Syarat dan Ketentuan Umum Mandiri Cash Management 2.0 ini (“Ketentuan Umum”) merupakan bagian dan
menjadi satu kesatuan dengan Aplikasi Mandiri Cash Management 2.0.
Pasal 1 : Definisi
Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Umum maka yang dimaksud dengan :
1. Administrator Sistem adalah pihak yang ditunjuk oleh Nasabah untuk melakukan administrasi atas
kelengkapan, penatausahaan dan tata cara penggunaan layanan MCM 2.0 termasuk melakukan perubahan
data, pendaftaran rekening, penambahan Token, perubahan Paket Layanan, maupun perubahan/penambahan
lainnya yang terkait dengan layanan MCM 2.0.
2. Bank adalah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia
berkedudukan hukum di Jakarta Selatan dan berkantor pusat di Plaza Mandiri, Jalan Jendral Gatot Subroto
Kavling 36-38, Jakarta 12190.
3. Buku Panduan adalah media informasi yang memuat petunjuk teknis dan tata cara pelaksanaan transaksi
dalam layanan MCM 2.0.
4. Company ID adalah identitas khusus yang diberikan oleh Bank kepada Nasabah yang akan digunakan untuk
mengakses layanan MCM 2.0.
5. Hari Kerja adalah hari dimana Bank melakukan kegiatan operasional dan Bank Indonesia menjalankan
kegiatan kliring antar bank.
6. Kuasa Pendaftaran adalah kuasa sesuai format Bank yang ditandatangani oleh pihak ketiga sebagai syarat
pendaftaran Rekening Bank milik pihak ketiga tersebut pada layanan MCM 2.0 Nasabah.
7. MCM 2.0 kependekan dari Mandiri Cash Management 2.0 adalah suatu sistem elektronik beserta layanan-
layanan di dalamnya yang disediakan Bank kepada Nasabah berdasarkan Ketentuan Umum.
8. Nasabah adalah subyek hukum non perorangan yang berbentuk Badan Hukum atau bukan Badan Hukum yang
terdaftar dalam layanan MCM 2.0.
9. Paket Layanan adalah kumpulan jenis layanan yang disediakan Bank berdasarkan kebutuhan Nasabah dimana
Bank sewaktu-waktu dapat mengubah/menambah jenis layanan didalamnya.
10. Password adalah angka, huruf atau kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci yang bersifat rahasia dan
harus dicantumkan/diinput oleh Nasabah pada saat menggunakan layanan MCM 2.0.
11. Rekening Bank adalah Rekening Giro, Tabungan atau rekening lain yang dapat didaftarkan pada layanan MCM
2.0 sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di Bank..
12. Real Time Gross Settlement (RTGS) adalah sistem Transfer Dana elektronik melalui Bank Indonesia yang
penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika.
13. Sistem Kliring Nasional (SKN) adalah sistem Transfer Dana elektronik melalui Bank Indonesia dengan
mempertukarkan data keuangan elektronik antar peserta kliring yang perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu.
14. Situs MCM 2.0 adalah situs layanan MCM 2.0 yang beralamat di https://mcm2.bankmandiri.co.id/ maupun
perubahannya yang akan diberitahukan kemudian oleh Bank.
15. Token adalah alat pengaman baik berbentuk fisik (hard token), maupun aplikasi (soft token) yang berfungsi
menghasilkan kode rahasia yang digunakan sebagai tanda persetujuan pada level otoriser di pihak Nasabah
yang akan menghasilkan deretan angka tertentu (challenge response number) untuk melaksanakan suatu
transaksi.
16. Transfer Dana adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari pengirim asal yang bertujuan
memindahkan sejumlah dana kepada penerima yang disebutkan dalam perintah transfer dana sampai dengan
diterimanya dana oleh penerima.
17. User ID adalah identitas yang dimiliki oleh Nasabah yang harus dicantumkan/diinput dalam setiap penggunaan
layanan MCM 2.0.
18. Cut off time adalah batas maksimal waktu untuk melakukan transaksi.
19. Bukti Penerimaan Negara atau BPN adalah dokumen yang diterbitkan oleh Bank atas transaksi penerimaan
negara yang mencantumkan teraan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank
(NTB) serta elemen lainnya yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang kedudukannya
disamakan dengan surat setoran.
20. Data Pembayaran Pajak adalah data yang berisi informasi mengenai rincian dan jumlah pembayaran pajak
dalam format yang telah ditentukan oleh Bank.
21. Dana Pembayaran Pajak adalah sejumlah dana yang wajib disediakan oleh Nasabah di dalam Rekening Bank
untuk melakukan pembayaran pajak.
22. Hari Pembayaran Pajak adalah hari dan tanggal yang ditentukan oleh Nasabah bagi Bank untuk mulai
melaksanakan proses pembayaran pajak
23. Hari Terakhir Pembayaran Pajak adalah batas hari terakhir yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
dilakukannya pembayaran pajak terkait.
24. Kode Billing adalah nomor identifikasi Nasabah yang diperoleh Nasabah dari sistem/ unit yang ditetapkan
Kementerian Keuangan untuk dicantumkan dalam pelaksanaan Mandiri E-Tax.
