Anda di halaman 1dari 4

1

RESUME
Relaksasi otot progresif

Resume ini dibuat dalam rangka memenuhi Objektive Struktural Clinical


Examination (OSCE)

mata kuliah keperawatan medical bedah

Dibuat oleh :

Nama : yasep saepulloh

NIM : 32722001D18123

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI

2020
2

Resume

selasa, 23 juni 2020

1. Kasus :seorang laki-laki usia 60 tahun mengalami tekanan darah tinggi sejak 5 tahun
yang lalu. Saat dilakukan pemeriksaan TD 170/90, RR 20x/mnt, N 75x/mnt, suhu 37
derajat. Pasien mengatakan selama ini berobat ke puskesmas dan selalu dikasih
obat. Pasien mengkonsumsi obat ketika ada keluhan. Keluhan pasien terkadang
suka nyeri kepala, tetapi kalo sudah diistirahaatkan nyeri kepala berkurang..
2. Intervensi keperawatan
Melakukan tindakan latihan relaksasi otot progresif
3. Link video : https://youtu.be3BE1egmahtk
4. Definisi :relaksasi otot progresif adalah suatu terapi relaksasi yang diberikan kepada
klen dengan menegangkan otot-otot tertentu kemudian relaksasi. Relaksasi progresif
adalah salah satu cara dari teknik relaksasi yang mengkombinasikan latihan napas
dalam dan serangkaian seri kontraksi dan relaksasi otot tertentu (kustanti dan
Widodo, 2008).
Relaksasi otot progresif merangsang pengeluaran zat-zat kimia endofrin dan
ensefalin serta merangsang signal otak yang menyebabkan otot rileks dan dan
meningkatkan aliran darah ke otak. (stuart,2013).
5. Proses tindakan keperawatan
a. Fase orientasi
1) Mengucapkan salam dilakukan
2) Memperkenalkan diri dilakukan
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur ke pasien dilakukan
4) Melakukan kontrak waktu tidak dilakukan maka mengurangi
komunikasi teurapetik

b. Fase kerja
1) Mengatur atau memiilih ruangan yang tenang dan tidak bising,
dilakukan
2) Posisi diatur senyaman mungkin.posisi setengah duduk dipilih untuk
mencegah tertidur jika klien merasa sangat mengantuk dilakukan
3) Menganjurkan klien untuk melupakan segala sesuatu yang membuat
cemas dan memikirkan sesuatu yang membuat nyaman, dilakukan
4) Memeriksa tekanan darah,nadi dan respirasi rate klien dilakukan
5) Mengepalkan jari—jari tangan sekencangnya selama 10 detik
sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya,
dilakukan
6) Menekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan
sehingga otot-otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah
menegang, jari-jari menghadap ke langit-langit, kencangkan selama
10 detik sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya
dilakukan
7) Cara mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakanakan bahu
akan dibawa hingga menyentuh kedua telinga kencangkan selama
10 detik sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya
dilakukan
3

8) Mengerutkan dahi dan alis sampai ototototnya terasa dan kulitnya


keriput, mata dalam keadaan tertutup. kencangkan selama 10 detik
sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya,
dilakukan
9) Mengatupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi-gigi sehingga
ketegangan di sekitar otot-otot rahang kencangkan selama 10 detik
sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya,
dilakukan
10) Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan
ketegangan di sekitar mulut. kencangkan selama 10 detik sebanyak
2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya,dilakukan
11) Meletakkan kepala sehingga dapat beristirahat, kemudian diminta
untuk menekankan kepala pada permukaan bantalan kursi
sedemikian rupa sehingga klien dapat merasakan ketegangan di
bagian belakang leher dan punggung atas. kencangkan selama 10
detik sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya,
dilakukan
12) Membawa kepala ke muka, kemudian klien diminta untuk
membenamkan dagu ke dadanya. Sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka. kencangkan selama 10
detik sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya
dilakukan
13) Mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian punggung
dilengkungkan, lalu busungkan dada. kencangkan selama 10 detik
sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan rasakan lepasannya dilakukan
14) Meluruskan kedua kaki sehingga otot paha dan betis terasa tegang.
kencangkan selama 10 detik sebanyak 2 kali lalu buka perlahan dan
rasakan lepasannya, dilakukan
15) Saat melakukan intervensi, tetap observasi kondisi pasien. Jika ada
keluhan yang dapat memperberat kondisi pasien, maka intervensi
dihentikan dilakukan
16) Intervensi dilakukan sesuai dengan toleransi kemampuan pasien
dilakukan
17) Kaji kembali tingkat ansietas yang dirasakan pasien dilakukan
18) Lakukan pengukuran tekanan darah nadi dan nafas tidal dilakukan
c. Fase terminasi
1) Menemukakan tindakan sudah slesai dilakukan
2) Mengkaji kenyamanan pasien tidak dilakukan maka tidak akan tahu
kembali keadaan pasien masih sakit atau tidak
3) Menyampaikan rencana tindak lanjut tidak dilakukan maka klien tidak
akan tahu tindakan selanjutnya
4) Mengucapkan salam tidak dilakukan ,maka dapat mengurangi salam
teurapetik
d. Evalusi diri
1) Tindakan pada video tidak sesuai dengan SOP, ada bebrapa hal yang
tidak dilakukan yaitu
1.) Melakukan kontrak waktu
2.) Mengkaji kenyamanan hasil tindakan
4

3.) Menyampaikan rencana tindak lanjut


4.) Mengucapkan salam pamitan

Dan yang tidak ada di SOP dilakukan dalam video

1) Melengkungkan punggung ke brlakang


2) Mengepalkan jari-jari lalu ditekuk sampai bahu
3) Menekuk pergelangan kaki ke atas
2) pemikiran/saran mahasiswa
menurut saya SOP ini sangat baik untuk digunakan

Referensi

1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2020. Format Penilaian Relaksasi


Otot Progresif. STIKes Sukabumi
2. https://psikodemia.com/terapi-relaksasi-otot-progresif/
3. https://youtu.be3BE1egmahtk

Anda mungkin juga menyukai