Halaman
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts

ABSTRACT

Drainage is generally defined as a technical action to deal with excess water from an
area so that regional functions are not disturbed. Graha Padma Ex. PT Inti Steel is
located in the Jumbleng River catchment area Tugu districk Semarang city. In the
Graha Padma area there are several points that experience flooding when heavy rains,
especially at the channel location parallel to the railroad of approximately 30 cm. This
problem is caused by the capacity of the Jumbleng River can’t accommodate the
existing flood discharge, and the poor maintenance of the channel is evidenced by the
amount of vegetation and sediment. Coupled with the plan of development of the CBD
area (Central Business District) on land management Ex. PT Inti Steel estimated is
increasingly adding to the flowing flow, which is increasingly burdening Jumbleng
River.
With the existence of these problems, a hydrological analysis is conducted to determine
the capacity discharge from Jumbleng River and also the flood discharge that occurs.
The rainfall data used for hydrological analysis is the data during 15 years from 2003
to 2017. The return period used in the analysis is 5 years in accordance with Minister of
Public Works Regulation Number 12 / PRT / M / 2014. After the flood discharge are
obtained, it is continued with drainage planning in the Graha Padma area, Ex PT. Inti
Steel and normalization of Jumbleng River at the same location as the railroad to
handle the flood. In addition to maintaining the environment, it is planned that eco-
drainage is also in the form of infiltration wells so that the surface flow can enter the
soil to the maximum.
The results of the analysis show that there are three segments of the Jumbleng River
channel which have insufficient capacity to flood discharge, then redesigning 3
segments of the Jumbleng River channel (upper width = 6.4 m, bottom width = 3 m,
height = 1.7 m). For drainage in the land area Ex. PT Inti Steel used a fabricated U-
Ditch channel. Besides that it is planned to make 80 infiltration wells for sizes D = 1 m
and H = 2 m. The drainage planning RAB value at the study location was Rp
8,537,999,107.

Keywords: Drainage Ex. PT Inti Steel, Eco-drainage, Jumbleng River

*) Penulis Penanggungjawab

2
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Pendahuluan Graha Padma berencana melakukan


pengembangan kawasan Ex. PT. Inti
Drainase merupakan sebuah Steel menjadi kawasan CBD (Central
sistem yang dibuat untuk menangani Business District). Kawasan Graha
persoalan kelebihan air baik kelebihan Padma Ex. PT. Inti Steel memiliki luas
air yang berada di atas permukaan tanah 32,7 ha dengan 40% dari luasnya
maupun air yang berada di bawah merupakan bekas lahan industri,
permukaan tanah. Kelebihan air dapat sedangkan sisanya merupakan lahan
disebabkan oleh intensitas hujan yang persawahan dan ladang. Rencana
tinggi atau akibat dari durasi hujan yang pengembangan kawasan ini pastilah
lama. Secara umum drainase berdampak pada perubahan fungsi
didefinisikan sebagai ilmu yang lahan, yang mana berpotensi
mempelajari tentang usaha untuk meningkatkan aliran permukaan
mengalirkan air yang berlebihan pada langsung (run off) serta menambah
suatu kawasan (Wesli, 2008). beban pada saluran drainase yang sudah
ada karena makin berkurangnya daerah
Di Indonesia, khususnya di kota –
resapan, sehingga berpotensi
kota besar, drainase sangatlah penting
meningkatkan potensi banjir di kawasan
mengingat sering terjadinya banjir atau
tersebut.
genangan air di musim penghujan, yang
sangat mengganggu kehidupan Lokasi Kawasan Graha Padma
masyarakat dan menghambat
transportasi, serta menimbulkan Ex. PT. Inti Steel berada dalam daerah
kerugian harta benda yang cukup besar. tangkapan air (DTA) Kali Jumbleng
dapat dilihat pada Gambar 1.
Ada beberapa penyebab utama
terjadinya peningkatan banjir atau
Keterangan
genangan air, salah satunya adalah
: Catchme
adanya perubahan fungsi lahan. Sebagai
nt Area
contoh lahan terbuka hijau yang
dikembangkan menjadi jalan, area Sungai
parkir, trotoar, gedung perkantoran.
Perubahan ini meningkatkan permukaan
kedap air sehingga mengurangi,
mengganggu atau menghilangkan
vegetasi alami, permukaan tanah atas, Kawasan Graha
cekungan dan pola drainase alami yang Padma Ex. PT.
mencegah, menguapkan, menyimpan, Inti Steel
mengeluarkan perlahan dan meresapkan
air hujan. Gambar 1. Catchment Area Kali
Jumbleng (Graha Padma, 2019).
Graha Padma merupakan kawasan
perumahan yang berlokasi di Kelurahan
Jrakah, Kecamatan Tugu Kota Metodologi
Semarang. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Direksi Teknik, Metodologi disajikan dalam
diagram alir pada Gambar 2:

3
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Kemudian dilakukan analisis curah


hujan kawasan dengan metode poligon
thiessen sehingga didapatkan curah
hujan harian maksimum tahunan (Tabel
1).
Tabel 1. Perhitungan Curah Hujan
Kawasan Metode Poligon Thiessen

No Tahun Hujan Harian


Maks (mm)
1 2003 70
2 2004 86
3 2005 56
4 2006 129
5 2007 66
6 2008 90
7 2009 159
8 2010 102
Gambar 2. Bagan Alir Metode Analisis
9 2011 77
Data
10 2012 69
Analisis Hidrologi 11 2013 123
12 2014 91
Analisis Data Curah Hujan 13 2015 69
14 2016 73
Penentuan luasan pengaruh
15 2017 121
stasiun DAS untuk perencanaan
drainase ini menggunakan 3 stasiun
Analisis Sebaran Curah Hujan
hujan yaitu Stasiun Mijen, Stasiun
Meteorologi Klas II Ahmad Yani, Sebaran curah hujan dianalisis
Stasiun BMKG Semarang. Berdasarkan dengan perhitungan manual dan
peta topografi, DTA Kali Jumbleng software Aprob 4.1 didapatkan hasil
mempunyai luasan 139,85 ha. seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Pemilihan Metode Sebaran

No Distribusi Syarat Parameter Kriteria

Cs ≈ 0 Cs = 0.98 Tidak Memenuhi


1 Normal
Ck ≈ 3 Ck = 2.46 Tidak Memenuhi
3
Cs = Cv +3.Cv =0,86 Cv = 0.07 Tidak Memenuhi
8 6 4 2
2 Log Normal Ck = Cv +6.Cv +15.Cv +16.Cv +3 = 4,35Ck = 3.07 Tidak Memenuhi
Cv mendekati 0.300 Cs = 0.20 Tidak Memenuhi
Ck mendekati 5.402 Ck = 2.46 Tidak Memenuhi
3 Gumbel
Cs mendekati 1.139 Cs = 0.98 Tidak Memenuhi
Cv = 0.07 Memenuhi
4 Log Pearson III Selain dari nilai diatas
Cs = 0.50 Memenuhi

Gambar 3. Polygon Thiessen DAS (Suripin, 2004).


Jumbleng (Google Earth, 2019).

4
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Untuk menguji kecocokan distribusi Analisa Debit Banjir Eksisting Kali


sebaran data curah hujan menggunakan Jumbleng
metode Chi-Kuadrat dan Smirnov-
Kolmogorov dengan hasil seperti yang Analisa debit banjir pada Kali
dapat dilihat pada Tabel 3. Jumbleng eksisting menggunakan
metode rasional. Langkah pertama
Tabel 3. Hasil Uji kecocokan terhadap adalah menentukan skema aliran pada
sebaran data metode Chi-Kuadrat dan saluran eksisting, seperti terlihat pada
Smirnov-Kolmogorov Gambar 5.

KALA ULANG GUMBEL LOG-PEARSON III LOG-NORMAL-2 NORMAL


2 88.06 86.02 88.19 126.4
5 122.21 112.17 113.34 144.38
10 144.82 130.8 129.23 154.63
25 174 155.92 148.64 166.04
50 194.89 175.82 162.7 173.62
100 215.78 196.77 176.47 180.55
Uji Chi Square 0.013 0.069 0.069 0.069
Hipotesa Hipotesa ditolak Hipotesa diterima Hipotesa diterima Hipotesa diterima
Smirnov - Kol Diterima Diterima Diterima Diterima
Uji Parameter
Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi
Statistik