Hal. 1 of 6
Lampiran 3
25. Mandiri E-Tax adalah fasilitas pembayaran sistem elektronik pembayaran pajak beserta dengan layanan-
layanan di dalamnya yang disediakan Bank kepada Nasabah berdasarkan Ketentuan Khusus.
26. Nomor Transaksi Penerimaan Negara yang selanjutnya disingkat NTPN adalah nomor tanda bukti
pembayaran/penyetoran ke kas Negara yang tertera pada BPN dan diterbitkan oleh sistem settlement yang
dikelola Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
Hal. 2 of 6
Lampiran 3
berbeda dengan valuta dalam Rekening Bank yang terdaftar, maka kurs yang digunakan adalah kurs di
Bank saat transaksi tereksekusi. Nasabah dengan ini membebaskan Bank dari tanggung jawab dan
kerugian sebagai akibat perubahan kurs valuta dari transaksi-transaksi yang masih dalam proses Transfer
Dana.
d. Layanan Pembayaran Gaji/Benefit
i. Pembayaran Gaji terdapat 2 layanan, yaitu :
a. Payroll : merupakan pembayaran gaji yang dijalankan dengan tujuan ke bank mandiri dan dieksekusi
pada pukul 00.00. Batas maksimal (cut off time) transaksi adalah pukul 14.00 WIB pada H-1 saat
transaksi akan dijalankan.
b. Multi service payroll : merupakan payroll yang dijalankan dengan tujuan ke bank mandiri dan bank lain
dengan waktu eksekusi yang fleksible.
ii. Nasabah bertanggung jawab atas kelengkapan dan kebenaran data dan informasi pada daftar gaji, yang
diunggah (upload) melalui sistem MCM 2.0.
iii. Transaksi pembayaran gaji untuk rekening di dalam Bank dapat dilakukan pada hari yang sama
walaupun tanggal penggajian adalah hari libur. Namun untuk transaksi antar bank (SKN dan RTGS),
akan diproses mengikuti ketentuan Bank Indonesia.
4. Pembayaran Pajak melalui Menu MPN Payment dan Menu Pembayaran Tagihan
a. Nasabah memasukkan Data Pembayaran Pajak untuk memperoleh Kode Billing dari Direktorat Jenderal
Pajak.
b. Batas Akhir Pengiriman Data dan Dana Pembayaran Pajak adalah pukul 12.00 WIB pada Hari Pembayaran
Pajak. Khusus pada Hari Terakhir Pembayaran Pajak, batas akhir Pengiriman Data dan Dana Pembayaran
Pajak adalah pukul 10.00 WIB.
c. Seluruh Data dan Dana Pembayaran Pajak yang diterima oleh Bank melewati ketentuan yang diatur dalam
Ayat 2 Huruf b pasal ini, akan dilakukan oleh Bank pada hari kerja berikutnya.
d. Bank tidak melakukan verifikasi atas kecocokan maupun kebenaran Data Pembayaran Pajak Nasabah dan
dengan ini Nasabah membebaskan Bank dari klaim dan tuntutan apapun yang disebabkan oleh kesalahan
dan/atau kelalaian Nasabah.
e. Pencetakan atas dokumen terkait dilakukan oleh Nasabah, kecuali ditentukan lain oleh Bank.
f. Nasabah dapat melakukan pemeriksaan NTPN ke sistem Direktorat Jenderal Perbendaharaan paling
lambat 1 (satu) hari setelah pelaksanaan transaksi.
g. Dengan memperhatikan ketentuan pada Huruf f pasal ini, Nasabah setuju bahwa hal-hal sehubungan
dengan penerbitan NTPN (termasuk dalam hal terjadi keterlambatan), merupakan sepenuhnya kewenangan
dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Nasabah setuju serta menyatakan bahwa
hal-hal mengenai penerbitan NTPN adalah diluar kekuasaan Bank.
Hal. 3 of 6
Lampiran 3
h. Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran pajak dikarenakan kelalaian dan/atau kekeliruan Nasabah,
maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Nasabah dan Bank dengan ini dibebaskan dari tuntutan dan
klaim apapun.
i. Pelaksanaan pembayaran pajak ini tunduk dan mengikuti ketentuan yang berlaku di Bank dan peraturan di
bidang perpajakan.
Pasal 5 : Keamanan
1. Nasabah wajib untuk mengganti Password yang diberikan Bank melalui Situs MCM 2.0 pada kesempatan
pertama Administrator Sistem mengakses Situs MCM 2.0.
2. Nasabah tidak diperkenankan untuk menyerahkan pengoperasian peralatan MCM 2.0 atau mengalihkan hak
dan kewajiban kepada pihak lain yang tidak berhak, serta bertanggung jawab penuh atas keamanan peralatan
MCM 2.0 termasuk penggunaan User ID, Password dan Token.
3. Nasabah dapat menunjuk pejabat/pegawai dari internal Nasabah untuk mengoperasikan MCM 2.0 berdasarkan
fungsi dan tingkatan tertentu sesuai Paket Layanan. Masing-masing tingkatan/level akan mendapatkan User ID
dan Password yang harus dijaga kerahasiaanya.
