Anda di halaman 1dari 6

Lampiran 3

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM MANDIRI CASH MANAGEMENT 2.0

Syarat dan Ketentuan Umum Mandiri Cash Management 2.0 ini (“Ketentuan Umum”) merupakan bagian dan
menjadi satu kesatuan dengan Aplikasi Mandiri Cash Management 2.0.

Pasal 1 : Definisi
Kecuali ditentukan lain dalam Ketentuan Umum maka yang dimaksud dengan :
1. Administrator Sistem adalah pihak yang ditunjuk oleh Nasabah untuk melakukan administrasi atas
kelengkapan, penatausahaan dan tata cara penggunaan layanan MCM 2.0 termasuk melakukan perubahan
data, pendaftaran rekening, penambahan Token, perubahan Paket Layanan, maupun perubahan/penambahan
lainnya yang terkait dengan layanan MCM 2.0.
2. Bank adalah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia
berkedudukan hukum di Jakarta Selatan dan berkantor pusat di Plaza Mandiri, Jalan Jendral Gatot Subroto
Kavling 36-38, Jakarta 12190.
3. Buku Panduan adalah media informasi yang memuat petunjuk teknis dan tata cara pelaksanaan transaksi
dalam layanan MCM 2.0.
4. Company ID adalah identitas khusus yang diberikan oleh Bank kepada Nasabah yang akan digunakan untuk
mengakses layanan MCM 2.0.
5. Hari Kerja adalah hari dimana Bank melakukan kegiatan operasional dan Bank Indonesia menjalankan
kegiatan kliring antar bank.
6. Kuasa Pendaftaran adalah kuasa sesuai format Bank yang ditandatangani oleh pihak ketiga sebagai syarat
pendaftaran Rekening Bank milik pihak ketiga tersebut pada layanan MCM 2.0 Nasabah.
7. MCM 2.0 kependekan dari Mandiri Cash Management 2.0 adalah suatu sistem elektronik beserta layanan-
layanan di dalamnya yang disediakan Bank kepada Nasabah berdasarkan Ketentuan Umum.
8. Nasabah adalah subyek hukum non perorangan yang berbentuk Badan Hukum atau bukan Badan Hukum yang
terdaftar dalam layanan MCM 2.0.
9. Paket Layanan adalah kumpulan jenis layanan yang disediakan Bank berdasarkan kebutuhan Nasabah dimana
Bank sewaktu-waktu dapat mengubah/menambah jenis layanan didalamnya.
10. Password adalah angka, huruf atau kombinasi di antaranya, yang merupakan kunci yang bersifat rahasia dan
harus dicantumkan/diinput oleh Nasabah pada saat menggunakan layanan MCM 2.0.
11. Rekening Bank adalah Rekening Giro, Tabungan atau rekening lain yang dapat didaftarkan pada layanan MCM
2.0 sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di Bank..
12. Real Time Gross Settlement (RTGS) adalah sistem Transfer Dana elektronik melalui Bank Indonesia yang
penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika.
13. Sistem Kliring Nasional (SKN) adalah sistem Transfer Dana elektronik melalui Bank Indonesia dengan
mempertukarkan data keuangan elektronik antar peserta kliring yang perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu.
14. Situs MCM 2.0 adalah situs layanan MCM 2.0 yang beralamat di https://mcm2.bankmandiri.co.id/ maupun
perubahannya yang akan diberitahukan kemudian oleh Bank.
15. Token adalah alat pengaman baik berbentuk fisik (hard token), maupun aplikasi (soft token) yang berfungsi
menghasilkan kode rahasia yang digunakan sebagai tanda persetujuan pada level otoriser di pihak Nasabah
yang akan menghasilkan deretan angka tertentu (challenge response number) untuk melaksanakan suatu
transaksi.
16. Transfer Dana adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari pengirim asal yang bertujuan
memindahkan sejumlah dana kepada penerima yang disebutkan dalam perintah transfer dana sampai dengan
diterimanya dana oleh penerima.
17. User ID adalah identitas yang dimiliki oleh Nasabah yang harus dicantumkan/diinput dalam setiap penggunaan
layanan MCM 2.0.
18. Cut off time adalah batas maksimal waktu untuk melakukan transaksi.
19. Bukti Penerimaan Negara atau BPN adalah dokumen yang diterbitkan oleh Bank atas transaksi penerimaan
negara yang mencantumkan teraan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor Transaksi Bank
(NTB) serta elemen lainnya yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang kedudukannya
disamakan dengan surat setoran.
20. Data Pembayaran Pajak adalah data yang berisi informasi mengenai rincian dan jumlah pembayaran pajak
dalam format yang telah ditentukan oleh Bank.
21. Dana Pembayaran Pajak adalah sejumlah dana yang wajib disediakan oleh Nasabah di dalam Rekening Bank
untuk melakukan pembayaran pajak.
22. Hari Pembayaran Pajak adalah hari dan tanggal yang ditentukan oleh Nasabah bagi Bank untuk mulai
melaksanakan proses pembayaran pajak
23. Hari Terakhir Pembayaran Pajak adalah batas hari terakhir yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
dilakukannya pembayaran pajak terkait.
24. Kode Billing adalah nomor identifikasi Nasabah yang diperoleh Nasabah dari sistem/ unit yang ditetapkan
Kementerian Keuangan untuk dicantumkan dalam pelaksanaan Mandiri E-Tax.