Besarnya curah hujan rencana


menggunakan sebaran Log Pearson III
dengan kala ulang 5 tahun sesuai
PERMEN PU tahun 2014 pada Tabel 4.
Gambar 5. Skema Kondisi Aliran Kali
Tabel 4. Pemilihan Kala Ulang Jumbleng
berdasarkan Tipologi Kota
Selanjutnya adalah perhitungan debit
Daerah Tangkapan Air (Ha)
banjir seperti terlihat pada Tabel 5.
Tipologi Kota
<10 10-100 101-500 >500
Kota Metropolitan 2 Tahun 2-5 Tahun 5-10 Tahun 10-25 Tahun
Kota Besar 2 Tahun 2-5 Tahun 2-5 Tahun 5-20 Tahun
Kota Sedang 2 Tahun 2-5 Tahun 2-5 Tahun 5-10 Tahun
Tabel 5. Debit Banjir Metode Rasional
Kota Kecil 2 Tahun 2 Tahun 2 Tahun 2-5 Tahun Kali Jumbleng Eksisting
(Permen PU, 2014)
Q komulatif yang
Luas Waktu
Saluran I hujan Q lewat pada tiap
Catchment Konsentrasi
Untuk Curah Hujan terpakai disajikan Saluran saluran

dalam grafik pada Gambar 4. (km2) L (m) Slope tc (jam) (mm/jam) (m3/detik) (m3/detik)

KJ1 0.38 895.27 0.05 0.20 114.54 7.29 7.29


KJ2 0.06 511.95 0.02 0.18 121.86 1.16 8.45
KJ3 0.03 364.03 0.02 0.15 138.98 0.68 9.12
KJ4 0.01 83.10 0.01 0.07 229.07 0.23 9.35
KJ5 0.13 209.07 0.00 0.22 106.31 2.25 11.60
KJ6 0.13 263.98 0.00 0.25 98.57 2.16 13.76
KJ7 0.01 31.15 0.02 0.02 487.65 0.43 14.20
KJ8 0.23 394.03 0.00 0.42 69.10 2.70 16.90

Setelah dilakukan analisis perhitungan


debit banjir Kali Jumbleng maka
dilakukan analisis perhitungan debit
kapasitas Kali Jumbleng dengan metode
rasional guna mengetahui kemampuan
Kali Jumbleng dalam menampung debit
Gambar 4. Grafik Curah Hujan banjir. Hasil perhitungan terdapat pada
Rencana Tabel 6.

5
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Q komulatif yang
Tabel 6. Debit Kapasitas Metode Luas
Catchment
Saluran
Waktu
Konsentrasi
I hujan Q lewat pada tiap
Saluran saluran
Rasional Kali Jumbleng Eksisting (km2) L (m) Slope tc (jam) (mm/jam) (m3/detik) (m3/detik)

KJ1 0.3815 895.27 0.05 0.20 114.54 8.50 8.50


KJ2 0.0570 511.95 0.02 0.18 121.86 1.35 10.55
Q
KJ3 0.0292 364.03 0.02 0.15 138.98 0.79 11.34
B atas B bawah H A P R n i V hitungan Q banjir Keterangan
Saluran kapasitas KJ4 0.0031 83.10 0.01 0.07 229.07 0.14 11.47
m m m m2 m m m/det m3/det m3/det
KJ1 3.29 2.18 1.84 5.03 6.02 0.84 0.017 0.0469 3.00 15.10 7.29 Tidak Banjir KJ5 0.0193 209.07 0.00 0.22 106.31 0.40 14.85
KJ2 3.77 2.6 1.77 5.64 6.33 0.89 0.017 0.0195 3.00 16.91 8.45 Tidak Banjir KJ6 0.0292 263.98 0.00 0.25 98.57 0.56 15.41
KJ3 4.2 2.7 1.8 6.21 6.60 0.94 0.017 0.0165 3.00 18.63 9.12 Tidak Banjir
KJ4 3.2 2.4 1.6 4.48 5.70 0.79 0.017 0.0060 3.00 13.44 9.35 Tidak Banjir KJ7 0.0005 31.15 0.02 0.02 487.65 0.04 20.02
KJ5 3.85 2.9 1.5 5.06 6.05 0.84 0.017 0.0019 2.29 11.57 11.60 Banjir KJ8 0.2344 394.03 0.00 0.42 69.10 3.15 23.17
KJ6 3.85 2.9 1.5 5.06 6.05 0.84 0.017 0.0023 2.49 12.61 13.76 Banjir
KJ7 3.85 2.9 1.7 5.74 6.43 0.89 0.017 0.0161 3.00 17.21 14.20 Tidak Banjir A1.1 0.0133 155.59 0.01 0.08 209.09 0.54 0.54
KJ8 8.9 5.3 1.8 12.78 10.39 1.23 0.017 0.0013 2.41 30.74 16.90 Tidak Banjir
A1.2 0.0035 153.32 0.01 0.08 204.02 0.14 0.14
A2 0.0003 65.79 0.01 0.05 298.94 0.01 0.70
B1 0.0032 294.58 0.02 0.11 166.98 0.10 0.10
Dari hasil analisis debit kapasitas, Kali B2
B3
0.0019
0.0030
189.67
66.50
0.06
0.02
0.06
0.04
265.07
360.54
0.10
0.21
0.20
2.98
Jumbleng mengalami banjir pada C1.1
C1.2
0.0155
0.0112
262.48
159.31
0.02
0.03
0.10
0.07
178.78
236.66
0.54
0.52
0.54
0.52

