05
Login
Toggle navigation
Berita Terkini
Beranda › Berita Terkini › Mengenal Lakpona Pada Ruang Edukasi Jemaat
Administrator
248 kali
Namanya Lakpona, di Jemaat Kaiwatu Klasis Leti Moa Lakor dikenal sebagai tempat
pertemuan masyarakat, tempat prosesi adat dilangsungkan, serta tempat
dilaksanakannya jamuan makan bersama seluruh masyarakat desa. Bentuknya
sederhana, namun memiliki fungsi yang penting bagi masyarakat setempat. Oleh karena
itu, lakpona sering juga disebut sebagai rumah adat pada wilayah-wilayah tertentu
dalam tradisi budaya masyarakat Maluku, seperti TNS dan Babar.
Rumah adat sejenis juga dikenal dengan namanya masing-masing seperti Rumahaian
Sidhun di Kei, Baileo di Maluku Tengah, Natara/Romer di Ohirata Kisar, Rumah Im di
Marsela serta Sasadu di Jailolo (Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon : Mengenal Rumah Tradisional Daerah Maluku).
Ciri-cirinya hampir sama yaitu bentuknya sederhana, beratapkan daun rumbia ataupun
daun kelapa, memiliki tiang penyangga yang berasal dari bahan lokal setempat seperti
kayu/batang pohon kelapa, serta tidak ada sekat pada dindingnya atau dibiarkan
terbuka.
Pemanfaatan Lakpona Dalam Proses (ugahari) Bergereja
Nilai fungsional dari rumah-rumah tradisional tersebut, tentu jauh lebih berharga dari
nilai bangunan itu sendiri. Karena itu, pembuatan lakpona sebagai salah satu sarana
dan media pendukung bagi berbagai kegiatan lainnya – bukan hanya dalam desa tetapi
juga dalam proses bergereja – menjadi sebuah ide kreatif, sekaligus mengedepankan
prinsip keugaharian seperti yang gencar disuarakan oleh gereja. Sebagai rumah
tradisional yang multifungsi, lakponadapat menjadi salah satu tempat alternatif bagi
berbagai kegiatan gereja, termasuk penyelenggaran Pendidikan Formal Gereja bahkan
pelatihan-pelatihan diluar ruangan yang diselenggarakan oleh gereja.
Lakpona dapat menjadi solusi alternatif bagi jemaat-jemaat GPM, di tengah maraknya
pembangunan gedung-gedung SMTPI yang megah dengan pembiayaannya yang
sangat besar, ataupun gedung-gedung serbaguna yang mewah. Tentunya, tulisan ini
tidak hendak mengatakan bahwa pembangunan sarana-prasarana penunjang
pelayanan tersebut merupakan hal yang keliru ataupun salah, akan tetapi dengan
menekankan pada aspek efisiensi anggaran, maka pembuatan lakpona ataupun dengan
sebutan lain pada masing-masing wilayah di Maluku dapat menjadi referensi tersendiri
bagi jemaat. Sebab, cukup dengan bahan-bahan lokal dan alami yang telah tersedia di
setiap jemaat dan luas sekitar 24-30 m2, kita (sebagai pelayan dan warga jemaat) dapat
membangun beberapa lakpona yang representatif dan menunjang berbagai kegiatan
gereja.
Penulis : Pdt.Herlin Ruhulessin-Joltuwu,S.Si,.M.Th - Pendeta Jemaat Kaiwatu
Klasis : Lemola
Editor : Media Center GPM
ARTIKEL TERKAIT
Peletakan batu Penjuru Pembangunan Gedung Gereja Bethel yang Baru
Beri Komentar
BERITA TERPOPULER
Peletakan batu Penjuru Pembangunan Gedung Gereja Bethel yang Baru
21 Apr 2019 | 09:10:17 WIB | Oleh Administrator
FANS PAGE
FOTO
Gereja Protestan Maluku merupakan salah satu gereja di
Indonesia yang beraliran Protestan Reformasi atau Calvinis. GPM berdiri di Ambon, Maluku pada
tanggal 6 September 1935.
HUBUNGI KAMI