Hal. 1 of 6
Lampiran 3

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM MANDIRI CASH MANAGEMENT 2.0

25. Mandiri E-Tax adalah fasilitas pembayaran sistem elektronik pembayaran pajak beserta dengan layanan-
layanan di dalamnya yang disediakan Bank kepada Nasabah berdasarkan Ketentuan Khusus.
26. Nomor Transaksi Penerimaan Negara yang selanjutnya disingkat NTPN adalah nomor tanda bukti
pembayaran/penyetoran ke kas Negara yang tertera pada BPN dan diterbitkan oleh sistem settlement yang
dikelola Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

Pasal 2 : Penggunaan Layanan


1. Nasabah tunduk pada ketentuan mengenai pengoperasian dan penggunaan MCM 2.0 sebagaimana tercantum
dalam Ketentuan Umum serta Buku Panduan.
2. Nasabah wajib merahasiakan dan tidak akan memperlihatkan maupun menggandakan informasi/data di dalam
MCM 2.0, sistem, maupun Buku Panduan untuk keperluan pihak lain.
3. Nasabah wajib menandatangani suatu ketentuan khusus apabila akan menggunakan suatu jenis layanan
khusus/tertentu yang merupakan bagian dan menjadi satu-kesatuan dengan Ketentuan Umum ini.
4. Nasabah hanya dapat mengakses jenis layanan yang tersedia dalam MCM 2.0 sesuai dengan Paket Layanan
yang dipilih oleh Nasabah.
5. Bank atas pertimbangan sendiri, mempunyai hak untuk menerima atau menolak permohonan Nasabah atas
suatu Paket Layanan, tanpa ada kewajiban Bank untuk memberitahukan alasannya.