4. User ID dan Password merupakan identifikasi dari Nasabah, yang berfungsi sebagai alat pengaman terdiri atas :
a. User ID dan Password Administrator Sistem yang diberikan oleh Bank sebanyak 1 pasang, yaitu 1
Administrator Sistem yang berfungsi sebagai maker dan 1 Administrator Sistem yang berfungsi sebagai
approver.
b. User ID dan Password pihak internal Nasabah, yang dibuatkan/dihasilkan dari User ID dan Password
Administrator Sistem.
5. Proses administrasi dari User ID dan Password, mencakup perubahan, penutupan, reset Password, pengaktifan
dari User ID dan Password dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Proses administrasi dari User ID dan Password Administrator Sistem yang diberikan oleh Bank, dilakukan
oleh Bank
b. Proses administrasi dari User ID dan Password pihak internal Nasabah, dilakukan oleh Nasabah.
6. Dalam hal Nasabah mengetahui atau menduga User ID dan Password telah diketahui oleh orang lain yang tidak
berwenang, maka Nasabah wajib segera melakukan perubahan Password. Apabila karena suatu sebab
Nasabah tidak dapat melakukan perubahan Password maka Nasabah wajib memberitahukan kepada Bank.
Sebelum diterimanya pemberitahuan secara tertulis oleh Pejabat Bank yang berwenang, maka segala instruksi,
transaksi dan komunikasi berdasarkan penggunaan User ID dan Password oleh pihak yang tidak berwenang
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Nasabah.
7. Hal-hal terkait Token untuk diperhatikan :
a. Token adalah milik Bank sebagai alat pengaman untuk persetujuan suatu transaksi. Token
diberikan/diserahterimakan oleh Bank kepada Nasabah atau pihak internal Nasabah yang berwenang
sesuai ketentuan yang berlaku pada Nasabah
b. Nasabah wajib segera menyerahkan kepada Bank apabila diminta oleh Bank atau terdapat pengakhiran
layanan MCM 2.0 sesuai Ketentuan Umum.
c. Bank memberikan hak penggunaan Token kepada Nasabah sejak Layanan MCM 2.0 didaftarkan Bank
sampai dengan pengakhiran Layanan MCM 2.0. Administrasi penunjukan dan perubahan pemegang Token
pada pihak internal Nasabah beserta pengamanan dan akibatnya, menjadi tanggung jawab Nasabah.
d. Apabila terjadi kerusakan atapun kehilangan Token, maka maka Nasabah wajib memberitahukan kepada
Bank dan membuat berita acara kehilangan yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang. Selama
pemberitahuan belum diterima oleh Bank, maka Bank tidak akan bertanggung jawab atas setiap transaksi
yang dilakukan dengan menggunakan Token yang hilang tersebut.
8. Untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan, maka Nasabah wajib untuk :
a. melakukan pembaharuan secara berkala anti virus versi terbaru,
b. melakukan pengggantian Password Administrator Sistem, Token
c. merahasiakan User ID Administrator Sistem, Password Administrator Sistem, Token, yang terbaru atau
masih berlaku.
d. melakukan log off jika telah selesai menggunakan layanan MCM 2.0.
e. tidak melakukan akses MCM 2.0 di tempat-tempat umum, seperti warung internet, café, restaurat, mall.
9. Nasabah wajib melakukan pengamanan terhadap alur proses transaksi sehubungan dengan pelaksanaan
Layanan MCM 2.0, termasuk tetapi tidak terbatas atas hal-hal sebagai berikut :
a. Nasabah wajib memiliki prosedur internal untuk penetapan kewenangan Administrator Sistem maupun pihak
internal Nasabah pada Layanan MCM 2.0.
b. Nasabah wajib memiliki dan menetapkan prosedur internal termasuk memisahkan kewenangan masing-
masing pengguna untuk mencegah resiko penyalahgunaan User ID, Password dan Token.
Hal. 4 of 6
Lampiran 3
Pasal 9 : Kuasa
1. Kuasa-kuasa didalam Ketentuan Umum ini merupakan bagian dan menjadi satu kesatuan dengan Ketentuan ini
dan karenanya kuasa tersebut tidak dapat ditarik kembali dan juga tidak akan berakhir sampai dengan
penghentian atau pengakhiran layanan MCM 2.0.
2. Ketentuan Umum ini berlaku sepenuhnya sebagai bukti yang sempurna mengenai pemberian kuasa tersebut di
atas, sehingga tidak diperlukan lagi surat kuasa lain dari Nasabah kepada Bank.
Hal. 5 of 6
Lampiran 3
Demikian Ketentuan Umum ini setelah dibaca atau dibacakan dengan bahasa yang dipahami oleh calon/ Nasabah
oleh Petugas Bank dan isi/maksudnya telah dimengerti dan disetujui, kemudian calon/ Nasabah menandatanganinya
pada tempat dan tanggal tersebut dibawah ini.
......................................,.................................
...........................................................
............................................................
Hal. 6 of 6