saluran KJ5 dan KJ6 dikarenakan C1.3


C2.1
0.0039
0.0018
148.39
174.43
0.03
0.06
0.06
0.05
249.95
279.21
0.19
0.10
0.19
1.34

saluran tidak dapat menampung debit C2.2


C3.1
0.0302
0.0019
164.08
165.45
0.01
0.01
0.09
0.10
193.63
184.54
1.14
0.07
1.14
0.07

banjir yang terjadi. Maka untuk C3.2


D1.1
0.0002
0.0250
30.77
317.26
0.01
0.02
0.03
0.13
431.76
151.10
0.02
0.74
2.57
0.74
D1.2 0.0112 146.17 0.01 0.08 211.66 0.46 0.46
tindakan penanggulangan dilakukan D1.3 0.0037 141.66 0.01 0.08 216.83 0.16 0.16
D2.1 0.0022 213.17 0.05 0.07 239.26 0.10 1.46
stelah direncanakan sistem drainase D2.2 0.0308 140.42 0.01 0.10 182.73 1.10 1.10
D3.1 0.0017 138.69 0.01 0.08 204.71 0.07 0.07
sehingga debit banjir yang berlebih D3.2 0.0013 122.45 0.01 0.07 225.31 0.06 2.67
E1 0.0326 337.65 0.02 0.14 144.02 0.91 0.91
dapat ditanggulangi sekaligus. E2 0.0059 212.80 0.06 0.06 251.05 0.29 1.20
E3.1 0.0064 96.37 0.02 0.05 291.71 0.36 1.57
E3.2 0.0043 96.39 0.01 0.06 244.12 0.21 0.21
E4 0.0026 117.94 0.01 0.07 231.92 0.12 4.56
Perencanaan Saluran Drainase
Setelah dilakukan analisis perhitungan
Pada perencanaan saluran
debit banjir saluran drainase maka
drainase, langkah pertama adalah dilakukan analisis perhitungan debit
melakukan pembagian sub DTA yang kapasitas drainase dengan metode
didasarkan pada layout. Untuk rasional juga sekaligus merencanakan
penentuan skema aliran terdapat pada dimensi saluran dengan cara trial and
Gambar 6. error guna mengetahui kemampuan
saluran drainase dalam menampung
debit banjir. Hasil perhitungan terdapat
pada Tabel 8.

Tabel 8. Debit Kapasitas Metode


Rasional Saluran Drainase
Q
B atas B bawah H A P R n i V hitungan Q banjir Keterangan
Saluran kapasitas
(m) (m) (m) (m²) (m) (m) (m/det) (m³/det) (m³/det)
KJ1 3.29 2.18 1.84 5.03 6.02 0.84 0.017 0.0469 3.00 15.10 8.50 Tidak Banjir
KJ2 3.77 2.6 1.77 5.64 6.33 0.89 0.017 0.0195 3.00 16.91 10.55 Tidak Banjir
KJ3 4.2 2.7 1.8 6.21 6.60 0.94 0.017 0.0165 3.00 18.63 11.34 Tidak Banjir
KJ4 3.2 2.4 1.6 4.48 5.70 0.79 0.017 0.0060 3.00 13.44 11.47 Tidak Banjir
KJ5 3.85 2.9 1.5 5.06 6.05 0.84 0.017 0.0019 2.29 11.57 14.85 Banjir
KJ6 3.85 2.9 1.5 5.06 6.05 0.84 0.017 0.0023 2.49 12.61 15.41 Banjir
KJ7 3.85 2.9 1.7 5.74 6.43 0.89 0.017 0.0161 3.00 17.21 20.02 Banjir
KJ8 8.9 5.3 1.8 12.78 10.39 1.23 0.017 0.0013 2.41 30.74 23.17 Tidak Banjir
A1.1 0.5 0.5 0.7 0.35 1.90 0.18 0.014 0.0148 2.81 0.98 0.54 Tidak Banjir
A1.2 0.5 0.5 0.5 0.25 1.50 0.17 0.014 0.0130 2.47 0.62 0.14 Tidak Banjir
A2 0.5 0.5 0.7 0.35 1.90 0.18 0.014 0.0106 2.39 0.83 0.70 Tidak Banjir
B1 0.5 0.5 0.5 0.25 1.50 0.17 0.014 0.0221 3.21 0.80 0.10 Tidak Banjir
Gambar 6. Skema Aliran Drainase B2
B3
0.5
1.2
0.5
1.2
0.5
1.2
0.25
1.44
1.50
3.60
0.17
0.40
0.014
0.014
0.0554
0.0226
4.00
4.00
1.00
5.76
0.20
2.98
Tidak Banjir
Tidak Banjir
C1.1 0.5 0.5 0.7 0.35 1.90 0.18 0.014 0.0229 3.50 1.22 0.54 Tidak Banjir
C1.2 0.5 0.5 0.7 0.35 1.90 0.18 0.014 0.0251 3.66 1.28 0.52 Tidak Banjir
C1.3 0.5 0.5 0.5 0.25 1.50 0.17 0.014 0.0270 3.55 0.89 0.19 Tidak Banjir
Selanjutnya adalah perhitungan debit C2.1
C2.2
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.64
0.64
2.40
2.40
0.27
0.27
0.014
0.014
0.0573
0.0122
4.00
3.27
2.56
2.09
1.34
1.14
Tidak Banjir
Tidak Banjir