Pasal 3 : Pendaftaran Rekening


1. Nasabah bertanggung jawab untuk memastikan kebenaran, keabsahan, kelengkapan dan kejelasan dokumen-
dokumen untuk pendaftaran layanan MCM 2.0, dan dengan ini Nasabah membebaskan Bank dari segala
gugatan, tuntutan dan atau ganti rugi dari pihak manapun sehubungan dengan ketidakbenaran informasi, data,
keterangan, kewenangan dan atau kuasa yang diberikan oleh Nasabah.
2. Nasabah telah memiliki Rekening Bank dan wajib melakukan pendaftaran Rekening Bank dalam layanan MCM
2.0.
3. Rekening yang didaftarkan oleh Nasabah akan diadministrasikan oleh Bank dalam satu Company ID nasabah
tersebut. Nasabah dapat menggunakan 1 (satu) Company ID untuk 1 (satu) group perusahaan.
4. Nasabah berwenang untuk menetapkan, menunjuk dan melakukan perubahan serta penghapusan pendaftaran
rekening di MCM 2.0 sesuai aturan internal Nasabah. Sehubungan hal ini Nasabah sepenuhnya bertanggung
jawab atas penetapan, penunjukan, perubahan atau penghapusan dalam proses pendaftaran layanan MCM 2.0
dimaksud.
5. Apabila Nasabah akan mendaftarkan Rekening Bank bukan atas nama Nasabah maka wajib memenuhi
kelengkapan Kuasa Pendaftaran.
6. Jenis pendaftaran layanan MCM 2.0 oleh Nasabah, mencakup antara lain :
a. Administrator Sistem terkait kewenangan untuk pembuatan User ID pihak internal Nasabah dan memberikan
media pengaman kode rahasia kepada Nasabah.
b. Proses administrasi (blokir, reset, enable, disable) User ID dan Password pada internal Nasabah
c. Limit akses dan limit persetujuan yang melekat sesuai dengan peran masing-masing pihak internal Nasabah
serta alur proses dan persetujuan transaksi.
d. Rekening yang didaftarkan dan kewenangan akses rekening dari masing-masing pihak internal Nasabah.
e. Menu transaksi yang diberikan kepada Nasabah disesuaikan dengan jenis Paket Layanan, dan atau setting
menu yang dilakukan oleh Administrator Sistem.
7. Nasabah wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bank nama pejabat atau pegawai Nasabah yang
akan bertindak sebagai Administrator Sistem dan setiap kali terjadi perubahannya. Perubahan Administrator
Sistem harus dinformasikan kepada Bank dengan disertai dengan identitas diri. Bank tidak bertanggung jawab
atas segala akibat yang timbul sebagai akibat dari keterlambatan pemberitahuan dimaksud.

Pasal 4 : Jenis Layanan


1. Layanan Transfer Dana mencakup Transfer Dana dalam dan antar bank, Transfer Dana ke luar negeri,
pembayaran massal dan pembayaran gaji, dengan ketentuan :
a. Transfer Dana dalam Bank dilaksanakan dengan pemindahbukuan antar rekening di Bank dengan.tanggal
transaksi ditentukan Nasabah sesuai pengaturan maksimum hari serta jenis valuta oleh Bank.
b. Transfer Dana bank domestik dilaksanakan dengan sarana SKN, RTGS, dan Domestic Online Transfer.
Pelaksanaan transaksi antar bank (SKN dan RTGS), akan diproses mengikuti ketentuan Bank Indonesia.
Pelaksanaan transaksi Domestic Online Transfer, akan diproses mengikuti ketentuan Bank Indonesia atau
ketentuan lainnya yang mengikat.
c. Transfer Dana Internasional pelaksanaannya tunduk pada ketentuan dari bank koresponden dan Bank
Indonesia maupun ketentuan internasional/SWIFT. Bank berhak untuk membatasi valuta dan jumlah dana
yang dikirimkan. Jika instruksi pembayaran dan atau pemindahan dana elektronik dalam valuta yang

Hal. 2 of 6
Lampiran 3

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM MANDIRI CASH MANAGEMENT 2.0

berbeda dengan valuta dalam Rekening Bank yang terdaftar, maka kurs yang digunakan adalah kurs di
Bank saat transaksi tereksekusi. Nasabah dengan ini membebaskan Bank dari tanggung jawab dan
kerugian sebagai akibat perubahan kurs valuta dari transaksi-transaksi yang masih dalam proses Transfer
Dana.
d. Layanan Pembayaran Gaji/Benefit
i. Pembayaran Gaji terdapat 2 layanan, yaitu :
a. Payroll : merupakan pembayaran gaji yang dijalankan dengan tujuan ke bank mandiri dan dieksekusi
pada pukul 00.00. Batas maksimal (cut off time) transaksi adalah pukul 14.00 WIB pada H-1 saat
transaksi akan dijalankan.
b. Multi service payroll : merupakan payroll yang dijalankan dengan tujuan ke bank mandiri dan bank lain
dengan waktu eksekusi yang fleksible.
ii. Nasabah bertanggung jawab atas kelengkapan dan kebenaran data dan informasi pada daftar gaji, yang
diunggah (upload) melalui sistem MCM 2.0.
iii. Transaksi pembayaran gaji untuk rekening di dalam Bank dapat dilakukan pada hari yang sama
walaupun tanggal penggajian adalah hari libur. Namun untuk transaksi antar bank (SKN dan RTGS),
akan diproses mengikuti ketentuan Bank Indonesia.

