Anda di halaman 1dari 41

PEMASARAN MINYAK KELAPA DI KABUPATEN PURWOREJO

By Cahyo Dwi Yuliyanto

Pendahuluan
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat

tropika. Hampir semua bagian dari pohon kelapa dapat


dimanfaatkan dari mulai akar, batang, daun dan buahnya. Kebutuhan manusia yang beraneka ragam dapat dipenuhi oleh pohon kelapa misalnya untuk perkakas rumah tangga, kebutuhan bahan baku industri dan farmatologi. Buah,

daun, batang, sabut dan hampir semua bagian pohon


kelapa dapat diambil manfaatnya.

Kegiatan industri banyak yang memerlukan bahan baku

dari tanaman kelapa misalnya industri minyak goreng. Minyak


kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34%. Minyak kelapa terbukti paling aman dan paling sehat

bebas kolesterol dan logam berat (Weston A. Price dalam


Budiarso, 2004). Saat menggoreng, struktur kimianya tidak akan berubah sama sekali karena 92% jenis asam lemaknya sudah dalam bentuk lemak jenuh. Minyak sayur lainnya, apabila digunakan untuk menggoreng, maka akan menjadi

kental karena terjadi proses polimerisasi atau penggumpalan.

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purworejo tahun 2011 diketahui Pengrajin minyak kelapa (minyak klentik) terdapat di Kecamatan

Grabag sebanyak 12 pengrajin, Kecamatan Kutoarjo 3


pengrajin, Kecamatan Purworejo 6 pengrajin,

Kecamatan Gebang 2 pengrajin, dan Kecamatan


Kemiri 2 pengrajin.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang diteliti adalah :
1.
2.

maka

Bagaimana saluran pemasaran minyak kelapa di Kabupaten Purworejo?


Berapa besar biaya, margin, dan bagian harga yang diterima oleh pengrajin minyak kelapa di Kabupaten Purworejo? Bagaimana efisiensi pemasaran minyak kelapa di kabupaten Purworejo?

3.

Tujuan Penelitian
1.

Mengetahui saluran pemasaran minyak kelapa di Kabupaten Purworejo.

2.

Mengetahui biaya, margin, dan bagian harga yang diterima pengrajin minyak kelapa.

3.

Mengetahui efisiensi pemasaran minyak kelapa di daerah penelitian.

Kegunaan Penelitian
1.

Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo.

2.

Bagi pengrajin minyak kelapa, sebagai bahan


pertimbangan dalam menjual produksinya untuk

meningkatkan pendapatannya.

3.

Bagi pemerintah, sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam rangka membuat kebijakan dan perbaikan sistem pemasaran minyak kelapa di

Kabupaten Purworejo khususnya.


4. Bagi pihak lain, sebagai bahan pertimbangan

penelitian

selanjutnya

yang

berkaitan

dengan

penelitian ini.

Tinjauan Pustaka
Tanaman Kelapa Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan

komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah

menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi


seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar.

Agroindustri Kelapa
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Pengertian agroindustri pertama kali

diungkapkan oleh Austin (1991) yang mendefinisikan


agroindustri sebagai perusahaan yang memproses

bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani


(yang berasal dari hewan).

Minyak Kelapa (Minyak Klentik)


Minyak goreng dari kelapa berdasarkan kajian ilmiah
adalah minyak goreng yang paling aman dan paling sehat. Kandungan asam lemak rantai sedang yang mencapai 92%

adalah paling tinggi dibandingkan minyak sayur lainnya.


Keuntungan lainnya adalah jika minyak kelapa digunakan untuk menggoreng, struktur kimianya tidak akan berubah sama sekali karena 92% jenis asam lemaknya sudah dalam bentuk lemak jenuh. Minyak sayur lainnya, apabila digunakan

untuk menggoreng, maka akan menjadi kental karena terjadi


proses polimerisasi (penggumpalan) dan tergolong kedalam asam lemak rantai panjang (Budiarso, 2004).

Kerangka Pendekatan Teori


Saluran Pemasaran Saluran pemasaran didefinisikan sebagai sekelompok pedagang yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dari merk suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu. Setiap macam komoditas pertanian mempunyai saluran pemasaran yang berlainan satu dengan yang lain, bahkan satu macam komoditas yang samapun banyak mengalami saluran pemasaran yang berbeda. Saluran pemasaran suatu komoditas pertanian dapat berubah, Phase One berbeda, bergantung kepada keadaan daerah, waktu, jumlah pedagang, harga dan kemajuan teknologi (Swasta, 1985).

