19031035
19 A
Penelitian quasi experiment pre test and post test with control group design.
Sebanyak 24 responden yang dibagi menjadi dua kelompok (12 intervensi yang
diberikan terapi relaksasi otot progresif dan 12 kontrol). Sampel penelitian
dipilih secara porpusive berdasarkan kriteria yaitu pasien diabetes melitus tipe
2 usia produktif (15-64 tahun), tidak terdapat komplikasi seperti gangguan
penglihatan, penyakit jantung, penyakit gagal ginjal, hipertensi, atau penyakit
ulkus diabetikum dan tidak mengkonsumsi obat-obatan sebelum menjalani
terapi.
Hasil Penelitian
Rata-rata kadar gula darah sewaktu sebelum diberikan terapi
relaksasi otot progresif pada kelompok intervensi yaitu 240,5 mg/dl,
rata-rata setelah diberikan terapi kelompok intervensi yaitu 195,0
mg/dl. Rata- rata nilai kadar gula darah sebelum perlakuan
kelompok kotrol yaitu 209,5 mg/dl dan rata-rata setelah perlakuan
kelompok kontrol yaitu 210,9 mg/dl. Hasil analisis juga menunjukan
perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah diberikan terapi
pada kelompok intervensi
Kesimpulan
Terapi relaksasi otot progresif yang dilakukan oleh
penderita DMT2 berpengaruh pada penurunan kadar
gula darah sewaktu. Aktivitas fisik dapat mempengaruhi
nilai kadar gula darah sewaktu dan dikendalikan dengan
melakukan latihan jasmani (terapi relaksasi otot
progresif) secara teratur dan kontinu karena pada saat
istirahat ambilan glukosa oleh otot jaringan
membutuhkan insulin sedangkan pada otot aktif
walaupun terjadi peningkatan kepekaan dan perubahan
permeabilitas membran sel pada saat melakukan
aktivitas terapi relaksasi otot progresif.
Kelebihan Jurnal
Kelebihan dalam jurnal ini menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga akan mudah untuk di pahami oleh
para pembaca. Dan hasil penelitian setelah dilakukan uji
analisis disimpulkan bahwa pada kelompok kontrol
terdapat adanya perubahan.
TERAPI RELAKSASI
PROGRESIF
kecemasan
1. Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata tertutup
menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau dengan posisi duduk dikursi
dengan kepala ditopang, hindari posisi berdiri
3. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya mengikat ketat.
4. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri sendiri.
PROSEDUR
1. Melatih Otot Tangan
b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi
c. Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan rileks selama 20-50
detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien dapat membedakan
perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan rileks yang dialami.
12. Melatih Otot Perut a. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot
a. Tarik dengan kuat perut kedalam. paha terasa tegang.
b. Tahan sampai menjadi kencang b. Lanjutkan dengan mengunci lutut
dan keras selama 10 detik, lalu sedemikian rupa sehingga ketegangan pindah
dilepaskan bebas dan rileks selama ke otot betis.
20-50 detik
c. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu
c. Ulangi kembali seperti gerakan
dilepas dan rileks selama 20-50 detik
awal perut ini.
d. Ulangi setiap gerakan masing-masing dua
kali.
THANK YOU