e. Layanan Pembayaran Massal


i. Jenis transaksi yang dapat dilakukan dengan layanan pembayaran massal dapat terdiri dari transaksi
Transfer Dana dalam bank dan Transfer Dana antar bank (SKN dan RTGS).
ii. Transaksi akan diproses sesuai dengan ketentuan proses setiap jenis transaksi.
2. Layanan Pembayaran Tagihan
a. Tagihan yang dapat dibayar oleh Nasabah adalah tagihan dari penerbit tagihan (biller) yang telah
mengadakan kerjasama dengan Bank.
b. Nasabah wajib memasukan nomor identifikasi yang diperoleh dari penerbit tagihan untuk melaksanakan
pembayaran yang hanya dapat dilakukan dengan valuta yang sama dengan Rekening Bank yang terdaftar.
c. Khusus Pembayaran Penerimaan Negara melalui Menu Pembayaran Tagihan, sebagai berikut:
a. Pembayaran Penerimaan Negara melalui Menu Pembayaran Tagihan dapat dilakukan apabila sudah
mendapatkan Kode Billing dengan tipe pembayaran:
i. Penerimaan negara terkait Impor dan Ekspor yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
ii. Penerimaan negara pajak yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak
iii. Penerimaan negara bukan pajak yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Anggaran
b. Pelaksanaan pembayaran penerimaan Negara melalui Menu Pembayaran Tagihan mengikuti
ketentuan yang berlaku.
3. Layanan Manajemen Likuiditas
a. Layanan manajemen likuiditas antara lain terdiri dari Cash Pooling, Range Balance dan Cash Distribution
yang seluruhnya mewajibkan adanya rekening utama dan rekening sub.
b. Semua rekening yang akan digunakan dalam layanan management likuiditas wajib terdaftar pada MCM 2.0
berdasarkan tata cara pendaftaran yang berlaku pada Bank.
c. Kepemilikan rekening utama dan rekening sub merupakan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
kelompok atau group usaha atau hubungan lain yang disetujui Bank.
d. Dalam hal pemilik rekening utama dan rekening sub merupakan subyek hukum yang berbeda, maka hal
tersebut merupakan hubungan hukum tersendiri yang merupakan tanggung jawab Nasabah. Bank
dibebaskan dari klaim atau tuntutan akibat adanya kelalaian dan atau kekeliruan yang dilakukan oleh
Nasabah sehubungan dengan layanan manajemen likuiditas yang dipilih Nasabah.

4. Pembayaran Pajak melalui Menu MPN Payment dan Menu Pembayaran Tagihan
a. Nasabah memasukkan Data Pembayaran Pajak untuk memperoleh Kode Billing dari Direktorat Jenderal
Pajak.
b. Batas Akhir Pengiriman Data dan Dana Pembayaran Pajak adalah pukul 12.00 WIB pada Hari Pembayaran
Pajak. Khusus pada Hari Terakhir Pembayaran Pajak, batas akhir Pengiriman Data dan Dana Pembayaran
Pajak adalah pukul 10.00 WIB.
c. Seluruh Data dan Dana Pembayaran Pajak yang diterima oleh Bank melewati ketentuan yang diatur dalam
Ayat 2 Huruf b pasal ini, akan dilakukan oleh Bank pada hari kerja berikutnya.
d. Bank tidak melakukan verifikasi atas kecocokan maupun kebenaran Data Pembayaran Pajak Nasabah dan
dengan ini Nasabah membebaskan Bank dari klaim dan tuntutan apapun yang disebabkan oleh kesalahan
dan/atau kelalaian Nasabah.
e. Pencetakan atas dokumen terkait dilakukan oleh Nasabah, kecuali ditentukan lain oleh Bank.
f. Nasabah dapat melakukan pemeriksaan NTPN ke sistem Direktorat Jenderal Perbendaharaan paling
lambat 1 (satu) hari setelah pelaksanaan transaksi.
g. Dengan memperhatikan ketentuan pada Huruf f pasal ini, Nasabah setuju bahwa hal-hal sehubungan
dengan penerbitan NTPN (termasuk dalam hal terjadi keterlambatan), merupakan sepenuhnya kewenangan
dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Nasabah setuju serta menyatakan bahwa
hal-hal mengenai penerbitan NTPN adalah diluar kekuasaan Bank.