Analisis Margin, dan Keuntungan Pemasaran


Menurut Sudiyono (2001), besarnya margin pemasaran secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : M = HK Hp Keterangan : M = Margin HK = Harga di tingkat Konsumen Hp = Harga di tingkat produsen

Bagian Harga yang Diterima Pengrajin


Besarnya harga yang diterima pengrajin (%) dari harga konsumen adalah :

Keterangan : Bp = Besarnya harga yang diterima produsen Hp = Harga produsen Hk = Harga konsumen

Efisiensi Pemasaran
Menurut Shepherd dalam Soekartawi (1989), efisiensi pemasaran adalah nisbah antara total biaya dengan total nilai produk yang dipasarkan, atau dapat dirumuskan : EPs = Keterangan : EPs = Efisiensi pemasaran TB = Total biaya TNP = Total nilai produk

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


Pengrajin minyak kelapa Fungsi-fungsi Pemasaran : Fisik : a. Pembelian b. Penjualan Pertukaran: a. Transportasi b. Penyimpanan, c. Kemasan. Fasilitas a. Resiko b. Informasi Harga

Lembaga Pemasaran

Saluran Pemasaran

Konsumen

Biaya Pemasaran Keuntungan Pemasaran Margin Pemasaran

Efisiensi Pemasaran

Bagian Harga yang diterima Pengrajin

METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau daerah, untuk kemudian dianalisis sehingga diperoleh penyelesaian yang efektif (Nazir, 1999).

Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel lokasi penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang telah diketahui sebelumnya (Narbuko, 2002). Lokasi penelitian adalah Kabupaten Purworejo karena banyak pengrajin minyak kelapa (minyak klentik) yang masih terus berproduksi secara kontinyu walaupun dalam skala usaha kecil.

Jumlah pengrajin minyak kelapa sejumlah 21 orang yang tersebar di Kecamatan, Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada Tabel berikut. Jumlah populasi agroindustri minyak kelapa Kabupaten Purworejo
Kecamatan Grabag Purworejo Kutoarjo Bagelen Banyuasin Jumlah Agroindustri Minyak kelapa Perusahaan Tenaga Kerja 13 93 3 11 1 5 1 4 3 16 21 129

Sumber Data : Diperindag, Pertambangan, dan Penanaman Modal Kabupaten Purworejo (2011)

Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

a. Jenis Data Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan cara wawancara kepada pengrajin dan pedagang.
Data sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain diantaranya dari pustaka-pustaka dan instansi-instansi yang dapat menunjang penelitian ini guna melengkapi datadata primer.

b. Metode Pengumpulan Data

Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendukung data dalam penelitian. Wawancara

Wawancara merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung terhadap obyek yang diteliti guna memperoleh informasi sebagai bahan penunjang dalam penelitian.

Pembatasan Masalah dan Asumsi Pembatasan Masalah Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data 1 kali penjualan minyak kelapa. Pemasaran minyak kelapa dilakukan 3 hari sekali. Asumsi

a. Harga minyak kelapa diasumsikan tidak terjadi fluktuasi.


b. Minyak kelapa yang dihasilkan diasumsikan dijual semua.

Metode Analisis Data

Saluran dan Lembaga Pemasaran


Pola dan lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran minyak kelapa dapat diketahui melalui wawancara langsung terhadap pengrajin sampel minyak kelapa dan lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya. Analisis data saluran dan lembaga pemasaran secara deskriptif analisis.

Margin Pemasaran
M = Hk Hp (Sudiyono, 2001) Keterangan : M = Margin Pemasaran Hk = Harga tingkat konsumen

Hp = Harga tingkat produsen

Keuntungan Pemasaran Keuntungan yang diterima lembaga pemasaran diperoleh sebagai balas jasa dari proses penyaluran atau perpindahan mulai dari produsen sampai konsumen. Besarnya keuntungan lembaga pemasaran dapat ditulis: =MB (Sudiyono, 2001) Keterangan : = Keuntungan Lembaga Pemasaran

M
B

= Margin pemasaran
= Biaya Pemasaran

Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran menurut Menurut Kotler (2009:67), adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk atau barang dagangan agar sampai ke tangan konsumen.
=MB (Sudiyono, 2001)

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kabupaten Purworejo meliputi 16 Kecamatan yang terdiri dari 469 desa dan 25 kelurahan. Enam belas Kecamatan di Kabupaten Purworejo, Kecamatan terjauh adalah Kecamatan Bruno dengan jarak 35 km dari pusat kota, dan Kecamatan terdekat dari Purworejo adalah Kecamatan Banyuurip dengan jarak dari pusat kota 4 km. Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Bruno, dengan luas 10.843,02 ha dan terkecil adalah Kecamatan Kutoarjo dengan luas wilayah 3.759,44 ha. Seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Purworejo telah terjangkau angkutan umum.