banjir seperti terlihat pada Tabel 7. C3.1


C3.2
0.5
1.2
0.5
1.2
0.5
1.2
0.25
1.44
1.50
3.60
0.17
0.40
0.014
0.014
0.0103
0.0097
2.19
3.83
0.55
5.51
0.07
2.57
Tidak Banjir
Tidak Banjir
D1.1 0.5 0.5 0.7 0.35 1.90 0.18 0.014 0.0173 3.04 1.07 0.74 Tidak Banjir
D1.2 0.5 0.5 0.7 0.35 1.90 0.18 0.014 0.0137 2.70 0.95 0.46 Tidak Banjir

Tabel 7. Debit Banjir Metode Rasional D1.3


D2.1
D2.2
0.5
0.8
0.8
0.5
0.8
0.8
0.5
0.8
0.8
0.25
0.64
0.64
1.50
2.40
2.40
0.17
0.27
0.27
0.014
0.014
0.014
0.0141
0.0469
0.0071
2.57
4.00
2.50
0.64
2.56
1.60
0.16
1.46
1.10
Tidak Banjir
Tidak Banjir
Tidak Banjir
Saluran Drainase D3.1
D3.2
0.5
1.0
0.5
1.0
0.5
1.2
0.25
1.20
1.50
3.40
0.17
0.35
0.014
0.014
0.0108
0.0122
2.25
3.95
0.56
4.74
0.07
2.67
Tidak Banjir
Tidak Banjir
E1 0.6 0.6 0.8 0.48 2.20 0.22 0.014 0.0163 3.30 1.59 0.91 Tidak Banjir
E2 0.8 0.8 0.8 0.64 2.40 0.27 0.014 0.0564 4.00 2.56 1.20 Tidak Banjir
E3.1 0.8 0.8 0.8 0.64 2.40 0.27 0.014 0.0208 4.00 2.56 1.57 Tidak Banjir
E3.2 0.5 0.5 0.5 0.25 1.50 0.17 0.014 0.0104 2.20 0.55 0.21 Tidak Banjir
E4 1.2 1.2 1.4 1.68 4.00 0.42 0.014 0.0127 4.00 6.72 4.56 Tidak Banjir

6
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Langkah selanjutnya melakukan Gambar 9. Memasukan debit banjir


simulasi tinggi muka air pada saluran saluran drainase eksisting pada Aplikasi
drainase yang direncanakan dan Kali HEC-RAS
Jumbleng sebagai saluran pembuang
dari saluran drainase. Pertama Selanjutnya dilakukan running program
melakukan penggambaran aliran pada pada aplikasi HEC-RAS. Hasil dari
geometri saluran. Dapat dilihat pada analisa tersebut dapat dilihat pada
Gambar 7. Gambar 10.

Gambar 7. Skema Saluran Drainase


pada Aplikasi HEC-RAS

Selanjutnya memasukan data geometric Gambar 10. Profil Muka Air


dan data debit seperti terlihat pada memanjang saluran drainase
Gambar 8 dan Gambar 9.
Untuk penampang melintang dapat
dilihat pada Gambar 11.