Hal. 3 of 6
Lampiran 3

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM MANDIRI CASH MANAGEMENT 2.0

h. Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran pajak dikarenakan kelalaian dan/atau kekeliruan Nasabah,
maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Nasabah dan Bank dengan ini dibebaskan dari tuntutan dan
klaim apapun.
i. Pelaksanaan pembayaran pajak ini tunduk dan mengikuti ketentuan yang berlaku di Bank dan peraturan di
bidang perpajakan.

Pasal 5 : Keamanan
1. Nasabah wajib untuk mengganti Password yang diberikan Bank melalui Situs MCM 2.0 pada kesempatan
pertama Administrator Sistem mengakses Situs MCM 2.0.
2. Nasabah tidak diperkenankan untuk menyerahkan pengoperasian peralatan MCM 2.0 atau mengalihkan hak
dan kewajiban kepada pihak lain yang tidak berhak, serta bertanggung jawab penuh atas keamanan peralatan
MCM 2.0 termasuk penggunaan User ID, Password dan Token.
3. Nasabah dapat menunjuk pejabat/pegawai dari internal Nasabah untuk mengoperasikan MCM 2.0 berdasarkan
fungsi dan tingkatan tertentu sesuai Paket Layanan. Masing-masing tingkatan/level akan mendapatkan User ID
dan Password yang harus dijaga kerahasiaanya.
4. User ID dan Password merupakan identifikasi dari Nasabah, yang berfungsi sebagai alat pengaman terdiri atas :
a. User ID dan Password Administrator Sistem yang diberikan oleh Bank sebanyak 1 pasang, yaitu 1
Administrator Sistem yang berfungsi sebagai maker dan 1 Administrator Sistem yang berfungsi sebagai
approver.
b. User ID dan Password pihak internal Nasabah, yang dibuatkan/dihasilkan dari User ID dan Password
Administrator Sistem.
5. Proses administrasi dari User ID dan Password, mencakup perubahan, penutupan, reset Password, pengaktifan
dari User ID dan Password dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Proses administrasi dari User ID dan Password Administrator Sistem yang diberikan oleh Bank, dilakukan
oleh Bank
b. Proses administrasi dari User ID dan Password pihak internal Nasabah, dilakukan oleh Nasabah.
6. Dalam hal Nasabah mengetahui atau menduga User ID dan Password telah diketahui oleh orang lain yang tidak
berwenang, maka Nasabah wajib segera melakukan perubahan Password. Apabila karena suatu sebab
Nasabah tidak dapat melakukan perubahan Password maka Nasabah wajib memberitahukan kepada Bank.
Sebelum diterimanya pemberitahuan secara tertulis oleh Pejabat Bank yang berwenang, maka segala instruksi,
transaksi dan komunikasi berdasarkan penggunaan User ID dan Password oleh pihak yang tidak berwenang
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Nasabah.
7. Hal-hal terkait Token untuk diperhatikan :
a. Token adalah milik Bank sebagai alat pengaman untuk persetujuan suatu transaksi. Token
diberikan/diserahterimakan oleh Bank kepada Nasabah atau pihak internal Nasabah yang berwenang
sesuai ketentuan yang berlaku pada Nasabah
b. Nasabah wajib segera menyerahkan kepada Bank apabila diminta oleh Bank atau terdapat pengakhiran
layanan MCM 2.0 sesuai Ketentuan Umum.
c. Bank memberikan hak penggunaan Token kepada Nasabah sejak Layanan MCM 2.0 didaftarkan Bank
sampai dengan pengakhiran Layanan MCM 2.0. Administrasi penunjukan dan perubahan pemegang Token
pada pihak internal Nasabah beserta pengamanan dan akibatnya, menjadi tanggung jawab Nasabah.
d. Apabila terjadi kerusakan atapun kehilangan Token, maka maka Nasabah wajib memberitahukan kepada
Bank dan membuat berita acara kehilangan yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang. Selama
pemberitahuan belum diterima oleh Bank, maka Bank tidak akan bertanggung jawab atas setiap transaksi
yang dilakukan dengan menggunakan Token yang hilang tersebut.
8. Untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan, maka Nasabah wajib untuk :
a. melakukan pembaharuan secara berkala anti virus versi terbaru,
b. melakukan pengggantian Password Administrator Sistem, Token
c. merahasiakan User ID Administrator Sistem, Password Administrator Sistem, Token, yang terbaru atau
masih berlaku.
d. melakukan log off jika telah selesai menggunakan layanan MCM 2.0.
e. tidak melakukan akses MCM 2.0 di tempat-tempat umum, seperti warung internet, café, restaurat, mall.
9. Nasabah wajib melakukan pengamanan terhadap alur proses transaksi sehubungan dengan pelaksanaan
Layanan MCM 2.0, termasuk tetapi tidak terbatas atas hal-hal sebagai berikut :
a. Nasabah wajib memiliki prosedur internal untuk penetapan kewenangan Administrator Sistem maupun pihak
internal Nasabah pada Layanan MCM 2.0.
b. Nasabah wajib memiliki dan menetapkan prosedur internal termasuk memisahkan kewenangan masing-
masing pengguna untuk mencegah resiko penyalahgunaan User ID, Password dan Token.