Tabel 6.
Jumlah Desa dan Luas Wilayah Kecamatan
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Kecamatan
Grabag Ngombol Purwodadi Bagelen Kaligesing Purworejo Banyuurip Bayan Kutoarjo Butuh Pituruh Kemiri Bruno Gebang Loano Bener Jumlah

Jumlah Desa
32 57 40 17 21 25 27 26 27 41 49 40 18 25 21 28 494

Luas Wilayah (Km2) 64,92 55,27 53,96 63,76 74,73 52,72 45,08 43,21 37,59 46,08 77,42 92,05 108,43 71,86 53,65 94,08 1.034,82

HASIL DAN PEMBAHASAN


Identitas Pengrajin Tabel 13 menunjukkan bahwa yang terbanyak jumlah pengrajin yaitu di daerah Kecamatan Grabag merupakan sentra agroindustri minyak kelapa secara turun-temurun karena sejak dulu desa Kedungkamal, Kecamatan Grabag merupakan sentra agroindustri minyak kelapa di Kabupaten Purworejo, kemudian diikuti Kecamatan Purworejo terdapat 3 pengrajin, Kecamatan Banyuasin terdapat 3 pengrajin, Kecamatan Bagelen terdapat 1 pengrajin, dan Kecamatan Kutoarjo.

Tabel 13.
Data Pengrajin Minyak Kelapa di Kabupaten Purworejo
No. Wilayah Sampel Pengrajin Jumlah Pengrajin (orang) 13 3 1 3 1 21 1. Kecamatan Grabag 2. Kecamatan Purworejo 3. Kecamatan Bagelen 4. Kecamatan Banyuasin 5. Kecamatan Kutoarjo Jumlah

Usaha agroindustri minyak kelapa merupakan usaha kecil sekala rumah tangga yang diusahakan oleh sebagian kecil masyarakat. Pengrajin minyak kelapa di daerah penelitian yang berjumlah 21 pengrajin yaitu, terdapat 17 laki laki dan 4 perempuan.

Umur
Tabel 14. Identitas Pengrajin Berdasarkan Umur
No. 1. 2. Kelompok Umur (Tahun) 15 32 >32 Jumlah Jumlah (orang) 1 20 21 Persentase (%) 4,76 95,24 100,00

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebesar 4,76% berumur dibawah 32 tahun dan pengrajin responden yang berumur lebih dari atau sama dengan 32 tahun sebesar 95,24 %.

Tingkat Pendidikan
Tabel 15. Identitas Pengrajin Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Orang Persentase (%) 13 61,90 3 14,29 4 19,05 1 4,76 21 100,00

1. 2. 3. 4.

SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah

Identitas Pedagang Pengumpul

Hasil Penelitian menunjukkan jumlah pedagang pengumpul terdapat 2 yang masing-masing terdapat di wilayah Kecamatan Grabag yang merupakan sentra terbesar pengrajin minyak kelapa, dimana terdapat 12 pengrajin minyak kelapa.
No . Nama Alamat Kedungkamal, Grabag Kedungkamal, Grabag Jumlah Rata rata Volume Pembelian (Kg) 625 901 Umur (Thn) 38 45 Harga Beli (Rp) Jual (Rp) 8.300 8.300 16.600 8.300 8.700 8.700 17.400 8.700

1. Nur Hidayat 2. Heru Sutiono

Pedagang Pengecer Pola saluran pemasaran yang melalui pedagang pengecer yaitu pola II, pola IV A dan pola IV B. Identitas pedagang pengecer pada pola pemasaran II dapat dilihat pada Tabel berikut.
No Nama . 1. Marsimah 2. Rohaya 3. Pardiyah Alamat Desa Kepuharjo, Kecamatan Butuh Desa Tambakrejo, Kecamatan Purworejo Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Banyuasin Jumlah Rata-rata Harga beli (Rp) 9.000 9.500 9.000 27.500 9.167 Harga jual (Rp) 10.500 11.000 10.500 32.000 10.667

Identitas pedagang pengecer pola saluran pemasaran IV A dan V A yaitu terlihat pada Tabel berikut.
No. Nama Pengecer Alamat Volume Pembelian (Kg) 17 17 Harga Beli dari Bogamas (Rp) Harga Jual ke Konsumen (Rp)