Gambar 8. Memasukan data geometrik


pada Aplikasi HEC-RAS

Gambar 11. Profil Muka Air melintang


saluran drainase

Berdasarkan hasil analisa terlihat bahwa


saluran drainase dapat menampung
debit banjir karena air tidak meluap.
Akan tetapi Kali Jumbleng mengalami
banjir akibat tidak dapat menampung
debit yang semakin besar. Maka perlu

7
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

adanya perencanaan Eko-drainase dan Saluran KJ 5


normalisasi Kali Jumbleng. Q banjir= 14,85 m3/detik
S = 0,0019
Untuk hasil tinggi muka air Kali H = 1,7 m
Jumbleng dapat dilihat pada Gambar 12 B atas = 6,4 m
dan Gambar 13. B bawah= 3 m
Graha Padma Ex. Inti Steel Plan: Run Steady Flow 14/05/2019 A = xH
River = KJ5-KJ6 Reach = Rel Kereta RS = 473.044 KJ5
,
2.5
.017 .017 .017
Legend = x 1,8
= 7,99 m2
EG Q banjir
2.0
WS Q banjir
Elevation (m)

Ground
1.5
Bank Sta
P =Bbawah +
B atas − B Bawah +H
1.0

0.5
+H
6,4 − 3 + 1,7
0.0
0 1 2
Station (m)
3 4 5
= 3+ + 1,7
Gambar 12. Tinggi Muka Air pada KJ5 = 7,81 m
! 7,99
R = = = 1,02 m
Graha Padma Ex. Inti Steel Plan: Run Steady Flow
River = KJ5-KJ6 Reach = Rel Kereta
14/05/2019
RS = 263.9763 KJ6 " 7,81
2.5
.017 .017 .017
$ $
= R2/3 S1/2 = x 1,022/3
Legend
V
% &,&$'
2.0 EG Q banjir
WS Q banjir

x 0,00191/2
1.5
Elevation (m)

Ground

1.0 Bank Sta

0.5
= 2,61 m/s
0.0 Q = V A = 2,61 x 7,99
-0.5
0 1 2 3 4 5
Station (m) = 20,88m3/s > Q rencana

Gambar 13. Tinggi Muka Air pada KJ6 = 14,85m3/s (OK)

Setelah dilakukan pelebaran maka


Normalisasi Kali Jumbleng dilakukan simulasi tinggi muka air
Dengan adanya perencanaan dengan aplikasi HEC-RAS. Hasilnya
pengembangan kawasan Graha Padma
Ex. PT inti Steel, menyebabkan dapat dilihat pada Gambar 14, Gambar
beberapa saluran Kali Jumbleng 15 dan Gambar 16.
mengalami banjir yakni saluran KJ 5 Graha Padma Ex. Inti Steel Plan: Run Steady Flow 20/05/2019

dan KJ 6. Dengan demikian diperlukan River = KJ5-KJ6 Reach = Rel Kereta


.017
RS = 473.044 KJ5

1.6
perencanaan ulang saluran Kali 1.4
Legend

EG Q banjir
1.2
Jumbleng KJ 5 dan KJ 6 agar dapat 1.0 WS Q banjir
Elevation (m)

0.8 Ground
menampung debit banjir yang 0.6 Bank Sta

direncanakan. Pada KJ7, saluran juga 0.4


0.2

dilebarkan dengan dimensi yang sama 0.0


-0.2

bertujuan agar aliran yang masuk dari -0.4


0 1 2 3 4 5 6 7
Station (m)
KJ6 menuju KJ7 tidak mengalami
backwater karena adanya perbedaan Gambar 14. Tinggi Muka Air pada KJ5
luas penampang. Contoh perhitungan
perencanaan dimensi berikut :

8
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Graha Padma Ex. Inti Steel Plan: Run Steady Flow 20/05/2019
River = KJ5-KJ6 Reach = Rel Kereta RS = 263.9763 KJ6 I = intensitas hujan (m/jam)
.017
1.5 Legend

1.0
EG Q banjir = 18,7 mm/ jam
WS Q banjir
Elevation (m)

= 1,87 x 10-2 m/jam


0.5 Ground

Bank Sta
0.0

-0.5
k = koefisien permeabilitas tanah
-1.0
0 1 2 3 4 5 6 7 (m/jam)
Station (m)

= 1,5 x 10-4 m/det = 0,54 m/jam


Gambar 15. Tinggi Muka Air pada KJ6
Graha Padma Ex. Inti Steel Plan: Run Steady Flow 20/05/2019
Berdasarkan data tanah yang diperoleh
River = KJ7 Reach = Rel Kereta RS = 425.5053 KJ7

1.0
.017 dari Graha Padma, tinggi muka air di
Legend

0.5
EG Q banjir lokasi studi berada pada kedalaman -
WS Q banjir
3,00 m. Direncanakan ukuran sumur
Elevation (m)

0.0 Crit Q banjir

Ground
-0.5 Bank Sta resapan dengan jari-jari (r) = 0,5 m dan
-1.0 kedalaman (H) = 2 m, sesuai SNI No:
-1.5
0 1 2 3 4 5 6 7 03-2459-1991.
Station (m)

As = luas penampang sumur (m2)


Gambar 16. Tinggi Muka Air pada KJ7
= π r2 = π 0,52 = 0,785 m2
Perencanaan Sumur Resapan P = keliling penampang sumur (m)
Pada perencanaan drainase = 2 π r = 2 π 0,5 = 3,14 m
Graha Padma Ex. PT Inti Steel
diterapkan suatu konsep eko-drainase, H = kedalaman sumur (m)
yaitu dengan sumur resapan. Maksud
=2m
dari perencanaan sumur resapan ini
adalah konservasi air tanah dengan At = luas tadah hujan (m2), dapat
menyediakan sumur kosong yang berupa rumah, gedung atau
memiliki tampungan yang cukup besar permukaan tanah yang
sehingga air hujan dapat terserap diperkeras
kedalam tanah secara optimal
(Maryono, 2005). *. ,. -. − *. /. -0
(=
-0 + *. 1. 2
Perencanaan sumur resapan ini
menggunakan rumus standar PU dalam 2 4 1,87 4 106 4 -. − 2 4 0,54 4 0,785
2=
SK SNI T-06-1990 F, sebagai berikut: 0,785 + 2 4 0,54 4 3,14

0,0374 4 -. − 0,8478
*. ,. -. − *. /. -0 2=
(= 4,1762
-0 + *. 1. 2
2 4 4,1762 + 0,8478
D = durasi hujan (m) -. =
0,0374
= 3 jam
-. = 232,119 8

9
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Dari perhitungan di atas ditarik Rencana Anggaran Biaya


kesimpulan bahwa untuk satu buah Berdasarkan rekapitulasi volume
sumur resapan berdimensi jari-jari (R) = pekerjaan dan Analisa Harga Satuan
0,5 m dan kedalaman (H) = 2 m Pekerjaan (AHSP) dapat dihitung
memiliki luas tadah hujan (At) sebesar besarnya Rencana Anggaran Biaya
232,119 m2. Untuk lebih jelasnya dapat (RAB). Harga Satuan Pekerjaan yang
dilihat Gambar 17. dipakai adalah HSP Jawa Tengah Edisi
3 Tahun 2018. Rencana Anggaran
Biaya (RAB) untuk setiap pekerjaan
(lihat Tabel 9).

Tabel 9. RAB Drainase Graha Padma Ex.


PT Inti Steel

No Uraian Pe kerjaan Jumlah


A Pekerjaan Persiapan Rp 153,236,115
B Pekerjaan Normalisasi Kali Jumbleng Rp 1,942,210,846
C Pekerjaan Saluran Primer Rp 754,929,718
D Pekerjaan Saluran Sekunder Rp 2,071,681,186
E Pekerjaan Saluran Tersier Rp 2,738,883,521
F Sumur Resapan Rp 100,875,984
Jumlah Rp 7,761,817,370
PPN (10%) Rp 776,181,737
Total RAB Rp 8,537,999,107
Gambar 17. Gambar Rencana Sumur
Resapan
Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja
Pada kawasan Graha Padma Ex PT Inti yang dibutuhkan maka perlu dibuat
Steel direncanakan akan membangun diagram Man Power. Setelah
sumur resapan sejumlah 80 buah, yang menganalisis tenaga kerja, maka Man
mana 40 buah akan ditempatkan pada Power dapat dibuat (lihat Tabel 10).
catchment area saluran drainase B dan
Tabel 10. Man Power Drainase Graha
C, sedangkan 40 buah sisanya akan
Padma Ex. PT Inti Steel
ditempatkan pada catchment area
saluran drainase D dan E (lihat Gambar
18).

Untuk membuat Kurva S perlu


diketahui bobot tiap pekerjaan. Setelah
itu Kurva S dapat dibuat berdasarkan
Gambar 18. Penempatan Sumur bobot pekerjaan dan lama pelaksanaan
Resapan pekerjaan (lihat Tabel 11).
Tabel 11. Kurva S Drainase Graha Padma
Ex. PT Inti Steel

10
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Jumbleng, apalagi dengan adanya


perubahan tata guna lahan kapasitas
Kali Jumbleng semakin berkurang.
2. Dimensi Kali Jumbleng yang
diperbesar pada bagian potongan KJ-
5 sampai KJ-7 yaitu dengan lebar
atas 6,4 m, lebar bawah 3 m, dan
tinggi 1,7 m.
3. Untuk perencanaan sistem drainase
di Area lahan Ex. PT Inti Steel
digunakan saluran jenis U-Ditch
Rencana Kerja dan Syarat-syarat dengan ukuran 50x50x120 m,
50x70x120 cm, 60x80x120 cm,
Dalam penyelenggaraan kegiatan 80x80x120 cm, 100x120x120 cm,
ini, dilaksanakan berdasarkan 120x120x120 cm, dan 120x140x120
Peraturan Presiden RI Nomor 54 cm.
Tahun 2010 Tentang Pengadaan 4. Perencanaan Saluran Drainase
Barang/Jasa pemerintah bahwa Kawasan Graha Padma Ex. PT Inti
K/L/D/I wajib melaksanakan Steel Semarang RAB Rp
pengadaan barang/jasa secara 8.537.999.107,00 (Delapan milyar
elektronik untuk sebagian/seluruh lima ratus tiga puluh tujuh juta
paket-paket pekerjaan pada Tahun sembilan ratus sembilan puluh
Anggaran 2011 dan Peraturan Presiden sembilan ribu seratus tujuh rupiah).
RI Nomor 16 Tahun 2018 Tentang 5. Penerapan drainase yang baik
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. diharapkan dapat melindungi sekitar
Kawasan Graha Padma Ex. PT Inti
Pada peraturan tersebut dijelaskan Steel Semarang dari banjir.
bahwa Pengadaan Barang/ Jasa
dilakukan dengan e-procurement Saran
sehingga Penyedia Barang/ Jasa hanya 1. Perlu adanya pembatasan
perlu mengunggah Surat Penawaran pembangunan agar air dapat tetap
melalui website yang telah dibuat. terserap pada lahan-lahan terbuka
Setelah Surat Penawaran diseleksi oleh yang tertembus air.
Tim Teknis maka diumumkan 2. Selain dilakukan perbaikan pada
pemenang lelang dan dilakukan bidang teknis lapangan, perlu pula
penandatanganan kontrak. dilakukan sosialisasi terhadap warga
setempat agar ikut berperan serta
Untuk spesifikasi teknis mengacu pada dalam pemeliharaan seluruh
perencanaan yang telah dibuat. komponen sistem drainase sehingga
bisa berfungsi secara optimal dan
Kesimpulan bertahan selama umur rencana.
1. Permasalahan banjir yang terjadi di
Kawasan Graha Padma Ex. PT Inti
Steel Semarang disebabkan karena
kurangnya kapasitas tampungan dari
Kali Jumbleng sejajar jalan rel,
berdasarkan Analisis Hidrologi maka
perlu adanya pelebaran Kali

11
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume , Nomor , Tahun 2019

Daftar pustaka Barang/ Jasa Pemerintah,


tanggal 22 Maret 2018.
Dept. Kimpraswil. 1991. Spesifikasi
Sumur Resapan Air Hujan Untuk Petunjuk Teknis PU No. Pt T-22-2000-
Lahan Pekarangan SNI: 03- C
2459-1991.
Suripin. 2004. Sistem Drainase
Dept. Pekerjaan Umum, 1989. Metode Perkotaan Yang Berkelanjutan.
Perhitungan Debit Banjir SK Yogyakarta: Andi Offset.
SNI M-18-1989-F.
U.S Army Corp. 2008. HEC-RAS River
Dept. Pekerjaan Umum, 1990. Standar Analysis System User’s Manual.
Tata Cara Perencanaan Teknik USA: USACE.
Sumur Resapan Air Hujan untuk
Lahan Pekarangan SK SNI: T- Wesli. 2008. Drainase Perkotaan.
06-1990 F. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang


Provinsi Jawa Tengah. 2018.
Harga Satuan Pekerjaan Bahan
dan Upah Pekerjaan Konstruksi
Provinsi Jawa Tengah Kota
Semarang Edisi 3 2018.
Semarang: Dinas Cipta Karya
dan Tata Ruang Provinsi Jawa
Tengah.
Maryono, A. 2005. Menangani Banjir,
Kekeringan, dan Lingkungan.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Peraturan Menteri PU Nomor
12/PRT/M/2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan.
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa pemerintah bahwa
K/L/D/I wajib melaksanakan
pengadaan barang/jasa secara
elektronik untuk
sebagian/seluruh paket-paket
pekerjaan, tanggal 6 Agustus
2008.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
2018 Tentang Pengadaan

12

Anda mungkin juga menyukai