Hal. 4 of 6
Lampiran 3

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM MANDIRI CASH MANAGEMENT 2.0

Pasal 6 : Instruksi Nasabah


1. Penggunaan User ID dan Password mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan instruksi tertulis yang
ditandatangani oleh Nasabah, karenanya Nasabah setuju penggunaan User ID dan Password dalam setiap
transaksi MCM 2.0 juga merupakan pemberian kuasa dari Nasabah kepada Bank untuk melaksanakan transaksi
termasuk namun tidak terbatas untuk melakukan pendebetan rekening Nasabah baik dalam pelaksanaan
transaksi yang diinstruksikan maupun untuk pembayaran biaya transaksi.
2. Bank menerima dan menjalankan setiap instruksi dari Nasabah sebagai intruksi yang sah berdasarkan
penggunaan User ID dan Password dan untuk itu Bank tidak mempunyai kewajiban untuk meneliti atau
menyelidiki keabsahan atau kewenangan pengguna User ID dan Password atau menilai maupun membuktikan
ketepatan maupun kelengkapan instruksi dimaksud.
3. Untuk setiap pelaksanaan transaksi, Nasabah wajib memastikan ketepatan dan kelengkapan instruksi transaksi
(termasuk memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk transaksi telah diisi secara lengkap dan
benar). Bank tidak bertanggung jawab terhadap segala dampak apapun yang mungkin timbul yang diakibatkan
kelalaian, ketidaklengkapan, ketidakjelasan, atau ketidaktepatan instruksi/data dari Nasabah.
4. Tanggal transaksi yang dianggap sah oleh Bank adalah tanggal dimana instruksi dari Nasabah telah diterima
oleh Bank, dengan ketentuan bahwa instruksi tersebut diterima oleh Bank pada Hari Kerja sebelum cut off time
sesuai dengan kebijakan yang berlaku di Bank. Apabila instruksi Nasabah diterima oleh Bank setelah cut off
time, maka tanggal transaksi yang dianggap sah adalah tanggal transaksi pada Hari Kerja berikutnya.
5. Nasabah dengan ini membebaskan Bank dari tanggung jawab dan risiko berkaitan dengan adanya perintah
yang tidak dilaksanakan, dilaksanakan tidak tepat waktu, kegagalan atau penundaan pelaksanaan instruksi
Nasabah, biaya-biaya yang timbul baik langsung maupun tidak langsung, hilangnya keuntungan Nasabah
maupun kewajiban lainnya berkaitan dengan layanan MCM 2.0 ini, antara lain disebabkan karena tidak
tersedianya dana yang cukup di Rekening Bank, dana belum efektif dikuasai Bank, nominal transaksi melebihi
limit transaksi, diakhiri atau dihentikannya layanan MCM 2.0 baik oleh Bank maupun Nasabah, penyalahgunaan
MCM 2.0 termasuk akibat dari kelalaian atau kesalahan Nasabah sendiri atau pejabat atau petugas dari internal
Nasabah.
6. Dalam hal terjadi gangguan terhadap layanan MCM 2.0 yang mengakibatkan tidak dapat digunakannya layanan
MCM 2.0 tersebut atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka Nasabah dapat menggunakan mekanisme
transaksi perbankan secara konvensional/manual (non electronic) melalui kantor cabang Bank.