1 Toko Utomo
2 Kios Ibu Siti

Jenar lor, Kecamatan Purwodadi, Purworejo


Kios Pasar Jenar, Kecamatan Purwodadi, Purworejo Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Purworejo Pasar Pangen, Kecamatan Purworejo, Purworejo Kios Pasar Kutoarjo, Kecamatan Kutoarjo, Purworejo Pituruh, Purworejo Pasar Teteg Wates, Kulonprogo Pasar Teteg Wates, Kulonprogo Pasar Teteg Wates, Kulonprogo Ngaran, Kutowinangun, Kebumen Pasar Kutowinagun, Kebumen Ngaran, Kutowinangun, Kebumen Jumlah Rata-rata/kg

10.000
10.000

11.000
11.500

3 Toko Ana 4 Toko Maridi

20 15

10.000 10.000

11.000 11.000

Toko Hidayah

17

10.000

11.000

6 Toko Slamet 7 Bu Yus 8 Sri 9 Heri

35 25

10.000 9.500 9.500 9.500

11.000 11.000 11.000 11.000

20
17 30 17 10 188 20

10 H. Umi
11 Bu Siti 12 Bu Mansyur

10.500
10.500 10.500 120.000 10.000

11.500
11.500 11.500 134.000 11.167

Industri Pengolah Minyak Kelapa Industri pengolah minyak kelapa yang menggunakan minyak kelapa untuk diolah kembali ada tiga yaitu
1. 2. 3.

Pabrik Dua Naga yang beralamat di jalan S. Parman, Km. 2, Purbalingga Wetan, Kota Purnalingga. Bogamas beralamat di Desa Bragolan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kelompok Usaha Mitra Sejahtera beralamat di desa Tuksongo, RT. 04/01, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo.

Saluran dan Lembaga Pemasaran Jumlah Pengrajin menurut Pola Saluran Pemasaran
No. 1. 2. 3. 4. 5. Jumlah Pengrajin (orang) (I) Pengrajinkonsumen 8 (II) PengrajinPedagang PengecerKonsumen 6 (III)Pengrajin-Kelompok Bersama Mitra Sejahtera Konsumen (Pedagang 1 Kerupuk) (IV)A.Pengrajin-Pedagang Pengumpul-Bogamas-Pedagang PengecerKonsumen 6 (IV)B.Pengrajin-Pedagang Pengumpul-Dua Naga-Pedagang Pengecer-Konsumen 7 (V)A. Pengrajin-Bogamas-Pedagang Pengecer Konsumen 1 (V)B. Pengrajin-Pabrik Dua Naga-Pedagang Pengecer Konsumen 1 Jumlah 30 Pola Saluran Pemasaran

Fungsi-fungsi Pemasaran

Fungsi-fungsi Pemasaran pada Lembaga Pemasaran Minyak Kelapa di Kabupaten Purworejo


Pengrajin Fungsi Pemasaran Fungsi Pertukaran 1. Penjualan 2. Pembelian Fungsi Fisik 1. Pengemasan 2. Transportasi 3. Penyimpanan Fungsi Fasilitas 1. Standarisasi 2. Pembiayaan 3. Resiko Pedagang Pengecer Pedagang Pengumpul ZICO Bogamas

4. Informasi Harga

Analisa Marjin, Share Pemasaran dan Bagian Harga yang diterima Pengrajin Minyak Kelapa Tabel
No Pola Pemasaran Harga Pengraj in (Rp) 9.625
9.167 8.500

Harga Konsume n (Rp) 9.625


10.667 11.000

Total Margin (Rp/Kg) 0


1.500 2.500

Bagian Harga Yang Diterima Pengrajin (%) 100


85,94 77,27

1.
2. 3.

Pola I
Pola II Pola III

4.
5. 6.

Pola IV (A)
Pola IV (B) Pola V (A)

8.300
8.300 8.700

11.167
11.167

2.867
2.467

74,33
77,91

7.

Pola V (B)

8.700

Efisiensi Pemasaran

No

Nilai efisiensi dari kegiatan pemasaran minyak kelapa di Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada Tabel berikut.
Pola Pemasaran Biaya Pemasaran (a) (Rp) Total Nilai Produk (b) (Rp)

Efisiensi Pemasaran (a/b) x 100 % 0 2,21 10,5 7,39 5,9 -

1 2 3 4 5 6 7

Pola I Pola II Pola III Pola IV A Pola IV B Pola V A Pola V B

0 236 1.155,13 825,1 659,1

9.625 10.667 11.000 11.167 11.167 -

Anda mungkin juga menyukai