Pasal 7 : Data dan Bukti Transaksi


1. Nasabah menyetujui keabsahan bukti instruksi dan komunikasi yang di transmisi secara elektronik , termasuk
dokumen dalam bentuk catatan komputer atau bukti transaksi Bank, tape/cartridge, print out komputer, salinan
atau bentuk penyimpanan informasi yang lain yang terdapat pada Bank, dan semua alat atau dokumen tersebut
adalah merupakan satu-satunya alat bukti yang sah atas setiap transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
Nasabah melalui layanan MCM 2.0.
2. Jika terjadi perbedaan data/informasi yang tercantum dalam data transaksi pada MCM 2.0 dengan
data/informasi/catatan yang ada pada atau dimiliki oleh Nasabah, maka yang menjadi acuan dan dianggap
benar adalah semua catatan yang ada dalam sistem Bank.

Pasal 8 : Biaya dan Kurs Mata Uang


1. Nasabah dikenakan biaya administrasi, Token dan transaksi atas layanan MCM 2.0 sesuai Paket Layanan yang
besarnya ditentukan oleh Bank. Besarnya biaya sewaktu-waktu dapat berubah dengan pemberitahuan kepada
Nasabah melalui sarana/media yang dianggap baik oleh Bank termasuk tetapi tidak terbatas melalui Situs MCM
2.0.
2. Dengan ini Nasabah memberikan kuasa kepada Bank untuk melakukan pendebetan biaya sesuai ayat 1 pasal
ini pada Rekening Bank atau rekening lain yang ditetapkan Nasabah.
3. Nilai tukar valuta asing dan tingkat suku bunga pada layanan MCM 2.0 adalah nilai tukar valuta asing dan suku
bunga yang berlaku di Bank pada Hari Kerja saat instruksi Nasabah dilaksanakan oleh Bank.

Pasal 9 : Kuasa
1. Kuasa-kuasa didalam Ketentuan Umum ini merupakan bagian dan menjadi satu kesatuan dengan Ketentuan ini
dan karenanya kuasa tersebut tidak dapat ditarik kembali dan juga tidak akan berakhir sampai dengan
penghentian atau pengakhiran layanan MCM 2.0.
2. Ketentuan Umum ini berlaku sepenuhnya sebagai bukti yang sempurna mengenai pemberian kuasa tersebut di
atas, sehingga tidak diperlukan lagi surat kuasa lain dari Nasabah kepada Bank.

Pasal 10 : Pernyataan dan Jaminan (untuk nasabah berbentuk badan)


1. Nasabah merupakan suatu badan usaha baik berbadan hukum maupun non badan hukum yang didirikan secara
sah berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia.
2. Nasabah memiliki semua wewenang, otoritas institusi dan semua hak yang diperlukan untuk menandatangani,
memberikan dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang diatur dalam Ketentuan Umum ini. Setiap
penandatanganan, pemberian dan pelaksanaan Ketentuan Umum ini telah diotorisasi dengan semestinya oleh
Nasabah dengan semua tindakan institusi yang diperlukan untuk itu.

Hal. 5 of 6
Lampiran 3

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM MANDIRI CASH MANAGEMENT 2.0

Pasal 11 : Pembebasan Tanggung Jawab


Nasabah membebaskan Bank dari segala tuntutan apapun, dalam hal ini Bank tidak dapat melaksanakan perintah
dari Nasabah baik sebagian maupun seluruhnya karena kejadian-kejadian atau sebab-sebab di luar kekuasaan atau
kemampuan Bank termasuk namun tidak terbatas pada segala gangguan virus komputer atau sejenisnya atau
komponen membahayakan yang dapat mengganggu layanan MCM 2.0, web browser, sistem atau transmisi yang
tidak berfungsi, gangguan listrik, gangguan telekomunikasi, kebijakan pemerintah, serta kejadian-kejadian atau
sebab-sebab lain di luar kekuasaan atau kemampuan Bank.

Pasal 12 : Pengakhiran/Penghentian Layanan MCM 2.0


1. Layanan MCM 2.0 dapat diakhiri secara permanen atau sementara dalam hal :
a. Nasabah mengajukan permohonan tertulis pengakhiran layanan MCM 2.0 kepada Bank, permohonan akan
efektif dijalankan Bank apabila telah diterima Bank paling lambat 14 (empat belas) Hari Kerja sebelum
tanggal pengakhiran yang diminta.
b. Rekening Bank yang terdaftar dalam MCM 2.0 telah ditutup.
c. Untuk kepentingan Nasabah, dalam hal terdapat indikasi dan atau dugaan sengketa internal Nasabah
ataupun karena hal-hal lain yang menurut pertimbangan Bank dapat menimbulkan kerugian bagi Nasabah,
sampai adanya bukti penyelesaian sengketa yang dapat diterima oleh Bank.
d. Bank berdasarkan pertimbangannya sendiri mengetahui atau mempunyai alasan untuk menduga bahwa
penipuan atau aksi kejahatan atau kegiatan lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
telah atau akan dilakukan terkait layanan MCM 2.0 yang sedang digunakan Nasabah.
e. Bank melakukan suatu keperluan pembaharuan, pemeliharaan atau untuk tujuan lain dalam rangka
perbaikan layanan kepada Nasabah..
f. Terdapat ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang melarang dilakukannya transaksi dengan
menggunakan Layanan MCM 2.0 atau layanan sejenisnya.
2. Apabila berdasarkan peraturan internal bank, ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan atau
menurut pertimbangan Bank suatu instruksi dari Nasabah mengakibatkan Bank mengalami suatu tanggung
jawab, tuntutan, pengaduan dan atau kerugian baik secara langsung maupun tidak langsung dari pihak
manapun, maka Bank berhak untuk menolak, membatalkan dan atau melakukan pemberhentian sementara atau
permanen atas layanan MCM 2.0 dengan pemberitahuan kepada Nasabah.

Pasal 13 : Ketentuan Lain-lain


1. Bank sewaktu-waktu dapat melakukan perubahan atau penyesuaian sistem pendukung MCM 2.0, termasuk
hardware dan software-nya. Dalam hal demikian Nasabah bersedia dan setuju untuk melakukan penyesuaian
yang memungkinkan tetap dapat diaksesnya Layanan MCM 2.0.
2. Bank dapat mengubah Ketentuan Umum ini setiap saat dengan melakukan pemberitahuan kepada Nasabah
dalam bentuk dan melalui sarana apapun yang dianggap baik oleh Bank dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan Ketentuan Umum.
3. Ketentuan Umum dibuat, ditafsirkan dan dilaksanakan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.
Mengenai Ketentuan Umum dan segala akibatnya serta pelaksanaaannya maka Nasabah dan Bank memilih
domisili hukum yang tetap dan sah di wilayah Kantor Panitera Pengadilan Negeri tempat Bank pemberi Layanan
MCM 2.0 berada, demikian dengan tidak mengurangi hak Bank untuk melakukan penuntutan-penuntutan
terhadap Nasabah di pengadilan-pengadilan manapun juga yang dipandang perlu oleh Bank dan Nasabah
dengan ini melepaskan haknya untuk mengajukan eksepsi mengenai kekuasaan relatif terhadap pengadilan
yang dipilih oleh Bank.
4. Ketentuan Umum ini dibuat dan ditandatangani dalam dua bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran atas bahasa, maka yang berlaku adalah penafsiran atas ketentuan
dalam Bahasa Indonesia.

Demikian Ketentuan Umum ini setelah dibaca atau dibacakan dengan bahasa yang dipahami oleh calon/ Nasabah
oleh Petugas Bank dan isi/maksudnya telah dimengerti dan disetujui, kemudian calon/ Nasabah menandatanganinya
pada tempat dan tanggal tersebut dibawah ini.

......................................,.................................

(materai Rp. 6.000,-)

...........................................................
............................................................

Hal. 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai